Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

Buah adalah bagian yang matang dari tumbuhan berbunga yang mengandung biji. Secara umum,
buah merupakan hasil dari perkembangan ovarium atau bagian pangkal bunga setelah penyerbukan. Buah
memiliki berbagai bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan rasa yang bervariasi tergantung pada jenisnya.

Buah memiliki peran penting dalam reproduksi tumbuhan, karena biji-biji yang terdapat di
dalamnya berfungsi sebagai sarana untuk penyebaran dan pertumbuhan baru. Selain itu, buah juga
menjadi sumber makanan yang kaya akan nutrisi bagi manusia dan hewan. Buah umumnya mengandung
berbagai vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

A. Struktur buah

Buah umumnya memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk kulit, daging, biji,
dan tangkai. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing bagian tersebut:

a) Kulit:

Kulit buah adalah lapisan luar yang melindungi buah dari kerusakan dan infeksi. Kulit
bisa memiliki berbagai warna, tekstur, dan ketebalan tergantung pada jenis buahnya. Ada buah-
buahan dengan kulit yang halus seperti apel, berambut seperti rambutan, atau berduri seperti
durian.

b) Daging

Daging buah terletak di bawah kulit dan merupakan bagian yang dimakan secara umum.
Daging buah memiliki berbagai tekstur dan rasa, misalnya, daging buah apel yang renyah atau
daging buah pisang yang lembut. Warna dan konsistensi daging buah juga bervariasi tergantung
pada jenis buahnya.

c) Biji

Biji adalah bagian reproduktif buah yang terdapat di dalam daging. Biji memiliki peran
penting dalam reproduksi tanaman karena mereka bisa tumbuh menjadi pohon baru jika ditanam.
Beberapa buah memiliki biji yang kecil dan banyak, seperti semangka, sementara yang lain
memiliki biji yang besar dan terletak di pusat, seperti mangga.

d) Tangkai

Tangkai adalah bagian yang menghubungkan buah dengan pohon atau tanaman
tempatnya tumbuh. Tangkai berfungsi untuk memberikan dukungan dan membawa nutrisi dari
pohon ke buah. Ada buah-buahan yang memiliki tangkai yang kuat dan tahan lama, seperti apel,
sementara yang lain memiliki tangkai yang lemah dan mudah terputus, seperti ceri.

Namun, penting untuk dicatat bahwa struktur buah dapat bervariasi antara jenis buah yang berbeda.
Beberapa buah mungkin tidak memiliki semua bagian yang disebutkan di atas, atau mungkin memiliki
bagian tambahan, seperti kulit luar yang keras pada alpukat atau daging buah yang diatur dalam
gumpalan-gumpalan seperti stroberi.
1. Berdasarkan Proses Terbentuknya

Buah tunggal, buah ganda, dan buah majemuk adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan jenis-jenis buah berdasarkan cara perkembangannya. Berikut adalah penjelasan
singkat tentang masing-masing jenis buah tersebut:

a) Buah Tunggal (Simple Fruit)

Buah tunggal terbentuk dari satu bunga tunggal yang mengandung satu ovarium. Setelah
penyerbukan dan pembuahan terjadi, ovarium berkembang menjadi buah tunggal yang
mengandung satu atau beberapa biji. Contoh buah tunggal yang umum adalah apel, jeruk, dan
anggur.

b) Buah Ganda (Aggregate Fruit)

Buah ganda terbentuk dari satu bunga tunggal yang memiliki banyak ovarium yang
berkembang menjadi buah kecil yang disebut "buah butir". Buah-butir tersebut melekat pada
pangkal bunga yang sama, membentuk satu struktur buah yang terlihat seperti satu buah besar.
Contoh buah ganda yang umum adalah stroberi dan blackberry.

c) Buah Majemuk (Multiple Fruit)

Buah majemuk terbentuk dari serangkaian bunga yang terletak pada satu infloresensi atau
struktur bunga yang kompleks. Setiap bunga pada infloresensi tersebut menghasilkan buah
kecil yang kemudian bergabung menjadi satu struktur buah yang besar dan kompleks. Contoh
buah majemuk yang terkenal adalah nanas dan tin.

Perbedaan antara buah tunggal, buah ganda, dan buah majemuk terletak pada cara perkembangan
mereka yang melibatkan satu bunga, beberapa bunga, atau banyak bunga dalam proses
pembentukan buah.

2. Berdasarkan asal mula terbentuknya

Buah sejati dan buah semu adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dua kategori
berbeda dari buah berdasarkan komponen-komponen yang terlibat dalam pembentukannya.
Berikut penjelasan singkat tentang buah sejati dan buah semu:

a) Buah Sejati (True Fruit)

Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari perkembangan ovarium bunga setelah proses
penyerbukan dan pembuahan. Pada buah sejati, dinding buah (perikarp) terbentuk dari
dinding ovarium yang membesar dan mengalami perubahan struktural selama perkembangan
buah. Buah sejati mengandung biji yang merupakan hasil fertilisasi. Contoh buah sejati
adalah apel, pisang, dan anggur.

b) Buah Semu (False Fruit)

Buah semu terbentuk dari bagian-bagian bukan ovarium bunga, tetapi melibatkan
perubahan dan pertumbuhan struktur tambahan yang tidak berasal dari ovarium. Dalam buah
semu, dinding buah terbentuk dari bagian lain tanaman seperti daun, tangkai bunga, atau
bagian-bagian lainnya yang bergabung dengan ovarium. Ovarium sendiri mungkin tidak
berperan langsung dalam pembentukan dinding buah. Contoh umum buah semu adalah
stroberi, nanas, dan arbei. Pada stroberi, biji-biji kecil yang terlihat pada permukaan buah
sebenarnya adalah biji-biji kecil yang disebut "buah butir" yang terbentuk di permukaan daun
bunga.

Perbedaan utama antara buah sejati dan buah semu terletak pada asal-usul dinding buah dan
apakah biji terkait dengan fertilisasi yang terjadi dalam ovarium. Buah sejati terbentuk dari
perkembangan ovarium dan mengandung biji hasil fertilisasi, sementara buah semu melibatkan
komponen tambahan dan ovarium mungkin tidak berperan langsung dalam pembentukan dinding
buah.

B. Perkembangan buah

Perkembangan buah adalah proses transformasi buah dari bentuk awalnya yang kecil dan belum
matang menjadi bentuk yang matang dan siap untuk dikonsumsi atau menyebar bijinya. Proses ini
melibatkan serangkaian perubahan fisiologis dan morfologis yang terjadi dalam buah selama periode
waktu tertentu. Berikut adalah tahapan umum dalam perkembangan buah:

1. Pemupukan

Pemupukan pada buah terjadi dalam tahap awal perkembangan buah setelah proses
penyerbukan terjadi. Fertilisasi merupakan proses penggabungan materi genetic dari serbuk
sari (sperma) dengan sel telur dalam bunga untuk membentuk embrio baru.

2. Pembuahan

Setelah proses penyerbukan, biji dalam bunga dibuahi oleh serbuk sari yang dibawa oleh
serangga atau angin. Proses pembuahan ini memicu perkembangan buah dari bakal buah.

3. Perkembangan

Setelah pembuahan terjadi, embrio baru mulai berkembang didalam biji yang terletak
didalam buah. Proses ini memicu perubahan hormonal yang mengarah pada
pertumbuhanbuah. Ovarium atau bagian pangkal bunga yang telah dibuahi juga akan
mengalami perubahan, seperti pembesaran, pembentukan, dinding buah dan perkembangan
struktur- struktur lainnya . Sel-sel dalam dinding buah membelah dan memperbesar ukuran,
menghasilkan peningkatan volume dan massa buah secara keseluruhan.

4. Pematangan

Tahap pematangan adalah saat ketika buah mencapai kematangan fisiologis dan siap
untuk dikonsumsi atau menyebar bijinya. Selama tahap ini, terjadi perubahan dalam warna,
aroma, tekstur, dan rasa buah. Beberapa buah matang setelah dipetik, sementara yang lain
memerlukan waktu tambahan untuk mencapai kematangan penuh setelah dipetik.
5. Penyebaran biji

Tujuan utama buah dalam siklus kehidupan tanaman adalah menyebar bijinya agar
tanaman baru dapat tumbuh di tempat yang berbeda. Beberapa buah memiliki mekanisme
khusus untuk penyebaran biji, seperti biji yang terdapat dalam daging yang disukai hewan
pemakan buah, sehingga biji tersebut dapat tersebar melalui feses hewan tersebut. Ada juga
buah yang menyebar melalui angin, air, atau melekat pada bulu binatang.

C. Struktur dan perkembangan buah kurma

Secara morfologis, buah kurma terdiri dari kulit (epicarp), daging buah (mesocarp), dinding
lapisan dalam (endocarp), dan biji (seed). Daging buah merupakan bagian yang paling banyak
mengandung nutrisi. 70% dari bagian tersebut mengandung karbohidrat dalam bentuk gula yang mudah
dicerna berupa glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Alasan inilah mengapa kurma baik dijadikan sebagai
santapan untuk berbuka puasa karena mudah dicerna dan diserap oleh tubuh untuk menghasilkan energi
dengan cepat. Selain mengandung karbohidrat, bagian tersebut juga kaya akan berbagai macam serat,
asam amino, mineral, dan vitamin. Walaupun demikian, kandungan protein, lemak dan serat pada bagian
daging kurma lebih rendah dibandikan dengan jumlah yang ada pada biji.

Pohon kurma hanya berbuah sekali dalam setahun. Buahnya tumbuh membentuk tandan dimana 1
tandan kurma bisa memiliki berat 10 kg. Dalam satu pohon yang produktif, buah kurma yang dihasilkan
bisa mencapai 10 tandan, sehingga beratnya sekitar 100 kg. Secara keseluruhan, pembentukkan buah
kurma melewati dua tahapan besar, yaitu tahapan penyerbukan dan paska penyerbukan. Proses
pembentukan buah setelah masa penyerbukan membutuhkan waktu sekitar 7 bulan lamanya. Proses
tersebut melewati 5 tahapan, yang terdiri dari tahapan hanabouk, kimri, khalal, rutab, dan tamr. Pada
tahapan hanabouk dan kimri, buah kurma masih terasa pahit. Oleh karena itu, pada dua tahapan tersebut
buah tersebut tidak bisa dikonsumsi. Biasanya, para petani mulai memanen kurma di tahapan khalal, rutab,
dan tamr dimana pada tahapan tersebut buah kurma sudah terasa manis. Semakin matang buah tersebut,
maka tingkat kemanisannya pun akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai