Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
AISYI NAZIKA
11150161000030
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Baiq Hana Susanti, S.Pi., M.Sc. Eny Supriyati Rosyidatun, S.Si., M.A.
NIP. 19700209 200003 2 001 NIP. 19750924 200604 2 001
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi berjudul Penggunaan Learning Management System (LMS) Moodle pada Konsep
Sistem Pencernaan disusun oleh Aisyi Nazika. NIM 11150161000030. Program Studi
Tadris Biologi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan
telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada tanggal 24 Mei 2021 dihadapan dewan
penguji. Oleh karena itu, penulis memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Biologi.
ii
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR)
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
This study aimed to develop the Moodle Learning Management System (LMS),
determine the quality of the product, and determine the response of teachers and
students to the Moodle LMS on the concept of the Digestive System. Moreover, this
product can be used as a website-based online learning medium (e-learning). This
research was included in research and development (R&D), by following the stages
of the ADDIE development model, which includes five main stages, namely:
analysis, design, development, implementation, and evaluation. The data were
obtained through product validation to media and material experts, then tested on
biology subject teachers and tested on 45 MA / SMA class XI students from two
schools in the city of Tangerang and Bekasi. The results of this study were: (1) The
quality of the Moodle LMS that has been developed was very feasible based on the
results of the media expert's assessment of 90%, while 83,75% of the material
experts are in the very proper category; (2) The assessment of the teacher's
response to the trial was very good with a percentage of 91%, while the student
response received 88.21% with very good criteria; (3) It can be concluded that the
Moodle LMS on the concept of the digestive system has a positive impact so that
the N-gain value of learning outcomes was 0.66 which was in the moderate
category. Therefore, Moodle LMS can be used as an online learning media (e-
learning) that is feasible for students and teachers.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, ridho, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : “Pengembangan E-learning
menggunakan Learning Management System pada Pembelajaran Biologi Konsep
Sistem Pencernaan” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana S1 pendidikan.
Penulis skripsi tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, oleh karenanya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan
Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si, Sekretaris Program Studi Pendidikan
Biologi.
3. Ibu Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, masukan, motivasi,
serta dukungan semangat kepada penulis.
4. Ibu Eny S. Rosyidatun, MA, selaku Dosen Pembimbing SKripsi II yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, masukan, motivasi,
serta dukungan semangat kepada penulis.
5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA, khususnya Program Studi
Pendidikan Biologi, yang telah memberikan ilmu dengan ikhlas dan tulus
sepenuh hati selama proses perkuliahan.
6. Bapak Iwan Permawa Suwarna, P.hd, dan Bapak Munas Ramli, P.hd yang
telah memberikan penilaian serta saran maupun kritik dalam pembuatan
learning management system (LMS) Moodle.
7. Bapak Zarkasyih, M.Pd, Kepala Madrasah Aliyah MP UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Dan seluruh dewan guru MA
vi
8. MP khususnya Ibu Yayah Zakiyah, M.Pd selaku guru mata pelajaran biologi
yang telah memberikan motivasi kepada penulis agar menyelesaikan
penulisan skripsi.
9. Bapak Drs. Eko Surono, M. Pd, Kepala SMA Huffadz Darul Munir Bekasi
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
di sekolah tersebut. Dan seluruh dewan guru SMA Huffadz Darul Munir
Bekasi khususnya Bapak Seno Murdiono, S.Pd selaku guru mata pelajaran
biologi yang telah memberikan motivasi kepada penulis agar menyelesaikan
penulisan skripsi.
10. Siswa/i XI IPA MA MP UIN Syarif Hidayatullah dan SMA Huffadz Darul
Munir Bekasi yang telah membantu terlaksananya kegiatan penelitian ini.
11. Kedua orang tua yang saya cintai, Ayahanda (Alm) H. Ahmad Syaikhu dan
Ibunda Hj. Siti Rohaithoh Zein serta kakak dan adik penulis, Najah
Syamiyah, Rifki Hadi, Fathimatuzzahra, M.Dihyah Azry, M.Naim Zuhaily,
M. Zein Aly Dzihny yang selalu memberikan motivasi serta dukungan baik
yang bersifat materil maupun tidak, yang selalu mendoakan sehingga
penulis selalu termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa/i Pendidikan Biologi A angkatan 2015. Khususnya
kepada Zaenudin, Tri Windayani, Adhik Ruby DA, Qotrunada Laela, Utami
Dhea R, Dhea Vannisa, Tia Monica H, dan Selly Safariyah F yang selalu
memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.
13. Sahabat penulis sekaligus tim pengembang Muhammad Zikri Aulia yang
telah memotivasi dan membantu proses menyelesaikan skripsi. Serta
Fakhrul Huda sebagai tim pengembang produk sehingga pengembangan
dapat berjalan dengan lancar.
vii
14. Teman-teman alumni MA Manarutul Islam angkatan 2015 khususnya
kepada Nayli Rahmah, Meina Rismawati, Mulia Khairunnisa, Azizah
Abdullah, Puput Putriyani, Najma Salsabila, dan Annisa Pratiwi yang selalu
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.
Akhir kata teriring do’a semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak
dengan balasan yang sesuai. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Aamiin yaa Rabbal ’Alamiin.
Jakarta, Mei 2021
Aisyi Nazika
viii
DAFTAR ISI
ix
2. Tahap Desain (Design) ........................................................................... 46
3. Tahap Pengembangan (Development) .................................................... 47
4. Tahap Implementasi (Implementation)................................................... 48
5. Tahap Evaluasi (Evaluation) .................................................................. 48
C. Desain Uji Coba ......................................................................................... 48
D. Subjek Uji Coba ......................................................................................... 49
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 49
1. Non Tes/bukan tes .................................................................................. 50
2. Tes (pretest dan posttest) ........................................................................ 53
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 54
1. Analisis Data Instrumen Studi Lapangan ............................................... 54
2. Analisis Data Instrumen Validasi Oleh Ahli .......................................... 55
3. Analisis Data Instrumen Angket Guru dan Siswa .................................. 57
4. Analisis Data Hasil Belajar Siswa .......................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 60
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 60
1. Tahap Analisis (Analysis) ....................................................................... 60
2. Tahap Perancangan (Design).................................................................. 64
3. Tahap Pengembangan (Development) .................................................... 70
4. Tahap Implementasi (Implementation)................................................... 84
5. Tahap Evaluasi (Evaluation ................................................................... 85
B. Deskripsi dan Analisis Hasil Uji Coba ...................................................... 86
1. Penilaian Bahan Ajar oleh Ahli .............................................................. 86
2. Penilaian Bahan Ajar oleh Praktisi lapangan ......................................... 90
C. Kajian Produk Akhir ................................................................................ 105
1. Deskripsi Produk Akhir ........................................................................ 105
2. Kelebihan Produk ................................................................................. 107
3. Kekurangan Produk .............................................................................. 108
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 109
A. Kesimpulan .............................................................................................. 109
B. Saran ......................................................................................................... 109
x
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 110
DAFTAR LAMPIRAN 112
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 4.14 Penilaian Aspek Desain Tampilan 92
Tabel 4.15 Penilaian Aspek Desain Pembelajaran 93
Tabel 4.16 Penilaian Aspek Desain Materi 93
Tabel 4.17 Penilaian Aspek Media Pendukung 94
Tabel 4.18 Data Perhitungan Penilaian Media e-learning Berbasis LMS
Moodle Tiap Aspek 96
Tabel 4.19 Penilaian Aspek Desain Tampilan 97
Tabel 4.20 Penilaian Asepek Desain Pembelajaran 97
Tabel 4.21 Penilaian Aspek Desain Materi 98
Tabel 4.22 Penilaian Aspek Media Pendukung 98
Tabel 4.23 Hasil Persepsi Siswa terhadap Penggunaan (e-learning)
berbasis Learning Management System (LMS) Moodle 99
Tabel 4.24 Total Penilaian Siswa 100
Tabel 4.25 Hasil Respon Siswa Terhadap Media e-learning Berbasis
LMS Moodle Berupa Kritik dan Saran 101
Tabel 4.26 Deskripsi Hasil Tes Siswa 102
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 4.17 Perbaikan Kelompok Isi Materi 82
Gambar 4.18 Perbaikan Penyajian Gambar dalam Infografis 82
Gambar 4.19 Perbaikan Warna Background dan Font Huruf 82
Gambar 4.20 Penambahan Rangkuman Materi 83
Gambar 4.21 Penambahan Penulisan Refrensi 83
Gambar 4.22 Grafik Persentase Penilaian Siswa Kriteria N-Gain 103
Gambar 4.23 Tampilan Learning Management System (LMS) Mobile 105
Gambar 4.24 Tampilan Home Page LMS Moodle berbasis Web 105
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Lampiran 27 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Siswa Huffadz Darul
Munir 254
Lampiran 28 Surat Permohonan Izin Penelitian 258
Lampiran 29 Surat Keterangan 259
Lampiran 30 Lembar Uji Refrensi 230
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ricardo F. Nanuru “Progresivme Pendidikan Dan Relevansinya Di Indonesia” Jurnal
UNIERA vol 2 no (2), 2013,h.133
2
Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia,2016),cet.ke-3,h.1
3
Ibid
4
Ibid,h.2
1
2
5
Fatma Sukmawati “Pengembanga Aplikasi Pembelajaran Biologi Smp Berbasis Android
Untuk Bekal Menghadapi Uan Di Smp Islam Bakti 1 Surakarta” Jurnal Teknologi Informasi. Vol
11 no (31), maret, 2016.h.1
6
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta:
Prenadamedia,2018),h.173
7
Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah, h.1
8
Ibid,h.11
3
cepat, efektif, dan efisien terhadap pengemasan dan penyebar luasan informasi ke
berbagai penjuru dunia.9
Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan
komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan
pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran melalui media televise/video,
pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbasis web, pembelajaran
berbantukan komputer (CAI), pembelajaran berbasis media presentasi/elektronik
(AVA) adalah beberapa bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dikembangkan dan
dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini. kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal
ini berate bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional.10
Permasalahan yang bersumber pada kebutuhan penggunaan teknologi baru
dan modern telah menjadi bagian diskusi utama dalam penelitian desain dan
pengembangan. Teknologi baru merupakan salah satu bentuk produk pendidikan
yang selalu diperbarui agar sesuai dengan dinamika kebutuhan pendidikan. Saat
ini sangat sulit ditemukan pelaksanaan pembelajaran tanpa mempergunakan
teknologi. Telah berkembang pembelajaran online dengan model sinkron yang
dinamis. Pembelajaran online telah menjadi pembelajaran modern yang bersifat
ubiquitous. Pembelajaran ini membutuhkan kebaruan teknologi baik yang bersifat
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) maupun jaringannya
(network).11
Keberadaan teknologi informasi sekarang ini guru/dosen dapat memberikan
layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan maha siswa. Demikian pula
maha siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai
sumber melalui “cyber space” atau ruang maya dengan menggunakan komputer
atau internet. Hal yang paling muta akhir adalah berkembangnya apa yang disebut
9
Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi.(Jakarta:Rajawali Pers,2015),cet.ke-4,h.5.
10
Ibid,h.6
11
Muhammad Rusdi, Penelitian Desain dan Pengembangan Kependidikan: Konsep,
Prosedur, dan sintesis Pengetahuan Baru,(Depok:Rajawali Pers,2018),cet.ke-1, h.26
4
“cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses yang dilakukan dengan
menggunakan internet. Istilah lain ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran
dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya
internet.12 Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan
dari mana saja. Disamping itu materi dapat diperkaya dengan berbagai sumber
belajar termasuk multimedia, dan dengan cepat dapat diperbarui oleh pengajar.
Maka pembelajaran biologi dapat juga memanfaatkan keunggulan e-learning ini.
12
Muhammad Yaumi, op.cit,h.174
13
Kadek Suartama, E-learning berbasis moodle, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2014),h.13
14
Muhammad Rusli, dkk., Multimedia Pembelajaran yang inovatif, (Yogyakarta: Andi
(anggota IKAPI), 2017), h. 78
15
Kadek, op.cit. h.7
16
Rajab, dkk, “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi pada
Pesantren di Sumatra Barat”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8, 2020, h.264
5
Sekolah Menengah Atas (SMA) Huffadz Darul Munir adalah sekolah yang
dimana siswanya tinggal di asrama atau dapat dikatakan sebuah pondok pesantren.
Pondok pesantren sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan yang fokus
mengajarkan agama islam kepada siswanya yang biasa disebut dengan santri. Para
santri diwajibkan untuk tinggal di dalam asrama yang sudah disediakan oleh
pondok pesantren. Para santri juga diwajibkan mentaati setiap peraturan yang
telah ditetapkan oleh pondok pesantren, salah satunya adalah tidak membawa dan
menggunakan media elektronik di dalam area pondok pesantren. Akan tetapi hal
ini bukan menjadi penghalang bagi santri untuk mengenal lebih dalam bagaimana
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.
17
Ibid, h. 263
18
Lampiran 3,h.116-118
19
Lampiran 2,h.113-115
6
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Mempermudah menyampaikan materi dalam proses pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan daya tarik proses pembelajaran.
c. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
8
2. Bagi Siswa
a. Siswa dapat lebih mudah memahami materi dengan bantuan e-
learning.
b. Meningkatkan daya tarik perhatian siswa terhadap materi pembelajaran
dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan kontribusi bagi pemanfaat aplikasi teknologi
informasi.
b. Dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran yang lebih luas
cakupannya.
c. Memberikan wacana baru bagi pembelajaran di sekolah dengan
memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran.
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS
A. Deskripsi Teoretis
1. Penelitian Pengembangan (Research and Deveopment)
a. Pengertian Penelitian Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan dalam bahasa inggris yakni
research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.1
Menurut Punaji Setyosari, akhir-akhir ini telah berkembang penelitian-
penelitian yang arahnya adalah untuk menghasilkan sesuatu produk tertentu,
mengkaji sesuatu dengan mengikuti alur berjalannya periode waktu,
mempelajari suatu proses terjadinya atau berlangsungnya suatu peristiwa,
keadaan, dan objek tertentu.2
Pengembangan dan penelitian merupakan suatu proses atau langkah-
langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada dan dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut
tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku,
modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga
perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan
data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-
model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen, dan lain-lain.3
Literatur yang pertama kali membicarakan penelitian dan desain
pengembangan dalam bidang pendidikan ditulis oleh Gall, M.D.,Gall,J.P dan
Borg., W.R dengan menggunakan istilah penelitian pengembangan. konsep
dasar yang dikembangkan ini menggunakan prinsip dan tahapan desain
pembelajaran model Dick dan Carey. Mereka berasumsi bahwa
1
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan,(Bandung: Alfabeta,2017),h.407)
2
Punaji Setyosari, Metode penelitian dan pengembangan,(Jakarta:Kencana, 2013),h.221
3
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung:Remaja
Rosdakarya,2013),h.164
9
10
4
Muhammad Rusdi, op.cit,h.18
5
Sukmadinata,op.cit,h.166
6
Setyosari,op.cit.h.225
7
Ibid,h.225
11
8
Rusdi,op.cit,h.18
9
Ibid,h.19
12
10
Trianto Ibnu Badar Al- Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,
dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013, Jakarta: Prenada
Media, 2013),cet.ke-2,h. 221
11
Ibid
12
Setyosari, op.cit,h. 276-277
13
13
Rusdi, op.cit,h.37
14
Ibid,h.116-117
15
Ibid,h.119
14
Observasi lapangan,
penelitian tindakan kelas, Impleme Develop Penilaian ahli,
ntation ment kajian pustaka,
eksperimen, studi kasus
wawancara
Gambar 2.1 Metode Penelitian Berdasarkan Kerangka ADDIE
Pada tahap analisis ada beberapa hal yang harus dianalisis secara
keseluruhan yaitu menganalisis kebutuhan, karakteristik siswa, kemampuan
prasyarat atau kemampuan awal, dan analisis kebutuhan belajar. Tahap
mendesain ini pengembang menentukan tim pengembang terlebih dahulu,
menentukan sumber daya yang didukung, memilih dan menentukan materi
atau pesan pembelajaran, pembuatan storyboard, menentukan spesifikasi
produk, dan menentukan prototipe produk. Pada tahap pengembangan dapat
dilakukan melalui validasi ahli dan validasi praktisi. Selanjutnya tahap
implementasi yakni melakukan eksperimen terhadap produk dan terakhir
melakukan evaluasi pada produk.
2. Pengembangan E-learning
a. Definisi E-learning
Terminologi e-learning cukup banyak dikemukakan dalam berbagai
sudut pandang, namun pada dasarnya mengarah pada pengertian yang sama.
Huruf e pada e-learning berarti elektronik yang kerap disepadankan dengan
kata virtual (maya) atau distance (jarak). Dari hal ini kemudian muncul istilah
virtual learning (pembelajaran di dunia maya) atau distance learning
(pembelajaran jarak jauh). Sedangkan kata learning sering diartikan dengan
belajar pendidikan (education) atau pelatihan (training). Jadi e-learning
15
16
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung:
Alfabeta,2018),h.202
17
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21), (Bandung: Alfabeta,2013),h.291
18
Muhammad Yaumi, op.cit,h.175
19
Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran,
(Yogyakarta : Graha Ilmu,2012),h.144
20
Deni Dermawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2011),cet.ke-1,
h.12
21
Ariesto,loc.cit,h.144
16
22
Kadek, op.cit,h. 26
17
berpengaruh antara unsur satu dengan unsur yang lain sebagai suatu sistem.
Unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:23
1) Lembaga penyelenggara (Institusional Issue), lembaga ini mengurusi
masalah akademik, kesiswaan, administrative, mulai dari perencanaan,
penganggaran, implementasi secara keseluruhan, evaluasi, monitoring,
dan lain-lain.
2) Sistem pengelolaan (Management Issue), unsur ini sebagai sistem
pengelolaan terkait dengan pengelolaan lingkungan pembelajaran dan
distribusi informasi.
3) Sistem pembelajaran (Pedagogical Issue, adanya sistem proses belajar
dan mengajar yang meliputi apa yang dipelajari, apa tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, siapa yang belajar, bagaimana strategi pembelajaran
(desain, metode, dan media atau teknologi yang digunakan) untuk
mencapai tujuan tersebut, dan bagaimana hasil belajar yang diukur
(evaluasi).
4) Teknologi yang digunakan (Technological Issue), hal ini meliputi
perencanaan dan penyiapan infrastruktur (internet, LAN, WAN, koneksi,
bandwidth, dan lain-lain) terkait yang diperlukan, serta peripheral
pendukung lainnya.
5) Sistem evaluasi (Evaluation Issue), hal ini meliputi evaluasi hasil
pembelajaran maupun evaluasi program penyelenggaraan dari e-learning
itu sendiri secara keseluruhan.
6) Tampilan e-learning (Interface Design Issue), hal ini meliputi desain
antar muka (interface design) yang meliputi tampilan halaman situs,
navigasi, konten, kemudahan penggunaan, interaktivitas, kecepatan muat
(loading sped), dan lain-lain.
23
Uwes A. Chaeruman, “E-learning Dalam Pendidikan Jarak Jauh”, dalam Dewi Salma
Prawiradilaga dkk (ed), Mozaik Pendidikan Teknologi : E-learning,,(Jakarta:
Prenadamedia,2013),h.34-35
18
Menurut Munir, ciri khas e-learning yaitu tidak tergantung pada waktu
dan ruang (tempat). Pembelajaran dapat dilaksanakan kapan dan di mana saja.
Dengan teknologi informasi, e-learning mampu menyediakan bahan ajar dan
menyimpan instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dari
manapun. E-learning tidak membutuhkan ruangan (tempat) yang luas
sebagaimana ruang kelas konvensional. Dengan demikian teknologi ini telah
memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik.24
c. Model e-learning
Beberapa ahli mengkalsifikasikan model-model penyelenggaraan e-
learning ke dalam berbagai kategori dilihat dari berbagai sisi. Pada teori ini
klasifikasi model e-learning yang dibahas dilihat dari sisi sistem
penyampaiannya (delivery system model).25 Menurut Rashty dalam Uwes
Chaeruman, e-learning dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk atau
model, yaitu :26
1) Model Adjunct, yaitu model pembelajaran tradisional yang ditunjang
dengan sistem penyampaian secara online sebagai pengayaan.
Keberadaan sistem penyampaian secara online merupakan suatu
tambahan. Contoh untuk menunjang pembelajaran di kelas, seorang
24
Munir, op.cit,h.204-205
25
Chaeruman,op.cit,h.36
26
Ibid,h.36-37
19
27
Muhammad Rusli, op.cit, h.79-80
20
28
Kadek,op.cit,h. 24
29
Rusli,op.cit,h.78
30
Sutopo, op.cit,h.145-146
31
Kadek, op.cit, h.13
21
32
Kadek,op.cit,h.13
33
Ibid
34
Sheren Dwi Oktaria, dkk., Model Blended Learning Berbasis Moodle, Bogor: Halaman
Moeka Publishing),2018,h.36
35
Munir, op.cit, h. 211.
22
36
https://docs.moodle.org/37/en/Features
37
https://docs.moodle.org/37/en/New_features
23
2) Forum Dinamis
Moodle HQ meningkatkan forum moodle secara signifikan dengan
menambahkan fitur terbaru untuk keterlibatan yang lebih baik dari orang-
orang. Kemudian pengguna moodle dapat melihat daftar tambahan baru:
seperti tanggapan sebaris, balasan pribadi, bintangi dan urutkan diskusi,
penguncian utas diskusi secara manual, balasan forum dalam halaman, dan
sebagainya.
3) Olah Pesan Pribadi
Dalam rilis moodle terbaru, moodle HQ tampaknya lebih fokus pada
bagian depan keterlibatan pengguna. Peningkatan dalam saluran komunikasi
seperti forum dan pesan yang tersirat. Berikut beberapa peningkatan dalam
pengolahan pesan:
a) Terdapat ruang pesan pribadi untuk menyusun pesan
b) Guru dapat menghapus pesan grup untuk seluruh grup
c) Pengguna dapat membisukan percakapan
d) Dapat melihat tautan pesan
e) Pengguna diizinkan dapat memposting dari iframe dan sebagainya
4) Tidak terdapat kode untuk membuat model learning analytics baru
Peningkatan terbaru pada moodle learning analytics membantu moodle
admin untuk membuat model analitik pembelajaran baru, tanpa menggunakan
kode. Pada saat yang sama, admin dapat mengekspor atau mengimpor model
analitik yang baru dibuat.
5) LTI (learning tools interopability) 1.3 kepatuhan untuk akses yang aman
Moodle 3.7 memenuhi persyaratan learning tools interopability (LTI) 1.3
untuk meningkatkan privasi dan keamanan siswa di LMS. Dengan demikian,
LTI menyediakan platform untuk integrasi yang aman dan aman dari aplikasi
pembelajaran berupa alat dan sistem managemen pembelajaran (LMS).
24
6) Penugasan Menalar
Dengan versi moodle 3.7, seorang guru mendapat pilihan untuk ‘tidak
menunjukkan siswa kelas’ kepada siswa mereka. Berikut ini beberapa
peningkatan fungsional lainnya:
a) Guru memiliki kemampuan untuk ‘menghapus pengiriman file tugas
apapun’
b) Moodle 3.7 memberikan pernyataan yang lebih baik untuk pengiriman
tugas
Moodle ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Moodle hadir dapat
disesuaikan dengan banyak fitur standar. Adapun fitur yang terdapat pada
moodle versi 3.7 yaitu sebagai berikut:
1) Fitur Umum
Fitur ini terdapat antarmuka modern yang didesain agar responsive dan
dapat diakses, antar muka moodle mudah dinavigasi pada desktop dan
perangkat seluler. Memiliki dasbor yang dipersonalisasi. Pada fitur ini juga
menyediakan alat dan aktivitas kolaboratif, dan kalender yang dapat melacak
kalender akademik atau perusahaan. Selain itu pengguna dapat memanajemen
file dengan nyaman. Editor teksnya sederhana dan intuitif. Saat moodle
diaktifkan, pengguna moodle dapat menerima peringatan atau notifikasi. Dan
admin dapat melacak kemajuan dan penyelesaian dengan berbagai opsi untuk
melacak aktivitas atau sumber daya individu dan pada tingkat kursus.
2) Fitur Administrasi
Moodle versi 3.7 sama dengan versi sebelumnya yakni menyediakan
fitur administrasi. Dimana pengguna moodle dapat mendesain site moodle
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Berikut merupakan aktivitas yang
dapat dilakukan oleh pengguna dama mendesain moodle.
a) Desain tata letak situs yang dapat disesuaikan, pengguna akan lebih
mudah menyesuaikan tema moodle dengan logo yang pengguna miliki.
b) Otentikasi aman dan pendaftaran massal, otentikasi dan pendaftaran
untuk menambah dan mendaftarkan pengguna ke situs dan kursus
moodle.
25
38
Kadek,op.cit,h.130-135
27
39
Ibid,h.61
28
2) Mengubah Thema
Thema menentukan tampilan portal e-learning baik dalam aspek benner,
komposisi warna, jenis dan ukuran font, lay-out icon-icon yang menyertai.40
Admin dapat menggunakan thema yang sudah ada atau mendownload thema
pada http://www.moodle.org.
Mengubah thema dengan cara mengaturnya di site administration >>
Appearance >> themes >> theme selector. Kemudian memilih salah satu
tema. Pada penelitian pengembangan ini moodle menggunakan thema “E-
guru”. Berikut merupakan tampilan setelah mengubah tema.
40
Ibid,h.65
29
3) Membuat Kategori
Course – course yang akan dibuat dalam portal e-learning dapat
dikelompokkan berdasarkan kategori atau bahkan sub-kategori. Pembuatan
kategori dapat disesuaikan dengan kebutuhan lembaga. Kategori dapat berupa
fakultas, jurusan, program studi, atau semester. Secara default, moodle sudah
mempunyai kategori yang bernama miscellaneous.41 Membuat kategori
melalui situs administrasi >> course >> add a category. Kemudian
menuliskan nama kategori sesuai keinginan dan kebutuhan.
41
Ibid,h.66-68
30
4) Membuat User
Admin dapat membuat user baru sesuai kebutuhan. Admin dapat
membuat user baru satu persatu atau membuat user baru sekaligus dalam
jumlah banyak yakni dengan cara upload file.
a) Untuk membuat user baru (satu per satu) melalui site administration >>
user >> accounts >> add a new user. Maka admin harus mengisi identitas
user.
b) Untuk membuat user baru dengan mengupload file yeitu melalui site
administration >> user >> accounts >> upload user.
c) Kemudian admin dapat melihat daftar user pada halaman berikut.
42
Rusdi,op.cit,h.127
43
Dewi S. Prawiradilaga, dkk, “Pengembangan WEB Based Learning Pada Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Universitas Negeri Jakarta” dalam Dewi S.
Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan: E-learning,(Jakarta: Prenadamedia,2013),h.318-319
32
44
Ibid,h.318
45
Laras Sulistyorini, Studi Literatur Analisis Kelebihan dan Kekurangan LMS Terhadap
Pembelajaran Berbasis Proyek, Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, Jurnal IT-EDU,
volume 05. No. 1, Tahun 2020.
46
Ibid
33
b. Zat-zat Makanan
Makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh sebaiknya makanan yang
baik dan menyehatkan. Syarat makanan yang baik dan menyehatkan sebagai
berikut:48
47
Irnaningtyas, Biologi untuk kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2017 ),h.233
48
Irnaningtyas, Ibid, 234-235
34
49
Fictor Ferdinand dan Moekti Ariebowo, Praktis belajar Biologi,(Jakarta: Pusat
Perbukuan,2009), h.100
35
50
Irnaningtyas, op.cit, h. 264.
50
Ferdinand, loc.cit, h.100
36
52
Irnaningtyas, op.cit, h. 265
53
Ibid, h. 264
54
Ferdinand ,op.cit, h. 106
37
55
Irnaningtyas, op.cit, h. 275
38
B. Penelitian Relevan
56
Firdaus Daud, “Pengembangan Pembelajaran Biologi Berbasis E-learning pada Materi
Ekskresi”,Jurnal Bionature, Vol.16,No.1,2015,h.28
57
Batara Risdanto, skripsi, “Pengembangan e-learning berbasis web menggunakan CMS
(content management system) wordpress di SMAN 1 kota Magelang”. Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta,2014
41
58
Hendra Arighi, skripsi,. Implementasi Penggunaan Blog Sebagai Media Pembelajaran
Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMAN 34 Jakarta, Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial UIN
Jakarta,2017
59
Burhanudin,.skripsi, “Pengembangan e-learning dengan moodle sebagai alternative
media pembelajaran berbasis internet di SMP Negeri 5 Semarang,” Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Penddidikan Universitas Negeri Semarang,2011
42
C. Kerangka Berpikir
Permasalahan yang bersumber pada kebutuhan penggunaan teknologi
baru dan modern telah menjadi bagian diskusi utama dalam penelitian desain
dan pengembangan. Teknologi baru merupakan salah satu bentuk produk
pendidikan yang selalu diperbarui agar sesuai dengan dinamika kebutuhan
pendidikan. Saat ini sangat sulit ditemukan pelaksanaan pembelajaran tanpa
mempergunakan teknologi. Telah berkembang pembelajaran online dengan
model sinkron yang dinamis. Pembelajaran ini membutuhkan kebaruan
teknologi baik yang bersifat perangkat keras (hardware), perangkat lunak,
(software) maupun jaringannya (network).60
Berdasarkan observasi yang tercantum pada latar belakang masalah,
bahwa sekolah sudah memfasilitasi perlengkapan teknologi informasi dan
komunikasi. Namun belum optimal digunakan sebagai alternatif media e-
learning berbasis LMS dalam proses pembelajaran, hal ini karena guru belum
pernah membuat LMS. Sedangkan siswa memerlukan sumber belajar dan alat
evaluasi yang lebih variatif agar dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan
mengurangi kejenuhan dalam belajar di kelas . Pengembangan ini akan
difokuskan kepada pembelajaran biologi pada konsep sistem pencernaan. E-
learning berbasis LMS moodle didesain sesuai dengan kebutuhan kompetensi
dasar dan indikator yang harus dicapai. Maka hasil desain pengembangan
akan divalidasi oleh ahli media dan materi. Berikut merupakan bagan
kerangka berpikir berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan.
60
Rusdi,op.cit,h.25-26
A. Model Pengembangan
Penelitian dan pengembangan Learning Management System
menggunakan moodle (modular object dynamic learning environment) pada
konsep sistem pencernaan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
metodologi penelitian pengembangan (Research and Development) yang
dijelaskan oleh Dick dan Carry. Penelitian ini menggunakan metodologi
penelitian pengembangan karena penelitian ini untuk menghasilkan suatu
produk yang efektif untuk digunakan oleh siswa dan guru di sekolah. produk
yang dihasilkan berupa perangkat lunak (software) pembelajaran online (e-
learning) berupa Web e-learning yaitu LMS moodle.
Menurut Dick dan Carey, mengembangkan pembelajaran identik dengan
mendesain pembelajaran. Desain merupakan fase perencanaan dan
pengembangan produk. oleh karena itu, desain dan pengembangan
merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan untuk menghasilkan sesuatu
yang inovatif dan produktif.1
Penciptaan produk pada dasarnya terdapat dua aliran yaitu aliran berpikir
analitis (analytical thinking), atau analisis ilmiah (scientific analytical) yang
bertujuan untuk mengkaji secara mendalam analisis ilmiah permasalahan
yang muncul secara empiris dalam bidang kependidikan, selanjutnya
menurunkan ide (breaking down ideas) agar permasalahan terselesaikan.
Sedangkan aliran berfikir desain (design thinking) bertujuan untuk menggali
dan membangun ide (building up ideas).2
Maka pola dasar mendesain dan mengembangkan produk berdasarkan
aliran berpikir analitis atau berpikir ilmiah adalah menggunakan kerangka
model Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation
(ADDIE). Penelitian ini akan menggunakan model ADDIE karena
1
Rusdi,op.cit,h.18-19
2
Ibid,h.114
44
45
Analysis
Mengkaji masalah, dan mendefinisikan tujuan
pembelajaran.
Design
Menetapkan strategi, keriteria, dan isntrumen evaluasi
keefektifan proyek
Development
Mengembangkan flowchart, sitemap, storyboard
Mengembangkan prototipe
implementation
3
Ibid, h.121
46
LMS moodle ini mengandung materi ajar (konten) mata pelajaran biologi
materi sistem pencernaan yang telah dirangkum berdasarkan kesesuaian
capaian kompetensi dasar (KD) materi tersebut. Materi ajar yang disampaikan
oleh LMS moodle berupa gambar infografis yang tujuannya untuk
menyampaikan materi sistem pencernaan, power point, dan video
pembelajaran dari youtube. Materi ajar yang diperoleh dari berbagai sumber
tersebut sebelumnya dilakukan analisis isi. Kemudian agar lebih
memudahkan materi dimuat dalam program mapping, dimana program
mapping ini merupakan tabel yang memuat bahan ajar materi pembelajaran
yang akan disampaikan pada LMS.
d. Pembuatan flowchart
Pembuatan flowchart bertujuan untuk menggambarkan e-learning secara
terstruktur sehingga mudah untuk dipahami.
e. Pembuatan storyboard
Storyboard dibuat untuk memastikan bahwa setiap lembar tampilan
dapat menyampaikan pesan secara efisien dan efektif.
4
Ibid,h.128
48
pengamatan ahli media dan materi pada tahap validasi oleh para ahli,
sehingga LMS moodle dapat diperbaiki kembali jika memang diperlukan
sebelum uji coba kepada sasaran pengguna produk.
3. Uji coba kelompok kecil, atau uji kelompok terbatas yang terdiri dari 6-10
siswa. Uji coba dilaksanakan saat jam pelajaran. Uji coba dilaksanakan di
MA Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah.
4. Uji coba lapangan dengan melibatkan 30-100 subjek pengguna dalam
lingkup SMA Huffadz Darul Munir kelas XI IPA. Uji coba lapangan
adalah evaluasi yang dilakuka terhadap suatu produk yang sudah selesai
dikembangkan namun masih membutuhkan atau memungkinkan untuk
direvisi akhir.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena ini disebut variable
penelitian.5 Setiap pengukuran, baik melalui prosedur tertulis maupun
prosedur observasi, memerlukan alat ukur tertentu yang tepat. Alat ukur dapat
dikelompokkan ke dalam dua golongan besar yaitu tes dan bukan tes.6
5
Sugiyono,op.cit,h.148
6
Ahmad Sofyan,dkk.,Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta,2006),h.34
50
7
Zulfiani, dkk.,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta,2009),h.78-79
8
Sugiyono,op.cit,h.199
51
Tampilan Gambar 2
2 Tampilan Tampilan Layou t dan
2
Background
Tampilan Video 3
Tampilan Navigasi 3
Jumlah
No. Aspek Penilaian Indikator
Butir
Kegiatan pembelajaran 1
Strategi Pembelajaran 1
1 Desain Pembelajaran
Kesesuaian penyampaian
3
materi
Kesesuaian dan kelengkapan isi
6
2 Materi materi
Evaluasi materi 2
9
Batara Risdanto, op.cit,h.
10
Citra Chairunnisa, Skripsi, Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Pada
Konsep Sistem Sirkulasi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah), diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/43728 pada tanggal 28 Februari 2020
52
b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara pada penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan
seputar kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan untuk mengetahui
informasi lebih lanjut mengenai permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran. Pedoman wawancara digunakan saat survei lapangan. Pada
penelitian pendahuluan untuk mendapatkan data awal dari guru mengenai
proses pembelajaran yang dapat meningkatkan efektifitas siswa serta bahan
ajar yang digunakan guru untuk mendukung proses pembelajaran biologi.
11
Lampiran 16, h.221
12
Lampiran 17,h.222
54
Skor Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Baik
2 Tidak Setuju/Tidak Baik
3 Kurang Setuju/Kurang Baik
4 Setuju/Baik
5 Sangat Setuju/Sangat Baik
b. Data yang terkumpul dihitung skor rata-rata (mean) setiap kriteria yang
dinilai dengan rumus sebagai berikut:13
Ʃ𝑥
𝑀𝑥 =
𝑁
Dengan keterangan :
Mx = rerata nilai
Ʃ = tanda jumlah
x = nilai mentah yang memiliki nilai
N = banyaknya subjek yang memiliki nilai
c. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran dari hasil penilaian para
ahli, maka dilakukan perhitungan persentase perolehan skor dan
menentukan kisaran kriteria persentase, dengan rumus:14
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
P= 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑢𝑚
Dengan keterangan:
P = Persentase kelayakan media
Skor kriterium dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
13
Anas Sudijono, Pengantar Statistika, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h.81
14
Karunia Eka L dan Mokh Ridwan, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: Refika
Aditama,2018,h.334.
56
15
Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika Edisi Kedua,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.71
16
Ibid
57
Persentase Kriteria
81% - 100% Sangat Layak
61% - 80% Layak
41% - 60% Cukup
21% - 40% Kurang Layak
≤ 20% Tidak Layak
Keterangan:
17
Karunia dkk, op.cit,h.334
58
Persentase Kriteria
81% - 100% Sangat Layak
61% - 80% Layak
41% - 60% Cukup
21% - 40% Kurang Layak
≤ 20% Tidak Layak
18
Sahid Rahardjo,Cara Menghitung N-Gain score kelas Eksperimen dan Kontrol dengan
SPSS, diaambil dari https://www.spssindonesia.com/2019/04/cara-menghitung-n-gain-score-
spss.html pada tanggal 25 Desember 2020
59
19
Ibid
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1
Lampiran 1 – 4, h. 112-122
61
pengalaman baru bagi guru tersebut untuk menjadikan LMS moodle ini
sebagai media utama dalam proses pembelajaran. Guru berharap produk LMS
moodle ini dapat meningkatkan minat belajar dan menarik perhatian siswa,
terutama pada pembelajaran biologi.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa tidak diperkenankan membawa alat
elektronik ke dalam kelas hal ini karena sudah peraturan dari asrama santri
(pondok pesantren) akan tetapi sekolah telah menyediakan lab komputer
dengan perangkat TIK beserta jaringan internet yang baik. Hanya saja
kembali kepada guru yang mengajar apakah dapat memanfaatkan fasilitas
tersebut atau tidak. Guru biologi menyatakan bahwa ia pernah beberapa kali
menggunakan ruang lab komputer untuk pembelajaran namun belum pernah
menerapkan e-learning berbasis LMS. Aplikasi yang pernah digunakan oleh
guru yaitu zoom meeting. Aplikasi tersebut digunakan sejak kondisi pandemi
wabah Covid-19. Jika di dalam kelas, guru hanya memanfaatkan fasilitas
proyektor dan papan tulis. Di zaman yang sudah semakin canggih, tentunya
siswa sudah mengetahui beberapa aplikasi sosial media yang dapat digunakan
sebagai pembelajaran seperti google classroom dan zoom. Sehingga aplikasi
pembelajaran bukan lagi hal yang tabu bagi mereka. Namun mereka berharap
hadirnya produk ini dapat memuat konten pembelajaran yang lebih menarik,
seperti memuat gambar gambar yang menarik, animasi, video, dan
sebagainya yang tentunya didesain dengan tampilan yang menarik sehingga
dapat meningkatkan minat belajar mereka melalui produk LMS ini. Adapun
berdasarkan hasil wawancara guru MP UIN Jakarta, singkatnya
bagaimanapun metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang
diterapkan, guru tetap terlihat sebagai teaching centred artinya siswa tidak
bisa lepas untuk sepenuhnya belajar mandiri. Hasil Wawancara dapat dilihat
pada lampiran 4.2
Masalah yang ditemukan dari sudut pandang guru adalah penggunaan
media pembelajaran yang hanya sebatas buku text, papan tulis, dan LCD.
2
Lampiran 4, h.119
62
Selain itu siswa tidak diperkenan membawa alat elektronik lainnya. Kecuali
dengan membawa mereka belajar ke dalam lab komputer. Kemudian untuk
mengajak siswa belajar berbasis teknologi tentunya guru memerlukan
perangkat software sebagai pendukung pembelajaran agar lebih memotivasi
siswa dalam belajar.
