Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Seyma Cicek
NIM 1111017000095
Jakarta, Jllni 20 1 7
Yang Mengesahkan,
Tanggal
Mengetahui
82031007
ABSTRAK
Seyma Cicek (1111017000095). Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Melalui Pendekatan Visualisasi, Penelitian Tindakan Kelas di SMP
Kharisma Bangsa, Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
ii
ABSTRACT
Seyma Cicek (1111017000095). Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Melalui Pendekatan Visualisasi, Penelitian Tindakan Kelas di SMP
Kharisma Bangsa, Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
The objective of this research was to analyze the improvement of the students’
understanding of Mathematical concepts through visual approach. It was
conducted at SMP Kharisma Bangsa in Academic Year 2016/2017. The method
used in this research is a classroom action research in two cycles in which each
cycle comprised planning, acting, observing, and reflecting. The instruments used
were a test, questionnaire, observation sheet, and documentation.
The findings revealed that there were some improvement in relation to the mean
score of students’ understanding about Mathematical concepts from 74,37 in cycle
I to 84,05 in cycle II. In terms of percentage, the students’ improvement of their
understanding in the light of Mathematical Concepts were shown by the increased
and improved score of the indicators which consisted of the indicator to be able to
restate the concepts (from 84.85% in cycle I to 85.62% in cycle II), to be able to
classify objects in accordance with the concepts ( from 67.73% in cycle I to
70.31% in cycle II), to be able to give examples from or based on the concepts
(from 66.41% in cycle I to 71.09% in cycle II),to be able to present concepts (
from 77.27% in cycle I to 86.25% in cycle II), apply concepts or algorithm of
problem solving (from 70.45% in cycle I to 72.25% in cycle II), and develop the
needed requirement and adequate requirement of concepts (from 69.05% in cycle
I to 72.66% in cycle II). Meanwhile, based on the indicators translation,
interpretation, and extrapolation, there were some improvements simultaneously
0.77, 5.41, and 2.7s. The research arrived at a conclusion that the implementation
of the visual approach enhance the students’ understanding about Mathematical
concepts.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala
puji hanya bagiNya, Tuhan semesta alam yang telah memberikan berbagai macam
nikmat. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad,
keluarganya, dan segenap pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan dan penulisan skripsi ini tidaklah
mudah; skripsi ini dapat terselesaikan berkat doa, dukungan, dan input-input yang
positif dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, perkenankanlah
penulis untuk menyampaikan rasa apresiasi dan terimakasihnya yang mendalam
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., ketua jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd., selaku sekretaris jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom dan Ibu Gusni Satriawati, M.Pd., selaku
dosen pembimbing penulis yang dengan penuh kesabaran senantiasa
memberikan bimbingan, waktu, arahan, dan semangat dalam membimbing
penulis selama ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmunya, doanya, dan supportnya selama penulis
menjalani perkuliahan.
6. Segenap pimpinan beserta staff perpustakaan pusat dan fakultas Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak kepala SMP Kharisma Bangsa beserta jajarannya yang telah
mengizinkan penulis untuk dapat melakukan penelitian di institusi tersebut.
iv
8. Segenap guru Matematika di SMP Kharisma Bangsa yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan input dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
9. Segenap keluarga dan teman-teman yang selalu mensupport dan memberikan
motivasi serta dukungan selama penulis menyusun skripsi ini.
Terakhir, penulis menyadari.bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu input dan saran yang konstruktif sangat diharapkan. Akhir kata
semoga Allah membalas semua kebaikan pihak-pihak yang telah memberikan
support, doa , dan inputnya dalam penyusunan skripsi ini.
Seyma Cicek
v
DAFTAR ISI
vi
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 21
C. Hipotesis Tindakan ............................................................ 22
vii
e . Refleksi ...................................................................... 52
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II .................................... 53
a. Tahap Perencanaan .................................................... 53
b . Tahap Pelaksanaan ................................................... 53
1) Pertemuan Ketujuh ............................................... 54
2) Pertemuan Kedelapan ........................................... 56
3) Pertemuan Kesembilan ......................................... 58
4) Pertemuan Kesepuluh ........................................... 59
5) Pertemuan Kesebelas............................................ 59
c . Tahap Observasi ....................................................... 60
d . Data Hasil Tes .......................................................... 61
e . Refleksi ..................................................................... 63
B. Pembahasan Temuan Penelitian ...................................... 64
C. Keterbatasan Penelitian .................................................... 68
REFERENSI ..................................................................................................... 72
LAMPIRAN ...................................................................................................... 73
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rachmadi Widdiharto, Diagnosis Kesulitas Belajar Matematika SMP danAlternatif
Proses Remidinya: dalam Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika, Yogyakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika
Yogyakarta, 2008, hal. 16.
2
Ika Krisdiana, Davi Aprianda, & Reza Kusuma Setiansyah, Analisis Kesulitan yang
Dihadapi oleh Guru dan Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama dalam Implementasi
Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Matematika, JurnalPendidikanMatematika FPMIPA IKIP
PGRI Madiun, 2015, hal. 4.
3
Widdiharto, op. cit., hal. 5.
1
2
Standar Internasional
Negara
Mahir Tinggi Menengah Rendah
China 49 (1.5) 73 (1.0) 88 (0.7) 96 (0.4)
Singapura 48 (2.0) 78 (1.8) 92 (1.1) 99 (0.3)
Korea 47 (1.6) 77 (0.9) 93 (0.6) 99 (0.2)
Median 3 17 46 75
Malaysia 2 (0.4) 12 (1.5) 36 (2.4) 65 (2.5)
Thailand 1 (0.2) 8 (0.7) 26 (0.7) 53 (0.8)
Indonesia 0(0.1) 2 (0.5) 15 (1.5) 43(1.9)
Keterangan : () menunjukkan standar deviasi
Tabel 1.1.menunjukkan bahwa kemampuan matematikasiswa Indonesia
masihjauh di bawah median internasional, tidak adasiswa Indonesia yang
mencapaistandarmahir, untuk level tinggihanya dicapaisebesar 2%, sedangkan
level menengah sebanyak 15%, dan secara akumulatif kemampuan matematika
siswa Indonesia mencapai level rendah sebanyak 43% siswa. Kemampuan ini
masih jauh di bawah negara tetangga Malaysia dan Thailand.
Lebih lanjut, Programme for International Student Assessment
(PISA) 5 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat bawah. Hasil ini
terlihat dari skor rata-rata internasional sebesar 500, Indonesia menduduki
peringkat 39 dari 41 negara dengan perolehan skor rata-rata 367 padatahun 2000,
peringkat 38 dari 40 negaradengan perolehan skor rata-rata 360 padatahun 2003,
peringkat 50 dari 57 negaradengan perolehan skor rata-rata 391 padatahun 2006,
dan peringkat 61 dari 65 negara dengan perolehan skor rata-rata 371 pada tahun
2009.
Rendahnya kemampuan matematika siswa perlu mendapat perhatian,
untuk itu dalam penelitian ini hendak dikaji dengan menganalisa rendahnya
4
Tim Puspendik, KemampuanMatematikaSiswa SMP Indonesia (Menurut Benchmark
Internasional TIMSS 2011), 2012, hal. 28 – 29.
5
BadanPenelitiandanPengembangan, Kemdikbud, LaporanStudiKajianPesertaDidikpadaTingkat
Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, 2013.
3
6
D. Dasari, Pengembangan Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Procceding National Science Education Seminar, 5 Agustus 2002, Malang : UNM.
7
Edy Tandililing, Peningkatan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Serta
Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas- Melalui Strategi P4R dan Bacaan Refutation
Text., Disertasi: Universitas Pendidikan Indonesia, 2014.
8
Turmudi, PembelajaranMatematika, Buku Bunga Rampai Pembelajaran MIPA,
JICAFPMIPA, 2010, hal. 11.
9
Ibid.
4
konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang tersebut akan dapat
memahami konsep B”. 10
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyebutkan
bahwa kemampuan pemahaman konsep merupakan aspek yang sangat penting
dalam prinsip pembelajaran matematika. 11 Siswa dalam belajar matematika harus
disertai dengan pemahaman, hal ini merupakan tujuan dari belajar matematika.
Siswa dapat mengembangkan dan memahami konsep matematika lebih dalam
dengan menggunakan representasi yang bermacam-macam. Kemampuan
representasi yang digunakan dalam belajar matematika seperti objek fisik,
menggambar, grafik, dan simbol, akan membantu komunikasi dan berpikir siswa.
Hal demikian sebagaimana diungkapkan dalam kajian empiris, bahwa terdapat
hubungan yang kuat antara kemampuan representasi yang digunakan siswa
dengan pemahamannya. Hal ini berarti, kemampuan representasi yang digunakan
siswa menunjukkan kedalaman siswa dalam pemahamannya terhadap materi. 12
Pada pelajaran matematika yang mempunyai sifat abstrak pemahaman
konsep yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru
diperlukan pemahaman konsep dasar sebelumnya.Karena konsep-konsep
matematika tersusun secara terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep
yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling sulit dipahami. Misalnya
untuk dapat paham konsep pembagian seorang siswa harus lebih dulu paham
konsep pengurangan. Hal-hal seperti inilah yang membuat siswa menganggap
bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan tidak disukai. Karena siswa
yang kurang mampu matematika, sering mengalami kesulitan menangkap dan
memahami konsep yang benar dalam belajar, sehingga proses belajar mengajar
tidak dapat berlangsung dengan baik. Contohnya untuk memahami sebuah konsep
penjumlahan dari bentuk aljabar 4a + 2a = 6a siswa dapat memisalkan bahwa
variabel dari bilangan tersebut adalah diambil dari sebuah nama mainan anak-
10
Mujiyanto. Penggunaan Media Pendidikan pada Pengajaran Matematika di Sekolah
Menengah. (diakses dari internet: http://one.indoskripsi.com/node/797, 2007) hal. 3
11
BadanPenelitiandanPengembangan, Kemdikbud.
12
Zarkis, R., &Sirotic, N. Locating irrational numbers on the number line, Proceedings of
the 27th Annual Meeting of the North American Chapter of the International Group for the
Psychology of Mathematics Education, 2005, hal. 497.
5
Visualisasi Pada Materi Himpunan di Kelas VII SMP Kharisma Bangsa Tahun
Ajaran 2016/2017”.
A. Deskripsi Teoritik
1. Pemahaman Konsep Matematika
a. Pemahaman Matematika
Hal terpenting dalam proses mengajar adalah pencapaian tujuan
agar seseorang (individu) mampu memahami sesuatu berdasarkan
pengalaman belajarnya. Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang
sangat fundamental, karena dengan pemahaman akan dapat mencapai
pengetahuan prosedur. Secara bahasa, pemahaman diartikan sebagai
sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. 1 Lebih
lanjut secara teoritis pemahaman (comprehension) adalah bagaimana
seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan,
memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan 2 . Dengan
pengertian lain, bahwa pemahaman digunakan untuk membuktikan bahwa
individu memahami hubungan yang sederhana diantara fakta – fakta atau
konsep. Sebagaimana pada peserta didi (siswa), pembelajaran yang telah
dilaksanakan lebih mengaktifkan untuk telibat selama proses pembelajaran
berlangsung. Interaksi antara guru dengan siswa lebih akrab sehingga guru
lebih mengenal anak didiknya dengan baik.
Beberapa ahli berpendapat pengertian dari pehamanan, Menurut
Purwanto, pemahaman adalah tingkat kemampuan yang menharapkan
siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang
1
Amran YS Chaniago. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.( Bandung: Pustaka Setia,
2002), hh. 427 – 428
2
Suharsimi Arikunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).
hh. 118 – 137
10
11
3
M. N. Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Pendidikan,
(Bandung: Remaja, 1994), hal. 30.
4
E. Mulyasa, 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2005), hal. 65.
5
Ernawati. 2003. Menıngkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
SMU Melalui Pebelajaran Berbasis Masalah. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA
UPI (tidak dipublikasikan)
6
Virlianti, Y.2002.Analisis Pemahaman Konsep Siswa dalam Memecahkan Masalah
kontekstual pada Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistik. Skripsi Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UPI (tidak dipublikasikan)
7
Lia Kurniawati, “Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk
Meningkatkan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMP” ALGORITMA jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika, 1, 2006, h. 81.
12
8
Dede Rosyada,Paradigma Pendidikan Demokratis,(Jakarta:Kencana, 2004), hal. 69.73
9
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran.(Bandung: Alfabeta, 2009), hal.157
10
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: kencana Prenada Media Group, 2008),
hal. 102.
13
12
Sagala, loc. cit.,hal.157
15
14
Dafril, A. 2011. Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan
Pemahaman Matematika Siswa. (Palembang: Prosiding PGRI). hal 795.
17
2. Pendekatan Visualisasi
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan yang
berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif.16
Adapun pendekatan pembelajaran pada menurut Sagala bahwa,
pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditcmpuh oleh guru
16
Sanjaya, op. cit., hal. 127.
18
b. Pendekatan Visualisasi
Secara bahasa, visualisasi diartian sebagai pengungkapan suatu
gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata
dan angka), peta, grafik, dan sebagainya; proses pengubahan konsep
menjadi gambar untuk disajikan lewat televisi oleh produsen; visualisasi
juga adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi
untuk penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk
gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal
dari peradaban manusia. Contoh dari hal ini meliputi lukisan di dinding-
dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hiroglip Mesir, sistem
geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk
tujuan rekayasa dan ilmiah, dan lain-lain.
Saat ini, visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai untuk
keperluan ilmu pengetahuan, rekayasa, visualisasi disain produk,
pendidikan, multimedia interaktif, kedokteran, dll. Pemakaian dari grafika
komputer merupakan perkembangan penting dalam dunia visualisasi,
setelah ditemukannya teknik garis perspektif pada zaman Renaissance.
Perkembangan bidang animasi juga telah membantu banyak dalam bidang
visualisasi yang lebih kompleks dan canggih.
Pengunaan visualisasi dapat di konversi data ke dalam format visual
atau tabel sehingga karakteristik dari data dan relasi diantara item data atau
atribut dapat di analisis atau dilaporkan.Visualisasi data adalah satu dari
yang teknik paling baik dan menarik untuk eksplorasi data. Manusia
memiliki kemampuan membangun yang baik untuk menganalisis sejumlah
besar informasi yang dipresentasi secara visual. Tentang visualisasi dan
berpikir visual, banyak defenisi yang dimunculkan. Banyak peneliti yang
18
Hardita Citra Hutama,Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Pemahaman
Konsep Matematika Siswa, (Jakarta: 2014), hal. 12.
22
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan deskripsi diatas maka hipotesis penelitannya tindakan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan
pendekatan visualisasi pada materi himpunansiswa kelas VII di SMP
Kharisma Bangsa tahun ajaran 2016/2017.
H1 : Terdapat peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan
pendekatan visualisasi pada materi himpunansiswa kelas VII di SMP
Kharisma Bangsa tahun ajaran 2016/2017.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bulan
No Kegiatan
Ke-1 Ke-2 Ke-3
1. Persiapan dan perencanaan √
2. Observasi lapangan √
3. Pelaksanaan tindakan √ √
4. Analisis data √
5. Laporan hasil penelitian √
1
Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
Indeks, 2009), hal. 63.
2
Fitrianti, Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta:
Deepublish, 2016), hal. 15.
23
24
3
Suharsimi Arikunto, dkk. (PenelitianTindakanKelas, Jakarta: BumiAksara, 2012), hal.
25.
4
Ibid.
25
Gambar 3.1.
Model PTK Kemmis & Mc. Taggart5
Berikut adalah penjelasan terkait model PTK Kemmis & Mc. Taggaart
di atas :
1. Perencanaan meliputi aktivitas seperti:
a. Mengidentifikasi masalah yang di temui dalam pembelajaran di kelas,
khususnya pada mata pelajaran matematika.
b. Data yang telah di identifikasi, kemudian di analisis berdasarkan survei
di lapangan dan di simpulkan
c. Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan akar masalah
yang paling dan harus segera diselsesaikan secepatnya dengan
menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrumen
penelitian berupa pedoman pemantau tindakan aktifitas guru, lembar
kerja siswa serta catatan lapangan yang disusun bersama kolaborator.
Anne Burns, Doing Action Research in English Language Teaching: A Guide for
5
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi dengan
observer untuk memantau jalannya proses kegiatan pembelajaran. Pada
tahap ini rancangan pembelajaran menggunakan pendekatan visualisasi
dari tahapan persiapan (kegiatan pendahuluan), tahap penyampaian
(kegiatan inti pada eksplorasi), tahap pelatihan (kegiatan inti pada
elaborasi) dan tahap penampilan hasil (kegiatan inti pada konfirmasi)..
3. Observasi
Pada tahap ini observer melakukan monitoring terhadap tindakan yang
dilaksanakan oleh peneliti, situasi kelas dan aktifitas siswa dan guru
dengan berpedoman pada instrumen pemantau tindakan yang telah
disiapkan. Selain itu peneliti dan observer juga mencatat segala hal yang
terjadi dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahapan refleksi ini, data-data yang telah diperoleh pada saat
observasi tersebut dikumpulkan kemudian dianalisis secara menyeluruh.
Setelah data tersbut dianalisis baru diadakan evaluasi dengan tujuan untuk
menyempurnakan tindakan berikutnya dan memperbaiki tindakan pada
kegiatan sebelumnya.
Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I,akan dilanjutkan
lagi pada penelitian siklus II. Jika hasil pembelajaran pada siklus II telah
menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian
dihentikan. Namun apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka
dilanjutkan penelitian pada siklus III dengan mengacu pada hasil refleksi
siklus II.
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kharisma
Bangsa yang berjumlah 19 siswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah
Kepala SMP Kharisma Bangsa dan rekan sejawat yang merupakan guru SMP
27
Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati
jalannya pelaksanaan tindakan dengan menggunakan pendekatan
visualisasi selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang
berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan
lapangan.
d. Tahap analisis dan refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada
siklus I,dan jika nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM, maka
penelitian tindakan akan dilanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II:
a. Tahap perencanaan (planning):
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan
dan kelebihan pada siklus.Disamping itu peneliti juga menyiapkan
lembar observasi kegiatan guru dan siswa, dan lembar kerja siswa.
b. Tahap pelaksanaan tindakan:
1) Guru mengumumkan kelompok belajar siswa.
2) Guru menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu
pendekatan visualisasi dan perbedaannya dengan siklus
sebelumnya.
3) Guru menerapkan pembelajaran dengan pendekatan visualisasi
pada inti pembelajaran yaitu:
a) Guru meminta dan membimbing siswa untuk mengamati,
memeriksa menyelidiki, dan memahami apa yang terdapat pada
gambar, diagram, kartu latihan pada situasi baru yang terdapat
pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
b) Guru memberikan waktu (1-3 menit) kepada siswa untuk
mengamati memeriksa menyelidiki dan memahami bersama
masing-masing kelompoknya apa yang terdapat pada gambar,
31
No.
No. Dimensi Indikator Soal
Instrumen
1. Translasi
Membiasakan sikap berani
bertanya, berpendapat, mau
mendengar pendapat orang lain,
dan bekerja sama dalam kelompok
3.2.1 Menjelaskan pengertian
1
himpunan
Lihat lampiran
3.2.2 Menyajikan himpuan
1a
dengan mendaftarkan
anggotanya
2a
3.2.3 Menyajikan himpunan
dengan menyatakan sifat
2b
yang dimiliki anggotanya
3.2.4 Menyajikan himpunan
1b
dengan menuliskan notasi
pembentuk himpunan
No.
No. Dimensi Indikator Soal
Instrumen
3.2.5 Menjelaskan pengertian
himpunan
3.2.6 Menyajikan himpuan 1
dengan mendaftarkan
anggotanya 1a
3.2.7 Menyajikan himpunan
dengan menyatakan sifat 2a
yang dimiliki anggotanya
3.2.8 Menyajikan himpunan 2b
dengan menuliskan notasi
pembentuk himpunan 1b
2. İnstrumen non-tes
Teknik non tes ini digunakan untuk menjaring data pemantau (action)
yaitu data pengamatan proses pembelajaran di kelas selama diberi
tindakan.instrumen ini terdiri dari lembar observasi aktifitas guru yang
terdiri dari 11 (sebelas) butir pernyataan dan aktifitas siswa sebanyak 7
(tujuh) butir pernyataan, serta lembar catatan lapangan dan foto
dokumentasi.
3. Catatan lapangan
36
Adalah sebuah catatan yang dibuat oleh peneliti atau observer selama
pelaksanaan tindakan berlangsung, baik itu berupa kekurangan yang perlu
diperbaiki atau kelebihan yang perlu dipertahankan.
A. Deskripsi Data
Pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode pembelajaran dengan
pendekatan visialusasi dilakukan selama dua siklus dengan tiap-tiap siklus terdiri
dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakatan, pengamatan, dan refleks.
Siklus I terdiri dari empat pertemuan dan Siklus II lima pertemuan untuk
tindakatan dan satu pertemuan untuk tes kemampuan matematika siswa.
Keseluruhan tahapan penelitian ini akan dideskripsikan sebagai berikut:
39
40
yang diajarkan. Guru jarang memberikan soal yang tingkatannya lebih tinggi guna
melatih siswa untuk berpikir kritis. Pembelajaran lebih berpusat pada guru. Siswa
jarang mengambil andil dalam proses pembelajaran serta sangat jarang dilakukan
diskusi kelompok. Hal ini terlihat jelas saat proses pembelajaran, siswa jarang
bertanya bahkan mengemukakan pendapatnya. Subjek yang diambil oleh peneliti
sebagai subjek penelitian adalah kelas VII – A. Alasan peneliti memilih kelas VII
- A adalah karena dibandingkan dengan kelas VII lainnya, Kelas VII - A memiliki
keaktifan belajar lebih rendah dan proses pembelajarannya cenderung pasif. Data
siswa kelas VII-A disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Siswa Kelas VII-A
Jenis Kelamin Jumlah Siswa Persentase
Perempuan 19 100
Laki-laki 0 0
Jumlah 19 100
Selanjutnya pada hari Jumat, tanggal 29 Juli 2016, peneliti melakukan
kegiatan penelitian yang kedua yaitu tes awal kemampuan matematika siswa kelas
VII – A. Soal yang diberikan kepada siswa adalah soal mengenai himpunan yang
telah dipelajari di kelas VII.
Berdasarkan hasil tes awal pemahaman matematika siswa, rata-rata skor yang
diperoleh kelas VII-A adalah 61.05. Hanya ada 4 dari 19 siswa yang mendapatkan
nilai ≥ 70, dengan kata lain secara persentase hanya 21.05% yang memiliki nilai
tuntas. Sementara itu, untuk statistik deskriptif pemahaman awal matematika
siswa disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Pemahaman Awal Matematika Siswa
N Valid 19
Missing 0
Mean 61.05
Median 64.00
41
a
Mode 55
Std. Deviation 7.641
Minimum 50
Maximum 72
a. Multiple modes exist. The
Tabel 4.2 smallest value is shown menunjukkan bahwa
kemampuan matematika siswa kelas VII-A masih cenderung rendah. Oleh karena
itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dikelas VII-A untuk
meningkatkan kemampuan matematika melalui pendekatan visualisasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap penyampaian tindakan siklus I terdiri dari enam pertemuan, lima
pertemuan untuk proses pembelajaran yang dilaksanakan dari tanggal 1 Agustus
2016 sampai dengan 15 Agustus 2016 dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 x
40 menit (2 jam pelajaraan) dan satu pertemuaan untuk tes akhir siklus I mengenai
materi himpunan siswa pada tanggal 18 Agustus 2016 dengan alokasi waktu 90
menit.
42
Siswa yang akan diteliti kelas VII-A berjumlah 19 siswa sehingga siswa dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 siswa.
Setiap kelompok untuk proses pembelajaran selama siklus I berlangsung dibuat
secara mandiri oleh siswa.
Hanya ada beberapa siswa setelah menerima LKS tidak segera mengerjakan tugas,
melainkan mengobrol dengan teman yang lain.
Kerja sama yang terjadi antar anggota kelompok belum terlihat. Kebanyakan
siswa mengerjakan LKS secara individu. Mungkin karena ini pertama kali siswa
belajar dengan berkelompok dan menggunakan LKS, maka sebagian besar siswa
hanya mengerjakan soal berdasarkan uraian materi yang terdapat pada LKS.
Saat mengerjakan soal yang pertama dan kedua yaitu a dan b, terlihat mereka
tidak ada masalah, banyak dari jawaban mereka yang sudah benar akan tetapi
masih ada siswa yang tidak mencermati soal yang ada dalam LKS I sehingga
banyak siswa yang bertanya kepada peneliti dan guru, contohnya saja ketika siswa
akan menjawab soal yang kedua siswa ditugaskan untuk mengamati gambar yang
sudah disediakan guru gambar termasuk himpunan atau tidak.
Saat peneliti berkeliling kelas, hampir semua dari mereka bermasalah saat
mengerjakan yang keempat. Mereka kesulitan dalam mengamati gambar, tapi
setelah guru sedikit menjelaskan maka akhirnya mereka dapat menyelesaikan soal
yang kedua dengan baik. Untuk soal selanjutnya mereka tidak ada kesulitan dalam
menyelesaikannya, karena soal tersebut berhubungan dengan soal-soal
sebelumnya. Setelah siswa mengerjakan LKS I selama 20 menit ada beberapa
kelompok yang belum selesai mengerjakan LKS I padahal waktu untuk
mengerjakan LKS I sudah habis, sehingga guru terpaksa memberikan tambahan
waktu 2 menit untuk mengerjakan LKS I. Setelah selesai mengerjakan LKS I
beberapa siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas, para siswa
menuliskan hasil pekerjaannya dipapan tulis. Siswa yang berhasil menyelesaikan
soal dan siswa yang presentasi berhak mendapat tanda bintang pada lembar
penghargaan yang peneliti sediakan. Kelompok B maju mengerjakan soal yang
pertama dan kedua, kelompok D maju mengerjakan soal yang ketiga dan keempat.
44
Gambar 4.1
Sample Hasil Jawaban Kelompok LKS 1
Peningkatan nilai individu belum dapat ditentukan langsung pada
pelaksanaan pembelajaran pertemuan I. Pemberian penghargaan ini diberikan
kepada kelompok yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil
mempersentasikan hasil diskusi kelompok dengan baik, yaitu kelompok B dan D.
Mereka mendapatkan tanda bintang sebagai penghargaan. Setelah pembelajaran
selesai guru menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk mempelajari
materi himpunan dengan menyatakan sifat yang dimiliki anggotanyasebelum
melaksanakan pembelajaran.
Pendekatan visualisasi yang pertama dan kedua yang dikerjakan oleh
kelompok B. Mereka berpendapat bahwa `gambar itu termasuk himpunan`.
Dengan adanya pendapat lain guru menanggapi perbedaan tersebut. Guru
menjelaskan bahwa jawaban kelompok C kurang benar dan jawaban dari
kelompok A lebih tepat. Setelah beberapa kelompok selesai mempresentasikan
hasil diskusinya kemudian guru bersama siswa mengumpulkan kembali jawaban
yang benar. Guru juga meminta kepada siswa untuk mencatat kesimpulan yang
telah guru sampaikan dan siswa mengumpulkan buku catatan masing-masing.
Kemudian, guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing
dan siap siap untuk akhiri pembelajaran.
45
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2016 dengan sub pokok
bahasan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam pelajaran ke 1-2 dan dimulai pada
pukul 07.30 siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing akan
tetapi siswa masih sangat ramai ketika guru dan peneliti memasuki ruang kelas,
dan sebagian siswa lagi belum selesai menyapu ruang kelasnya sehingga guru dan
peneliti harus menunggu diluar sampai siswa selesai menyapu ruang kelasnya.
Setelah siswa selasai menyapu ruang kelasnya guru memasuki ruang kelas tetapi
siswa masih asyik dengan kegiatannya masing-masing dan tidak menghiraukan
guru, setelah guru menegurnya siswa menjadi tenang. Guru memulai
pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat
himpunan kosong notasinya.
Setelah peneliti membagikan LKS II, guru meminta siswa untuk segera
menyelesaikan tugas dengan kelompoknya. Siswa lebih tenang dibandingkan
dengan pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini kerja sama antar
anggota kelompok terlihat lebih baik dibandingkan pertemuan sebelumnya.
Hal ini dikarenakan guru selalu mengingatkan siswa agar saling bekerja
sama dan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya.
Gambar 4.2
Sample Hasil Jawaban LKS II
46
Meskipun masih ada beberapa siswa yang tampak belum siap, tidak
bersemangat, bahkan sibuk bercerita dengan temannya. Proses belajar kelompok
berjalan dengan tertib. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS,
siswa masih malu untuk bertanya pada guru. Siswa mau bertanya kepada guru
pada saat guru mendekati kelompok mereka dan menanyakan kesulitan yang
dihadapi.
Setelah 20 menit, sebagian siswa dipersilahkan untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Guru mengajak siswa untuk perwakilan
dua kelompok untuk mengerjakan soal di papan tulis.
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok B dan C anggota
kelompok masing-masing berhak mendapat tanda bintang di lembar soal. Setelah
pembelajaran selesai guru menutup pelajaran.
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2016 dengan sub
pokok bahasan Himpunan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam
pelajaran ke 3-4 dan dimulai pada pukul 09.40 akan tetapi para siswa belum siap
mengikuti pelajaran, sebagian siswa masih di luar kelas karena jam pelajaran
sebelumnya ke lab kimia dan siswa beristirahat untuk mempersiapkan pelajaran
selanjutnya. Setelah guru menegur akhirnya siswa masuk dan siap mengikuti
pelajaran matematika. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran
pada hari ini, yaitu siswa dapathimpunan bagian dari suatu himpunan dan banyak
himpunan suatu himpunan.
Setelah peneliti membagikan LKS III, guru meminta siswa untuk segera
menyelesaikan tugas dengan kelompoknya. Karena siswa kelelahan pada
pelajaran kimia guru memberikan permen agar anak semangat belajar pelajaran
berikutnya yaitu matematika. Pada pertemuan ketiga ini kerja sama antar anggota
kelompok terlihat lebih baik dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini
dikarenakan guru selalu mengingatkan siswa agar saling bekerja sama dan
berdiskusi dengan teman satu kelompoknya.
47
4) Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2016 dengan
sub pokok bahasan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam pelajaran ke 5-6 dan
dimulai pada pukul 09.40 siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-
masing akan tetapi siswa masih sangat ramai ketika guru dan peneliti memasuki
ruang kelas. Guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran, yaitu siswa dapat himpunan semesta.
Setelah peneliti membagikan LKS IV, guru meminta siswa untuk segera
menyelesaikan tugas dengan teman sebangkunya. Siswa lebih tenang
dibandingkan dengan kelompok. Pada pertemuan keempat ini kerja sama antar
48
5) Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2016 dengan sub
pokok bahasan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam pelajaran ke 1-2 dan dimulai pada
pukul 07.30 siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing akan
tetapi siswa masih sangat ramai ketika guru dan peneliti memasuki ruang kelas,
dan sebagian siswa lagi belum selesai menyiapkan buku. Guru memulai
pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat
pengertian irisan, gabungan, dan kurang(selisih) dari dua himpunan.
Setelah peneliti membagikan LKS V, guru meminta siswa untuk segera
menyelesaikan tugas dengan kelompoknya. Siswa lebih tenang dibandingkan
dengan pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kelima ini kerja sama antar
anggota kelompok terlihat lebih baik dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal
ini dikarenakan guru selalu mengingatkan siswa agar saling bekerja sama dan
berdiskusi dengan teman satu kelompoknya.
Proses belajar kelompok berjalan dengan tertib. Pada soal tahap awal
siswa tidak mengalami kesulitan untuk mengerjakan LKS, sedangkan soal
berikutnya siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS V, siswa masih
malu untuk bertanya pada guru. Siswa mau bertanya kepada guru pada saat guru
mendekati kelompok mereka dan menanyakan kesulitan yang dihadapi.
Setelah 20 menit, sebagian siswa dipersilahkan untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Guru mengajak siswa untuk perwakilan
dua kelompok untuk mengerjakan soal di papan tulis.
49
6) Pertemuan Keenam
Hari kamis, 18 Agustus 2016 dimulai pukul 09.40 guru membuka
pembelajaran dengan salam. Setelah guru membuka proses pembelajaran, guru
kembali mengingatkan siswa bahwa pada pertemuan kali ini akan diadakan tes
akhir siklus I. Guru meminta siswa mempersiapkan alat tulis, yaitu pulpen, pensil,
penghapus. Seluruh catatan siswa juga dimasukkan ke dalam tas masing-masing,
kemudian dibantu peneliti guru membagi soal tes akhir siklus I. Sebelum siswa
memulai mengerjakan soal tes, guru mempersilahkan siswa untuk membaca soal
terlebih dahulu dan menanyakan apabila ada perintah yang tidak jelas. Karena
tidak ada satupun siswa yang bertanya, guru memberitahukan bahwa waktu yang
diberikan untuk mengerjakan soal tes adalah selama 30 menit.
Soal tes akhir siklus I terdiri dari 4 soal uraian. Guru juga mengingatkan
siswa agar mengerjakan soal tes secara individu dan tidak bekerja sama dengan
temannya. Siswa segera mengerjakan soal tes. Pada menit-menit awal, siswa
memang terlihat tenang dan mengerjakan soal tes sendiri. Tetapi selang kurang
lebih lima belas menit kemudian, siswa mulai gaduh untuk melihat pekerjaan
temannya. Guru mengingatkan kembali kepada siswa agar mengerjakan soal tes
secara individu. Saat guru dan peneliti berkeliling kelas untuk memantau siswa,
peneliti menemukan ada siswa yang sama sekali belum mengerjakan soal padahal
waktu mengerjakan sudah berlalu kurang lebih 15 menit. Ketika siswa
bersangkutan ditanya, siswa hanya tersenyum. Guru memberitahukan kepada
siswa bahwa waktu untuk mengerjakan soal tes tinggal 10 menit lagi.
Siswa kembali ramai dan saling mencocokkan jawaban. Guru dan peneliti
mengingatkan siswa agar tenang dan memeriksa kembali pekerjaannya. Selain itu,
guru mengingatkan kepada siswa untuk tidak lupa menuliskan nama dan nomor
absen mereka.
50
Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal tes telah habis. Siswa
mengumpulkan pekerjaan mereka kepada guru. Setelah semua pekerjaan siswa
terkumpul, siswa diminta kembali ke tempat duduk masing-masing dan agar siswa
tenang. Sisa waktu yang masih ada digunakan guru untuk membahas soal tes yang
baru saja dikerjakan oleh siswa, sambil menunggu bel akhir sekolah berbunyi.
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan
pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran visualisasi.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan satu pengamat independent. Berdasarkan
hasil observasi pembelajaran sudah baik, hal ini dapat terlihat dalam lembar
observasi bahwa semua tahapan pembelajaran menggunakan metode visualisasi
sudah terlaksana, meskipun ada beberapa siswa yang bercanda dan masih ada
siswa yang memanfaatkan waktu diskusi untuk berbincang-bincang di luar materi
pelajaran sehingga pembelajaran menjadi kurang optimal. Selain itu ketika guru
bertanya kepada siswa tentang himpunan semesta dan himpunan kosong ada
beberapa siswa nampak bingung dan hanya beberapa orang siswa saja yang dapat
menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran yang telah lalu
sudah dilupakan oleh siswa tidak belajar terlebih dahulu sebelum pembelajaran
mulai.
d. Data Hasil Tes
Tes tertulis pada siklus I terdiri dari kuis I, kuis II dan tes akhir siklus I.
Tes ini bertujuan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep matematika
siswa. Berikut adalah deskriptif statistik dari Tes Siklus I yang disajikan pada
Tabel 4.2 di bawah ini:
Table 4.3
Statistik Deskriptif Hasil Tes Siklus 1
N Valid 19
Missing 0
Mean 74.37
Median 72.00
51
Mode 70a
Std. Deviation 7.847
Minimum 62
Maximum 90
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
e. Refleksi
Berdasar hasil tes siklus I dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa adalah
74,37, hal ini telah terjadi peningkatan dari tes awal dengan nilai rata-rata siswa
61.05. Persentase ketuntasan belajar siswa juga telah memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 78,95%. Akan tetapi, dalam analisis hasil tes
siklus I masih ada indikator pemahaman konsep yang masih berada dalam kriteria
cukup yaitu : mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
dengan konsepnya), memberi contoh dan non contoh dari konsep,
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, mengaplikasikan
konsep atau algoritma pemecahan masalah.
Hal ini dikarenakan selama siklus I pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan mengalami kekurangan dan hambatan, antara lain:
53
Guru matematika kelas VII A juga segera masuk kelas diikuti oleh peneliti dan
observer.
mengikuti pelajaran hari ini. Siswa diberitahu tentang tujuan pembelajaran hari ini
observer membantu guru membagikan LKS 6, materi yang terdapat dalam LKS 6
tidak segan untuk bertanya pada gurumaupunpeneliti mengenai materi dalam LKS
soalyang salahpenulisan. Hal itu terjadi tidak lepas dari arahan danmotivasi yang
kembali materi hari ini. Guru memberi waktu siswa untuk mencatat di buku
menyelesaikan kuis. Guru mengingatkan siswa bahwa jika siswa ada yang berbuat
curang dalam mengerjakan kuis ini maka siswa tersebut tidak memperoleh nilai.
dalam mengerjakan kuis I. Dari data dapat diketahui bahwa dari 4 kelompok, satu
dan siswa juga harus mempelajari materi selanjutnya yaitu gabungan dari dua
2) Pertemuan Kedelapan
Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2016 dengan
sub pokok bahasan konsep diagram Venn untuk irisan dan gabungan dua
himpunan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan siswa saaat sudah berkumpul
dengan kelompoknya masing-masing, akan tetapi siswa masih sangat ramai ketika
guru dan peneliti memasuki ruang kelas, dan sebagian siswa lagi belum selesai
menyapu ruang kelasnya sehingga guru dan peneliti harus menunggu di luar
57
3) Pertemuan Kesembilan
Pertemuan kesembilan dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2016 dengan
sub pokok bahasan konsep diagram Venn untuk irisan dan gabungan dua
himpunan. Sama seperti pada pertemuan sebelumnya, siswa diberikan LKS VIII,
dan mereka diminta untuk segera menyelesaikannya dengan kelompoknya. Pada
pertemuan ini, siswa tampak lebih tenang dibandingkan pertemuan sebelumnya
dan siswa tidak banyak menemui kesulitan. Siswa dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan dan mengerjakannya secara berkelompok.
Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, salah satu perwakilan kelompok
maju ke depan untuk melakukan presentasi yang diikuti sesi tanya jawab. Pada
pertemuan kali ini, siswa sudah semakin aktif dalam berdiskusi. Siswa terlihat
lebih aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat.
Peneliti memberikan kuis untuk dikerjakan secara individu dan
mengingatkan siswa bahwa jika ada yang berbuat curang dalam mengerjakan kuis
ini maka siswa tersebut tidak akan memperoleh nilai. Semua siswa terdiam, tak
ada satupun siswa yang bertanya kepada guru maupun temannya saat
mengerjakan kuis. Pada saat itu, guru dan peneliti mengawasi siswa dalam
mengerjakan kuis.
Pembelajaran pada pertemuan ini berjalan secara efektif dan aktivitas
belajar siswa berjalan dengan sangat aktif. Setelah pembelajaran selesai guru
menutup pelajaran dan siswa juga harus mempelajari materi selanjutnya yaitu
penggunaan konsep himpunan dalam pemecahan masalah.
59
4) Pertemuan Kesepuluh
Pertemuan kesepuluh ini merupakan pertemuan terakhir di siklus II yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016 dengan sub pokok bahasan
menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah.
Setelah peneliti membagikan LKS IX, guru meminta siswa untuk segera
menyelesaikan tugas dengan kelompoknya. Sama pada pertemuan sebelumnya
siswa dapat mengikuti pelajaran dengan tenang. Demikian pula kerja sama antar
anggota kelompok semakin baik satu sama lain.
Proses belajar kelompok berjalan dengan tertib. Ketika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan LKSs, siswa bertanya pada guru. Siswa tidak
merasa malu lagi ketika mereka ingin bertanya kepada guru saat mereka
menemukan kesulitan.
Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, salah satu kelompok maju ke
depan untuk melakukan presentasi diikuti dengan kegiatan Tanya-jawab. Ketika
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, semua anggota kelompok
cenderung ikut berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan dari teman-temannya.
Peneliti juga memberikan kuis untuk dikerjakan secara individu dan
mengingatkan siswa bahwa jika ada yang berbuat curang dalam mengerjakan kuis
ini maka siswa tersebut tidak akan memperoleh nilai. Sebelum mengakhiri
pembelajaran, peneliti memberikan informasi bahwa pada pertemuan selanjutnya
akan diadakan tes siklus II mengenai apa yang sudah dipelajari selama 4
pertemuan sebelumnya.
5) Pertemuan Kesebelas
Pertemuan kesebelas ini dilaksanakan pada tanggal 2 September 2016. Ini
merupakan pertemuan terakhir di siklus II, dimana hari ini siswa akan
melaksanakan tes siklus II. Ketika guru memasuki kelas, siswa tampak telah siap
mengerjakan tes. Setelah guru membuka pelajaran dengan salam dan doa, guru
tidak langsung membagi soal. Sebelumnya guru bertanya pada seluruh siswa
mengenai kesiapan mereka menghadapi tes.
60
sebelumnya. Selain itu, selama proses pembelajaran guru juga memotivasi siswa
untuk berasni bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti, meminta siswa
untuk teliti dalam mengerjakan soal. Siswa pun mulai tidak malu atau segan
untuk bertanya kepada guru.
Guru memantau jalannya diskusi dan presentasi, di akhir pembelajaran
guru juga tidak lupa untuk menegaskan kembali materi yang dipelajari. Dengan
demikian kegiatan pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan
visualisasi berjalan dengan baik dan membuat kegiatan belajar menjadi lebih
terarah.
d. Data Hasil Tes
Hasil tes terdiri dari hasil kuis yang dilakukan pada akhir pembelajaran,
yaitu kuis-kuis nilai tes akhir siklus II. Rata-rata nilai kuis III yang diperoleh
siswa 81.84 dengan nilai terendah 48 dan tertinggi 100. Sedangkan kuis IV
diperoleh nilai rata-rata siswa 88.79 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi
100. Tes akhir siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Hal tersebut ditandai
dengan nilai rata-rata siswa pada siklus I 74.37, pada siklus II menjadi 84.05
dengan nilai terendah 72 dan nilai tertinggi 97.
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Hasil Siklus II
Nilai_Siklus_II
N Valid 19
Missing 0
Mean 84.05
Median 86.00
a
Mode 86
Minimum 72
Maximum 97
Sum 1597
Keterangan:
1=respon siswa terhadap belajar kelompok
2=respon siswa terhadap presentasi hasil diskusi
3=respon siswa tehadap kuis dan penghargaan kelompok
4=respon siswa dalam membangun pemahaman
5=respon siswa terhadap interaksi dalam kegiatan mengajar
6=respon siswa terhadap pembelajaran melalui pendekatan visualisasi
e. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti dengan guru setelah pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II berakhir. Dari hasil refleksi menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II telah lebih baik daripada pelaksanaan
pembelajaran siklus I. Berdasarkan data hasil observasi beberapa kekurangan
dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I telah diperbaiki, yaitu waktu yang
diberikan guru telah benar-benar dimanfaatkan oleh siswa sehingga tugas selesai
tepat waktu. Kerja sama siswa lebih bisa terjalin, ini bisa terlihat saat siswa
diskusi kelompok ada siswa yang berusaha mencari penyelesaian di buku
zambak.
Berdasarkan hasil analisis tes siklus II dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
kelas sebesar 84.05. Dalam hasil analisis hasil tes siklus II menunjukkan bahwa
semua indikator pemahaman konsep matematika berada dalam kategori tinggi dan
64
indikator pemahaman konsep Matematika. Berikut ini adalah Tabel 4.3 yang
menyajikan persentase peningkatan pemahaman konsep Matematika siswa untuk
masing-masing indikator pemahaman konsep.
Tabel 4.6
Persentase Pemahaman Konsep Matematika Siklus I dan II
No. Indikator Siklus Siklus
I (%) II (%)
1. Mampu menyatakan ulang konsep 84.85 85.62
2. Mampu mengklasifikasikan objek-objek sesuai konsep. 67.73 70.31
3. Mampu memberi contoh dari atau menurut konsep. 66.41 71.09
4. Mampu menyajikan konsep. 77.27 86.25
5. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan 70.45 72.25
masalah.
6. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu 69.05 72.66
konsep.
Tabel 4.7
Persentase Pemahaman Konsep Matematika Siklus I dan II
(berdasarkan 3 Indikator: Translasi, Interpretasi, dan Ekstrapolasi)
No. Indikator Siklus I Siklus II
(%) (%)
1. Translasi 84.85 85.62
2. Interpretasi 70.47 75.88
3. Ekstrapolasi 69.75 72.45
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dalam analisis hasil tes siklus I dan II dapat
dilihat bahwa terjadi peningkatan criteria pada indikator pemahaman konsep
Matematika, yaitu: menyatakan ulang sebuah konsep dari criteria tinggi menjadi
sangat tinggi, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
dengan konsep) dari criteria cukup menjadi tinggi, menyajikan konsep dalam
berbagai bentuk representasi matematis dari kriteria tinggi menjadi sangat tinggi,
67
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dan memiliki
banyak kekurangan. Berbagai upaya telah dilakukan agar diperoleh hasil yang
maksimal. Namun demikian, masih terdapat hal-hal di luar kendali peneliti
sehingga penelitian ini pun memiliki beberapa keterbatasan. Hal tersebut antara
lain:
1. Jumlah sampel penelitian yang diambil sedikit sehingga generalisasi yang
diambil dalam penelitian ini kemungkinan tidak implementatif bila dilakukan
di sekolah lain.
2. Meskipun menurut penelitian ini pendekatan visual efektif dalam memahami
konsep Matematika; namun ada kemungkinan penerapan pendekatan visual ini
hanya akan efektif bagi siswa tertentu dikarenakan setiap siswa memiliki gaya
belajar yang berbeda-beda, seperti tidak hanya gaya belajar visual, tapi juga
auditory dan kinestetik. Sehingga dapat dipastikan pendekatan ini hanya akan
tepat bila diterapkan pada siswa yang memiliki gaya belajar visual. Oleh
karena itu, perlu variabel lain terkait pendekatan visual seperti gaya belajar
siswa dan sebagainya perlu diselidiki pada penelitian mendatang.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan,
maka diperoleh kesimpulan bahwa sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan visualisasi untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematika adalah sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan presentasi kelas dengan memberikan materi pelajaran
secara singkat.
b) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan LKS.
c) Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mereka di papan tulis.
d) Guru bersama siswa melakukan pembahasan alternatif jawaban yang
digunakan siswa dalam menjawab pertanyaan.
e) Guru dan siswa menyimpulkan masalah yang telah siswa diskusikan dalam
kelompoknya maupun hasil dari presentasi kelas.
f) Dilaksanakan kuis sebanyak 4 kali, kuis dikerjakan secara individu.
g) Menentukan poin kemajuan individu dengan membandingkan skor kuis
baru yang diperoleh dengan skor kuis pada pertemuan sebelumnya.
h) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang
berprestasi.
2. Pemahaman konsep matematika siswa kelas VII di SMP Kharisma Bangsa
mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran matematika dengan
pendekatan visualisasi. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa kelas VII
meningkat dari tes kemampuan awal sebesar 61.05 ke siklus I sebesar 74.37
dan siklus II sebesar 84.05 Peningkatan pemahaman konsep matematika siswa
juga terlihat dari peningkatan rata-rata persentase setiap indikator pemahaman
konsep matematika dari siklus I ke siklus II yaitu sebagai berikut:
a) Mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya), terjadi peningkatan sebesar 2.58%
69
70
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan, selama
pelaksanaaan penelitian dengan pendekatan visualisasi yang telah dilakukan,
peneliti memberikan masukan atau saran yang perlu dipertimbangkan oleh
berbagai pihak berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan visualisasi sebagai upaya meningkatkan pemahaman
konsep matematika pada siswa kelas VII SMP Kharisma Bangsa, yaitu:
1. Kepada pihak sekolah, diharapkan agar metode belajar ini dapat menjadi
metode alternatif yang digunakan di SMP Kharisma Bangsa dan dapat
dilaksanakan secara bergantian dengan model pembelajaran yang lain. Karena
penerapan pendekatan visualisasi dapat meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa.
2. Kepada peneliti lain dapat melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan
metode pembelajaran dengan pendekatan visualisasi dengan mencakup aspek
selain pemahaman konsep dan mengaplikasikannya pada materi pembelajaran
yang berbeda atau pada mata pelajaran selain matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan,. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Burns, Anne. Doing Action Research in English Language Teaching: A Guide for
Practitioners. New York: Routledge, 2007.
Krisdiana, Ika, Davi Aprianda, & Reza Kusuma Setiansyah, Analisis Kesulitan yang
Dihadapi oleh Guru dan Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama dalam
Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Matematika,
JurnalPendidikanMatematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun, 2015
72
73
Zarkis, R., &Sirotic, N. Locating irrational numbers on the number line, Proceedings of
the 27th Annual Meeting of the North American Chapter of the International
Group for the Psychology of Mathematics Education, 2005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi :
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemacahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar:
4.2 Memahami konsep himpunan bagian.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
4.2.1 Menjelaskan pengertian himpunan.
4.2.2 Menyajikan himpunan dengan mendaftarkan anggotanya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu dan kelompok,
diskusi kelompok siswa dilatih mengembangkan rasa ingin tahu, percaya
diri, interaksi yang efektif dan rasa tanggung jawab.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian himpunan.
3. Siswa dapat menyajikan himpunan dengan mendaftarkan anggotanya.
E. Materi Ajar
1. Menemukan konsep himpunan.
2. Menyajikan himpunan dengan mendaftarkan anggotanya.
F. Metode Pembelajaran:
G. Diskusi, tanya jawab, visualisasi, demonstrasi dan penugasan.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Persiapan Guru menyapa siswa dengan salam 10 menit
(Pendahuluan) dilanjutkan doa
Guru mengkondisikan siswa siap belajar
Guru mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran
Siswa mendengarkan dan menanggapi
tujuan pembelajaran yang disampaikan
guru
Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang cara belajar yang akan ditempuh
dalam kelompok
o
Dengan melihat gambar di atas siswa
guru meminta siswa untuk menuliskan
informasi yang terdapat pada gambar
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dalam hal ini mencontohkan himpunan 15 menit
negara-negara peserta Piala Dunia 2010
2. Tahap
di Afrika Selatan, seperti:
pelatihan o Negara yang tergabung di grup A
adalah: {South Africa, Mexico,
(kegiata
Uruguay, France}
n inti o Negara yang tergabung di grup E
adalah: {Netherlands, Denmark,
pada
Japan, Cameroon}
elaborasi o Seluruh peserta tergabung di
dalam 8 group yaitu: {group A,
)
group B, group C, group D, group
E,group F, group G, group H}
o Brazil dan Portugal sama-sama
berada di group G.
o Setiap group anggotanya adalah 4
negara.
o Negara yang bertanding
seluruhnya ada 32 negara. Seluruh 15 menit
negara peserta pertandingan piala
dunia ini merupakan anggota
himpunan semesta dari himpunan
yang menjadi objek pembicaraan.
3. Tahap
Guru memberikan permasalahan / kasus
penampi yang lain untuk memberikan tantangan,
sbb :
lan hasil
Toko ‘Laptop Oke’ adalah sebuah toko
(kegiata yang khusus menjual
n inti Netbook berbagai merek. Ariel sang
pemilik toko itu
pada berencana ingin meningkatkan penjualan
konfirma dalam bulan ini. Agar
rencananya berhasil, dia ingin tahu
si) merek laptop apa saja yang
banyak dipakai siswa. Untuk itu, dia
memerlukan data tentang
merek laptop yang banyak dipakai siswa.
Bantulah Ariel untuk
menemukan data yang diperlukan khusus
di kelas kamu, dengan melakukan hal-hal
berikut:
Sebutkan merk laptop yang dipakai oleh
seluruh siswa di kelasmu!
A. StandarKompetensi
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Memahami pengertian dannotasi himpunan, serta penyajiannya.
C. Indikator
4.1.3Menyajikan himpunan dengan menyatakan sifat dan dimiki anggotanya.
4.1.4 Menjelaskan himpunan kosong dan notasinya.
Menyajikan himpunan dengan menuliskan notasi pembentuk himpunan
D. TujuanPembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanyajawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggungjawab.
2. Siswadapatmenyajikanhimpunandenganmenyatakansifat yang
dimilikianggotanya.
3. Siswadapatmenyajikanhimpunandenganmenuliskannotasipembentukhimpu
nan.
E. Materi Ajar
1. Himpunan dengan menyatakan sifat yang dimiliki anggotanya.
2. Himpunan dengan menuliskan notasi pembentuk himpunan.
3. Menyajikan himpunan dengan menyatakan sifat yang dimiliki
anggotanya
4. Menyajikan himpunan dengan menuliskan notasi pembentuk himpunan
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanyajawab, visualisasi, demonstrasi dan penugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Persiapan Guru 10 menit
(Pendahuluan) menyapasiswadengansalamdilanjutkand
oa.
Guru mengkondisikansiswasiapbelajar
Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa tentang materi sebelumnya yaitu
pengertianhimpunan dan
himpuandenganmendaftarkananggotany
a.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa dan guru mendiskusikan contoh-
contoh tersebut sampai siswa mampu
membedakan antara himpunan kosong
atau bukan dengan notasinya.
Guru membagikan LKS-2 kepada
masing-masing siswa.
3. Tahap
penam Siswa berdiskusi, saling bertukar
pilan
pendapat, dan mengemukakan gagasan
hasil
(kegiat berbeda dengan teman-teman dan guru
an inti bertindak sebagai fasilidator.
pada
Guru mengamati dan membimbing
konfir
masi) jalannya diskusi agar setiap siswa dapat
terlibat secara aktif dalam berdiskusi
sehingga diskusi berjalan baik. Dan
memperbaiki kesalahan apabila ditemui
adanya kesalahan.
Guru membimbing siswa dalam
memperluas pemahaman siswa terhadap
topik notasi himpunan dan himpunan
kosong.
Guru mengkonfirmasi hasil kerja siswa
mengenai notasi himpunan dan
himpunan kosong dan melakukan tanya
jawab jika ada yang belum dipahami.
I. Penilaian
LKS-2 (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. StandarKompetensi
4.Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Memahami konsep himpunan bagian.
C. Indikator
4.2.1 Menuntukan himpunan bagian dari suatu himpunan.
4.2.2 Menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanyajawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggungjawab.
2. Siswadapatmenyajikanhimpunanbagian.
3. Siswadapatmenyajikanhimpunanbagian suatu himpunan.
4. Siswadapatmenyajikanbanyak himpunan bagian suatu himpunan.
5. Siswadapatmenyajikan rumus banyak himpunanbagian suatu himpunan.
E. Materi Ajar
1. Himpunan bagian dari suatu himpunan.
2. Banyak himpunan suatu himpunan.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanyajawab, visualisasi, demonstrasi dan penugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Persiapan Guru mengucapkansalam dan 10 menit
(Pendahuluan) mengondisikan kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa tentang materi sebelumnya
notasihimpunan dan himpunan
dengan menyatakan sifat dan dimiki
anggotanya.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru meminta siswa membentuk
kelompok yang masing-masing terdiri
dari 3-4 orang.
Guru membagikan LKS-3 yang
mambahas tentang
himpunanbagiandarisuatuhimpunan
dan banyakhimpunansuatuhimpunan.
1. Tahap
penya
Guru
mpaian
(kegiat mempresentasikanmaterihimpunanba
an inti gian dan memberikan ilustrasi atau
pada
contoh sebagai berikut:
eksplor
asi)
2. Tahap
Guru dan siswa mendiskusikan
pelatih
an contoh tersebut dan memberikan
(kegiat memahami pada siswa terhadap
an inti
materi himpunan bagian.
pada
elabora Guru menjelaskan cara menghitung
si) banyaknya himpunan bagian dengan
memenjukkan 1 contoh gambar,
sebagai berikut:
I. Penilaian
LKS-3 (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi
4.Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.2Memahami konsep himpunan bagian.
C. Indikator
4.2.3Menjelaskan pengertian himpunan semesta, serta dapat menyebutkan
anggotannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanyajawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggungjawab.
2. Siswadapatmenyajikan himpunan semesta, serta dapat menyebutkan
anggotannya.
.
E. Materi Ajar
1. Himpunan semesta.
2. Anggota dan bukan anggota himpunan semesta.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanyajawab, visualisasi, demonstrasi dan penugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Persiapan Guru mengucapkansalam dan mengondisikan 10 menit
(Pendahuluan) kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang materi sebelumnya himpunan bagian
dan banyaknya himpunan bagian.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS-4
dengan teman sebangku.
Guru membagikan LKS-4 yang mambahas
tentang himpunan semesta.
1. Tahap
penya
Guru
mpaia
n mempresentasikanmaterihimpunansemesta dan
(kegiat memberikan ilustrasi atau contoh sebagai
an inti
berikut:
pada
eksplor
asi)
Guru dan siswa mendiskusikan contoh tersebut
dan memberikan memahami pada siswa
terhadap materi himpunan bagian.
I. Penilaian
LKS-4 (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi
4.Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.3Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang(selisih), dan komplemen
pada himpunan.
C. Indikator
4.2.1 Menentukanlah irisan, gabungan, dan kurang(selisih) dari dua himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanyajawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggungjawab.
2. Siswadapatmenyajikanirisan, gabungan, dan kurang(selisih) dari dua
himpunan.
.
E. Materi Ajar
1. Pengertianirisan, gabungan, dan kurang(selisih) dari dua himpunan.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanyajawab, visualisasi, demonstrasidanpenugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Persiapan Guru mengucapkansalam dan 10 menit
(Pendahuluan) mengondisikan kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang materi sebelumnya himpunan
semesta.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru meminta siswa membentuk kelompok
yang masing-masing terdiri dari 3-4 orang.
Guru membagikan LKS-5 yang mambahas
tentangpengertianirisan, gabungan, dan
kurang(selisih) dari dua himpunan.
1. Tahap
penyampai
Guru mempresentasikan materi pengertian
an
(kegiatan irisan, gabungan, dan kurang(selisih) dari
inti pada dua himpunan dan memberikan ilustrasi atau
eksplorasi)
contoh sebagai berikut:
Guru dan siswa mendiskusikan contoh
tersebut dan memberikan memahami pada
siswa terhadap materi himpunan bagian.
Guru menjelaskan cara menghitung
banyaknya himpunan bagian dengan
2. Tahap
pelatihan memenjukkan 1 contoh gambar, sebagai
(kegiatan berikut:
inti pada
elaborasi)
I. Penilaian
LKS-5 (terlampir)
Kuis 1 (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi
4.Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.3Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang(selisih), dan komplemen
pada himpunan.
C. Indikator
4.3.2 Menjekaskan pengertian komplemen dari suatu himpunan.
4.3.3 Menentukan komplemen dari suatu himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanyajawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggungjawab.
2. Siswadapatmenjelaskan komplemen dari suatu himpunan.
3. Siswa dapat menentukan cara untuk menyelesaikan komplemen dari suatu
himpunan.
E. Materi Ajar
1. Pengertian komplemen dari suatu himpunan.
2. Cara untuk menyelesaikan komplemen dari suatu himpunan.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanyajawab, visualisasi, demonstrasidanpenugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Persiapan Guru mengucapkansalam dan mengondisikan 10 menit
(Pendahuluan) kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang materi sebelumnya yaitu
pengertianirisan,gabungan,
dankurang(selisih) dariduahimpunan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru meminta siswa membentuk kelompok
yang masing-masing terdiri dari 3-4 orang.
Guru membagikan LKS-6 yang mambahas
tentang komplemen dari suatu himpunan.
1. Tahap
penyam
Guru
paian
(kegiata mempresentasikanmateripengertiankomplem
n inti en dari suatu
pada
himpunancarauntukmenyelesaikan
eksplor
asi) komplemen dari suatu himpunan dan
memberikan ilustrasi atau contoh sebagai
berikut:
2. Tahap
pelatiha
n
(kegiata
n inti Guru dan siswa mendiskusikan contoh
pada
tersebut dan memberikan memahami pada
elabora
si) siswa terhadap materi himpunan bagian dan
guru menjelaskan cara menghitung
banyaknya himpunan bagian.
Guru memberikan permasalahan matematika
dalam LKS-6 kepada siswa untuk
menentukkan himpunan semesta.
Siswa menerapkan pengetahuan baru
mengenai pengertiankomplemen dari suatu
himpunancarauntukmenyelesaikan
komplemen dari suatu himpunandengan
menyelasikan kehidupan sehari-hari yang
relewan dalam LKS-6.
3. Tahap
penamp Siswa berdiskusi saling bertukar pendapat,
ilan dan mengemukakan gagasan berbeda dengan
hasil
teman sekelompoknya pengertiankomplemen
(kegiata
n inti dari suatu himpunancarauntukmenyelesaikan
pada komplemen dari suatu himpunan, serta dapat
konfirm
menyebutkan anggotannya. berdasarkan
asi)
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKS-
6.
Guru mengamati dan membimbing jalannya
diskusi agar setiap anggota kelompok dapat
terlibat sejara aktif dalam berdiskusi sehingga
diskusi berjalan baik. Dan memperbaiki
kesalahan apabila ditemui adannya kesalahan.
Guru memberikan sebuah ilustrasi dalam
LKS-6 yang dapat mendorong siswa berpikir
untuk membuat pertanyaan yang dapat dibuat
dari ilustrasi yang diberikan.
Siswa membuat pertanyaan minimal dua
pertanyaan beserta jawabannya berdasarkan
ilustrasi yang diberikan.
Guru membimbing siswa dalam memperluas
pemahaman siswa terhadap topik
pengertiankomplemen dari suatu
himpunancarauntukmenyelesaikan
komplemen dari suatu himpunan, serta dapat
menyebutkan anggotannya.
Siswa menuliskan kesimpulan dari hasil
pekerjaannya untuk di presentasikan di depan
kelas.
Siswa melakukan presentasi untuk
menunjukkan presentasi untuk menunjukkan
hasil kerja kelompoknya atau memperbaiki
kesalahan.
Guru mengkonfirmasi hasil presentasi siswa
mengenai pengertiankomplemen dari suatu
himpunancarauntukmenyelesaikan
komplemen dari suatu himpunan, serta dapat
menyebutkan anggotannya dan melakukan
tanya jawab jika ada yang belum dipahami.
I. Penilaian
LKS-6 (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi
4.Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.4 Menyajikan himpunan dengan diagram Venn.
C. Indikator
1. Menyajikan gabungan atau irisan dua himpunan dengan diagram Venn.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanya-jawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggung-jawab.
2. Siswadapatcara menggambar diagram Venn untuk berbagai himpunan
yaitu irisan atau gabungan dua himpunan.
E. Materi Ajar
1. Diagram Venn untuk irisan atau gabungan dua himpunan.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanya-jawab, visualisasi, demonstrasidanpenugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Guru mengucapkansalam dan mengondisikan 10 menit
Persiapan kelas.
(Pendahuluan) Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang materi sebelumnya yaitu tentang
komplemen dari suatu himpunan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru meminta siswa membentuk kelompok yang
masing-masing terdiri dari 3-4 orang.
Guru membagikan LKS-7 yang mambahas
diagram Venn untukirisan atau gabungan dua
himpunan.
I. Penilaian
LKS-7 (terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi
4.Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.4 Menyajikan himpunan dengan diagram Venn.
C. Indikator
1. Menyajikan kurang (selisih) sesuatu himpunan dari himpunan lainnya
dengan diagram Venn.
2. Menyajikan komplemen suatu himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanya-jawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggung-jawab.
2. Siswadapatcara menggambar diagram Venn untuk kurang suatu himpunan
dari himpunan lainnya.
3. Siswa dapat cara menyelasai komplemen suatu himpunan dengan diagram
Venn.
E. Materi Ajar
1. Diagram Venn untuk kurang suatu himpunan dari himpunan lainnya.
2. Komplemen suatu himpunan dengan diagram Venn.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanya-jawab, visualisasi, demonstrasidanpenugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKT
U
Tahap Guru mengucapkansalam dan mengondisikan kelas. 10
Persiapan Guru mengecek kehadiran siswa. menit
(Pendahuluan Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang
) telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu
diagram Venn untukirisanataugabunganduahimpunan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru meminta siswa membentuk kelompok yang
masing-masing terdiri dari 3-4 orang.
Guru membagikan LKS-8 yang mambahas tentang
Diagram Venn
untukkurangsuatuhimpunandarihimpunanlainnya dan
komplemensuatuhimpunandengan diagram Venn.
A. Standar Kompetensi
4.Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.5 Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan diagram Venn dan konsep
himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaluipengamatan, tanya-jawab, penugasanindividudankelompok,
diskusikelompoksiswadilatihmengembangkan rasa ingintahu, percayadiri,
interaksi yang efektifdan rasa tanggung-jawab.
2. Siswadapatmenyelesaikan masalah dengan menggunakan diagram Venn
dan konsep himpunan.
E. Materi Ajar
1. Menggunakan diagram Venn untuk menyelasaikan masalah sehari-hari.
F. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanya-jawab, visualisasi, demonstrasidanpenugasan.
G. Langkah-LangkahPembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Tahap Persiapan Guru mengucapkansalam dan mengondisikan 10 menit
(Pendahuluan) kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang materi sebelumnya yaitu diagram
Venn
untukkurangsuatuhimpunandarihimpunanlain
nya dan komplemensuatuhimpunandengan
diagram Venn.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru meminta siswa membentuk kelompok
yang masing-masing terdiri dari 3-4 orang.
Guru membagikan LKS-9 yang mambahas
tentang menggunakan diagram Venn untuk
menyelasaikan masalah sehari-hari.
Anggota
6.......
KeIas vII
Waktu 20 menit
Masalah-1
Di antara kelompok atau kumpulan berikut. tentukan yang termasuk himpunan dan bukan
himpunan, berikan alasan yang mendukung.
Kelas :VII
Waktu :20menit
LEMBAR KEMA SISWA2
2....................... 5......................
3....................... 6......................
Kelas :VII
Waktu :20menit
LEMBAR KERJA SISWA 3
o5… ¨……………………({5},6,7,8)
2....................... 5......................
3....................... 6......................
Kelas :VII
Waktu :20menit
LEⅣIBAR KERJA SISWA 4
oC={ , , }
● D={ヽ 、
11‐ , , }
● [={2,3,100,57}
o J:{lo"il"xax"2,2}
・ Q={32,74,85,96,32,41)
Kelompok
Anggota 。●
1… ……......・ ・ 0・ 0● 4
2...… .・
・・・ 0● ●●
●
0●●
●●
●●
3。 ....● ●
●●
●… …●
●― 6.… … … .… …… 0。
Kelas VII
Waktu 20 1Elenit
K={1, , }
L={▲ ,,6}
N={ ,∫ ,1}
Tentukanlah:
O KUL={
O KUN={
● LUN={
● KUNUL={
● K∩ L={
O K∩ N={
O N∩ L={
● KnN∩ L={
O K― L={
● K一 N={
O N― L={… ………………………………………………………………………………………………
● L― K={… ………………………………………………………………………………………………
O N一 K={… ……………………………………………………………………………………………・
・
● L一 N={… ………………………………………………………………………………………………
Anggota ・
4.....・・・・
・・・
・・
・・…。
・
2.....● ●
●●
●●
●●
●●
0●●
●●●0● 5。 ..… .・・………・
・・・
3"".。 .“ ‐●
●●
●"●
●
●●
" ●
6."...… ………・
・・
Kelas Ⅶ
Waktu 20 1ne」 t
`
10S={あ っ11989 ,中 ,。 ,10,9k}
K={10, ふ, }
L〓={ ,● 98}
N=={● , 10}
Kolnplememュ ya da軋
● K` 〓{.… ………………………………………………………
● (QUE)` ={.。・ ・
0000。 。
・。
・0000000000。 00・・ 。 ・0。 00・ 。
・0000000・・
00000000・ 0。
● (KUQUE)` ={。・
・000。 00000000。・
・
・・・
・。 。
・00・ 00000000000・ ・
・
・ 。
・・
・
・
U(Q∩ E
〓
ヽコ ノ
● E` U(K∩ Q)={
ru( E
〓
ヽロ ノ
・ Q― {“ ………"… …"… ………“"
● Q` U(KUE)={。 。 。 ・・
。
・ 000。 00。 00・
・
・・
・
00000000・・
・
・・
・・
・ ・000 000。
● E` U(KUQ)={・・・
。00000…・
・・
・・
・・…・
・ ・ ・…・
00000000・ 000。
● E` U(K― Q)〓 {
Kelompok
Anggota 1
5.....・
……………・
3.ぅ 。
..●
… ……… … 6.....・
…・
・・
・・・
・・●
…0
Kelas :Ⅵ I
Waktu :20 1menit
LEMBAR KERJA SISWA 7
AUB={.・・
・・
・・
・
・・…・。
。
・
・・
A∩ B=[.・・・
・・
・・
・・
・・
・・
・・・
・・
● l
●6
・ 2 ●/
・ ltl
つ4
A∩ B={......・・
・・
・
・
AUB={.… ……
A∩ B={
AUB={.… ………………
● 1
■ 02 ●
●10
4.
