Anda di halaman 1dari 36

LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM

MARINE ENGINEERING DEPARTMENT


MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

PRAKTIKUM VII
SISTEM INSTALASI PIPA UDARA
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
SISTEM INSTALASI PIPA UDARA

Disusun oleh:
KELOMPOK IX

1. Nityasha M.H.T.Y 4212 100 008


2. Dyah Arina W.I 4212 100 009
3. Azizah Maulani 4212 100 011
4. Bashofi C. B 4212 100 018
5. Rizqi Maulana. K 4212 100 021
6. Febriana Tri E. 4212 100 029
7. Chyntia Indrawati M. 4212 100 030
8. Ida Bagus Ngurah A. 4212 101 017
9. Akram Faisal 4212 101 018
10. Nur Shaleh F. 4213 106 009

Dengan Ini Telah Menyelesaikan Praktikum Mesin Fluida dan Sistem


SISTEM INSTALASI PIPA UDARA

Mengetahui/ Menyetujui
Grader

Grader,

Almira Fauziah K.
4211 100 011

LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM


JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
SISTEM INSTALASI PIPA UDARA
TANGGAL
NO MATERI GRADER 1 GRADER 2
PENGESAHAN
ABSTRAK
I. DASAR TEORI
TAHAPAN PRAKTIKUM
2.1 TUJUAN PRAKTIKUM
2.2 PERALATAN PRAKTIKUM
II.
2.3 GAMBAR RANGKAIAN
2.4 PROSEDUR PRAKTIKUM
2.5 DATA HASIL PRAKTIKUM
ANALISA DATA
III. 3.1 PERHITUNGAN
3.2 ANALISA GRAFIK
KESIMPULAN
IV. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN(HASIL PENGAMATAN)

LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM


JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

LEMBAR LOG-BOOK
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM
SISTEM INSTALASI PIPA UDARA
NO MATERI WAKTU PARAF KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

LABORATORIUM MESIN FLUIDA DAN SISTEM


JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

ABSTRAK
Instalasi pipa udara adalah sistem instalasi dengan aliran fluida didalamnya , fluida yang
digunakan dalam sistem ini adalah fluida gas/udara yang memiliki kandungan nitrogen, oksigen dan
campuran argon disetiap aliran fluidanya dipipa. Fluida yang mengalir berasal dari proses kompresi
yang menggunakan alat yaitu compressor yang berfungsi untuk memampatkan udara dari tekanan
normal atmosfer menjadi udara yang bertekanan tinggi. udara yang bertekanan tinggi akan
menghasilkan daya. Dengan mengetahui laju aliran fluida pada compressor, kita akan mengetahui
loses yang terjadi pada masing-masing pipa.Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui pengaruh
pendinginan pada saluran pipa udara dan mengetahui rugi-rugi yang terjadi pada masing-masing
instalasi pipa udara. Peralatan yang digunakan dalam praktikum yaitu compressor,instalasi pipa udara,
flowmeter, valve ,pressure gage ,penampung es, thermometer, busur derajat dan tali. Instalasi pipa
udara memiliki 3 variable yaitu variable control dimana Q awal konstan tidak berubah , variable
manipulasi dimana temperature (T) dan katup yang disesuaikan , dan respon meliputi pressure(P) dan
Q akhir Dalam praktikum yang telah dilakukan, telah menunjukkan bagaimana pengaruh bukaan katup
terhadap kapasitas udara yang mengalir dan tekanan yang terjadi, pengaruh dari panjang pipa, dan
juga pengaruh akibat pendinginan yang dilakukan terhadap fluida udara . Misalkan pada pipa 1 dimana
0 2
saat katup dibuka 30 , fluida yang mengalir sebesar 5.6 SFCH dengan tekanan sebesar 0.05 kg/cm ,
-5 2 2
maka Luas penampang dari pipa (A) sebesar 1.964 x 10 m , Tekanan (P) sebesar 500 N/m , Gaya (F)
-3 -5 3
sebesar 9.82 x 10 N, Debit (Q) sebesar 4.04 x 10 m /s, Kecepatan Aliran (v) sebesar 2.40264 m/s,
2 2 2
ΔP1 sebesar 332.176 N/m , ΔP2 sebesar 29.8563 N/m , ΔP3 sebesar 6.5138 N/m dan ΔP Total
2
sebesar 364.7455 N/m . Didalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk fan ventilator , dan sebagai
penyemprot kotoran pada bagian mesin khususnya pada mobil. Didalam aplikasi dunia maritime
digunakan untuk turbo sistem starter pada kapal, pembersih sea chest (BlowPipe), pendingin di kamar
mesin, start generator set, turbin gas dll.

ABSTRACT
Air pipe installation system is the installation system with flowing fluid inside the pipe .the fluid
used in this system is fluid gas or air which contains nitrogen,oxygen and argon mixture in each fluid
flow inside the pipe. flowing fluid come from compression process using the compressor tool that
serves to compress air from a normal atmospheric pressure to a high pressure air. High pressure air
will produce energy. By knowing the flow rate of fluid in the compressor, we will know the loss that
occur in each pipe.The purpose of this practicum are to make student understand influence of cooling
on air pipe installation and to know about losses in every installation. equipment used in the lab which
is compressor, air pipe installation, flowmeter, valve, pressure gage, ice container, thermometer,
protractor and rope. Installation of air pipes have 3 variables that control variables do not change where
Q1 is constant, variable manipulation in which temperature and adjustedvalves, variable response
consist of pressure and back flow (Q). In practice that has been done, has shown how the influence of
valve opening on the capacity of air flowing da pressure occurs, the effect of the length of the pipe, and
also due to the cooling effect of the fluid conducted on the air. Such as the pipe experiment 1, wherein
0 2
when the valve 30 is opened, the fluid flows at 5.6 SCFH with the pressure of 0.05 kg / cm , so Area
-5 2 2 -3 -5
(A) of 1.964 x 10 m , Pressure (P) of 500 N/m , Force (F) of 9.82 x 10 N, (Q) sebesar 4.04 x 10
3 2 2
m /s, Velocity (v) sebesar 2.40264 m/s, ΔP1 sebesar 332.176 N/m , ΔP2 sebesar 29.8563 N/m , ΔP3
2 2
sebesar 6.5138 N/m dan ΔP Total sebesar 364.7455 N/m . in daily life compressor used in fan
ventilator , and air sprayer especially in car. In the marine application is used forair starting system for
ship, cleaning sea chest (BlowPipe) , cooling system in machine room, starting generator set , gas
turbine etc.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB I
DASAR TEORI

I. Pengertian
Pemampat atau kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan
atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun
kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi).Kompresor udara biasanya
menghisap udara dari atmosfer. Namun ada pula kompresor yang menghisap udara bertekanan lebih
rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompresor disebut sebagai pompa vakum. Sebaliknya ada
pula jenis kompresor yang yang digunakan untuk menghisap udara atau gas yang tekanannya lebih
tinggi dari tekanan udara di atmosfir. Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penguat (booster).
Parameter lingkungan yang mempengaruhi kinerja dari sistem yang menggunakan udara bertekanan
antara lain adalah suhu, kelembaban udara dan tekanan sedangkan parameter dari instalasi pipa
udara yang mempengaruhi sistem antara lain dari bentuk pipa serta aksesorisnya.

I.1 Macam-macam kompresor


Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement dan Dynamic.
1. Positif Displacement
Jika suatu gas / udara di dalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka
gas/udara tersebut akan mengalami kompresi. Kompressor yang menggunakan azas ini
disebut kompressor jenis displacement. Kompresor ini tersedia dalam dua jenis:
reciprocating dan putar/ rotary.
1. Reciprocating/Piston
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa sepeda
dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada kisaran tekanan
pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional langsung terhadap
kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.

Gambar I.1.1.1 gambar Reciprocating/Piston


(http://caesarvery.blogspot.com/2012/11/macam-macam-kompresor.html)

2. Kompresor putar/ Rotary


Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston dan
memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi pada
kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi
dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya kompak,
ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di industri.
Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Gambar I.1.1.2 Kompresor Putar/ rotari


(http://caesarvery.blogspot.com/2012/11/macam-macam-kompresor.html)

2. Dynamic
Kompresor dinamis terbagi ke dalam 2 jenis :
1. Kompresor Sentrifugal
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang tergantung pada
transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan
mengubah momen dan tekanan udara. Ketika sebuah objek benda diputar dalam gerak
melingkar, benda tersebut akan cenderung terlempar keluar dari pusat lingkaran. Satu
cara untuk menambah energi kepada fluida adalah dengan memutar fluida tersebut
dalam arah melingkar. Gaya yang mengakibatkan sebuah objek terlempar keluar dalam
gerak melingkar disebut gaya sentrifugal.

.
Gambar I.1.2.1 Kompresor Sentrifugal
(http://caesarvery.blogspot.com/2012/11/macam-macam-kompresor.html)

2. Kompresor Axial
Kompresor ini memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu system udara alir dan
cocok sebagai penghantar udara yang besar. Kompresor aliran ada yang dibuat arah
masukannya udara secara aksial dan ada yang radial. Keadaan udara dirubah dalam
satu roda turbin atau untuk lebih mengalirkan kecepatan udara. Energi kinetik yang
ditimbulkan diubah ke energi yang berbentuk tekanan. Pada komporesor aliran aksial,
udara mendapatkan percepatan oleh sudut yang terdapat pada rotor alirannya ke arah
aksial. Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan
ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masukan pertama udara dilemparkan
keluar menjauhi sumbu dan oleh dinding ruangan dipantulkan dan kembali mendekati
sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ketingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat
yang dibutuhkan.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Gambar I.1.2.2 Kompresor Axial


(web.mit.edu)

Diagram Klasifikasi kompresor

Gambar. I.1 klasifikasi kompresor


(http://navale-engineering.blogspot.com/2012/04/klasifikasi-dan-jenis-kompresor.html)

I.2 Jenis - Jenis Kompresi


1) Kompresi isothermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energy mekanik yang diberikan dari
luar kepada gas.Energi ini diubah menjadi energy panas sehingga temperature gas akan naik
jika tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi ini dibarengi dengan pendinginan
untuk mengeluarkan panas yang terjadi, temperature dapat dijaga tetap.

