MAKALAH
“PERKEMBANGAN BATANG”
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
KELAS A
UNIVESITAS TADULAKO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenaanNya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “perkembangan
batang” ini.
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah “anatomi dan
morfologi tumbuhan” yang mendorong kami dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapka demi perkembangan
pembuatan makalah selanjutnya. Sekian, semoga bermanfaat.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batang pada umumnya terdiri dari satu sumbu tegak dengan daun-daun
melekat padanya. Dalam bentuk itu tugas utamanya adalah mendukung daun
sehingga berada dalam keadaan yang sesuai untuk dapat berfotrosis dan berlaku
sebagai jalur translokasi air dan garam-garam mineral ke daun dan titik tumbuh,
dan bahan organik dari temapat pembentukannya di daun ke semua bagian dari
tubuh. Disamping itu batang dapat tersepesialisasi serta termodifikasi bentuknya
untuk keperluan tugas khusus seperti menimbun cadangan makanan, untuk
berfotosintesis dan lain sebagainya. Tempat melekat daun pada batang disebut
buku dan batang diantara dua daun berturutan disebut ruas. Pada ketiak daun
terdapat kuncup aksilar dan di ujung batang terdapat kuncup terminal. Kedua
kuncup tersebut amat penting peranannya dalam penampilan morfologi tumbuhan.
Baik kuncup aksilar yang berkembang menjadi cabang maupun prilaku kuncup
terminal yang akan menentukan bentuk dari percabangan, bahkan keselurahn dari
arsitektur tumbuhan yang bersangkutan.
PEMBAHASAN
1. Posisi kuncup
Posisi Kuncup Posisi atau letaknya kuncup tambahan bisa berderet horisontal
di ketiak daun dan disebut kuncup tambahan kolateral (kuncup lateral), atau
tersusun menjadi deretan vertikal, sejajar sumbu pohon yang bersangkuatan, dan
disebut kuncup tambahan serial (kuncup termunal). Pada monokotil letak kuncup
biasanya kolateral dan tersusun berpasangan di sebelah kiri dan kanan kuncup
utama. Pada bugenvil terdapat sebuah kuncup yang berkembang menjadi duri dan
yang ada dibawahnya menjadi cabang. Berbagai kombinasi struktur terdapat di
ketiak sehelai daun dan setiap organ yang terjadi dihasilkan dari salah satu di
antara seperangkat kuncup tambahan.
2. Pertumbuhan simpodial
Simpodium Sumbu tubuh menghasilkan ruas dan buku namun disaat meristem
apikal tidak berfungsi oleh karena memebentuk bunga atau berdiferensiasi
menjadi parenkim atau karena sebab lain. Dari kuncup aksilar di ketiak daun dekat
di bawah meristem apikal yang tak berfungsi itu akan tumbuh cabang yang
arahnya sejajar sumbu sebelumnya dan tumbuh seperti sumbu yang
digantikannya. Demikian terjadi berulang kali sehingga sejumlah sumbu secara
berkesinambungan membentuk suatu sumbu semu atau simpodium.
dengan tepat. Jadi pada bugenvil dari sejumlah kuncup di ketiak daunnya sebuah
memiliki potensial untuk berkembang menjadi cabang vegetatif jika keadaannya
cocok, sebuah lagi akan senantiasa membentuk duri atau perbuangan yang
terbatas pertumbuhannya.
4. Gugurnya kuncup
5. Sifat plagiotrop
Saat meristem aktif di daerah beriklim seragam tumbuhan bisa tumbuh terus
menerus yakni kontinu atau juga disebut berkesinambungan dengan membentuk
daun dan cabang-cabang aksilar (cabang yang berkembang dari kuncup aksilar).
Meristem aksilar tidak mengalami masa istirahat melainkan langsung tumbuh
menghasilkan cabang. Jika kuncup aksilar langsung berkembang menjadi cabang
tanpa mengalami masa istirahat penundaan sehingga tubuhnya serentak dengan
kuncup terminal di sumbu utama, ia disebut mengalami pertumbuhan silepsis. Jika
kuncup menjalani masa istirahat dahulu sebelum berkembang menjadi cabang
maka kuncup itu dikatakan mengalami pertumbuhan prolepsis.
Model Holtum: pohon memiliki satu sumbu saja, tidak bercabang dan
tunas terminal berkembang menjadi perbungaan.
Model Corner: Pohon memiliki satu sumbu, tidak bercabang dan
perbungaan lateral, meristem apek tumbuh terus.
2. Pohon bercabang
Model Tomlinson
Dari tunas ketiak di bawah tanah tumbuh sumbu baru tegak ke atas. Tiap
sumbu di atas tanah membentuk perakaran sendiri dan ekivalen dengan
kaulomer lain
Model Chamberlain
Sumbu vegetatif di atas tanah lurus yang terdiri dari beberapa kaulomer yang
berkesinambungan (simpodial). Tiap kauloer tumbuh sampai menghasilkan
perbungaan terminal dan setiap kaulomer hanya menghasilkan satu kaulomer anak
di bawah perbungaan terminal.
Model Leeuwenberg
Sumbu batang di atas tanah beruas dalam tiga dimensi, karena kaulomer awal
tumbuh sampai tunas terminal berkembang jadi perbungaan. Tepat di bawah
perbungaan berkembang 3 tunas ketiak yang masing-masing tumbuh menjadi
kaulomer dan menempati ruang 3 dimensi.
Batang pokok monopodium ortotrop dengan cabang kontiniu atau difus dan
duduk daun spiral, cabang plagitrop dengan daun berhadapan, cabang sering
monopodium dan dapat juga simpodium.
2) Model Troll
Batang adalah bagian tubuh dari tumbuhan yang sangat penting bagi
tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan
kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu
tubuh tumbuhan. Salah satu fungsi batang adalah sebagai tempat penimbunan
cadangan makanan, dengan fungsi ini, pada bagian batang tertentu akan
mengalami perubahan bentuk sehingga bentuknya berbeda di banding bentuk
batang pada umumnya. Batang yang bentuknya berubah ini disebut batang yang
telah mengalami modifikasi. Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi
bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti menimbun cadangan makanan
dan untuk fotosintesis.
Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya
bentuk (morfologi) dari bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah
beberapa bentuk modifikasi batang.
Bonggol, pangkal batang atau batang bulat pendek yang berada tepat di
bawah permukaan tanah. Bonggol yang memiliki fungsi tambahan sebagai
tempat cadangan energi disebut sebagai bonggol umbi (cormus). Contoh
tumbuhan yang memiliki: pisang, suweg.
Geragih (stolon), suatu cabang khusus yang menjalar di permukaan atau
di bawah permukaan tanah dengan ruas yang panjang dan pada bukunya
lalu muncul tunas daun atau akar. Contoh : lili paris, kentang
Rimpang (rhizom), yaitu batang mendatar, gemuk, dan berada di
permukaan tanah atau di bawah permukaan, dengan ruas-ruas pendek.
Contoh: berbagai temu-temuan
Umbi batang (tuber), yang merupakan pembengkakan geragih atau
rimpang karena bertambah fungsi sebagai penyimpan cadangan energi.
Batang membulat yang memiliki fungsi sebagai organ sukulen
(penyimpan air) disebut sebagai caudex.
Cakram pada umbi lapis, suatu bentuk batang yang sangat pendek dan
menjadi penyangga dari pangkal daun sukulen. Contoh : bawang-
bawangan, Amaryllis
Umbi Batang (tuber) Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari
modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar,
sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang
tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati
disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan
Asteraceae.
Umbi lapis (bulb) Menurut Campbell (2003:297). Umbi lapis adalah tunas
vertical dibawah tanah yang terutama terdiri atas pangkal daun yang membengkak
yang menyimpan makanan. Hal ini dapat dilihat dengan mengiris satu suing
bawang secara membujur, anda dapat melihat banyak lapisan daun yang
termodifikasi bertautan dengan batang yang pendek. Umbi kormus (corm)
Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya
merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh
permukaan kormus.
