Anda di halaman 1dari 42

PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS

PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI VIRUS


UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Istiadzah Darmastuti
11190161000071

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based Learning


Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa disusun oleh
Istiadzah Darmastuti, NIM 11190161000071. Program Studi Tadris Biologi.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
tulis yang disajikan pada Ujian Munaqosah sesuai ketentuan yang ditentukan oleh
fakultas.

Jakarta, 21 Desember 2023


Yang Mengesahkan

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prof. Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd Yuke Mardiati, M.Si


NIP. 197603092005012002 NIP. 197601172007012013

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

iii
ABSTRAK
Istiadzah Darmastuti (11190161000071) Pengembangan E-Modul Berbasis
Project Based Learning Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Berpikir
Kreatif Siswa, Skripsi Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2023.

Keberadaan bahan ajar, yakni e-modul yang sesuai dengan kebutuhan dan
adaptif terhadap teknologi diperlukan untuk optimalisasi pembelajaran. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan Modul Elektronik (E-Modul) berbasis project
based learning pada materi virus untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa.
Metode yang digunakan adalah Research & Development (R&D) dengan model
pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation,
Evaluation) dan menggunakan kelima tahap secara keseluruhan. Proses
pengembangan melalui tahap validasi ahli, uji keterbacaan, respon peserta didik
terhadap E-Modul pada uji coba lapangan, dan uji n-gain. Hasil pengembangan
divalidasi oleh 4 ahli dan 1 praktisi, uji keterbacaan dengan 20 peserta didik, dan
uji coba lapangan dengan 36 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
total persentase rata-rata validasi media E-Modul adalah sebesar 85,83% dengan
predikat sangat baik. Sementara itu, total persentase rata-rata validasi materi E-
Modul adalah sebesar 92,3% dengan predikat sangat baik dan total persentase
validasi pembelajaran sebesar 97,75 dengan predikat sangat baik. Hasil uji
keterbacaan sebesar 97,56% dengan predikat sangat baik. Hasil respon 36 peserta
didik terhadap E-Modul adalah sebesar 97,26% dengan predikat sangat baik. Selain
itu, terdapat peningkatan berpikir kreatif siswa setelah menggunakan E-Modul
yakni sebesar 0,45 dengan kriteria n-gain sedang. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa E-Modul hasil pengembangan sangat layak untuk
digunakan pada pembelajaran biologi materi virus untuk meningkatkan berpikir
kreatif siswa.

Kata Kunci: E-Modul, Project Based Learning, Materi Virus, Berpikir Kreatif.

iv
ABSTRACT
Istiadzah Darmastuti (11190161000071) Development of an E-Module Based on
Project Based Learning on Virus Material to Improve Students' Creative
Thinking. Thesis, Tadris Biology Study Program, Faculty of Tarbiyah and
Teacher’s Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2023.

The existence of teaching materials, namely e-modules that are in


accordance with the needs and adaptive to technology is needed to optimize
learning. This research aims to produce an Electronic Module (E-Module) based
on project based learning on virus material to improve students' creative thinking.
The method used is Research & Development (R&D) with the ADDIE (Analyze,
Design, Development, Implementation, Evaluation) development model and uses
all five stages. The development process goes through expert validation stages,
readability testing, student responses to the E-Module in field trials, and n-gain
testing. The development results were validated by 4 experts and 1 practitioner,
readability testing with 20 students, and field trials with 36 students. The research
results show that the total average percentage of E-Module media validation is
85,83% with the very good predicate. Meanwhile, the total average percentage of
validation of E-Module material was 92.3% with the good predicate and the total
percentage of learning validation was 97.75 with a very good predicate. The
readability test results were 97.56% with a very good predicate. The response
results of 36 students to the E-Module were 97.26% with a very good predicate.
Apart from that, there was an increase in students' creative thinking after using the
E-Module, namely 0.45 with moderate n-gain criteria. Based on the research
results, it can be concluded that the developed E-Module is very suitable for use in
biology learning with virus material to improve students' creative thinking.

Keywords: E-Module, Project Based Learning, Virus Material, Creative Thinking.

v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based Learning Pada Materi Virus
Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa”. Selawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat, serta umat muslim
yang mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Ketuntasan skripsi ini sangat penulis
sadari tidak luput dari berbagai pihak yang turut membantu dan memberikan
dukungan. Oleh karena itu, dengan tulus penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep
Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D.
3. Ketua Program Studi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Meiry Fadilah Noor, M.Si.
4. Sekretaris Program Studi Tadris Biologi Eva Fadilah, M.Pd., dan selaku
Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan banyak arahan,
bimbingan, dan dukungan selama masa perkuliahan.
5. Prof. Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Yuke
Mardiati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak
bimbingan, arahan, dan dukungan selama proses pengerjaan skripsi serta
sebagai validator yang telah memberikan masukkan dan saran terhadap E-
Modul yang dikembangkan.
6. Seluruh Dosen dan Pranata Laboratorium Program Studi Tadris Biologi,
yang telah memberikan bimbingan dan pengalamannya selama masa
perkuliahan.
7. Validator materi Evi Muliyah, M.Si., yang telah memberikan masukkan dan
sarannya terhadap E-Modul yang dikembangkan.
8. Guru biologi SMAN 1 Parung Nurul Hikmahwati, S.Pd., dan sebagai wali
kelas X-J, serta validator materi dan pembelajaran yang telah memberikan

vi
masukkan dan sarannya terhadap E-Modul yang dikembangkan serta
memberikan dukungan penuh selama proses penelitian.
9. Kepala Sekolah SMAN 1 Parung Melwinda Fitri, S.Pd, M.Pd., dan Wakil
Ketua Kurikulum dan Musarofah, M.Pd,. yang telah memberikan izin bagi
penulis untuk melaksanakan penelitian di tempat.
10. Peserta didik kelas X-J SMAN 1 Parung yang telah bersedia membantu
penulis menjadi responden selama penelitian.
11. Orang tua penulis Juwadi dan Anik Astuti serta adik penulis Gupita
Nareswari, yang telah memberikan banyak dukungan, doa, dan semangat
selama menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman Navicula Tadris Biologi 2019, yang telah membersamai
selama masa perkuliahan.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu per satu,
namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis atas ketersediaannya
membantu penulis menyelesaikan skripsi.
Semoga dukungan, bantuan, dan doa yang telah diberikan dapat dibalas
pahala yang melimpah oleh Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menghargai adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini
dan dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 29 November 2023

Penulis

vii
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ........................................ iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8
C. Batasan Masalah........................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 11
A. Deskripsi Teoritis ....................................................................................... 11
1. Bahan Ajar .............................................................................................. 11
2. Modul Pembelajaran ............................................................................... 13
3. Modul Elektronik ................................................................................... 14
4. Project Based Learning .......................................................................... 18
5. Alat Peraga ............................................................................................. 26
6. Materi Virus ........................................................................................... 27
7. Berpikir Kreatif ...................................................................................... 29
8. Hubungan Peningkatan Berpikir Kreatif dengan Project Based Learning
(PjBL) ............................................................................................................ 31
B. Kajian Penelitian Relevan .......................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 38

viii
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 38
B. Metode Penelitian....................................................................................... 38
C. Subjek Penelitian........................................................................................ 38
D. Prosedur Penelitian..................................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 41
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 42
G. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 48
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 58
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 58
B. Pembahasan ................................................................................................ 91
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 101
A. Kesimpulan .............................................................................................. 101
B. Saran ......................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102
LAMPIRAN ....................................................................................................... 108

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbedaan Modul Elektronik dan Cetak.............................................. 16
Tabel 2. 2 Kerangka Pengembangan E-Modul Berbasis PjBL ............................ 21
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Guru .................................................... 42
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik .......................... 43
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Materi ................................................... 45
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Media ................................................... 45
Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Pembelajaran ........................................ 45
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Skala Kecil .......................................... 46
Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Instrumen Tes Berpikir Kreatif............................................ 46
Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Instrumen Respon Peserta Didik ......................................... 47
Tabel 3. 9 Bentuk Penilaian dengan Skala Likert ................................................ 49
Tabel 3. 10 Hasil Uji Validitas Soal Berpikir Kreatif .......................................... 50
Tabel 3. 11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Berpikir Kreatif ...................................... 51
Tabel 3. 12 Tabel Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ........................................ 52
Tabel 3. 13 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Berpikir Kreatif .......................... 52
Tabel 3. 14 Tabel Kriteria Daya Beda Soal .......................................................... 53
Tabel 3. 15 Hasil Uji Daya Beda Soal Berpikir Kreatif ....................................... 53
Tabel 3. 16 Bentuk Penilaian dengan Skala Guttman .......................................... 54
Tabel 3. 17 Pedoman Skor Respon Peserta Didik terhadap E-Modul .................. 55
Tabel 3. 18 Pedoman Skor N-Gain....................................................................... 55
Tabel 3. 19 Kriteria Hasil Validasi Modul Elektronik dan Respon Peserta Didik 56
Tabel 4. 1 Hasil Wawancara Guru Biologi .......................................................... 58
Tabel 4. 2 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik ................................ 60
Tabel 4. 3 Hasil Validasi Kelayakan Media ......................................................... 67
Tabel 4. 4 Hasil Validasi Ahli/Praktisi Materi ..................................................... 70
Tabel 4. 5 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ....................................................... 73
Tabel 4. 6 Rangkuman Hasil Validasi E-Modul Menurut Para Ahli/Praktisi ...... 74
Tabel 4. 7 Saran Perbaikan dari Para Validator ................................................... 75
Tabel 4. 8 Hasil Perbaikan E-Modul Sesuai Saran Validator .............................. 77
Tabel 4. 9 Hasil Uji Coba Skala Kecil (Uji Keterbacaan) .................................... 86

x
Tabel 4. 10 Saran Perbaikan E-Modul Menurut Peserta Didik ............................ 87
Tabel 4. 11 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Terhadap E-Modul ................. 89
Tabel 4. 12 Analisis Hasil N-Gain Berpikir Kreatif ............................................. 90
Tabel 4. 13 Analisis Persentase Nilai Berdasarkan Kategori N-Gain .................. 90
Tabel 4. 14 Hasil Uji N-Gain .............................................................................. 90

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bagan Tahapan Project Based Learning ......................................... 20
Gambar 2. 2 Pra Proyek (a) Tampilan Depan; dan (b) Penjelasan ...................... 22
Gambar 2. 3 Fase I: Menganalisis Masalah (a) Tampilan Depan; dan (b)
Penjelasan .............................................................................................................. 22
Gambar 2. 4 Fase II: Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan proyek (a)
Tampilan Depan, dan (b) Penjelasan .................................................................... 23
Gambar 2. 5 Fase III: Melaksanakan Penelitian Awal (a) Tampilan Depan; dan
(b) Penjelasan ........................................................................................................ 24
Gambar 2. 6 Fase IV: Menyusun Draft Produk (a) Tampilan Depan, dan (b)
Penjelasan .............................................................................................................. 24
Gambar 2. 7 Fase V: Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki Produk (a) Tampilan
Depan, dan (b) Penjelasan ..................................................................................... 25
Gambar 2. 8 Fase VI: Finalisasi dan Publikasi Produk (a) Tampilan Depan, dan
(b) Penjelasan ........................................................................................................ 26
Gambar 2. 9 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................... 35
Gambar 4. 1 Penjelasan Bagi Siswa (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi 77
Gambar 4. 2 Fase Project Based Learning (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah
Revisi .................................................................................................................... 77
Gambar 4. 3 Penambahan Ilustrasi pada Tulisan (a) Sebelum Revisi; (b) Setelah
Revisi .................................................................................................................... 78
Gambar 4. 4 Pemilihan Huruf (Font) (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi
............................................................................................................................... 79
Gambar 4. 5 Sumber Gambar (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ......... 79
Gambar 4. 6 Tahapan Siklus Reproduksi Virus (a) Sebelum Revisi; dan (b)
Setelah Revisi ........................................................................................................ 80
Gambar 4. 7 Daftar Pustaka (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ........... 81
Gambar 4. 8 Tujuan Pembelajaran (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi . 81
Gambar 4. 9 Penilaian Sumatif (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi....... 82
Gambar 4. 10 Capaian Pembelajaran (a) Sebelum Revisi; dan (b) Sesudah Revisi
............................................................................................................................... 83

xii
Gambar 4. 11 Daftar Isi (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi .................. 83
Gambar 4. 12 Penjelasan Bagi Guru (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi
............................................................................................................................... 84
Gambar 4. 13 Fitur Klik (a) Sebelum Revisi; dan Setelah Revisi ....................... 85
Gambar 4. 14 Nomor Halaman (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ...... 85
Gambar 4. 15 Penambahan Daftar Isi .................................................................. 87
Gambar 4. 16 Halaman 37 E-Modul (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi
............................................................................................................................... 88
Gambar 4. 17 Bagian Note (a) Sebelum Revisi; dan (b) Setelah Revisi ............. 88

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara Guru Biologi ................................................... 109


Lampiran 2. Instrumen Analisis Kebutuhan Peserta Didik dan Hasil Analisis
Kebutuhan Peserta Didik..................................................................................... 113
Lampiran 3. Hasil Analisis Kurikulum ............................................................. 119
Lampiran 4. Hasil Desain Produk Awal ............................................................ 121
Lampiran 5. Lembar Validasi Materi ................................................................ 128
Lampiran 6. Lembar Validasi Media ................................................................ 132
Lampiran 7. Lembar Validasi Pembelajaran ..................................................... 135
Lampiran 8. Hasil Validasi Ahli Materi 1 ......................................................... 138
Lampiran 9. Hasil Validasi Praktisi Materi 2 .................................................... 143
Lampiran 10. Hasil Validasi Ahli Materi 3 ....................................................... 147
Lampiran 11. Hasil Validasi Media .................................................................. 151
Lampiran 12. Hasil Validasi Pembelajaran ....................................................... 158
Lampiran 13. Hasil SPSS Uji Coba Instrumen Tes Berpikir Kreatif ................ 161
Lampiran 14. Instrumen dan Hasil Uji Coba Skala Kecil ................................. 163
Lampiran 15. Modul Ajar.................................................................................. 165
Lampiran 16. Instrumen dan Hasil Respon Peserta Didik Terhadap E-Modul (Uji
Lapangan)............................................................................................................ 185
Lampiran 17. Hasil N-Gain Pre-test & Post-test Berpikir Kreatif Siswa .......... 189
Lampiran 18. Produk Akhir E-Modul PjBL...................................................... 190
Lampiran 19. Uji Referensi ............................................................................... 191
Lampiran 20. Surat Permohonan Izin Validasi, dan Surat Izin Penelitian ........ 206
Lampiran 21. Dokumentasi ............................................................................... 212
Lampiran 22. Biodata Penulis ........................................................................... 216

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tengah mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu
menjawab tantangan perubahan zaman.1 Mengingat pentingnya pendidikan dalam
proses kehidupan, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu
dilakukan. Kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan meningkatkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga manusia mampu beradaptasi
dengan lingkungannya.2
Secara umum, pendidikan bertujuan untuk menyediakan wadah bagi peserta
didik. Wadah yang memungkinkannya mengembangkan skill dan potensi yang
dimiliki secara optimal, sehingga peserta didik dapat bermanfaat sepenuhnya, baik
pada kebutuhan pribadinya, maupun kebutuhan masyarakat.3 Skill dan potensi
tersebut dapat dicapai dalam proses pembelajaran.
Bakat seseorang sejak dahulu dilihat dari seberapa tinggi tingkat kecerdasannya
(IQ). Namun, saat ini makin disadari bahwa yang menentukan bakat (skill) bukan
hanya dari inteligensi, melainkan juga dari kreativitas dan tanggung jawab terhadap
tugas (task commitment) atau keinginan untuk berprestasi. Oleh karena itu,
tanggung jawab terhadap tugas dan keinginan untuk berprestasi juga turut
menentukan bakat (skill) seseorang.4
Sistem sekolah belum sepenuhnya dapat mengembangkan dan menghasilkan
individu-individu yang kreatif bagi para lulusannya. Peserta didik cenderung
disiapkan untuk menjadi tenaga juru yang mengerjakan hal-hal teknis daripada

1
Konstantinus Denny Pareira Meke, Richardo Barry Astro, Maimunah H. Daud, “Dampak
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Perguruan Tinggi Swasta di
Indonesia.” Jurnal Ilmu Pendidikan 4, No 1 (2022): 676.
2
Apriyanti Widiansyah, “Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam
Manajemen Sistem Pendidikan.” Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika 18, No 2 (2018): 229.
3
Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif &
Bakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014), h. 4.
4
Ibid.

1
2

menjadi seorang yang visioner. Pembelajaran masih kurang difokuskan untuk


mengantarkan siswa menjadi dirinya secara utuh dan berpikir orisinil.5
Pembelajaran di sekolah seringkali kurang memberikan manfaat yang selaras
dengan perkembangan lingkungan, di mana lingkungan terus berubah dengan pesat
dan sulit diramalkan.6 Pembelajaran saat ini lebih ditekankan pada pemikiran yang
reproduktif, hafalan, dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang
diberikan. Proses-proses pemikiran yang tinggi termasuk berpikir kreatif jarang
sekali dilatihkan.7
Sekolah semestinya dapat menyediakan kurikulum yang memungkinkan
siswanya untuk dapat berpikir kreatif. Selain itu, melatih siswanya untuk dapat
memiliki keterampilan pemecahan masalah. Dengan demikian, apabila di kemudian
hari peserta didik menemui masalah yang serupa, peserta didik dapat merespons
secara positif setiap kesempatan dan tantangan tersebut. Selain itu, mampu
mengelola resiko untuk kepentingan kehidupan di masa sekarang maupun di masa
mendatang.8
Berpikir kreatif merupakan keterampilan yang harus dimiliki peserta didik
untuk dapat menjawab tantangan perubahan zaman. Namun, terdapat kesenjangan
antara tuntutan capaian keterampilan abad 21 dengan kondisi pembelajaran di
sekolah. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian milik Heryani Fatmah
salah satu guru biologi di SMAN 1 Parung bahwa kreativitas peserta didik masih
dirasa sangat kurang dalam proses pembelajaran karena beberapa guru belum
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik.9
Pendekatan saintifik digunakan saat sekolah masih menggunakan Kurikulum
2013. Namun, saat ini pergantian kurikulum yang baru menitikberatkan pada

5
Arina Restian, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi, (Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2020), h. 33-34.
6
Ibid.
7
Utami, Munandar, Op cit. h. 5.
8
Arina Restian, Loc Cit.
9
Heryani Fatmah, “Kreativitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Bioteknologi Dengan
Pjbl Berbasis Steam,” Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan 5, no. 1 (2021): 7–14.
3

pembelajaran berdiferensiasi.10 Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran


yang mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik. Guru memfasilitasi peserta
didik sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat diberi perlakuan yang sama.11
Hasil penelitian tersebut dikonfirmasi pula oleh hasil wawancara dengan guru
Biologi kelas X SMAN A Nurul Hikmahwati pada saat studi pendahuluan yang
menunjukkan bahwa perlu untuk memperhatikan kebutuhan tiap-tiap peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu bentuk dari pemerataan kebutuhan
peserta didik dan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk dapat
meningkatkan ketercapaian pembelajaran.
Implementasi kurikulum merdeka bertepatan dengan kembalinya siswa ke
sekolah untuk belajar secara tatap muka pasca Pandemi Covid-19. Istilah learning
loss menjadi hal yang dikhawatirkan oleh satuan pendidikan. Learning loss adalah
suatu kondisi di mana ketercapaian pembelajaran kurang maksimal karena tidak
adanya kontrol langsung dari guru selama pembelajaran online. Oleh karena itu,
diperlukan solusi untuk menangani learning loss tersebut.
Implementasi kurikulum merdeka menitikberatkan pada kebijakan pemulihan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharuskan untuk lebih memperhatikan
ketercapaian kompetensi peserta didik. Dengan ini, implementasi kurikulum baru
diharapkan dapat menjadi solusi atas kondisi learning loss tersebut.12 Bersangkutan
dengan ketercapaian kompetensi, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian
yakni terkait dengan kebutuhan dan karakter dari peserta didik itu sendiri.
Kurikulum merdeka memiliki beberapa keunggulan, diantaranya yaitu materi
menjadi lebih esensial, sederhana, dan mendalam. Pendidik juga memiliki
keleluasaan untuk mengajar sesuai capaian dan perkembangan peserta didik. Setiap
proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhan

10
Hennilawati, Implementasi Buku Teks dalam Kurikulum Merdeka Belajar, (Pekalongan:
Nasya Expanding Management, 2023), h. 98.
11
Wulan Dwi Aryani, Pembelajaran Berdiferensiasi, Implementasi dan Praktik Baik Pada
Mapel IPS Kelas VII Kurikulum Merdeka, (Semarang: Cahya Ghani Recovery, 2023), h. 7.
12
Sulistyaning Kartikawati, Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), (Magetan: CV.
AE MEDIA GRAFIKA, 2022), h. 15.
4

peserta didik 13 Dengan demikian, apabila kurikulum dilaksanakan secara tepat,


maka dapat meningkatkan ketercapaian pembelajaran.
Pentingnya ketercapaian pembelajaran dan adanya kejadian faktual yang terjadi
di SMAN A yang didapatkan dari hasil penelitian milik Heryani Fatmah terkait
kurangnya keterampilan kreatif peserta didik, maka diperlukan pendekatan
pembelajaran yang mampu mengaktifkan pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik.
Faktor lain yang turut mendukung ketercapaian pembelajaran adalah pemilihan
bahan ajar yang tepat. Dalam kurikulum merdeka, guru memiliki keleluasaan dalam
memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik.14 Bahan ajar yang berkualitas diperlukan
untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.
Pendidik di era revolusi industri 4.0 juga dituntut untuk kritis, solutif, kreatif,
dan inovatif serta komunikatif dan memiliki kerja sama tim yang baik. Selain itu,
diperlukan juga kemampuan untuk dapat memanfaatkan informasi dan teknologi
secara efektif.15 Berkaitan dengan hal ini, kemampuan pendidik yang adaptif dapat
tercerminkan dari penggunaan bahan ajar yang sesuai dengan perkembangan
teknologi dan juga kebutuhan peserta didik.
Digitalisasi telah membawa perubahan pada pelaksanaan pendidikan menuju
paradigma pembelajaran berbasis teknologi. Perangkat pembelajaran yang
digunakan saat ini hampir semuanya menggunakan perangkat digital. Teknologi
menjadi hal wajib yang harus dilakukan saat ini. Salah satu pemanfaatan digital
dalam pendidikan yakni dengan adanya media dan bahan ajar digital.16

13
Arianto Batara, Merdeka Berkreativitas dan Beraktivitas dengan Mind-Mapping,
(Sleman: CV. Bintang Semesta Abadi, 2022). h, 8.
14
Sulistyaning Kartikawati, Op cit.h. 16.
15
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan di Era Merdeka Belajar, (Bandung: UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, 2022), h. 48.
16
Hayuni Retno Widarti, Buku Antologi Artikel Populer dengan Tema Pendidikan di Era
New Normal, (Malang: Guepedia, 2022), h. 34.
5

Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan elektronik dalam artian


secara luas disebut juga sebagai e-learning.17 Dalam penelitian ini pemanfaatan e-
learning difokuskan pada konsep bahan ajar digital. Bahan ajar yang digunakan
hendaknya memuat berbagai informasi pembelajaran, mengandung tata bahasa
yang baik, serta mampu memuat semua jenis media seperti gambar, animasi, dan
video.18
Masalah lain yang ditemukan di SMAN A adalah terkait penggunaan bahan
ajar. Hasil wawancara menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan masih
belum bervariasi. Sejauh ini, penggunaan bahan ajar di sekolah masih
menggunakan buku paket berbasis cetak atau media pembelajaran power point.
Buku paket berbasis cetak merupakan bentuk bahan ajar lama yang belum
terdigitalisasi. Sementara itu, media pembelajaran power point terlalu singkat untuk
digunakan sebagai bahan ajar.
Salah satu strategi peningkatan pengembangan peserta didik adalah dengan
merumuskan konsep bahan ajar dengan unit lengkap, berdiri sendiri, dan terdiri dari
rangkaian kegiatan belajar. Salah satu bahan ajar yang dinilai cukup lengkap, baik
dari segi materi maupun kegiatan pembelajaran yaitu modul pembelajaran. Modul
pembelajaran disusun untuk membantu para siswa dalam mencapai sejumlah tujuan
belajar yang telah dirumuskan secara spesifik dan operasional.19
Modul berbentuk cetak merupakan jenis modul lama. Saat ini, telah
berkembang modul elektronik sebagai produk dari perkembangan teknologi.
Pengembangan modul elektronik dapat dilakukan oleh guru untuk menambah
perbendaharaan sumber belajar dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian
belajar siswa.20

17
Eka Septiani, “Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia,” Prosiding Pekan Seminar Nasional (Pesona) (2018): 92–98.
18
Dedi Sasmito Utomo, Sumarmi, dan Singgih Susilo, “Pengembangan Bahan Ajar E-
Learning Berbasis Edmodo Pada Materi Litosfer Kelas X Sma.” Jurnal Pendidikan Geografi 20,
No. 2 (2015): 2.
19
Amirudin, Metode-Metode Pengajaran Perspektif Al-Qur’an dan Hadist dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran PAI, (Yogyakarta: Deepublish, 2023), h. 258.
20
Hasia Marto, “Modul Elektronik.” Seminar Nasional PAUD Holistik Intergratif (2021):
48.
6

Modul elektronik berisi konten materi, metode pembelajaran, dan penilaian


yang dirancang secara terstruktur dan dibuat semenarik mungkin.21 Pembelajaran
yang dirancang bukan hanya sebagai sumber bahan ajar, tetapi juga sebagai
navigator bagi peserta didik agar pembelajaran lebih terstruktur. Susunannya
dimulai dari topik, bahan, metodologi, dan presentasi yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan waktu seefisien mungkin.22
Modul elektronik merupakan salah satu bahan ajar digital yang dapat digunakan
tanpa batas ruang dan waktu. Selain itu, dapat digunakan secara dinamis dan
fleksibel. E-Modul juga dapat digunakan baik untuk pembelajaran online maupun
tatap muka. Hal tersebut menunjukkan bahwa modul dapat digunakan sebagai
bahan ajar pilihan terdigitalisasi sebagai bentuk adaptasi terhadap revolusi industri
4.0.
Pengemasan modul yang baik dan sesuai dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang baik.23 Pengembangan modul berbasis elektronik menjadi salah
satu bahan ajar alternatif untuk belajar mandiri. Pengembangan e-modul online
dalam penelitian Suwasono menghasilkan bahan ajar yang layak untuk digunakan
dalam pembelajaran.24
Berdasarkan permasalahan di atas dapat diketahui bahwa penting untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. Selain itu, mengenai kondisi di
lapangan tentang kurangnya variasi bahan ajar turut mendukung dilakukannya
pengembangan bahan ajar modul elektronik dengan capaian kreatif. Berdasarkan

21
Ketut Krisnayuni, I Gede Mahendra Darmawiguna, and I Made Putrama,
“Pengembangan E-Modul Berbasis Model Project Based Learning Untuk Mata Pelajaran Video
Editing,” Karmapati:Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika 4, no. 5 (2015):
3.
22
Asmawati Ilyas, Muhammad Wijaya, Muhammad Danial, “Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Untuk Meningkatkan Life Skills Peserta
Didik Kelas Xi Ipa Sma Negeri 18 Bone (Studi Pada Materi Pokok Koloid).” Chemistry Education
Review Vol.2, No.2 (2019): 18.
23
Linda Novitayani, Sukarmin, dan Suparmi, “Pengembangan Modul Fisika Berbasis
Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (Savi) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Kelas
X Sma/Ma Dengan Topik Kalor Dan Perpindahannya.” Jurnal Inkuiri 5, no 2 (2016): 28.
24
Suwasono, ”Pengembangan E-Modul Online Elektronika Analog Pada Pendidikan Jarak
Jauh,” Teknologi dan Kejuruan 36, no. 1 (2013): 51-62.
7

hasil wawancara dengan guru biologi SMAN A juga diketahui bahwa guru biologi
tertarik untuk dilakukannya pengembangan e-modul dengan capaian kreatif.
Harapan guru biologi SMAN A terkait dengan pengembangan ini adalah agar
pemahaman peserta didik tidak hanya dapat dicapai dari segi kognitif saja, tetapi
juga dapat dicapai dari segi keterampilan. Oleh karena itu, pengembangan bahan
ajar berupa modul elektronik menjadi penting untuk dilakukan. Selain itu, adanya
kebutuhan akan keterampilan kreatif menjadi satu tambahan hal penting yang perlu
diwujudkan.
Unsur kreatif dapat diwujudkan dengan bahan ajar dan pendekatan yang sesuai
dengan permasalahan di lapangan. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran materi virus sendiri, peserta didik diketahui masih memiliki
keterbatasan dalam memahami konsep virus secara konkret. Keabstrakan materi
virus menjadi alasan utama keterbatasan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan alat
bantuan pembelajaran yang dapat membantu menjembatani keutuhan pemahaman
peserta didik.
Capaian Pembelajaran (CP) untuk materi virus yang telah digariskan oleh
kurikulum yaitu peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional, atau global terkait
pemahaman virus dan peranannya. Dengan penerapan model pembelajaran PjBL,
dapat menjadi salah satu strategi pembelajaran yang mampu mendukung
keberhasilan CP yang telah digariskan kurikulum.
Pembelajaran berbasis proyek melibatkan para peserta didik dalam investigasi
masalah dan menghasilkan suatu produk yang riil. Peserta didik dilibatkan secara
aktif dan diharapkan memiliki kemandirian dalam merancang suatu kegiatan
pembelajaran dan memperoleh suatu produk yang nyata.25 Kaitannya dengan
pengembangan modul elektronik yakni bukan hanya semata-mata sebagai bahan
ajar, tetapi juga sebagai learning guide bagi siswa dalam pelaksanaan proyeknya.

25
Edy Purwanto, Model Pembelajaran Matematika di Era Millenium Ketiga,
(Sleman:Garudhawaca, 2023), h. 46.
8

Keterampilan kreatif dapat dicapai dengan pembelajaran berbasis proyek.26


Proyek yang dilakukan adalah pembuatan alat peraga macam-macam bentuk virus.
Tujuannya adalah untuk memvisualisasikan macam-macam bentuk virus, sehingga
peserta didik mampu membedakan jenis dan peranan masing-masing virus dalam
kehidupan. Dengan demikian, diharapkan dapat mendukung keberhasilan
ketercapaian pembelajaran.
Hasil wawancara dengan guru biologi menunjukkan bahwa selama mengajar
materi virus sendiri, belum pernah digunakan model PjBL. Model pembelajaran
yang digunakan dalam mengajar materi virus biasanya menggunakan model PBL
(problem based learning). Oleh karena itu, penggunaan model PjBL diharapkan
menjadi terobosan baru untuk mencapai capaian pembelajaran yang lebih efektif,
khususnya dengan capaian kreatif.
Menindaklanjuti latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based
Learning Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa.”
Pemilihan materi atau konsep virus didasari oleh keadaan aktual yang belum lama
ini terjadi, yakni pandemi Covid-19. Selain itu, maraknya perkembangan berbagai
jenis virus lain, seperti virus HIV, virus ebola, adenovirus, virus rabies, dan lain
sebagainya juga menjadi hal yang penting dalam penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Kurangnya peluang untuk kegiatan kreatif siswa dalam proses pembelajaran.
2. Penekanan pembelajaran yang hanya fokus pada hafalan dan mencari satu
jawaban yang benar pada soal, alih-alih melatih siswa untuk berpikir kreatif.
3. Kurangnya variasi bahan ajar yang mampu menjadi learning guide bagi siswa
dan berisi rangkaian kegiatan pembelajaran yang lengkap di tempat penelitian.
4. Kurangnya bahan ajar yang sesuai dengan perkembangan teknologi digital di
tempat penelitian.

Hasanatul Hamidah, dkk, Hots Oriented Module: Project Based Learning, (Jakarta:
26

SEAMEO QITEP in Language, 2020). h. 3.


9

5. Pemahaman materi virus belum dapat dikuasai secara optimal oleh siswa.
6. Dibutuhkan alat bantuan pembelajaran yang dapat menjembatani proses
pemahaman siswa dalam mempelajari materi virus.

C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian sebagai berikut:
1. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah modul elektronik berbasis
Project Based Learning.
2. Modul elektronik yang dikembangkan mengacu pada sintaks Project Based
Learning menurut Ermaniatu Nyihana, yaitu sebagai berikut: 1) Pra Proyek,
2) Fase I: Menganalisis Masalah, 3) Fase II: Membuat Desain dan Jadwal
Pelaksanaan Proyek, 4) Fase III: Melaksanakan Penelitian Awal, 5) Fase IV:
Menyusun Draft Produk, 6) Fase V: Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki
Produk, 7) Fase VI: Finalisasi dan Publikasi Produk, 8) Pasca Proyek.
3. Materi yang dimuat dalam modul elektronik adalah materi virus kelas X SMA.
4. Modul elektronik yang dikembangkan merujuk pada indikator berpikir kreatif
menurut Utami Munandar, yakni kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility),
kebaruan (originality), dan elaborasi (elaboration).

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kelayakan E-Modul berbasis project based learning pada
materi virus yang dikembangkan ditinjau dari hasil validasi, keterbacaan, dan
respon peserta didik dalam hal meningkatkan berpikir kreatif siswa?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan E-Modul berbasis project based learning pada materi virus yang
dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang peneliti harapkan bagi pihak-pihak terkait diantaranya
yaitu:
10

a. Bagi guru, dapat menjadi pertimbangan untuk digunakan sebagai alternatif


bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi abad 21, di mana menekankan pada
aspek berpikir kreatif peserta didik yang dapat dicapai melalui pembelajaran
berbasis proyek.
b. Bagi peserta didik, dapat menjadi salah satu alternatif bahan ajar yang memandu
proses belajar mandiri khususnya pada materi virus dan meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
c. Bagi peneliti dan peneliti lainnya, dapat menambah wawasan dan pemahaman
mengenai pengembangan modul elektronik, serta dapat menjadi salah satu
referensi atau sumber rujukan bagi penelitian modul elektronik selanjutnya
dengan variasi yang berbeda.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Bahan Ajar
a. Pengertian
Bahan ajar didefinisikan sebagai bentuk bahan berisi materi yang memiliki
fungsi untuk membantu pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Setiap peserta
didik harus menguasai capaian-capaian kompetensi. Oleh karena itu, bahan ajar
disusun sesuai dengan capaian kompetensi tersebut.1 Segala informasi dimuat
secara sistematis, sehingga dihasilkan suatu bahan yang dapat digunakan
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.2
b. Fungsi Bahan Ajar
Bahan ajar berisi uraian materi mengenai ilmu pengetahuan, pengalaman,
dan teori-teori. Informasi-informasi tersebut secara khusus dimuat dalam bahan
ajar dan digunakan dalam proses pembelajaran. Tujuan penggunaan bahan ajar
adalah untuk mempermudah pemahaman mengenai suatu inti dari bahasan
tertentu yang telah digariskan oleh kurikulum.3
Keberadaan bahan ajar memberikan kemudahan untuk penjelasan inti-inti
dari suatu bahasan. Peserta didik juga dapat meneruskannya dengan cara
membaca bahan ajar lebih kompleks dan masih relevan. Guru pun dapat
memilih bahan ajar yang cocok untuk setiap bahasan tertentu. Kesiapan bahan
ajar memungkinkan guru memiliki waktu lebih banyak untuk terlibat di dalam
proses pembelajaran.4

1
Geo Wahyuni, Rita Destini, Abdul Mujib, “Pengembangan Bahan Ajar e-Modul Berbasis
Geogebra Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Visual Siswa.” Jurnal Lentera Studi
Pendidikan 5, no 2 (2023): 40.
2
Sugiarni, Bahan Ajar, Media, dan Teknologi Pembelajaran, (Tangerang Selatan: Pascal
Books, 2022), h, 46.
3
E. Kosasih, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2020), h, 1.
4
Ibid.

11
12

Guru dapat memusatkan perhatiannya pada kelas, dan jika diperlukan guru
dapat membantu peserta didik yang lambat menangkap materi ajar. Kesiapan
bahan ajar juga menjadi faktor penting dalam kegiatan pembelajaran yang lebih
bermakna. Kegiatan pembelajaran dapat difokuskan kepada pendalaman
materi, pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang lebih
kompleks.5
c. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Bahan ajar dapat dikategorikan dalam dua macam, yaitu bahan cetak dan
non cetak. Buku teks pelajaran yang saat ini banyak digunakan pada sekolah
dasar hingga menengah umumnya dalam format cetak. Sementara selama masa
pandemi, bahan ajar kemudian berkembang menjadi non cetak. Buku-buku ajar
kemudian diterbitkan dalam format Pdf, e-pub, dan berbagai format lainnya.6
Guru memiliki kebebasan untuk memilih dan mengembangkan bahan ajar
secara kreatif dan inovatif sesuai kebutuhan peserta didik. Pendidik diberikan
keleluasaan untuk menggunakan bahan ajar yang sudah ada atau hendak
mengembangkannya sendiri. Akan tetapi, perlu digaris bawahi bahwa bahan
ajar tersebut haruslah mempertimbangkan karakter dari pendidik dan peserta
didik itu sendiri.7
Berdasarkan jenisnya, bahan ajar dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut:
1) Bahan ajar cetak. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk cetak (printout).
Jenis bahan ajar ini antara lain seperti; buku, modul, brosur, handout,
selebaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), foto atau gambar, dan
model atau mock up.

5
Ibid, h. 2.
6
Nasruddin, Dina Merris Maya Sari, Syahdara Anisa Makruf, I Putu Ayub Darmawan,
Herman, Meilida Eka Sari, Sri Jumiyati, Sri Yanti, Luqman Hidayat, Muh. Rijalul Akbar, Hary
Purwanto, Pengembangan Bahan Ajar, (Padang: Global Ekskekutif Teknologi, 2022), h. 46.
7
Mardiah Astuti dan Fajri Ismail, Studi Inovasi dan Globalisasi Pendidikan Suatu
Pendekatan Teoritis dan Riset Dilengkapi Contoh Hasil R&D Bahan Ajar, (Yogyakarta:
Deepublish, 2021), h. 24.
13

2) Bahan ajar dengar. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk audio yang dapat
didengarkan. Jenis bahan ajar ini antara lain seperti; radio, kaset, dan CD
audio.
3) Bahan ajar audio visual. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk suara dan
gambar, sehingga dapat dilihat dan didengarkan. Jenis bahan ajar ini antara
lain seperti; film dan CD video.
4) Bahan ajar interaktif. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk interaktif seperti
CD interaktif.8
2. Modul Pembelajaran
a. Pengertian
Modul didefinisikan sebagai suatu konsep yang dimuat dalam satu unit
pengajaran yang berisi bahan atau materi pembelajaran. Dalam mengajar
menggunakan modul, peserta didik diharuskan dapat menguasai satu unit modul
sebelum beralih pada unit modul selanjutnya. Penyajian modul bersifat self
instructional, yang artinya peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran
tanpa kontrol dari guru. Oleh karena itu, tiap-tiap peserta didik dapat mengatur
sendiri intesitas dan kecepatan belajarnya.9
Modul pembelajaran merupakan suatu bentuk bahan ajar yang secara
sistematis berisi materi pokok, prosedur penggunaan, dan evaluasi hasil belajar.
Modul berisi kompetensi yang dapat digunakan dan dicapai baik secara mandiri
maupun kelompok.10 Modul adalah suatu unit pengajaran yang ditulis sendiri
oleh pendidik dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik dalam proses
pembelajaran.11
b. Fungsi Modul

8
Ibid, h. 5.
9
Amirudin, Metode-Metode Pengajaran Perspektif Al-Qur’an dan Hadist dan Aplikasinya
dalam Pembelajaran PAI, (Yogyakarta: Deepublish, 2023), h. 258.
10
Fatrima Santri Syafri, Pengembangan Modul Pembelajaran Aljabar Elementer di
Program Studi Tadris Matematika IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Zigie Utama, 2018), h. 9.
11
Zulhaini, A Halim, dan Mursal, “Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Hukum
Newton Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di Man Model Banda Aceh,” Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia 4, no. 1 (2016): 197.
14

Modul berfungsi sebagai bahan ajar mandiri, sebagai evaluasi hasil belajar
peserta didik, dan sebagai sumber rujukan dalam proses pembelajaran. Modul
juga berfungsi sebagai pengganti fungsi pendidik. Peningkatan efektivitas
belajar peserta didik sangat bergantung pada bahan ajar yang digunakan. Oleh
karena itu, pendidik dituntut untuk dapat memilih bahan ajar yang sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan. 12
3. Modul Elektronik
a. Pengertian
Modul elektronik adalah bahan ajar yang terdiri dari informasi yang disusun
dalam teks, gambar, atau keduanya yang dibuat dalam bentuk elektronik atau
digital. Modul elektronik juga disertai dengan metode pelatihan atau peragaan
sebagai bentuk kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran. Modul
elektronik hadir untuk menjawab permasalahan di kelas seperti terbatasnya
waktu pembelajaran, sementara volume materi yang harus diselesaikan cukup
banyak.13
Modul elektronik dapat berperan sebagai suatu learning guide yang mampu
mengaktifkan pembelajaran peserta didik. Selain itu, modul elektronik juga
dapat berperan untuk meningkatkan ketercapaian hasil belajar peserta didik.
Inovasi pengembangan bahan ajar berupa modul elektronik dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik.14
Modul elektronik yang dikembangkan merupakan salah satu dari sekian
banyak bentuk learning guide yang dapat mengarahkan peserta didik dalam
pembelajaran mandiri.15 Kemajuan teknologi membuat pendidik bergerak
untuk mengembangkan terobosan bahan ajar baru yang lebih adaptif. Dalam hal

12
Dirat Mahadiraja, Syamsuarnis, “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Daring
pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik T.P
2019/2020 di SMK Negeri1 Pariaman.” Jtev (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional) 6, no 1 (2020):
78.
13
Nita Sunarya Herawati dan Ali Muhtadi, “Pengembangan Modul Elektronik (E-Modul)
Interaktif Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas XI SMA,” Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan 5, no.
2 (2018): 182
14
Ibid.
15
Ibid.
15

ini, modul cetak yang sudah ada sebelumnya disunting dan dikembangkan
menjadi modul elektronik atau modul dalam bentuk digital.16
b. Karakteristik
Karakteristik E-modul yang baik dan menarik adalah sebagai berikut:17
1) Self Instructional; yaitu melalui pembelajar dapat melaksanakan
pembelajaran secara mandiri tanpa dipandu oleh siapapun. Karakter self
instructional dapat muncul jika modul berisi tujuan yang jelas, penyajian
materi dijabarkan secara detail, dan terdapat ilustrasi yang mendukung
pemahaman teori pembelajaran. Selain itu, adanya soal latihan, instruksi
tugas yang memungkinkan pembelajar dapat memberikan tanggapan, dan
dapat mengukur dirinya melalui penugasan yang diberikan, serta terdapat
instrumen penilaian.
2) Self Contained; yaitu berisi seluruh materi pembelajaran secara utuh
meliputi satu unit kompetensi dan juga sub kompetensi yang dipelajari.
Tujuannya adalah pembelajar dapat memperoleh pemahaman secara utuh
dari kesatuan materi yang dipelajari.
3) Stand Alone (berdiri sendiri); yaitu pengguna tidak tergantung atau tidak
harus menggunakan sumber rujukan yang lain untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan modul.
4) Adaptive; modul baiknya mempunyai sifat adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Adaptif artinya mampu bersaing dengan
perkembangan zaman dan bersifat fleksibel untuk digunakan.
5) User Friendly; modul hendaknya mudah untuk digunakan. Kemudahan bagi
pengguna menjadi salah satu karakteristik paling utama, baik kemudahan
pada tatanan bahasa untuk dapat dipahami, kemudahan untuk mengakses

16
Ketut Krisnayuni, I Gede Mahendra Darmawiguna, dan I Made Putrama,
“Pengembangan E-Modul Berbasis Model Project Based Learning Untuk Mata Pelajaran Video
Editing,” Karmapati:Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika 4, no. 5 (2015):
3.
17
Direktorat Pembinaan SMA, Panduan Praktis Penyusunan E-Modul (Jakarta: Ditjen
Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMAN A yang berlokasi di Jl. Waru Jaya No.17,
Desa Warujaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu
penelitian yakni di semester ganjil pada bulan September tahun ajaran 2023/2024.

B. Metode Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan metode Research & Development
(R&D) dengan model ADDIE. Model ADDIE adalah suatu pendekatan analisa dari
setiap komponen yang ada untuk saling berinteraksi dan berkoordinasi sesuai
dengan fase yang ada.1 Terdapat langkah-langkah dalam model ADDIE yang
berurutan, yaitu analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (develop),
implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation).

C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X-J SMAN A tahun
ajaran 2023/2024. Dengan jumlah siswa sebanyak 36 peserta didik.

D. Prosedur Penelitian
Penelitian pengembangan dengan model ADDIE, mengacu pada prosedur
terurut sebagai berikut:
1. Analisis (Analyze)
Peneliti melakukan riset awal dengan mencari informasi aktual di lapangan
mengenai kondisi dan kebutuhan peserta didik.2 Dalam hal ini peneliti
menganalisis kebutuhan peserta didik terkait modul dengan melakukan
wawancara kepada guru dan menyebarkan angket analisis kebutuhan kepada
peserta didik.
Peneliti melakukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian
pengembangan. Peneliti membaca kajian-kajian pustaka dari buku atau

1
Yudi Hari Rayanto dan Sugianti, Penelitian Pengembangan Model ADDIE dan R2D2:
Teori dan Praktek (Pasuruan: Lembaga Academic & Research Institute, 2020). h. 29.
2
Ibid. h. 34.

38
39

penelitian sebelumnya yang relevan. Hal ini berguna untuk memperoleh dasar
teoritis yang mendukung penelitian. Kajian teoritis yang sudah didapatkan
kemudian disesuaikan dengan pengembangan yang akan dilakukan.3
2. Perancangan (Design)
Tahap perancangan dimulai dengan membuat draft modul, sebelum benar-
benar dikembangkan. Draft biasanya berisi gambaran besar mengenai apa yang
ingin dikembangkan. Dalam hal ini seperti rangkuman materi, capaian
pembelajaran, tujuan pembelajaran, tujuan intruksional, penugasan, pendekatan
pembelajaran, lay out e-modul, komposisi warna, dan komponen penunjang
lainnya seperti artikel dan video yang ingin ditambahkan.4
3. Pengembangan (Develop)
Tahap pengembangan modul elektronik dibuat berdasarkan komponen-
komponen yang sudah dirancang dalam draft sebelumnya. Peneliti membagi
tahap pengembangan menjadi dua bagian, yakni rancangan produk awal dan uji
kelayakan e-modul dengan mengajukan validasi kepada para ahli.
Modul elektronik yang sudah selesai selesai dibuat, selanjutnya masuk ke
tahap uji kelayakan. Validator memberikan penilaian, komentar, dan saran
tentang bahan ajar yang dikembangkan. Dari hasil penilaian, masukkan dan
saran tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki e-modul agar
layak digunakan dari segi materi maupun tampilannya.5
a. Pengembangan Produk Awal
Draft modul elektronik yang sudah dirancang kemudian dibuat dan
dikembangkan menggunakan aplikasi Canva. Produk dibuat dalam aplikasi
Canva menggunakan berbagai tools yang disediakan di aplikasi editing tersebut.
Aplikasi Canva dipilih oleh peneliti karena penggunaannya yang mudah (user
friendly).

3
Ibid. h. 34.
4
Ibid. h. 35.
5
Shintya Utami, Hamsi Mansur, Agus Hadi Utama. Pengembangan Media Pembelajaran
E-Book Tematik Kelas 4 Sekolah Dasar. Journal of InstructionalTechnology Vol 3 No 1 Januari
(2022): 134.
40

Canva dianggap sempurna untuk pendidikan khususnya bagi guru atau


pengajar yang ingin beralih menggunakan media pembelajaran online.
Keuntungan utama bagi pengajar dan peserta didik adalah kedua pihak dapat
mengakses platform ini secara gratis. Dengan fitur desain yang mudah
digunakan dan diakses oleh peserta didik, Canva dapat mendorong kreativitas
bagi pengajar, meningkatkan kolaborasi, dan melancarkan pekerjaan.6
b. Uji Kelayakan E-Modul (Validasi)
Modul elektronik yang sudah dikembangkan kemudian divalidasi atau diuji
kelayakannya sebelum masuk ke uji coba skala kecil. Proses validasi ini
melibatkan beberapa ahli materi dan ahli media. Perangkat yang digunakan
untuk menilai kelayakan e-modul oleh para ahli adalah lembar validasi.
Validasi modul elektronik melibatkan 5 ahli dengan 6 hasil penilaian.
Validasi materi dinilai oleh 2 ahli materi dan 1 praktisi. Validasi media dinilai
oleh 2 ahli media, dan validasi pembelajaran dinilai oleh 1 praktisi
pembelajaran. Ibu Prof. Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd dan Bapak Solihin, M.Pd
sebagai ahli media. Sementara itu, untuk ahli materi 1 yaitu Ibu Yuke Mardiati,
S.Si., M.Si, Ibu Evi Muliyah, M.Si sebagai ahli materi 3, dan Ibu Nurul
Hikmahwati, S.Pd sebagai praktisi materi 2 dan praktisi pembelajaran.
4. Implementasi (Implementation)
a. Uji Coba Skala Kecil (Uji Keterbacaan)
Uji coba awal dilakukan pada sebagian kecil dari jumlah populasi. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan yang dapat terjadi selama penerapan
model yang sesungguhnya. Uji coba skala kecil juga bermanfaat untuk
menganalisis kendala yang mungkin dihadapi dan berusaha untuk mengurangi
kendala tersebut pada saat penerapan dalam skala besar.7 Perangkat yang
digunakan peneliti untuk uji coba skala kecil adalah kuesioner.

6
Maryani, Tantangan dan Inovasi Pendidikan di Era New Normal, (NTB: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2022). h. 16.
7
Leon Andretti Abdillah, Metode Penelitian dan Analisis Data Comprehensive, (Cirebon:
Penerbit Insania, 2021), h. 123.
41

b. Uji Lapangan (Respon Peserta Didik)


Modul elektronik mulai diimplementasikan ke skala yang lebih luas, yaitu
kepada seluruh peserta didik kelas X-J SMAN A dengan jumlah siswa sebanyak
36 peserta didik. Respon peserta didik dilihat dari tanggapannya terhadap tiap-
tiap aspek yang ditanyakan dalam angket.8 Peneliti memberikan e-modul
sebagai bahan ajar, lalu peserta didik diberikan angket untuk menilai kelayakan
dan keefektifan dari penggunaan modul elektronik yang dikembangkan
tersebut.
5. Evaluasi (Evaluation)
Tahap evaluasi adalah tahap penyempurnaan modul elektronik yang sudah
diujicobakan. Responden memberikan tanggapan terhadap e-modul yang diuji
cobakan. Masukkan dan kritik dijadikan acuan untuk menyempurnakan modul
elektronik yang dihasilkan agar dapat digunakan secara tepat sasaran dan
bermanfaat.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini diawali dengan mengumpulkan
informasi awal untuk penelitian. Pengumpulan data tersebut yakni dengan
melakukan wawancara guru biologi SMA dan penyebaran angket analisis
kebutuhan kepada peserta didik. Kemudian, penyebaran kuesioner uji coba skala
kecil untuk melihat keterbacaan e-modul sebelum diimplementasikan dalam uji
lapangan.
Penyebaran angket respon peserta didik terhadap e-modul (uji lapangan)
dilakukan setelah e-modul diimplementasikan. Sementara itu, penilaian
peningkatan berpikir kreatif peserta didik dilakukan dengan memberikan soal pre-
test dan post-test kepada peserta didik. Pre-test dilakukan sebelum e-modul
diberikan dan post-test dilakukan setelah e-modul diberikan.

8
Fitria Nur Masita, Pengembangan Pembelajaran Matematika, (Makassar: Nas Media
Pustaka, 2022), h. 134.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah e-modul berbasis project
based learning pada materi virus untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa.
Adapun pengembangan dilakukan dengan model ADDIE. Terdapat 4 tahap dalam
mengembangkan e-modul tersebut, diantaranya adalah: analisis (analyze), desain
(design), pengembangan (develop), implementasi (implementation), evaluasi
(evaluation).
1. Tahap Analisis (Analyze)
Peneliti melakukan analisis mengenai kebutuhan dari pihak sekolah. Baik
dari pendidik maupun peserta didik mengenai perlu atau tidaknya
pengembangan e-modul ini sebagai pendamping belajar selain buku paket dari
sekolah. Oleh karena itu, peneliti mengumpulkan informasi awal melalui
wawancara dengan guru biologi kelas X SMAN A dan menyebarkan angket
analisis kebutuhan kepada peserta didik melalui google form.
a. Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur pada hari Kamis, 11 Mei
2023 di SMAN A. Wawancara tersebut dilakukan dengan guru Biologi kelas
10. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi awal mengenai
kebutuhan guru biologi terhadap e-modul yang dikembangkan. Adapun hasil
wawancara secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4. 1 Hasil Wawancara Guru Biologi
No Hasil Wawancara dengan Guru Biologi
Kurikulum Merdeka lebih banyak tantangannya
1.
dibandingkan dengan Kurikulum 2013.

Tantangan terberatnya dari segi diferensiasi peserta didik.


2.
Ada yang kinestetik, audiotori, visual, audio-visual.

58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian dengan judul “Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based
Learning Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa” ini
menghasilkan produk berupa e-modul yang sudah divalidasi oleh 4 ahli dan 1
praktisi. Berdasarkan hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-modul
yang dikembangkan dinilai sangat baik dan layak untuk diimplementasikan. Hasil
uji keterbacaan menunjukkan perolehan persentase sebesar 97,56% dan hasil
respon peserta didik menunjukkan perolehan persentase sebesar 97,26% dengan
keterangan sangat baik. Sementara itu, perolehan hasil uji N-Gain berpikir kreatif
menunjukkan rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,45. Hasil nilai tersebut menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan berpikir kreatif siswa kelas X-J SMAN A dengan
kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa E-
Modul PjBL yang telah diimplementasikan layak digunakan sebagai bahan ajar
alternatif dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi
virus.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai
berikut:
1. E-modul yang dikembangkan dapat digunakan sebagai tambahan bahan ajar
di luar buku paket dari sekolah.
2. Penelitian lebih lanjut diharapkan ada pengembangan e-modul lain dengan
model pembelajaran yang berbeda sehingga menambah variasi belajar
materi virus dengan lebih menyenangkan.
3. E-modul dapat dibuat dalam bentuk yang lebih bervariasi lagi, tidak hanya
pdf tapi dapat berbentuk flipbook atau lain sebagainya.

101
102

DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Leon Andretti. 2021. Metode Penelitian dan Analisis Data
Comprehensive. Cirebon: Penerbit Insania.
Adiputra, Deni. 2022. Prosidings Conference of Elementary Studies 2020 : Literasi
dalam Pendidikan di Era Digital Untuk Generasi Milenial. Surabaya: UM
Surabaya Publishing.
Akbar, Sa'dun. 2017. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Amalia, Ayu Nurul., Suyono., Arthur, Riyan. 2023. Penyusunan Instrumen
Penelitian. Pekalongan: Nasya Expanding Management.
Amirudin. 2023. Metode-Metode Pengajaran Perspektif Al-Qur’an dan Hadist dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran PAI. Yogyakarta: Deepublish.
Aryani, Dwi Wulan. Pembelajaran Berdiferensiasi, Implementasi dan Praktik Baik
Pada Mapel IPS Kelas VII Kurikulum Merdeka. Semarang: Cahya Ghani
Recovery, 2023.
Astuti, Mardiah. 2022. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Batara, Arianto. 2022. Merdeka Berkreativitas dan Beraktivitas dengan Mind-
Mapping. Sleman: CV. Bintang Semesta Abadi.
Bayumi. 2021. Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Damayanti, Ni Wayan Sri., Wijaya, I Komang Wisnu Budi. 2020. Evaluasi
Pembelajaran IPA. Bali: Nilacakra.
Direktorat Pembinaan SMA. 2017. Panduan Praktis Penyusunan E-Modul. Jakarta:
Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ernawati, Iis dan Sukardiyono, Totok. Uji Kelayakan Media Pembelajaran
Interaktif Pada Mata Pelajaran Administrasi Server, Jurnal Elinvo
(Electronics, Informatics, and Vocational Education), Vol 2, No 2, (2017).
Fatmah, Heryani. “Kreativitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Bioteknologi
Dengan Pjbl Berbasis Steam.” Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan 5, no. 1,
2021.
103

Firdausiyah, Jannatul. "Pengaruh Proyek Pembuat Model Virus Berbahan Daur


Ulang Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Mas 1 Annuqayah Putri Guluk-Guluk
Sumenep." Skripsi. Tangerang Selatan: UIN Jakarta, 2021.
Hamidah, Hasanatul., Rabbani, Talitha Ardelia Syifa., Fauziah, Suci., Puspita,
Rizma Angga., Gasalba, Reski Alam., Nirwansyah. 2020. HOTS-Oriented
Module: Project Based Learning. Jakarta: SEAMEO QITEP in Language.
Hasanah, Maulidah., Supeno., Wahyuni, Diah, “Pengembangan E-Modul Berbasis
Flip Pdf Professional untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif
Siswa pada Pembelajaran IPA”, Tarbiyah wa Ta’lim: Jurnal Penelitian
Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 10, No 1, (2023).
Hennilawati. 2023. Implementasi Buku Teks dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
Pekalongan: Nasya Expanding Management.
Herawati, Nita Sunarya dan Muhtadi, Ali. “Pengembangan Modul Elektronik (e-
Modul) Interaktif Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas XI SMA.” Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan 5, no. 2, 2018.
Hidajat, Flavia Aurelia. 2022. Buku Ajar Pengembangan Berpikir Tingkat Tinggi
dan Berpikir Kreatif Sistematis. Pekalongan: Nasya Expanding Management.
Hidayat, Aziz Alimul. 2021. Menyusun Instrumen Penelitian & Uji Validitas-
Reliabilitas. Surabaya: Health Books Publishing.
Ilyas, Asmawati., Wijaya, Muhammad., Danial, Muhammad. “Pengembangan
Modul Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Untuk
Meningkatkan Life Skills Peserta Didik Kelas Xi Ipa Sma Negeri 18 Bone
(Studi Pada Materi Pokok Koloid).” Chemistry Education Review Vol.2, No.2,
2019.
Karim, Abdul. “Mengembangkan Berfikir Kreatif Melalui Membaca Dengan
Model Mind Map.” Jurnal Perpustakaan Libraria 2, no. 1, 2014.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Kartikawati, Sulistyaning. 2022. Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
Magetan: CV. AE MEDIA GRAFIKA
Kenedi. “Pengembangan Kreativitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas II
104

SMP Nergeri 3 Rokan IV Koto.” Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan
Humaniora 3, no. 2, 2017.
Kosasih, E. 2020. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Krisnayuni, Ketut, I Gede Mahendra Darmawiguna, dan I Made Putrama.
“Pengembangan E-Modul Berbasis Model Project Based Learning Untuk
Mata Pelajaran Video Editing.” Karmapati:Kumpulan Artikel Mahasiswa
Pendidikan Teknik Informatika 4, no. 5, 2015.
Kurniawan, Heru. 2021. Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Deepublish.
Kurniawati, Wahyu dan Atmojo, Setyo Eko, “Pembelajaran Sains Bermuatan
Karakter Ilmiah Dengan Alat Peraga Barang Bekasdan Asesmen Kinerja.”
Jurnal Pendidikan Indonesia 6, no 1, 2017.
Lestari, Nyoman Ayu Putri. 2023. Model-Model Pembelajaran untuk Kurikulum
Merdeka di Era Society 5.0. Bali: Nilacakra.
Mahadiraja, Dirat dan Syamsuarnis, “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis
Daring pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik
Instalasi Tenaga Listrik T.P 2019/2020 di SMK Negeri1 Pariaman.” Jtev
(Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional) 6, no 1, 2020.
Marto, Hasia “Modul Elektronik.” Seminar Nasional PAUD Holistik Intergratif
(2021).
Maryani. 2022. Tantangan dan Inovasi Pendidikan di Era New Normal. NTB:
Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.
Masita, Fitria Nur. 2022. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Makassar:
Nas Media Pustaka.
Meke, Konstantinus Denny Pareira., Astro, Richardo Barry., Daud, Maimunah H,
“Dampak Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada
Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia.” Jurnal Ilmu Pendidikan 4, No 1, 2022.
Miftah, Mohamad. 2022. Efektivitas Pemanfaatan Media Berbasis TIK Untuk
Optimalisasi Pembelajaran. Jakarta: Publica Indonesia Utama.
Morrisan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.
Munandar, Utami. 2014. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan
105

Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Mustari, Mohamad. 2022. Manajemen Pendidikan di Era Merdeka Belajar.
Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Nasruddin, Dina Merris Maya Sari, Syahdara Anisa Makruf, I Putu Ayub
Darmawan, Herman, Meilida Eka Sari, Sri Jumiyati, Sri Yanti, Luqman
Hidayat, Muh. Rijalul Akbar, Hary Purwanto. 2022. Pengembangan Bahan
Ajar. Padang: Global Ekskekutif Teknologi.
Novitayani, Linda., Sukarmin., dan Suparmi, “Pengembangan Modul Fisika
Berbasis Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (Savi) Untuk Meningkatkan
Kreativitas Belajar Siswa Kelas X Sma/Ma Dengan Topik Kalor Dan
Perpindahannya.” Jurnal Inkuiri 5, no 2, 2016.
Nurjan, Syarifan, "Pengembangan Berpikir Kreatif", Journal Basic Of Education 3,
no 1, 2018.
Nurpitasari, Emilia., Arianti, Alivia Eka., Bhakti, Caraka Putri, “Model Project
Based Learning Untuk Meningkatkan Creative Thinking Siswa di Era
Revolusi Industri 4.0.” SENDIKA: Seminar Nasional Pendidikan FKIP UAD
2, no 1, 2018.
Nyihana, Ermaniatu. 2021. Metode PjBL (Project Based Learning) Berbasis
Scientific Approach Dalam Berpikir Kritis dan Kominikatif Bagi Siswa.
Indramayu: Penerbit Adab.
Pontjowulan. 2022. Monograf Pembelajaran Daring. Riau: Dotplus.
Prihatiningtyas, Suci dan Sholihah, Fatikhatun Nikmatus. 2020. Physics Learning
by E-Modul. Jombang: Universitas KH. A Wahab Hasbullah.
Purwanto, Edy. 2023. Model Pembelajaran Matematika di Era Millenium Ketiga.
Sleman:Garudhawaca.
Rachbini, Widarto dan Rachbini, Didik J. 2020. Metode Riset Ekonomi & Bisnis.
Jakarta: Indef.
Rahmaniah, Neli. 2023. Berpikir Kritis dan Kreatif: Teori dan Implementasi
Praktis dalam Pembelajaran. Jakarta: Publica Indonesia Utama.
Rayanto, Yudi Hari dan Sugiarti. 2020. Penelitian Pengembangan Model ADDIE
Dan R2D2: Teori Dan Praktek. Pasuruan: Lembaga Academic & Research
106

Institute.
Restian, Arina. 2020. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Rohmaniyah, Shil Viina. "Pengembangan E-Modul Berbasis Problem Based
Learning Bermuatan Pendidikan Karakter Pada Materi Virus." Skripsi.
Tangerang Selatan: UIN Jakarta, 2022.
Sari, Rona Taula dan Angreni, Siska. “Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) Upaya Peningkatan Kreativitas Mahasiswa.” Jurnal
VARIDIKA 30, no. 1, 2018.
Septiani, Eka. “Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia.” Prosiding Pekan Seminar Nasional (Pesona), 2018.
Sofyana, Erna. "Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dengan Model
Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) Pada
Konsep Virus." Skripsi. Tangerang Selatan: UIN Jakarta, 2016.
Solimun., Fernandes, Adji Achmad Rinaldo., Nurjannah., Akhrani, Lusy Asa. 2022.
Rancangan Pengukuran Variabel: Angket dan Kuisioner (Pemanfaatan R).
Malang: UB Press.
Sriwindari, Wiwied., Asih, Triana., Noor, Rasuane, “Pengembangan E-Modul
Berbasis PjBL (Project Based Learning) Materi Daur Ulang Limbah Untuk
Mengembangkan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X SMA” Seminar Nasional
Pendidikan IPA Tahun 2022 “Digitalisasi dan Edu-Ecoprenuer Berbasis
Socio Scientific Issues”, Juni (2022): 8.
Sugeng, Bambang. 2022. Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif
(Eksplanatif). Yogyakarta: Deepublish.
Sugiarni. 2022. Bahan Ajar, Media, dan Teknologi Pembelajaran. Tangerang
Selatan: Pascal Books.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Susanti, Wilda. 2021. Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Mandiri Pada Mata Kuliah
Algoritma dan Pemograman. Yogyakarta: Samudra Biru.
Susilowarno, Gunawan. 2007. Biologi X SMA. Jakarta: Grasindo.
107

Suwasono. “Pengembangan E-Modul Online Elektronika Analog Pada Pendidikan


Jarak Jauh.” Teknologi Dan Kejuruan 36, no. 1, 2013.
Syafri, Fatrima Santri. 2018. Pengembangan Modul Pembelajaran Aljabar
Elementer di Program Studi Tadris Matematika IAIN Bengkulu. Bengkulu:
Zigie Utama.
Titu, Maria Anita. “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Materi Konsep Masalah
Ekonomi.” Prosiding Seminar Nasional 9, 2015.
Utami, Shintya., Mansur, Hamsi., Utama, Agus Hadi. Pengembangan Media
Pembelajaran E-Book Tematik Kelas 4 Sekolah Dasar. Journal of
Instructional Technology Vol 3 No 1 Januari, 2022.
Utomo, Dedi Sasmito., Sumarmi, dan Susilo, Singgih. “Pengembangan Bahan Ajar
E-Learning Berbasis Edmodo Pada Materi Litosfer Kelas X Sma.” Jurnal
Pendidikan Geografi 20, No. 2, 2015.
Wahyuni, Geo., Destini, Rita., Mujib, Abdul. “Pengembangan Bahan Ajar e-Modul
Berbasis Geogebra Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Visual
Siswa.” Jurnal Lentera Studi Pendidikan 5, no 2, 2023.
Widiansyah, Apriyanti. “Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu
dalam Manajemen Sistem Pendidikan.” Jurnal Humaniora Bina Sarana
Informatika 18, No 2, 2018.
Widarti, Hayuni Retno. 2022. Buku Antologi Artikel Populer dengan Tema
Pendidikan di Era New Normal. Malang: Guepedia.
Yuliani, Anik. 2019. Kunci Sukses Kenaikan Pangkat Guru dan Pengawas
Sekolah/Madrasah. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Yusrizal dan Rahmawati. 2022. Pengembangan Instrumen Efektif dan Kuisioner.
Sleman: Pale Media Prima.
Zulhaini, A Halim, dan Mursal. “Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Hukum
Newton Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Di Man
Model Banda Aceh.” Jurnal Pendidikan Sains Indonesia 4, no. 1, 2016.

Anda mungkin juga menyukai