Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH AGROKLIMATOLOGI

PENGERTIAN IKLIM

Disusun oleh:
NAMA: JEFRI YANDI (21.31.024410)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat
dan Karunian-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian Iklim”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agroklimatologi yang diampu
oleh bapak Ir. Fitriadi Yusuf. MP.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisa n
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palangka Raya, ……………………….2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang........................................................................................................ 4
II. Rumusan Masalah.................................................................................................. 5
III. Tujuan................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian iklim……............................................................................................... 6
B. Jenis-Jenis iklim…………....................................................................................... 6
C. Klasifikasi iklim....................................................................................................... 7
D. Iklim di indonesia..................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim
di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan
aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak
dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan
klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004)
Selain itu, dianalisis zonasi temperatur maksimal dan temperatur minimaluntuk ketinggia n
2 m di atas permukaan tanah dan evaporasi (mm). Untuk melihat perubahan frekuensi
kejadian hujan sepanjang tahun 1980 sampai 2000 pada kondisi lapang, dilakukan analis is
frekuensi untuk parameter curah hujan dan temperatur pada dua periode pengamata n:
periode 1980-1990 dan 1991-2000. Data iklim hasil pengamatan tersebut diperoleh dari
stasiun klimatologi Tamanbogo, Lampung Tengah (105°05’ BT ; 5°22’ LS ; 20 m dpl) dan
Genteng, Jawa Timur(114°13’ BT ; 8°22’ LS ; 168 m dpl).
Pada periode 2010-2039 diprakirakan akan terjadi peningkatan jumlah curah hujan di atas
wilayah Indonesia, yang ditandai dengan perubahan zonasi wilayah hujan dengan anomali
positip zona konveksi, peningkatan temperatur, dan evaporasi terutama pada zona
konveksi tertinggi di sepanjang selat Malaka, Laut Banda, Laut Karimata, dan Laut
Arafura. Perubahan kualitas dan kuantitas curah hujan, khususnya curah hujan 100-150
mm/hari secara signifikan (59% dan 100%) pada stasiun sinoptik Tamanbogo dan Genteng
telah terjadi pada periode 1991-2000. Langkah antisipasi limpahan curah hujan yang lebih
besar dapat dilakukan secara serentak melalui pendekatan lingkungan dan kemasyarakatan.

4
B. Rumus masalah
1. Bagai mana pengertian iklim
2. Bagai mana iklim di berbagai dunia

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Iklim.
2. Untuk mengetahui iklim – iklim di dunia.
3. MahaSiswa mampu menafsirkan dan menjelaskan keadaan iklim.
4. Untuk mengetahui iklim di Indonesia

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim
dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap
bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis.
Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.
Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencir ika n
perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif
terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memilik i
kekhasan iklim.
Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim
mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.
Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen dan Geiger.
Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-
kajian geologis dan ekologi. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk
mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering menggunaka n
sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson (SF)[1], yang ternyata disukai untuk kajian-
kajian kehutanan danpertanian. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu
disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.

B. Jenis Iklim Dunia


Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan, Kelembaban, angin,
awan, dan curah hujan. Pengertian cuaca adalah rata-rata udara di suatu tempat uang terbatas dan
relatif sempit, sedangkan Iklim adalah keadaan rata cuaca di satu daerah yang cukup luas dan
dalam kurun waktu yang cukup lama. Iklim dunia dikelompokan berdasarkan berdasarkan garis
lintang dan garis bujur serta suhu.

6
1. Jenis iklim dunia sebagai berikut :
 Iklim Dingin
 Iklim Pegunungan
 Iklim Artik Kutub
 Iklim Sedang Dingin
 Iklim Gurun

Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim
matahari dan iklim fisik.

2. Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :


 Iklim Matahari
 Iklim Koppen
 Iklim Schamidt – Ferguson
 Iklim Oldman
 Iklim Yunghunh

C. Klasifikasi Iklim
1. Iklim Fisik
Iklim fisik yaitu iklim yang di pengaruhi oleh keadaan fisik dari suatu wilayah. Berdasarkan
keadaan fisik suatu daerah, terdapat perbedaan iklim sebagai berikut :
a. Iklim konfinental (darat) dan iklim Maritim (laut).
Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di daratan amat luas, sehingga angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini pada
siang hari panas sekali dan malam hari sangat dingin. Iklim laut, terjadi daerah
kepulauan yang di kelilingi oleh laut luas, yang lembab. Di daerah ini pada siang hari
tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah-daerah yang
memiliki iklim benua adalah Gurun Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara,
dan Gurun Kalahari (Afrika) dan kawasan-kawasan Australia Tengah.