Filokladia dan kladodia adalah batang atau cabang yang mengambil alih
fungsi daunnya karena daunnya mengalami reduksi yang lanjut atau berubah
menjadi duri. Folikladia mempunyai pertumbuhan terbatas, misalnya pada jakang
(Muehlenbeckia platyclada), sedangkan kladodia mempunyai pertumbuhan tidak
terbatas sehingga masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya
pada sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris) (Isirep Sumardi; 1992:160).
Emergen selain daun dan tunas aksilar, pada batang terdapat pula struktur
yang berupa tonjolan yang disebut emergen. Emergen bukan merupakan cabang,
daun atau akar adventitis, bukan pula merupakan bentuk modifikasinya,
melainkan suatu struktur yang terbentuk dari sel-sel turunan jaringan yang
terdapat di bawah epidermis. Jaringan ini disebut dengan jaringan subepidermis.
Emergen biasanya relatif mudah lepas dan meninggalkan bekas. Pada beberapa
tumbuhan, emergen sifatnya persisten (kekal) dan pada batang yang telah tua
sifatnya berubah menjadi struktur yang relatif padat. Emergen pada batang sering
dihubungkan dengan kebutuhan akan organ untuk memanjat atau sebagai alat
pertahanan.
Sulur Batang dan Sulur Cabang Sulur batang atau cabang tumbuh dari
ketiak daun, biasanya disangga sisa-sisa daun atau bunga, misalnya pada hampir
seluruh suku Cucurbitaceae, Passifloraceae, dan air mata pengantin (Antigonon
leptopus) (Isirep Sumardi; 1992:160). Duri Batang atau Duri Cabang Duri batang
atau duri cabang berasal dari modifikasi cabang, terletak di ketiak daun dan sering
masih menyangga daun-daun atau bahkan bunga-bunga yang rudimenter,
misalnya pada Bougenvillea (Isirep Sumardi; 1992:160).
1. Bentuk batang :
planta caulis
caudex
rhozome
planta aculis
herbaceous(batang lunak
lignosus
teres (bulat)
angulari ( bergerigi)
discolleus (pipih menebal)
2. Sifat-sifat batang:
a. Rimpang
b. Kormus
Kormus (cormus) Kormus terdiri dari batang pendek dan gemuk yang
berorientasi vertikal dalam tanah dan diselubungi sisik (daun) kering. Kormus
dapat menghasilkan anak kormus yang seringkali dinamakan kormel. Anak
kormus (kormel) merupakan tunas yang berkembang di ketiak daun pada kormus
induk. Apabila kormuk induk mati dan membusuk, maka kormel saling terpisah
dan masing-masing dapat tumbuh menjadi kormus baru. Sebagian besar kormus
terdiri dari parenkim yang berisi cadangan makan. Kormus menghasilkan dua
macam akar. Dari bagian bawah kormus terbentuk sistem akar serabut, dan dari
dasar kormus baru dihasilkan akar kontraktil yang lebih besar dan agak berdaging.
Akar kontraktil berkembang antara lain sebagai respons terhadap suhu yang dekat
permukaanmenunjukkan fluktuasi. Di bagian tanah yang lebih dalam fluktuasi itu
berkurang dan kontraksi terhenti setelah kormus berada pada kedalaman tertentu.
Perbanyakan (propagasi) Memperbanyak kormus terlaksana secara alami dengan
menghasilkan kormus baru. Pembentukan bunga dalam kormus bergantung
kepada cadangan makanan yang disimpan dalam musim tumbuh sebelumnya.
Pemupukan serta pemeliharaan yang sesuai berpengaruh besar pada bunga yang
akan dihasilkan musim tumbuh musim berikutnya. Kormel adalah kormus kecil
yang dibentuk di antara kormus lama dan kormus baru. Baginya 1-2 tahun
diperlukan untuk tumbuh agar ukurannya mencapai persyaratan berbunga. Pada
musim tumbuh pertama baru dihasilkan daun halus seperti rumput. Kormel tidak
bertambah besar namun menghasilkan kormus baru di bagian dasar sumbu batang
seperti pada pembentukan kormus tersebut di atas. Di akhir musim tumbuh
pertama kormus digali. Beberapa buah kormus mungkin telah mencapai ukuran
untuk dapat berbunga namun kebanyakan memerlukan pertumbuhan setahun lagi.
c. Umbi
Umbi berupa organ di bawah tanah yang terdiri dari jaringan batang
seperti halnya umbi kentang dan disebut umbi batang (tuber) atau jaringan
ditambah pendek seperti cakram dengan pelepah-pelepah daun yang juga berada
di bawah tanah. Sumbu batang vertikal itu pendek dan berdaging dan disebut
papan basal. Pada buku-bukunya terdapat pelepah daun yang tebal berdaging. Di
tengah umbi terdapat titik tumbuh berupa meristem vegetatif atau pucuk penghasil
bunga yang belum berkembang.
Umbi ini terselubung oleh lapisan luar yang kering dan tipis seperti selaput.
Penutup yang juga dinamakan tunika itu berperan sebagai pelindung terhadap
kekeringan dan luka mekanik terhadap umbi. Sisik berdaging tersusun sebagai
lapisan kontinu dan konsermis sehingga berstruktur padat. Contoh: bawang merah
(Allium cepa). Umbi ini tidak memilik penutup kering. Sisik terpisah dan tidak
sama tingginya serta semua melekat pada papan basal. Pada umumnya umbi sisik
mudah rusak dan perlu dirawat agar tetap lembab, sebab akan luka bila
kekeringan. Di waktu panen tampak bahwa pada umbi terdapat promordium akar.
Akar tersebut tidak akan memanjang sebelum umbi ditanam dan memperoleh
lingkungan yang tepat. Akar-akar tersebut tersusun dalam lingkaran di tepi bawah
papan basal. Akar kontraktil yang menebal sering pula ditemukan dan menarik
umbi ke bawah sehingga mencapai kedalaman yang sesuai. Contoh: bunga leli
(Lilium longiflorum).
Pola tumbuh bagi tanaman berumbi lapis atau sisik Pada stadium vegetatif, umbi
tumbuh mencapai ukuran yang sesuai untuk berbungan dan memperoleh berat
maksimumnya. Stadium berikutnya mecakup induksi berbunga, diferensiasi
bagian bunga, pemanjangan batang yang berbunga dan akhirnya peristiwa
berbunga dan produksi biji. Bunga bakung (Hippeastrum vittata) adalah umbi
yang perenial dan tumbuh terus menerus dari bagian tengah sementara sisik luar
hancur. Daun baru terus dihasilkan selama fase vegetatif. Di ketiak tiap daun ke
empat terbentuk kuncup ketiak. Setelah daun dewasa, umbi memasuki masa
dorman dan di waktu ini umbi akan lebih kering. Setelah 2-3 bulan penyimpanan
di tempat kering, umbi dapat disiram yang berakibat kuncup bunga memanjang
dengan cepat sehingga berbunga. Umbi batang berada di bawah permukaan tanah.
Batang tersebut menebal namun tidak tertutup oleh daun sisik seperti halnya
subang. Ciri-ciri batang seperti adanya buku dengan kuncup ketiak tetap tampak.
Pada pangkal batang di atas tanah, tumbuh sejumlah geragih yang tumbuh
memasuki tanah dan menjadi panjang. Sebagian menjadi umbi. Seperti halnya
untuk batang bersumbu tegak, perbanyakan vegetatif dapat dilakukan dengan
menanam sebagian batang dengan tunas ketiak padanya. Hal itu biasanya
dilakukan dengan memotong umbi kentang menjadi bagian-bagian yang masing-
masing memiliki beberapa tunas ketiak, yang kemudian ditanam. Contoh: kentang
(Solanum tuberosum).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting yang berada
diatas permukaan tanah yang umumnya memiliki ciri - ciri mempunyai buku dan
ruas tersusun atas lapisan - lapisan jaringan yang sama dengan akar, yaitu
Epidermis, Korteks, dan Silinder pusat (Stele) serta salah satu fungsinya yakni
sebagai penghubung dalam pengangkutan air dan unsur hara dari akar menuju
daun dan pengangkutan fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat penyusun
sampaikan yaitu hendaklah lebih mempelajari dan memahami aspek
perkembangan batang. Dan jangan meremahkan hal sehingga membuat kita
merasa malas untuk ingin tahu. Dan teruslah berusaha untuk belajar agar dapat
menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA