Anda di halaman 1dari 7

Simulasi Rangkaian Counter Up/Down

           Simulasi rangkaian counter up/down yang akan dibahas adalah simulasi rangkaian
counter up/down untuk menghitung suatu bilangan dari “0-999” dan dari “999-0”. Angka
decimal dari “0-999” merupakan salah satu contoh yang akan digunakan untuk rangkaian
Counter Up. Sedangkan angka decimal dari “999-0” merupakan salah satu contoh pencacah
turun counter Down.
Adapun komponen-komponen utama yang digunakan dalam simulasi rangkaian counter
Up/Down untuk mencacah bilangan “0-999” atau “999-0” yaitu, sebagai berikut :
1. IC (Integrated Circuit) Timer 555 (IC Clock)        

Gambar IC (Integrated Circuit) Timer 555 (IC Clock)


IC timer merupakan rangkaian pembangkit pulsa sebagai sumber pembangkit
pulsa yang berfungsi sebagai detak jantung dari counter 4-bit blok berikutnya,
tentunya IC counter  harus tersambung sumber catu daya (power supply) dc sebesar
12V untuk IC counter. Konfigurasi pin-pin dari IC 555 adalah sebagai berikut.
 Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.
 Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output
menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki
Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
 Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu
“Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
 Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan
menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu,
untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal
“High”.
 Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan
akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang
ditentukan adalah 2/3 Vcc.
 Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output
menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau
Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
 Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7
adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah
“High”.
Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi
sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang
muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah
yang menentukan Interval Pewaktuan dari IC555.
 Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V)
1. IC 74LS192

Gambar Integrated Circuit 74LS92


Integrated Circuit 74LS92 merupakan IC yang mengkonversi bilangan biner 4-bit.
Bilangan biner ini akan di proses pada IC flip selanjutnya agar mempunyai nilai
keluaran pada seven segment common cathoda.
2. IC (Integrated Circuit) 74LS48
Gambar Integrated Circuit 74LS48
Integrated Circuit 74LS48 ini digunakan dalam rangkaian Counter Up/Down sebagai
penerjemah bilangan biner dari IC sebelumnya. Hasil yang diterjemahkan ini akan diubah
dalam bentuk bilangan decimal yang di baca pada keluaran seven segment cathode.                                         
3. Baterai 12 Volt                                              
4. Software Proteus (Simulasi rangkaian) 
5. 7-segments

Gambar 7-segments
Seven segment merupakan display ang menampilkan angka decimal 0-9 Seven
segment ini digunakan dalam rangkaian counter, untuk menampilkan keluaran hasil
konversi bilangan biner ke bilangan decimal. Dalam rangkaian ini. Seven segment
yang digunakan adalah seven segmen tipe common cathode. Tipe seven segmen ini
merupakan suatu tipe dimana kaki katodanya akan terhubung pada semua kaki seven
segmen menjadi satu pin yang terhubung. Dan kaki anoda akan menjadi input pada
setiap pin yang terhubung di kaki katoda. Prinsip Kerja dari seven segment yang
digunakan, yaitu :
 input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian
decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan
ditampilkan pada seven segment.
 Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter
tertentu melalui kombinasi aktif sebuah decoder( mengubah/ mengkoversi input
bilangan biner menjadi decimal)

Gambar Seven Segments Common Cathode

Gambar Tabel Kebenaran 7-Segments Common Cathode

B. Rangkaian Counter UP dan Counter Down pada Proteus


Simulasi rangkaian counter up dan counter down pada Proteus sama-sama
menggunakan IC yang sama dalam pencacah Naik ataupun Turun. Namun yang
membedakan-nya adalah letak dan cara menghubungkan setiap kaki IC nya. Dimana
untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan harus di sesuaikan dengan perintah
masukan. Untuk Counter Up masukan-nya haruslah kaki IC yang memiliki perintah
pencacah naik. Yaitu menggunakan kaki 5 ( perintah UP ) pada IC 74LS192. Demikian
hal-nya dengan Counter Down, menggunakan kaki 4 ( perintah Down) pada IC 74LS192.
Untuk mengatur kecepatan dari keluaran bilangan decimal di atur oleh IC Timer 555
(Clock) yang digunakan. Pada simulasi rangkaian counter up/down ini, fungsi dari IC
74LS192 adalah sebagai penerima masukan dari IC Timer 555 (Clock) untuk mencacah
bilangan biner. Sedangkan kegunaan IC 74LS48 adalah sebagai penerjemah dari IC
74LS192. Dimana yang diterjemahkan dalam hal ini adalah bilangan biner. Bilangan
biner ini akan di konversi menjadi bilangan decimal.
Simulasi rangkaian counter up/down ini bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam rangkaian ini yang disimulasikan adalah pencacah sampai angka decimal ratusan.
Untuk membuat pencacah yang lebih dari ratusan, tentunya diperlukan IC yang lebih
banyak dari simulasi yang telah dibuat. Dan itu semua tergantung dengan apa yang
hendak di simulasikan.
Dalam simulasi rangkaian counter up dan counter down, memiliki perbedaan perintah
masukan, perintah ini tentunya juga akan membedakan keluaran yang di tampilkan seven
segment common cathoda. Counter up memiliki keluaran pencacah dari angak desimal
terkecil menuju angka desimal terbesar. Sedangkan Counter Down memiliki keluaran
yang sebaliknya.

Gambar simulasi rangkaian Counter UP (pencacah 0-999) Menggunakan Software Proteus


Gambar simulasi rangkaian Counter Down (pencacah 999-0) menggunakan Software Proteus

Aplikasi Rangkaian Counter Up/Down


1. Lampu Lalu Lintas
Rangkaian ini menggunakan komponen IC up/down counter 74190 yang berfungsi
mengeluarkan atau output yang tercacah dikondisikan dengan logika supaya bisa
menghasilkan output yang sesuai dengan lampu lalu lintas. Jadi, komponen IC
counter up digunakan sebagai komponen pencacahnya.
2. Jam Digital
Rangkaian jam digital adalah rangkaian yang sangat sederhana dan hanya memakai
prinsip kerja dari pencacah naik yang daya kerjanya dengan cara asinkron. Pencacah
yang berada paling ujung nantinya digunakan untuk menunjukan bilangan satu dari
detik yang asalnya dari sumber detak kemudian di picu oleh pencacah yang ada
sebelumnya.
3. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat yang digunakan dalam mengukur interval waktu. Prinsip
kerjanya, stopwatch dibagi menjadi 4 elemen, yaitu sumber daya, time base, counter,
serta sebuah display (layar penunjuk). Stopwatch diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
stopwatch analog dan stopwatch digital.

Anda mungkin juga menyukai