Skripsi
Oleh:
NIM. 11170161000046
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Yang mengesahkan,
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
Penguji I
Dr. Nengsih Juanengsih, M.Pd. 15-12-2021
………. ………………
NIP. 19790510 200604 2 001
Penguji II
Meiry Fadilah Noor, M.Si. 11-01-2022
………. ………………
NIP. 19800516 200710 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Kata Kunci: Lembar Kerja Peserta Didik, Keterampilan Proses Sains, Konsep
Sistem Ekskresi
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji serta syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis tetap berada dalam keadaan sehat di masa
pandemi COVID-19 seperti saat ini dan dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Keterampilan Proses Sains
pada Konsep Sistem Ekskresi”. Selawat dan salam, tak lupa penulis haturkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW. sebagai teladan terbaik hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
lancar dan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak yang selama ini membantu
memberikan saran, masukan, bimbingan, serta semangat kepada penulis. Oleh
karenanya, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, sebagai Ketua Program Studi Tadris Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan motivasi kepada mahasiswanya,
termasuk penulis, untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan
saran dan masukan, serta waktunya untuk membimbing dan mengarahkan
penulis dalam melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen, khususnya pada Program Studi Tadris Biologi, yang
telah memberikan ilmu dan pengalamannya selama kegiatan perkuliahan.
5. Ibu Dina Rahma Fadlilah, M.Si., sebagai dosen Pembimbing Akademik dan
validator ahli media pada penelitian ini yang telah memberikan saran dan
masukan, baik dalam kegiatan perkuliahan maupun dalam perbaikan LKPD.
6. Bapak Budi Heryawan dan Ibu Titin Puspitasari, S.Pd.Aud., sebagai orang tua,
serta Aulia Herdiana Puspasari, M.Pd., sebagai kakak dari peneliti yang selalu
memberikan doa dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
vi
vii
7. Bapak Muhammad Ridhwan, S.Si., sebagai laboran Lab. Biologi FITK yang
senantiasa memberikan masukan-masukan dan pembelajaran yang berharga,
baik mengenai kegiatan perkuliahan maupun kegiatan di laboratorium.
8. Bapak Drs. H. Amir Kodir, M.Si., sebagai guru biologi dan validator ahli
praktisi, beserta para staf di MAN 11 Jakarta yang telah memberikan izin dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Peserta didik kelas XI MIA di MAN 11 Jakarta, yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
10. Teman-teman Jangkrik Boss (Fakih Mahendra, Siddiq Ali Subhan, dan Fajar
Riyanto) yang selalu membersamai selama perkuliahan serta saling
menyemangati dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dan skripsi.
11. Teman-teman Tadris Biologi, terutama kelas B angkatan 2017, yang selalu
solid dan bekerja sama selama perkuliahan, serta banyak memberikan
masukan, saran, motivasi, dan pengalamannya kepada penulis.
12. Muhammad Faishal Fadhil, yang telah membantu penulis dalam menggunakan
aplikasi untuk mendesain LKPD.
Terima kasih banyak atas segala bantuan yang telah diberikan. Semoga Allah
SWT. memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta dapat digunakan sebagai referensi atau
acuan bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.21 Tampilan Bagian Mengklasifikasi (a) Sebelum Revisi; dan (b)
Sesudah Revisi ............................................................................ 71
Gambar 4.22 Tampilan Bagian Memprediksi (a) Sebelum; dan (b) Sesudah Revisi. 71
Gambar 4.23 Penambahan Gambar/Ilustrasi Sebelum Merumuskan Masalah ..... 72
Gambar 4.24 Tampilan Bagian Pembahasan (a) Sebelum; dan (b) Sesudah Revisi.. 72
Gambar 4.25 Tampilan Bagian Kesimpulan (a) Sebelum; dan (b) Sesudah Revisi .. 73
Gambar 4.26 Tampilan Bagian Menerapkan Konsep (Halaman Kedua) ............ 73
Gambar 4.27 Penambahan Bagian Daftar Isi...................................................... 76
Gambar 4.28 Tampilan Bagian Percobaan Kedua (a) Sebelum Revisi; dan (b)
Sesudah Revisi ............................................................................ 76
Gambar 4.29 Tampilan Bagian Hipotesis (a) Sebelum; dan (b) Sesudah Revisi 77
Gambar 4.30 Tampilan Tabel Hasil Pengamatan (a) Sebelum; dan (b) Sesudah Revisi. 77
Gambar 4.31 Penambahan Bagian Lampiran Foto Percobaan ........................... 78
Gambar 4.32 Grafik Perbandingan Respon Guru dan Respon Peserta Didik ....... 81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 27. Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Keterampilan Proses Sains
pada Konsep Sistem Ekskresi ................................................... 194
Lampiran 28. Dokumentasi Pengerjaan LKPD Berbasis Keterampilan Proses
Sains dan Percobaannya ........................................................... 205
Lampiran 29. Surat-Surat Penelitian ............................................................... 206
Lampiran 30. Lembar Uji Referensi ............................................................... 208
BAB I
PENDAHULUAN
1
Salma Samputri, Science Process Skills and Cognitive Learning Outcomes Through
Discovery Learning Models, European Journal of Education Studies, 6 (12), 2020, h. 181-182.
2
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016, h. 2.
3
Candra Indi Kumala, Suyatno, dan Elok Sudibyo, Effectiveness of Guided Discovery Model
Learning Materials for Practicing Student Science Process Skills, International Journal of Scientific
and Research Publications, 10 (2), 2020, h. 124.
1
2
4
Ibid.
5
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 47.
6
Candra Indi Kumala, Suyatno, dan Elok Sudibyo, loc. cit.
7
Fitri Arsih, Pengembangan LKS IPA Biologi Kelas VIII SMP Berorientasi pada Pendekatan
Keterampilan Proses Sains, Jurnal Ta’dib, 13 (1), 2010, h. 2-3.
8
Haryono, Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains, Jurnal
Pendidikan Dasar, 7 (1), 2006, h. 3.
9
Salma Samputri, op. cit., h. 182.
3
Proses pembelajaran aktif dapat diwujudkan dengan bantuan suatu bahan ajar
yang menjadi panduan bagi peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran. Salah
satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).10
LKPD berisikan petunjuk, panduan, atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang harus dilakukan oleh peserta didik.11 LKPD dapat meningkatkan keaktifan
peserta didik, karena materi-materi diperoleh dengan cara yang baru selain dari
penjelasan guru. Penggunaan LKPD juga dapat membuat peserta didik menjadi
tidak bosan dan lebih mudah menguasai materi.12 Hal ini sejalan dengan tujuan KPS
yang menekankan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
Akan tetapi, observasi yang dilakukan oleh Sari (2018) menunjukkan bahwa
kebanyakan LKPD yang digunakan guru hanya berisi soal-soal dan langkah kerja,
dengan ditambah proses pembelajaran yang hanya melibatkan penjelasan guru. 13
Hal ini juga didukung dari hasil observasi yang dilakukan di MAN 11 Jakarta, di
mana beberapa LKPD yang digunakan masih belum berorientasi pada KPS bagi
peserta didik.14 LKPD seperti itu dapat membuat peserta didik merasa bosan, serta
dapat membebaninya karena harus menjawab soal-soal tanpa kegiatan yang aktif.
Mereka juga menjadi kurang mampu dalam mengatasi permasalahan yang ada
dalam materi, karena mereka cenderung mengandalkan temannya untuk bekerja.15
Berdasarkan permasalahan tersebut, LKPD perlu ditambahkan dengan aspek-
aspek KPS agar dapat meningkatkan kesadaran peserta didik mengenai hubungan
antara sains dan kehidupan sehari-hari, serta membantu mereka untuk belajar dan
melakukan percobaan secara mandiri.16 Salah satu guru biologi di MAN 11 Jakarta
juga menyebutkan bahwa KPS sangat perlu ditanamkan pada peserta didik,
ditambah dengan bantuan LKPD untuk memudahkan pemahamannya.17
10
Fitri Arsih, op. cit., h. 3.
11
Weni Novita Sari dan Ramadhan S., The Validity of A Learner Based Worksheets Based
Discovery Learning on The Matter of Biology for Grade 8 VII Students of Junior High School,
International Journal of Progressive Sciences and Technologies, 10 (1), 2018, h. 195.
12
An Nisaa Rakhmi dan Yuliati, Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis
Keterampilan Proses Sains untuk SMA Materi Sistem Reproduksi Manusia, Jurnal Prodi
Pendidikan Biologi, 6 (5), 2017, h. 273-274.
13
Weni Novita Sari dan Ramadhan S., op. cit., h. 195-196.
14
Lampiran 3, Hasil Analisis Lembar Ceklis LKPD di MAN 11 Jakarta, h. 103-104.
15
Weni Novita Sari dan Ramadhan S., op. cit. h. 196.
16
Laila Puspita, Pengembangan Modul Berbasis Keterampilan Proses Sains Sebagai Bahan
Ajar dalam Pembelajaran Biologi, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5 (1), 2019, h. 86.
17
Lampiran 5, Hasil Wawancara Guru, h. 109.
4
18
Salis Khoirun Nisa, Nurmiyati, dan Yudi Rinanto, Pengembangan Media Pembelajaran
Laboratorium Virtual Berbasis Discovery Learning pada Materi Sistem Ekskresi untuk Kelas XI
MIPA, Jurnal Pembelajaran Biologi, 8 (2), 2019, h. 120.
19
Lampiran 7, Hasil Wawancara Peserta Didik, h. 118.
20
Lampiran 5, loc. cit.
21
Lampiran 7, op. cit., h. 120.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pemahaman KPS peserta didik masih cenderung rendah, karena proses
pembelajaran sains yang kurang melibatkan mereka dalam menemukan konsep.
2. LKPD yang digunakan hanya berisi soal-soal dan langkah kerja, serta belum
berorientasi pada keterampilan proses sains sehingga peserta didik menjadi
kurang aktif serta merasa bosan dan kurang mampu mengatasi permasalahan.
3. Konsep sistem ekskresi bersifat proses yang abstrak sehingga peserta didik
merasa sulit memahami materi jika hanya melalui penjelasan dari guru.
4. Pembelajaran daring membuat praktikum menjadi tidak terlaksana sehingga
KPS peserta didik menjadi tidak terlatih.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini meliputi:
1. Pengembangan LKPD berdasarkan 10 aspek KPS menurut Harlen dan
Rustaman dalam Zulfiani22, yakni mengobservasi, mengklasifikasi,
menginterpretasi, memprediksi, menanya, membuat hipotesis, melakukan
percobaan, memakai alat/bahan, menerapkan konsep, serta mengkomunikasikan.
2. Pengembangan LKPD dirancang untuk konsep sistem ekskresi dengan
penambahan beberapa praktikum/percobaan sederhana.
3. Melihat respon guru dan peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan.
4. Model yang digunakan adalah 4-D (Four D) milik Thiagarajan, Semmel, dan
Semmel yang dimodifikasi menjadi Define, Design, dan Develop.
5. Penyusunan LKPD merujuk pada Depdiknas untuk struktur LKPD secara
umum23, serta menurut Weni untuk komponen LKPD secara lebih rinci.24
6. LKPD digunakan secara daring dalam pembelajaran jarak jauh.
22
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit. h. 56.
23
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2008), h. 22.
24
Weni Novita Sari dan Ramadhan Sumarmin, op. cit., h. 196-197.
6
D. Pertanyaan Penelitian
Beberapa hal yang menjadi pertanyaan pada penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana tingkat kelayakan dari LKPD berbasis keterampilan proses sains
pada konsep sistem ekskresi yang sudah dikembangkan?
2. Bagaimana respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis
keterampilan proses sains pada konsep sistem ekskresi yang sudah
dikembangkan?
2. Kegunaan Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa
kegunaan, seperti:
a. Bagi guru, dapat menjadi alternatif untuk diterapkan pada proses
pembelajaran, terutama dalam pembelajaran daring;
b. Bagi peserta didik, dapat memberikan pengalaman baru dalam belajar,
mengembangkan sikap ilmiah, serta meningkatkan kreativitas dan
keterampilan proses sains; serta
c. Bagi peneliti dan peneliti lainnya, dapat menambah pengetahuan mengenai
LKPD yang dikembangkan, serta menjadi masukan dan rujukan dalam
melakukan pengembangan sejenis dengan variasi yang berbeda.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan sesuatu yang berisikan materi-materi sesuai dengan
kurikulum dan mata pelajaran tertentu. Materi-materi tersebut disusun secara
lengkap dan sistematis sehingga dapat digunakan oleh guru dan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar yang sistematis memiliki arti bahwa
bahan ajar disusun secara urut untuk memudahkan peserta didik dalam memahami
materi belajar. Selain itu, bahan ajar harus unik dan spesifik agar penggunaan
bahan ajar tersebut sesuai dengan tujuan dan sasaran.1
Bahan ajar juga dapat didefinisikan sebagai berbagai bentuk bahan,
informasi, alat, ataupun teks yang berguna untuk membantu guru dalam proses
pembelajaran. Bahan tersebut bisa dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis.
Secara garis besar, bahan ajar terdiri atas ranah-ranah pendidikan, yakni
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga ranah ini perlu dipelajari oleh
peserta didik sehingga mereka mampu menyerap materi dalam bahan ajar secara
maksimal serta mencapai tujuan dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan.2
Bahan ajar perlu dipilih berdasarkan beberapa prinsip, seperti relevansi,
konsistensi, dan kecukupan. Prinsip relevansi berarti bahwa materi harus terkait
dengan kompetensi inti maupun kompetensi dasar. Prinsip konsistensi berarti
bahwa isi dalam buku ajar harus sesuai jumlahnya dan tidak mengalami
perubahan. Sedangkan prinsip kecukupan berarti bahwa materi yang ada harus
mencukupi kebutuhan peserta didik dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.3
1
Anindya Fajarini, Membongkar Rahasia Pengembangan Bahan Ajar IPS, (Jember: Gema
Press, 2018), h. 1-2.
2
Nurul Huda Panggabean dan Amir Danis, Desain Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Sains, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), h. 3.
3
Nana, Pengembangan Bahan Ajar, (Klaten: Lakeisha, 2019), h. 1.
7
8
4
Anindya Fajarini, op. cit., h. 2-3.
9
5
Nana, op. cit., h. 1-2.
6
Nurul Huda Panggabean dan Amir Danis, op. cit., h. 16-17.
7
Anindya Fajarini, op. cit., h. 4-5.
10
8
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), h. 117.
9
Niken Septantiningtyas, dkk., Pembelajaran Sains, (Klaten: Lakeisha, 2021), h. 140.
10
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2008), h. 12-13.
11
11
Muhammad Yaumi, loc. cit.
12
Niken Septantiningtyas, dkk., op. cit., h. 143.
12
13
Poppy Kamalia Devi, Renny Sofiraeni, dan Khairuddin, Pengembangan Perangkat
Pembelajaran, (Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), 2009), h. 32.
14
Ibid., h. 32-33.
15
Umbaryati, Pentingnya LKPD pada Pendekatan Scientific Pembelajaran Matematika,
PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2016, h. 221.
13
LKPD struktur berisikan petunjuk, serta informasi, contoh, dan tugas-tugas yang
harus dikerjakan peserta didik. Meskipun demikian, LKPD ini tidak serta-merta
dapat menggantikan peranan guru dalam mengajar di kelas. Guru tetap berperan
dalam memberikan pengawasan, arahan, serta motivasi bagi peserta didik. Contoh
dari LKPD terstruktur ini yaitu LKPD konvensional (berbentuk buku/lembaran)
serta LKPD interaktif (digunakan dengan bantuan perangkat lunak).16
Sementara itu, LKPD tidak terstruktur hanya berisikan materi-materi, baik
yang sudah dijelaskan atau belum oleh guru. LKPD ini membantu peserta didik
untuk mempelajari kembali materi sehingga dapat lebih memahaminya. Hal ini
guna mempercepat proses pembelajaran, serta membimbing kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan oleh peserta didik.17
16
Niken Septantiningtyas, dkk., op. cit., h. 143-144.
17
Ibid., h. 144.
18
Muhammad Yaumi, op. cit., h. 118.
19
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit. h. 22.
20
Tim Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNY, Instrumen Penilaian Keterampilan Mata
Pelajaran Sosiologi SMA LKPD, (Yogyakarta: UNY Press, 2019), h. 11-12.
14
21
Weni Novita Sari dan Ramadhan S., The Validity of A Learner Based Worksheets Based
Discovery Learning on The Matter of Biology for Grade 8 VII Students of Junior High School,
International Journal of Progressive Sciences and Technologies, 10 (1), 2018, h. 196-197.
22
Departemen Pendidikan Nasional, loc. cit.
23
Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2017), h. 34-36.
15
24
Umbaryati, op. cit., h. 221-222.
25
Muhammad Yaumi, op. cit., h. 83.
26
Ibid., h. 83-84.
16
Lembar kerja peserta didik termasuk salah satu alat pembelajaran yang perlu
dikembangkan untuk meningkatkan tingkat penguasaan materi dan keterampilan
peserta didik.27 Pengembangan LKPD juga menjadi cara untuk memperbaiki dan
memperbarui LKPD yang digunakan sebelumnya. Selain itu, mengembangkan
LKPD dapat semakin menambah motivasi dan keaktifan peserta didik. Hal ini
karena guru menambahkan inovasi-inovasi baru di dalam LKPD tersebut. Bahkan,
LKPD dapat dikembangkan menjadi bentuk elektronik untuk digunakan secara
daring yang berisikan tugas-tugas bagi peserta didik dalam meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotoriknya.28
Langkah-langkah pengembangan LKPD menurut Devi, dkk. antara lain:
(1) Menelaah materi yang akan dipelajari peserta didik, seperti KD, indikator,
dan sistematika keilmuannya.
(2) Menentukan jenis keterampilan proses yang dapat ditingkatkan ketika
mempelajari materi tersebut.
(3) Menetapkan bentuk LKPD yang berhubungan dengan materi.
(4) Membuat rancangan kegiatan untuk dimasukkan ke dalam LKPD.
(5) Mengonversikan rancangan tersebut menjadi sebuah LKPD yang utuh,
dengan memerhatikan struktur dan teknik penyusunannya.
(6) Mengujikan LKPD sebelum digunakan oleh peserta didik untuk mendapatkan
kekurangan dan kelebihannya.
(7) Mengubah kembali LKPD jika terdapat koreksi atau evaluasi. 29
27
Ibid., h. 118.
28
Ibid., h. 117.
29
Poppy Kamalia Devi, Renny Sofiraeni, dan Khairuddin, op. cit., h. 36.
30
Muhammad Yaumi, op. cit., h. 86.
17
31
Ibid., h. 87-89.
32
Ibid., h. 89-90.
33
Yudi Hari Rayanto dan Sugianti, Penelitian Pengembangan Model ADDIE dan R2D2:
Teori dan Praktek, (Pasuruan: Lembaga Academic dan Research Institute, 2020), h. 33-38.
18
34
Anindya Fajarini, op. cit., h. 40.
35
Endang Mulyatiningsih, Pengembangan Model Pembelajaran, Diakses dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/7cpengembangan-model-pembelajaran.pdf,
pada tanggal 22 Juni 2021 pukul 18.07 WIB, h. 1-4
36
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit. h. 24-25.
19
37
Niken Septantiningtyas, dkk., op. cit., h. 146-147.
38
Mamad Kasmad dan Suko Pratomo, Model-Model Pembelajaran Berbasis PAIKEM,
(Tangerang: Pustaka Mandiri, 2012), h. 75-76.
20
39
Irsad Rosidi, Pengembangan LKS Berorientasi Pembelajaran Penemuan Terbimbing
(Guided Discovery Learning) untuk Melatihkan KPS, Jurnal Pena Sains, 3 (1), 2016 h. 57.
40
Salma Samputri, Science Process Skills and Cognitive Learning Outcomes Through
Discovery Learning Models, European Journal of Education Studies, 6 (12), 2020, h. 183.
41
Fitri Arsih, Pengembangan LKS IPA Biologi Kelas VIII SMP Berorientasi pada
Pendekatan Keterampilan Proses Sains, Jurnal Ta’dib, 13 (1), 2010, h. 1-2.
42
An Nisaa Rakhmi dan Yuliati, Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis
Keterampilan Proses Sains untuk SMA Materi Sistem Reproduksi Manusia, Jurnal Prodi
Pendidikan Biologi, 6 (5), 2017, h. 273.
21
3) Mengelompokkan
Proses mengelompokkan dilakukan dengan cara menganalisis objek
yang ditemukan, lalu dikumpulkan berdasarkan kesamaan karakteristik.
Pengumpulan dapat berupa perbandingan ataupun proses mengurutkan.
4) Memprediksi
Memprediksi merupakan suatu kegiatan yang dilandaskan atas pola-
pola yang sudah ada sebelumnya sehingga hanya akan menjadi sebuah
perkiraan.
5) Mengkomunikasikan
Karakteristik dari keterampilan mengkomunikasikan adalah adanya
pemberian informasi kepada orang lain dengan cara ilmiah. Wujud dari
komunikasi beragam, mulai dari lisan hingga gambar.
6) Menyusun hipotesis
Hipotesis tidak berbeda jauh dengan suatu prediksi, di mana keduanya
memperkirakan bagaimana sesuatu dapat terjadi. Namun, prediksi didasarkan
22
10) Menyimpulkan
Simpulan adalah salah satu bagian yang umumnya terletak di akhir. Hal
ini juga berhubungan dengan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik.
Tingkat penguasaan konsep peserta didik dapat dilihat dari bagaimana cara
mereka membuat simpulan.43
43
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 52-55.
23
Keterampilan Indikator
Proses Sains
• Memakai alat indera sebanyak-banyaknya
Observasi
• Memakai data yang sesuai dengan kenyataan
• Mencatat tiap pengamatan
• Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
Klasifikasi • Menunjukkan perbedaan ciri-ciri
• Membandingkan data yang diperoleh
• Mencari dasar pengelompokkan
• Menghubungkan hasil pengamatan
Interpretasi • Menemukan pola dalam sebuah seri pengamatan
• Menyimpulkan
• Memakai pola/hasil pengamatan
Prediksi • Menyatakan kemungkinan yang terjadi pada keaadan yang
belum diamati
• Bertanya apa, bagaimana, mengapa
Menanyakan
• Bertanya untuk meminta penjelasan
• Memahami bahwa ada lebih dari 1 kemungkinan penjelasan
dari 1 kejadian
Berhipotesis
• Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan memeroleh bukti
• Memilih alat/bahan yang digunakan
Merancang
• Menentukan variabel ekperimen
eksperimen
• Menentukan objek yang diukur, diamati, dicatat
44
Ibid., h. 56.
24
Keterampilan Indikator
Proses Sains
• Menggunakan alat/bahan
Memakai
• Memahami alasan penggunaan alat/bahan
alat/bahan
• Memahami cara penggunaan alat/bahan
• Menerapkan konsep pada situasi baru
Menerapkan
• Memakai konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan
konsep
apa yang sedang terjadi
• Memberikan data empiris hasil percobaan dengan
tabel/grafik/gambar
Mengkomuni- • Menyampaikan laporan sistematis
kasikan • Mendeskripsikan hasil percobaan
• Membaca grafik
• Mendiskusikan hasil kegiatan
45
Adriana A. L. Hamadi, Desy Fajar P, dan Susanti Puji A. Pemahaman Guru terhadap
Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SMP di Salatiga,
Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika, 6 (2), 2018, h. 43.
25
46
Ahmad Izzan, Membangun Guru Berkarakter, (Bandung: Humaniora, 2012), h. 39-40.
47
Zaenal Arifin dan Anung Haryono, Metodologi Pengajaran Bahasa dan Sastra,
(Tangerang: Pustaka Mandiri, 2016), h. 30-33.
26
4. Sistem Ekskresi
a. Pengertian Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi merupakan sistem yang berguna sebagai homeostasis
karena mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme, serta mengatur komposisi
cairan dalam tubuh. Sistem ini juga mengontrol pergerakan zat terlarut antara
cairan di bagian dalam dan lingkungan di bagian luar sehingga menyeimbangkan
komposisi air. Sistem-sistem yang menjalankan fungsi ekskresi dasar sangatlah
beragam. Namun pada umumnya, tersusun atas jaringan-jaringan tubulus yang
kompleks dengan tujuan untuk memberikan area permukaan yang luas guna
pertukaran air dan zat terlarut.49
48
Mamad Kasmad dan Suko Pratomo, op. cit., h. 76-77.
49
Neil A. Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 124.
50
Ibid., h. 126.
27
Fungsi utama dari ginjal adalah memproduksi urin yang merupakan hasil
dari ekskresinya. Proses pembentukan urin dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal, serta melalui tiga tahapan utama, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan
augmentasi.
a) Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi terjadi di glomerulus, serta terjadi proses penyaringan
plasma bebas protein melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul
Bowman. Cairan yang disaring berupa urea, glukosa, air, dan ion-ion
anorganik. Darah dan protein tidak tersaring karena tidak mampu
menembus pori-pori glomerulus. Hasil dari filtrasi disebut urine primer.
b) Reabsorpsi (Penyerapan kembali)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, di mana terdapat
proses peyerapan kembali zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat tersebut
berupa glukosa, air, asam amino, dan ion-ion anorganik. Sementara urea
hanya diserap sedikit. Hasil dari reabsorpsi disebut urine sekunder.
c) Augmentasi (Pengumpulan)
Augmentasi berlokasi di tubulus kontortus distal. Terjadi proses
pengumpulan cairan dari proses sebelumnya serta sedikit penyerapan ion
natrium, klor, dan urea. Hasil augmentasi disebut urine sesungguhnya,
yang akan dikeluarkan dari ginjal melalui saluran ureter, kandung kemih,
sampai ke uretra.53
2) Kulit
Kulit merupakan organ terbesar yang menutupi area tubuh seluas sekitar
1,67 m2 dan berat sekitar 4,5 kg pada laki-laki dengan berat badan 75 kg.
Kulit memiliki berbagai fungsi, di antaranya sebagai alat ekskresi yang
mengeluarkan keringat sebagai hasil produksinya, perlindungan tubuh dari
pengaruh luar, pengaturan suhu badan, metabolisme, dan komunikasi atau
menerima stimulus dari lingkungan sebagai indra peraba.54
53
Ibid., h. 199.
54
Ibid., h. 196-197.
29
Kulit tersusun atas dua lapisan dengan beberapa bagian, antara lain:
(1) Epidermis (kulit ari), terdiri atas beberapa lapis:
(a) Stratum Korneum, lapisan tanduk atau sel mati yang selalu
mengelupas. Fungsi: melindungi sel di dalam dan mencegah
masuknya penyakit.
(b) Stratum Lusidum, lapisan sel mati yang jernih/berwarna bening dan
tak berinti. Fungsi: mengganti sel-sel yang terdapat pada korneum.
(c) Stratum Granulosum, tersusun atas sel-sel hidup pipih yang dibentuk
lapisan Malpighi.
(d) Stratum Germinativum, tersusun atas sel yang aktif membelah,
terdapat pigmen melanin.
(2) Dermis (kulit jangat), dilengkapi oleh bagian-bagian:
(a) Akar rambut, terdapat otot polos penegak rambut dan ujung saraf
indra perasa nyeri.
(b) Pembuluh darah, terdapat di sekitar akar rambut. Berfungsi
menyuplai makanan untuk akar rambut.
(c) Kelenjar minyak (Glandula sebasea), menghasilkan sebum,
mencegah kekeringan kulit.
(d) Kelenjar keringat (Glandula sudorifera), berbentuk pipa menggulung.
(e) Serabut saraf, mengandung indra-indra peraba.55
55
Ibid., h. 197.
30
3) Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terletak di dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di atas lambung dan di bawah diafragma. Hati
berfungsi sebagai alat ekskresi karena membantu fungsi ginjal dengan cara
memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia,
urea, serta asam urat yang akan diekskresikan ke dalam urin. Produk ekskresi
dari hati adalah zat warna empedu yang berasal dari perombakan eritrosit.57
56
Ibid., h. 198.
57
Ibid., h. 200.
58
Ibid.
31
4) Paru-paru
Paru-paru selain sebagai organ pernapasan juga merupakan organ
ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2 O yang
berbentuk uap air. Zat sisa tersebut dari sel-sel jaringan diangkut oleh darah
menuju jantung, ke paru-paru, selanjutnya melalui saluran pernapasan
dibuang keluar tubuh.59
59
Ibid.
60
Neil A. Campbell, dkk., op. cit., h. 149.
32
61
Fitri Arsih, op. cit., h. 1.
62
Muhammad Iskandar Fauzi, Pengembangan LKS Berbasis Keterampilan Proses Sains pada
Konsep Larutan Penyangga, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h. i.
63
An Nisaa Rakhmi dan Yuliati, op.cit., h. 272.
33
64
Ekayana Putriani dkk., Pengembangan LKS Berbasis KPS pada Materi Larutan Elektrolit
dan Non-Elektrolit, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 6 (3), 2017, h. 561.
65
Laila Puspita, Pengembangan Modul Berbasis Keterampilan Proses Sains Sebagai Bahan
Ajar dalam Pembelajaran Biologi, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5 (1), 2019, h. 79.
66
Nuha Islamia, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis Sebagai
Bahan Ajar Mata Pelajaran Biologi, Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019, h. iv.
67
Astri Nuryanti, Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Praktikum Berbasis Problem
Based Learning untuk SMA Kelas XI pada Konsep Jaringan Tumbuhan, Skripsi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019, h. iv.
34
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini didasarkan oleh perubahan paradigma pendidikan pada
kurikulum 2013 yang pada awalnya berpusat pada guru berubah menjadi berpusat
pada peserta didik. Perubahan ini menuntut untuk dilakukannya pembelajaran
secara aktif, yang dapat didukung oleh pendekatan pembelajaran yang tepat. Salah
satu pendekatan yang relevan terhadap hal itu adalah keterampilan proses sains.
Meskipun hal tesebut sudah diterapkan dalam pembelajaran, masih banyak
peserta didik yang merasa bosan. Guru dianggap kurang kreatif dan inovatif dalam
membangun suasana belajar. Oleh karenanya, dibutuhkan bantuan suatu media
pembelajaran yang berguna untuk membimbing peserta didik belajar secara aktif
dan menyenangkan, seperti lembar kerja peserta didik. Lembar kerja tersebut perlu
dikembangkan dengan menyertakan aspek pendekatan serta konsep pembelajaran.
Arifin, Zaenal dan Anung Haryono. Metodologi Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Tangerang: Pustaka Mandiri, 2016.
Arsih, Fitri. Pengembangan LKS IPA Biologi Kelas VIII SMP Berorientasi pada
Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Ta’dib. Vol. 13 No. 1, 2010.
Campbell, Neil A., dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2010.
Efendi, Nur dan Septi Budi Sartika. The Effect of Distance Learning Practicum
based on PhET Interactive Simulations on Science Process Skills of
Secondary School Students. Jurnal Pendidikan Sains. Vol. 9 No. 1, 2021.
Hamadi, Adriana A. L., Desy Fajar P., dan Susanti Puji A. Pemahaman Guru
terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Penerapannya dalam
Pembelajaran IPA SMP di Salatiga. Jurnal Pendidikan Sains dan
Matematika. Vol. 6 No. 2, 2018.
Haryanto, Asrial dan M. Dwi Wiwik Ernawati. E-Worksheet for Science Processing
Skills Using Kvisoft Flipbook. International Journal of Online and
Biomedical Engineering. Vol. 16 No. 3, 2020.
Hasan, Muhammad, dkk. Media Pembelajaran. Klaten: Tahta Media Group, 2021..
Panggabean, Nurul Huda dan Amir Danis. Desain Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Sains. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.
Putriani, Ekayana, dkk. Pengembangan LKS Berbasis KPS pada Materi Larutan
Elektrolit dan Non-Elektrolit. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia.
Vol. 6 No. 3, 2017.
Rayanto, Yudi Hari dan Sugianti. Penelitian Pengembangan Model ADDIE dan
R2D2: Teori dan Praktek. Pasuruan: Lembaga Academic dan Research
Institute, 2020.
Safitri, Ririn. Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA/MA
Kelas XI. Surakarta: CV. Mediatama, 2016.
98
Sari, Weni Novita dan Ramadhan Sumarmin, The Validity of A Learner Based
Worksheets Based Discovery Learning on The Matter of Biology for Grade
8 VII Students of Junior High School. International Journal of Progressive
Sciences and Technologies. Vol. 10 No. 1, 2018.
Trimunarti, Etti, Adnan, dan Hartati. Uji Validitas Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berbasis Keterampilan Proses Sains untuk SMAN
pada Konsep Sistem Ekskresi. Prosiding Seminar Nasional Biologi VI, 2019.
Penilaian (✓)
No. Penyataan
Ya Tidak
1 Judul LKPD sesuai dengan kompetensi dasar ✓
2 Tercantum kompetensi dasar untuk dicapai, serta tujuan
✓
percobaan
3 Terdapat alokasi waktu bagi peserta didik dalam
✓
menyelesaikan tugas-tugasnya
4 Mencantumkan alat dan bahan yang diperlukan ✓
5 Terdapat informasi singkat, baik petunjuk penggunaan
✓
LKPD ataupun materi pembelajaran
6 Terdapat langkah kerja yang harus dilakukan ✓
7 Terdapat tugas-tugas yang harus dikerjakan ✓
8 Menyertakan kegiatan/wacana untuk diobservasi oleh
✓
peserta didik
9 Menyertakan kegiatan interpretasi terhadap observasi
✓
yang dilakukan
10 Menyertakan kegiatan mengklasifikasi ✓
11 Menyertakan kegiatan memprediksi ✓
12 Menyertakan kegiatan membuat rumusan masalah ✓
13 Menyertakan kegiatan membuat hipotesis ✓
102
Penilaian (✓)
No. Penyataan
Ya Tidak
14 Menyertakan kegiatan merancang eksperimen atau
✓
melakukan praktikum bagi peserta didik
15 Menyertakan kegiatan yang melihat pemahaman peserta
✓
didik dalam penggunaan alat dan bahan
16 Terdapat tabel hasil pengamatan yang sesuai dengan
✓
percobaan yang dilakukan
17 Menyertakan bagian pembahasan agar peserta didik
✓
dapat menerapkan konsep yang dipahaminya
18 Menyertakan kegiatan mengkomunikasikan atau
✓
membuat simpulan bagi peserta didik
19 Menyertakan kegiatan menerapkan konsep berupa
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kegiatan yang ✓
sudah dilakukan
20 Terdapat daftar pustaka dan kolom pemberian nilai ✓
Jumlah 7 13
103
Nomor
Aspek Indikator Skor
Pertanyaan
Judul LKPD 1 1
Kompetensi dasar untuk dicapai 2 1
Waktu penyelesaian tugas 3 0
Alat dan bahan yang diperlukan 4 1
Struktur Informasi singkat 5 0
LKPD pada
umumnya Langkah kerja 6 1
Tugas untuk dikerjakan 7 0
Hasil Pengamatan 16 1
Pembahasan 17 0
Daftar pustaka dan kolom nilai 20 0
Jumlah Skor 5
Skor Maksimal 10
Persentase Rata-Rata Berdasarkan Struktur LKPD
50
pada Umumnya (%)
Kriteria Cukup layak
Observasi 8 0
Interpretasi 9 0
Klasifikasi 10 0
Prediksi 11 0
Indikator Menanyakan 12 0
keterampilan
proses sains Berhipotesis 13 0
Merancang eksperimen 14 1
Memakai alat/bahan 15 0
Mengkomunikasikan 18 0
Menerapkan Konsep 19 0
Jumlah Skor 1
Skor Maksimal 10
Persentase Rata-Rata Berdasarkan Indikator KPS (%) 10
Sangat
Kriteria
kurang layak
104
Alternatif Jawaban
No Komponen Keterangan
1 2 3 4 5
6 Alokasi waktu sesuai bagi peserta
didik untuk menyelesaikan tugas dan
kegiatan pembelajaran
7 Kegiatan percobaan sesuai dengan
tujuan pembelajaran
8 Pertanyaan dan tugas dalam LKPD
sesuai dengan tujuan pembelajaran
9 Alat dan bahan yang diperlukan
sudah tertulis dengan jelas
10 Langkah kerja percobaan mudah
dipahami dan sistematis
11 LKPD dapat menuntun peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran yang
disertai percobaan sederhana
12 LKPD dapat memberikan manfaat
bagi peserta didik
Linguistik
13 Bahasa yang digunakan sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI)
14 Bahasa yang digunakan efektif dan
efisien
15 Penggunaan bahasa komunikatif dan
tidak menimbulkan ambiguitas
16 Penggunaan istilah-istilah biologi
telah sesuai
Penyajian
17 Kegiatan percobaan dapat mem-
berikan motivasi bagi peserta didik
18 Penyajian wacana sesuai dengan
materi pembelajaran
19 Penyajian gambar dapat menarik
minat peserta didik
20 Materi disajikan secara sistematis
21 Penyajian kolom kosong untuk diisi
oleh peserta didik sudah sesuai
146
Alternatif Jawaban
No Komponen Keterangan
1 2 3 4 5
22 Kolom pemberian nilai sudah sesuai
23 Penyajian daftar pustaka telah sesuai
Tampilan Grafis
24 Sampul yang digunakan menarik dan
sesuai dengan isi LKPD
25 Kombinasi warna telah sesuai
26 Jenis dan ukuran huruf telah sesuai
27 Tata letak gambar, teks, serta kolom
telah sesuai dan teratur
28 Penggunaan gambar/foto/ilustrasi
telah sesuai dengan teks
Indikator Keterampilan Proses Sains
29 Pemberian wacana dapat digunakan
sebagai kegiatan observasi
30 Proses observasi dapat memakai
sebanyak mungkin indra, seperti
penglihatan dan penciuman
31 Kolom kosong memudahkan peserta
didik menginterpretasi hasil observasi
32 Tabel dan gambar berguna bagi
peserta didik dalam mengklasifikasi
33 Kegiatan prediksi sesuai dengan
penambahan informasi sebelumnya
34 Gambar dapat mengarahkan peserta
didik dalam membuat rumusan masalah
35 Instruksi untuk membuat rumusan
masalah dan hipotesis sudah sesuai
36 Percobaan dapat membantu peserta
didik dalam bereksperimen
37 Bagian “menggunakan alat / bahan”
dapat membantu peserta didik dalam
memahami kegunaannya
38 Pembuatan simpulan dapat me-
mudahkan peserta didik dalam meng-
komunikasikan kegiatan yang sudah
dilakukan
147
Alternatif Jawaban
No Komponen Keterangan
1 2 3 4 5
39 Instruksi untuk membuat pem-
bahasan, simpulan, dan daftar
pustaka sudah sesuai
40 Pertanyaan di akhir LKPD dapat
membantu peserta didik dalam me-
nerapkan konsep yang dipahaminya
Jumlah
E) Simpulan
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep
Sistem Ekskresi *)
1. Layak digunakan tanpa revisi
2. Layak digunakan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan
*) ceklis (✓) salah satu
Jakarta, 2021
Validator
__________________
NIP.
.
162
Kesesuaian dengan 3 4 4 5
Kelayakan kebutuhan materi 6 4 4 5
isi belajar 11 5 5 5
4 5 4 4
Kesesuaian susunan 8 4 4 5
LKPD 9 4 5 5
10 4 4 5
Memberikan manfaat 12 5 4 5
Jumlah Skor 53 50 58
Skor Maksimal 60
Persentase Rata-Rata dari Tiap Validator (%) 88,33 83,33 96,67
Kriteria Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Persentase Rata-Rata Total Berdasarkan
89,44
Kelayakan Isi (%)
Kriteria Sangat baik
13 4 4 4
Sesuai dengan PUEBI
16 4 4 5
Linguistik
Bahasa yang efektif 14 4 4 4
dan efisien 15 4 4 4
Jumlah Skor 16 16 17
Skor Maksimal 20
Persentase Rata-Rata dari Tiap Validator (%) 80,00 80,00 85,00
Kriteria Baik Baik Sangat baik
Persentase Rata-Rata Total Berdasarkan
81,67
Linguistik (%)
Kriteria Sangat baik
163
Keterangan:
Validator 1 = Dr. Zulfiani, M.Pd. (Ahli Materi)
Validator 2 = Dina Rahma Fadlilah (Ahli Media)
Validator 3 = Drs. H. Amir Kodir, M.Si. (Ahli Praktisi)
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
11 Apakah percobaan dalam LKPD termasuk
sederhana dan mudah dilakukan secara mandiri?
12 Apakah LKPD dapat menambah motivasi dalam
melakukan pembelajaran dan percobaan?
13 Apakah LKPD dapat membantu kegiatan
pembelajaran?
14 Apakah LKPD dapat menambah pengalaman baru
dalam belajar?
15 Apakah kamu dapat memahami materi lebih mudah
dari sebelumnya?
Jumlah
A) Identitas
Nama :
NIP :
Waktu Pengisian :
B) Petunjuk Pengisian
1) Beri tanda ceklis (✓) pada bagian “Alternatif Jawaban” sesuai dengan
penilaian yang diberikan terhadap “LKPD Berbasis Keterampilan Proses
Sains pada Konsep Sistem Ekskresi”.
2) Skala penilaian yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1 = Sangat tidak baik 4 = Baik
2 = Tidak baik 5 = Sangat baik
3 = Cukup baik
C) Penilaian
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5
Kepraktisan
1 LKPD mudah digunakan, terutama dalam
pembelajaran daring (online)
2 Percobaan atau praktikum menggunakan alat dan
bahan yang sederhana serta praktis
3 Petunjuk penggunaan LKPD mudah dipahami
4 Langkah kerja pada LKPD sistematis dan mudah
diikuti
Kelayakan Isi Materi
5 Tujuan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar
6 Materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
batas minimal nilai sekolah
7 Materi pada LKPD sesuai dengan konsep yang
diajarkan
8 Istilah-istilah dalam LKPD sudah tepat
9 Menggunakan rujukan dan referensi yang terbaru
10 Materi pada LKPD mudah dipahami
173
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5
11 Gambar yang digunakan sesuai dengan materi
12 Latihan dan tugas sesuai dengan kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik
13 Jumlah latihan dan tugas sudah cukup dan sesuai
14 LKPD bermanfaat membantu guru dan peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran
15 LKPD dapat membuat peserta didik menjadi lebih
aktif dan kreatif dengan pemberian praktikum
sederhana
16 LKPD dapat membuat peserta didik memahami
keterampilan proses sains, baik secara langsung
maupun tidak langsung
Tampilan Grafis
17 Desain dan pemilihan warna LKPD menarik
18 Tampilan sampul (cover) LKPD menarik dan
menggambarkan isinya
19 Penggunaan huruf jelas dan ukurannya tepat
20 Gambar dalam LKPD menarik dan tidak pecah
21 Tata letak teks dan gambar sudah teratur dan rapih
Linguistik
22 Bahasa yang digunakan sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang baik
dan benar
23 Pemilihan kata yang digunakan sudah tepat
sehingga tidak menimbulkan ambiguitas
24 Bahasa yang digunakan sudah komunikatif
25 Informasi yang diberikan sudah jelas
Jumlah
A) Identitas
Nama :
Kelas :
Waktu Pengisian :
B) Petunjuk Pengisian
1) Beri tanda ceklis (✓) pada bagian “Alternatif Jawaban” sesuai dengan
penilaian yang diberikan terhadap “LKPD Berbasis Keterampilan Proses
Sains pada Konsep Sistem Ekskresi”.
2) Skala penilaian yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1 = Sangat tidak baik 4 = Baik
2 = Tidak baik 5 = Sangat baik
3 = Cukup baik
C) Penilaian
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5
Kepraktisan
1 LKPD mudah digunakan, terutama dalam
pembelajaran daring (online)
2 Penambahan kotak teks (text box) pada kolom
kosong memudahkan dalam pengisian LKPD
3 Percobaan atau praktikum menggunakan alat dan
bahan yang sederhana serta praktis
4 Petunjuk penggunaan dan langkah kerja dalam
LKPD mudah dipahami dan mudah diikuti
Kelayakan Isi Materi
5 Tujuan pembelajaran dan materi dalam LKPD
sesuai dengan materi sistem ekskresi yang sudah
dipelajari
6 Materi dalam LKPD mudah dipahami dan sesuai
fakta
7 Gambar yang digunakan sesuai dengan materi
8 Latihan dan tugas sesuai dengan kompetensi dasar
9 Jumlah latihan dan tugas sudah cukup dan sesuai
182
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5
10 LKPD dapat bermanfaat dalam kegiatan
pembelajaran
11 LKPD dapat menambah motivasi serta pengalaman
baru dalam belajar
12 LKPD dapat membuat kamu memahami
keterampilan proses sains, baik secara langsung
maupun tidak langsung
Tampilan Grafis
13 Desain dan pemilihan warna LKPD menarik
14 Tampilan sampul (cover) LKPD menarik dan
menggambarkan isinya
15 Penggunaan huruf jelas dan ukurannya tepat
16 Gambar dalam LKPD menarik dan tidak pecah
17 Tata letak teks dan gambar sudah teratur dan rapih
Linguistik
18 Bahasa yang digunakan sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang baik
dan benar
19 Pemilihan kata yang digunakan sudah tepat
sehingga tidak menimbulkan ambiguitas
20 Informasi yang diberikan sudah jelas
Jumlah
Lampiran 27. Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Sistem Ekskresi
204
Lampiran 28. Dokumentasi Pengerjaan LKPD Berbasis Keterampilan Proses Sains dan Percobaannya
206
Tabel 1. BAB I
11 Weni Novita Sari dan Ramadhan S., The Validity of A Learner Based
Worksheets Based Discovery Learning on The Matter of Biology for
Grade 8 VII Students of Junior High School, International Journal of
Progressive Sciences and Technologies, 10 (1), 2018, h. 195.
209
Tabel 2. BAB II
No. BAB II Paraf
1 Anindya Fajarini, Membongkar Rahasia Pengembangan Bahan Ajar
IPS, (Jember: Gema Press, 2018), h. 1-2.
17 Ibid., h. 144.
21 Weni Novita Sari dan Ramadhan S., The Validity of A Learner Based
Worksheets Based Discovery Learning on The Matter of Biology for
Grade 8 VII Students of Junior High School, International Journal of
Progressive Sciences and Technologies, 10 (1), 2018, h. 196-197.
22 Departemen Pendidikan Nasional, loc. cit..
211
26 Ibid., h. 83-84.
27 Ibid., h. 118.
28 Ibid., h. 117.
29 Poppy Kamalia Devi, Renny Sofiraeni, dan Khairuddin, op. cit., h. 36.
31 Ibid., h. 87-89.
32 Ibid., h. 89-90.
44 Ibid., h. 56.
51 Ibid., h. 127.
53 Ibid., h. 199.
54 Ibid., h. 196-197.
55 Ibid., h. 197.
56 Ibid., h. 198.
57 Ibid., h. 200.
58 Ibid.
59 Ibid.
8 Ibid., h. 43-44.
13 Weni Novita Sari dan Ramadhan S., The Validity of A Learner Based
Worksheets Based Discovery Learning on The Matter of Biology for
Grade 8 VII Students of Junior High School, International Journal of
Progressive Sciences and Technologies, 10 (1), 2018, h. 196-197.
16 Ibid., h. 131.
Tabel 4. BAB IV
No. BAB IV Paraf
1 Lampiran 5, Hasil Wawancara Guru, h. 107-110.
18 Lampiran 21, Daftar Peserta Didik dalam Uji Coba Lapangan, h. 179-180.
28 Ibid.
37 Nur Efendi dan Septi Budi Sartika, The Effect of Distance Learning
Practicum based on PhET Interactive Simulations on Science Process
Skills of Secondary School Students, Jurnal Pendidikan Sains, 9 (1),
2021, h. 94.
38 Ferdi Febriansyah, dkk., Developing Electronic Student Worksheet (E-
Worksheet) Based Project Using Fliphtml5 to Stimulate Science Process
Skills During the Covid-19 Pandemic, INSECTA Journal, 2 (1), 2021, h. 69.
Tabel 5. BAB V
No. BAB V Paraf
- Tidak ada referensi
Mengetahui,
Pembimbing Skripsi