Propesi Pendidikan
OLEH :
David Sigalingging
57573/ 2010
A. Pendahuluan
Derasnya arus infomasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupan
untuk mengembangkan segala diensinya baik itu dibidang pengetahuan, nilai dan sikap,
maupun keterampilan. Perkembangan dimensi manuasia dapat dilakukan melalui
pendidikan seperti kemampuan intelektual, kecerdasan mengendalikan emosi, dan
memiliki kreatifitas yang tinggi. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis
untuk memperiapan generasi muda yang memiliki kebudayaan, kecerdasan emosional
yang tinggi dan meguasai mega skill yang mantap.
Menurut Michael J. Marquard, 1996 (dalam buku Mohd. Surya 1997) menjelang
abad 21 ada beberapa perubahan yang akan membawa pengaruh terhadap dunia
pendidikan, antara lain ini telah dirasakan adanya perubahan dalam:
1. Lingkungan ekonomi dan social,
2. Lingkungan kerja,
3. Harapan konsumen dan pelanggan, dan
4. harapan pekerja.
Menurut Mekagiansar (1996) memsuki abad 21 pendidikan akan mengalami
perubahan paradigma:
1. Belajar terminal ke belajar sepanjang hayat
2. Dari belajar yang berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistic
3. Dari ciri hubungan guru dan murid yang bersifat konfrontatif ke citra hubungan
kemitraan
4. Dari pengajaran yang menekan pengetahuan skolastik ke kesimpangan focus
pendidikan nilai
5. Dari kampanye buta aksara ke kampenye melawan buta teknologi, budaya dan
computer.
6. Dari penampilan guru yang terisolasi ke penampilan tim kerja’
7. Dari konsentrasi eksklusif pada kompetisi ke orientasi kerja sama
Pasal 3
Peraturan pemerintah No. 38/1992 menjelaskan tentang jenis tenaga kependidikan,
terdiri atas :
Ayat 1 : Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik,pengelola satuan
pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembnagan di
bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar
penguji.
Ayat 2 : Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih.
Ayat 3 : Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah direktur,
rector.
b. Profesi Guru
Besarnya perhatian Depdiknas terhadap guru merupakan penguat terhadap apa
yang telah kita sadari selama ini. Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam
upaya pendidikan, Ronan Brandt dalam tajuk rencana Education Leadership maret
lalu mencatat :”hamper semua usaha reformasi dibidang pendidikan seperti
pembaharuan kurikulum dan penerapan metode mengajar baru pada akhirnya
tergantung kepada guru (Dedi Supriadi, 75:1997).
E. Profesionalisasi Guru
Usaha-usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme
guru? Meningkatkan kualifikasi dan pelatihan mereka adalah penting, melalui pendidikan
pra-jabatan maupun dalam jabatan.
Suatu hal lagi yang menentukan penampilan profesional guru adalah sejauh
manakah ia menguasai prinsip-prinsip pedagogi secara umum mau pun didaktik-metodik
secara khusus yang berlaku pada setiap mata pelajaran. Segi lain yang perlu dicatat adalah
profesionalisasi harus dipandang sebagaiproses yang terus menerus. Dalam proses ini,
pendidikan prajabatan, pendidikan dalam masa jabatan termasuk penataran, pembinaan
dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi
keguruan. Penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatakn kualitas calon guru,
imbalan, dll. Secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme
seseorang termasuk guru. Jika demikian, maka usaha peningkatan profesionalisme guru
merupakan tanggung jawab bersama antara LPTK sebagai penghasil guru, instansi yang
membina guru (dalam hal ini Dinas Pendidikan atau Yayasan swasta), PGRI, dan
masyarakat.
A. Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai harkat dan martabat guru khususnya guru
diindonesia, seorang guru harus bias memahami bagaimana harkat dan martabat seorang
guru, dan seorang guru juga harus mempunyai kompetensi untuk menunjukkan
keprofesionalnya, guru juga harus bisa memahami organisasi dan kode etik guru di Indonesia
dan juga bisa memahami, menghayati dan mengenalkan sikap profesionalnya.
B. Materi
1. Hakekat dan martabat guru
Guru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap insan pendidikan,
sebab dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas.
Apabila penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka harapan atau idealisme
di atas, bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan
penghargaan masyarakat atau negara terhadap profesi guru. Negara-negara maju
memberikan penghargaan yang lebih kepada guru dibanding dengan Indonesia
2. Kompetensi guru
Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik
(murid) dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan tujuan
pendidikan adalah komponen-komponen pendidikan yang esensial (utama). Ketiga
komponen pendidikan ini membentuk suatu segitiga, yaitu jika hilang salah satu
komponennya, maka akan hilang hakekat dari pendidikan itu.
Rumusan lain tentang kompetensi guru juga dikemukakan oleh para ahli. Sabertian
(1994), mengemukakan enam kompetensi guru yang dikembangkan oleh California
Council On Teacher Education, keenam kompetensi tersebut adalah:
1. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan belajar siswa.
2. Membimbing siswa agar mereka mengerti diri mereka sendiri.
3. Menolong siswa mengerti dan mewujudkan nilai-nilai budhaya bangsa sendiri.
4. Berpartisipasi secara efektif dalam segala kegiatan sekolah.
5. Membantu memelihara hubungan antara sekolah dan masyarakat.
6. Bekerja atas dasar tingkat profesional.
Sebagai telah disebutkan bahwa salah satu kriteria jabatan profesional adalah
jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk mnyatukan gerak langkah untuk
mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di
negara kita, wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia, lebih
dikenal dengan singkatan PGRI. Didirikan di Surakarta tanggal 25 November 1945.
Salah satu tujuan dari PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan
kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni,1986) selain
itu basuni juga menguraikan misi utama PGRI yaitu:
1. Misi politis,/ideologis
2. Misi persatuan/organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan
A. Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahaskan mengenai bagaimana yang dikatakan guru yang ideal
dan bagaimana ciri-ciri nya? dan pada bagian ini juga akan di jelaskan tugas, tanggung
jawab dan wewenang seorang guru. Disini juga kita akan memahami apakah guru itu
suatu jabatan fungsional., dan kita juga akan mengetahui apakah penghargaan masyarakat
terhadap guru di Indonesia.
B. Materi
1. Guru Yang Ideal
Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai guru.
Banyak Rumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya (dalam Roestiyah,
1989) memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu :
a. Menguasai bahan pelajaran
b. Mengelola program belajar mengajar
c. Mengelola kelas
PENDAHULUAN
Materi yang dibahas dalam pokok bahasan ini mencakup konsep dasar dan pentingnya
wawasa bimbingan dan konseling dikuasai oleh guru. Oleh sebab itu tujuan dari pokok
bahasan wawasan dan bimbingan konseling agar mahasiswa bias memahami pengertian dan
tujuan bimbingan dan konseling, dan mampu mendeskripsikan latar belakang perlunya
bimbingan dan konseling dalam pendidikan, menjelaskan fungsi dan prinsip bimbingan dan
konseling, serta menjelaskan azas-azas bimbingan dan konseling.
MATERI
A. Penegertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam
keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat,
David Sigalingging, SPd
rbl_david@yahoo.com
http://davidsigalingging.wordpress.com
gagasan ,alat dan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku.
Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa.
Konsep diri meliputi konsep tentang diri, orang lain, pendapat orang lain tentan diri,
tujuan (harapan, kepercayaan diri) serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku
dilingkungan dan masyarakat. (prayitno, 1987).
1. Bidang bimbingan pribadi; membantu individu menilai kecakapan, minat bakat, dan
karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri secara realistik.
Untuk melaksanakan keempat bidang tersebut ada tujuh layanan yang diberikan
kepada siswa menurut prayitno antara lain :
1. Layanan orientasi
Layanan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman penyesuaian diri siswa
terhadap lingkungan sekolah dan atau koponen pendidikan lainnya yang baru
dimasuki siswa.
2. Layanan informasi
Layananini bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai hal yang bergunauntuk
mengenal diri, dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai
siswa, anggota keluarga dan masyarakat.
3. Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan ini bertujuan untuk memberikan layanan tentang berbgai hal seperti
kemampuan, bakat dan minat siswa yang belum tersalurkan secara tepat.
David Sigalingging, SPd
rbl_david@yahoo.com
http://davidsigalingging.wordpress.com
4. Layanan pembelajaran
Layanan ini bertujuan untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok
dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemampuan yang berguna
untuk kehidupan dan pekembangannya.
5. Layanan konseling perorangan
Layanan ini dapat dipecahkan dalam berbagai masalah siswa dan dapat dilaksanakan
untuk segenap masalah siswa secara perorangan.
6. Layanan bimbingan kelompok
Layanan ini memugkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh bahan dari nara
sumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik secara individu, keluarga
dan masyarakat.
7. Layanan konseling kelompok
Layanan ini siswa memperoleh kesempatan untuk membahas dan menuntaskan
masalah melalui dinamika kelompok.
Agar terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik disekolah diperlukan
kegiatan pendukung dalam kaitannya dengan kegiatan bimbingan dan konseling, menurut
prayitno (1997) adalah :
1. Aplikasi intrumen bimbingan dan konseling
2. Konferensi kasus
3. Kunjungan rumah
4. Alih tangan kasus.
A. PENDAHULUAN
Bila kita teliti pengertian bimbingan dan konseling terdahulu, maka pada
prinsipnya tujuan program bimbingan dan konseling secara umum dan luas di sekolah
adalah untuk membantu peserta didik dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi,
kehidupan yang efektif dan produktif di masyarakat, hidup bersama individu lain serta
harmoni antara cita-cita dan kemampuan yang ada. Tujuan program bimbingan dan
konseling di sekolah tidak terbatas pada para siswa tetapi mencakup keseluruhan
masyarakat sekolah pada umumnya yaitu untuk kepentingan sekolah, siswa, guru dan
orang tua siswa.
B. MATERI
b) Bimbingan social
c) Bimbingan belajar
d) Bimbingan karier
a) Orientasi
b) Informasi
c) Penempatan/penyaluran
d) Pembelajaran
e) Konseling perorangan
f) Bimbingan kelompok
g) Konseling kelompok
a) Aplikasi instrumentasi
b) Himpunan data
c) Konferensi kasus
d) Kunjungan rumah
a) Layanan orientasi : 4 – 6%
b) Layanan informasi : 10 – 12 %
c. Penyususnan program
a. Program harian, yaitu program yang akan dilaksanakan hari-hari tertentu dalam
satu minggu
b. Program mingguan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk
kurun waktu satu minggu dalam satu bulan
c. Program bulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk
kurun waktu satu bulan tertentu dalam satu catur wulan
d. Program catur wulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh
dalam kurun waktu satu catur wulan tertentu dalam satu tahun ajaran
e. Program tahunan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh dalam
kurun waktu satu tahun tetrtentu dalam satu jenjang sekolah
Pelaksanaan isi program BK selalu dikaitkan dengan lima tahap kegiatan BK, yaitu:
a. Penyusunan program
b. Pelaksanaan program
e. Tindak lanjut
1. Bidang-bidang bimbingan
2. Jenis-jenis layanan BK
a. Layanan orientasi
Ditujukan untuk siswa baru dan untuk pihak-pihak lain terutama orang tua siswa
guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terutama penyesuaian siswa
terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasukinya, di samping itu juga
mempermudah penyesuaian diri siswa terhadap pola kehidupan social, kegiatan
belajar dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan siswa.
b. Layanan informasi
c. Layanan penempatan/penyaluran
d. Layanan pembelajaran
Ketujuh jenis layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling tersebut
dalam pelaksanaannya memiliki kaitan langsung dengan bidang bimbingan yang
ada. Setiap jenis layanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan dapat
dikaitkan dengan bidang bimbingan yang dikehendaki. Ketujuh jenis layanan BK di
sekolah dapat diarahkan kepada bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan
sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karir. Sehingga untuk
semua jenis layanan terdapat 28 arah kegiatan layanan yang dapat dilakukan oleh
Guru pembimbing.
C. Penyajian Materi
David Sigalingging, SPd
rbl_david@yahoo.com
http://davidsigalingging.wordpress.com
1. Peranan Personil Sekolah dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling di
Sekolah
1. Kepala Sekolah
Sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah
dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.
Koordinator BK bertugas:
c. Melaksanakan program BK
4. Guru pembimbing
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing bertugas:
a. Memasyarakatkan pelayanan BK
e. Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung
BK
Peranan guru mata pelajaran dan guru praktik dalam pelayanan BK adalah:
6. Wali kelas
Peranan yang sedemikian itu akan semakin tampak jika dikaitkan dengan
kebijaksanaan dan program pembangunan dalam pendidikan dewasa ini, yaitu yang
berkenaan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, yang diarahkan
kepada peningkatan mutu lulusan atau hasil pendidikan itu sendiri. Dalam keadaan
semacam itu, guru sudah seharusnya memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang
tugasnya.
Guru bukan hanya sekedar penyampai pelajaran, bukan pula sebagai penerap
metode mengajar, melainkan guru adalah pribadinya, yaitu keseluruhan penampilan
serta perwujudan dirinya dalam berinteraksi dengan siswa. H. W. Bernard (1961:127-
128) menyatakan bahwa pribadi guru lebih dari apa yang diucapkan dan metode yang
digunakannya yang menetukan kadar dan arah pertumbuhan siswa. Beliau juga
mengemukakan bahwa banyak penelitian yang menyatakan adanya akibat langsung
pribadi guru terhadap tingkah laku siswa.
Dalam ugasnya yang pokok yaitu mendidik, guru harus membantu agar
anak mencapai kedewasaan secara optimal,artinya kedewasaan yang sempurna
sesuai dengan norma dan sesuai pula dengan kodrat yang dimiliknya. Dalam
peranan ini guru harus memperhatikan aspek-aspek pribadi peserta didik, antara
lain aspek kematangan, bakat, kebutuhan, kemampuan,sikap dan sebagainya,
supaya kepada mereka ini dapat diberikan bantuan dalam mencapai tngkat
kedewasaan optimal. Hal ini mengandung arti bahwa guru pun turut bertanggung
jawab dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
d. Mengadakan interaksi dengan orang tua murid, baik secara individual maupun
secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian dalam pandidikan anak
Dalam peranan ini guru harus menegakkan disiplin baik di dalam maupun
di luar kelas. Guru harus menjadi teladan bagi terlaksananya suatu disiplin. Guru
harus membimbing murid agar menjadi warga sekolah dan masyarakat yang
berdisiplin. Guru harus menyiapkan murid-muridnya sebagai calon anggota
masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai masyarakat. Dalam
peranan inilah seorang guru harus mencerminkan suatu tingkah laku sebagai
anggota masyarakat yang dapat “digugu dand itiru” oleh segenp pesertadidik
dengan penuh kesadaran.
Peranan guru tidak hanya terbatas dalam kegiatan dalam kelas atau
pengajaran saja, akan tetapi lebih luas dari itu. Guru memiliki peranan yang besar
dalam mendewasakan murid-muridnya dengan berbagai cara. Salah satu
diantaranya melalui partisipasi dalam program bimbingan dan konseling di
sekolah.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya kerja sama antara
guru dan guru pembimbing demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan
tugas pokok guru dalam proses pembelajaran tuidak dapat dipisahkan dari kegiatan
bimbingan,sebaliknya, layanan bimbingan di sekolah memerlukan dukungan atau
bantuan guru. Dukungan atau bantuan tersebut trutama dari guru mata pelajaran dan
wali kelas. Ada beberapa pertimbangan mengapa guru juga harus melaksanakan
kegiatan bimbingan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, Rahman Natawidjaya
dan Moh. Surya (1985) mengutip pendapat Millen yang mengatakan :
a. Proses belajar menjadi sangat efektif, jika bahan yang dipelajari dikaitkan langsung
dengan tujuan pribadi siswa. Guru dituntut memahami harapan-harapan dan
kesulitan-kesulitan siswa, selanjutnya siswa dapat belajar dengan baik
b. Guru yang memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya, lebih peka
terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan menggangu kelancaran kegiatan
kelas. Guru berkesempatan luas untuk mengadakan pengamatan terhadap siswa
yang diperkirakan memiliki masalah. Dengan demikian, masalah itu dapat
diantisipasi sedini mungkin sehingga siswa dapat belajar dengan baik tanpa
dibebani suatu masalah
Layanan bimbingan di sekolah akan lebih efektif jika guru dapat bekerja sama
dengan pembimbing sekolah dalam proses pembelajaran. Adanya keterbatasan-
keterbatsan dari kedua pihak (guru pembimbing) menuntut adanya kerja sama itu
Dalam upaya meningkatkan mutu program layanan bimbingan dan konseling, pihak
sekolah perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting
agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh
orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan
informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar pihak sekolah dan orang tua siswa dalam
upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi
siswa.
Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya,
seperti :
1. Kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke
sekolah (minimal sekali dalam satu semester), yang pelaksanaannnya dapat bersamaan
dengan pembagian rapor.
2. Sekolah memberikan informasi kepada orang tua (boleh melalui surat) tentang
kemajuan belajar dan atau masalah siswa.
3. Orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah kepada pihak sekolah,
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Administrasi pendidikan merupakan sub sistem dari sistem pendidikan di sekolah
yang bertujuan menunjang pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Komponen utama dalam sistem pendidikan yang memegang peranan penting dalam
pencapaian tujuan pendidikan adalah guru. Oleh karena itu, guru juga mempunyai
peranan penting untuk melaksanakan fungsi administrasi seperti melakukan perencanaan
program-program sekolah, perencanaan kemajuan sekolah, perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan yang dibutuhkan, perencanaan hubungan sekolah denga
masyarakat. Setiap kegiatan di sekolah perlu pengaturan dan penataan untuk itulah
administrasi pendidikan diperlukan.
B. Uraian materi
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Gie (1992) mengemukakan administrasi berasal dari bahasa latin ad dan
ministrate yang artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga
bebar-benar tercapai. Jadi administrasi menurut Gie (1992) adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya Siagian (1986) medifinisikan
David Sigalingging, SPd
rbl_david@yahoo.com
http://davidsigalingging.wordpress.com
administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antaraa dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Nurhadi (1983) mengartikan administrasi sebagai suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok
manusia yang tergabung dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien.
Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat
apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan
sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak
terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang,
sarana, dan prasarana maupun waktu.
David Sigalingging, SPd
rbl_david@yahoo.com
http://davidsigalingging.wordpress.com
Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.
Yaitu proses untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih
giat kearah pencapaian tujuan.
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengkoordinasian
a. Bidang kurikulum
b. Bidang kesiswaan
c. Bidang sarana dan prasarana
d. Bidang personalia pendidikan
e. Bidang keuangan pendidikan
f. Bidang ketatausahaab
g. Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat
h. Bidang layanan khusus
BAB VII
A. Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahas pengertian perencanaa , pengembangan, pelaksanaan dan
evaluasi kurikulum serta peranan guru dalam administrasi kurikulum. Pentingnya materi ini
dikemukakan, menggigat setiap lembaga pendidikan formal selalu meme penrlukan
kurikulum. Kurikulum bagi lembaga pendidikan dapat berfungsi sebagai pedoman dan acuan
dalam penyelengaraan kegiatan di lembaga tersebut. Oleh karena itu pemahaman
tentangkurikulum akan sangat membantu para calon guru/pendidikdalam pelaksanaan tugas
di lapangan nantinya.
B. Materi
1. Administrari Kurikulum
a. Pengertian kurikulum
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum
dapat diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswa untuk
dapat menamatkan pendidkannya pada lembaga pendidikan tertentu, sedangkan
secara luas kurkulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan
sekolah kepada siswa mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.
David Sigalingging, SPd
rbl_david@yahoo.com
http://davidsigalingging.wordpress.com
Sementara itu dalam UU No. 2 Tahun 1989 mengemukakan kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Pengertian
kurikulum sebagaimana yang tertera pada UU No. 2 Tahun 1989 ini harus dipahami
dan dipedomani oleh setiap orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan
terutama sekali kepala sekolah dan guru. Kurikulum merupakan suatu komponen
yang sangat penting dan menentukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Bagi kepala
sekolah kurikukum berfungsi sebagai pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan
proses belajar mengajar dan bagi siswa kurikulum berfungsi untuk mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya. Fungsi-fungsi pengelolaan kurikulum tidak berbeda
dengan fungsi-fungsi pengelolaan pada umumnya yang terdiri dari fungsi
perencanaan, pengoorganisasin, pengkoordinasian, pengawasan dan penelitian.
2. Pengembangan Kurikulum
Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan kurikulum antara lain:
2. Adminitrasi Kesiswaan
1. Pengertian
1. Organisasi kesiswaan
2. Latihan kepemimpinan
3. Kegiatan ekstra kurikuler
4. Kegiatan wawasan wiyata mandala
1. Buku induk
2. Buku kelaper
5. Buku lapor
6. Buku nutasi
A. Pendahuluan
Sumber daya organisasi secara garis besar dapat dikelompokkan atas dua yaitu
sumber daya materil dan sumber daya personil. Keberadaan sumber daya personil sangat
menentukan bagaimana sumber daya yang lain menunjang untuk mencapai tujuan
organisasi. Personillah yang memberi cetusan kreatif, menghasilkan barang dan jasa,
mengendalikan mutu, menentukan strategi dan prosedur-prosedur kerja yang yang lebih
baik. Disamping itu sumber daya materil diantaranya sarana dan prasarana merupakan
fasilitas pendukung agar personil dapat melaksanakan tugas-tugas organisasi secara
optimal. Maka dari itu pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat baik langsung
maupun tidak langsung dalam kegiatan pengelolaan sumber daya ini dituntut untuk
mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam administrasi personalia, dan
administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
2. Perencanaan personil
Perencanaan personil adalah penentuan jumlah dan spesifikasi orang-orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Langkah-langkag dalam perencanaan personil adalah sebagai berikut :
1. Analisis pekerjaan
2. Penentuan formasi
3. Penetuan kebutuhan
3. Pengadaan personil
Pada pasal 16 ayat 1 undang-undang no 8 tahun 1974 yang diubah menjadi
undang-undang no 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian dan pasal 1
Peraturan Perundangan no 98 tahun 2000 tentang pengadaan pegawai dengan
perubahan PP no 11 tahun 2002 menyatakan bahwa pengadaan pegawai negeri
sipil adalah kegiatan mengisi formasi yang lowong. Pengadaan pegawai negeri
sipil dilakukan dimulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan,
pengangkatan calon pegawai negeri sipil sampai dengan pengangkatan menjadi
pegawai negeri sipil.
6. Pensiunan PNS
Pensiunan adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap pegawai
atau pegawai negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada
negara. Pegawai yang berhak atas pension adalah :
A. MATERI
a. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,
lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai
tujuan pendidikan. misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana
dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacara langsung maupun
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan itu sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana
pendididkan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
a. Bangunan dan perabot sekolah
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
A. PENDAHULUAN
Pada bagian ini dibahas tentang pengertian keuangan sekolah, penggunaan keuangan
sekolah dan pertanggung jawaban keuangan sekolah, pengertian , tujuan, prinsip, teknik
dan proses pengelolaan husemas, dan pengertian layanan khusus, jenis-jenis layanan
khusus dan peranan guru dalam administrasi layanan khusus.
Materi diatas merupakan aspek penting yang perlu diketahui dan dimengerti oleh
calon guru mengingat administrasi keuangan sekolah, adminisrtrasi hubungan sekolah
dan masyarakat dan administrasi layanan khusus merupakan bagian bidang garapan
adminisrtasi sekolah yang ikut menentukan dan mempengaruhi kelancaran proses
pendidikan disekolah.
B. MATERI
1. Pengelolaan keuangan sekolah
a. Pengertian pengelolaan keuangan sekolah
Pengertian keuangan sekolah cenderung dibatasi pada ruang lingkup yang
lebih sempit, yaitu pencatatan uang masuk dan uang keluar. Dalam arti luas
pengelolaan keuangan sekolah mencangkup kegiatan perencanaan penggunaan ,
pencatatan, pelaporan , dan pertanggung jawaban keuangan sekolah yang sudah
dialokasikan untuk pembiayaan kegiatan sekolah selama periode tertentu,
misalnya untuk 1 tahun ajaran.
b. Perencanaan Keuangan Sekolah
Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) pada dasarnya
memuat tentang berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah
selama 1 kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah, keuangan untuk membiayai
program tersebut selam 1 tahun anggaran. Penyusunan RAPBS dapat menempuh
beberapa langkah. Sutisna 1989 menyatakan langkah dimaksud sebagai berikut:
5. Kunjungan sekolah
Adalah merupakan kunjungang yang dilakukan anggota masyarakat
kesekolah
a. Perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah
sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan
utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan
pendinikan pada umumnya. Ada beberapa jenis perpustakaan sekolah, yang pada
dasarnya disesuaikan dengan jenjang atau tingkat sekolah yang bersangkutan.
Jenis perpustakaan sekolah tersebut adalah perpustakaan taman kanak-kanak,
perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan sekolah lanjutan tingkat pertama dan
perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas. Semua jenis perpustakaan sekolah
yang disebutkan diatas dikelola berdasarkan tujuan khusus masing-masing jenis
dan jenjang sekolah.
a. Fungsi perpustakaan sekolah adalah:
1. fungsi pendidikan
2. fungsi informasi
3. fungsi rekreasi
4. fungsi penelitian
5. fungsi penyaluran hobi
6. fungsi penanaman rasa tanggung jawab
c. labolatorium.
Labolatorium secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu tempat dimana
dosen, mahasiswa, guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah
seperti pratikum, observasi, penelitian, demokrasi dan pembuatan model-model
dalam rangka kegiatan belajar mengajar.
1. jenis-jenis laboratorium
labolatorium dapat dibedakan atas berapa jenis’ jenis-jenis laboratorium
tersebut biasanya disesuaikan dengan bidang studi atau kelompok bidang studi
tertentu. Jenis laboratotium tersebut antra lain:
1. menurut bidang studi misalnya: labolatorium kimia, fisika, pmp dan
sebagainya
2. menurut kelompok bidang studi misalnya : laboratorim IPS, IPA
3. untuk bidang ilmu teknik labor dapat diartikan sebagai workshop/
bengkel kerja
BAB XI
A. Administrasi Ketatausahaan
• Mencatat berbagai keterangan baik dalam bentuk tulisan ataupun dalam audio
visual secara manual maupun elektronik sehingga dapat dibaca, dikirim, dan
disimpan.
3. Pelayanan Kantor
Layanan intern adalah layanan yang diberikan oleh personil organisasi kepada
personil lainnya, seperti: siswa dilayani oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar
dan guru dilayani oleh bendahara sekolah dalam hal penggajian.
Layanan ekstern adalah layanan terhadap masyarakat atau oaring yang tidak
termasuk angota organisasi. Layanan dapat dilakukan secara langsung melalui tatap
muka atau melalui suatu alat komunikasi.
• Menghormati pelanggan
• Menyenangkan pelanggan
• Menghindari berbisik atau bersenda gurau dengan personil lain sehingga dapat
menimbulkan rasa kurang menyenangkan bagi pelanggan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam layanan melalui alat komunikasi
adalah:
• Nyatakan nama kantor atau unit setelah mengangkat gang telepon atau telepon
tersambung
4. Pengelolaan surat
a. Jenis surat : dibedakan atas 14 jenis; Surat dinas, Nota dinas, Memo, Surat
pengantar, Surat kawat, Surat keputusan, Surat edaran, Surat undangan, Surat
tugas, Surat kuasa, Surat pengumuman, Surat pernyataan, Surat keterangan,Berita
acara
b. Sifat dan derajat surat :Surat sangat sahasia, Surat rahasia, Surat terbatas, Surat
biasa. Derajat surat dikelompokkan atas tiga derajat; kilat, segera, biasa.
c. Pencantuman alamat surat: Alamat surat dicantumkan pada sampul surat dan
kepala surat
f. Cap Jabatan dan Cap DinasCap jabatan merupakan cap atau stempel yang
dipergunakan oleh pejabat tertentu sedangkan cap dinas merupakan cap atau
stempel yang dipergunakan oleh setiap pejabat
5. Pengelolaan Arsip
Kegiatan pengelolaan arsip terdiri dari: Azaz penataan arsip, System penataan
arsip, Prosedur penataan arsip, Peralatan dalam penataan arsip, Peminjaman arsip,
Penyusunan arsip, Pemeliharaan arsip
B. STRUKTUR ORGANISASI
– Anggota organisasi harus memahami dan menjiwai tujuan yang akan dicapai
David Sigalingging, SPd
rbl_david@yahoo.com
http://davidsigalingging.wordpress.com
– Adanya pembagian kerja sedemikian rupa, yang dilakukan atas dasar
perbedaan kemampuan dan minat anggota organisasi.
– Hirarki wewenang dari atas sampai kebawah harus dilakukab secara tegas
3. Proses pengorganisasian
4. Desain Organisasi
a. Pembagian kerja
b. Depertementalisasi
c. Rentang kendali
d. Pelimpahan wewenang.
5. Organisasi Informal
Fungsinya:
– Menstimulasi
– Memberikan kepuasan dan status social kepada para anggota yang tidak dapat
diperoleh dari organisasi.