2) Hasil wawancara Siswa
Untuk mendapatkan data analisis kebutuhan maka dilakukan juga
wawancara terhadap siswa terkait kegiatan pembelajaran yang dibutuhkan
oleh siswa. Wawancara dilakukan oleh dua siswa yang berbeda sekolah.
Wawancara siswa pertama dilakukan di Madrasalh Aliyah (MA) Madrasah
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil
wawancara, siswa tidak terlalu menyukai mata pelajaran biologi, ia lebih
tertarik dengan pelajaran kimia dan matematika. Karena pelajaran biologi
membutuhkan metode menghafal. Selama kegiatan belajar mengajar di
sekolah, guru mengajar dengan berbagai macam metode terutama metode
ceramah dan diskusi, akan tetapi media pembelajaran yang digunakan masih
belum variatif, hal ini mengakibatkan siswa jenuh dalam belajar. Menurut
salah satu siswa kelas XI IPA dari sekolah SMA Huffadz Darul Munir, belajar
biologi membutuhkan media pembelajaran yang banyak animasi karena
dirinya sendiri akan mudah memahami materi biologi jika diperlihatkan
contoh dari materi tersebut seperti materi sistem gerak, tumbuhan, dan hewan.
Namun ketika materi yang lain seperti materi sel, siswa sulit memahami
materi tersebut karena tidak mudah dilihat secara langsung atau gambar yang
lebih jelas dan lengkap.3 Maka dari itu siswa membutuhkan video, atau
gambar animasi yang lebih bervariasi sehingga memudahkan siswa
memahami pelajaran dan lebih tertarik pada pelajaran. Hal ini menjadi salah
satu alasan untuk peneliti agar dapat mengembangkan media pembelajaran
yang variatif.
3
Lampiran 2, h.113
63
Selain itu, siswa SMA Huffadz Darul Munir sudah tidak lagi tabu dalam
mengoperasikan teknologi. Meskipun mereka tinggal di sebuah asrama dan
tidak menggunakan smartphone, beberapa kali siswa diberi kesempatan
belajar menggunakan komputer yang difasilitasi oleh sekolah. Siswa merasa
penting dengan adanya teknologi pada saat belajar, karena siswa
membutuhkan alat yang dapat membantu mereka bebas bereksplorasi. Oleh
karena itu siswa akan sangat tertarik dengan media pembelajaran online. Hal
ini akan meningkatkan semangat belajar dan rasa ingin tahu mereka terhadap
pelajaran.
b. Analisis Materi
Tahap ini bertujuan untuk menyusun naskah pembelajaran pada media
yang akan dikembangkan. Pemilihan materi dan penyususnan naskah
pembelajaran dilakukan setelah berkonsultasi dengan guru Biologi SMA
Huffadz Darul Munir Bekasi. kegiatan pertama yang dilakukan pada tahap ini
yaitu mengidentifikasi dan merangkum materi-materi pokok yang akan
dipelajari oleh siswa dan menyususnnya ke dalam bentuk peta konsep.
Sumber yang digunakan dalam menyusun materi-materi pokok berasal dari
buku siswa mata pelajaran biologi SMA kelas XI kurikulum 2013 revisi
karangan Irnaningtiyas tentunya buku ini telah dinyatakan layak berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
148/P/2016 tahun 2016.
Tahap selanjutnya, membuat peta konsep. peta konsep disusun secara
sistematis agar memudahkan siswa dalam memahami materi. Penyusunan
peta konsep ini merupakan hasil perbandingan dari peta konsep buku mata
pelajaran biologi SMA kurikulum 2013 edisi resivi karangan Irnaningtyas.
Kemudian disusun sesuai dengan prinsip pengembangan bahan ajar, dimana
konsep harus disusun mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit,
dari yang konkret untuk memahami yang abstrak. Siswa akan lebih mudah
64
4
Depdiknas. Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Departemen Pendidikan Nasional,2008), h.4
65
Tabel 4.1. Susunan Materi pada Learning Management System (LMS) Moodle
5
Kadek Suartama dan Dewa Kade Tastra, Loc.cit,h.98
6
Lampiran 7, h. 136
66
Desain resource pada e-learning berbasis moodle ini terdiri atas halaman
teks, halaman web, link ke file atau situs, direktori, label dan paket LMS.
Sedangkan pada course aktivitas didesain terdiri atas tugas kuis, forum
diskusi, dan chatting. Perancangan materi telah disusun dalam program
mapping yang dapat dilihat pada lampiran 6.7
d. Perancangan Skenario LMS Moodle
Perancangan scenario LMS moodle mencakup kerangka dan alur atau
gambaran aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam menggunakan learning
management system (LMS) yang dikembangkan. Bagan alur skenario
pembelajaran dibuat dalam bentuk flowchart. Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan, flowchart ini didesain untuk memudahkan pengguna (user) dalam
menggunakan LMS moodle karena tersedianya navigasi yang ringkas pada
LMS moodle. Berikut adalah flowchart untuk pembuatan learning
management system (LMS) moodle.
7
Lampiran 6,h.132
67
8
Lampiran 15, h.207
70
butir soal yang valid untuk dijadikan soal pretest dan posstest. Adapun
rekapitulasi analisis butir soal melalui aplikasi anates V4 dapat dilihat pada
lampiran 16.9
9
Lampiran 16,h.221
71
Halaman depan dari LMS moodle terdiri dari tombol login, pilihan
course dan pilihan bahasa yang akan digunakan oleh pengguna.
Kemudian peneliti membuat panduan pembelajaran e-learning dan dapat
diunduh oleh guru dan siswa. Panduan tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 5.10 Tampilan home setelah pengguna log-in terdiri dari
navigasi, forum chat, course materi, dan pengaturan profil. Navigasi
10
Lampiran 5,h.122
72
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.4 (a) Navigasi (b) Forum Chat (c) Pengaturan Profil (d) Dahsboard
11
Lampiran 7,h.136
12
Lampiran 6,h.132
13
Surya, cara memberikan badge untuk siswa pada moodle, diakses oleh
https://www.buatkuingat.com/2020/08/cara-memberikan-badge-untuk-siswa-pada-moodle.html
pada tanggal 20 Januari 2021.
74
b. (b)
(c)
Gambar 4.6 (a) Infografis (b) Video youtube (c) Powerpoint
9) Selanjutnya admin mengunggah pertanyaan diskusi pada forum diskusi,
dan kuis. Pertanyaan diskusi dan kuis dapat dilihat pada lampiran 7.14
Soal kuis diunggah dengan bantuan aplikasi Examview dimana aplikasi
ini berguna untuk mengunggah soal-soal kuis secara keseluruhan.
Berikut adalah gambar forum diskusi dan kuis.
14
Lampiran 7,h.167-185
75
materi zat makanan. LKS diunggah oleh admin, sehingga guru dan siswa
dapat mengunduh LKS tersebut. Selain menyajikan LKS, admin
menyajikan video pra pratikum dan kuis (posttest). Berikut adalah
gambar tampilan tugas mandiri pada LMS moodle.
b. Validasi Ahli
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini salah satunya adalah validasi
media oleh para ahli media dan ahli materi tabel 4.3. Aspek yang dinilai oleh
ahli media meliputi aspek rekayasa perangkat lunak, aspek tampilan, dan
aspek pemrograman. Sedangkan Aspek yang dinilai oleh ahli materi meliputi
aspek desain pembelajaran, dan aspek materi. Hasil dari penilaian para ahli
akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi produk. Revisi produk
dalam penelitian ini, peneliti mengacu kepada saran dari para ahli.
Dari hasil penilaian validator diperoleh kritik dan saran yang akan
dijadikan acuan untuk merevisi media yang telah dikembangkan. Hasil
validasi yang berupa saran dan kritikan dari validator selanjutnya dijadikan
acuan dalam merevisi produk yang telah dikembangkan. Setelah prototipe 1
sudah melalui tahap revisi maka akan dihasilkan prototipe II yang akan di uji
cobakan di dua sekolah, yaitu di MA Madrasah Pembangunan Syarif
Hidayatullah Jakarta dan SMA Huffadz Darul Munir Bekasi. Hasil validasi
dari beberapa ahli akan dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil Revisi Media Berdasarkan Hasil Validasi Ahli Media
15
Lampiran 19, h.231
79
Tabel 4.5 Hasil revisi materi berdasarkan hasil validasi ahli Materi
16
Lampiran 20, h.233
82
Isi dari sub materi zat makanan tidak sesuai, Setelah halaman pendahuluan, materi zat makanan
Pengelompokkan dimulai dari pendahuluan namun tidak memiliki di lanjutkan dengan pengertian zat makanan
materi pengertian zat makanan dan terlalu banyak kemudian halaman materi dikurangin berdasarkan
halaman jenis zat makanan
Keliru dalam menyajikan gambar sebagai contoh Gambar sudah disesuaikan pada materi zat
materi kekurangan zat protein,begitupun terdapat makanan, sistem pencernaan manusia, gangguan
Penyajian Gambar
gambar yang tidak patut untuk dijadikan contoh pencernaan, teknologi pencernaan, dan sistem
pada submateri gangguan sistem pencernaan pencernaan ruminansia.
Keliru dalam menyajikan materi sehingga banyak Istilah-istilah pada materi sistem pencernaan dalam
Penulisan Materi kesalah pahaman pada istilah istilah yang bahan ajar sudah disesuaikan dengan buku-buku
terkandung dalam materi sistem pencernaan yang digunakan sebagai acuan pengembangan
Penggunaan jenis font Penggunaan jenis font huruf terlalu banyak Jenis font sudah diperbaiki menjadi satu jenis font
huruf macamnya yang sama
Penggunaan warna Penggunaan warna dasar pada infografis terlalu Masing masing infografis pada sub materi telah
dasar pada infografis banyak, harusnya di samakan setiap sub materi disamakan.
Berdasarkan uraian saran dan komentar validator ahli materi di atas, maka
peneliti perlu melakukan perbaikan terhadap LMS moodle. Hasil perbaikan pada
LMS moodle dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
83
(a) (b)
Gambar 4.18 Perbaikan Penyajian Gambar dalam Infografis
17
Lampiran 24, h. 248
85
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis data hasil pengisian lembar
penilaian ahli materi, ahli media, guru dan siswa untuk mengetahui kelayakan
dan keberhasilan Learning Management System (LMS) Moodle.
18
Lampiran 21,h.237-238
87
rata penilaian media e-learning berbasis LMS moodle pada konsep sistem
pencernaan menurut ahli media sangat layak digunakan sebagai bahan
pembelajaran. Untuk rincian hasil perhitungan kualitas media pada setiap
indikator penilaian dapat dilihat pada tabel 4.8. Rekapitulasi penilaian media
oleh ahli media dapat dilihat pada lampiran 21.19
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Penilaian Media Oleh Ahli Media Tiap Indikator
Rata-
No. Indikator Keterangan
rata
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak
1 Maintanable 5,00 Sangat layak
19
Lampiran 21, h. 236
88
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa penilaian media oleh ahli
media yaitu berkisar pada nilai 4,00 – 5,00. Dari hasil penilaian ahli media
yang sudah dilakukan, hal ini menyatakan bahwa media sudah layak
digunakan untuk pembelajaran pada konsep sistem pencernaan.
b. Penilaian Bahan Ajar oleh Ahli Materi
Validasi materi pada media e-learning berbasis LMS moodle dilakukan
penilaian terhadap dua aspek yaitu aspek pembelajaran dan aspek materi.
Berdasarkan hasil perhitungan data, didapatkan hasil sebagaimana disajikan
dalam tabel 4.7, sedangkan untuk ktiteria persentase media dapat dilihat pada
tabel 3.9. Hasil perhitungan kualitas media oleh ahli materi dapat dilihat pada
lampiran 22.20
20
Lampiran 22,h.240-242
89
21
Lampiran 22, h. 240
90
Tabel 4.11 Data perhitungan Angket Respon Guru Terhadap Learning Management
System Moodle Tiap Aspek
No. Aspek yang dinilai Persentase Kriteria
1 Desain Pembelajaran 93,75% Sangat Baik
2 Desain Materi 91,25% Sangat Baik
3 Desain Tampilan 96,70% Sangat Baik
4 Media Pendukung 90% Sangat Baik
5 Aksesibilitas 87,50% Sangat Baik
Total 91% Sangat Baik
22
Lampiran 23,h.244
91
Tabel 4.12 Data Perhitungan Angket Respon Guru Terhadap Learning Management
System Moodle Tiap Indikator
Aspek Indikator Persentase Kategori
Materi sesuai dengan
90% Sangat Baik
kompetensi
Materi sesuai dengan
90% Sangat Baik
tujuan pembelajaran
Penyajian materi mudah
90% Sangat Baik
dimengerti
Materi yang disajikan
90% Sangat Baik
menarik
Materi yang disajikan
Desain 100% Sangat Baik
variatif
Pembelajaran
LMS moodle ini dapat
memacu siswa untuk aktif 90% Sangat Baik
belajar
LMS moodle ini dapat
digunakan untuk 100% Sangat Baik
pembelajaran individu
Umpan balik memberikan
informasi tambahan yang 100% Sangat Baik
cukup untuk siswa
Materi memiliki konsep
100% Sangat Baik
yang benar
Pemberian contoh sesuai
100% Sangat Baik
dengan materi
Isi materi mudah dipahami 90% Sangat Baik
Tingkat kesulitan materi
Desain Materi disusun sesuai dengan 80% Sangat Baik
kemampuan siswa
Bentuk soal variatif 90% Sangat Baik
Latihan soal sesuai dengan
90% Sangat Baik
materi yang diberikan
Penyampaian gambar
90% Sangat Baik
sesuai dengan materi
Teks dapat dibaca dengan
90% Sangat Baik
baik
Penggunaan bahasa pada
Desain
LMS moodle sesuai 90% Sangat Baik
Tampilan
dengan EYD
Jenis dan ukuran tulisan
90% Sangat Baik
jelas dan sesuai
92
table 4.13. Kritik dan saran guru dirangkum dari sebuah angket penilaian
yang terdapat pada lampiran 12 dan 1323
23
Lampiran 12 dan 13, h. 198-203
24
Lampiran 24, h. 248
94
Berdasarkan hasil uji coba pembelajaran oleh siswa kelompok kecil, didapatkan
perolehan persentase skor rata-rata pada aspek desain tampilan sebesar 88% dengan
kriteria sangat layak.
25
Lampiran 24,h.249-250
98
Persentase
No Komponen yang dinilai Kriteria
Perolehan
Materi yang terdapat pada LMS
1 moodle sesuai dengan kompetensi 88% Sangat Baik
dasar
Materi yang terdapat pada LMS
2 moodle sesuai dengan tujuan 86,7% Sangat Baik
pembelajaran
Penyajian materi mudah dimengerti
3 88% Sangat Baik
oleh siswa
4 Materi yang disajikan variatif 87% Sangat Baik
5 Materi yang disajikan menarik 86% Sangat Baik
LMS moodle ini dapat digunakan
6 92% Sangat Baik
untuk pembelajaran individu
LMS moodle ini dapat memacu siswa
7 85,3% Sangat Baik
untuk aktif belajar
99
Penilaian aspek media pendukung yakni berupa gambar, video dan power
point yang terdapat pada LMS moodle mendapatkan rata-rata sangat baik
dengan persentase sebesar 89,5%.
Pada penelitian kelompok besar siswa diberikan angket persepsi untuk
mengetahui tanggapan siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran
online (elearning) menggunakan Learning Management Sytem (LMS)
Moodle pada mata pelajaran Biologi konsep sistem pencernaan. Hasil
tanggapan tersebut akan menjadi sebuah kritikan dan saran kepada peneliti
agar dapat memperbaiki LMS moodle. Berikut di bawah ini adalah tabel hasil
evaluasi siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan LMS
moodle pada pembelajaran biologi. Rekapitulasi penilaian siswa terhadap
pembelajaran online menggunakan LMS moodle dapat dilihat pada lampiran
25.26
26
Lampiran 25, h. 251
101
27
Lampiran 24, h. 250
102
Selain itu penulis mendapatkan respon siswa berupa kritik dan saran melalui
angket penilaian siswa terhadap LMS moodle. Berikut merupakan hasil respon
siswa berupa kritik dan saran yang telah dirangkum . Rekapitulasi respon siswa
berupa kritik dan saran dapat dilihat pada lampiran 26.28
Tabel 4.25 Hasil Respon Siswa Terhadap Media e-learning Berbasis LMS Moodle
Berupa Kritik dan Saran
Siswa
Kritik dan Saran
ke-
Sistem pembelajaran ini sangat baik semoga dapat dikembangkan
1
kembali
2 Sangat baik dan sudah sesuai dengan materi
Semua sisi, mulai dari UI sampai koneksi yang bisa dicapai (contoh:
3 fitur chat guru dengan murid) dalam web learning ini sudah dalam
kategori bagus. Mudah-mudahan kedepannya ada fitur menarik
4 Pembelajaran dengan moodle sangat menarik
Pembelajaran dengan sistem moodle sangat menarik dan kreatif
5 apalagi dikala situasi PJJ seperti saat ini. sarannya agar materinya
dibuat lebih menarik agar terkesan variatif
28
Lampiran 26, h. 252
103
memperhatikan kritik dan saran yang diberikan oleh siswa terhadap media e-
learning yang telah digunakan. Hasil respon siswa positif, siswa antusias
merasa terbantu dengan media e-learning tersebut, dan merasa tertarik.
d. Deskripsi dan Hasil Analisis Data Instrumen Tes
Penelitian instrument tes berupa pretest dan posttest ini dilakukan untuk
melihat peningkatan hasil belajar siswa. Pemberian pretest dan posttest
merupakan salah satu kriteria yang dapat menunjukkan apakah LMS moodle
yang dikembangkan efektif atau tidak. Hasil data nilai yang diperoleh dapat
dilihat pada tabel 4.26. Hasil rekapitulasi pretest dan posttest siswa secara
keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 27.29
Tabel 4.26 Deskripsi Hasil Tes Siswa
Data Nilai Pretest Posttest
Nilai Tertinggi 47 87
Nilai Terendah 11 37
Rata-rata 29 75
29
Lampiran 27, h. 253-254
104
60%
50%
50%
40%
Persentase
40%
30%
20%
10%
10%
0%
Tinggi Sedang Rendah
Kriteria N-Gain
30
Firdaus Daud, op.cit h,35
31
Lampiran 27, h. 255-256
105
seperti intelegensi (IQ), minat, bakat, motivasi, kognitif, dan daya nalar
peserta didik. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan seperti lingkungan
fisik dan sosial, sedangkan faktor instrumental seperti kurikulum, media, dan
guru.32
32
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Pers), 2010,h.24-32
106
33
Batubara,op.cit, h.220
107
2. Kelebihan Produk
Setelah melakukan tahapan uji coba produk, didapatkan data hasil
analisis uji coba produk, komentar dan saran dari para subjek penelitian. Hal
ini menjadi dasar untuk mengetahui kelebihan dari produk yang
dikembangkan, antara lain:
a) Pengguna merasa mudah dalam menggunakan produk.
b) Pengguna merasa termotivasi untuk belajar biologi melalui web/aplikasi
pembelajaran.
c) Pengguna merasa terbantu dengan pembelajaran berbasis web (e-
learning).
d) Pengguna merasa terdapat peningkatan dalam membaca dan belajar.
e) Pengguna merasa lebih bebas dalam bereksplorasi dengan pembelajaran
berbasis web (e-learning).
f) Pengguna merasa puas karena produk ini dapat diakses dimana saja dan
kapan saja.
108
3. Kekurangan Produk
Peneliti menyadari berbagai macam kekurangan dalam pengembangan
produk ini. Adapun kekurangan yang penulis temukan berdasarkan hasil uji
coba lapangan dan komentar dari para subjek yaitu:
a) Pengguna tidak dapat membuat akun sendiri kecuali dibuatkan oleh
admin.
b) Pengguna yang tidak memiliki akun tidak dapat mengikuti pembelajaran.
c) Tampilan yang digunakan melalui komputer/laptop tidak sama dengan
yang diakses menggunakan smartphone.
d) Pengguna merasa nama web yang digunakan kurang sesuai dengan web
pembelajaran biologi.
e) Pengguna merasa perlu adanya game edukasi yang dapat meningkatkan
minat saat belajar.
f) Untuk mengakses video masih memerlukan koneksi internet, sehingga
pengguna harus memiliki kuota lebih.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
109
DAFTAR PUSTAKA
110
111
Lampiran 1.
114
115
Lampiran 2.
116
117
118
Lampiran 3.
119
120
121
Lampiran 4.
122
123
124
Lampiran 5.
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
Lampiran 6.
PROGRAM MAPPING
Kelas/Semester : XI MIA/SMA
KD : 3.7 : Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.
4.7 : Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan
kebutuhan energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.
Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu mengidentifikasi sistem pencernaan yang terdapat pada manusia dan hewan ruminansia.
2. Menganalisis hasil percobaan uji zat makanan dan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan.
5 Sistem Organ Sistem Gambar Quiz 1-10 Pertemua Organ Sistem Pencernaan
Pencernaan Pencernaan Teks Diskusi n Ke 3 (1 Manusia: Infografis by
Hewan Hewan Video Rangkuman Jam) CorelDraw dan Video dari
Ruminansia Ruminansia https://youtu.be/IorjwsLJ73w
Mekanisme Proses Pencernaan Hewan
Pencernaan Ruminansia: Infografis by
Hewan CorelDraw dan Gambar dari
Ruminansia https://images.app.goo.gl/KquL
RGAjKCuoMeT39
Ulangan Pertemua Soal Ulangan Sistem
harian 1 n ke-4 (1 Pencernaan berupa pilihan
Jam) Ganda 30 soal
138
Lampiran 7.
Kelas/Semester : XI MIA/SMA
KD : 3.7 : Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.
4.7 : Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan
kebutuhan energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.
Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu mengidentifikasi sistem pencernaan yang terdapat pada manusia dan hewan ruminansia.
2. Menganalisis hasil percobaan uji zat makanan dan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan.
Makanan dan zat makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh sebaiknya makanan yang baik dan menyehatkan.
Syarat makanan yang baik dan menyehatkan sebagai berikut:
1. Makanan yang mudah dicerna.
2. Higienis yaitu makanan tidak mengandung bibit penyakit dan zat-zat aditif yang membahayakan kesehatan tubuh.
3. Makanan yang mengandung zat gizi (nutrisi) dengan jumlah yang mencukupi sesuai dengan yang diperlukan tubuh,
seperti mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral, dan air.
4. Makanan harus mengandung kalori dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan tubuh.
Fungsi makanan di dalam tubuh manusia, di antaranya:
1. Sebagai sumber energi (zat pembakar), yaitu makanan yang mengandung zat gizi lemak, protein, dan karbohidrat.
2. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun), yaitu makanan yang
mengandung protein, mineral, dan air. Zat tersebut diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, serta memelihara dan
mengganti sel-sel yang rusak.
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur), yaitu makanan yang mengandung protein, mineral, air, dan vitamin.
4. sebagai pelindung tubuh terhadap lingkungan dan bibit-bibit penyakit (zat pelindung). Lemak melindungi tubuh dari
udara dingin. Vitamin sebagai antioksidan yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas
reaktif. Protein membentuk antibodi untuk pertahanan terhadap infeksi bibit penyakit.
141
C. Karbohidrat
142
Karbohidrat paling banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Karbohidrat dalam makanan
berupa pati, sukrosa, laktosa, dan fruktosa.
143
D. Protein
E. Lemak
Sekitar 95% lemak pada makanan manusia berbentuk trigliserol atau disebut juga trigliserida.
Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut pada molekul gliserol. Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh.
144
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid, seperti lecitin. Kolesterol banyak ditemukan dalam
konsentrasi tinggi pada otak, hati, dan kuning telur. Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu, keju, mentega,
dan daging.
Fosfolipid adalah komponen utama pembentuk membran sel, dan biasanya ditemukan pada banyak makanan. Sumber
lecitin yang baik adalah putih telur.
Trigliserida adalah sumber energi penting yang dapat digunakan untuk memproduksi molekul ATP. Trigliserida
menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat. Satu gram lemak secara keseluruhan dapat
menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori. Beberapa sel, seperti sel otot rangka mendapatkan energi utamanya dari
trigliserida.
Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain itu, lemak dapat melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga
membantu penyerapan vitamin tersebut oleh tubuh. Lemak juga dapat melindungi alat-alat tubuh dan dapat menjaga suhu
tubuh tetap stabil.
Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol dapat dimodifikasi menjadi bentuk molekul penting
lainnya, seperti garam empedu dan hormon steroid. Garam empedu sangat penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak.
Sementara itu, hormon steroid terdiri atas hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron.
145
G. Air
Tubuh kita sebagian besar tersusun dari air, yaitu sebanyak 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian
tubuh tanpa lemak atau sekitar 47 liter. Kandungan air pada tubuh anak-anak lebih besar dari angka tersebut, misalnya bayi
saat lahir memiliki kandungan air sekitar 75% dari berat badannya. Oleh karena itu, tubuh kita setiap hari memerlukan air
sekitar 2,5 liter untuk orang dewasa yang berasal dari air minum sekitar 1,5 liter dan yang berasal dari makanan sekitar 1,0
liter. Manusia dapat meninggal dalam waktu kurang dari seminggu jika tidak mengonsumsi air.
147
H. Rangkuman
Zat Makanan yang diperlukan oleh tubuh ada 6 macam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Berdasarkan keperluan tubuh, zat makanan dibedakan menjadi 2 yaitu :
Zat Makanan Makro : Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar seperti karbohidrat, protein, lemak,
dan air.
Zat Makanan Mikro : zat yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, seperti vitamin dan mineral.
1. Karbohidrat : tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat dibagi menjadi 3
kelompok yaitu Monosakarida, disakarida, polisakarida.
2. Protein : tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Beberapa protein terkadang
mengandung unsur sulfur (S) dan fosfor (P). Fungsi protein adalah untuk pertumbuhan, perbaikan, pemeliharaan
148
sel-sel tubuh, penyusun hormon, enzim dan zat antibodi. Protein tersusun atas asam amino. Asam amino dibedakan
menjadi dua yaitu, Asam amino esensial dan asam amino nonesensial.
3. Lemak : tersusun atas unsur dasar C,H,O, dan mengandung N serta P. Lemak tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Lemak merupakan senyama organik yang tidak dapat larut dalam ether, kloroform, benzena, dan alkohol
panas. Berdasarkan tingkat kejenuhannya Asam lemak dibedakan menjadi 2 yaitu, Asam lemak jenuh adalah asam
lemak yang dapat disintesis tubuh. sedangkan asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang tidak dapat disintesis
oleh tubuh. Fungsi lemak adalah penghasil energi sebesar 9.3 kalori per 1 gram lemak, sebagai pelarut vitamin A,
D, E, dan K. Kemudian sebagai pelindung alat-alat tubuh, pelindung tubuh dari suhu dingin, dan penahan rasa
lapar.
4. Vitamin : merupakan makanan yang tidak menghasilkan energi dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin
berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Vitamin dibedakan menjadi 2 yaitu, vitamin yang larut dalam air dan
vitamin yang tidak larut dalam air.
5. Mineral : berperan penting dalam pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah, serta membantu regulasi fungsi
tubuh. Unsur mineral dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: makroelemen yakni unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah besar, dan mikroelemen yakni unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
6. Air : Air memiliki peran sebagai medium reaksi kimia tubuh, penyusun protoplasma, darah, dan limfa. Di dalam
tubuh manusia terdiri dari kurang lebih 70% air.
Organ A. Pendahuluan
Sistem Sistem pencernaan pada manusia meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Pencernaan Saluran pencernaan terdiri atas mulut (cavum oris), tekak (faring), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus),
Manusia usus halus (duodenum, jejunum, dan ileum), usus besar (kolon), rektum, dan anus.
Kelenjar pencernaan terdapat pada kelenjar ludah (saliva), lambung, pankreas, dan hati
149
C. Mulut
Di dalam mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.
Bagian - bagian penyusun organ mulut di antaranya:
1. Bibir, pada mulut, bibir berfungsi menerima makanan dan membantu menghasilkan suara.
2. Gigi, gigi berfungsi untuk memotong dan mengunyah makanan, menambah nilai estetika (membentuk wajah), serta
berbicara.
3. Lidah, lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat mengunyah tau ditelan, mengecap rasa, dan membantu
produksi suara untuk berbicara.
4. Kelenjar saliva terdapat di dalam mulut untuk menghasilkan saliva/air liur.
151
152
Berdasarkan bentuknya, gigi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut:
Gigi seri (insivus/I), berfungsi suntuk memotong makanan.
Gigi taring (kaninus/C) berfungsi untuk menyobek makanan.
Gigi geraham depan (premolar/P), berfungsi untuk mengunyah makanan.
Gigi geraham belakang (molar/M), berfungsi untuk mengunyah dan menghaluskan makanan.
153
E. Lambung
Lambung pada manusia menyerupai kantung otot yang mampu menampung bahan makanan sebanyak 2 liter hingga
4 liter. Makanan masuk ke lambung melalui sfingter kardia yang merupakan otot melingkar antara esofagus dan lambung.
Otot tersebut tertutup ketika tidak ada makanan yang masuk ke lambung. Lambung terbagi menjadi 3 bagian:
1. Kardia
2. Fundus
3. Pilorus
4. Lambung dapat mencerna makanan
secara mekanik. Lambung memiliki tiga lapis otot halus yang tersusun memanjang (bagian luar), melingkar (bagian
tengah), dan miring (bagian dalam).
156
157
Empedu yaitu berupa kantung berbentuk seperti terong, berukuran sekitar 8-10 cm, berwarna hijau, dan terdapat pada
lekukan di bawah lobus kanan hati.
Empedu berfungsi menyimpan cairan empedu yang disekresikan oleh sel-sel hati, dengan kapasitas total 30-60 ml.
Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, musin, dan zat lainnya.
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, memperlancar kerja enzim lipase dalam memecah lemak, dan
membantu absorpsi hasil pencernaan lemak (gliserin dan asam lemak).
Pigmen empedu disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi sterkobilin yang mewarnai feses.
Sebagian lainnya diabsorpsi kembali oleh aliran darah dan berubah menjadi urobilin yang mewarnai urine.
159
G. Usus Halus
160
H. Usus Besar
161
Anus adalah lubang yang merupakan muara akhir dari saluran pencernaan dan dapat disebut dengan lubang pelepasan
(anus). Dinding anus terdiri atas 2 lapis otot. Lapis yang membatasi lubang anus terdiri atas otot lurik, sedangkan di
sebelah dalamnya terdiri atas otot polos.
Ketika feses menyentuh dinding rektum, otot lurik dinding anus akan terangsang untuk melakukan defekasi.
Berkontraksinya otot lurik menyebabkan otot polos berelaksasi, sehingga feses keluar dari tubuh.
I. Rangkuman
Organ pencernaan pada Manusia terdiri dari rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.
Rongga mulut, makanan pertama kali dicerna secara mekanis dan kimiawi melalui rongga mulut. Pencernaan mekanis
dibantu oleh gigi dan juga lidah. Sedangkan pencernaan kimiawi dibantu oleh ludah (enzim amilase) yang diasilkan
oleh kelenjar ludah.
Faring, merupakan batas antara rongga mulut dengan kerongkongan. Di dalam faring tidak terjadi proses pencernaan
sama sekali. Faring hanya sebagai saluran yang dilewati oleh zat makanan yang telah dicerna oleh mulut (bolus) menuju
ke kerongkongan.
Kerongkongan, ykni berupa tabung otot yang panjang. Di dalam kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Bolus
hanya melewati kerongkongan menuju ke lambung.
Lambung, tersusun atas tiga bagian diantaranya: kardiak (bagian atas yang berbatasan dengan esofagus), fundus
(bagian tengah), dan pilorus (bagian bawah yang berbatasan dengan usus halus). Pencernaan secara kimiawi dibantu
oleh getah lambung. Getah lambung berisi air, garam organik, dan HCl (asam lambung). Asam lambung memiliki
beberapa fungsi diantaranya:
Enzim renin pada lambung berperan untuk mengendapkan kasein yang terdapat dalam usus. Pepsinogen diubah menjadi
pepsin oleh HCl berperan dalam memecah protein menjadi pepton (senyawa protein yang lebih sederhana). Bolus yang ada
dalam lambung setelah selesai dicerna akan berubah menjadi bentuk yang lebih halus atau disebut chyme (kim).
Usus halus, usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejenum (usus kosong), ileum (usus
penyerapan). Di dalam usus halus terjadi pencernaan kimiawi yang akan menuntaskan pencernaan lemak dan protein.
Keberadaan chyme dalam usus mensekresikan getah usus yang terdiri atas 3 macam yaitu:
1. Cairan empedu
2. Getah pankreas
3. Getah dari dinding usus halus.
Hasil dari proses pencernaan kimiawi ini akan diserap oleh ileum pada jonjot-jonjot usus.
Usus besar, tersusun atas kolon, rektum, dan anus. Di dalam usus besar tidak terjadi proses pencernaan. Sisa makanan
yang tidak dicerna akan didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Sisa makanan besar disimpan selama
1-4 hari untuk mengalami proses pembusukan yang dibantu oleh bakteri escherichia coli. sisa makanan kemudian akan
keluar melalui rektum (poros usus).
Teknologi A. Pendahuluan
Pencernaan Gangguan sistem pencernaan pada manusia sangat banyak, menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem
dan pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau
Gangguan bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh.
Pencernaan
163
164
C. Gangguan Pencernaan
D. Rangkuman
Teknologi Pencernaan
Berikut merupakan alat-alat yang dapat digunakan saat menangani gangguan sistem pencernaan:
1. Feeding tube
2. Stomach tube
3. Rectal tube
166
4. Endoskop, endoskop dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya, antara lain: Gastroscope (untuk memeriksa bagian
organ dalam perut), Sigmoidoscope (untuk memeriksa rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan kolon
menurun, Duodenoscope (untuk memeriksa bagian duodenum, Colonoscope (untuk memeriksa bagian
kolon, Protoscope (untuk memeriksa bagian anus/dubur.
Sistem pencernaan manusia dapat mengalami gangguan yang disebabkan oleh konsumsi makanan, bakteri, dan lain-lain. Hal
tersebut dapat menyebabkan gangguan ringan sampai gangguan berat yang menimbulkan rasa sakit.
Berikut beberapa jenis gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia dimulai dari saluran tempat masuknya
makanan hingga keluarnya makanan:
1. Sariawan (Somatitis aftosa) adalah luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan.
2. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi sehingga gigi menjadi berlubang.
3. Parositis (gondongan/mumps) adalah suatu penyakit menular yang menyebabkan pembengkakan kelenjar ludah
(kelenjar parotid).
4. Pankreasitis adalah radang kelenjar pankreas yang dapat disebabkan oleh bantu empedu dan konsumsi alkohol yang
berlebihan.
5. Hepatitis adalah peradangan hati.
6. Ulkus peptikum adalah luka (peradangan kronis) pada lapisan lambung dekat duodenum.
7. Gastritis (radang lambung) adalah peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih.
8. Gastroenteritis adalah peradangan pda saluran pencernaan lambung dan usus halus.
9. Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum (jaringan tipis yang melapisi organ-organ yang terletak di dalam
rongga perut).
10. Apendisitis adalah peradangan apendiks.
11. Kolik abdomen adalah gangguan aliran normal isi usus di sepanjang traktus intestinal.
12. konstipasi (sembelit) adalah pegerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit buang air besar.
13. Diare adalah gangguan berupa feses berubah menjadi lembek atau cair.
167
14. Malnutrisi yaitu disbebakan oleh ketidakseimbangan antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi.
15. Malabsorpsi adalah penyerapan nutrisi yang buruk dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah sehingga
mengakibatkan kekurangan gizi.
Sistem
Pencernaan
Ruminansia
168
C. Rangkuman
Hewan ruminansia merupakan hewan yang tergolong ke dalam mamalia pemamah biak (memamah kembali hasil
kunyahannya). Organ pencernaan hewan ruminansia terdiri dari beberapa bagian yaitu mulut, esofagus, dan lambung yang
terdapat 4 bagian diantaranya: rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).
1. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang pentingnya keanekaragaman bahan pangan. Apa saja alternatif bahan
pangan pengganti nasi?
2. Saat ini banyak makanan serba instan yang kandungan nutrisi didalamnya tidak baik untuk tubuh. Kebanyakan makanan
mengandung nilai lemak dan garam yang tinggi. Apa dampak mengonsumsi makanan berlemak dan bergaram tinggi
secara berlebihan ? serta jenis makanan apa saja yang mengandung asam lemak yang baik untuk tubuh?
Zat Makanan 3. Protein merupakan salah satu zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Jelaskan fungsi protein bagi tubuh
manusia!
4. Apakah perbedaan asam amino esensial dan non esensial ?
5. Vitamin dan mineral merupakan zat makanan yang diperlukan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang sedikit. Apa
yang dimaksud dengan vitamin dan mineral? Bagaimana cara mengatasi kekurangan mineral dan vitamin?
6. Deskripsikan pengelompokkan vitamin!
170
1. Apakah perbedaan antara pencernaan mekanis dengan pencernaan kimiawi di dalam mulut? sebutkan alat pencernaan
di dalam mulut yang terlibat dalam proses pencernaan makanan dan Jelaskan proses pencernaan makanan di mulut!
2. Bagaimana proses terjadinya gerak peristaltik dinding kerongkongan?
3. Ada berapa lapisan otot dinding lambung?sebutkan! Jelaskan kandungan yang dihasilkan oleh cairan lambung (gastric
Organ Sistem juice) beserta fungsi lambung bagi sistem pencernaan manusia!
Pencernaan
Manusia
4. Pankreas tersusun dari sel-sel eksokrin yang dapat menghasilkan enzim pencernaan serta sel-sel endokrin yang dapat
menghasilkon hormon insulin dan glukagon. Jelaskan enzim apa saja yang dihasilkan oleh pankreas beserta fungsinya!
kemudian apa fungsi hormon insulin dan glukagon?
5. Apa fungsi hati dan empedu dalam sistem pencernaan?Jelaskan
6. Apakah usus besar dapat menghasilkan enzim? Jelaskan beserta fungsi dari usus besar!
1. Seseorang dapat menderita maag karena pola makan yang tidak teratur, mengapa demikian?
2. carilah informasi dari berbagai sumber mengenai gangguan pencernaan atau penyakit yang terjadi pada sistem
Teknologi
Pencernaan pencernaan manusia. Bagaimana cara menjaga kesehatan dengan pemenuhan nutrisi yang baik melalui makanan?
Dan 3. Pernahkah kalian mendengar penyakit usus buntu? Apakah nama lain dari penyakit usus buntu? Benarkah penyakit
Gangguan tersebut disebabkan jika seseorang mengonsumsi biji cabai? Jelaskan
Pencernaan
Sistem
Pencernaan 1. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara struktur sistem pencernaan manusia dengan hewan ruminansia!
Hewan 2. Jelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia!
Ruminansia
Sub Materi Soal Kuis Kunci Jawaban
1. Pernyataan yang tepat mengenai hubungan antara jenis makanan, kandungan zat, dan 1. E
Zat Makanan fungsi adalah …. 2. C
3. A
171
Kandungan 4. C
Jenis makanan Fungsi 5. B
zat
6. D
A Susu Glukosa Menjaga keseimbangan tubuh 7. E
B Tempe Karbohidrat Sumber energy 8. B
C Sayuran Vitamin Sumber energy 9. A
D Mentega Lemak Sumber energy utama 10. D
E Ikan Protein Pertumbuhan dan perkembangan
ANS: e
2. Selulosa bukan zat gizi, namun penting bagi tubuh, Apa fungsi selulosa bagi tubuh ?
a. Mempertahankan pH lambung
b. Menggiatkan sekresi getah lambung
c. Memperlancar gerak peristaltic usus
d. Menggiatkan fungsi enzim pencernaan
e. Menghambat gerak peristaltic
1) Sumber energi
2) Menghasilkan jaringan baru
3) Menjadi pelindung alat-alat tubuh
4) Sebagai pembentuk tubuh
5) Penyekatan/isolasi
3. Dari fungsi zat makanan tersebut, manakah yang merupakan fungsi protein ?
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 3 dan 5
ANS: a
4. Berikut ini yang termasuk zat pembangun adalah …
a. Air
b. Lemak
c. Protein
172
d. Karbohidrat
e. Vitamin dan mineral
5. Cara untuk menjaga agar tubuh selalu sehat, maka kita perlu memperhatikan makanan yang kita
konsumsi, dibawah ini syarat-syarat makanan yang baik, kecuali…
a. Mudah dicerna
b. Mudah didapat
c. Cukup air
d. Cukup protein
e. Cukup kalori
6. Pernyataan yang benar mengenai manfaat mengkonsumsi makanan berserat bagi kesehatan manusia
adalah…
a. Membunuh kman penyakit dan mempercepat proses pencernaan
b. Menetralisis toksin dan penyerapan air
c. Menyerap lemak dan membunuh kuman
d. Memperlancar gerakan peristaltis dan penyerapan air
e. Mengemulsikan lemak dan penyerapan air
ANS: d
7. Zat makanan yang apabila di konsumsi melebihi keperluan, kelebihannya tidak dapat disimpan
dalam tubuh adalah …
a. Vitamin D dan lemak
b. Lemak dan vitamin E
c. Karbohidrat dan vitamin E
d. Karbohidrat dan lemak
e. Protein dan vitamin C
9. Dari pernyataan dibawah ini, Manakah hubungan yang benar antara nama, sumber, dan fungsi
vitamin ?
Vitamin Sumber Fungsi
A B12 Telur, susu Metabolism sel dan pertumbuhan
jaringan
B B6 Hati, kacang, hijau Mengatur kadar gulaC2
10. Dibawah ini yang merupakan jenis makanan sumber karbohidrat adalah ….
a. beras, jagung, daging, susu
b. beras, jagung, biji-bijian, telur
c. gandum, sagu, biji-bijian, ikan
d. beras, jagung, gandum, sagu
174
Bagian yang berlebel K pada gambar organ pencernaan tersebut menunjukkan tempat penghasil
enzim ….
a. Pepsinogen
b. Erepsinogen
c. Tripsinogen
d. Sakarase
e. Lactase
7. Perhatikan gambar dari sistem pencernaan di bawah ini!
176
3
2
4 1
Bagian yang berfungsi untuk menghasilkan zat dapat mengemulsi lemak adalan nomor …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
11. Perhatikan gambar berikut dibawah ini untuk menjawab soal nomor 11 dan 12!
P
T
Q
S
R
Pada organ yang ditunjuk dengan huruf P terjadi sejumlah proses pencernaan, dinding organ tersebut
terdiri atas berbagai jenis otot, organ tersebut adalah …
178
a. Usus besar
b. Usus halus
c. Lambung
d. Pankreas
e. Anus
12. Organ yang itunjuk dengan huruf Q dapat menghasilkan getah yang mengandung enzim-enzim untuk
pencernaan, organ tersebut adalah …
a. Empedu
b. Duodenum
c. Lambung
d. Pankreas
e. Anus
13. Yang dimaksud dengan pencernaan adalah …
a. Penyerapan makanan oleh epitel usus
b. Penyerapan makanan di dalam usus
c. Penyerapan enzim pencernaan untuk memecah zat-zat makanan
d. Pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diserap oleh usus
e. Penghancuran makanan secara mekanik
14. Berikut ini merupakan hasil akhir pencernaan zat makanan yang diserap oleh usus halus, kecuali…
a. Protein diserap dalam bentuk asam amino
b. Vitamin diserap dalam bentuk air
c. Amilum diserap dalam bentuk glukosa
d. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol
e. Mineral diserap dalam bentuk garam mineral
15. Urutan sistem pencernaan makanan pada manusia adalah …
a. Mulut – kerongkongan - usus halus – lambung - usus besar – anus
b. Mulut – kerongkongan– lambung – usus besar – usus halus – anus
c. Mulut – kerongkongan– lambung – usus 12 jari – usus halus – anus
d. Mulut – kerongkongan– lambung – usus halus – usus besar – anus
e. Mulut – kerongkongan– lambung – usus halus – usus 12 jari – usus besar – anus
179
16. Gigi merupakan bagian sistem pencernaan yang berfungsi untuk mengunyah makanan hingga
menjadi hals. Kemudian makanan di dorong oleh lidah masuk ke esophagus. Proses yang terjadi di
esophagus adalah…
a. Makanan ditelan dan langsung menuju lambung
b. Makanan diserap dan langsung menuju lambung
c. Makanan didorong dengan gerak peristaltik menuju
lambung
d. Makanan dicerna dengan bantuan enzim, kemudian
menuju lambung
e. Makanan diaduk terus-menerus hingga halus, kemudian
menuju lambung
17. Proses pencernaan yang terjadi di rongga mulut dapat berlangsung secara kimiawi dengan
menggunakan enzim ptyalin sebagai katalisator. Zat yang dicerna oleh enzim tersebut adalah…
a. Vitamin
b. Protein
c. Lemak
d. Karbohidrat
e. Mineral
18. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi merombak protein menjadi asam amino adalah
…
a. Amilopsin
b. Pepsin
c. Renin
d. Tripsin
e. Kasein
19. Kelenjar pankreas mengandung enzim yang mencerna …
a. Protein dan lemak
b. Protein dan karbohidrat
c. Lemak dan karbohidrat
d. Vitamin dan mineral
e. Protein, lemak dan karbohidrat
20. Perhatikan data berikut ini!
180
c. Mengaktifkan lipase
d. Merangsang produksi hormone kolesistokinin
e. Mmebunuh kuman-kuman yang masuk
24. Fungsi enzim tripsin adalah …
a. Mengubah zat tepung menjadi gula
b. Mengaktifkan pepsin dan membunuh kuman
c. Mengubah protein menjadi pepton
d. Mencerna kasein (protein susu)
25.
1
2
4
3
Pernyataan yang benar tentang kerja enzim pada organ nomor 4 adalah …
a. Steapsin, dalam suasana asam, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak
b. Amilase, dalam suasana asam, menghidrolisis amilum menjadi disakarida
c. Steapsin, dalam suasana basa, menghidrolisis emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
d. Pepsin, dalam suasana asam, menghidrolisis pepton menjadi asam amino
e. Protease, dalam suasana basa, menghidrolisis asam amino menjadi protein
1. Andika sering mengonsumsi alkohol secara berlebihan, merokok dan sering mengonsumsi makanan 1. C
awetan sehingga memunculkan sel-sel kanker pada lambungnya. Gangguan pencernaan yang 2. C
Teknologi 3. C
dialami andika adalah …
Pencernaan 4. D
Dan a. Diare
5. A
Gangguan b. Konstipasi
6. D
Pencernaan c. Kanker lambung
7. C
d. Ulkus
8. D
e. Kolik
182
2. Andito mengalami gangguan pencernaan dengan gejala sulit buang air besar. Gangguan yang 9. B
dialami andito disebabkan oleh … 10. A
a. Kolik
b. Diare
c. Konstipasi
d. Apendisitis
e. Peritonitis
3. Gangguan sistem pencernaan yang disebabkakn oleh infeksi pada dinding colon yang ditandai
dengan peristiwa keluarnya feses dalam bentuk cair adalah…
a. Kholik
b. Konstipasi
c. Diare
d. Ulkus
e. Gastritis
4. Seorang anak harus menjalani operasi untuk pemotongan pada umbai cacingnya dikarenakan terjadi
peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gangguan pencernaan yang ditandai dengan
peradangan pada umbai cacing disebut …
a. Kolik
b. Konstipasi
c. Gastritis
d. Apenditis
e. Diflagia
5. Setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung cabe sara mengalami gangguan pencernaan
berupa rasa nyeri perut. Gangguan yang dilami sara disebabkan oleh …
a. Kolik
b. Ulkus
c. Konstipasi
d. Apendisitis
183
e. Peritonitis
6. Berikut adalah gejala-gejala gangguan pada sistem pencernaan
(1) Tinja keras penyerapan ya g berlebihan
(2) Peradangan pada selaput dinding rongga perut
(3) Infeksi umbai cacing
(4) Rasa nyeri karena salah makan
(5) Luka pada dinding usus
Gangguan yang disebut peritonitis dan kolik ditunjukkan oleh nomor …
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (3) dan (5)
7. Anton sering mengeluh kesakitan di perut, setelah diperiksa dokter ternyata dia mengalami
peradangan dinding lambung yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme tertentu atau kelebihan
asam lambung. Gangguan pencernaan yang dialami anton adalah …
a. Diare
b. Konstipasi
c. Gastritis
d. Ulkus
e. Kolik
8. Perhatikan gambar dibawah ini!
184
1
4
2
5
3
Gastritis dan kolik adalah gangguan pencernaan yang terjadi pada organ nomor…
a. 1 dan 4
b. 2 dan 5
c. 3 dan 5
d. 4 dan 5
e. 5 dan 3
9. Ayu pergi ke dokter hendak berobat karena mengalami pembengkakan pada bagian leher atas atau
pipi bagian bawah, dokter menyatakan bahwa ayu mengalami penyakit yang disebabkan oleh
virus Paramyxovirus. Penyakit apa yang dialami oleh ayu....
a. Kolik
b. Parositis
c. Gastritis
d. Ulkus
e. Hemoroid
185
10. Ulkus peptikum adalah luka pada lapisan lambung dekat duodenum yang disebabkan oleh infeksi
bakteri ....
A. Helicobacter pylori
B. Salmonella
C. Escherechia coli
D. Campylobacter jejuni
E. Lactobacillus bulgaricus
1. A
1. Peryataan yang benar tentang susunan gigi hewan ruminansia adalah …. 2. E
a. Gigi seri terdapat di rahang atas maupun bawah 3. B
b. Diastema terdapat di antara gigi seri dengan gigi geraham 4. A
c. Gigi taring berjumlah empat buah 5. D
d. Terdapat celah di antara gigi premolar dengan gigi molar 6. D
7. C
e. Gigi premolar maupun molar bisa berganti selama hidupnya
8. A
2. Proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia secara berurutan adalah .... 9. A
a. Mulut – esophagus – omasum – abomasum – rumen – reticulum – mulut – usus 10. A
Sistem halus – sekum – usus besar – rectum – anus
Pencernaan b. Mulut – esophagus – rumen – reticulum – omasum – abomasum – mulut – usus
Hewan halus – sekum – usus besar – rectum – anus
Ruminansia c. Mulut – esophagus – rumen – retikulum – mulut – rumen – retikulum – omasum –
abomasum – usus halus – usus besar – anus
d. Mulut – esophagus – retikulum – rumen – mulut – omasum – abomasum – usus
halus – usus besar – sekum – rektum – anus
e. Mulut – esophagus – rumen – retikulum – mulut – omasum – abomasum – usus
halus – sekum – usus besar – rektum – anus
3. Air susu yang diserap anak sapi dari induknya langsung masuk ke abomasum karena ….
a. sistem pencernaan makanan belum berfungsi denga baik
b. saluran makanannya dari mulut langsung ke abomasum
c. air susu tidak perlu dikunyah
186
3) Rumen
4) Retikulum
Urutan lambung ruminansia yang benar adalah ….
a. 3-4-1-2
b. 3-1-4-2
c. 1-3-2-4
d. 1-3-4-2
e. 1-2-3-4
9. Serat dalam rumput dapat dicerna dalam lambung sapi karena ….
a. sapi memiliki enzim selulose
b. sapi memiliki bakteri dalam lambungnya
c. serat hancur karena mengalami dua kali pengunyahan
d. lambung sapi menghasilkan banyak asam lambung
e. lambung menghasilkan enzim lipase
10. Makanan dicerna secara kimiawi pada pencernaan hewan ruminansia dibantu oleh enzim
….
a. Amilase
b. Selulose
c. Ptialin
d. Renin
e. Lipase
188
Lampiran 8.
189
190
191
Lampiran 9.
192
193
194
Lampiran 10.
195
196
197
Lampiran 11.
198
199
200
Lampiran 12.
201
202
203
Lampiran 13.
204
205
206
Lampiran 14.
207
208
209
Lampiran 15.
Kelas/Semester : XI/II
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan.
4.7 Menyajikan hasil laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap
individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.
Level Kunci
No. Indikator Soal Refrensi
Kognitif Jawaban
1 Selulosa bukan zat gizi, namun penting bagi tubuh, Apa C2 C
fungsi selulosa bagi tubuh ? Ristie Ernawati.
f. Mempertahankan pH lambung 2011. 100% Suka
g. Menggiatkan sekresi getah lambung Biologi SMA kelas
Menjelaskan fungsi h. Memperlancar gerak peristaltic usus XI. Mata Elang
nutrisi dari kandungan i. Menggiatkan fungsi enzim pencernaan Media.
makanan j. Menghambat gerak peristaltik
2 6) Sumber energi C2 A
Ristie Ernawati.
7) Menghasilkan jaringan baru
2011. 100% Suka
8) Menjadi pelindung alat-alat tubuh
Biologi SMA kelas
9) Sebagai pembentuk tubuh
210
c. Diabetes
d. Kwashiorkor
e. Avitaminosis
9 Penyakit beri-beri disebabkan oleh kekurangan vitamin … C3 A
a. B1 Ristie Ernawati.
b. B2 2011. 100% Suka
Biologi SMA kelas
c. B3
XI. Jakarta: Mata
d. B6 Elang Media.
e. B12
10 Perhatikan uji zat makanan berikut! C5 B
Warna
No Reagen Warna akhir
awal bahan
1 Lugol Coklat Biru kehitaman
2 Benedict Biru muda Merah bata
3 Biuret Biru muda Ungu Khory Yuni Utami.
2012. Super Biologi
Berdasarkan data pada tabel di atas, secara berurutan 1, 2, SMA kelas XI.
3, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan tersebut Jakarta: Kompas
mengandung zat … Ilmu.
Mengevaluasi reaksi
pada uji makanan a. Protein, glukosa, amilum
b. Amilum, glukosa, protein
c. Amilum, protein, glukosa
d. Glukosa, amilum, protein
e. Protein, amilum, glukosa
11 Perhatikan tabel hasil percobaan uji makanan terhadap C5 D Khory Yuni Utami.
suatu jenis makanan (X) berikut: 2012. Super Biologi
Perubahan yang terjadi setelah diuji dengan SMA kelas XI.
Jakarta: Kompas
Ilmu.
213
Ristie Ernawati.
X 2011. 100% Suka
Biologi SMA kelas
XI. Jakarta: Mata
a. Mengubah maltosa menjadi glukosa Elang Media.
b. Mengubah sukrosa menjadi fruktosa
c. Mengemulsi lemak
d. Mengendapkan kasein susu
e. Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
16 Di bawah ini manakah saluran pencernaan yang memiliki C1 D
daerah permukaan terluas untuk mengabsorpsi molekul
makanan ? Khory Yuni Utami.
a. Lambung 2012. Super Biologi
b. Kolon SMA kelas XI.
Jakarta: Kompas
c. Esophagus
Ilmu.
d. Ileum
e. Duodenum
215
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 6
30 Bagian alat pencernaan makanan yang tidak berfungsi C4 D
mencernakan makanan secara kimia adalah …
a. Usus dua belas jari Ristie Ernawati.
b. Lambung 2011. 100% Suka
c. Rongga mulut Biologi SMA kelas
d. Kerongkongan XI. Jakarta: Mata
e. Usus halus Elang Media.
Lampiran 16.
ANALISIS BUTIR SOAL DARI ANATES
Lampiran 17.
1. Selulosa bukan zat gizi, namun penting bagi tubuh, Apa fungsi selulosa bagi tubuh ?
a. Mempertahankan pH lambung
b. Menggiatkan sekresi getah lambung
c. Memperlancar gerak peristaltik usus
d. Menggiatkan fungsi enzim pencernaan
e. Menghambat gerak peristaltic
2. Perhatikan fungsi zat makanan di bawah ini!
11) Sumber energi
12) Menghasilkan jaringan baru
13) Menjadi pelindung alat-alat tubuh
14) Sebagai pembentuk tubuh
15) Penyekatan/isolasi
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 3 dan 5
3. Manakah makanan yang mengandung karbohidrat jenis fruktosa ?
a. Buah – buahan
b. Tebu dan bit
c. Susu dan keju
d. Sayur – sayuran
e. Hati dan daging
4. Dari pernyataan di bawah ini, manakah hubungan yang benar antara nama, sumber, dan
fungsi vitamin ?
Warna
No Reagen Warna akhir
awal bahan
1 Lugol Coklat Biru kehitaman
2 Benedict Biru muda Merah bata
3 Biuret Biru muda Ungu
Berdasarkan data pada tabel di atas, secara berurutan 1, 2, 3, dapat disimpulkan bahwa
bahan makanan tersebut mengandung zat …
1. lambung
2. usus halus
3. rektum
4. kerongkongan
5. mulut
6. anus
7. usus besar
228
a. 5-2-3-4-1-7-6
b. 5-3-1-4-2-6-7
c. 5-3-4-1-2-6-7
d. 5-4-1-2-7-3-6
e. 5-4-3-2-1-6-7
16. Saliva merupakan hasil dari sekresi kelenjar saliva yang terdiri dari zat berikut,
kecuali…
a. Air
b. Ion anorganik
c. Protein mucus
d. Laktase
e. Amilase
17. Berikut ini yang merupakan fungsi hormon gastrin adalah …
a. Mempengaruhi gumpalan susu menjadi rantai polipeptida
b. Mengubah protein menjadi renin
c. Mempengaruhi kaseinogen menjadi kasein
d. Mengaktifkan ion Ca+ untuk mempengaruhi pepsin
e. Merangsang sekresi getah lambung
18. Getah lambung yang mengubah protein menjadi pepton adalah ….
a. Lipase
b. Pepsin
c. Klimase
d. Gastrin
e. Asam klorida
19. Pepsinogen menjadi pepsin yang aktif karena adanya pengaruh dari ….
a. Enzim-enzim pencernaan
b. Kerja otot lambung
c. Makanan dalam lambung
d. Hormon gastrin
e. Asam lambung
20. Dalam proses penyerapan makanan, lemak akan diubah menjadi ….
a. Asam lemak dan enzim
229
Lampiran 18.
LEMBAR JAWABAN SISWA
233
Lampiran 19.
Penyajian powerpoint
dan video pada materi
3
harus sesuai dengan
konsep yang disediakan
235
Lampiran 20.
Penggunaan Penggunaan jenis font huruf terlalu Jenis font sudah diperbaiki menjadi
jenis font huruf banyak macamnya satu jenis font yang sama
Keliru dalam
menyajikan gambar
sebagai contoh
materi kekurangan
zat protein,begitupun
2 terdapat gambar yang
tidak patut untuk
dijadikan contoh
pada submateri
gangguan sistem
pencernaan
Keliru dalam
menyajikan materi
sehingga banyak
kesalah pahaman
3
pada istilah istilah
yang terkandung
dalam materi sistem
pencernaan
237
Penggunaan font
huruf yang berbeda-
beda membuat
pembaca tidak
nyaman, keliru dalam
4 penulisan (typo), dan
warna background
yang berbeda-beda
tidak nyaman dilihat
sehingga harus
disamakan warnanya
Belum
mencantumkan
5
sumber/refrensi dari
powerpoint materi
Penambahan
6
Rangkuman materi
238
Lampiran 21.
Validator Ke
Apek Indikator Penilaian Jumlah
1 2
1. Maintanable (dapat 5
5 10
dipelihara/dikelola dengan mudah
2. Usabilitas (mudah digunakan dan 4
sederhana dalam 5 9
pengoperasiannya)
Rekayasa 3. Reliable (dapat dimanfaatkan 5
5 10
Perangkat kembali)
Lunak 4. Dokumentasi media lengkap 4 4 8
5. Kompatibilitas (media 5
pembelajarannya dapat
diinstalasi/dijalankan diberbagai 4 9
hardware yang dengan atau tanpa
mengunduh materi)
6. Ukuran huruf dapat terbaca 5 5 10
7. Jenis huruf dapat terbaca 5 5 10
8. Kualitas gambar baik 5 5 10
9. Tata letak gambar baik 5 4.5 9.5
10. Komposisi warna gambar
4 4.5 8.5
dalamlayout (tampilan baik
11. Warna tulisan baik 4 4 8
Aspek
12. Penyajian video pembelajaran
Tampilan 5 5 10
menarik
13. Kualitas gambar pada video
5 5 10
pembelajaran menarik
14. Suara pada video pembelajaran
5 5 10
jelas
15. Tata letak menu (navigasi) baik 5 5 10
16. Petunjuk arah (navigasi) baik 5 4.5 9.5
17. LMS moodle dapat digunakan pada
5 5 10
perangkat mobile
18. LMS moodle mudah digunakan
5 5 10
dan dioperasikan
19. Saat mengakses LMS moodle
5 5 10
berjalan lancar
Teknisi
20. Memiliki fitur-fitur yang beragam 5 4.5 9.5
21. Fitur-fitur yang disediakan pada
4 4.5 8.5
LMS moodle mudah digunakan
22. Fitur-fitur yang disediakan pada
LMS moodle sesuai untuk kegiatan 5 5 10
pembelajaran
239
Jumlah 29 29 58
𝒓𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝟒
𝒑= = =𝟐
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝟐
Ʃ skor
𝑿
Ʃ butir pernyataan
Persentase (P) dihitung dengan rumus :
Skor Kriteria
4,20 – 5,00 Sangat layak/ Sangat Setuju
3,40 – 4,19 Layak/Setuju
2,60 – 3,39 Cukup Layak/Netral
1,80 – 2,59 Kurang Layak/Tidak Setuju
1,00 – 1,79 Tidak Layak/Sangat Tidak Setuju
100%
92% 96.7%
80% 91.8%
Percentase
60%
40%
20%
0%
Rekayasa Tampilan Teknisi
Perangkat Lunak
Aspek Penilaian
242
Lampiran 22.
Ʃ skor
𝑿=
Ʃ butir pernyataan
100%
95%
Persentase
90%
85%
80%
85% 84%
75%
Desain Pembelajaran Materi
Aspek Penilaian
246
Lampiran 23.
Perhitungan :
= 91%
Kemudian diinterpretasikan ke dalam bentuk skala penilaian
248
0 20 40 60 80 90 91 100
Persentase Kriteria
81% - 100% Sangat Baik
61% - 80% Baik
41% - 40% Cukup
21 % - 40% TIdak Baik
≤ 20% Sangat Tidak Baik
No. Skor
Aspek Indikator Skor P (%) Kategori
Butir Max
Desain Materi sesuai dengan KI, 18 20 90 Sangat
Pembelajaran KD dan tujuan 1,2 Baik
pembelajaran
Sistematika penyajian 27 30 90 Sangat
3,4,5
materi Baik
Usability (penggunaan) 10 10 100 Sangat
6
Baik
Umpan balik untuk siswa 19 20 95 Sangat
7,8
Baik
Sangat
Rata – rata Aspek Desain Pembelajaran 74 80 93
Baik
Desain Kesesuaian dan Sangat
1,2,3 29 30 97
Materi kejelasan isi materi Baik
Tingkat kesulitan materi Sangat
4,5 17 20 85
Baik
Kesesuaian soal evaluasi Sangat
6,7 18 20 90
Baik
Penyajian gambar sesuai Sangat
dengan materi 8 9 10 90
Baik
Sangat
Rata – rata Aspek Materi 73 80 91
Baik
Desain Kegunaan huruf dan Sangat
1,2,3 28 30 93
Tampilan bahasa Baik
Penyesuaian gambar dan Sangat
2 19 20 95
warna tulisan Baik
Penggunaan navigasi Sangat
1 10 10 100
Baik
249
Sangat
Rata – rata Aspek Desain Tampilan 57 60 95
Baik
Media Penyajian gambar, video, Sangat
Pendukung dan powerpoint 4 35 40 87
Baik
Sangat
Rata – rata Aspek Media Pendukung 35 40 87
Baik
Aksesbilitis Usability (penggunaan) Sangat
4 35 40 87
pada proses pembelajaran Baik
Sangat
Rata – rata Aspek Aksesibilitas 35 40 87
Baik
96%
95%
94%
93%
92%
91%
Persentase
90%
88%
87% 87%
86%
84%
82%
Desain Materi Tampilan Media Aksesibilitas
Pembelajaran Pendukung
Aspek Penilaian
250
Lampiran 24.
DATA PERHITUNGAN PADA ANGKET RESPON SISWA TERHADAP LMS MOODLE MA MADRASAH PEMBANGUNAN
DATA PERHITUNGAN PADA ANGKET RESPON SISWA TERHADAP LMS MOODLE SMA HUFFADZ DARUL MUNIR
DATA PERHITUNGAN PADA ANGKET RESPON SISWA TERHADAP LMS MOODLE KESELURUHAN
Skor
Skor SMA
Aspek Total Skor Skor Kriterium Persentase (%) Kriteria
Skor MP Huffadz
Darul Munir
Desain Tampilan 396 788 1184 1350 87,16 Sangat Layak
Desain Pembelajaran 527 1050 1577 1800 86,31 Sangat Layak
Desain Materi 520 1058 1578 1800 83,75 Sangat Layak
Media Pendukung 271 538 809 900 88,87 Sangat Layak
Total Keseluruhan 1714 3434 5148 5850 86,52 Sangat Layak
100%
87% 86% 84% 89%
90%
80%
70%
Persentase
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Tampilan Desain Pembelajaran Materi Media Pendukung
Aspek Penilaian
253
Lampiran 25.
DATA PERHITUNGAN PADA ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN LMS MOODLE
SMA HUFFADZ DARUL MUNIR
Jumlah Siswa
NO Indikator Pernyataan No Butir Jumlah Rata-rata Skor Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Motivasi siswa 1 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 5 5 5 3 4 5 3 5 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 4 3 126 4.2 84%
2 2 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 125 4.2 83%
Materi yang disajikan 3 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 3 3 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 4 4 3 5 5 131 4.4 87%
4 4 5 4 4 4 5 3 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 5 126 4.2 84%
3 5 3 4 5 5 5 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 4 123 4.1 82%
Tampilan Moodle
DESAIN LMS 6 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 123 4.1 82%
MOODLE
Kenyamanan dalam
5 7 4 5 5 4 3 4 4 2 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 2 3 118 3.9 78%
penggunaan LMS
8 3 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 4 5 120 4.0 80%
7 LMS meningkatkan Minat belajar9 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 131 4.4 87%
Kemudahan dalam
8 menjalankan Multimedia 10 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 123 4.1 82%
Total Persentase 82,9%
254
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Hasil Perhitungan :
Kriteria N-Gain
Rentang Kriteria
(<g>) > 0,7 Tinggi
0,7 > (<g>) > 0,3 Sedang
(<g>) < 0,3 Rendah
Keterangan :
60%
50%
50%
40%
40%
Persentase
30%
20%
10%
10%
0%
Tinggi Sedang Rendah
Kriteria N-Gain
258
Deskripsi Nilai Pretest dan Posttest Siswa SMA Huffadz Darul Munir