A
∩B={.… ………… .
A
UB={.....… ………・
A
∩C={.… ………………
A
UC={.… ………… .
B
∩ C=(.… …………・
・・…
B
UC={......―・
・・
・
・・
・・
…
‐ 11
●■2
5.
A∩ B={......・ ・
・
・・
・・
・・
・
・・
・・
・
・
A∩ C={...… ・
・
・
..・・
・・
・
・・
・¨
・・
AUC={......・ ・
・
・・
・・
・
・・…・
・
B∩ C={.… ...・ ・
・・
・……。
BUC=(.....… …………
6.
A
∩C={
A
UC=(
B
∩C={
C
∩D={
B
UD={
Kelompok
Anggota :1… … 。
。●●
。 ●
●…●
● ..。 0● 4...… ……・
・・・
・・・
・・・
2.。 .。 .0● ●
●●●●
●●
●●
●●
●
o● 0● 5.¨
… ..・ ……・
・・…・
3..""""● ● ●
●●
"● ― ―
6....。 ●
●●●
●
・・
・・●
・ ●
●…0
Kelas 3 VII
1.
● A` ={..… …………………………………………
O AUB` ={
O A∩ B` ={..… …………………………………………………
● A` UB={.… …………………………………………………
・
2 S
A` ={..… …………………………………………………
B` ={..
・ C` ={..… ……………………… …………………………
● D` ={..… …………………………………………………
● E` ={..… ……………………………………………………………・
O C∩ B` ={.… ……………………………………………………………………………・
O A― B` ={.… ………………………………………………………………………………
O A` ―B={.… ……………………………………………………………………………… .
● (B∩ E` )` ={..
0 (EUA` )` ={.
SOAL TES KEⅣ IAMPUAN KONEKSIPIATEMATIK SEBELUM TINDAKAN
Nama:
Kelas :
l. Diketahui :
4. Diketahui:
a. {x lx<9;xbilangznganjil }
b. {x I x<6; xbilangancacah }
c. { xIxpembentukkata"Biologi" }
d. { warna dalam spektrum warna }
Himpunan-himpunan tersebut yang ekivalen adalah....
5. A: {xlx- 1 <4;xeCacah }
B: { bilangan cacah kurang dari 4 }
C : { lima bilangan cacah pertama }
D: { bilangan asli kurang dari 4 }
I{impunaur-himpunan tersebut yang merupakan himpunan salna adalah
9.
Untuk menguji validitas secara isi dari instrumen tes pemahaman konsep matematik, para penilai diharapkan memberikan penilainnya
dengan memberi tanda (√) pada kolom E: Esensial (soal tersebut sangat penting untuk menukur pemahaman konsep matematik). TE:
Tidak Esensial (soal tersebut tidak terlalu penting untuk mengukur pemahaman konsep matematik). TR : Tidak Relevan ( soal tersebut
tidak ada kaitannya dengan pemahaman konsep matematik) pada masing-masing soal yang berbentuk tes uraian di bawah ini.
NO SOAL E TE TR SARAN
2 Berapa banyak elemen yang ada dalam himpunan huruf dalam kata
JAKARTA?
5
A adalah himpunan bilangan genap kurang dari 5. B adalah himpunan
bilangan bulat antara 3 dan 5. Tentukan ?
6
Diketahui , , , dan , tentukan ?
Penilai
Soal Post Tes Pemahaman Konsep Matematik CVR
Nama : ..............................
Kelas : ..............................
2. Berapa banyak elemen yang ada dalam himpunan huruf dalam kata
JAKARTA?
.....Selamat mengerjakan.....
TES SIKLUS I
Nama : ................
Kelas : ................
a. x ... { a, b, x }
b. y ... { a, b, c }
c. y ... { c, d, y }
d. z ... { f, g, z }
e. g ... { g, v, z }
f. f ... { f, s, t, k}
a. A = { 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 }
b. B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14}
c. C = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13}
d. D = { 2, 3, 5, 7, 11 }
4. Jika banyaknya himpunan bagian dari K adalah 256, berapakah banyak anggota
himpunan K ?
5. Diketahui:
7. Diketahui A = {1, 3, 5, 7, 8}, B = {3, 5, 9, 10, 11} dan C = {1, 5, 10, 11, 12}.
Tulislah setiap himpunan menggunakan metode urutan.
a. A ∩ B
b. B ∩ A
c. A ∩ A
d. B ∩
e. C ∩ A
f. A ∩ B ∩ C
10. Tulislah irisan dari setiap pasangan himpunan dengan metode urutan.
a. A ={s, e, y, m, a}
B = {t, i, a}
C = {t, u, b, a}
b. P = {1, {1}, {a, b}}
Q = { {}, {a}, {b}}
R = { {a}, {a, b}}
c. X = { {1, 2}, {1}, {2}, 1, 2, 105, { }}
Y = { }
Selamat mengerjakan
KUIS 1
Nama : ....................
Kelas : ....................
1. Diketahui
2. Diketahui
Nama : ....................
Kelas : ....................
1.
Nama : ....................
Kelas : ....................
2. Diketahui
1. Di sebuah kelas ada 40 siswa suka biologi dan 35 siswa suka kimia. Ada 30 siswa
yang suka biologi dan kimia.
a. Buatlah diagram Venn untuk menyatakan pernyataan tersebut.
b. Tentukanlah banyak siswa dalam kelas.
2. Di sebuah kelas ada 23 orang, 16 orang suka basket, dan 17 orang suka sepak bola.
a. Buatlah diagram Venn-nya dengan memisalkan yang suka kedua-duanya,
yaitu basket dan sepak bola adalah X.
b. Berapa orang yang suka keduanya.
Nilai Kuis Siswa
N %
Total 19 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.520 10
Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Matematika dengan Metode CVR
Pa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ne E T T E T T E T T E T T E T T E T T E T T E T T E T T E T T
lis E R E R E R E R E R E R E R E R E R E R
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rekapitulasi Hasil Penilaian Instrumen Tes Pemahaman Konsep Matematika dengan Metode
CVR
A. Identitas Responden
Nama : ………………………………………………..
Hari/Tanggal : ………………………………………………..
B. Petunjuk
1. Sebelum Kamu mengisi angket berikut ini, mohon lengkapilah data
identitas Kamu terlebih dahulu di atas.
2. Bacalah setiap pernyataan dari setiap nomor secara saksama.
3. Pilihlah salah SATU dari lima alternatif jawaban yang tersedia yang
menurut Kamu Paling Sesuai dengan diri Ananda.
4. Berilah tanda ceklis (√) atau silang (x) pada jawaban yang Ananda pilih.
5. Keterangan pilihan jawaban:
- Tidak Setuju
- Ragu-ragu
- Setuju
- Sangat Setuju
6. Jawaban yang Kamu berikan hanya untuk kepentingan penelitian ilmiah dan tidak akan mempengaruhi nilai pada
mata pelajaran bahasa Matematika. Oleh karena itu, jawablah dengan jujur.
7. Atas kesediaan dan partisipasinya, kami ucapkan terima kasih.
No. Pernyataan
kelompok.
pelajaran.
diberikan.
materi pelajaran.
depan kelas.
untuk bertanya.
2 AnastasyaAzzahra 70 Tuntas
3 Catherine AzzahraHadi 68 Tidak Tuntas
4 Clara Dewi Miles 71 Tuntas
5 FahiraAdibahThalib 62 Tidak Tuntas
6 FannisaFahmi 66 Tidak Tuntas
7 Gina Ariana 82 Tuntas
8 HasyaSitiAfina 65 Tidak Tuntas
9 Laura Fouad Al Halabi 72 Tuntas
10 MaghfiraSyamilaDasha 70 Tuntas
11 Marissa AufaNursyiah 84 Tuntas
12 Medina AynurYavuz 70 Tuntas
13 Nabila Yasyfa 72 Tuntas
14 NadyaFitri Maharani 75 Tuntas
15 PuanNasyaAirin 90 Tuntas
16 RafienzaMaylla 88 Tuntas
17 Sevilla Putti Selma 74 Tuntas
18 Tiara Salsabila 80 Tuntas
19 Valda 82 Tuntas
SyakirahThalitaPutri
Nilai Tes Matematika Siklus II
2 AnastasyaAzzahra 75 Tuntas
3 Catherine AzzahraHadi 72 Tuntas
4 Clara Dewi Miles 77 Tuntas
5 FahiraAdibahThalib 75 Tuntas
6 FannisaFahmi 80 Tuntas
7 Gina Ariana 90 Tuntas
8 HasyaSitiAfina 80 Tuntas
9 Laura Fouad Al Halabi 86 Tuntas
10 MaghfiraSyamilaDasha 88 Tuntas
11 Marissa AufaNursyiah 92 Tuntas
12 Medina AynurYavuz 85 Tuntas
13 Nabila Yasyfa 86 Tuntas
14 NadyaFitri Maharani 88 Tuntas
15 PuanNasyaAirin 97 Tuntas
16 RafienzaMaylla 95 Tuntas
17 Sevilla Putti Selma 83 Tuntas
18 Tiara Salsabila 88 Tuntas
19 Valda 86 Tuntas
SyakirahThalitaPutri
Pembagian Kelompok Pada Siklus I
Kelompok I Kelompok II
Kelompok I Kelompok II