COUNTER SINKRON
Disusun oleh :
Dimas Aditya Wiranata
(2120600045)
1D4 Teknik Elektronika B
4.1. TUJUAN :
Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
- Membuat Rangkaian dasar Counter Sinkron dengan prinsip Sekuensial.
- Memahami karakteristik Counter Sinkron.
- Membuat Up dan Down Counter Sinkron.
- Membuat Up- Down Counter Sinkron dengan input control.
4.2. PERALATAN :
- Modul Trainer ITF 02 / DL 02
Sedangkan Down Counter adalah Counter yang dapat menghitung secara berurutan
dari bilangan terbesar ke bilangan terkecil. Tabel PS/NS untuk Up dan Down
Counter 3 bit seperti ditunjukan pada Tabel 4.1.
“COUNTER”
DATA PERCOBAAN
1. Tabel Ps/Ns UP COUNTER
0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 1 0 1 0 2
0 1 0 2 0 1 1 3
0 1 1 3 1 0 0 4
1 0 0 4 1 0 1 5
1 0 1 5 1 1 0 6
1 1 0 6 1 1 1 7
1 1 1 7 0 0 0 0
2. Tabel Ps/Ns DOWN COUNTER
Present output Next output
0 0 0 0 1 1 1 7
1 1 1 7 1 1 0 6
1 1 0 6 1 0 1 5
1 0 1 5 1 0 0 4
1 0 0 4 0 1 1 3
0 1 1 3 0 1 0 2
0 1 0 2 0 0 1 1
0 0 1 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 1 7
0 1 1 1 7 1 1 0 6
0 1 1 0 6 1 0 1 5
0 1 0 1 5 1 0 0 4
0 1 0 0 4 0 1 1 3
0 0 1 1 3 0 1 0 2
0 0 1 0 2 0 0 1 1
0 0 0 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 1
1 0 0 1 1 0 1 0 2
1 0 1 0 2 0 1 1 3
1 0 1 1 3 0 0 0 4
1 1 0 0 4 1 0 1 5
1 1 0 1 5 1 1 0 6
1 1 1 0 6 1 1 1 7
1 1 1 1 7 0 0 0 0
ANALISA PERCOBAAN
1. Percobaan Up Counter Sinkron
Berdasarkan data percobaan diatas pada percobaan pertama membuat rangkaian
up counter sinkron dimana perubahan nilainya terjadi ketika clock diberikan
dari logika 1 ke logika 0 (active low).
2. pada saat present output 001, ketika clock akan diaktifkan dari high menjadi
low, maka input pada JK – FF (A) akan dalam kondisi 00 dimana next state
akan mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu 0, kemudian pada input JK
– FF (B) akan dalam kondisi 11 (toggle) maka next state pada JK – FF (B)
akan berlogika 1 dari sebelumnya yaitu 0 dan pada input JK – FF (C) akan
dalam kondisi 11 (toggle), pada kondisi ini next state akan berlogika 0 dari
kondisi sebelumnya yaitu 1. Sehingga ketika clock diberikan logika 0, present
state 001 akan berubah menjadi 010.
3. pada saat present output 010, ketika clock akan diaktifkan dari high menjadi
low, maka input pada JK – FF (A) akan dalam kondisi 00 (hold) dimana next
state akan mempertahankan kondisi sebelumnya, kemudian pada input JK –
FF (B) akan dalam kondisi 00 (hold) maka next state pada JK – FF (B) akan
tetap berlogika 1 dan pada input JK – FF (C) akan dalam kondisi 11 (toggle),
pada kondisi ini next state akan berlogika 1 dari kondisi sebelumnya yaitu 0.
Sehingga ketika clock diberikan logika 0, present state 010 akan berubah
menjadi 011.
4. pada saat present output 011, ketika clock akan diaktifkan dari high menjadi
low, maka input pada JK – FF (A) akan dalam kondisi 11 (toggle) dimana
next state akan membalikkan kondisi sebelumnya dari 0 menjadi 1, kemudian
pada input JK – FF (B) akan dalam kondisi 11 (toggle) maka next state pada
JK – FF (B) akan berlogika 0 dari sebelumnya yaitu 1 dan pada input JK –
FF (C) akan dalam kondisi 11 (toggle), pada kondisi ini next state akan
berlogika 0 dari kondisi sebelumnya yaitu 1. Sehingga ketika clock diberikan
logika 0, present state 011 akan berubah menjadi 100.
5. pada saat present output 100, ketika clock akan diaktifkan dari high menjadi
low, maka input pada JK – FF (A) akan dalam kondisi 00 (hold) dimana next
state akan mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu 1, kemudian pada input
JK – FF (B) akan dalam kondisi 00 (hold) maka next state pada JK – FF (B)
akan tetap berlogika 0 dan pada input JK – FF (C) akan dalam kondisi 11
(toggle), pada kondisi ini next state akan berlogika 1 dari kondisi sebelumnya
yaitu 0. Sehingga ketika clock diberikan logika 0, present state 100 akan
berubah menjadi 101.
6. pada saat present output 101, ketika clock akan diaktifkan dari high menjadi
low, maka input pada JK – FF (A) akan dalam kondisi 00 (hold) dimana next
state akan mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu 1, kemudian pada input
JK – FF (B) akan dalam kondisi 11 (toggle) maka next state pada JK – FF (B)
akan berlogika 1 dari sebelumnya yaitu 0 dan pada input JK – FF (C) akan
dalam kondisi 11 (toggle), pada kondisi ini next state akan berlogika 0 dari
kondisi sebelumnya yaitu 1. Sehingga ketika clock diberikan logika 0, present
state 101 akan berubah menjadi 110.
7. pada saat present output 110, ketika clock akan diaktifkan dari high menjadi
low, maka input pada JK – FF (A) akan dalam kondisi 00 (hold) dimana next
state akan mempertahankan kondisi sebelumnya yaitu 1, kemudian pada input
JK – FF (B) akan dalam kondisi 00 (hold) maka next state pada JK – FF (B)
akan tetap berlogika 1 dan pada input JK – FF (C) akan dalam kondisi 11
(toggle), pada kondisi ini next state akan berlogika 1 dari kondisi sebelumnya
yaitu 0. Sehingga ketika clock diberikan logika 1, present state 110 akan
berubah menjadi 111.
8. pada saat present output 111, ketika clock akan diaktifkan dari high menjadi
low, maka input pada JK – FF (A) akan dalam kondisi 11 (toggle) dimana
next state akan membalikkan kondisi sebelumnya yaitu 1 menjadi 0,
kemudian pada input JK – FF (B) akan dalam kondisi 11 (toggle) maka next
state pada JK – FF (B) akan berlogika 0 dari sebelumnya yaitu 1 dan pada
input JK – FF (C) akan dalam kondisi 11 (toggle), pada kondisi ini next state
akan berlogika 0 dari kondisi sebelumnya yaitu 1. Sehingga ketika clock
diberikan logika 1, present state 111 akan berubah menjadi 000.
masing flip – flop, maka down counter akan mengambil output Q pada masing
– masing flip – flop. Sehingga akan berkebalikan semua outputnya dari analisa
rangkaian up counter.
TUGAS
1. Buat rangkaian Down Counter Sinkron 4-bit seperti pada Percobaan B, dengan
menggunakan D-Flip flop.
JAWABAN
State Diagram
000
0 0
001 111
0 0
010 110
0 0
011 101
0 0
100
Tabel Ps / Ns
A B C Dec A B C Dec
0 0 0 0 1 1 1 7
1 1 1 7 1 1 0 6
1 1 0 6 1 0 1 5
1 0 1 5 1 0 0 4
1 0 0 4 0 1 1 3
0 1 1 3 0 1 0 2
0 1 0 2 0 0 1 1
0 0 1 1 0 0 0 0
Persamaan Next State :
A (t+1) = DA (A, B, C) =
B (t+1) = DB (A, B, C) = ∑ (0,3,4,7)
C (t+1) = DC (A, B, C) = ∑ (0,2,4,6)
Penyelesaian K-MAP
DA = A’B’C’ + AB + AC DB = BC + B’C’
BC BC
A A
00 01 11 10 00 01 11 10
0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1
DC = C’
BC
A
00 01 11 10
0 1 1
1 1 1
Gambar Rangkaian Sekuensial
JAWABAN
State Diagram
011
1 1
001 110
1 1
000 100
1 1
101 010
1 1
111
Tabel Ps / Ns
0 1 1 3 1 1 0 6 1 0 X 0 0 1
1 1 0 6 1 0 0 4 X 0 0 1 0 X
1 0 0 4 0 1 0 2 0 1 1 0 0 X
0 1 0 2 1 1 1 7 1 0 X 0 1 0
1 1 1 7 1 0 1 5 X 0 0 1 X 0
1 0 1 5 0 0 0 0 0 1 0 X 0 1
0 0 0 0 0 0 1 1 0 X 0 X 1 0
0 0 1 1 0 1 1 3 0 X 1 0 X 0
Penyelesaian KMAP
SA = B RA = B’
BC
A
00 01 11 10 A
BC
00 01 11 10
0 0 0 1 1
0 X X 0 0
1 0 0 X X
1 1 1 0 0
SB = AB’C’ + A’C RB = AB
BC
A
00 01 11 10
BC
A
0 0 1 X X 00 01 11 10
1 1 0 0 0 0 X 0 0 0
1 0 X 1 1
1 X 0 1
1 x 1 x
Gambar Rangkaian Sekuensial
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :