Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Istiadzah Darmastuti
11190161000071
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Pembimbing 1 Pembimbing 2
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
iii
ABSTRAK
Istiadzah Darmastuti (11190161000071) Pengembangan E-Modul Berbasis
Project Based Learning Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Berpikir
Kreatif Siswa, Skripsi Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2023.
Keberadaan bahan ajar, yakni e-modul yang sesuai dengan kebutuhan dan
adaptif terhadap teknologi diperlukan untuk optimalisasi pembelajaran. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan Modul Elektronik (E-Modul) berbasis project
based learning pada materi virus untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa.
Metode yang digunakan adalah Research & Development (R&D) dengan model
pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation,
Evaluation) dan menggunakan kelima tahap secara keseluruhan. Proses
pengembangan melalui tahap validasi ahli, uji keterbacaan, respon peserta didik
terhadap E-Modul pada uji coba lapangan, dan uji n-gain. Hasil pengembangan
divalidasi oleh 4 ahli dan 1 praktisi, uji keterbacaan dengan 20 peserta didik, dan
uji coba lapangan dengan 36 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
total persentase rata-rata validasi media E-Modul adalah sebesar 85,83% dengan
predikat sangat baik. Sementara itu, total persentase rata-rata validasi materi E-
Modul adalah sebesar 92,3% dengan predikat sangat baik dan total persentase
validasi pembelajaran sebesar 97,75 dengan predikat sangat baik. Hasil uji
keterbacaan sebesar 97,56% dengan predikat sangat baik. Hasil respon 36 peserta
didik terhadap E-Modul adalah sebesar 97,26% dengan predikat sangat baik. Selain
itu, terdapat peningkatan berpikir kreatif siswa setelah menggunakan E-Modul
yakni sebesar 0,45 dengan kriteria n-gain sedang. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa E-Modul hasil pengembangan sangat layak untuk
digunakan pada pembelajaran biologi materi virus untuk meningkatkan berpikir
kreatif siswa.
Kata Kunci: E-Modul, Project Based Learning, Materi Virus, Berpikir Kreatif.
iv
ABSTRACT
Istiadzah Darmastuti (11190161000071) Development of an E-Module Based on
Project Based Learning on Virus Material to Improve Students' Creative
Thinking. Thesis, Tadris Biology Study Program, Faculty of Tarbiyah and
Teacher’s Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2023.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based Learning Pada Materi Virus
Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa”. Selawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat, serta umat muslim
yang mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Ketuntasan skripsi ini sangat penulis
sadari tidak luput dari berbagai pihak yang turut membantu dan memberikan
dukungan. Oleh karena itu, dengan tulus penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep
Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D.
3. Ketua Program Studi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Meiry Fadilah Noor, M.Si.
4. Sekretaris Program Studi Tadris Biologi Eva Fadilah, M.Pd., dan selaku
Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan banyak arahan,
bimbingan, dan dukungan selama masa perkuliahan.
5. Prof. Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Yuke
Mardiati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak
bimbingan, arahan, dan dukungan selama proses pengerjaan skripsi serta
sebagai validator yang telah memberikan masukkan dan saran terhadap E-
Modul yang dikembangkan.
6. Seluruh Dosen dan Pranata Laboratorium Program Studi Tadris Biologi,
yang telah memberikan bimbingan dan pengalamannya selama masa
perkuliahan.
7. Validator materi Evi Muliyah, M.Si., yang telah memberikan masukkan dan
sarannya terhadap E-Modul yang dikembangkan.
8. Guru biologi SMAN 1 Parung Nurul Hikmahwati, S.Pd., dan sebagai wali
kelas X-J, serta validator materi dan pembelajaran yang telah memberikan
vi
masukkan dan sarannya terhadap E-Modul yang dikembangkan serta
memberikan dukungan penuh selama proses penelitian.
9. Kepala Sekolah SMAN 1 Parung Melwinda Fitri, S.Pd, M.Pd., dan Wakil
Ketua Kurikulum dan Musarofah, M.Pd,. yang telah memberikan izin bagi
penulis untuk melaksanakan penelitian di tempat.
10. Peserta didik kelas X-J SMAN 1 Parung yang telah bersedia membantu
penulis menjadi responden selama penelitian.
11. Orang tua penulis Juwadi dan Anik Astuti serta adik penulis Gupita
Nareswari, yang telah memberikan banyak dukungan, doa, dan semangat
selama menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman Navicula Tadris Biologi 2019, yang telah membersamai
selama masa perkuliahan.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu per satu,
namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis atas ketersediaannya
membantu penulis menyelesaikan skripsi.
Semoga dukungan, bantuan, dan doa yang telah diberikan dapat dibalas
pahala yang melimpah oleh Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menghargai adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini
dan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 38
B. Metode Penelitian....................................................................................... 38
C. Subjek Penelitian........................................................................................ 38
D. Prosedur Penelitian..................................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 41
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 42
G. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 48
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 58
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 58
B. Pembahasan ................................................................................................ 91
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 101
A. Kesimpulan .............................................................................................. 101
B. Saran ......................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102
LAMPIRAN ....................................................................................................... 108
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbedaan Modul Elektronik dan Cetak.............................................. 16
Tabel 2. 2 Kerangka Pengembangan E-Modul Berbasis PjBL ............................ 21
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Guru .................................................... 42
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik .......................... 43
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Materi ................................................... 45
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Media ................................................... 45
Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Pembelajaran ........................................ 45
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Skala Kecil .......................................... 46
Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Instrumen Tes Berpikir Kreatif............................................ 46
Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Instrumen Respon Peserta Didik ......................................... 47
Tabel 3. 9 Bentuk Penilaian dengan Skala Likert ................................................ 49
Tabel 3. 10 Hasil Uji Validitas Soal Berpikir Kreatif .......................................... 50
Tabel 3. 11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Berpikir Kreatif ...................................... 51
Tabel 3. 12 Tabel Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ........................................ 52
Tabel 3. 13 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Berpikir Kreatif .......................... 52
Tabel 3. 14 Tabel Kriteria Daya Beda Soal .......................................................... 53
Tabel 3. 15 Hasil Uji Daya Beda Soal Berpikir Kreatif ....................................... 53
Tabel 3. 16 Bentuk Penilaian dengan Skala Guttman .......................................... 54
Tabel 3. 17 Pedoman Skor Respon Peserta Didik terhadap E-Modul .................. 55
Tabel 3. 18 Pedoman Skor N-Gain....................................................................... 55
Tabel 3. 19 Kriteria Hasil Validasi Modul Elektronik dan Respon Peserta Didik 56
Tabel 4. 1 Hasil Wawancara Guru Biologi .......................................................... 58
Tabel 4. 2 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik ................................ 60
Tabel 4. 3 Hasil Validasi Kelayakan Media ......................................................... 67
Tabel 4. 4 Hasil Validasi Ahli/Praktisi Materi ..................................................... 70
Tabel 4. 5 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ....................................................... 73
Tabel 4. 6 Rangkuman Hasil Validasi E-Modul Menurut Para Ahli/Praktisi ...... 74
Tabel 4. 7 Saran Perbaikan dari Para Validator ................................................... 75
Tabel 4. 8 Hasil Perbaikan E-Modul Sesuai Saran Validator .............................. 77
Tabel 4. 9 Hasil Uji Coba Skala Kecil (Uji Keterbacaan) .................................... 86
x
Tabel 4. 10 Saran Perbaikan E-Modul Menurut Peserta Didik ............................ 87
Tabel 4. 11 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Terhadap E-Modul ................. 89
Tabel 4. 12 Analisis Hasil N-Gain Berpikir Kreatif ............................................. 90
Tabel 4. 13 Analisis Persentase Nilai Berdasarkan Kategori N-Gain .................. 90
Tabel 4. 14 Hasil Uji N-Gain .............................................................................. 90
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bagan Tahapan Project Based Learning ......................................... 20
Gambar 2. 2 Pra Proyek (a) Tampilan Depan; dan (b) Penjelasan ...................... 22
Gambar 2. 3 Fase I: Menganalisis Masalah (a) Tampilan Depan; dan (b)
Penjelasan .............................................................................................................. 22
Gambar 2. 4 Fase II: Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan proyek (a)
Tampilan Depan, dan (b) Penjelasan .................................................................... 23
Gambar 2. 5 Fase III: Melaksanakan Penelitian Awal (a) Tampilan Depan; dan
(b) Penjelasan ........................................................................................................ 24
Gambar 2. 6 Fase IV: Menyusun Draft Produk (a) Tampilan Depan, dan (b)
Penjelasan .............................................................................................................. 24
Gambar 2. 7 Fase V: Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki Produk (a) Tampilan
Depan, dan (b) Penjelasan ..................................................................................... 25
Gambar 2. 8 Fase VI: Finalisasi dan Publikasi Produk (a) Tampilan Depan, dan
(b) Penjelasan ........................................................................................................ 26
Gambar 2. 9 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................... 35
Gambar 4. 1 Penjelasan Bagi Siswa (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi 77
Gambar 4. 2 Fase Project Based Learning (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah
Revisi .................................................................................................................... 77
Gambar 4. 3 Penambahan Ilustrasi pada Tulisan (a) Sebelum Revisi; (b) Setelah
Revisi .................................................................................................................... 78
Gambar 4. 4 Pemilihan Huruf (Font) (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi
............................................................................................................................... 79
Gambar 4. 5 Sumber Gambar (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ......... 79
Gambar 4. 6 Tahapan Siklus Reproduksi Virus (a) Sebelum Revisi; dan (b)
Setelah Revisi ........................................................................................................ 80
Gambar 4. 7 Daftar Pustaka (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ........... 81
Gambar 4. 8 Tujuan Pembelajaran (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi . 81
Gambar 4. 9 Penilaian Sumatif (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi....... 82
Gambar 4. 10 Capaian Pembelajaran (a) Sebelum Revisi; dan (b) Sesudah Revisi
............................................................................................................................... 83
xii
Gambar 4. 11 Daftar Isi (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi .................. 83
Gambar 4. 12 Penjelasan Bagi Guru (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi
............................................................................................................................... 84
Gambar 4. 13 Fitur Klik (a) Sebelum Revisi; dan Setelah Revisi ....................... 85
Gambar 4. 14 Nomor Halaman (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ...... 85
Gambar 4. 15 Penambahan Daftar Isi .................................................................. 87
Gambar 4. 16 Halaman 37 E-Modul (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi
............................................................................................................................... 88
Gambar 4. 17 Bagian Note (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ............. 88
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tengah mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu
menjawab tantangan perubahan zaman.1 Mengingat pentingnya pendidikan dalam
proses kehidupan, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu
dilakukan. Kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan meningkatkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga manusia mampu beradaptasi
dengan lingkungannya.2
Secara umum, pendidikan bertujuan untuk menyediakan wadah bagi peserta
didik. Wadah yang memungkinkannya mengembangkan skill dan potensi yang
dimiliki secara optimal, sehingga peserta didik dapat bermanfaat sepenuhnya, baik
pada kebutuhan pribadinya, maupun kebutuhan masyarakat.3 Skill dan potensi
tersebut dapat dicapai dalam proses pembelajaran.
Bakat seseorang sejak dahulu dilihat dari seberapa tinggi tingkat kecerdasannya
(IQ). Namun, saat ini makin disadari bahwa yang menentukan bakat (skill) bukan
hanya dari inteligensi, melainkan juga dari kreativitas dan tanggung jawab terhadap
tugas (task commitment) atau keinginan untuk berprestasi. Oleh karena itu,
tanggung jawab terhadap tugas dan keinginan untuk berprestasi juga turut
menentukan bakat (skill) seseorang.4
Sistem sekolah belum sepenuhnya dapat mengembangkan dan menghasilkan
individu-individu yang kreatif bagi para lulusannya. Peserta didik cenderung
disiapkan untuk menjadi tenaga juru yang mengerjakan hal-hal teknis daripada
1
Konstantinus Denny Pareira Meke, Richardo Barry Astro, Maimunah H. Daud, “Dampak
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Perguruan Tinggi Swasta di
Indonesia.” Jurnal Ilmu Pendidikan 4, No 1 (2022): 676.
2
Apriyanti Widiansyah, “Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam
Manajemen Sistem Pendidikan.” Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika 18, No 2 (2018): 229.
3
Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif &
Bakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014), h. 4.
4
Ibid.
1
2
5
Arina Restian, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi, (Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2020), h. 33-34.
6
Ibid.
7
Utami, Munandar, Op cit. h. 5.
8
Arina Restian, Loc Cit.
9
Heryani Fatmah, “Kreativitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Bioteknologi Dengan
Pjbl Berbasis Steam,” Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan 5, no. 1 (2021): 7–14.
3
10
Hennilawati, Implementasi Buku Teks dalam Kurikulum Merdeka Belajar, (Pekalongan:
Nasya Expanding Management, 2023), h. 98.
11
Wulan Dwi Aryani, Pembelajaran Berdiferensiasi, Implementasi dan Praktik Baik Pada
Mapel IPS Kelas VII Kurikulum Merdeka, (Semarang: Cahya Ghani Recovery, 2023), h. 7.
12
Sulistyaning Kartikawati, Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), (Magetan: CV.
AE MEDIA GRAFIKA, 2022), h. 15.
4
13
Arianto Batara, Merdeka Berkreativitas dan Beraktivitas dengan Mind-Mapping,
(Sleman: CV. Bintang Semesta Abadi, 2022). h, 8.
14
Sulistyaning Kartikawati, Op cit.h. 16.
15
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan di Era Merdeka Belajar, (Bandung: UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, 2022), h. 48.
16
Hayuni Retno Widarti, Buku Antologi Artikel Populer dengan Tema Pendidikan di Era
New Normal, (Malang: Guepedia, 2022), h. 34.
5
17
Eka Septiani, “Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia,” Prosiding Pekan Seminar Nasional (Pesona) (2018): 92–98.
18
Dedi Sasmito Utomo, Sumarmi, dan Singgih Susilo, “Pengembangan Bahan Ajar E-
Learning Berbasis Edmodo Pada Materi Litosfer Kelas X Sma.” Jurnal Pendidikan Geografi 20,
No. 2 (2015): 2.
19
Amirudin, Metode-Metode Pengajaran Perspektif Al-Qur’an dan Hadist dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran PAI, (Yogyakarta: Deepublish, 2023), h. 258.
20
Hasia Marto, “Modul Elektronik.” Seminar Nasional PAUD Holistik Intergratif (2021):
48.
6
21
Ketut Krisnayuni, I Gede Mahendra Darmawiguna, and I Made Putrama,
“Pengembangan E-Modul Berbasis Model Project Based Learning Untuk Mata Pelajaran Video
Editing,” Karmapati:Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika 4, no. 5 (2015):
3.
22
Asmawati Ilyas, Muhammad Wijaya, Muhammad Danial, “Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Untuk Meningkatkan Life Skills Peserta
Didik Kelas Xi Ipa Sma Negeri 18 Bone (Studi Pada Materi Pokok Koloid).” Chemistry Education
Review Vol.2, No.2 (2019): 18.
23
Linda Novitayani, Sukarmin, dan Suparmi, “Pengembangan Modul Fisika Berbasis
Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (Savi) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Kelas
X Sma/Ma Dengan Topik Kalor Dan Perpindahannya.” Jurnal Inkuiri 5, no 2 (2016): 28.
24
Suwasono, ”Pengembangan E-Modul Online Elektronika Analog Pada Pendidikan Jarak
Jauh,” Teknologi dan Kejuruan 36, no. 1 (2013): 51-62.
7
hasil wawancara dengan guru biologi SMAN A juga diketahui bahwa guru biologi
tertarik untuk dilakukannya pengembangan e-modul dengan capaian kreatif.
Harapan guru biologi SMAN A terkait dengan pengembangan ini adalah agar
pemahaman peserta didik tidak hanya dapat dicapai dari segi kognitif saja, tetapi
juga dapat dicapai dari segi keterampilan. Oleh karena itu, pengembangan bahan
ajar berupa modul elektronik menjadi penting untuk dilakukan. Selain itu, adanya
kebutuhan akan keterampilan kreatif menjadi satu tambahan hal penting yang perlu
diwujudkan.
Unsur kreatif dapat diwujudkan dengan bahan ajar dan pendekatan yang sesuai
dengan permasalahan di lapangan. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran materi virus sendiri, peserta didik diketahui masih memiliki
keterbatasan dalam memahami konsep virus secara konkret. Keabstrakan materi
virus menjadi alasan utama keterbatasan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan alat
bantuan pembelajaran yang dapat membantu menjembatani keutuhan pemahaman
peserta didik.
Capaian Pembelajaran (CP) untuk materi virus yang telah digariskan oleh
kurikulum yaitu peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional, atau global terkait
pemahaman virus dan peranannya. Dengan penerapan model pembelajaran PjBL,
dapat menjadi salah satu strategi pembelajaran yang mampu mendukung
keberhasilan CP yang telah digariskan kurikulum.
Pembelajaran berbasis proyek melibatkan para peserta didik dalam investigasi
masalah dan menghasilkan suatu produk yang riil. Peserta didik dilibatkan secara
aktif dan diharapkan memiliki kemandirian dalam merancang suatu kegiatan
pembelajaran dan memperoleh suatu produk yang nyata.25 Kaitannya dengan
pengembangan modul elektronik yakni bukan hanya semata-mata sebagai bahan
ajar, tetapi juga sebagai learning guide bagi siswa dalam pelaksanaan proyeknya.
25
Edy Purwanto, Model Pembelajaran Matematika di Era Millenium Ketiga,
(Sleman:Garudhawaca, 2023), h. 46.
8
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Kurangnya peluang untuk kegiatan kreatif siswa dalam proses pembelajaran.
2. Penekanan pembelajaran yang hanya fokus pada hafalan dan mencari satu
jawaban yang benar pada soal, alih-alih melatih siswa untuk berpikir kreatif.
3. Kurangnya variasi bahan ajar yang mampu menjadi learning guide bagi siswa
dan berisi rangkaian kegiatan pembelajaran yang lengkap di tempat penelitian.
4. Kurangnya bahan ajar yang sesuai dengan perkembangan teknologi digital di
tempat penelitian.
Hasanatul Hamidah, dkk, Hots Oriented Module: Project Based Learning, (Jakarta:
26
5. Pemahaman materi virus belum dapat dikuasai secara optimal oleh siswa.
6. Dibutuhkan alat bantuan pembelajaran yang dapat menjembatani proses
pemahaman siswa dalam mempelajari materi virus.
C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian sebagai berikut:
1. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah modul elektronik berbasis
Project Based Learning.
2. Modul elektronik yang dikembangkan mengacu pada sintaks Project Based
Learning menurut Ermaniatu Nyihana, yaitu sebagai berikut: 1) Pra Proyek,
2) Fase I: Menganalisis Masalah, 3) Fase II: Membuat Desain dan Jadwal
Pelaksanaan Proyek, 4) Fase III: Melaksanakan Penelitian Awal, 5) Fase IV:
Menyusun Draft Produk, 6) Fase V: Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki
Produk, 7) Fase VI: Finalisasi dan Publikasi Produk, 8) Pasca Proyek.
3. Materi yang dimuat dalam modul elektronik adalah materi virus kelas X SMA.
4. Modul elektronik yang dikembangkan merujuk pada indikator berpikir kreatif
menurut Utami Munandar, yakni kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility),
kebaruan (originality), dan elaborasi (elaboration).
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kelayakan E-Modul berbasis project based learning pada
materi virus yang dikembangkan ditinjau dari hasil validasi, keterbacaan, dan
respon peserta didik dalam hal meningkatkan berpikir kreatif siswa?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan E-Modul berbasis project based learning pada materi virus yang
dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang peneliti harapkan bagi pihak-pihak terkait diantaranya
yaitu:
10
1
Geo Wahyuni, Rita Destini, Abdul Mujib, “Pengembangan Bahan Ajar e-Modul Berbasis
Geogebra Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Visual Siswa.” Jurnal Lentera Studi
Pendidikan 5, no 2 (2023): 40.
2
Sugiarni, Bahan Ajar, Media, dan Teknologi Pembelajaran, (Tangerang Selatan: Pascal
Books, 2022), h, 46.
3
E. Kosasih, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2020), h, 1.
4
Ibid.
11
12
Guru dapat memusatkan perhatiannya pada kelas, dan jika diperlukan guru
dapat membantu peserta didik yang lambat menangkap materi ajar. Kesiapan
bahan ajar juga menjadi faktor penting dalam kegiatan pembelajaran yang lebih
bermakna. Kegiatan pembelajaran dapat difokuskan kepada pendalaman
materi, pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang lebih
kompleks.5
c. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Bahan ajar dapat dikategorikan dalam dua macam, yaitu bahan cetak dan
non cetak. Buku teks pelajaran yang saat ini banyak digunakan pada sekolah
dasar hingga menengah umumnya dalam format cetak. Sementara selama masa
pandemi, bahan ajar kemudian berkembang menjadi non cetak. Buku-buku ajar
kemudian diterbitkan dalam format Pdf, e-pub, dan berbagai format lainnya.6
Guru memiliki kebebasan untuk memilih dan mengembangkan bahan ajar
secara kreatif dan inovatif sesuai kebutuhan peserta didik. Pendidik diberikan
keleluasaan untuk menggunakan bahan ajar yang sudah ada atau hendak
mengembangkannya sendiri. Akan tetapi, perlu digaris bawahi bahwa bahan
ajar tersebut haruslah mempertimbangkan karakter dari pendidik dan peserta
didik itu sendiri.7
Berdasarkan jenisnya, bahan ajar dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut:
1) Bahan ajar cetak. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk cetak (printout).
Jenis bahan ajar ini antara lain seperti; buku, modul, brosur, handout,
selebaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), foto atau gambar, dan
model atau mock up.
5
Ibid, h. 2.
6
Nasruddin, Dina Merris Maya Sari, Syahdara Anisa Makruf, I Putu Ayub Darmawan,
Herman, Meilida Eka Sari, Sri Jumiyati, Sri Yanti, Luqman Hidayat, Muh. Rijalul Akbar, Hary
Purwanto, Pengembangan Bahan Ajar, (Padang: Global Ekskekutif Teknologi, 2022), h. 46.
7
Mardiah Astuti dan Fajri Ismail, Studi Inovasi dan Globalisasi Pendidikan Suatu
Pendekatan Teoritis dan Riset Dilengkapi Contoh Hasil R&D Bahan Ajar, (Yogyakarta:
Deepublish, 2021), h. 24.
13
2) Bahan ajar dengar. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk audio yang dapat
didengarkan. Jenis bahan ajar ini antara lain seperti; radio, kaset, dan CD
audio.
3) Bahan ajar audio visual. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk suara dan
gambar, sehingga dapat dilihat dan didengarkan. Jenis bahan ajar ini antara
lain seperti; film dan CD video.
4) Bahan ajar interaktif. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk interaktif seperti
CD interaktif.8
2. Modul Pembelajaran
a. Pengertian
Modul didefinisikan sebagai suatu konsep yang dimuat dalam satu unit
pengajaran yang berisi bahan atau materi pembelajaran. Dalam mengajar
menggunakan modul, peserta didik diharuskan dapat menguasai satu unit modul
sebelum beralih pada unit modul selanjutnya. Penyajian modul bersifat self
instructional, yang artinya peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran
tanpa kontrol dari guru. Oleh karena itu, tiap-tiap peserta didik dapat mengatur
sendiri intesitas dan kecepatan belajarnya.9
Modul pembelajaran merupakan suatu bentuk bahan ajar yang secara
sistematis berisi materi pokok, prosedur penggunaan, dan evaluasi hasil belajar.
Modul berisi kompetensi yang dapat digunakan dan dicapai baik secara mandiri
maupun kelompok.10 Modul adalah suatu unit pengajaran yang ditulis sendiri
oleh pendidik dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik dalam proses
pembelajaran.11
b. Fungsi Modul
8
Ibid, h. 5.
9
Amirudin, Metode-Metode Pengajaran Perspektif Al-Qur’an dan Hadist dan Aplikasinya
dalam Pembelajaran PAI, (Yogyakarta: Deepublish, 2023), h. 258.
10
Fatrima Santri Syafri, Pengembangan Modul Pembelajaran Aljabar Elementer di
Program Studi Tadris Matematika IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Zigie Utama, 2018), h. 9.
11
Zulhaini, A Halim, dan Mursal, “Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Hukum
Newton Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di Man Model Banda Aceh,” Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia 4, no. 1 (2016): 197.
14
Modul berfungsi sebagai bahan ajar mandiri, sebagai evaluasi hasil belajar
peserta didik, dan sebagai sumber rujukan dalam proses pembelajaran. Modul
juga berfungsi sebagai pengganti fungsi pendidik. Peningkatan efektivitas
belajar peserta didik sangat bergantung pada bahan ajar yang digunakan. Oleh
karena itu, pendidik dituntut untuk dapat memilih bahan ajar yang sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan. 12
3. Modul Elektronik
a. Pengertian
Modul elektronik adalah bahan ajar yang terdiri dari informasi yang disusun
dalam teks, gambar, atau keduanya yang dibuat dalam bentuk elektronik atau
digital. Modul elektronik juga disertai dengan metode pelatihan atau peragaan
sebagai bentuk kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran. Modul
elektronik hadir untuk menjawab permasalahan di kelas seperti terbatasnya
waktu pembelajaran, sementara volume materi yang harus diselesaikan cukup
banyak.13
Modul elektronik dapat berperan sebagai suatu learning guide yang mampu
mengaktifkan pembelajaran peserta didik. Selain itu, modul elektronik juga
dapat berperan untuk meningkatkan ketercapaian hasil belajar peserta didik.
Inovasi pengembangan bahan ajar berupa modul elektronik dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik.14
Modul elektronik yang dikembangkan merupakan salah satu dari sekian
banyak bentuk learning guide yang dapat mengarahkan peserta didik dalam
pembelajaran mandiri.15 Kemajuan teknologi membuat pendidik bergerak
untuk mengembangkan terobosan bahan ajar baru yang lebih adaptif. Dalam hal
12
Dirat Mahadiraja, Syamsuarnis, “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Daring
pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik T.P
2019/2020 di SMK Negeri1 Pariaman.” Jtev (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional) 6, no 1 (2020):
78.
13
Nita Sunarya Herawati dan Ali Muhtadi, “Pengembangan Modul Elektronik (E-Modul)
Interaktif Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas XI SMA,” Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan 5, no.
2 (2018): 182
14
Ibid.
15
Ibid.
15
ini, modul cetak yang sudah ada sebelumnya disunting dan dikembangkan
menjadi modul elektronik atau modul dalam bentuk digital.16
b. Karakteristik
Karakteristik E-modul yang baik dan menarik adalah sebagai berikut:17
1) Self Instructional; yaitu melalui pembelajar dapat melaksanakan
pembelajaran secara mandiri tanpa dipandu oleh siapapun. Karakter self
instructional dapat muncul jika modul berisi tujuan yang jelas, penyajian
materi dijabarkan secara detail, dan terdapat ilustrasi yang mendukung
pemahaman teori pembelajaran. Selain itu, adanya soal latihan, instruksi
tugas yang memungkinkan pembelajar dapat memberikan tanggapan, dan
dapat mengukur dirinya melalui penugasan yang diberikan, serta terdapat
instrumen penilaian.
2) Self Contained; yaitu berisi seluruh materi pembelajaran secara utuh
meliputi satu unit kompetensi dan juga sub kompetensi yang dipelajari.
Tujuannya adalah pembelajar dapat memperoleh pemahaman secara utuh
dari kesatuan materi yang dipelajari.
3) Stand Alone (berdiri sendiri); yaitu pengguna tidak tergantung atau tidak
harus menggunakan sumber rujukan yang lain untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan modul.
4) Adaptive; modul baiknya mempunyai sifat adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Adaptif artinya mampu bersaing dengan
perkembangan zaman dan bersifat fleksibel untuk digunakan.
5) User Friendly; modul hendaknya mudah untuk digunakan. Kemudahan bagi
pengguna menjadi salah satu karakteristik paling utama, baik kemudahan
pada tatanan bahasa untuk dapat dipahami, kemudahan untuk mengakses
16
Ketut Krisnayuni, I Gede Mahendra Darmawiguna, dan I Made Putrama,
“Pengembangan E-Modul Berbasis Model Project Based Learning Untuk Mata Pelajaran Video
Editing,” Karmapati:Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika 4, no. 5 (2015):
3.
17
Direktorat Pembinaan SMA, Panduan Praktis Penyusunan E-Modul (Jakarta: Ditjen
Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMAN A yang berlokasi di Jl. Waru Jaya No.17,
Desa Warujaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu
penelitian yakni di semester ganjil pada bulan September tahun ajaran 2023/2024.
B. Metode Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan metode Research & Development
(R&D) dengan model ADDIE. Model ADDIE adalah suatu pendekatan analisa dari
setiap komponen yang ada untuk saling berinteraksi dan berkoordinasi sesuai
dengan fase yang ada.1 Terdapat langkah-langkah dalam model ADDIE yang
berurutan, yaitu analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (develop),
implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation).
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X-J SMAN A tahun
ajaran 2023/2024. Dengan jumlah siswa sebanyak 36 peserta didik.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian pengembangan dengan model ADDIE, mengacu pada prosedur
terurut sebagai berikut:
1. Analisis (Analyze)
Peneliti melakukan riset awal dengan mencari informasi aktual di lapangan
mengenai kondisi dan kebutuhan peserta didik.2 Dalam hal ini peneliti
menganalisis kebutuhan peserta didik terkait modul dengan melakukan
wawancara kepada guru dan menyebarkan angket analisis kebutuhan kepada
peserta didik.
Peneliti melakukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian
pengembangan. Peneliti membaca kajian-kajian pustaka dari buku atau
1
Yudi Hari Rayanto dan Sugianti, Penelitian Pengembangan Model ADDIE dan R2D2:
Teori dan Praktek (Pasuruan: Lembaga Academic & Research Institute, 2020). h. 29.
2
Ibid. h. 34.
38
39
penelitian sebelumnya yang relevan. Hal ini berguna untuk memperoleh dasar
teoritis yang mendukung penelitian. Kajian teoritis yang sudah didapatkan
kemudian disesuaikan dengan pengembangan yang akan dilakukan.3
2. Perancangan (Design)
Tahap perancangan dimulai dengan membuat draft modul, sebelum benar-
benar dikembangkan. Draft biasanya berisi gambaran besar mengenai apa yang
ingin dikembangkan. Dalam hal ini seperti rangkuman materi, capaian
pembelajaran, tujuan pembelajaran, tujuan intruksional, penugasan, pendekatan
pembelajaran, lay out e-modul, komposisi warna, dan komponen penunjang
lainnya seperti artikel dan video yang ingin ditambahkan.4
3. Pengembangan (Develop)
Tahap pengembangan modul elektronik dibuat berdasarkan komponen-
komponen yang sudah dirancang dalam draft sebelumnya. Peneliti membagi
tahap pengembangan menjadi dua bagian, yakni rancangan produk awal dan uji
kelayakan e-modul dengan mengajukan validasi kepada para ahli.
Modul elektronik yang sudah selesai selesai dibuat, selanjutnya masuk ke
tahap uji kelayakan. Validator memberikan penilaian, komentar, dan saran
tentang bahan ajar yang dikembangkan. Dari hasil penilaian, masukkan dan
saran tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki e-modul agar
layak digunakan dari segi materi maupun tampilannya.5
a. Pengembangan Produk Awal
Draft modul elektronik yang sudah dirancang kemudian dibuat dan
dikembangkan menggunakan aplikasi Canva. Produk dibuat dalam aplikasi
Canva menggunakan berbagai tools yang disediakan di aplikasi editing tersebut.
Aplikasi Canva dipilih oleh peneliti karena penggunaannya yang mudah (user
friendly).
3
Ibid. h. 34.
4
Ibid. h. 35.
5
Shintya Utami, Hamsi Mansur, Agus Hadi Utama. Pengembangan Media Pembelajaran
E-Book Tematik Kelas 4 Sekolah Dasar. Journal of InstructionalTechnology Vol 3 No 1 Januari
(2022): 134.
40
6
Maryani, Tantangan dan Inovasi Pendidikan di Era New Normal, (NTB: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2022). h. 16.
7
Leon Andretti Abdillah, Metode Penelitian dan Analisis Data Comprehensive, (Cirebon:
Penerbit Insania, 2021), h. 123.
41
8
Fitria Nur Masita, Pengembangan Pembelajaran Matematika, (Makassar: Nas Media
Pustaka, 2022), h. 134.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah e-modul berbasis project
based learning pada materi virus untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa.
Adapun pengembangan dilakukan dengan model ADDIE. Terdapat 4 tahap dalam
mengembangkan e-modul tersebut, diantaranya adalah: analisis (analyze), desain
(design), pengembangan (develop), implementasi (implementation), evaluasi
(evaluation).
1. Tahap Analisis (Analyze)
Peneliti melakukan analisis mengenai kebutuhan dari pihak sekolah. Baik
dari pendidik maupun peserta didik mengenai perlu atau tidaknya
pengembangan e-modul ini sebagai pendamping belajar selain buku paket dari
sekolah. Oleh karena itu, peneliti mengumpulkan informasi awal melalui
wawancara dengan guru biologi kelas X SMAN A dan menyebarkan angket
analisis kebutuhan kepada peserta didik melalui google form.
a. Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur pada hari Kamis, 11 Mei
2023 di SMAN A. Wawancara tersebut dilakukan dengan guru Biologi kelas
10. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi awal mengenai
kebutuhan guru biologi terhadap e-modul yang dikembangkan. Adapun hasil
wawancara secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4. 1 Hasil Wawancara Guru Biologi
No Hasil Wawancara dengan Guru Biologi
Kurikulum Merdeka lebih banyak tantangannya
1.
dibandingkan dengan Kurikulum 2013.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian dengan judul “Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based
Learning Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa” ini
menghasilkan produk berupa e-modul yang sudah divalidasi oleh 4 ahli dan 1
praktisi. Berdasarkan hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-modul
yang dikembangkan dinilai sangat baik dan layak untuk diimplementasikan. Hasil
uji keterbacaan menunjukkan perolehan persentase sebesar 97,56% dan hasil
respon peserta didik menunjukkan perolehan persentase sebesar 97,26% dengan
keterangan sangat baik. Sementara itu, perolehan hasil uji N-Gain berpikir kreatif
menunjukkan rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,45. Hasil nilai tersebut menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan berpikir kreatif siswa kelas X-J SMAN A dengan
kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa E-
Modul PjBL yang telah diimplementasikan layak digunakan sebagai bahan ajar
alternatif dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi
virus.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai
berikut:
1. E-modul yang dikembangkan dapat digunakan sebagai tambahan bahan ajar
di luar buku paket dari sekolah.
2. Penelitian lebih lanjut diharapkan ada pengembangan e-modul lain dengan
model pembelajaran yang berbeda sehingga menambah variasi belajar
materi virus dengan lebih menyenangkan.
3. E-modul dapat dibuat dalam bentuk yang lebih bervariasi lagi, tidak hanya
pdf tapi dapat berbentuk flipbook atau lain sebagainya.
101
102
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Leon Andretti. 2021. Metode Penelitian dan Analisis Data
Comprehensive. Cirebon: Penerbit Insania.
Adiputra, Deni. 2022. Prosidings Conference of Elementary Studies 2020 : Literasi
dalam Pendidikan di Era Digital Untuk Generasi Milenial. Surabaya: UM
Surabaya Publishing.
Akbar, Sa'dun. 2017. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Amalia, Ayu Nurul., Suyono., Arthur, Riyan. 2023. Penyusunan Instrumen
Penelitian. Pekalongan: Nasya Expanding Management.
Amirudin. 2023. Metode-Metode Pengajaran Perspektif Al-Qur’an dan Hadist dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran PAI. Yogyakarta: Deepublish.
Aryani, Dwi Wulan. Pembelajaran Berdiferensiasi, Implementasi dan Praktik Baik
Pada Mapel IPS Kelas VII Kurikulum Merdeka. Semarang: Cahya Ghani
Recovery, 2023.
Astuti, Mardiah. 2022. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Batara, Arianto. 2022. Merdeka Berkreativitas dan Beraktivitas dengan Mind-
Mapping. Sleman: CV. Bintang Semesta Abadi.
Bayumi. 2021. Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Damayanti, Ni Wayan Sri., Wijaya, I Komang Wisnu Budi. 2020. Evaluasi
Pembelajaran IPA. Bali: Nilacakra.
Direktorat Pembinaan SMA. 2017. Panduan Praktis Penyusunan E-Modul. Jakarta:
Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ernawati, Iis dan Sukardiyono, Totok. Uji Kelayakan Media Pembelajaran
Interaktif Pada Mata Pelajaran Administrasi Server, Jurnal Elinvo
(Electronics, Informatics, and Vocational Education), Vol 2, No 2, (2017).
Fatmah, Heryani. “Kreativitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Bioteknologi
Dengan Pjbl Berbasis Steam.” Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan 5, no. 1,
2021.
103
SMP Nergeri 3 Rokan IV Koto.” Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan
Humaniora 3, no. 2, 2017.
Kosasih, E. 2020. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Krisnayuni, Ketut, I Gede Mahendra Darmawiguna, dan I Made Putrama.
“Pengembangan E-Modul Berbasis Model Project Based Learning Untuk
Mata Pelajaran Video Editing.” Karmapati:Kumpulan Artikel Mahasiswa
Pendidikan Teknik Informatika 4, no. 5, 2015.
Kurniawan, Heru. 2021. Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Deepublish.
Kurniawati, Wahyu dan Atmojo, Setyo Eko, “Pembelajaran Sains Bermuatan
Karakter Ilmiah Dengan Alat Peraga Barang Bekasdan Asesmen Kinerja.”
Jurnal Pendidikan Indonesia 6, no 1, 2017.
Lestari, Nyoman Ayu Putri. 2023. Model-Model Pembelajaran untuk Kurikulum
Merdeka di Era Society 5.0. Bali: Nilacakra.
Mahadiraja, Dirat dan Syamsuarnis, “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis
Daring pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik
Instalasi Tenaga Listrik T.P 2019/2020 di SMK Negeri1 Pariaman.” Jtev
(Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional) 6, no 1, 2020.
Marto, Hasia “Modul Elektronik.” Seminar Nasional PAUD Holistik Intergratif
(2021).
Maryani. 2022. Tantangan dan Inovasi Pendidikan di Era New Normal. NTB:
Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.
Masita, Fitria Nur. 2022. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Makassar:
Nas Media Pustaka.
Meke, Konstantinus Denny Pareira., Astro, Richardo Barry., Daud, Maimunah H,
“Dampak Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada
Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia.” Jurnal Ilmu Pendidikan 4, No 1, 2022.
Miftah, Mohamad. 2022. Efektivitas Pemanfaatan Media Berbasis TIK Untuk
Optimalisasi Pembelajaran. Jakarta: Publica Indonesia Utama.
Morrisan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.
Munandar, Utami. 2014. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan
105
Institute.
Restian, Arina. 2020. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Rohmaniyah, Shil Viina. "Pengembangan E-Modul Berbasis Problem Based
Learning Bermuatan Pendidikan Karakter Pada Materi Virus." Skripsi.
Tangerang Selatan: UIN Jakarta, 2022.
Sari, Rona Taula dan Angreni, Siska. “Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) Upaya Peningkatan Kreativitas Mahasiswa.” Jurnal
VARIDIKA 30, no. 1, 2018.
Septiani, Eka. “Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia.” Prosiding Pekan Seminar Nasional (Pesona), 2018.
Sofyana, Erna. "Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dengan Model
Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) Pada
Konsep Virus." Skripsi. Tangerang Selatan: UIN Jakarta, 2016.
Solimun., Fernandes, Adji Achmad Rinaldo., Nurjannah., Akhrani, Lusy Asa. 2022.
Rancangan Pengukuran Variabel: Angket dan Kuisioner (Pemanfaatan R).
Malang: UB Press.
Sriwindari, Wiwied., Asih, Triana., Noor, Rasuane, “Pengembangan E-Modul
Berbasis PjBL (Project Based Learning) Materi Daur Ulang Limbah Untuk
Mengembangkan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X SMA” Seminar Nasional
Pendidikan IPA Tahun 2022 “Digitalisasi dan Edu-Ecoprenuer Berbasis
Socio Scientific Issues”, Juni (2022): 8.
Sugeng, Bambang. 2022. Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif
(Eksplanatif). Yogyakarta: Deepublish.
Sugiarni. 2022. Bahan Ajar, Media, dan Teknologi Pembelajaran. Tangerang
Selatan: Pascal Books.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Susanti, Wilda. 2021. Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Mandiri Pada Mata Kuliah
Algoritma dan Pemograman. Yogyakarta: Samudra Biru.
Susilowarno, Gunawan. 2007. Biologi X SMA. Jakarta: Grasindo.
107