Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR PENGESAHAN

No Percobaan : 04/Lab.Praktikum Teknik Digital/LTK III/TK-3A/2019

Judul Percobaan : Adder / Subtractor 8-Bit

Nama Praktikan : Immanuel Richard G Sidabutar

NIM : 1805061036

Nama Partner : 1. Frizka Febri Adianti


2. Helfina Andriana Simbolon
3. Syarifah Molia Inanda

Kelas / Group : TK-3A / 3 (Tiga)

Tanggal Percobaan :

Tanggal Penyerahan :

Dosen : 1. Ir. Elferida Hutajulu, M.T


2. Bakti V. Sundawa, ST, MT

Dosen Dosen

( Ir. Elferida Hutajulu, M.T ) ( Bakti V. Sundawa, ST, MT)


Daftar Isi
Lembar Pengesahan. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . ..

Daftar Isi. . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . .

ADDER / SUBTRACTOR 8-BIT. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . …….

I. Tujuan. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . …………..

II. Dasar Teori. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . .

III. Peralatan Dan Komponen. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . .

IV. Diagram Rangkaian. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . .

V. Langkah Kerja. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .

VI. Tabel Hasil Pengamatan. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . .

VII. Analisa. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . .

VIII. Pertanyaan dan Jawaban. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . .

IX. Kesimpulan. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . ..

Daftar Pustaka. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . ..

Fotocopy Laporan Sementara. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . .. .


ADDER / SUBTRACTOR 8-BIT

I. TUJUAN

1. Membuat rangkaian Adder / Subtractor 8-bit dari IC Adder.

2. Mengamati dan menganalisa rangkaian percobaan.

II. DASAR TEORI

Sebelumnya telah dipraktekkan adder/subtractor 4-bit. Berikut ini akan dicoba untuk melakukan

adder/subtractor 8-bit dengan memanfaatkan adder 4-bit yang terdapat dalam suatu rangkaian

terpadu (IC). Dua atau lebih blok-blok adder paralel dapat dihubungkan dalam kaskade untuk

memungkinkan penjumlahan bilangan-bilangan biner yang lebi besar. Sebagai contoh, gambar 1

menunjukkan bagaimana adder paralel 4-bit dapat dihubungkan untuk menjumlahkan dua bilangan 8-

bit . Adder tersebut menjumlahkan empat LSB dari bilangan-bilangan tersebut. Keluaran C4 dari adder

ini dihubungkan sebagai carry input untuk posisi pertama dari adder kedua yang mejumlahkan empat

MSB dari bilangan-bilangan tersebut. Kedelapan output-output jumlah tersebut menyatakan jumlah

total dari bilangan-bilangan 8-bit tersebut. C8 merupakan carry yang keluar dari 1 posisi terakhir (MSB)

dari 1 adder kedua. C8 dapat digunakan sebagai bit overflow atau sebagai carry input untuk tingkat

adder bit yang lebih besar.

Operasi pengurangan juga dapat dilakukan dengan menggunakan sistem komplemen ke-2 pada

bilangan biner (pengurangan) kepada bilangan biner yang lain (yang dikurangi), maka prosedurnya

dilakukan sebagai berikut.

1. Carilah komplemen kedua dari pengurang, termasuk sign bitnya.


2. Setelah menemukan komplemen kedua dari pengurang, jumlahkan kepada yang dikurangi.

Bilangan yang dikurangi tersebut dipertahankan dalam bentuk aslinya. Hasil dari

penjumlahan ini “merupakan selisih dari bilangan tersebut”.

Sign bit dari hasil jumlah menentukan hasil yang sebenarnya dari operasi pengurangan tersebut.

Apabila tandanya posiitif maka hasil tersebut hasil yang sebenarnya. Akan tetapi bila tandanya negatif

maka hasil tersebut masih dalam bentuk komplemen ke’2. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil

yang sebenarnya harus diubah ke bentuk TMF. Marilah kita tinjau untuk kasus dimana desimal +9

dikurangi +4.

Yang dikurangi (9) .................... 00001001

Pengurang (4) .................... 00000100

Ubahlah pengurang menjadi bentuk komplemen keduanya sehingga diperoleh 11111100 kemudian

tambahkan bilangan yang dikurangi maka :

11111100

00001001 +

Bit yang paling depan (1) diabaikan sehingga diperoleh hasilnya 00000101 (+5).

Apabila pengurang dibah menjadi komplemen keduanya berarti pengurang tersebut menjadi -4,

karena itukita menjumlahkan +9 dan -4, yang sama dengan mengurangkan +4 dari +9. Dengan demikian,

setiap operasi pengurangan sesungguhnya merupakan operasi penjumlahan apabila digunakan sistem

komplemen kedua. Sifat dari komplemen kedua ini telah membuatnya menjadi yang paling luas dalam

penggunaan, karena sistem ini memungkinkan untuk melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan

rangkaian yang sama. Ingatlah bahwa apabila hasilnya mempunyai sign bit 1, berarti negatif dan dalam

bentuk komplemen kedua.


III. PERALATAN DAN KOMPONEN

1. Catu Daya : 1 buah

2. Multimeter Analog : 1 buah

3. Multimeter Digital : 1 buah

4. Proto Board : 1 buah

5. Dioda LED : 13 buah

6. IC - 7483 : 2 buah

- 7486 : 2 buah

7. Kabel penghubung : secukupnya

8. Clam Test : 4 buah

IV. DIAGRAM RANGKAIAN

5V
Gambar 1

V. LANGKAH KERJA

1. Catu daya dalam keadaan mati, membuat rangkaian seperti dalam Diagram Rangkaian.

2. Memeriksa kembali rangkaian, setelah benar melaporkan kepada instruktur.

3. Menghidupkan catu daya.

4. Melakukan percobaan penjumlahan. Menghubungkan terminal Add ke Vcc dan terminal sub

ke ground. Menjumlahkan bilangan, kemudian mengubah-ubah bilangan yang akan

dijumlahkan sesuai dengan Tabel.

5. Mengamati keadaan keluaran (output) pada LED dan voltmeter untuk semua keadaan

masukan sesuai dengan table pengamatan.

6. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

7. Mengulangi prosedur ini sampai saudara memahaminya.


8. Melakukan percobaan pengurangan. Menghubungkan terminal Add ke Vcc dan terminal sub

ke ground. Menjumlahkan bilangan, kemudian mengubah-ubah bilangan yang akan

dijumlahkan sesuai dengan tabel.

9. Mengamati keadaan keluaran (output) pada LED dan voltmeter untuk semua keadaan

masukan sesuai dengan table pengamatan

10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

11. Mengulangi prosedur ini sampai saudara memahaminya.

12. Mematikan catu daya dan membuka kembali rangkaian.

VI. TABEL HASIL PENGAMATAN

INPUT OUTPUT

CO = 0 CO=1 CO1 CO2


A B
S S CO = 0 CO = 1 CO = 0 CO = 1

01000100 00100010 01100110 00100010 0 1 0 1

00110100 00100011 01010111 00010001 0 1 0 1

10101010 01011001 00000011 01010001 1 1 1 1

10110110 10110110 01101100 00000000 0 1 1 1

00110011 00110011 01100110 00000000 0 1 0 1

10110111 10110111 01101110 00000000 0 1 1 1


01011010 10101101 00000111 10101101 1 0 1 0

00111101 10110100 11110001 10001001 1 1 0 0

01000011 11001100 00001111 01110111 0 0 1 0

VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN

PERTANYAAN

1. Kapankah rangkaian berfungsi sebagai Adder dan Subtractor?

2. Kenapakah masukan Co diberi logika “1”?

3. Bagaimanakah keadaan keluaran saat pengurang lebih besar daripada bilangan yang akan

dikurang? Bagaimana pula pada saat rangkaian berfungsi sebagai adder?

4. Kapankah diperoleh C8 berlogika “1”?

5. Dari hasil pengamatan adakah terdapat hasil penjumlahan / pengurangan berbentuk K-2 ?

6. Dari hasil pengamatan saudara tentukanlah pada tabel bentuk bilangan S yang diperoleh ?
JAWABAN

1. Rangkaian akan berfungsi sebagai Adder saat input C O diberi logika “0”. Dan rangkaian akan

berfungsi sebagai Subtractor saat input CO diberi logika “1”.

2. Untuk ,membuat unit pada gambar 1 menjadi pengurang 8 bit, maka kendali harus ada pada

posisi “1”. Ini menyebabkan gerbang XOR bekerja sebagai pembalik untuk masukan B pada

penambah-lengkap. Saluran kendali ini juga akan mengaktifkan gerbang AND untuk

memindahkan pembulatan akhir.

3. Saat pengurang lebih besar daripada bilangan yang akan dikurang akan menghasilkan Co2

akan berlogika “0” dan hasilnya mempunyai sign bit 1, berarti negatif dan dalam bentuk

komplemen kedua.

Rangkaian Adder

Adder tersebut menjumlahkan empat LSB dari bilangan-bilangan tersebut. Keluaran C4

dari adder ini dihubungkan sebagai carry input untuk posisi pertama dari adder kedua yang

mejumlahkan empat MSB dari bilangan-bilangan tersebut. Kedelapan output-output jumlah

tersebut menyatakan jumlah total dari bilangan-bilangan 8-bit tersebut. C8 merupakan

carry yang keluar dari 1 posisi terakhir (MSB) dari 1 adder kedua. C8 dapat digunakan

sebagai bit overflow atau sebagai carry input untuk tingkat adder bit yang lebih besar.

4. C8 berlogika “1” saat Co dibei logika “1” ( rangkaian berfungsi sebagai Subtractor) diaman

saat bilangan yang akan dikurangkan lebih besar atau sama dengan bilangan pengurangnya (

A ≥ B).
5. Ada, yaitu saat pengurang lebih besar daripada bilangan yang akan dikurang

( B > A) yang mempunyai keluaran bilangan negatif, dimana saat tanda hasilnya negatif maka

hasil tersebut masih dalam bentuk komplemen ke’2.

6. Tabel nya ialah :

INPUT OUTPUT
Co = 0 Co = 1
A B S Bentuk S Bentuk
01000100 00100010 01100110 00100010
(+) TMF (+) TMF
00110100 00100011 01010111 00010001
(+) TMF (+) TMF
10101010 01011001 00000011 01010001
(+) TMF (+) TMF
10110110 10110110 01101100 00000000
(+) TMF (+) TMF
00110011 00110011 01100110 00000000
(+) TMF (+) TMF
10110111 10110111 01101110 00000000
(+) TMF (+) TMF
01011010 10101101 00000111 10101101
(+) TMF (-) K’2
00111101 10110100 11110001 10001001
(+) TMF (-) K’2
01000011 11001100 00001111 01110111
(+) TMF (-) K’2

Anda mungkin juga menyukai