PV = tetap
Atau dapat ditulis,
P1V1 = P2V2
(pompa dan kompresor; Ir.Sularso, Msme, tahun 2000 hal 183)
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Gambar 1.3.1 Kompresi Isothermal


(http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/usaha-dan-proses-dalam-termodinamika-hukum-
termodinamika-1-2-dan-3-rumus-contoh-soal-kunci-jawaban.html)

2) Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan
berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Hubungan
antara tekanan dan volume dalam proses adiabatik dinyatakan dalam :

P.V.k = tetap
P1.V1k = P2.V2k = tetap
(pompa dan kompresor; Ir.Sularso, Msme, tahun 2000 hal 181)
Dimana :
2
P1P2 = tekanan (kgf/m )
3
V1V2 = volume (m )
k = indeks adiabatic

Gambar I.3.2 Kompresi Adiabatik


(http://devia-fisika.blogspot.com/2010/06/termodinamika-isobarik-isotermik.html)

3) Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal,
karena ada kenaikan temperatur. Namun juga bukan proses adiabatic karena ada panas yang
dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya ada diantara keduanya.

P.V.n = tetap
P1.V1n = P2.V2n = tetap
(pompa dan kompresor; Ir.Sularso, Msme, tahun 2000 hal 181)
Dimana :
2
P1P2 = tekanan (kgf/m )
3
V1V2 = volume (m )
n = indeks politropik (1,25 – 1,35)
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Berikut ini adalah hubungan antara ketiganya ;

Gamber I.3.3 Kompresi Politropik


(http://faculty.wwu.edu/vawter/PhysicsNet)

I.3 Teori Kompresi


1) Hubungan antara Tekanan dan Volume
Jika selama kompresi, temperature gas dijaga tetap (tidak bertambah panas) maka
pengecilan volume menjadi ½ kali akan menaikkan tekanan menjadi 2 kali. Demikian pula jika
volume menjadi 1/3 kali, tekanan akan menjadi 3 kali lipat, dst.

“Jika gas dikompresikan (atau diekspansikan) pada temperature tetap, maka tekanannya akan
berbanding terbalik dengan volumenya”.

Pernyataan ini disebut dengan hokum Boyle dan dapat dirumuskan :

P1.V1 = P2. V2 = tetap


(pompa dan kompresor; Ir.Sularso, Msme, tahun 2000 hal 183)
Dimana :
2
P1 = tekanan pada kondisi awal (Pa) atau (kgf/cm )
2
P2 = tekanan pada kondisi akhir (Pa) atau (kgf/cm )
3
V1 = Volume pada kondisi awal (m )
3
V2 = Volume pada kondisi akhir (m )

2) Hubungan antara Temperature dan Volume


0
“Semua macam gas apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 10 C pada tekanan yang
0
tetap, akan mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0 C.
0
Sebaliknya apabila temperature diturunkan sebesar 1 C, akan mengalami pengurangan
volume dengan proporsi yang sama.”
Pernyataan ini disebut dengan hukum Charles dan dapat dirumuskan :

(pompa dan kompresor; Ir.Sularso, Msme, tahun 2000 hal 183)


Dimana :
3
V1 = Volume pada kondisi awal (m )
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

3
V2 = Volume pada kondisi akhir (m )
T1 = Temperatur pada kondisi awal (°K)
T2 = Temperatur pada kondisi akhir (°K)

3) Persamaan Keadaan
Hukum Boyle dan Hukum Charles dapat digabungkan menjadi hukum Boyle-Charles yang
dapat dinyatakan sebagai :

P. V = G. R. T
(pompa dan kompresor; Ir.Sularso, Msme, tahun 2000 hal 182)
Dimana :
2
P = tekananmutlak (kgf/m ) atau Pa
3
V = Volume (m )
G = Berat gas (kgf) atau (N)
T = Temperatur mutlak (ºK)
R = Konstanta gas (m/ºK)

I.4 Loses
Pada percobaan system instalasi pipa udara ini pada prinsipnya sama dengan percobaan
instalasi pipa air, perbedaannya terletak pada fluida yang dialirkan. Pada kompresor juga terdapat
kerugian – kerugian berupa rugi tekan dan aliran yang penting diketahui besarnya. Rugi – rugi
tersebut :

1) Kerugian pada saluran akibat panjang pipa

(www.engineering toolbox)
Dimana :
λ = koefisien gesekan dalam pipa = 0.0561/Qx0.148
l = panjang saluran (m)
V = kecepatan aliran pada permukaan saluran (m/s)
3
ρ = densitas udara (1.293 kg/m )
d = diameter pipa dalam (m)

