Dosen Pembimbing
Nasrez Akhir,. Dr.Ir.MS,
Disusun Oleh :
Nesa Aqilla
2010211024
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
membuat tulisan ilmiah yang berjudul “Pengaruh Cuaca dan Iklim pada Kehidupan”
sehingga tulisan ilmiah ini dapat disusun sesuai dengan harapan walaupun makalah ini jauh dari
sempurna.
Tugas membuat tulisan ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama
dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan memberikan petunjuk arahan dalam
menyelesaikan makalah ini. Yang terhormat :
1. Kepada kedua orang tua penulis
2. Bapak Nasrez Akhir,. Dr.Ir.MS, selaku dosen pembimbing mata kuliah
Agroklimatologi
Akhir kata, semoga segala bantuan yang telah diberikan pihak di atas menjadi amalan yang
bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan makalah ini menjadi informasi
bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.2 Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir identik, yaitu sama-sama
menggambarkan kondisi udara (atmosfir bumi), namun memiliki perbedaan juga terutama
dalam fokus penelitian, wilayah, dan periode penelitian. Cuaca (atau penelitian cuaca, yaitu
meteorologi) merupakan bentuk awal yang berkaitan dengan interpretasi dan pemahaman
tentang kondisi fisik udara pada suatu lokasi dan waktu tertentu. Singkatnya, cuaca dapat
diartikan sebagai apa yang sedang terjadi dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sedangkan
Iklim (atau penelitian iklim, yaitu klimatologi) adalah suatu keadaan yang maju, sekumpulan
kondisi cuaca, kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk kondisi cuaca rata-rata dalam
kurun waktu yang relatif lama. Misalnya, petani sudah tahu kapan harus memulai kegiatan
bertani karena pengetahuan ini sudah lama tersebar, dan nelayan tahu betul bahwa ketika
"angin barat" terjadi, kegiatan menangkap ikan bisa terhenti. Sederhananya, inilah yang
disebut pengetahuan iklim.
Sederhananya, data iklim akan berasal dari data cuaca yang dikumpulkan selama
periode waktu tertentu. Ketika elemen cuaca bertahan selama 24 jam di suatu tempat, maka
akan muncul pola periodik yang disebut perubahan cuaca harian (pukul 00-24). Kemudian
nilai elemen cuaca akan menghasilkan cuaca untuk hari / tanggal saat ini. Selain itu, kondisi
cuaca dicatat secara teratur, dan setelah beberapa tahun (biasanya 30 tahun), data cuaca ini
digunakan untuk mencerminkan karakteristik atmosfer yang disebut data iklim.
1.2 Rumusan Masalah
Berkaitan dengan Pengaruh Cuaca dan Iklim pada Kehidupan, ada sejumlah permasalahan
yang dijadikan tuisan ilmiah. Masalah-masalah tersebut adalah :
1. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap manusia?
2. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap tumbuhan?
3. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap hewan?
4. Bagaimana pengaruh cuaca dan iklim terhadap lingkungan?
TINJAUAN PUSTAKA
Cuaca dan iklim adalah kondisi atmosfer atau kondisi fisik yang terbentuk dari
interaksi berbagai unsur atau komponen yang disebut cuaca dan unsur iklim. Unsur-
unsur tersebut antara lain radiasi atau waktu sinar matahari, suhu, kelembaban, tekanan
udara, angin, awan, pengendapan dan penguapan (Sabaruddin, 2012). Faktor cuaca dan
iklim berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor
pengatur iklim atau iklim yaitu ketinggian, lintang (posisi bintang), daerah tekanan,
arus laut dan permukaan tanah (Kartasapoetra, 2004). Berikut ini merupakan penjelasan
unsur-unsur cuaca/iklim (Kartasapoetra, 2004) :
b. Suhu/temperatur adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala
tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang bisa digunakan adalah
derajat celcius, sedangkan di Inggris dan beberapa negara lain dinyatakan dalam derajat
Fahrenheit. Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh jumlah radiasi yang diterima
(per tahun, per hari, per musim), pengaruh daratan dan lautan, pengaruh ketinggian
tempat, pengaruh angin secara tidak langsung, pengaruh panas laten, penutup tanah,
tipe tanah dan sudut datang sinar matahari.
c. Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara. Keadaan
kelembaban udara di atas permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya kelembaban
yang tertinggi ada di khatulistiwa sedangkan kelembaban terendah pada lintang 40
derajat. Besarnya kelembaban pada suatu daerah merupakan faktor yang dapat
menstimulasi curah hujan. Di Indonesia, kelembaban tertinggi dicapai pada musim
hujan dan terendah pada musim kemarau.
d. Awan merupakan kumpulan titik-titik air yang banyak jumlahnya dan terletak pada
titik koordinat serta melayang-layang tinggi di udara. Setiap jenis awan mempunyai
kelembaban dan suhu masing-masing. Awan cumulus merupakan awan penyebab
terjadinya hujan, sedangkan awan cumulus nimbus mengakibatkan hujan besar.
e. Hujan merupakan salah satu dari bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan
yang terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es. Hujan dapat
terjadi karena adanya titik-titik kondensasi, amoniak, debu, dan asam belerang. Titik-
titik kondensasi mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara. Curah hujan
merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak
menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.
f. Angin merupakan gerakan atau perpindahan masa udara dari satu tempat ke tempat
lain secara horizontal. Gerakan angin berasal dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Angin mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin dilihat dari mana
arah angin itu datang, misal dari barat disebut angin barat.