7
b. Iklim Uganari.
Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan tinggi dengan perbedaan temperature siang
dan malam yang besar (Amplitudo harian tinggi). Contoh daerah yang memiliki iklim
uganari adalah daratan tinggi Beka (Syiria), dataran tinggi Wonosari (Indonesia) dan
dataran tinggi Shan (Myanmar).

c. Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan terdapat di daerah-daerah pegunungan. Di daerah-daerah
pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke lereng-
lereng pegunungan. Hujan seperti ini di sebut hujan orografis. Contoh daerah-daerah
yang memiliki iklim- iklim pegunungan adalah Jaya Wijaya (Indonesia), Pegununga n
Andes (Argentina), dan Pegunungan Alpen (Swiss).

2. Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah
hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
a. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis. Dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari
18 o C, suhu tahunan 20 o C – 25 o C dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
b. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun . Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada
penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
c. Iklim C, yaitu iklim sedang basah. Dengan ciri temperatur bulan terdingin 3o C -18 o C,
daerah ini terbagai menjadi :
 Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
 Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
 Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
d. Iklim D, yaitu iklim dingin. Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC
dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df.
 Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
 Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.

8
e. Iklim E, yaitu iklim kutub. Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10
oC Daerah ini terbagi menjadi :
 ET Iklim tundra
 DF Iklim salju

3. Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya panas yang di
terima oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang di terima oleh permukaan
bumi ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim matahari di sebut juga iklim
garis lintang atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi
menjadi 5 kawasan iklim sebagai berikut :
a. Daerah Iklim Panas (tropis)
b. Daerah Iklim Sub tropis Utara
c. Daerah Iklim Sub tropis Selatan
d. Daerah Iklim Sedang Utara
e. Daerah Iklim Sedang Selatan
f. Daerah Iklim Dingin Utara
g. Daerah Iklim Dingin Selatan

Daerah-daerah yang terletak antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah
selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim tersebut
Indonesia termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya
suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada pembagian musim seperti di daerah sedang
atau di daerah subtropik.

Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belahan bumi
selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut :
a. Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
b. Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau 23,50 Lintang utara.
c. Tanggal 23 September Matahari kembali beredar di garis Equator.

9
d. Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan atau 23,50 Lintang
Selatan.

4. Iklim Junghuhn
F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan
dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitian F. Junghuhn membagi iklim
Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut :
a. Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dan
temperature antara 26,30C.

b. Zona iklim sedang


Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500 meter dan
temperature antara 220C – 17,10C.
c. Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500–2500 meter dan
temperature antara 17,10C – 11,10C.
d. Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan
temperature kurang dari 11,10C.

5. Iklim Oldeman
Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan hubunga nnya
dengan tanaman pertanian yang sangat di perlukan di daerah – daerah tertentu.
Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan zona agroklimat. Pembagian iklim menurut
Oldeman adalah sebagai berikut :
a. A1 bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan;
b. B1 7 – 9 bulan basah berurutan dan 1 bulan kering;
c. B2 7 – 9 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;

10
d. C1 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
e. C2 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
f. C3 5 – 6 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
g. D1 3 – 4 bulan basah berurutan dan satu bulan kering;
h. D2 3 – 4 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
i. D3 3 – 4 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
j. D4 3 – 4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan kering;
k. E1 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulan kering;
l. E2 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
m. E3 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
n. E4 kurang dari 3 bulan basah berurutan lebih dari 6 bulan.

6. Iklim menurut Schmidt Ferguson


Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya, langkah untuk
menentukannya sebagai berikut :
a. Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan (gradient/Q)
b. Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus :
Gradient (Q) = Banyaknya jumlah bulan kering x 100%
Banyaknya jumlah bulan basah
c. Untuk menentukan criteria bulan kering dan basah menggunakan klasifikasi Mohr.
d. Tentukan tipe curah hujan berdasarkan besarnya rasio Q.

D. Iklim Di Indonesia
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu
iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.

1. Iklim Musim (Iklim Muson)


Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap
periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim
musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan Angin
musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan oktober

11
hingga april yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin muson
timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan oktober yang sifatnya kering yang
mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.

2. Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)


Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim
tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan
negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat
panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau
Hujan Naik Tropika.

3. Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut
mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang
tinggi.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikianlah pembahasan yang dapat kami paparkan. Kemudian kami menga mb il
beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :
1. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim
dipelajari dalam meteorologi.
2. Setiap Negara memiliki iklim dan curah hujan yang berbeda.
3. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu
iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.
4. Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan, Kelembaban,
angin, awan, dan curah hujan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://artikeldanmakalah-agusra.blogspot.com/2011/06/curah- hujan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_iklim.
http://kukuhizal.blogspot.com/2012/08/klasifikasi- iklim-kelas-x-semester-2.html
http://rangrangbuana.blogspot.com/2011/03/makalah-iklim-dunia.html
http://tugasgeografi.wordpress.com/2011/02/25/klasifikasi- iklim/

14

Anda mungkin juga menyukai