2) Kerugian pada saluran akibat belokan dan aksesoris

(www.engineering toolbox)
Dimana :
ξ = koefisien hambatan (tergantung pada sudut belokan)
0
β = sudut lengkung (90 )
V = kecepatan aliran pada permukaan saluran (m/s)
3
ρ = densitas udara (1.293 kg/m
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Koefisien hambatan (sudut belokan) :

Tabel 1. Faktor rugi-rugi macam-macam fittings


(http://www.engineeringtoolbox.com/minor-loss-coefficients-pipes-d_626.html)

3) Kerugian pada saluran akibat katup

(www.engineering toolbox)
Dimana :
ξ = koefisien hambatan (tergantung pada sudut putar bukaan katup)
V = kecepatan aliran pada permukaan saluran (m/s)
3
ρ = densitas udara (1.293 kg/m )

0
Sudut Putar ( ) Koefisien ( ζ )
13 0.6
15 0.8
19 1.5
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

22 1.75
24 2
25 2.2
26 2.5
27 3
29 4.2
30 4
32 4.75
33 4.5
34 5
35 6
36 6.5
37 6.5
39 9.75
40 10
42 10.5
45 11.25

Tabel 2. Nilai koefisien kerugian akibat sudut bukaan katup


(http://www.academia.edu/5872319/Instalasi_pipa_udara_fix)
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB II
TAHAPAN PRAKTIKUM

2.1. Tujuan Praktikum


Praktikum ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, diantaranya :
1. Untuk mengetahui pengaruh pendinginan pada saluran pipa udara
2. Untuk mengetahui rugi-rugi yang terjadi pada masing-masing instalasi pipa udara

2.2. Peralatan Praktikum


Peralatan-peralatan yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain :
1. Kompresor Alat ini berfungsi untuk
memampatkan udara

2. Instalasi Pipa Udara Alat ini berfungsi


sebagai tempat
mengalirnya fluida
gas (udara)

3. Katup Alat ini berfungsi


untuk untuk
mengatur aliran
udara

4. Flow Meter Alat in berfungsi


untuk mengatur
kapasitas aliran
fluida
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

5. Pressure Gauge Alat ini berfungsi


untuk mengukur
tekanan fluida

6. Penampung Es Alat ini berfungsi


untuk meletakkan es
pada percobaan pipa
2 dengan es

7. Busur Derajat Alat ini berfungsi


untuk mengukur
sudut yang dibentuk
oleh katup

8. Thermometer Alat ini berfungsi


untuk mengukur
suhu pada saat
percobaan es

9. Tali Alat ini berfungsi


untuk mengukur
panjang pipa
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

2.3 Gambar Rangkaian Praktikum

Gambar 2.1 Rangkaian Pratikum

2.4 Prosedur Praktikum


2.4.1.Untuk percobaan pipa 1 (pipa panjang dengan belokan)
1. Membuka pada katup inlet pada pipa 1 dan menutup katup inlet pada pipa 2 dan 3.
2. Menyalakan kompresor.
3. Mengatur kapasitas udara pada flowmeter (grader menentukan kapasitas)
4. Mevariasikan tekanan (grader menetukan variasi tekanan)
5. Mengukur besar tutupan sudut katup outlet dan mencatat sesuai tekanan yang di berikan.
6. Mencatat nilai perubahan kapasitas pada flowmeter pada masing – masing tekanan.
2.4.2.Untuk percobaan pipa 2 (pipa lurus tanpa pendingin)
1. Membuka katup inlet pada pipa 2 dan menutup katup inlet pada pipa 1 dan 3.
2. Mengulangi langkah no. 2 – 6 pada percobaan 1
2.4.3.Untuk percobaan pipa 3 (pipa lurus dengan belokan halus)
1. Membuka katup inlet pada pipa 3 dan menutup katup inlet pada pipa 1 dan 2.
2. Mengulangi langkah no. 2 – 6 pada percobaan 1
2.4.4.Untuk percobaan pipa 2 (pipa lurus dengan pendinginan)
1. Membuka katup inlet pada pipa 2 dan menutup katup inlet pada pipa 1 dan 3.
0
2. Mendinginkan temperatur pipa sampai konstan ( ± 12 C )
3. Mengulangi langkah no. 2 – 6 pada percobaan 1

2.5 Data Hasil Praktikum


1 . 1 . Tabel untuk pipa 1,
Panjang pipa = 2.08 m
Kapasitas awal (Q) = 6 SCFH
2
No. Tekanan( Kg /cm ) Sudut Putar Q(SCFH)
0
1 0,05 24 5.8
0
2 0.1 32 5,5
0
3 0.15 36 5,4
0
4 0.2 38 5,2
0
5 0.25 40 5
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

1.2. Tabel untuk pipa 2 ( Tanpa Es )


0
Temperatur = 30 C
Panjang pipa = 0,93 m
Kapasitas awal (Q) = 6 SCFH
2
No. Tekanan( Kg /cm ) Sudut Putar Q(SCFH)
0
1 0,05 30 5,8
0
2 0.1 34 5,6
0
3 0.15 38 5,4
0
4 0.2 40 5,3
0
5 0.25 43 5