Ada 3 jenis iklim yang mempengaruhi Indonesia, yaitu iklim musim (iklim
muson), iklim tropika, dan iklim laut (Saragih, 2010 dalam Sodiq, 2013).
Jenis iklim ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah secara musiman.
Biasanya periode pergantian musim adalah 6 bulan. Iklim monsun terdiri dari monsun
barat (monsun barat daya) dan monsun timur (monsun timur laut). Musim barat
lembab dari Oktober hingga April, membawa musim hujan. Musim timur yang kering
dan kering alami dari bulan April hingga Oktober membuat Indonesia mengalami
musim kemarau / kemarau.
Daerah di sekitar khatulistiwa secara otomatis akan mengalami iklim tropis yang
panas hanya dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Secara
umum, Asia Tenggara beriklim tropis, sedangkan negara-negara Eropa dan Amerika
Utara beriklim subtropis. Iklim tropis yang panas, sehingga daerah bersuhu tinggi di
Indonesia akan menarik banyak curah hujan atau meningkatkan curah hujan tropis.
c. Iklim Laut.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut
mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang
tinggi.
BAB III
PEMBAHASAN
Pola iklim yang terganggu juga berdampak tidak langsung pada kesehatan
manusia. Akibat dampak hujan terhadap ketersediaan air dan air bersih, malaria,
demam berdarah dengue, chikungunya dan penyakit yang ditularkan melalui hewan
pengerat seperti leptospirosis, maka dampak terhadap pola curah hujan yang
menyebabkan banjir dapat menyebabkan gangguan lambung Insiden meningkat. Efek
tidak langsung ini sangat parah di daerah berpenduduk jarang di dunia.
Perubahan iklim yang besar akan menyebabkan cuaca berubah dengan sangat
cepat dan tidak terduga. Perubahan cuaca yang tidak terduga menyulitkan orang untuk
menentukan alternatif dan memprediksi perubahan cuaca saat bepergian. Pengetahuan
dan informasi tentang cuaca sangat penting bagi mereka yang berpergian, terutama
bagi pengguna kendaraan tak berpelindung (seperti sepeda, sepeda motor, dan
kendaraan berjalan kaki). Seperti yang diungkapkan oleh Susilo dkk., Informasi yang
diperoleh pengemudi akan menentukan keputusan perjalanan. (2009). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa perjalanan masyarakat Bandung sangat
dipengaruhi oleh cuaca, terutama hujan.
Kondisi cuaca seperti curah hujan, perbedaan suhu, dan perbedaan kecepatan
angin akan mengubah layanan jaringan transportasi. Hal ini sesuai dengan penelitian
Khattak dan De Palma (1997). Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Hranac et al.
(2006) menunjukkan bahwa curah hujan secara signifikan akan mengubah arus
kendaraan di jaringan jalan raya. Dalam studi lain, Saneinejad et al. (2012)
menunjukkan bahwa indikator cuaca lainnya (seperti suhu) akan mempengaruhi
perjalanan masyarakat dengan menggunakan semua moda transportasi tanpa kecuali.
4.2 Saran
Sebagai penulis, saya menyadari bahwa karya ilmiah ini memiliki banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Tentunya penulis akan terus
menyempurnakan tulisan ini dengan mengutip informasi yang dapat dipercaya
dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis sangat berharap kritik dan saran untuk
pembahasan karya tulis ilmiah tersebut di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Harmoni, Ati. "Dampak Sosial Ekonomi Perubahan Iklim" Proceeding, Seminar Nasional
Hidayati, Ida Nurul, dan Suryanto Suryanto. "Pengaruh perubahan iklim terhadap produksi
pertanian dan strategi adaptasi pada lahan rawan kekeringan." Jurnal Ekonomi &
Ismaili, Abul Fida. "Pengaruh Cuaca Terhadap Perilaku Pengendara Sepeda Motor di Daerah
Julismin, J. “Dampak dan Perubahan Iklim di Indonesia” Jurnal Geografi. 5.1 (2013) : 39-46
Kaho, Norman PLB Riwu. Panduan Interpretasi dan Respon Informasi Iklim dan Cuaca
Miftahuddn. “Analisis Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim Melalui Uji Mann-Kendall