PENDAHULUAN
Gambar 2.9. Simbol, Persamaan Aljabar Boole dan Tabel Kebenaran XOR
(Sumber: http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-
beserta.html)
2.2. Gerbang Logika
Gerbang ligika adalah blok bangunan dasar untuk membentuk rangkaian logika
digital yang digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang telah ditentukan.
Dengan menggunakan gerbang logika kita dapat merancang suatu sostem digital yang
akan dikendalikan level masukan digital dan menghasilkan sebuah tanggapan keluaran
tertentu berdasarkan rancangan rangkaian logika itu sendiri. Terdapat berbagai
gerbang logika dasar dan kombinasional, yaitu NOT, OR, AND, NOR, NAND, XOR,
XNOR.
a. NOT
Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (Inverter), yang mana outputnya akan
bernilai terbalik dengan inputannya.
Gambar 2.4. Simbol, Persamaan Aljabar Boole dan Tabel Kebenaran NOT
(Sumber: http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-
beserta.html)
b. OR
Gerbang OR akan berlogika 1 apabila salah satu atau semua inputan yang
dimasukkan bernilai 1 dan apabila keluaran yang di inginkan berlogika 0 maka
inputan yang dimasukkan harus bernilai 0 semua.
Gambar 2.6. Simbol, Persamaan Aljabar Boole dan Tabel Kebenaran AND
(Sumber: http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-
beserta.html)
d. NOR
Gerbang NOR merupakan gerbang logika yang outputnya akan berlogika 1
apabila semua inputannya bernilai 0, dan outpunya akan berlogika 0 apabila
semua atau salah satu inputannya inputannya berlogika 1.
Gambar 2.7. Simbol, Persamaan Aljabar Boole dan Tabel Kebenaran NOR
(Sumber: http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-
beserta.html)
e. NAND
Gerbang NAND akan bernilai / outputnya akan berlogika 0 apabila semua
inputannya bernilai 1 dan outpunya akan berlogika 1 apabila semua atau salah
satu inputannya bernilai 0.
Gambar 2.8. Simbol, Persamaan Aljabar Boole dan Tabel Kebenaran NAND
(Sumber: http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-
beserta.html)
f. XOR
Gerbang XOR merupakan kepanjangan dari Exclusive OR yang mana
keluarannya akan berlogika 1 apabila semua inputannya berbeda, namun apabila
inputannya sama maka akan memberikan output berlogika 0.
Gambar 2.9. Simbol, Persamaan Aljabar Boole dan Tabel Kebenaran XOR
(Sumber: http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-
beserta.html)
g. XNOR
Gerbang XNOR merupakan kepanjangan dari Exclusive NOR yang mana
keluarannya akan berlogika 1 apabila semua inputannya sama, namun apabila
inputannya berbeda maka akan memberikan output berlogika 0.
Gambar 2.10. Simbol, Persamaan Aljabar Boole dan Tabel Kebenaran XNOR
(Sumber: http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-
beserta.html)
2.3. Teorema de Morgan
a. Teorema 1
Teorema 1 hukum De Morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil penjumlahan
akan sama dengan hasil perkalian dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan
gerbang NOR dan AND.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut:
g. Lain-lain 1. 0+A = A
2. 1.A = A 7.
3. 1+A = 1
4. 0.A = 0
5. Ā+A = 1
6. Ā.A = 0 8.
7. A+ Ā.B = A+B
8. A.( Ā+B) = A.B
b. 3 Variabel
Kita ambil 3 (dua) variable A, B dan C, dari kedua variable ini kemungkinan yang
terjadi adalah 8 buah kemungkinan, dalam K-Map penyelesaiannya adalah dengan
menggunakan 8 kotak dan setiap kotak merupakan jalinan antara variable atau
antara negasi dari variable. Berikut contoh K-Map pada masukan 3 Variabel:
Tabel Kebenaran Masukan 3 Variabel
A B C Y
(Output)
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 1
1 0 0 1
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 1
2.8. Flip-flop
Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi
stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan
pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan
Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada
Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat
tegangan keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output
(Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.
Flip-flop Elektronik yang pertama kali ditemukan oleh dua orang ahli fisika
Inggris William Eccles and F. W. Jordan pada tahun 1918 ini merupakan
dasar dari penyimpan data memory pada komputer maupun Smartphone.
Flip-flop juga dapat digunakan sebagai penghitung detak dan sebagai
penyinkronsasian input sinyal waktu variabel untuk beberapa sinyal waktu
referensi. Rangkaian Flip-flop pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu S-R Flip-flop, D Flip-flop, T Flip-flop dan JK Flip-flop. Berikut
dibawah ini adalah penjelasan singkatnya.
1. S-R Flip-flop
S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S-R
Flip-flop ini terdiri dari dua masukan (INPUT) yaitu S dan R. S-R Flip-flop ini
juga terdapat dua Keluaran (OUTPUT) yaitu Q dan Q’. Rangkaian S-R Flip-
flop ini umumnya terbuat dari 2 gerbang logika NOR ataupun 2 gerbang logika
NAND. Ada juga S-R Flip-flop yang terbuat dari gabungan 2 gerbang Logika
NOR dan NAND. Berikut ini adalah diagram logika NOR Gate S-R Flip-flop,
NAND Gate S-R Flip-Flop dan Clocked S-R Flip-flop (gabungan gerbang
logika NOR dan NAND).
1. Counter
Counter yang juga disebut pencacah atau penghitung yaitu
rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah
pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk
berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak
(odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya
digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol
industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya. Counter
tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan
menggunakan peta Karnaugh sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung
sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas
semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing flip-flop
tersebut. Secara umum terdapat jenis pencacah sinkron dan asinkron,
berikut penjelasannya:
2. Asynchronous Counter
Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri
dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian
menjalar sampai flip-flop MSB-nya. Karena itulah Asyncronous counter
sering disebut juga sebagai ripple-through counter. Sebuah Counter
Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang dikonfigurasikan
dengan menyambung outputnya dari yang satu ke yang lain. Yang
berikutnya sebuah sinyal yang terpasang pada input Clock FF (Flip-Flop)
pertama akan mengubah kedudukan outputannya apabila tebin (Edge)
yang benar yang diperlukan terdeteksi. Output ini kemudian mentrigger
inputn clock berikutnya ketika terjadi tebing yang seharusnya sampai.
Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan meripple (mentrigger
input berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu
mencapai ujung akhir deretan itu. Ingatlah bahwa FF dapat membagi
sinyal input dengan faktor 2 (dua). Jadi Counter dapat menghitung dari 0
sampai 2n-1 (dengan n sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan
itu). Berikut contoh rangkaian Asynchronous Counter Up 4-bit, dengan
urutan dari Q0 – Q3 merupakan LSB ke MSB.
Q1
Q2
Q3
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM
1
Berfunsi untuk
menguhubungkan
Kabel komponen listrik
penghubung antara satu dengan
lainnya
d. NOR (2 masukan)
1. Hubungkan salah satu input gerbang logika NOR ke S1 dan input lainnya ke S2.
2. Hubungkan output gerbang NOR tersebut pada lampu LED.
3. Variasikan kedua input tersebut (terdapat 4 variasi).
4. Catat hasil output pada tabel di section E.
5. Tuliskan kesimpulan dari gerbang logika tersebut.
e. NAND (3 masukan)
1. Hubungkan setiap input gerbang logika NAND ke S1, S2, dan S3.
2. Hubungkan output gerbang NAND tersebut pada lampu LED.
3. Variasikan ketiga input tersebut (terdapat 8 variasi).
4. Catat hasil output pada tabel di section E.
5. Tuliskan kesimpulan dari gerbang logika tersebut.
f. XOR (2 masukan)
1. Hubungkan Switch (S1 dan S2), gerbang logika NOT, AND, OR seperti gambar
dibawah ini:
2. Hubungkan output gerbang tersebut pada lampu LED.
3. Variasikan kedua input tersebut (terdapat 4 variasi).
4. Catat hasil output pada tabel di section E.
5. Tuliskan kesimpulan dari gerbang logika tersebut.
g. Half Adder
1. Hubungkan Switch (S1 dan S2), gerbang logika NOT, AND, OR seperti gambar
dibawah ini:
Masukan Keluaran
S1 S2 Y
0 0 1
0 1 0
1 0 1
1 1 0
2. Isi tabel K-Map dan persamaan aljabar boole-nya pada section E.
3. Gambarkan rangkaian logika-nya pada section E.
4. Uji rangkaian logika tersebut pada panel dasar digital.
5. Tulis kesimpulan dari percobaan tersebut.
Percobaan 3 (7-Segment dan konversi bilangan biner)
a. 7-Segment
1. Hubungkan S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7 berpasangan satu-satu ke port a, b, c, d, e, f, g
pada modul 7-Segment.
2. Variasikan switch-switch tersebut (S1 s/d S8), ke posisi HIGH atau LOW.
3. Amati apa yang terjadi, bagian LED mana yang berubah kondisi jika masukan di rubah.
4. Berdasarkan pengamatan diatas, tuliskan kesimpulan dan jelaskan jenis 7-Segment
yang menjadi objek praktikum pada Section E.
b. BCD to 7-Segment Decoder
1. Hubungkan S1, S2, S3, S4, S5 berpasangan satu-satu ke port A, B, C, D, LT pada
modul IC 7447.
2. Hubungkan port a, b, c, d, e, f, g pada IC 7447 ke port a, b, c, d, e, f, g pada 7-Segment
(port berpasangan satu-satu sesuai dengan jenis huruf-nya).
3. Kondisikan sinyal masukan ke LT berada pada posisi LOW, cek apakah semua LED 7-
Segment menyala (display membentuk angka 8).
4. Jika semua lampu pada 7-Segment menyala maka teruskan pada langkah selanjutnya,
jika tidak maka periksa jalur hubungan.
5. Berilah masukan ke IC 7447 berupa sistem bilangan biner 4-bit (ingat: HIGH pada
switch sama dengan 1, LOW sama dengan 0), dimana urutan dari A ke D pada IC 7447
sama dengan urutan dari LSB (digit paling kanan) ke MSB (digit paling kiri) pada
sistem bilangan biner.
6. Variasikan switch-switch biner dari yang merepresentasikan angka desimal 0 s/d 15.
7. Amati tampilan atau display pada 7-Segment.
8. Isi tabel pada section E yang menunjukkan hubungan masukan bilangan biner dengan
nyala pada bagian lampu (yang ditunjukkan oleh huruf pada port) 7-Segment.
9. Tuliskan kesimpulan dari kegunaan IC 7447 ini.
Percobaan 4 (Flip-flop dan Pencacah Riak)
a. Flip-flop
1. Hubungkan sinyal keluaran clock generator LOW ke port clock pada IC 7472 dan juga
langsung ke LED (diparalel).
2. Hubungkan keluaran Q dan Q pada LED (ketiganya berbeda LED).
3. Amati apa yang terjadi pada masing-masing LED.
4. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatan tersebut (boleh menggunakan kata-kata
ataupun grafik timing analysis).
b. Pencacah Riak
1. Hubungkan clock generator LOW, IC 7472 (4 buah), IC 7447, 7-Segment seperti
rangkaian berikut ini:
a. NOT
Masukan Keluaran
0 1
1 0
Kesimpulan: Gerbang not memiliki fungsi pembalik logika tegangan input pada
outputnya jadi ketika nilai yang dimasukkan adalah 0 maka nilai outputnya adalah 1
begitu pula sebaliknya
b. OR
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Kesimpulan: Gerbang or mempunyai beberapa input dan satu output. Akan memberikan
sinyal keluaran 1 jika salah satu inputnya atau semua bernilai 1.
Ket: Bila S2 di pindah ke high kemudian pada posisi low yang terjadi adalah kedip dan
pada posisi high akan terang
c. AND
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Kesimpulan: Gerbang and mempunyai beberapa input dan satu output. Akan
menghasilkan nilai keluaran 1 apabila semua nilai input adalah 1. Dan apabila ada semua
atau salah satu bernilai selain 1 maka keluaran bernilai 0
Ket : Bila S2 di pindah ke high kemudian pada posisi low yang terjadi adalah LED tak
menyala dan pada posisi high LED menyala redup
d. NOR
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Kesimpulan: Merupakan kebalikan dari or dimana nilai salah satu input 1 maka output
bernilai 0. Sistem apabila salah ke 2 nya output akan benar dan sistem apabila minimal 1
benar akan salah.
e. NAND
Masukan
Keluaran
S1 S2 S3
0 0 0 1
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0
Kesimpulan: Merupakan kebalikan dari fungsi and. Dimana akan menghasilkan nilai
output 1 apabila salah satu bernilai 1 dan semua input bernilai 0. Dan out put akan
bernilai 0 apabila semua input bernilai
XOR
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Kesimpulan: Akan menghasilkan sinya keluaran rendah(0) apabila sinyal input bernilai
sama. Dan akan menghasilkan nilai output tinggi(1) apabila salah satu input berbeda nilai
dengan yang lain.
f. HALF-ADDER
Masukan Keluaran
S1 S2 Sum Carry
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Kesimpulan: Output dari carry berlogika and dimana apabila semua input bernilai 1 maka
output bernilai 1. Sedangkan sum apabila salah satu input bernilai 0 maka keluaran pada
gerbang and pertama adalah 1. Dan keluaran pada gerbang or bernilai 1 hingga diteruskan
ke logika and maka input pada gerbang and ke dua adalah 1 sehingga output yg
dihasilkan adalah 1
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Kesimpulan:dikarenakan terdapat gerbang not sebelum gerbang and maka apabila input
bernilai 0 maka output akan bernilai 1 begitu pula sebaliknya
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
B B
a. 7-segment
Kesimpulan:Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda
pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki
Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda
yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan
Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki
Katoda Segmen LED.