Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

“KLASIFIKASI IKLIM”

Dosen Pengampu :

Dr. Grace F.E. South, M. Si

Dr. Denny Malingkay, M. Si

Oleh :

ANASTASYA MAYAN 22601012

JURUSAN ILMU GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

UNUVERSITAS NEGERI MANADO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas kebaikanNya sehingga penyusun
boleh di perkenankan menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas Pengetahuan tentang Meteorologi
dan Klimatologi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Makalah ini memuat tentang
“KLASIFIKASI IKLIM”.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah
membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari ada banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan adanya kritik
maupun saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membaca makalah ini. Terima Kasih

Tondano, 24 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
2.1 Klasifikasi Koeppen dan Geiger..........................................................................................................5
2.2 Klasifikasi Schmidt dan Ferguson.......................................................................................................5
2.3 Klasifikasi Iklim...................................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Iklim adalah jalannya suatu keadaan cuaca atau keseluruhan dari gejalagejala cuaca di
daerah tertentu sepanjang tahun dan dari tahun ke tahun (Daldjoeni, 1986). Di Bumi, tidak ada
tempat yang memiliki karakteristik yang sama persis tentang cuaca dan iklim. Iklim suatu
wilayah atau daerah dapat ditentukan oleh lima faktor utama, yaitu garis lintang, angin utama,
massa daratan atau benua, arus samudra, serta topografi. Berdasarkan faktor-faktor iklim diatas,
maka para ahli iklim mengklasifikasikan iklim di Bumi menjadi beberapa tipe seperti iklim
matahari, iklim menurut Koppen, iklim menurut Schmidt-Ferguson, iklim menurut Oldeman.
Unsur iklim adalah suatu proses terjadinya cuaca dan iklim yang merupakan kombinasi
atau gabungan dari variabel-variabel atmosfer yang sama. Unsurunsur iklim terdiri dari suhu,
kelembapan udara, curah hujan, tekanan udara, angin, embun, kabut, dan perawanan (Tjasyono,
1999).

1.2 Tujuan

1. Mengetahui apa itu klasifikasi iklim yang dilengkapi dengan contoh.


2. Dapat memahami klasifikasi iklim dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi iklim


2. Bagaimana klasifikasi iklim, seperti dasar klasifikasi iklim, dan tipe iklim.

1.4 Manfaat

Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan


perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap
khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki
kekhasan iklim. Pada bidang pertanian iklim digunakan untuk menentukan waktu tanam. Pada
bidang pertanian iklim digunakan untuk menentukan tanaman yang sesuai. Dimanfaatkan untuk
berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin.
BAB II
PEMBAHASAN

Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim


yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis
lintang), letak Geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.
Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristic  karena iklim
mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.
Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen dan Geiger. Klasifikasi
ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-kajian geologis dan ekologi.
Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim
tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering menggunakan sistem Klasifikasi iklim
Schmidt dan Ferguson (SF), yang ternyata disukai untuk kajian-kajian kehutanan dan pertanian.
Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun oleh Mohr, namun
diperhalus kriterianya.

2.1 Klasifikasi Koeppen dan Geiger

Klasifikasi Koeppen pertama kali diajukan oleh Wladimir Koppen (Jerman). Sistem ini lalu
direvisi beberapa kali oleh Köppen sendiri. Selanjutnya, bersama dengan Geiger, klasifikasi ini
lalu diperbaiki.
Selain berdasarkan parameter iklim (seperti suhu udara, presipitas, dan radiasi surya harian),
klasifikasi ini juga mendasarkan pada tipe vegetasi suatu tempat.[3]
Ada lima kelompok iklim utama dalam klasifikasi ini, yang masing-masing lalu dipilah lagi.
Lima kelompok ini adalah:[3]

 Iklim A, iklim tropika basah


 Iklim B, iklim kering atau setengah kering
 Iklim C, iklim dengan variasi suhu tahunan yang jelas
 Iklim D, iklim sirkumpolar
 Iklim E, iklim kutub

2.2 Klasifikasi Schmidt dan Ferguson

Klasifikasi ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara tetangga yang memiliki sektor
pertanian serta memiliki musim kering-musim hujan.[4] Menyadari bahwa variasi iklim Indonesia
sangat beragam, Kementerian Perhubungan meminta kedua sarjana tersebut untuk membuat
suatu sistem klasifikasi yang cocok bagi keadaan Indonesia.
Terdapat delapan kelompok iklim yang didasarkan pada nisbah bulan kering (BK) ke bulan
basah (BB), yang disimbolkan sebagai Q (dalam persen). Bulan kering adalah bulan dengan
presipitasi total di bawah 60 mm dan bulan basah adalah bulan dengan presipitasi total di atas
100 mm.
Delapan kelompok iklim menurut Schmidt dan Ferguson adalah

 Iklim A, Q < 14,3, daerah sangat basah, hutan hujan tropis;


 Iklim B, 14,3 =< Q < 33,3, daerah basah, hutan hujan tropis;
 Iklim C, 33,3 =< Q < 60,0, daerah agak basah, hutan rimba peluruh (daun gugur pada musim
kemarau);
 Iklim D, 60,0 =< Q < 100,0, daerah sedang, hutan peluruh;
 Iklim E, 100,0 =< Q < 167,0, daerah agak kering, padang sabana;
 Iklim F, 167,0 =< Q < 300,0, daerah kering, padang sabana;
 Iklim G, 300,0 =< Q < 700,0, daerah sangat kering, padang ilalang;
 Iklim H, Q >= 700,0, daerah ekstrem kering, padang ilalang.

2.3 Klasifikasi Iklim

1. Iklim Matahari (kedudukan matahari)


2. Iklim Koppen (suhu udara & curah hujan)

o Iklim A (Tropis )

T >18°C

o Iklim B (Gurun Tropis / Kering)

penguapan > curah hujan

o Iklim C (Sedang / Sedang Hangat)

T bulan dingin : 18°C – (-3°C)

o Iklim D (Salju / dingin)

T bulan panas : >10°C

T bulan dingin : <-3°C


Dr. Vladimir Kö ppen
o Iklim E (Kutub) (1846-1940)

T <10°C

3. Iklim S. Ferguson (sifat basah & kering bulan)

Bulan Kering : CH <60mm


Bulan Basah : CH >100mm
4. Iklim Oldeman (Banyaknya Bulan Basah)

Bulan basah >200 mm

5. Iklim Junghuhn

Iklim di Indonesia
1) Iklim Musim
Barat Daya/Muson Barat
Periode Oktober-April

Timur Laut/Muson Timur


Periode April-Oktober
2) Iklim Tropis (Iklim panas)

3) Iklim Laut

Pembagian Iklim Koppen


Mengapa perlu klasifikasi iklim?
 Kombinasi berbagai faktor iklim apabila menempati topografi yang berbeda akan
menimbulkan iklim yang sifatnya khas bagi daerah itu (iklim geografis).
 Topografi berbeda = kombinasi faktor iklim berbeda = iklim geografis berbeda.
 Iklim merupakan konsep yang sangat geografis, karena bumi menunjukkan pola iklim
yang sangat jelas.
 Dalam geografi iklim dipelajari melalui klimatologi. Kajian klimatologi sangat
penting untuk berbagai bidang di luar geografi termasuk pertanian, arsitektur,
ekologi, kehutanan, dan ekonomi karena iklim merupakan faktor yang mempengaruhi
perilaku manusia dan proses alam melalui berbagai macam cara.

Ada dua klasifikasi iklim yang utama:


 Pertama, yang menunjukkan relasi genetis, misalnya semua iklim musim (monsoon
climate) tidak sama-sama bersebab pada angin musim.
 Tetapi sayangnya tidak diperhatikan unsur suhu dan presipitasi sehingga sama-sama
termasuk iklim musim tetapi mengandung perbedaan dalam tanggapan biologisnya.
 Kedua, klasifikasi berdasarkan efek-efek yang mirip, misalnya semua iklim gurun
akan menunjukkan gejala yang sama yaitu kekeringan
 Tetapi penyebab kekeringan ini dapat berlainan antar gurun
 Dalam klasifikasi iklim respon biologi sangat penting untuk diperhatikan
 Hal ini karena klimatologi sebagai bagian dari ilmu kebumian sudah selayaknya
memperhatikan kausal antara persebaran iklim tertentu dan memandang pengaruh
iklim atas seluruh kegiatan manusia sebagai syarat yang asasi.
 Indikator utama dari pengaruh tersebut diwujudkan oleh tipe-tipe vegetasi dan
selanjutnya akan melahirkan respon yang bersifat fisis dan ekonomis
 Indikator lain berupa kondisi tanah, persediaan airtanah, dan campur tangan manusia.
 Perlu diingat bahwa data klimatologis bukan data tumbuhan tetapi nilai-nilai statistik
dari unsur iklim, yang pokok adalah suhu dan curah hujan
Sejak kapan klasifikasi iklim dibuat
Klasifikasi iklim tertua sejak jaman Yunani kuno yang dasarnya hanya berupa
suhu. Pada periode ini telah dikenal adanya variasi suhu yang diakibatkan oleh perbedaan
letak lintang (tetapi peranan darat dan laut kurang diperhatikan). Supan (1896, pencetus
gagasan membagi bumi menjadi 35 provinsi iklim), menyarankan isoterm 200C dijadikan
batas luar dari zona iklim panas. Isoterm tersebut letaknya kira-kira berimpit dengan zona
angin pasat, sekaligus batas tumbuhnya pohon palma. Adapun sebagai batas luar dari
zona iklim dingin disarankan isoterm 100C untuk bulan terpanas yang berimpit dengan
zona pertumbuhan pohon. Klasifikasi tersebut hanya didasarkan atas suhu saja, dan di
setiap hemisfer dibedakan menjadi tiga zona iklim. Namun demikian faktor iklim lain
(misal curah hujan) belum diperhatikan, padahal menurut kenyataannya baik pada zona
panas maupun sedang terdapat daerah-daerah yang sifatnya basah maupun kering.
Selanjutnya para geograf dan klimatolog mengembangkan klasifikasi yang lebih detil
berdasarkan suhu dan curah hujan bersama. Hingga saat ini klasifikasi iklim sangat
banyak diantaranya yang paling terkenal adalah klasifikasi Hettner (Jerman), de
Martonne (Prancis), Koppen (Jerman-Austria), dan Thornthwaite (Amerika)

Dasar klasifikasi iklim


 Meskipun iklim di bumi cukup rumit, tetapi ada kecenderungan bahwa sifat/pola
iklim tertentu di berbagai daerah yang saling berjauhan letaknya menunjukkan
perilaku yang sama apabila faktor penentu iklimnya sama
 Berkaitan dengan kondisi tersebut para ahli geografi berusaha untuk membuat
klasifikasi iklim
 Pembagian iklim dapat didasarkan atas sejala-sejala iklim
 Misalnya dapat digunakan data curah hujan (dengan cara ini maka seluruh gurun
dapat disatukan dalam kelompok iklim)
 Klasifikasi juga dapat menambahkan angin sehingga terdapat gurun angin pasat dan
gurun angin intermontan
 Pendekatan dengan menggunakan angin relatif sulit
 Ragam iklim pada berbagai tempat di permukaan bumi ditentukan oleh beberapa
gabungan proses atmosfer yang berbeda
 Agar diperoleh pemerian dan pemetaan daerah iklim maka perlu mengidentifikasikan
dan mengklasifikasikan berbagai tipe iklim
 Meskipun semua unsur iklim penting hubungan yang menyatakan kecukupan panas
dan air banyak mempengaruhi klasifikasi iklim.
 Thornthwaite (1933) menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan
pemerian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benarbenar aktif terutama
air dan panas
 Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan
merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus
 Pemahaman yang lebih baru tentang klasifikasi iklim adalah dengan melihat
hubungan sistematik antara unsur iklim dan pola tanaman dunia
 Telah banyak ditemukan korelasi antara tanaman dengan unsur panas atau air
 Dengan demikian indeks suhu atau air digunakan sebagai kriteria untuk menentukan
jenis iklim
 Klasifikasi iklim berdasarkan pola tanaman biasanya dikaitkan dengan hutan, hujan,
gurun, padang rumput, atau tundra

BAB III
KESIMPULAN

Iklim adalah jalannya suatu keadaan cuaca atau keseluruhan dari gejalagejala cuaca di
daerah tertentu sepanjang tahun dan dari tahun ke tahun (Daldjoeni, 1986). Di Bumi, tidak ada
tempat yang memiliki karakteristik yang sama persis tentang cuaca dan iklim. Iklim suatu
wilayah atau daerah dapat ditentukan oleh lima faktor utama, yaitu garis lintang, angin utama,
massa daratan atau benua, arus samudra, serta topografi. Berdasarkan faktor-faktor iklim diatas,
maka para ahli iklim mengklasifikasikan iklim di Bumi menjadi beberapa tipe seperti iklim
matahari, iklim menurut Koppen, iklim menurut Schmidt-Ferguson, iklim menurut Oldeman.
Kombinasi berbagai faktor iklim apabila menempati topografi yang berbeda akan
menimbulkan iklim yang sifatnya khas bagi daerah itu (iklim geografis).
Topografi berbeda = kombinasi faktor iklim berbeda = iklim geografis berbeda.
Iklim merupakan konsep yang sangat geografis, karena bumi menunjukkan pola iklim yang
sangat jelas. Dalam geografi iklim dipelajari melalui klimatologi. Kajian klimatologi sangat
penting untuk berbagai bidang di luar geografi termasuk pertanian, arsitektur, ekologi,
kehutanan, dan ekonomi karena iklim merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
dan proses alam melalui berbagai macam cara.

DAFTAR PUSTAKA
Karoly, David (1998). Meteorology of the Southern Hemisphere. Boston: American
Meteorologycal Society. ISBN 9781935704102.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/11310860302467/pendidikan/METEOROLOGI%20DAN
%20KLIMATOLOGI,%20CHAPTER%2010%20KLASIFIKASI%20IKLIM.pdf

Anda mungkin juga menyukai