A. PENDAHULUAN
Kepemimpinan, sebagaimana yang telah dibahas pada bagian terdahulu merupakan
bagian yang penting dari administrasi/manajemen, bahkan dapat dikatakan sebagaimana
inti dari motor penggerak dari manajemen. Sehingga dapat dikatakan keberhasilan
seseorang dalam melaksanakan administrasi/manajemen sangat ditentukan oleh
kepemimpinannya.
Pemahaman tentang kepemimpinan ini sangat berguna bagi tenaga kependidikan
dalam melaksanakan tugas nantinya baik sebagai bawahan/anggota maupun sebagai
pimpinan sendiri.
B. MATERI
1. Pengertian kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempenggaruhi perilaku orang
lain untuk berfikir dan berperilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan
organisasi di dalam situasi tertentu. Kalau dikaitkan dengan kata pendidikan sesudah
kepemimpinan, menunjukkan bahwa lingkup kepemimpinan tersebut adalah pada
bidang pendidikan. Kata pendidikan menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua
segi:
• pendidikan sebagai usaha atas proses mendidik dan mengajar seperti yang
dikenal sehari-hari.
• Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah
tentang hakekat dan kegitan mendidik dan mengajar.
Kepemimpinan pendidikan sebagai “suatu kemampuan dan proses
mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan mengerakkan orang lain yang ada
hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
A. Pendahuluan
pimpinan sendiri. Berdasarkan uraian di atas diharapkan setelah mempelajari bab ini
mahasiswa mampu:
B. Materi
Sehubungan dengan kepemimpinan ini banyak pendapat ahli yang secara umum
tugas tertentu.
e. Holinder dan Julian (1965) mengemukakan bahwa kepemimpinan dalam arti yang
seseorang mempengaruhi perilaku orang lain untuk berfikir dan berprilaku dalam
perumusan dan pencapaian tujuan organisasi di dalam situais tertentu (Sumidjo, 1992: 26).
Hubungan antara kedua hal tersebut dapat ditinjau dari ruang/luas lingkupnya dan
1. administrasi
2. manajemen
3. kepemimpinan
4. pengambilan keputusan
6. komunikasi
Dari hal di atas terlihat bahwa kepemimpinan itu adalah inti manajemen dan
kepemimpinan.
memandang manusia dari dua sudut, yang pertama disebut teori X yang
mengatakan bahwa manusia itu pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan
pengalaman, staf/guru, karakteristik murid, latar belakang sosial budaya dan ekonomi
Faktor lembaga yang dipimpin seperti jenis dan tujuan sekolah kurikulum yang
pemimpinnya.
d. Faktor-faktor legal
prilakunya.
f. Faktor perubahan-perubahan dan pembaharuan dalam teori dan atau bidang pendidikan
seperti perubahan kurikulum, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang akan dicapai. dalam fungsi ini pemimpin
berusaha membantu kelompok utnuk memikirkan, memilih dan merumuskan tujuan yang
akan dicapai.
b. Fungsi yang berkaitan dengan pengarahan pelaksanaan setiap kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan kelompok. fungsi yang kedua ini berhubungan dengan aktivitas
manajerial pemimpin dalam rangka menggerakkan kelompok mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.
c. Fungsi yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan suasana kerja yang
menyenangkan.
5. Gaya kepemimpinan
Ditinjau dari perilaku pemimpin menurut hasil penelitian Universitas OHIO dan
dua yaitu:
6). Meminta bawahan agar selalu menuruti dan mengikuti standar yang telah ditetapkan
6). Memotivasi
1. Tipe otoriter. Perilaku pemimpin dengan tipe ini menunjukkan ingin berkuasa. Biasanya
pemimpin ini bertindak sebagai penguasa tunggal tidak melibatkan bawahan dalam
keputusan, menghargai inisiatif, pendapat dan ide dari anggota kelompok, lebih
wewenang dan tanggung jawab dan biasanya pengambilan keputusan dilakukan dengan
gaya musyawarah.
3. Tipe laizes faire. Pada tipe kepimipinan ini, pemimpin sepertinya tidak melakukan
kelompok diberi kebebasan penuh dalam melaksanakan tugasnya tanpa ada pedoman
4. Tipe pseudo demokratis. Tipe pseudo demokratis disebut juga demokratis semu, dimana
seseorang pemimpin yang mempunyai tipe ini hanya nampaknya saja yang demokratis,