Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 6

AFIFAH
ALYA RAHMALITA
MOHAMAD RAFLI I
MORINDA QONITA
PRATIWI ANANDA
SATRIO ADI P
• Respirasi merupakan proses untuk memasukkan oksigen dari
lingkungannya dan membuang karbondioksida. Mamalia sendiri
merupakan hewan yang memiliki tingkat evolusi lebih sempurna
dibandingkan dengan kelas lainnya seperti ampibi, reptil maupun
aves.
• Pada sistem respirasi mamalia, alur hidung yang dimiliki mamalia
mengandung tulang-tulang turbinal yang bekelok-kelok. Sehingga
memperluas permukaan olfaktori. Laringnya memiliki atap dan
mengandung pita sara. Memiliki dua paru-paru pada masing-masing
masuk kedalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam
pernafasan sendiri disebut dengan inspirasi yang diikuti dengan
terjadinya perataan dari diafragma dan elevasi pada tulang-tulang
iga dengan gerakan melengkung keluar.
Dalam proses memasukkan oksigen mengalami dua fase :
a. Inspirasi, yaitu fase saat memasukkan oksigen. Dalam inspirasi
akan terjadi proses aktif yang terjadi disebabkan adanya
kontraksi pada otot inspiratori. Otot inspiratori adalah otot
diantara tulang-tulang iga dan tlang-tulang yang ada pada
bagian diafragma. Kontraksi inilah yang menyebabkan
peningkatan volume rongga pada dada. Dalam proses ini
maka paru-paru menjadi mengembang dan memunculkan
tekanan negatif didalamnya. Dengan demikian maka udara
disekitar memasukki paru-paru.
b. Ekspirasi, yaitu fase mengeluarkan karbondioksida. pada
proses ini terjadi proses pasif. Hal ini disebabkan proses
ekspirasi hanya mengalami relaksasi otot inspiratori saja, dan
terjadi pengerutan pada dinding alveoli.
Saat karbondioksida mengalami peningkatan, dimana mamalia
mengalami proses aktif dalam aktivitasnya maka kemoreseptor
(pusat respirasi) yang ada dimedula mengalami rangsangan. Hal
ini yang menyebabkan impuls syarafmenjalar kesepanjang
serabut eferen pada organ efektor (terdapat di otot dada,
jantung dan pembuluh darah). Kemudian organ efektor ini
menyebabkan proses yang lebih kompleks lagi. Yaitu terjadi
peningkatan ventilasi dan pelepasan karbondioksida. Impuls
kemudian sampai ke jantung dan pembuluh darah di jaringan
mengalami penimbunan karbondioksida akan mendorong
munculnya respon yang mempermudah pelepasan karbondioksida
dari dalam tubuh. Hal ini membuat tejadinya peningkatan
pasokan oksigen kedalam tubuh.
Pada mamalia, pasokan oksigen dan pembuangan karbondioksida
haruslah sesuai dengan kebutuhan hewan. Saat terjadi laju metabolisme
dan mengalami peningkatan maka kebutuhan oksigen dan
pembentukan karbondioksida akan meningkat. Jika saat tersebut darah
tidak mendapatkan cukup oksigen dalam memenuhi kebutuhan, mamalia
akan mengalami hipoksia. Dimana hal ini merupakan keadaan
kekurangan oksigen. Tak hanya itu mamalia juga dapat mengalami
asfiksia keadaan tidak mendapatkan oksigen pada jaringan tubuhnya
dan menyebabkan kematian.
Dan juga terjadi sebaliknya, jika kadar oksigen dalam tubuh mamalia
terlalu besar maka mamalia akan mengalami oksidasi yang tidak
diharapkan. Hal ini dapat menyebabkan kehancuran pada sel-sel tubuh
mamalia. Denghan demikian maka pasokan oksigen yang tidak
memadai dapat menyebabkan menimbunnya karbondioksida. Jika
terjadi timbunan ini maka tubuh mamalia akan mengalami gangguan.
Diantaranya adalah gangguan pada metabolisme.

Anda mungkin juga menyukai