1.3. Tabel untuk pipa 2 ( Dengan Es )


0
Temperatur = 8 C
Panjang pipa = 0,93 m
Kapasitas awal (Q) = 6 SCFH
2
No. Tekanan( Kg /cm ) Sudut Putar Q(SCFH)
0
1 0,05 32 5,8
0
2 0.1 35 5,6
0
3 0.15 37 5,4
0
4 0.2 40 5,3
0
5 0.25 42 5,1

1 . 4 . Tabel untuk pipa 3,


Panjang pipa =1m
Kapasitasawal (Q) = 6 SCFH
2
No. Tekanan( Kg /cm ) Sudut Putar Q(SCFH)
0
1 0,05 28 5,7
0
2 0.1 29 5,6
0
3 0.15 32 5,4
0
4 0.2 33 5,1
0
5 0.25 36 5,1
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB III
ANALISA DATA
III.1. Perhitungan
Dari data hasil praktikum dapat di lakukan perhitungan sebagai berikut :

III.1.1 Pipa 1 percobaan 1

Data percobaan :
2 2 2
P = 0,05 kg/cm = 500 kg/m (N/m )
0
Ɵ = 30
Q = 5,6 SCFH
l = 2.06 m
-3
d = 0,5 cm = 5 x 10 m

Pengolahan data :
 Kapasitas mengalami perubahan satuan seperti berikut :

2
Q = (N/m )

-5 3
= 4,04 x 10 m /s

 Tekanan mengalami perubahan satuan sebagai berikut :


3 2 2
P = P(kg/cm ) x (cm /m )

= 0,05 x 1000
2 2
= 500 kg/m (N/m )

 Menghitung nilai koefisien gesek berdasarkan rumus :

λ =

= 0,2475
 Menghitung luas penampang pipa :

A =

-5 2
= 1,9643 x 10 m
 Gaya :
2
F = P(N/m ) x A
-5
= 500 x 1,9643 x 10
-3
= 9,82 x 10 N

 Dari luas penampang dan kapasitas data dicari nilai kecepatan aliran berdasarkan
persamaan :

V = = 2,40264 m/s
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

 Menghitung kerugian pada saluran akibat panjang pipa dengan persamaan berikut :
ΔP1 =

2
= 332,176 N/m

 Mencari kerugian akibat belokan berdasarkan rumus :

ΔP2 =

0
2 Threaded 180 Return bend Threaded + 2 ball valve + 1 tee sehingga nilai
ξ =(0,2 x 1,5)+(2 x 0.05)+(0.9)= 4

2
= 29,8563 N/m

 Menghitung kerugian pada katup dengan rumus :

ΔP3 =

0
Karena sudutnya 24 , maka ξ = 2

2
= 6,5138 N/m

 Menghitung kerugian total berdasarkan nilai rugi-rugi di atas sebagai berikut :

ΔPtotal = ΔP1 + ΔP2 + ΔP3

= 332,176 + 29,8563 + 6,5138


2
=364,7455N/m
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Setelah diperoleh data tersebut maka kita dapat mengetahui nilai-nilai selanjutnya sesuai dengan
tekanan yang diberikan ;

Sudut Q(scfh) Q( /s) P (kg/ ) P (N/ ) λ A( )


-5 -5
24 5.6 4.404843 x 10 0.05 4903.325 0.247549 1.96E x 10
-5 -5
32 5.5 4.326185 x 10 0.1 9806.65 0.248210 1.96 x 10
-5 -5
36 5.4 4.247527 x 10 0.15 14709.98 0.248885 1.96 x 10
-5 -5
38 5.2 4.090211 x 10 0.2 19613.3 0.250279 1.96 x 10
-5 -5
40 5 3.932895 x 10 0.25 24516.63 0.251736 1.96 x 10

V(m/s) ΔP1(N/ ) ΔP2(N/ ) ΔP3(N/ ) ΔP(N/ ) F(N)


2.244506 332.17611 26.05553572 6.51388393 364.7455 0.0962278

2.204425 321.27422 25.1332894 14.92289058 361.3304 0.1924555

2.164345 310.5399 24.22766013 19.68497385 354.4525 0.2886833

2.084184 289.57587 22.46625274 22.81728794 334.8594 0.384911

2.004023 269.28776 20.77131355 25.96414194 316.0232 0.4811388

III.1.2Pipa 2 (Tanpa Es)

Data percobaan :
2 2 2
P = 0,05 kg/cm = 500 kg/m (N/m )
0
Ɵ = 30
Q = 5,8 SCFH
l = 0,93m
-3
d = 0,5 cm = 5 x 10 m

Pengolahan data :
 Kapasitas mengalami perubahan satuan seperti berikut :

3
Q = (m /s

-5 3
= 4,56215 x 10 m /s

 Tekanan mengalami perubahan satuan sebagai berikut :


3 2 2
P = P(kg/cm ) x (cm /m )

= 0,05 x 1000
2 2
= 500 kg/m (N/m )

 Menghitung nilai koefisien gesek berdasarkan rumus :


LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

λ =

= 0,24626

 Menghitung luas penampang pipa :

A =

-5 2
= 1,9643 x 10 m

 Gaya :
2
F = P(N/m ) x A
-5
= 500 x 1,9643 x 10
-3
= 9,82 x 10 N

 Dari luas penampang dan kapasitas data dicari nilai kecepatan aliran berdasarkan
persamaan :

V = = 2,32466 m/s

 Menghitung kerugian pada saluran akibat panjang pipa dengan persamaan berikut :
ΔP1 =

2
= 160,0326 N/m

 Mencari kerugian akibat belokan berdasakan rumus :

ΔP2 =

0 o
Tee Theaded 90 dividing line flow + ball valve + elbow threaded long radius 90
sehingga nilai ξ = (0,9 x 2)+(2x0,05)+(1,5) = 3,4

2
= 11,8786 N/m

 Menghitung kerugian pada katup dengan rumus :

ΔP3 =

0
Karena sudutnya 30 , maka ξ = 4
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

2
= 13,9749 N/m

 Menghitung kerugian total berdasarkan nilai rugi-rugi di atas sebagai berikut :

ΔPtotal = ΔP1 + ΔP2 + ΔP3

= 160,0326 + 11,8786 + 13,9749


2
= 185,8863 N/m

Setelah diperoleh data tersebut maka kita dapat mengetahui nilai-nilai selanjutnya sesuai dengan
tekanan yang diberikan ;

Sudut Q(scfh) Q( /s) P (kg/ ) P (N/ ) λ A( )


-5 -5
30 5.8 4.562159 x 10 0.05 4903.325 0.246267 1.96 x 10
-5 -5
34 5.6 4.404843 x 10 0.1 9806.65 0.247549 1.96 x 10
-5 -5
38 5.4 4.247527 x 10 0.15 14709.98 0.248885 1.96 x 10
-5 -5
40 5.3 4.168869 x 10 0.2 19613.3 0.249574 1.96 x 10
-5 -5
43 5 3.932895 x 10 0.25 24516.63 0.251736 1.96 x 10

V(m/s) ΔP1(N/ ) ΔP2(N/ ) ΔP3(N/ ) ΔP(N/ ) F(N)


2.324667 160.03263 11.87869879 13.97493976 185.8863 0.0962278

2.244506 149.963 11.07360268 16.28470983 177.3213 0.1924555

2.164345 140.1952 10.29675555 24.60621732 175.0982 0.2886833

2.124264 135.42499 9.918925361 29.17330989 174.5172 0.384911

2.004023 121.57166 8.82780826 27.91145259 158.3109 0.4811388

III.1.3 Pipa 2 (dengan Es)

Data percobaan :
2 2 2
P = 0,05 kg/cm = 500 kg/m (N/m )
0
Ɵ = 32
Q = 5,8 SCFH
l = 0,865 m
-3
d = 0,5 cm = 5 x 10 m

Pengolahan data :
 Kapasitas mengalami perubahan satuan seperti berikut :

3
Q = (m /s
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

-5 3
= 4,5621 x 10 m /s

 Tekanan mengalami perubahan satuan sebagai berikut :


3 2 2
P = P(kg/cm ) x (cm /m )

= 0,05 x 1000
2 2
= 500 kg/m (N/m )

 Menghitung nilai koefisien gesek berdasarkan rumus :

λ =

= 0,24627

 Menghitung luas penampang pipa :

A =

-5 2
= 1,9643 x 10 m

 Gaya :
2
F = P(N/m ) x A
-5
= 500 x 1,9643 x 10
-3
= 9,82 x 10 N

 Dari luas penampang dan kapasitas data dicari nilai kecepatan aliran berdasarkan
persamaan :

V = = 2,32466 m/s

 Menghitung kerugian pada saluran akibat panjang pipa dengan persamaan berikut :
ΔP1 =

2
= 160,0326 N/m
 Mencari kerugian akibat belokan berdasarkan rumus :

ΔP2 =

0 o
Tee Theaded 90 dividing line flow + ball valve + elbow threaded long radius 90
sehingga nilai ξ = (0,9 x 2)+(2x0,05)+(1,5) = 3,4

=
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

2
= 11,878 N/m

 Menghitung kerugian pada katup dengan rumus :

ΔP3 =

0
Karena sudutnya 30 , maka ξ = 4

2
= 13,9749 N/m

 Menghitung kerugian total berdasarkan nilai rugi-rugi di atas sebagai berikut :

ΔPtotal = ΔP1 + ΔP2 + ΔP3

= 160,0326 + 11,878 + 13,9749


2
= 188,5066 N/m

Setelah diperoleh data tersebut maka kita dapat mengetahui nilai-nilai selanjutnya sesuai dengan
tekanan yang diberikan ;

Sudut Q(scfh) Q( /s) P (kg/ ) P (N/ ) Λ A( )


-5 -5
30 5.8 4.562159 x 10 0.05 4903.325 0.246267 1.96 x 10
-5 -5
34 5.6 4.404843 x 10 0.1 9806.65 0.247549 1.96 x 10
-5 -5
38 5.4 4.247527 x 10 0.15 14709.98 0.248885 1.96 x 10
-5 -5
40 5.3 4.168869 x 10 0.2 19613.3 0.249574 1.96 x 10
-5 -5
43 5 3.932895 x 10 0.25 24516.63 0.251736 1.96 x 10

V(m/s) ΔP1(N/ ) ΔP2(N/ ΔP3(N/ ) ΔP(N/ ) F(N)


2.324667 160.03263 11.87869879 16.59524096 188.5066 0.0962278

2.244506 149.963 11.07360268 19.54165179 180.5783 0.1924555

2.164345 140.1952 10.29675555 19.68497385 170.1769 0.2886833

2.124264 135.42499 9.918925361 29.17330989 174.5172 0.384911

2.004023 126.113 9.184451714 28.36374794 163.6612 0.4811388


LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

III.1.4 Pipa 3

Data percobaan :
2 2 2
P = 0,05 kg/cm = 500 kg/m (N/m )
0
Ɵ = 28
Q = 5,7 SCFH
l =1 m
-3
d = 0,5 cm = 5 x 10 m

Pengolahan data :
 Kapasitas mengalami perubahan satuan seperti berikut :

3
Q = (m /s

-5 3
= 4,4835 x 10 m /s

 Tekanan mengalami perubahan satuan sebagai berikut :


3 2 2
P = P(kg/cm ) x (cm /m )

= 0,05 x 1000
2 2
= 500 kg/m (N/m )

 Menghitung nilai koefisien gesek berdasarkan rumus :

λ =

= 0,24629

 Menghitung luas penampang pipa :

A =

-5 2
= 1,9643 x 10 m

 Gaya :
2
F = P(N/m ) x A
-5
= 500 x 1,9643 x 10
-3
= 9,82 x 10 N

 Dari luas penampang dan kapasitas data dicari nilai kecepatan aliran berdasarkan
persamaan :

V = = 2,28458m/s

 Menghitung kerugian pada saluran akibat panjang pipa dengan persamaan berikut :
ΔP1 =
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

2
= 166,62386 N/m

 Mencari kerugian akibat belokan berdasarkan rumus :

ΔP2 =

0
Tee Threaded dividing line flow ,ball valve dan elbow flanged long radius 90
sehingga nilai ξ = (2x0,9) + (2x0,05)+ 0,7 = 2,6

2
= 8,7731N/m

 Menghitung kerugian pada katup dengan rumus :

ΔP3 =

0
Karena sudutnya 28 , maka ξ = 3,25

2
= 12,14747 N/m

 Menghitung kerugian total berdasarkan nilai rugi-rugi di atas sebagai berikut :

ΔPtotal = ΔP1 + ΔP2 + ΔP3

= 166,62386 + 8,7731+ 12,14747


2
= 187,5445 N/m

sudut Q(scfh) Q( /s) P (kg/ ) P (N/ ) Λ A( )


-5 -5
28 5.7 4.483501 x 10 0.05 4903.325 0.246901 1.96 x 10
-5 -5
29 5.6 4.404843 x 10 0.1 9806.65 0.247549 1.96 x 10
-5 -5
32 5.4 4.247527 x 10 0.15 14709.98 0.248885 1.96 x 10
-5 -5
33 5.1 4.011553 x 10 0.2 19613.3 0.250999 1.96 x 10
-5 -5
36 5.1 4.011553 x 10 0.25 24516.63 0.250999 1.96 x 10
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

V(m/s) ΔP1(N/ ) ΔP2(N/ ) ΔP3(N/ ) ΔP(N/ ) F(N)


2.284586 166.62386 8.773179705 12.14747959 187.5445 0.0962278

2.244506 161.25054 8.468049109 13.67915625 183.3977 0.1924555

2.164345 150.74753 7.873989542 14.3851732 173.0067 0.2886833

2.044104 135.60538 7.023404252 12.15589197 154.7847 0.384911

2.044104 135.60538 7.023404252 17.55851063 160.1873 0.4811388


LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

III.2 Grafik
a. Grafik tekanan (P) dengan gaya (F)

25000 Grafik Tekanan (P) dan Gaya (F)


23000
Tekanan (N/m 2 )

21000
pipa 1
19000 pipa 2 (tanpa es)
17000 pipa 2 (dengan es)
pipa 3
15000
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Gaya (N)

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa dengan bertambahnya
tekanan maka nilai gaya akan bertambah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara tekanan dan gaya berbanding lurus.

b. Grafik tekanan (P) dengan kapasitas (Q)

Pada grafik diatas dapat terlihat bahwa dengan bertambahnya nilai kapasitas udara maka nilai tekanan
akan semakin menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tekanan dan kapasitas
berbanding terbalik.
dan
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

c. Grafik tekanan (P) dengan sudut (θ)

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa pertambahan sudut maka
tekanan akan bertambah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antra tekanan dan
sudut berbanding lurus
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

d. Grafik tekanan (P) dengan ΔP1, ΔP2, ΔP3

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa dengan bertambahnya
tekanan maka nilai ΔP1 akan semakin menurun. Sehingga dapat disimpulakn bahwa hubungan
  l V 2  
tekanan dan ΔP1 berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan rumus = .
2 D

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa dengan bertambahnya
tekanan maka nilai ΔP2 akan semakin menurun. Sehingga dapat disimpulakan bahwa
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

hubungan tekanan dan ΔP2 berbanding terbalik. Sehingga hal ini dengan rumus

=
 / 90    V 2  
2

Pada grafik diatas dapat dilihat dari hasil percobaan bahwa dengan bertambahnya
 V 2  
tekanan maka nilai ΔP3 ( = )akan semakin naik. Sehingga dapat disimpulkan
2
bahwa hubungan tekanan dan ΔP3 berbanding lurus.

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa dengan bertambahnya
tekanan maka nilai ΔPtotal akan semakin menurun, Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan tekanan dan ΔPtotal berbanding terbalik. Dimana = + +
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

e. Grafik kapasitas (Q) dengan gaya (F)

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa dengan bertambahnya
gaya maka nilai kapasitas akan semakin menurun, namun dalam teori gaya dan kapasitas
berbanding lurus. Perbedaan terjadi karena besar kapasitas menurun akibat adanya back flow
pada aliran pipa udara. dan ,

f. Grafik kapasitas (Q) dengan sudut putar

Pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tekanan dan
sudut berbanding terbalik .Pada pipa 3 harusnya sudut putar semakin bertambah pada saat
tekanan yang semakin besar, tapi pada percobaan sudut putar menurun karena kemungkinan
terjadi kesalahan pembacaan busur.
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

g. Grafik kapasitas (Q) dengan ΔP1, ΔP2, ΔP3

.Pada Grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa pertambahan ΔP1 maka
kapasitas akan naik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ΔP1 dan kapasitas berbanding lurus.
Hal ini sesuai dengan rumus P =

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa pertambahan ΔP2 maka
kapasitas akan naik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara ΔP2 dan kapasitas
berbanding lurus. Hal ini sesuai dengan rumus P =
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa pertambahan ΔP3
maka kapasitas akan menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
ΔP3 dan kapasitas berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan rumus P =

Pada grafik diatas dapat terlihat dari hasil percobaan bahwa pertambahan ΔPtotal
maka kapasitas akan bertambah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
ΔPtotal dan kapasitas berbanding lurus. Hal ini sesuai dengan rumus P =
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB IV
KESIMPULAN

1. Tekanan (P) dan gaya (F) berbanding lurus. Dengan bertambahnya (P) maka (F) akan bertambah dan
sebaliknya. Ketiga pipa tersebut menunjukkan kenaikan yang perlahan dan sama tergantung gaya
yang diberikan.

2. Tekanan (P) dan kapasitas (Q) berbanding tebalik , keempat percobaan yang menunjukkan bahwa
semakin besar tekanan (P) maka kapasitas (Q) semakin kecil

3. Hubungan antara tekanan (P) dan sudut selalu berbanding lurus, baik pada pipa 1, pipa 2 ( tanpa es),
pipa 2 (dengan es) dan pipa 3

4. Tekanan (P) dengan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan Total secara keseluruhan berbanding terbalik, besarnya gaya
yang diberikan akan menghasilkan losses yang semakin kecil

5. Kapasitas (Q) dan Gaya (F) diatas menunjukkan bahwa besarnya kapasitas (Q) yang diberikan akan
berbanding terbalik dengan gaya (F) yang berlaku pada pipa 1,pipa 2 (tanpa es), pipa 2 (dengan es)
dan pipa 3. Semakin besar kapasitas (Q), gaya(F) akan semakin kecil

6. Kapasitas (Q) akan berbanding terbalik dengan besarnya sudut putar yang diberikan

7. Kapasitas (Q) dan P1 dapat diihat bahwa berbanding lurus yang berlaku pada ketiga pipa tersebut.

8. Hubungan Kapasitas (Q) dan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan Ptotal diperoleh kerugian-kerugian total pada
keempat percobaan tersebut dan menhasilkan hubungan antara kapasitas dan ΔP 1, ΔP2, ΔP3
danPtotal akan berbanding lurus. Semakin kecil kapasitas makan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan Ptotal akan
kecil juga
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Mesin Fluida dan Sistem “ Instalasi Pipa Udara” Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas
Teknologi Kelautan ITS Surabaya

Germanischers Lloyd; [1998]; “Rules for Classification and Construction Ship Technology”; Germanischer
Lloyd; Hamburg.

http://www.engineeringtoolbox.com/piping-tubing-systems-t_6.html

http://www.engineeringtoolbox.com/minor-loss-coefficients-pipes-d_626.html

http://www.engineeringtoolbox.com/total-pressure-loss-ducts-pipes-d_625.html

http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/pipa-adalah-suatu-batang-silindar.html

Anda mungkin juga menyukai