Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Unsur Cuaca dan Iklim (Elements of Climate and Weather)

Makalah disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah


Pengantar Klimatologi dan Kualitas Udara
Dosen Pengampu : Dra. Husna, M.Si

Disusun Oleh :
KELOMPOK VI

Gita Zakia Adeleri 19110010


Hendrik Siahaan 19110009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “ Unsur Cuaca dan Iklim” ,sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Klimatologi dan Kualitas Udara. Makalah ini dapat tersusun tidak
lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak yang ikut serta dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan terima kasih.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan, sehingga penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua dalam
memperkaya khasanah pengetahuan kita semua.

Padang , Februari 2023

Penulis,

Kelompok VI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………....ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...1
A. Latar Belakang…………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah...……………………………………………….1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….....2
D. Manfaat Penulisan………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………........3
A. Definisi Cuaca dan Iklim...………………………………………...3
B. Unsur Cuaca dan Iklim…………………………………………….4
C. Peranan Cuaca dan Iklim bagi Kehidupan..……………………...10

BAB III PENUTUP………………………………………………………..12


A. Kesimpulan………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...13

LAMPIRAN………………………………………………………………..14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut (Kainama et al., n.d.) Cuaca berkaitan dengan aktivitas
manusia sehari-hari, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya,
penerbangan pesawat yang tertunda karena adanya hujan deras atau adanya
badai guntur dan lain-lain. Hal ini menjadi menarik kerena manusia tidak
mempunyai kontrol atas cuaca. Diperlukan informasi cuaca yang akurat agar
dapat meminimalisir efek negatif cuaca seperti kecelakaan pesawat terbang,
korban jiwa dan materi karena banjir dan sebagainya.
Menurut Tjasjono (2004), manusia dapat bertahan sampai satu hari
tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa atmosfir manusia
hanya dapat bertahan beberapa menit saja. Atmosfir terutama biosfir yang
berada di sekeliling manusia mempunyai karakteristik tertentu dalam hal
suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin, curah hujan dan sebagainya.
Cuaca merupakan keadaan udara pada saat tertentu dan wilayah tertentu
yang relatif sempit dan jangka waktu singkat.
Cuaca terbentuk dari gabungan unsur-unsur cuaca yang hanya beberapa
jam saja. Misalnya keadaan udara pada pagi hari dapat berubah pada siang
hari, sore hari, dan malam hari. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam
waktu yang relatif lama dan meliputi wilayah luas.
Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-
variabel atmosfir yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Iklim beserta
unsurnya adalah hal penting untuk diperhatikan, dipelajari, diantisipasi
efeknya, karena pengaruhnya sering menimbulkan masalah bagi manusia
serta mahluk hidup lainnya (Miftahuddin, 2016)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas ,maka dapat dirumuskan beberapa masalah


sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan cuaca dan iklim ?

1
2. Bagaimana factor pembentuk dan pengendali terbentuknya cuaca dan
iklim ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan cuaca dan iklim.
2. Mengetahui factor pembentuk dan pengendali terbentuknya cuaca dan
iklim

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat
teoritis, akademis maupun manfaat aplikatif.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari Makalah ini adalah dapat
memberikan referensi tentang unsur cuaca dan iklim.
2. Manfaat Akademis
Makalah ini merupakan salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan
Tugas Mata kuliah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dari Cuaca dan Iklim


Cuaca berkaitan erat dengan aktivitas manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung. Salah satu aktivitas yang dipengaruhi cuaca adalah
pener bangan pesawat yang tertunda akibat hujan deras atau adanya badai
guntur dan lain-lain. Fenomena ini men jadi menarik karena manusia tidak
memiliki kontrol terhadap cuaca. Informasi cuaca yang akurat penting untuk
meminimalkan efek negatif cuaca seperti kecelakaan pesawat terbang,
kerugian materi karena banjir dan sebagainya (Qudratullah et al., 2017).
Menurut (R Barry R Chorley. 2003) Suhu, tekanan, angin, kelembaban
dan curah hujan, berinteraksi dengan satu sama lain. Mereka mempengaruhi
kondisi atmosfer seperti arah dan kecepatan angin, jumlah insolasi, tutupan
awan dan jumlah presipitasi. Ini dikenal sebagai elemen cuaca dan iklim.
Pengaruh unsur-unsur ini berbeda dari satu tempat ke tempat lain pada
interval waktu tertentu. Ini mungkin terbatas pada area kecil dan untuk
jangka pendek. Kita sering menggambarkan pengaruh ini dengan nama
cuaca cerah, panas, hangat, dingin, sejuk, dll tergantung pada unsur cuaca
yang dominan pada suatu tempat dan waktu.
Karena itu, cuaca adalah kondisi atmosfer suatu tempat untuk durasi
yang singkat terkait dengan satu atau lebih elemennya. Dua tempat dengan
jarak yang tidak terlalu jauh mungkin memiliki jenis cuaca yang berbeda
pada waktu yang sama. Cuaca juga dapat diartikan sebagai keadaan udara
pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka
waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan
jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang
hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat
serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata
dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang
lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.

3
Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-
variabel atmosfir yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Iklim beserta
unsurnya adalah hal penting untuk diperhatikan, dipelajari, diantisipasi
efeknya, karena pengaruhnya sering menimbulkan masalah bagi manusia
serta mahluk hidup lainnya. Banyak metode yang dapat digunakan untuk
melihat pengaruh kondisi cuaca dan iklim serta pola (pattern) dan
kecenderungan (trend) berdasarkan unsur-unsur yang mempengaruhi
maupun signifikansinya.

B. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim


Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim
suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara,
angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Berikut adalah penjelasan dari
unsur-unsur tersebut.
1. Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas
molekul dalam atmosfer atau udara yang timbul karena adanya radiasi
panas matahari yang diterima bumi. Tingkat penerimaan panas oleh
bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh
permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil
sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh
bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.
b) Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar,
semakin banyak panas yang diterima bumi.
c) Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima
panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan
kebalikan dari sifat daratan.
d) Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang
diterima bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit
panas yang diterima bumi. Persebaran suhu atau temperatur udara

4
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran horizontal dan
vertikal.

Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada uraian berikut:

a. Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal.


Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat
tidak sama. Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta
isotherm. Isotherm yaitu garis khayal dalam peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai suhu atau temperatur udara rata-rata
sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi
lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan
dan lautan. Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari,
isotherm bulan Juli, dan isotherm tahunan.
1) Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di
belahan bumi utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan
bumi selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain Siberia dan
Greenland, sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika Selatan
dan Argentina.
2) Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan
bumi selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan
bumi utara seperti Arab Persia.
3) Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-
tempat yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah
ini berada di sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa
(22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.
b. Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal
Semakin tinggi, suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara
umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C.
Ketentuan ini tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya
perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada
pengendalian suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu

5
terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar. Dengan bervariasinya
persebaran suhu atau temperatur udara baik secara horizontal maupun
vertikal, maka dapat terjadi gejala-gejala cuaca, kabut, dan awan.

2. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah
tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat
adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat
pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan
laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin
berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur
dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Tekanan udara
dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
b) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
c) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.

3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke
daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu
diketahui tentang angin, yaitu meliputi:
a) Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain:
a. Besar kecilnya gradien barometrik.
Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan
udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap
111 km (jarak 111 km di equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111 km).
Menurut hukum Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding

6
lurus dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien
barometriknya, semakin besar pula kecepatannya.
b. Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada
rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan
rintangannya banyak, maka angin akan berkurang kecepatannya.
c. Ada tidaknya tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan
sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi
hambatan pada kecepatan angin.
d. Tinggi dari permukaan tanah
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan mendapatkan
hambatan karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang
bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.
b) Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup
maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang
Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin
yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap
digunakan secara internasional.
c) Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys
Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari
daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi,
udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri.
Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke
timur dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu
mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-
baling angin.

7
4. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu
tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya
uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu.
Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau
hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:
a) Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang
menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu
meter kubik (1 m3) udara.
b) Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang
menunjukkan eberapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang
terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat
ditampung oleh udara tersebut.

5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah
hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
a) Bentuk medan atau topografi;
b) Arah lereng medan;
c) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
d) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.

Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke


permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di
peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet.
a. Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat
digolongkan menjadi 2 macam, yaitu: Berdasarkan butiran-butiran yang
dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

8
1. Hujan gerimis atau drizzle.
Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran kurang dari 0,5
mm.
2. Hujan salju atau snow.
Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang temperaturnya
berada di bawah titik beku.
3. Hujan batu es.
Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas
dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
4. Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan
yang temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7
mm.
b. Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat
macam, yaitu:
1. Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang
berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara
dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
2. Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus
konveksi yang menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara
vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu
mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
3. Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang
mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng
pegunungan berkondensasi dan turun sebagai hujan.
4. Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-
garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara dengan
ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan
turun sebagai hujan.

9
C. Peranan Cuaca dan Iklim Bagi Kehidupan
Perlu diketahui bahwa cuaca dan iklim merupakan salah satu faktor
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai
peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian,
transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Untuk
mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak uraian berikut.
a) Peranan Iklim Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang
bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan
musim sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktor-faktor iklim
seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan dalam
mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim
sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman
pertanian. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim
seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap para
nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan
mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan
angin dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan
datangnya angin musim barat dan angin musim timur. Pada saat berhembus
angin barat mereka sangat berhati-hati dalam menangkap ikan di laut.
Karena musim angin barat sering menimbulkan gelombang besar yang
membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam
seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun
ke laut untuk menangkap ikan.

b) Peranan Iklim Di Bidang Transportasi


Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap
bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan,
dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh

10
pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi
gelombang, badai dan lain-lain.

c) Peranan Iklim Di Bidang Pariwisata


Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata.
Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk,
kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui terhadap pelaksanaan
wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi seperti yang telah
disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu
yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk
dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam
saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa
berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim
merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi
berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan
bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan
kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan
iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi
cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi
cuaca dalam kurun waktu tertentu.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu
daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara,
angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Selain itu ,cuaca dan iklim juga
memiliki pengaruh serta manfaat besar dalam kehidupan manusia.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan dari Makalah ini, diharapkan pembaca
bisa lebih memahami tentang unsur cuaca dan iklim dan bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya, penulis akan
berusaha melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritikan yang membangun dari
pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Barry G, R., & Chorley J, R. (n.d.). Atmosphere Weather and Climate 8th ed.
Routledge 2003 WW.
Kainama, C., J Tongkukut, S. H., Jurusan Fisika, W., & Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, M. (2014). Analisis Pola Distribusi Unsur-
Unsur Cuaca di Lapisan Atas Atmosfer pada Bulan Januari dan Agustus
di Manado.
Miftahuddin. (2016). Analisis Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Melalui Uji Mann-
Kendall Multivariat (Vol. 13, Issue 1).
Qudratullah, Mi., Kamus, Z., & Pengajar Jurusan Fisika, S. (2017). ANALISIS
UNSUR-UNSUR CUACA BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN
AUTOMATED WEATHER SYSTEM (AWS) TIPE VAISALA MAWS
201 Mahasiswa Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang 2). In Pillar of
Physics (Vol. 9).
Tjasjono, B., 2004. Klimatologi. ITB, Bandung

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai