KLIMATOLOGI UMUM
Pertemuan 5
KLASIFIKASI IKLIM (1)
Dosen Pengampu : Nuryadi, S.Si, M.Si
Tinjauan Instruksi Khusus
Zona iklim yang dominan (luas) adalah iklim subarktika, iklim lintang
rendah kering, dan iklim tropika (monsun dan basah). Zona iklim
lainnya menempati daerah transisi antara zona iklim dominan atau
pada wilayah dengan kondisi geografis yang unik, seperti pantai dan
pegunungan.
4) KLASIFIKASI IKLIM BERDASARKAN VEGETASI
(INDONESIA)
Zona iklim pegunungan berada pada ketinggian tempat > 1000 meter dari
permukaan laut. Dengan demikian suhu rata-rata pada zona iklim pegunungan
dapat lebih rendah 6o C dibanding pada dataran rendah (penurunan suhu sekitar
0.6o C setiap 100 meter kenaikan ketinggian tempat).
Dasar klasifikasi ini adalah suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun
tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami
berdasarkan peta vegetasi De Candolle (1874). Menurut Koppen
vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat
tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan
hujan efektif yaitu kesetimbangan antara hujan, suhu dan
evapotranspirasi. Jumlah hujan yang sama akan berbeda
kegunaannya bila jatuh pada musim yang berbeda. Oleh karena itu
batas-batas klasifikasi Koppen berkaitan dengan batas-batas
penyebaran vegetasi.
Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang atau simbul yang
merumuskan sifat dan corak masing-masing tipe hanya dengan tanda
yang terdiri dari kombinasi huruf yaitu :
Huruf pertama (huruf besar) menyatakan “tipe utama”
Huruf kedua (huruf kecil) menyatakan “pengaruh hujan”
Huruf ketiga (huruf kecil) menyatakan “suhu udara”
Huruf keempat (huruf kecil) menyatakan “sifat-sifat khusus”
Pada umumnya dalam menentukan tipe iklim menurut Koppen bila
perumusannya telah sampai pada kombinasi dua huruf telah
dianggap cukup untuk mencirikan iklim suatu daerah secara umum.
Koppen membagi tipe utama menjadi lima kelas yaitu :
A : Iklim Hujan Tropik, Suhu bulan terdingin >18o C
B : Iklim Hujan, evaporasi > curah hujan
C : Iklim Sedang Berhujan, Suhu bulan terdingin antara –3o C sampai
18o C, suhu bulan trepanas >10o C
D : Iklim Hujan Dingin (Boreal), suhu bulan terdingin < -3o C dan suhu
bulan terpanas >10o C
E : Iklim Kutub, suhu bulan terpanas < 10o C
Pengaruh hujan digambarkan pada huruf kedua, terdiri atas :
f : selalu basah, hujan setiap bulan > 60 mm
s : bulan-bulan kering jatuh pada musim panas (summer)
S : semi arid (steppa atau padang rumput)
w : bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter)
W : arid (padang pasir)
m : khusus untuk kelompok tipe utama A (m=monsun), yang berarti musim
kemaraunya pendek, tetapi curah hujan tahunan cukup tinggi, sehingga
tanah cukup lembab dengan vegetasi hutan hujan tropik
F : daerah tertutup es abadi
A >9 1 <2
B 7–9 2 2–3
C 5–6 3 4–6
D 3–4 4 >6
E <3
CATATAN :
Tipe Utama E tidak memiliki Sub Divisi
Hubungan Dengan Kegiatan Pertanian
Khususnya dengan tanaman pangan, Oldeman mengemukakan penjabaran dari setiap
: tipe iklimnya sebagai berikut
Tipe Iklim Penjabaran Kegiatan Keterangan
T OH
N
CO
O H i)
N T tas
O i g i
C D
a ra
(C
OH
N T W)
CO ra ID
a
(C
(C) Sistem Klasifikasi Iklim Schmidth-Ferguson
Kriteria yang digunakan adalah dengan penentuan “nilai Q”, yaitu perbandingan
antara bulan kering (BK) dan bulan basah (BB) dikalikan 100%
( Q = BK / BB x 100% )
Klasifikasi ini merupakan modifikasi atau perbaikan dari sistem Klasifikasi Mohr
(Mohr menentukan berdasarkan nilai rata-rata curah hujan bulanan selama
periode pengamatan).
BB dan BK pada klasifikasi Schmidth-Ferguson “ditentukan setiap tahun” yang
kemudian dijumlahkan dan “dihitung rata-ratanya”.
OLD BB 5 SF Q 83.33
BK 6 Tipe D
Tipe C3
STMKG
Terima Kasih