Anda di halaman 1dari 113

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PROBLEM BASED

LEARNING TERINTEGRASI NILAI ISLAM KONSEP


PERUBAHAN LINGKUNGAN TINGKAT MA

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Azizah Sholihah
NIM 11160161000043

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

ii
ABSTRAK
Azizah Sholihah. 11160161000043. Pengembangan LKPD Berbasis Problem
Based Learning Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan
Tingkat MA. Skripsi Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2022.

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Problem Based Learning


Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan pada mata pelajaran biologi
menggunakan model 4D, terdiri empat tahapan, yaitu Define, Design, Develop, and
Disseminate. Namun, tahap Disseminate tidak dilakukan karena adanya keterbatasan
dari segi aspek teknis, biaya, waktu, dan kondisi pandemi. Subjek penelitian ini
adalah peserta didik kelas 11 dan 12 SMAIT Buah Hati. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan beberapa instrumen, yaitu instrumen validasi ahli
integrasi nilai Islam, instrumen respon peserta didik, dan instrumen post-test. Analisis
data angket validasi ahli integrasi nilai Islam menggunakan perhitungan rata-rata dan
koefisien kesepakatan, sedangkan angket respon peserta didik dan post-test
menggunakan perhitungan rata-rata dan persentase. Hasil analisis data validasi ahli
integrasi nilai Islam, diperoleh tingkat validitas sebesar 92,5% dengan kategori layak.
Hasil analisis menggunakan koefisien kesepakatan diperoleh nilai sebesar 0,8. Jadi,
kedua validator memiliki kesepakatan yang sangat baik. Hasil analisis angket respon
peserta didik terhadap LKPD menghasilkan nilai 67,34% dengan kategori layak dari
aspek ketertarikan, kegrafisan, kebahasaan, kebermanfaatan, dan keIslaman. Maka,
dapat disimpulkan LKPD yang dikembangkan sangat layak dijadikan media
pembelajaran biologi.

Kata kunci: LKPD, Nilai Islam, Perubahan Lingkungan

iii
ABSTRACT
Azizah Sholihah. 11160161000043. Development of Student Worksheet Based on
Problem Based Learning Integrated Islamic Values Concept of Environmental
Change at MA Level. Thesis of Biology Tadris Study Program, Faculty of Tarbiyah
and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

Development of Student Worksheets Based on Integrated Problem Based Learning


Islamic Values The Concept of Environmental Change in biology subjects to improve
morals using the 4D model, consisting of four stages, namely Define, Design,
Develop, and Disseminate. However, the Disseminate stage was not carried out due
to limitations in terms of technical aspects, costs, time, and pandemic conditions. The
subjects of this study were students in grades 11 and 12 of SMAIT Buah Hati. The
data collection technique used a questionnaire with several instruments, namely the
expert validation questionnaire on the integration of Islamic values, student response
questionnaires, and the post-test. Analysis of the questionnaire data for the validation
of Islamic values integration experts used average calculation and coefficient of
agreement, while the student response questionnaire and post-test used average and
percentage calculation. The results of the validation data analysis by experts on the
integration of Islamic values obtained a validity level of 92.5% with eligible category.
The results of analysis using the coefficient of agreement obtained a value of 0.8. So,
both validators have a very good deal. The results of the questionnaire analysis of
student responses to the student worksheet resulted in score of 67.34% with eligible
category from the interests, graphics, language, usefulness, Islamic aspects also. So,
it can be concluded that the student worksheet developed is very suitable to be used
as a biology learning media.

Keywords: Student Worksheet, Islamic Values, Environmental Change

iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan
LKPD Berbasis Problem Based Learning Terintegrasi Nilai Islam Konsep
Perubahan Lingkungan Tingkat MA”. Skripsi diajukan untuk melengkapi salah
satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Pendidikan.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak


sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat doa, kerja keras dan
kesungguhan hati serta dukungan dari berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini,
semua dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Kepada orang tua tercinta, Abi Solihin, Ummi Sri Lestari, kakak-kakak, adik-adik
serta saudara-saudara yang tidak pernah lelah mendoakan, memberikan dukungan,
dan melimpahkan kasih sayangnya. Semoga senantiasa mendapat perlindungan
dari Allah SWT.
2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulla Jakarta dan Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Eny Supriyati Rosyidatun, S.Si., M.A., Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan
arahan selama masa perkuliahan.

v
6. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bantuan untuk
menyelesaikan penelitian ini.
7. Bapak Kepala Sekolah SMAIT Buah Hati, Bapak Arif Rahman Hakim, M.Pd.,
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
8. Ibu Kharisma Fitri Siregar selaku guru biologi yang telah memberikan arahan dan
membantu dalam pelaksanaan penelitian ini, serta semua staf yang telah
membantu dalam proses penelitian.
9. Jihan Qurrata Ain Fani, Ika Indah Lestari, Eva Fitriah, Anis Yulia, dan Nelih
Rahmawati atas segala doa, dukungan serta waktu yang diberikan.
10. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi 2016 yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu. Terima kasih atas segala pengalaman dan kenangan bersama kalian.
11. Teman-teman Alumni Rohis SMAN 38, HMPS Tadris Biologi dan LDK Syahid
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas segala bantuan,
pengalaman dan kenangan bersama kalian.
12. Teman-teman guru SD Smart School, terutama Tim Guru Kelas 4. Terima kasih
atas segala bantuan, dukungan yang diberikan.
13. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah membagi rasa
suka cita serta berbagai pengalaman yang berharga.

Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang amat
berharga. Penulis berdoa semoga Allah SWT selalu melindungi dan memberikan
balasan terhadap kebaikan agar dapat mengundang keberkahan dan keridhoan-Nya.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya dan memberikan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan
serta bermanfaat bagi dunia Pendidikan di Indonesia.

Jakarta, 23 April 2022

vi
Penulis,

Azizah Sholihah

vii
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI............ Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................ ii

ABSTRAK ................................................................................................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Identifikasi masalah .............................................................................................. 4

C. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................... 4

D. Perumusan Masalah .............................................................................................. 5

E. Tujuan penelitian................................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian................................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 6

A. Deskripsi Teoritis ................................................................................................. 6

1. Metode Penelitian Pengembangan ..................................................................... 6

2. Media Pembelajaran ........................................................................................ 11

3. Lembar Kerja Peserta Didik ......................................................................... 13

4. Problem Based Learning (PBL) ................................................................... 18


vii
5. Perubahan Lingkungan ................................................................................. 24

6. Nilai-nilai Islam ............................................................................................ 26

B. Kajian Penelitian Relevan ................................................................................... 27

C. Kerangka Berpikir............................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 28

A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 28

B. Metode Penelitian............................................................................................. 28

C. Prosedur Penelitian........................................................................................... 29

D. Desain Uji Coba ............................................................................................... 29

E. Subjek Uji Coba ............................................................................................... 30

F. Instrumen Penelitian......................................................................................... 30

1. Instrumen Validasi Ahli ............................................................................... 30

2. Instrumen Respon Peserta Didik .................................................................. 31

3. Instrumen Tes Peserta Didik ........................................................................ 31

G. Validasi Instrumen ........................................................................................... 32

H. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 34

A. Deskripsi Hasil ................................................................................................. 34

B. Pendefinisian (Define) ..................................................................................... 34

C. Perancangan (Design) ...................................................................................... 43

D. Pengembangan (Develop) ................................................................................ 50

1. Validasi Ahli................................................................................................. 50

2. Uji Coba Lapangan ....................................................................................... 55


viii
E. Penyebaran (Disseminate)................................................................................ 59

F. Pembahasan ...................................................................................................... 59

BAB VI PENUTUP .................................................................................................... 62

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 62

B. Saran................................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 64

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Skor Skala Likert ....................................................................................... 30


Tabel 3. 2 Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik ..................................................... 31
Tabel 3. 3 Kategori Nilai Post-test.............................................................................. 32
Tabel 3. 4 Kategori Koefisien Kesepakatan ................................................................ 33
Tabel 4. 1 Kompetensi Inti .......................................................................................... 36
Tabel 4. 2 Kompetensi Dasar ...................................................................................... 37
Tabel 4. 3 Indikator pencapaian kompetensi............................................................... 38
Tabel 4. 4 Perancangan LKPD .................................................................................... 43
Tabel 4. 5 Penilaian Ahli Integrasi Nilai Islam ........................................................... 50
Tabel 4. 6 Tabel Kontingensi ...................................................................................... 51
Tabel 4. 7 Saran Perbaikan.......................................................................................... 52
Tabel 4. 8 LKPD Sebelum dan Sesudah Validasi ....................................................... 52
Tabel 4. 9 Sebaran Soal............................................................................................... 55
Tabel 4. 10 Nilai Post-test Pencemaran Udara ........................................................... 56
Tabel 4. 11 Nilai Post-test Pencemaran Laut .............................................................. 56
Tabel 4. 12 Nilai LKPD .............................................................................................. 57
Tabel 4. 13 Penilaian Responden ................................................................................ 57
Tabel 4. 14 Perbaikan Setelah Uji Lapangan .............................................................. 58

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram Kerangka Berpikir ................................................................ 30


Gambar 4. 1 Bagan Peta Konsep Perubahan Lingkungan ....................................... 35
Gambar 4. 2 Diagram Nilai Islam ............................................................................ 42
Gambar 4.3 Sampul Depan LKPD ........................................................................... 43

Gambar 4.4 Redaksi LKPD...................................................................................... 44

Gambar 4.5 Kata Pengantar LKPD .......................................................................... 44

Gambar 4.6 Daftar Isi LKPD ................................................................................... 45

Gambar 4.7 Integrasi Nilai Islam ............................................................................. 46

Gambar 4.8 Halaman Pertama ................................................................................. 46

Gambar 4.9 Tujuan dan Petunjuk............................................................................. 47

Gambar 4.10 Orientasi Masalah ............................................................................... 47

Gambar 4.11 Identifikasi Dan Analisis Masalah ..................................................... 48

Gambar 4.12 Sintesis dan Aplikasi .......................................................................... 48

Gambar 4.13 Presentasi dan Evaluasi ...................................................................... 49

Gambar 4.14 Evaluasi Guru ..................................................................................... 49

Gambar 4.15 Sebelum dan Sesudah Evaluasi diri ................................................... 52

Gambar 4.16 Sebelum dan Sesudah Kompetensi Dasar .......................................... 53

Gambar 4.17 Sebelum dan Sesudah IPK ................................................................. 53

Gambar 4.18 Sebelum dan Sesudah Link Referensi ................................................ 53

Gambar 4.19 Sebelum dan Sesudah Sumber Wacana ............................................. 54

Gambar 4.20 Sebelum dan Sesudah Ayat Alquran .................................................. 54

xi
Gambar 4.21 Perbaikan Evaluasi Diri ...................................................................... 58

Gambar 4.22 Perbaikan Evaluasi Guru .................................................................... 58

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Validasi Ahli Integrasi Nilai Islam I ........................................ 67
Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli Integrasi Nilai Islam II ....................................... 69
Lampiran 3. Soal Post-test Peserta Didik .................................................................. 72
Lampiran 4. Lembar Respon Peserta Didik ............................................................... 80
Lampiran 5. Nilai Hasil LKPD Peserta Didik ............................................................ 82
Lampiran 6. Nilai Hasil Post-test Peserta Didik ........................................................ 83
Lampiran 7. Nilai Respon Peserta Didik.................................................................... 85
Lampran 8. Link LKPD ............................................................................................ 87
Lampiran 9. Surat-surat ............................................................................................. 88
Lampiran 10. Dokumentasi ........................................................................................ 95

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Terdapat
beragam jenis tanaman ataupun hewan yang dapat dimanfaatkan. Namun, masyarakat
Indonesia masih belum memiliki kesadaran akan hal tersebut. Hal ini terbukti bahwa
kerusakan lingkungan terus berlangsung, seperti penebangan pohon secara ilegal,
penangkapan ikan dengan bom, perdagangan satwa liar dan masih banyak lagi
aktivitas manusia yang cenderung merusak lingkungan.1 Merusak lingkungan
merupakan hal yang tidak disukai oleh Allah Swt., pada Alquran surah Al-Qasas ayat
77 terdapat salah satu nasihat untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Janganlah
engkau berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun, di bagian mana pun di bumi ini.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai para pembuat kerusakan.2 Oleh karena itu,
masyarakat Indonesia harus menjaga lingkungan dimulai dari hal kecil yang akan
menjadi masalah besar apabila seluruh masyarakat Indonesia tidak menjaganya. Hal
ini harus dilaksanakan oleh seluruh elemen baik anak-anak, orang tua, pendidik dan
juga pemerintah. Menjaga lingkungan untuk kebaikan kita bersama yang akan
menguntungkan kita di dunia maupun di akhirat.
Menjaga lingkungan bukanlah suatu hal yang mudah. Apalagi, masih banyak
manusia yang belum memiliki pengetahuan ataupun kesadaran untuk menjaga
lingkungan. Pendidikan menjadi salah satu wadah yang sangat berperan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran manusia untuk menjaga lingkungan.

1
Suroso Mukti Leksono, A. Syachruroji, dan Pipit Marianingsih, “Pengembangan Bahan
Ajar Biologi Konservasi Berbasis Etnopedagogi,” Jurnal Kependidikan, Vol 45, 2015, 169.
2
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran), (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), h.664.

1
2

Pendidik tidak hanya memiliki kewajiban untuk meningkatkan aspek pengetahuan


peserta didik, tetapi juga aspek sikap dan keterampilan. Selain itu, guru biologi dapat
memfasilitasi pembelajaran mengenai menjaga lingkungan karena konsep tersebut
terdapat pada kompetensi dasar di kelas sepuluh.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai bahan ajar, model ataupun
metode pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan ialah lembar kerja
peserta didik (LKPD). LKPD sangat cocok digunakan dalam pembelajaran. LKPD
meningkatkan kemandirian peserta didik dalam belajar. Hal ini sesuai dengan
pembelajaran yang disarankan saat ini dimana pembelajaran berfokus kepada peserta
didik. Menurut Yaumi (2018), untuk mata pelajaran IPA umumnya LKPD berisi
panduan kegiatan penyelidikan atau eksperimen, tabel data, dan persoalan yang perlu
didiskusikan peserta didik dari data percobaan.3
Panduan kegiatan penyelidikan sebagai salah satu fungsi dari LKPD sangat
cocok untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada lingkungan. Banyaknya
masalah lingkungan yang ada di sekitar kita, menjadi alasan LKPD konsep perubahan
lingkungan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Model PBL pada
LKPD meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan masalah.
Kemampuan menyelesaikan masalah tersebut dapat digunakan saat pembelajaran
ataupun kehidupan sehari-hari. Meningkatnya kemampuan menyelesaikan masalah
perlu dilengkapi dengan meningkatnya kesadaran untuk menjaga lingkungan.
Meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjaga lingkungan dapat
dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam saat pembelajaran. Islam sebagai
sumber segala nilai mengandung aturan-aturan yang membahas tentang akidah,
syariah dan akhlak.4 Penanaman nilai-nilai Islam dapat berupa peletakan dasar-dasar
keimanan, kepribadian, keluhuran budi pekerti, dan kebiasaan ibadah yang sesuai

3
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia, 2018),
h.118.
4
Mamuroh, Aktualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Humanis dan Religius di Sekolah, (Jakarta:
Publica Indonesia Utama, 2021), h.26.
3

dengan kemampuan peserta didik sehingga menjadi motivasi bagi tingkah laku
mereka. Jadi, perilaku sehari-hari sejatinya adalah buah dari keimanan dan akhlak
karimah. Akhlak karimah memiliki makna yang setara dengan karakter religius.5
Pendidikan karakter membutuhkan waktu yang panjang. Menurut Thomas
Lickona dalam Ma’muroh (2021), pendidikan karakter memiliki beberapa komponen
yang saling berkaitan serta harus diajarkan secara bertahap, yaitu mengetahui nilai
moral, merasakannya, dan mengamalkannya.6 Oleh karena itu, diperlukan
pembelajaran salah satunya melalui LKPD yang terintegrasi nilai Islam dengan
harapan peserta didik mampu mengetahui nilai moral dan secara bertahap memiliki
kemajuan sampai mengamalkan nilai-nilai Islam salah satunya ialah menjaga
lingkungan.
Guru-guru mata pelajaran umum terutama di madrasah aliyah termasuk guru
biologi, semestinya memerlukan bahan ajar yang menambahkan ilmu agama, bukan
hanya ilmu umum saja. Hal ini dikarenakan madrasah aliyah merupakan institusi
yang memiliki ciri khas Islam, sehingga karakter Islam harus ditonjolkan pada semua
komponen pembelajaran, termasuk bahan ajarnya. Hal ini tercantum pada Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) dalam Sahil (2021) yang menyatakan
bahwa “Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia untuk MA atau bentuk
lain yang sederajat, dapat dimasukkan dalam kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi”.7
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik mengangkat suatu judul
penelitian yaitu “Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning
Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan Tingkat MA”.

5
Ibid., h.7-8.
6
Ibid. h.13.
7
Jailan Sahil, dkk, Buku Panduan Guru Biologi Terintegrasi Nilai Islam untuk SMA/MA
Kelas X, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2021), h.2.
4

B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka terdapat
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Lingkungan terus berubah menjadi lebih buruk karena kurangnya kesadaran


masyarakat untuk menjaga lingkungan.
2. Pembelajaran di sekolah menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan
kesadaran menjaga lingkungan.
3. Panduan kegiatan penyelidikan sebagai salah satu fungsi dari LKPD cocok
untuk menyelesaikan masalah.
4. Model PBL meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah.
5. Islam sebagai sumber segala nilai kehidupan.
6. Perlu adanya pengembangan bahan ajar yang integrasi nilai Islam sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Pasal 6 ayat (1).

C. Ruang Lingkup Penelitian


Adapun ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. LKPD yang akan dikembangkan berisi konsep Perubahan Lingkungan yang
telah disesuaikan dengan standar kompetensi dan kurikulum 2013.
2. Model pembelajaran yang digunakan ialah Problem Based Learning.
3. LKPD dikembangkan dengan mengintegrasikan nilai Islam yakni aspek
akhlak.
4. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XI dan XII SMAIT Buah
Hati.
5

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Bagaimana hasil pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning
Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan?”

E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk LKPD Berbasis Problem
Based Learning Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik, mendapatkan pengalaman pembelajaran menggunakan
LKPD Berbasis Problem Based Learning Terintegrasi Nilai Islam Pada
Konsep Perubahan Lingkungan.
2. Bagi guru, memberikan informasi mengenai pengembangan LKPD
Terintegrasi Nilai Islam Berbasis Problem Based Learning.
3. Bagi peneliti, memberikan pengalaman mengembangkan LKPD Terintegrasi
Nilai Islam Berbasis Problem Based Learning sehingga menjadikan bekal
sebagai calon pendidik untuk mengembangkan bahan ajar secara mandiri.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritis

1. Metode Penelitian Pengembangan


a. Pengertian Penelitian Pengembangan
Metode research and development yang biasa disingkat (R&D)
sama maknanya dengan metode penelitian pengembangan. Menurut
Sukmadinata (2008) dalam research and development adalah pendekatan
penelitian untuk menghasilkan sebuah produk baru atau menyempurnakan
produk yang sudah ada.1
Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk
baru melalui proses pengembangan. Kegiatan penelitian diintegrasikan
selama proses pengembangan produk. Produk penelitian dan
pengembangan dalam bidang pendidikan dapat berupa model, media,
peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran,
kurikulum, kebijakan sekolah dan lain-lain.2
Penelitian pengembangan juga disebut sebagai penelitian dan
pengembangan. Penelitian pengembangan disebutkan sebagai penelitian
dan pengembangan (research and development). Untuk dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya berfungsi

1
Budiyono Saputro, Manajemen Penelitian Pengembangan (Research & Development) Bagi
Penyusun Tesis dan Disertasi, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2017), h.8.
2
Endang Mulyatiningsih, Riset Terapan, (Yogyakarta: UNY Press, 2011), h.145.
6
7

di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan


produk tersebut.3
Ada dua macam yaitu Penelitian pengembangan saja
(developmental research) dan penelitian dan pengembangan (R&D).
Makna kedua penelitian itu berbeda. Penelitian pengembangan hanya
mengembangkan saja, sedangkan penelitian R&D mengandung riset.
Dalam penelitian R&D setiap pengembangan yang dilakukan haruslah
didasarkan pada riset.4
Metode Research & Development merupakan metode penelitian
yang menghasilkan produk (dapat berupa model atau modul atau yang
lainnya), dan terdapat efektifitas dari sebuah produk tersebut. Metode
Research & Development ini dapat digunakan oleh peneliti diantaranya
dalam menemukan sebuah model maupun mengembangkan sebuah model.5
Teori diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan
ialah penelitian yang akan menghasilkan sebuah produk baru. Dimana,
penelitian pengembangan ini dapat digunakan untuk pengembangan dalam
dunia pendidikan.

b. Tahapan Penelitian Pengembangan


Penelitian pengembangan yang dilakukan menggunakan model 4D
karena sering digunakan untuk penelitian dan pengembangan bahan ajar
seperti modul, LKPD, dan buku ajar.6

3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015),
h. 297.
4
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Pendidikan IPA
UIN Jakarta, 2014), h. 14
5
Budiyono Saputro, Manajemen Penelitian Pengembangan (Research & Development) Bagi
Penyusun Tesis dan Disertasi, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo), h.7-8.
6
Mulyatiningsih, op.cit., h.179.
8

Penelitian dan pengembangan menurut Thiagarajan Sammel and


Sammel (1974) terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design,
develop, dan disseminate. Tahap awal, yaitu define, memiliki tujuan untuk
menganalisis tujuan dan batasan untuk bahan ajar yang dikembangkan.
Selanjutnya, pada tahap design, memiliki tujuan untuk merancang bahan ajar.
Tahap design menghasilkan produk versi awal. Produk versi awal tersebut
dikembangkan kembali pada tahap develop setelah mendapatkan evaluasi
dari ahli.7

Berikut tahapan penelitian pengembangan dengan model 4D:


1) Define (Pendefinisian)
Tahap pendefinisian dilakukan untuk menetapkan dan
mendefinisikan syarat-syarat pengembangan. Thiagarajan (1974)
menganalisis lima kegiatan yang dilakukan pada tahap define yaitu:
a. Front and analysis
Pada tahap ini, guru melakukan diagnosis awal untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
b. Learner analysis
Pada tahap ini dipelajari karakteristik peserta didik, misalnya: ke
mampuan, motivasi belajar, latar belakang pengalaman, dsb.
c. Task analysis
Guru menganalisis tugas-tugas pokok yang harus dikuasai peserta
didik agar peserta didik dapat mencapai kompetensi minimal.

7
Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.Semmel, and Melvyn I.Semmel, Instructional
Development for Training Teachers of Exceptional Children, (Bloomington: Indiana University,
1974), h.6-9.
9

d. Concept analysis
Menganalisis konsep yang akan diajarkan, menyusun langkah-
langkah yang akan dilakukan secara rasional.
e. Specifying instructional objectives
Menulis tujuan pembelajaran, perubahan perilaku yang diharapkan
setelah belajar dengan kata kerja operasional.

2) Design (Perancangan)
Tahap perancangan terdapat empat tahapan, yaitu:
a. Menyusun tes kriteria, sebagai tindakan pertama untuk
mengetahui kemampuan awal peserta didik, dan sebagai alat
evaluasi setelah implementasi kegiatan.
b. Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
karakteristik peserta didik.
c. Pemilihan bentuk penyajian pembelajaran disesuaikan dengan
media pembelajaran yang digunakan. Bila guru akan
menggunakan media audio visual, pada saat pembelajaran tentu
saja peserta didik disuruh melihat dan mengapresiasi tayangan
media audio visual tersebut.
d. Mensimulasikan penyajian materi dengan media dan langkah-
langkah pembelajaran yang telah dirancang. Pada saat simulasi
pembelajaran berlangsung, dilaksanakan juga penilaian dari
teman sejawat.

3) Develop (Pengembangan)
Tahap pengembangan terbagi menjadi dua tahap, yaitu expert
appraisal yang merupakan teknik untuk memvalidasi atau menilai
10

kelayakan rancangan produk dan developmental testing merupakan


kegiatan uji coba rancangan produk pada sasaran subjek.

4) Disseminate (Penyebarluasan)
Tahap penyebarluasan diawali dengan kegiatan validation testing,
produk yang sudah direvisi pada tahap pengembangan kemudian
diimplementasikan pada sasaran sesungguhnya. Tahap kedua,
packaging (pengemasan) akan mencetak produk. Selanjutnya, buku
yang telah dicetak dapat diserap (diffusi) dan digunakan
(adoption).8

Pengembangan produk berbasis penelitian terdiri dari lima langkah


utama yaitu analisis kebutuhan pengembangan produk, perancangan (desain)
produk sekaligus pengujian kelayakannya, implementasi produk atau
pembuatan produk sesuai hasil rancangan, pengujian atau evaluasi produk
dan revisi secara terus menerus. Implementasi produk yang berdampak luas
pada umumnya memerlukan uji coba dan perbaikan (revisi) secara berulang-
ulang, oleh sebab itu implementasi produk memerlukan proses yang panjang.
Serupa dengan penelitian action research.9
Implementasi produk dalam penelitian dan pengembangan dilakukan
dalam beberapa kali putaran (siklus). Implementasi dimulai dari uji coba
dalam cakupan kecil kemudian dievaluasi dan direvisi. Setelah produk
direvisi, kemudian diuji coba lagi dalam cakupan yang lebih luas atau dalam
kondisi yang senyatanya. Apabila produk yang dikembangkan sejenis model
pembelajaran maka metode penelitian yang paling tepat digunakan pada

8
Mulyatiningsih, op.cit., h. 179-183.
9
Ibid., h. 145.
11

tahap implementasi desain produk adalah metode penelitian action research


atau kuasi eksperimen.10

2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala bentuk dan sarana penyampaian
informasi yang dibuat atau digunakan sesuai dengan teori pembelajaran, dapat
digunakan untuk tujuan pembelajaran dalam menyalurkan pesan, merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.11
Sedangkan pengertian media pembelajaran menurut Yaumi (2018) media
pembelajaran ialah segala sesuatu yang berfungsi membawa dan
menyampaikan informasi antara sumber dan penerima informasi. Tujuan
adanya media pembelajaran adalah memfasilitasi berlangsungnya komunikasi
selama pembelajaran.12
Salah satu pengertian dari media pembelajaran yang cukup populer
adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah.13 Media pembelajaran memiliki
manfaat diantaranya: penyampaian materi dapat disamakan, pembelajaran
menjadi lebih menarik, proses belajar lebih interaktif, waktu belajar-mengajar
lebih efisien, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, proses belajar dapat
terjadi dimana saja dan kapan saja, peran guru menjadi lebih positif dan

10
Ibid., h. 146.
11
Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, dan Aditin Putria, Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018), h.5.
12
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia, 2018),
h.6
13
Sapto Haryoko, Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran, Jurnal Edukasi@Elektro, Vol. 5, 2009, h.3.
12

produktif.14 Berdasarkan pengertian dari media pembelajaran tersebut, dapat


disimpulkan bahwa media pembelajaran ialah sarana yang menghubungkan
komunikasi antara guru dengan peserta didik dalam berbagai bentuk.
Media pembelajaran salah satunya ialah media cetak. Media cetak
dalam pembelajaran adalah suatu program yang tersebar luas di seluruh dunia
seperti surat kabar dan majalah yang digunakan untuk mempromosikan
pendidikan dalam ruang kelas. Dalam definisi tersebut, media cetak
merupakan suatu wadah atau sarana untuk menyebarluaskan informasi.15 Jenis
bahan cetak mencakup teknologi, bahan-bahan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran seperti buku teks, modul, lembar kerja siswa atau lembar kerja
mahasiswa (LKS/LKM), lembaran lepas (handout), artikel jurnal, surat kabar,
poster, atau komik.16 Bahan cetak sebagai bahan ajar secara garis besar terdiri
atas pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari dalam rangka
ketercapaian kompetensi yang sudah ditentukan.17
Berdasarkan pengertian dan manfaat tersebut, media sangatlah penting
dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran membantu
mengomunikasikan penyampaian guru terhadap peserta didik. Pembelajaran
akan berjalan efektif dan efisien dengan adanya media pembelajaran. Media
pembelajaran juga membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

14
Nasrul Rofiah H dan Jeffry Handhika, “Penggunaan Media Pembelajaran IM3 Ditinjau dari
Kemampuan Berfikir Siswa”, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, Vol.3, 2012, h.32.
15
Yaumi, op.cit, h.105.
16
Ibid, h.107-108.
17
Suroso Mukti Leksono, A. Syachruroji, dan Pipit Marianingsih, Pengembangan Bahan Ajar
Biologi Konservasi Berbasis Etnopedagogi, Jurnal Kependidikan, Vol 45, 2015, h.176.
13

3. Lembar Kerja Peserta Didik


a. Pengertian LKPD

Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan sebutan baru dari


lembar kerja siswa (LKS). Lembar kerja siswa atau lembar kerja
mahasiswa (LKS/LKM) ialah bahan pembelajaran yang memuat
rangkaian tugas, petunjuk belajar, dan prosedur penyelesaian tugas.
Seiring dengan perkembangan media cetak dan elektronik, lembar kerja
dapat dirancang secara online dan elektronik dalam bentuk tugas yang
menunjang perkembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta
didik.18
LKS merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran kertas yang
terdiri dari materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas
pembelajaran yang harus dikerjakan siswa baik bersifat teoritis dan/atau
praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa;
dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.19 Lembar kegiatan
siswa merupakan alat belajar siswa yang memuat berbagai kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh siswa secara aktif. Kegiatan tersebut dapat berupa
pengamatan, eksperimen, dan pengajuan pertanyaan.20
Lembar kerja merupakan salah satu bentuk bahan cetak yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar. Lembar kerja merupakan kertas yang
berisi pertanyaan atau petunjuk untuk melakukan suatu tugas tertentu.
Lembar kerja juga dapat dilakukan melalui komputer dengan
menggunakan program.21

18
Yaumi, op.cit,h.117.
19
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Jakarta: Kencana, 2016), h.439.
20
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan
Anak Usia Kelas Awal SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2011), h.243.
21
Yaumi, loc.cit.
14

Lembar kerja peserta didik merupakan bahan ajar yang dirancang


secara terpadu untuk memfasilitasi peserta didik belajar mandiri. LKPD
juga merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang perlu
dikembangkan oleh pendidik dalam mempercepat proses penguasaan
konsep dan keterampilan peserta didik.22
Berdasarkan pengertian LKPD menurut beberapa referensi, dapat
disimpulkan bahwa LKPD ialah alat belajar siswa yang memuat berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa secara aktif. Kegiatan
tersebut dapat berupa pengamatan, eksperimen, dan pengajuan pertanyaan.
LKPD berisi pertanyaan atau petunjuk untuk melakukan suatu tugas
tertentu yang akan menunjang perkembangan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan peserta didik. LKPD merupakan salah satu perangkat
pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh pendidik dalam
mempercepat proses penguasaan konsep dan keterampilan peserta didik.

b. Manfaat LKPD
Durri Annida dalam Prastowo (2016) mengungkapkan bahwa
LKPD memiliki empat manfaat, yaitu: pertama, meminimalkan peran
pendidik namun lebih mengaktifkan siswa. Kedua, mempermudah siswa
untuk memahami materi yang diberikan. Ketiga, LKPD sebagai bahan ajar
yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. Keempat, LKPD
memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.23
Menurut Amri dalam Triana (2021) manfaat LKPD yaitu
mengaktifkan peserta didik, membantu peserta didik menemukan dan
mengembangkan konsep, melatih peserta didik menemukan konsep, dan
menjadi alternatif cara penyajian materi pelajaran yang menekankan

22
Ibid, h.117-118.
23
Prastowo, Op.cit., h.440.
15

keaktifan peserta didik serta dapat memotivasi peserta didik.24 Manfaat


LKPD yaitu mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar,
membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis, dan mengaktifkan
peserta didik dalam mengembangkan konsep.25
Manfaat LKPD dapat disimpulkan mengaktifkan peserta didik,
mempermudah siswa untuk memahami materi, LKPD sebagai bahan ajar
yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, serta membantu peserta didik
menemukan dan mengembangkan konsep.

c. Unsur-unsur LKPD
Depdiknas dalam Andi Prastowo mengatakan bahwa LKPD terdiri
dari enam komponen utama, antara lain, judul, petunjuk belajar,
kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau
langkah kerja, dan penilaian. Lebih rinci LKPD meliputi delapan
komponen, yaitu: judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, batas waktu,
alat atau bahan yang dibutuhkan pembelajaran, informasi singkat, langkah
kerja, tugas yang harus dilakukan, dan petunjuk laporan yang
ditugaskan.26
Menurut Trianto dalam Triana (2021), komponen-komponen
LKPD meliputi judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan
bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan, serta pertanyaan dan
kesimpulan untuk bahan diskusi. Samatowa dalam Triana (2021),
mengatakan bahwa komponen-komponen LKPD yaitu nama kegiatan,

24
Neni Triana, LKPD Berbasis Eksperimen: Tingkatan Hasil Belajar Siswa, (Bogor:
Guepedia, 2021), h.16.
25
Markhamah, dkk., Pembelajaran Ejaan Di Sekolah Dasar, (Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2020), h.73.
26
Prastowo, op.cit., h.443-444.
16

tujuan kegiatan, konsep, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan, dan
kesimpulan.27
Lembar kerja yang akan dikembangkan berdasarkan referensi
diatas, yaitu judul, kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, petunjuk belajar, informasi pendukung, tugas, dan
penilaian.

d. Desain LKPD
Batasan umum yang dapat dijadikan pedoman pada saat
menentukan desain LKS, yaitu: ukuran, kepadatan halaman, penomoran
halaman dan kejelasan.
1) Ukuran
Gunakanlah ukuran yang dapat memenuhi kebutuhan
pembelajaran.
2) Kepadatan Halaman
Mengatur halaman agar tidak terlalu dipadati dengan tulisan.
Halaman yang terlalu padat akan membuat peserta didik sulit
memfokuskan perhatian.
3) Penomoran Halaman
Pengaturan halaman merupakan hal yang penting karena bisa
membantu peserta didik, terutama yang kesulitan untuk menentukan judul
ataupun sub judul dari materi pada LKPD.
4) Kejelasan
Materi dan instruksi yang terdapat dalam LKPD jelas dibaca
peserta didik. LKPD tidak akan memberikan hasil yang maksimal jika
peserta didik tidak mampu membacanya dengan jelas. 28

27
Triana. loc.cit.
17

Muslimin Ibrahim (2008) dalam Trianto mengungkapkan bahwa


terdapat syarat dalam mengembangkan LKPD, salah satunya ialah
persyaratan teknis. Persyaratan teknis mencakup tulisan, gambar, dan
tampilan. Tulisan dengan huruf tebal dan berukuran lebih besar untuk
topik, satu baris tidak lebih dari sepuluh kata, dan sebagainya. Gambar
harus dapat menyampaikan pesan/isi secara efektif. Gambar jelas
detailnya. Tampilan disusun sehingga harmonisasi antara gambar dan
tulisan bagus. Tampilan harus menarik dan menyenangkan untuk
meningkatkan motivasi.29

Berdasarkan referensi tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain


LKPD harus dirancang dengan baik, karena tampilan akan memengaruhi
motivasi peserta didik untuk belajar. LKPD yang dikembangkan
dirancang setiap judul dan sub judul ditebalkan, font tulisan times new
roman ukuran 12 untuk paragraf dan 14 untuk judul. Tampilan menarik
dengan menambahkan gambar, diagram ataupun grafik.

e. Penyusunan LKPD
Langkah-langkah dalam menyusun LKPD menurut Prastowo
(2016) ialah sebagai berikut:
1) Menganalisis kurikulum dengan menentukan materi yang diperlukan.
2) LKPD disusun berdasarkan peta kebutuhan untuk mengetahui jumlah
LKPD yang akan ditulis, diawali dengan analisis kurikulum dan
analisis sumber belajar.
3) Penentuan judul-judul LKPD dilakukan berdasarkan kompetensi dasar.
4) Merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai.
5) Penentuan alat penilaian yang dilakukan berdasarkan penguasaan
kompetensi.
28
Ibid,. h.448-450.
29
Trianto, op.cit., h.244-245.
18

6) Penulisan LKPD dapat memperhatikan strukturnya.


7) Mengembangkan LKPD bermakna.30

Langkah-langkah dalam menyusun LKPD menurut Depdiknas dalam


Shobirin (2013) ialah sebagai berikut:31
1) Melakukan analisis kurikulum
2) Menyusun kebutuhan LKS
3) Menetapkan judul
4) Proses penyusunan LKS.
Berdasarkan tahapan tersebut, LKPD yang dikembangkan diawali dengan
analisis kurikulum, analisis sumber belajar dan peta kebutuhan, menyusun
tujuan pembelajaran, dan proses penyusunan LKPD.

4. Problem Based Learning (PBL)


a. Pengertian PBL
Problem Based Learning ialah pembelajaran yang dilakukan
dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, penyelidikan, dan diskusi. Permasalahan yang dikaji ialah
permasalahan kontekstual yang ditemukan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Permasalahan harus dipecahkan sesuai dengan
yang dipelajari dan tercakup dalam kurikulum mata pelajaran. Sebuah
permasalahan pada umumnya diselesaikan dengan beberapa kali
pertemuan karena permasalahan yang multikonsep, atau bahkan masalah
multidisiplin ilmu.32

30
Prastowo, op.cit., h.445-447.
31
Ma’as Shobirin, Subyantoro, dan Ani Rusilowati, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Bahasa Inggris Bermuatan Nilai Pendidikan Karakter Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Semarang”,
Journal Primary Educational, Vol.2, 2013, h.64.
32
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h.127-128.
19

Problem Based Learning ialah model pembelajaran yang


dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model
belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistematik untuk
memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan masalah sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran berbasis masalah ini ialah sebuah model
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata. Masalah yang diberikan digunakan untuk
meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik33
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran
yang menekankan partisipasi aktif dari peserta didik, menumbuhkan
keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini
juga mendorong para peserta didik mengidentifikasi pengetahuan dan
keterampilan mereka sendiri. Model PBL menstimulus kemampuan
berpikir peserta didik. PBL adalah lingkungan belajar yang di dalamnya
menggunakan masalah untuk belajar, mereka diharuskan mengidentifikasi
suatu masalah, baik yang dihadapi secara nyata maupun telaah kasus. 34
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (MPBM) memiliki tiga ciri
utama. Pertama, MPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,
dimana terdapat sejumlah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik.
Melalui MPBM, siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan
mengolah data, dan menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran
33
Ma’as Shobirin, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar, (Yogyakarta:
Deepublish, 2016), h.78.
34
Titin Huriah, Metode Student Center Learning: Aplikasi pada Pendidikan Keperawatan
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), Cet.I, h.9-10
20

diarahkan untuk menyelesaikan masalah, MPBM menempatkan masalah


sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yakni proses berpikir
deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan
empiris.35
Pembelajaran berbasis masalah melibatkan peserta didik dalam
belajar dan terlibat dalam pemecahan masalah kontekstual. Peserta didik
memperoleh informasi dan mengembangkan konsep-konsep sains, belajar
membuat kerangka masalah, mencermati, mengumpulkan data, menyusun
fakta, menganalisis data, dan mengajukan pendapat, kemudian
memecahkan masalah, baik secara individual maupun dalam kelompok.36
Berdasarkan referensi diatas dapat disimpulkan bahwa Problem
Based Learning atau sering disebut pembelajaran berbasis masalah
merupakan pembelajaran dengan aktivitas memecahkan masalah. Peserta
didik diharuskan mengidentifikasi suatu masalah, baik yang dihadapi
secara nyata maupun telaah kasus. Melalui pembelajaran ini peserta didik
aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan
menyimpulkan.

b. Karakteristik PBL
Karakteristik Problem based learning (PBL) telah dibahas oleh
banyak ahli dengan berbagai pendapat. Menurut Mohamad Nur dalam
Rusmono, mengatakan bahwa PBL memiliki karakteristik, yaitu: peserta
didik dapat menentukan isu, pembelajaran selalu berjalan open-ended dan
diakhir pembelajaran peserta didik berbagi ide tentang pemecahan
masalah yang berjalan secara tidak langsung dalam satu pertemuan, guru

35
Jumanta Hamdayana, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), Cet.II, h.143.
36
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016), Cet.
IV, h.147.
21

bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan. Pembelajaran PBL berpusat


pada peserta didik.37
Menurut Amir dalam Rasto (2021) ada beberapa karakteristik dari
model pembelajaran problem based learning, yaitu menggunakan masalah
sebagai awal pembelajaran, masalah yang digunakan ialah masalah dunia
nyata, masalah biasanya menurut perspektif majemuk, menantang peserta
didik, belajar secara mandiri, sumber pengetahuan bervariasi,
pembelajaran kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.38
Karakteristik problem based learning ialah pembelajaran yang
menggunakan masalah sebagai topik utamanya. Pembelajaran ini akan
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah.
Selama pembelajaran peserta didik juga melakukan pembelajaran yang
kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.

c. Langkah-langkah PBL
1) Langkah-langkah PBL menurut Ridwan Abdullah Sani (2017):39
a) Memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik
b) Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan
c) Pelaksanaan investigasi
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan.
2) Langkah-langkah PBL menurut Jumanta Hamdayama (2017):40
a) Orientasi siswa pada masalah
b) Mengorganisasi siswa untuk belajar

37
Rusmono, Strategi dengan Problem Based Learning Itu Perlu, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2012), Cet.I, h.82.
38
Rasto dan Rego Pradana, Problem Based Learning VS Sains Teknologi dalam
Meningkatkan Intelektual Siswa, (Indramayu: Adanu Abimata, 2021), h.11.
39
Sani, op.cit., h.148.
40
Hamdayama, op.cit., h.72.
22

c) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok


d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
3) Langkah-langkah PBL menurut Oon-Seng Tan (2003):41
a) Menemukan masalah
b) Analisis masalah dan pembelajaran masalah
c) Menemukan dan menyajikan masalah
d) Mempresentasikan solusi dan refleksi
e) Menyimpulkan, integrasi dan evaluasi.
4) Langkah-langkah PBL menurut Aida Gueera (2017):42
a) Orientasi pada masalah
b) Identifikasi dan analisis masalah
c) Sintesis dan aplikasi
d) Presentasi dan refleksi

Berdasarkan paparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa


langkah-langkah PBL ialah menemukan masalah, identifikasi masalah,
analisis masalah, menyajikan hasil, mempresentasikan dan
mengevaluasi.

d. Kelebihan PBL
Kelebihan dari model PBL menurut Warsono (2016) antara lain:
1) Peserta didik akan terbiasa menghadapi masalah dan merasa
tertantang untuk menyelesaikannya baik masalah dalam
pembelajaran di kelas ataupun kehidupan sehari-hari.

41
Oon Seng Tan, Problem Based Learning Innovation, (Singapore: Cengage Learning, 2003),
h.35.
42
Aida Guerra, Ronald Ulseth and Anette Kolmos, PBL in Engineering Education,
(Rotterdam: Sense Publisher, 2017), h.16.
23

2) Memupuk solidaritas sosial dengan adanya diskusi dengan teman-


teman.
3) Mempererat hubungan baik antara guru dengan peserta didik.
4) Membiasakan peserta didik untuk bereksperimen karena terbiasa
memecahkan masalah43

Kelebihan problem based learning menurut Rasto (2021) ialah


melatih peserta didik memiliki keterampilan sosial, diperoleh dari
kegiatan diskusi bersama kelompok. Model problem based learning
dapat melatih peserta didik untuk menganalisis permasalahan dan
menemukan solusinya. Sehingga peserta didik terlatih untuk memiliki
keterampilan berpikir.44

e. Kekurangan PBL
Kekurangan dari model PBL menurut Warsono (2016) antara lain:
1) Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan peserta didik untuk
memecahkan masalah
2) Seringkali memerlukan biaya yang tidak murah dan waktu yang
panjang
3) Aktivitas pembelajaran di luar sekolah sulit dipantau oleh guru.45

Model problem based learning memiliki kelemahan,


diantaranya membutuhkan waktu yang lama, serta pendidik harus
terbiasa memberikan peserta didik suatu masalah sehingga peserta
didik memiliki kepercayaan diri untuk memecahkan suatu
permasalahan karena sudah terlatih.46

43
Warsono dan Hariyanto, op.cit., h.152.
44
Rasto, op.cit., h.21.
45
Warsono dan Hariyanto, loc.cit.
46
Rasto, op.cit., h.21-22.
24

Berdasarkan paparan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa


disamping adanya kelebihan model problem based learning terdapat
pula kelemahannya. Kelemahan problem based learning ialah
membutuhkan waktu yang lama, tidak semua pendidik memiliki
kemampuan mengantarkan peserta didik memecahkan masalah, serta
seringkali membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

5. Perubahan Lingkungan
Konsep perubahan lingkungan merupakan pembelajaran yang terdapat
di kelas sepuluh. Hal tersebut terlampir pada permendikbud No. 37A Tahun
2018. Kompetensi inti pembelajaran mencakup aspek spiritual, social,
pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi inti diturunkan lagi menjadi
kompetensi dasar untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi
dasar (KD) 3 pada konsep perubahan lingkungan ialah menganalisis data
perubahan lingkungan, penyebab dan dampaknya bagi kehidupan. Sedangkan
KD 4 ialah merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan
yang terjadi di lingkungan sekitar.47 Oleh karena itu, materi yang
dikembangkan pada LKPD meliputi pencemaran udara, air, laut.

a. Pencemaran lingkungan
Kerusakan lingkungan yang terjadi di alam ialah masalah
lingkungan hidup yang sangat rumit. Bukan hanya masalah teknis, tetapi
berkaitan dengan berbagai aspek, diantaranya masalah ekonomi, politik
serta sosial. Apabila perlindungan lingkungan terlalu ketat, akan berakibat
kurang baik terhadap perekonomian masyarakat dan negara. Masalah

47
Republik Indonesia : Permendikbud, No. 37A Tahun 2018, tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar. h.50.
25

yang melibatkan banyak pihak membutuhkan banyak pertimbangan dalam


pengelolaan lingkungan hidup.48
Masalah lingkungan hidup di Indonesia, dapat diatasi dengan
mengubah sikap mental manusia sebagai perusak lingkungan menjadi
manusia yang sadar akan lingkungannya. Manusia yang sadar akan
lingkungannya adalah manusia yang sudah memahami dan menerapkan
sikap peduli lingkungan hidup.49
Masalah yang terdapat di lingkungan banyak disebabkan oleh
aktivitas manusia. Kerusakan lingkungan karena adanya masalah
berdampak negatif terhadap kesehatan, ekonomi, politik bahwan sosial.
Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran manusia untuk peduli terhadap
lingkungan dengan menjaga dan merawatnya.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah suatu kondisi lingkungan yang memiliki
substansi biologi, fisika, kimia serta mengakibatkan penurunan mutu
udara pada lapisan atmosfer bumi sampai ke tingkat tertentu dan
jumlahnya dapat membahayakan makhluk hidup. Pencemaran udara
banyak terjadi di daerah yang padat industri serta kota-kota besar yang
dapat menghasilkan gas berbahaya. Gas yang dapat menyebabkan
pencemaran udara adalah karbon monoksida, oksigen nitrogen, oksida
sulphur, CFC, hidrokarbon, serta radikal bebas.50
c. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup atau zat lain ke
dalam air yang menyebabkan kualitas air menurun ke tingkat tertentu

48
Mukhlis Akhadi, Ekologi Energi mengenali dampak lingkungan dalam pemanfaatan
sumber-sumber energi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.57-58.
49
Darwis Darmawan dan Siti Fadjarajani, “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Pelestarian Lingkungan Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan”, Jurnal
Geografi, Vol.4, 2016, h. 43.
50
Sarintan Efratani Damanik, Buku Ajar Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan,
(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h.158.
26

sehingga tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran dapat


terjadi pada air di darat maupun di laut. Untuk menentukan air sudah
tercemar atau belum dapat mengujinya dengan parameter fisik, kimia dan
biologi.51
d. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah suatu keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah secara alami.
Pencemaran tanah biasanya terjadi diakibatkan oleh kebocoran limbah cair,
bahan kimia industry, penggunaan pestisida, bahkan pencemaran tanah
dapat terjadi secara langsung dibuang ke tanah dimana limbah tersebut
tidak memenuhi syarat untuk kebaikan lingkungan.52

6. Nilai-nilai Islam
Nilai-nilai adalah ukuran, kadar, manfaat, keutamaan, kualitas, dan
pentingnya sesuatu. Nilai-nilai dapat diibaratkan sebagai sesuatu yang penting
melebihi aspek-aspek materialnya.53 Islam sebagai sumber segala nilai
mengandung aturan-aturan yang mengikat terhadap iman, Islam dan ihsan.
Ketiganya tidak bisa dilepaskan satu sama lain.54 Ketiga aspek tersebut
merupakan ruang lingkup dari akidah, syariah dan juga akhlak. Dimana rukun
iman merupakan ruang lingkup dari akidah, Islam merupakan ruang lingkup
dari syariah serta ihsan merupakan ruang lingkup dari akhlak.
Akidah mencakup rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah
Swt., iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada Rasulullah,
Iman kepada hari kiamat dan iman kepada qodo dan qodar. Syariah terbagi
menjadi dua pemahaman, yaitu ibadah dan muamalah. Pengamalan ibadah

51
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.438-439.
52
Damanik, op.cit., h.159.
53
Mamuroh, Aktualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Humanis dan Religius di Sekolah, (Jakarta:
Publica Indonesia Utama, 2021), h.23.
54
Ibid, h.26.
27

mencakup rukun Islam yang lima, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan
pergi haji jika mampu. Sedangkan muamalah ialah segala sesuatu yang
mencakup hubungan manusia. Pemahaman akhlak terkandung dalam Alquran
dan diperkuat oleh hadits yang berasal dari para sahabat Rasulullah.55
Akhlak terbagi menjadi beberapa aspek, diantaranya:
a. Akhlak pribadi mencakup sesuatu yang diperintahkan, dan dilarang, oleh
Allah Swt. kepada setiap manusia, serta akhlak dalam keadaan darurat.
b. Akhlak bermasyarakat mencakup sesuatu yang dilarang dan
diperintahkan Allah Swt. kepada hamba-Nya terkait kaidah-kaidah adab
terhadap sesama manusia.
c. Akhlak bernegara mencakup hubungan antara pemimpin dan rakyat serta
hubungan dengan luar negeri.
d. Akhlak beragama mencakup kewajiban manusia terhadap Allah Swt. dan
Rasul.56

B. Kajian Penelitian Relevan


Ika Septiana melakukan penelitian berupa skripsi dengan judul
Pengembangan LKPD Terintegrasi Nilai-Nilai Islam Pada Tema Pertumbuhan dan
Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III SD/MI Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis
penelitian ini adalah Research and Development (R&D) yang mengacu pada model
Borg and Gall dan dibatasi dari sepuluh langkah menjadi tujuh langkah. Hasil
penelitian LKPD terintegrasi nilai Islam pada tema pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup berdasarkan validasi ahli materi memperoleh persentase skor 86,79%
dengan kriteria sangat layak, skor penilaian dari validasi ahli bahasa memperoleh
persentase 85,83% dengan kriteria sangat layak dan skor penilaian dari validasi ahli

55
Asep Rudi Nurjaman, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2020), h.18-19.
56
Ibid, h.134-135.
28

media memperoleh persentase 91,62% dengan kriteria sangat layak. Pada uji coba
kelompok kecil didapatkan persentase kemenarikan LKPD 84,66% dengan kriteria
sangat menarik. Uji coba lapangan didapat persentase kemenarikan LKPD 88,46%
dengan kriteria sangat menarik. Dari validasi ahli dan uji coba produk maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa LKPD Terintegrasi Nilai Islam sangat layak untuk
digunakan sebagai bahan ajar.57
Astri Nuryanti melakukan penelitian berupa skripsi dengan judul
Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Praktikum Berbasis Problem
Based Learning untuk SMA Kelas XI pada Konsep Jaringan Tumbuhan. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif menggunakan model pengembangan 4-D,
dibatasi hanya sampai tahap development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
LKPD Praktikum yang dikembangkan berdasarkan validator pada LKPD 1, 2 dan 3
masing-masing memperoleh yaitu 81,13%, 81,23%, dan 81% termasuk dalam kriteria
sangat layak. Sedangkan berdasarkan uji keterbacaan oleh peserta didik memperoleh
rerata 95% termasuk dalam kriteria sangat layak. Sehingga, LKPD Praktikum yang
telah dikembangkan dinyatakan layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang
dapat menunjang pembelajaran Biologi di SMA.58
Siska Maiyuni dan Ade Dewi Maharani melakukan penelitian berupa jurnal
dengan judul Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Based Learning
pada Materi Keanekaragaman Hayati untuk SMA, menggunakan model
pengembangan 4D yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design,
Develop, dan Desseminate. Penelitian hanya dilakukan sampai tahap develop yaitu
pada tahap validitas. Uji validitas LKS ini dilakukan oleh 7 orang validator yang

57
Ika Septiana, Pengembangan LKPD Terintegrasi Nilai-nilai Islam Kelas III SD/MI pada
Tema Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup,” Skripsi pada Sarjana UIN Raden Intan,
Lampung, 2018, h.ii, tidak dipublikasikan.
58
Astri Nuryanti, Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Praktikum
Berbasis Problem Based Learning untuk SMA Kelas XI pada Konsep Jaringan Tumbuhan,” Skripsi
pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2019, h.iv, tidak dipublikasikan.
29

terdiri dari 5 orang dosen dan 2 orang guru. Hasil validasi menunjukan perolehan
84,42% dengan kriteria sangat valid.
Irfan Supriatna dan Salati Asmahasanah melakukan penelitian berupa jurnal
dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa Terintegrasi Nilai Agama pada
Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Karakter Disiplin menggunakan metode
penelitian yaitu metode research and development yang terdiri dari tiga tahap yaitu
pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket validasi LKS, lembar observasi karakter disiplin, dan angket
respon siswa. Analisis data angket validasi LKS dan angket respon siswa
menggunakan perhitungan rata-rata; dan analisis data lembar observasi karakter
disiplin menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil analisis angket validasi ahli materi
mendapat 87,28%, hasil analisis angket validasi ahli bahasa mendapat 68,57%, hasil
analisis angket respon siswa mendapatkan 86,11%, hasil analisis test-t independent
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKS. Implikasi dari penelitian
ini adalah memberikan nilai positif pada peningkatan karakter disiplin siswa.
Kesimpulannya bahwa pengembangan LKS dinyatakan layak digunakan untuk
meningkatkan karakter disiplin.59

C. Kerangka Berpikir
Pendidikan di Indonesia memiliki Standar kompetensi lulusan (SKL) pada
kurikulum 2013, yaitu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar
kompetensi lulusan ini dapat dicapai salah satunya dengan membuat tujuan dalam
setiap pembelajaran yang mencakup ketiga aspek tersebut. Media memegang peranan
penting untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagai salah satu penghubung antara
komunikasi guru dengan peserta didik. LKPD Biologi Terintegrasi Nilai Islam

59
Irfan Supriatna dan Salati Asmahasanah, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Terintegrasi
Nilai Agama pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Karakter Disiplin”, Jurnal Riset
Pedagogik, Vol.3, 2019, h.162.
30

merupakan sumber belajar yang diintegrasikan dengan nilai agama Islam, siswa akan
diberikan penanaman nilai tentang ketuhanan yang sesuai dengan konsep sains. Nilai
Islam merupakan sumber dari segala nilai-nilai kehidupan. LKPD Biologi
Terintegrasi Nilai Islam terdapat konsep-konsep biologi, yaitu perubahan lingkungan
yang dikaitkan dengan Alquran. Hal ini akan menumbuhkan pengetahuan baru
terhadap siswa bahwa konsep sains dan nilai Islam saling berkaitan. Penggunaan
LKPD Biologi Terintegrasi Nilai Islam sangat memungkinkan untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap spiritual mengenai perubahan lingkungan sehingga akan
menumbuhkan akhlak yang baik terhadap lingkungan.

Standar Media Islam Perubahan


Kompetensi memegang sebagai lingkungan yang
Lulusan (SKL) peranan sumber terjadi memerlukan
pada kurikulum penting untuk segala nilai perbaikan dengan
2013 mencakup mencapai dalam menumbuhkan
aspek sikap, tujuan kehidupan. akhlak terhadap alam
pengetahuan, dan pembelajaran yang merupakann
keterampilan. salah satu nilai
Islam.

Pengembangan LKPD Berbasis PBL Terintegrasi Nilai Islam Konsep


Perubahan Lingkungan Tingkat MA

Hasil Penelitian:
LKPD Berbasis PBL Terintegrasi Nilai Islam Konsep
Perubahan Lingkungan Tingkat MA

Gambar 2. 1 Diagram Kerangka Berpikir


28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2021 di SMAIT
Buah Hati yang terletak di Jalan Mandor Munding, RT 06/ RW 01, Setu, Kec.
Cipayung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

B. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan yaitu mengembangkan LKPD dengan Model
4D menurut Thiagarajan Sammel and Sammel (1974). Model ini terdiri dari 4
tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate.1
Pengembangan LKPD konsep perubahan lingkungan terintegrasi nilai Islam
terbatas sampai tahap develop, artinya langkah terakhir, yaitu disseminate tidak
dilakukan, hal ini karena adanya keterbatasan waktu serta kondisi pandemi.
Tahap awal, yaitu define, memiliki tujuan untuk menganalisis tujuan dan
batasan untuk bahan ajar yang dikembangkan. Selanjutnya, pada tahap design,
memiliki tujuan untuk merancang bahan ajar. Tahap design menghasilkan produk
versi awal. Produk versi awal tersebut dikembangkan kembali pada tahap
develop setelah mendapatkan evaluasi dari ahli.2

1
Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.Semmel, and Melvyn I.Semmel, Instructional
Development for Training Teachers of Exceptional Children, (Bloomington: Indiana University,
1974), h.5.
2
Ibid, h.6-9.
29

C. Prosedur Penelitian
Pengembangan LKPD konsep perubahan lingkungan terintegrasi nilai
Islam berbasis Problem Based Learning mengacu pada prosedur penelitian
berikut:
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Tahapan ini melakukan kegiatan penetapan dan pendefinisian syarat-
syarat yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan LKPD. Tahap ini
terdiri dari analisis kompetensi inti, kompetensi dasar, Indikator pencapaian
kompetensi, konsep perubahan lingkungan, dan integrasi nilai Islam.

2. Tahap Perancangan (Design)


Tahapan perancangan dilakukan untuk menyiapkan kerangka dasar
pengembangan LKPD berbasis Problem Based Learning terintegrasi nilai
Islam konsep perubahan lingkungan.

3. Tahap pengembangan (Develop)

Tahapan pengembangan dihasilkan produk berupa LKPD berbasis


Problem Based Learning terintegrasi nilai Islam konsep perubahan
lingkungan. LKPD yang sudah dikembangkan kemudian dilakukan penilaian
dan penyempurnaan atas arahan dari para Ahli. LKPD yang sudah tervalidasi
layak diuji kepada peserta didik.

D. Desain Uji Coba


Produk yang dihasilkan berupa LKPD Berbasis PBL Terintegrasi Nilai
Islam Konsep Perubahan Lingkungan yang akan dibagikan melalui platform
fliphtml5.com. Adapun tahapan yang dilakukan, yaitu validasi ahli dan uji coba
lapangan. Validasi ahli dilakukan oleh ahli integrasi nilai islam untuk
memberikan pendapat, saran dan masukan terhadap LKPD yang dikembangkan.
Setelah itu, dilakukan revisi dan diuji coba. Uji coba melibatkan peserta didik
30

sebagai sasaran pemakaian produk. Uji coba dilakukan dengan pemberian angket
respon peserta didik dan post-test.

E. Subjek Uji Coba


Subjek uji coba pada penelitian ini ialah ahli integrasi nilai islam dan
sasaran pemakai produk (peserta didik). Ahli integrasi nilai islam adalah Dosen
Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah, Meiry Fadilah Noor, M.Si dan Guru
PAI dari SMAIT Buah Hati, Muhammad Ridwan, S.Pd. Sasaran pemakai produk
media pada penelitian ini ialah 11 peserta didik kelas 11 dan 20 peserta didik
kelas 12 SMAIT Buah Hati.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Validasi Ahli


Instrumen yang digunakan untuk ahli adalah lembar validasi berupa
angket. Angket ini ditujukan kepada ahli yang bertujuan untuk mendapatkan
saran dan pendapat terhadap LKPD yang dikembangkan. Kriteria yang
dinilai berupa integrasi nilai Islam. Angket terdapat pada lampiran. Angket
yang digunakan menggunakan skala likert seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Skor Skala Likert3

Kategori Skor

Sangat tidak sesuai 1

Tidak sesuai 2

Sesuai 3

Sangat sesuai 4

3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h.284.
31

2. Instrumen Respon Peserta Didik


Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan respon peserta didik
berupa angket. Melalui angket ini dapat diketahui kelayakan berupa
kekurangan dan kelebihan dari LKPD yang dikembangkan. Kriteria yang
dinilai oleh peserta didik terdapat pada kisi-kisi pada Tabel 3.2. Respon
dinilai menggunakan kategori pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik

Indikator Persentase Keterangan

Ketertarikan

Kegrafisan

Kebahasaan

Kebermanfaatan

KeIslaman

3. Instrumen Tes Peserta Didik


Instrumen tes peserta didik berupa post-test. Post-test terdiri dari dua
aspek soal, yaitu soal aspek pengetahuan dan akhlak. Soal post-test terdapat
pada lampiran. Tes ini dinilai dengan mengelompokkan beberapa kategori
nilai seperti pada Tabel 3.3.
32

Tabel 3. 3 Kategori Nilai Menurut Arikunto(2018)4

Angka 100 Kategori

80-100 Baik Sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

G. Validasi Instrumen

Validasi dilakukan untuk menguji kebenaran dan kelayakan dari LKPD


yang dibuat. Validasi pada penelitian kali ini dilakukan oleh Ahli Integrasi Nilai
Islam (Dosen Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah dan Guru Pendidikan
Agama Islam SMAIT Buah Hati).

H. Teknik Analisis Data


Uji validasi LKPD dilakukan dengan cara menilai LKPD dengan
menggunakan instrumen validasi serta memberikan saran perbaikan LKPD yang
dikembangkan. Hasil uji validitas diolah menggunakan tabel kontingensi. Lalu,
dihitung dengan rumus indeks kesukaran kasar seperti berikut:

4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018),
h.271.
33

2S
KK=
N1+N2
*Keterangan
KK = Koefisien kesepakatan
S = Jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1
N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2

Koefisien kesepakatan yang telah didapatkan dikategorikan sesuai Chiapetta


dalam penelitian Yusuf Hilmi Adisendjaja pada Tabel 3.4.
Tabel 3. 4 Kategori Koefisien Kesepakatan5

Koefisien Kesepakatan Kategori


<0,40 Sangat buruk
0,40-0,75 Bagus
>0,75 Sangat bagus

5
Yusuf Hilmi Adisendjaja, “Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains”, Jurnal BIO-UPI, h.8.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil
Penelitian ini menghasilkan produk berupa lembar kerja peserta didik
(LKPD) sebagai bahan ajar materi Perubahan lingkungan yang disertai integrasi
nilai-nilai Islam untuk kelas X tingkat SMA. LKPD ini dibuat dengan model
pengembangan 4D (Define, Design, Develop, and Disseminate) yang
dikembangkan oleh Thiagarajan.

B. Pendefinisian (Define)
Tahap pertama dalam penelitian ini ialah pendefinisian. Pembuatan suatu
produk diawali dengan menganalisis kebutuhan untuk keperluan pengembangan
produk tersebut, maka dari itu, pada tahap ini dilakukan analisis terhadap
kebutuhan pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning Terintegrasi
Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan. Tahap pendefinisian yang dilakukan
ialah analisis kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), materi pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi (IPK), serta nilai-nilai Islam yang cocok untuk
digunakan.
1. Materi Pembelajaran
LKPD dirancang dengan muatan materi perubahan lingkungan. Materi
perubahan lingkungan terbagi menjadi enam sub materi, yaitu pencemaran
udara, pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran sungai, pencemaran
laut dan pencemaran sawah. Pembagian sub materi ini dirancang dengan
menyesuaikan lingkungan sekitar tempat penelitian di SMAIT Buah Hati,
Jakarta Timur. Materi pembelajaran juga dirancang dengan analisis peta
konsep, berikut peta konsep materi perubahan lingkungan pada Gambar 4.1.

34
35

Gambar 4. 1 Bagan Peta Konsep Perubahan Lingkungan


36

2. Kompetensi Inti
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial. (3) pengetahuan, (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.1 Berikut Tabel 4.1 untuk penjelasan
lebih lengkap mengenai isi kompetensi inti pada kurikulum 2013.
Tabel 4. 1 Kompetensi Inti

Kompetensi Inti (KI) Isi


KI 1: Aspek Sikap Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Spiritual yang dianutnya.

KI 2: Aspek Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,


disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Aspek Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

1
Republik Indonesia : Permendikbud, No. 37A Tahun 2018, tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar. h.50.
37

KI 4: Aspek Keterampilan Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah


konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

3. Kompetensi Dasar
Kompetensi inti sebagai bentuk dari tujuan kurikulum dapat tercapai
dengan melaksanakan kompetensi dasar (KD). Kompetensi dasar tiga dan
empat terlampir pada permendikbud No. 37A Tahun 2018, sedangkan
kompetensi dasar satu dan dua tidak terlampir pada permendikbud tersebut,
karena pelaksanaan pembelajaran KD satu dan dua bersifat tidak langsung
(indirect). Berikut kompetensi dasar materi pembelajaran perubahan
lingkungan yang penulis dan dosen pembimbing lengkapi untuk KD 1 dan
KD 2 pada Tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Kompetensi Dasar

Kompetensi
Isi
Dasar
1.11. Menunjukkan perilaku mengimani sifat Allah SWT
yang Maha Baik (hasan) dengan cara menjaga alam
sekitar dan tidak membuat kerusakan di muka bumi.
2.11. Membiasakan diri untuk menjaga alam sekitar dan
tidak membuat kerusakan di muka bumi.
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab
dan dampaknya bagi kehidupan.
4.11 Merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan
lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar.

4. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Indikator pencapaian kompetensi memiliki peranan penting dalam


mewujudkan kompetensi dasar. Rancangan pembelajaran lebih rinci dapat
dibuat dalam IPK. Berikut IPK materi perubahan lingkungan pada Tabel 4.3.
38

Tabel 4. 3 Indikator pencapaian kompetensi

IPK ISI
Pencemaran Udara
1.11.1 Mengimani ayat Alquran mengenai perintah Allah SWT
untuk menjaga bumi.
1.11.2 Menerima bahwa Allah SWT Maha baik.
2.11.1 Menunjukkan perilaku bersyukur atas segala nikmat yang
Allah SWT berikan.
2.11.2 Menunjukkan sifat hasan pada alam sekitar dengan tidak
melakukan pencemaran udara.
2.11.3 Berakhlak mulia dengan menjaga bumi agar tetap asri.
3.11.1 Menganalisis data permasalahan pencemaran udara,
penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.
3.11.2 Menyusun pendapat mengenai efektivitas penanggulangan
masalah pencemaran udara oleh pemerintah.
4.11.1 Merumuskan gagasan pemecahan masalah pencemaran
udara.
4.11.2 Mengomunikasikan gagasan pemecahan masalah
pencemaran udara melalui poster.
4.11.3 Menentukan penilaian terhadap hasil karya mengenai
gagasan pemecahan masalah pencemaran udara.
Pencemaran Air
1.11.1 Mengimani ayat Alquran mengenai perintah Allah SWT
untuk menjaga bumi.
1.11.2 Menerima bahwa Allah SWT Maha baik.
2.11.1 Menunjukkan perilaku bersyukur atas segala nikmat yang
Allah SWT berikan.
2.11.2 Menunjukkan sifat hasan pada alam sekitar dengan tidak
melakukan pencemaran air.
2.11.3 Berakhlak mulia dengan menjaga bumi agar tetap asri.
3.11.1 Menganalisis data permasalahan pencemaran air, penyebab,
dan dampaknya bagi kehidupan.
3.11.2 Memberikan pendapat mengenai efektivitas penanggulangan
masalah pencemaran air oleh pemerintah.
4.11.1 Merumuskan gagasan pemecahan masalah pencemaran air.
4.11.2 Mengomunikasikan gagasan pemecahan masalah
pencemaran air dalam bentuk power point.
4.11.3 Menentukan penilaian terhadap hasil karya mengenai
gagasan pemecahan masalah pencemaran air.
39

Pencemaran Tanah
1.11.1 Mengimani ayat Alquran mengenai perintah Allah SWT
untuk menjaga bumi.
1.11.2 Menerima bahwa Allah SWT Maha baik.
2.11.1 Menunjukkan perilaku bersyukur atas segala nikmat yang
Allah SWT berikan.
2.11.2 Menunjukkan sifat hasan pada alam sekitar dengan tidak
melakukan pencemaran tanah
2.11.3 Berakhlak mulia dengan menjaga bumi agar tetap asri.
3.11.1 Menganalisis permasalahan pencemaran tanah, penyebab,
dan dampaknya bagi kehidupan.
3.11.2 Memberikan pendapat mengenai efektivitas penanggulangan
masalah pencemaran tanah di DKI Jakarta.
4.11.1 Merumuskan gagasan pemecahan masalah pencemaran
tanah yang terjadi di DKI Jakarta.
4.11.2 Mengomunikasikan gagasan pemecahan masalah
pencemaran tanah yang terjadi di DKI Jakarta melalui power
point.
4.11.3 Menentukan penilaian terhadap hasil karya mengenai
gagasan pemecahan masalah pencemaran tanah yang terjadi
di DKI Jakarta.
Pencemaran Sungai
1.11.1 Mengimani ayat Alquran mengenai perintah Allah SWT
untuk menjaga bumi.
1.11.2 Menerima bahwa Allah SWT Maha baik.
2.11.1 Menunjukkan perilaku bersyukur atas segala nikmat yang
Allah SWT berikan.
2.11.2 Menunjukkan sifat hasan pada alam sekitar dengan tidak
membuat kerusakan di muka bumi.
2.11.3 Berakhlak mulia dengan menjaga bumi agar tetap asri.
3.11.1 Menganalisis permasalahan pencemaran sungai, penyebab,
dan dampaknya bagi kehidupan.
3.11.2 Memberikan pendapat mengenai efektivitas penanggulangan
masalah pencemaran sungai oleh Pemda DKI Jakarta.
4.11.1 Merumuskan gagasan pemecahan masalah pencemaran
sungai yang terjadi di DKI Jakarta.
4.11.2 Mengomunikasikan gagasan pemecahan masalah
pencemaran sungai yang terjadi di DKI Jakarta melalui
power point.
4.11.3 Menentukan penilaian terhadap hasil karya mengenai
gagasan pemecahan masalah pencemaran sungai yang terjadi
di DKI Jakarta.
40

Pencemaran Laut
1.11.1 Mengimani ayat Alquran mengenai perintah Allah SWT
untuk menjaga bumi.
1.11.2 Menerima bahwa Allah SWT Maha baik.
2.11.1 Menunjukkan perilaku bersyukur atas segala nikmat yang
Allah SWT berikan.
2.11.2 Menunjukkan sifat hasan pada alam sekitar dengan tidak
melakukan pencemaran laut.
2.11.3 Berakhlak mulia dengan menjaga bumi agar tetap asri.
3.11.1 Menganalisis permasalahan pencemaran laut, penyebab, dan
dampaknya bagi kehidupan.
3.11.2 Memberikan pendapat mengenai efektivitas penanggulangan
masalah pencemaran laut oleh pemerintah.
4.11.1 Merumuskan gagasan pemecahan masalah pencemaran laut.
4.11.2 Mengampanyekan pelestarian ekosistem laut melalui poster.
4.11.3 Menentukan penilaian terhadap hasil karya mengenai
gagasan pemecahan masalah pencemaran laut.
Pencemaran Sawah
1.11.1 Mengimani ayat Alquran mengenai perintah Allah SWT
untuk menjaga bumi.
1.11.2 Menerima bahwa Allah SWT Maha baik.
2.11.1 Menunjukkan perilaku bersyukur atas segala nikmat yang
Allah SWT berikan.
2.11.2 Menunjukkan sifat hasan pada alam sekitar dengan tidak
melakukan pencemaran sawah.
2.11.3 Berakhlak mulia dengan menjaga bumi agar tetap asri.
3.11.1 Menganalisis permasalahan pencemaran sawah, penyebab,
dan dampaknya bagi kehidupan.
3.11.2 Memberikan pendapat mengenai efektivitas penanggulangan
masalah pencemaran sawah oleh pemerintah.
4.11.1 Merumuskan gagasan pemecahan masalah pencemaran
sawah.
4.11.2 Mengomunikasikan gagasan pemecahan masalah
pencemaran sawah dalam bentuk power point.
4.11.3 Menentukan penilaian terhadap hasil karya mengenai
gagasan pemecahan masalah pencemaran sawah.
41

5. Nilai-nilai Islam

Lembar kerja peserta didik dirancang terintegrasi nilai-nilai keIslaman.


Oleh karena itu, diperlukan analisis terkait nilai-nilai keIslaman yang dapat
digunakan dalam pembelajaran materi perubahan lingkungan. Integrasi
keIslaman pada materi perubahan lingkungan difokuskan pada aspek akhlak.
Aspek akhlak terbentuk dari adanya cerminan pengamalan nilai Islam.
Berikut diagram integrasi nilai keIslaman pada konsep perubahan lingkungan
terhadap aspek akhlak pada Gambar 4.2.
42

Gambar 4. 2 Diagram Nilai Islam


43

C. Perancangan (Design)
Tahap perancangan dilakukan menggunakan aplikasi canva dan microsoft
word. Rancangan LKPD dibuat berdasarkan model pembelajaran Problem Based
Learning. Berikut rancangan LKPD Berbasis Problem Based Learning
Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan pada Tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Perancangan LKPD

Gambar Komponen LKPD Keterangan

Sampul depan berisi judul, lambang


UIN Syarif Hidayatullah, kolom
identitas peserta didik serta
identitas universitas penulis. Desain
sampul menggunakan aplikasi
canva dengan konsep perubahan
lingkungan terjadi karena berbagai
faktor.

Gambar 4.3 Sampul Depan LKPD


44

Redaksi LKPD berisi judul, nama


penulis, dosen pembimbing,
validator ahli integrasi keIslaman
dan identitas universitas penulis.

Gambar 4.4 Redaksi LKPD

Kata pengantar berisi rasa syukur


kepada Allah SWT dan rasa terima
kasih terhadap seluruh pihak yang
telah membantu penulis membuat
LKPD.

Gambar 4.5 Kata Pengantar LKPD


45

Daftar isi berisi terkait daftar


pembelajaran yang terdapat di
LKPD beserta petunjuk halaman
yang memudahkan pembaca untuk
mencari informasi yang diinginkan.

Gambar 4.6 Daftar Isi LKPD

Halaman integrasi nilai Islam


berisikan ayat Alquran, arti beserta
tafsirnya.
46

Gambar 4.7 Integrasi Nilai Islam

Halaman pertama pada sub materi


berisikan judul serta kompetensi
inti, kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.

Gambar 4.8 Halaman Pertama


47

Tujuan berisi tujuan yang akan


peserta didik dapatkan selama
proses pembelajaran.
Petunjuk belajar merupakan
langkah-langkah untuk peserta
didik agar mudah menggunakan
LKPD.

Gambar 4.9 Tujuan dan Petunjuk

Orientasi masalah berisikan wacana


untuk studi kasus terkait perubahan
lingkungan.

Gambar 4.10 Orientasi Masalah


48

Identifikasi dan analisis masalah


berisikan soal-soal yang membantu
peserta didik untuk
mengidentifikasi serta menganalisis
kasus yang ada pada wacana. Setiap
pertanyaan dilengkapi dengan
referensi jawaban.

Gambar 4.11 Identifikasi Dan


Analisis Masalah

Sintesis dan aplikasi berisi


pertanyaan yang mendorong
peserta didik untuk memberikan
respon dan solusi terhadap studi
kasus yang terdapat pada wacana.

Gambar 4.12 Sintesis dan Aplikasi


49

Presentasi dan evaluaaesi berisikan


petunjuk pembuatan presentasi
serta kolom evaluasi presentasi.
Selain itu, terdapat pula kolom
evaluasi untuk refleksi diri disertai
barcode untuk memudahkan setiap
peserta didik mengisinya saat
pembelajaran daring.

Gambar 4.13 Presentasi dan Evaluasi

Evaluasi guru berisi rubrik


penilaian LKPD serta diakhiri
dengan kolom nilai yang diperoleh
peserta didik.

Gambar 4.14 Evaluasi Guru


50

D. Pengembangan (Develop)

1. Validasi Ahli
Lembar kerja peserta didik selesai dirancang dalam tahap design,
kemudian pada tahap ini, LKPD divalidasi oleh ahli integrasi keIslaman.
Validator yang terlibat ialah Dosen Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Meiry Fadilah Noor, M.Si dan Guru Pelajaran Agama Islam SMAIT
Buah Hati, Muhammad Ridwan, S.Pd. Dosen Tadris Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Meiry Fadilah Noor, M.Si juga melakukan validasi materi
secara tertulis. Berikut persentase hasil validasi pada Tabel 4.5.

Tabel 4. 5 Penilaian Ahli Integrasi Nilai Islam2

No. Penilaian Ahli Persentase Kategori

1. Meiry Fadilah Noor, M.Si 90% Sangat Layak

2. Muhammad Ridwan, S.Pd. 95% Sangat Layak

Rata-rata 92,5% Sangat Layak

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa validasi LKPD dari ahli
integrasi keIslaman memperoleh 92,5%. Persentase tersebut menunjukkan
kesesuaian ayat Alquran dengan materi perubahan lingkungan sudah sesuai,
serta integrasi nilai Islam yang terkandung dalam LKPD mendorong peserta
didik memiliki akhlak beragama, bernegara, bermasyarakat,serta akhlak
pribadi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa LKPD Berbasis Problem Based
Learning Terintegrasi Nilai Keislaman Konsep Perubahan Lingkungan valid
dan sangat layak digunakan sebagai bahan ajar.

2
Lampiran 1, h.68.
51

Hasil validasi dapat dilihat lebih rinci pada tabel kontingensi yang
didapatkan dari pengolahan data koefisien kesepakatan dua validator. Validator
satu, yaitu Meiry Fadilah Noor, M.Si sedangkan validator dua, yaitu
Muhammad Ridwan, S.Pd. Setelah dibuat tabel kontingensi pada Tabel 4.6,
kemudian dihitung kelayakannya.
Tabel 4. 6 Tabel Kontingensi

Sesuai Tidak Sesuai Jumlah


II I

Sesuai 4 (a) 1 (b) 5 (1)

Tidak Sesuai 0 (c) 0 (d) 0 (2)

Jumlah 4 (I) 1 (II) 5 (N)

2S 2×4 8
KK= N1+N2 = 5+5 = 10 = 0,8 (Sangat Baik)

Koefisien kelayakan mendapatkan nilai 0,8 yang termasuk kedalam


kategori sangat baik. Hasil validasi oleh para Ahli menunjukkan bahwa LKPD
layak di uji cobakan ke lapangan dengan beberapa perbaikan. Saran perbaikan
dari validator untuk revisi pada LKPD yang telah dirancang terdapat pada
Tabel 4.7
52

Tabel 4. 7 Saran Perbaikan

Ahli Integrasi KeIslaman Saran Perbaikan

Meiry Fadilah Noor, M.Si Memperjelas makna akhlak bernegara pada


LKPD.
Membuat kompetensi dasar kedua.
Membuat IPK dari turunan kompetensi
dasar kedua.
Memberikan tambahan beberapa link
referensi jawaban agar fokus dan tepat
sasaran.
Mencantumkan sumber dari kasus yang ada
pada wacana.
Muhammad Ridwan, S.Pd. Menambahkan ayat Alquran pendukung,
yaitu Surah Ar-Rum ayat 41.
Lembar kerja peserta didik yang sudah di validasi oleh ahli integrasi
keIslaman, selanjutnya diperbaiki. Berikut LKPD sebelum dan sesudah
diperbaiki pada Tabel 4.8.
Tabel 4. 8 LKPD Sebelum dan Sesudah Validasi

Sebelum Sesudah

Gambar 4.15 Sebelum dan Sesudah Evaluasi diri

Menambahkan pernyataan evaluasi diri untuk memperjelas akhlak


bernegara bahwa warga negara yang baik dapat mematuhi kebijakan
pemerintah karena sebelumnya tidak terlihat secara jelas aspek akhlak
bernegara pada LKPD.
53

Gambar 4.16 Sebelum dan Sesudah Kompetensi Dasar


Menambahkan kompetensi dasar kedua sebagai kata operasional yang
mencerminkan sikap, sebelumnya hanya terdapat penambahan
kompetensi dasar pertama.

Gambar 4.17 Sebelum dan Sesudah IPK


Membuat IPK dari turunan kompetensi dasar kedua agar perencanaan
pembelajaran lebih terperinci, karena sebelumnya tidak terdapat KD
kedua maka IPKnya pun belum ada.

Gambar 4.18 Sebelum dan Sesudah Link Referensi

Memberikan tambahan beberapa link referensi jawaban agar fokus dan


tepat sasaran karena sebelumnya tidak terdapat link referensi jawaban.
54

Gambar 4.19 Sebelum dan Sesudah Sumber Wacana


Sebelum validasi tidak tercantum sumber kasus pada wacana, sehingga
perlu mencantumkan sumber dari kasus tersebut.

Gambar 4.20 Sebelum dan Sesudah Ayat Alquran


Ayat Alquran yang digunakan pada LKPD sebelum validasi hanya
terdapat satu ayat. Sehingga perlu menambahkan ayat Alquran
pendukung, yaitu Surah Ar-Rum ayat 41.
55

2. Uji Coba Lapangan


Lembar Kerja Peserta Didik yang sudah direvisi di uji cobakan ke
lapangan. Responden merupakan peserta didik kelas sebelas dan dua belas di
SMAIT Buah Hati. Responden mengerjakan LKPD secara berkelompok yaitu
pada sub bab materi pencemaran udara dan pencemaran laut.
Responden mengerjakan post-test berupa soal pengetahuan dan juga
soal akhlak. Post-test berupa sepuluh soal pada setiap sub bab. Berikut
sebaran nomor soal pengetahuan dan akhlak pada Tabel 4.9.
Tabel 4. 9 Sebaran Soal3

Soal Aspek Pengetahuan Soal Aspek Akhlak

Pencemaran Udara

Nomor soal= 1, 3, 4, 5, 6, 8, dan 9. Nomor soal= 2, 7, dan 10.

Pencemaran Laut

Nomor soal= 5, 6, dan 7. Nomor soal= 1, 2, 3, 4, 8, 9, dan 10.

Berikut Tabel 4.10 nilai post-test responden setelah mengerjakan


LKPD pada sub bab konsep pencemaran udara. Tabel 4.11 merupakan nilai
sub bab pencemaran laut. Setiap sub bab memiliki nilai post-test yang terbagi
menjadi tiga penilaian, yaitu nilai pengetahuan, integrasi akhlak dan nilai
keseluruhan.

3
Lampiran 3, h.73.
56

Tabel 4. 10 Nilai Post-test Pencemaran Udara4

Nilai Post-test
Statistik Pencemaran Udara
Nilai Pengetahuan Integrasi Akhlak Keseluruhan
Kelas 11 12 11 12 11 12
Nilai 85,7 100 100 100 80 100
tertinggi
Nilai 14,3 42,85 33 0 20 30
terendah
Mean 57 74,28 69,72 75,15 60 74,5
Modus 57 85,7 100 67 70 80
Median 57 71,43 67 67 70 80
Standar 18,9 19,86
Deviasi 19,2 27,82 30,30 17,32

Tabel 4. 11 Nilai Post-test Pencemaran Laut5

Nilai Post-test
Statistik Pencemaran Laut
Nilai Pengetahuan Integrasi Akhlak Keseluruhan
Kelas 11 12 11 12 11 12
Nilai 60 100 100 100 70 100
tertinggi
Nilai 40 20 20 60 30 30
terendah
Mean 63,64 73 69,09 88 57,3 75
Modus 60 60 60 100 70 80
Median 60 80 60 100 60 80
Standar
Deviasi 12,06 21,79 22,56 16,42 12,72 18,50

4
Lampiran 6, h.84.
5
Ibid
57

Tabel 4. 12 Nilai LKPD6

Statistik Pencemaran Udara Pencemaran Laut


Nilai tertinggi 95 93
Nilai terendah 75 80
Mean 87 87,6
Modus 90 93
Median 90 86
Standar Deviasi 7,1 5,5

Peserta didik juga memberikan respon terhadap LKPD yang sudah


dikerjakan. Respon yang diberikan terdapat beberapa indikator. Berikut
indikator beserta persentase dari penilaian responden terhadap LKPD pada
Tabel 4.13.

Tabel 4. 13 Penilaian Responden7

Indikator Persentase

Ketertarikan 61,3%

Kegrafisan 68,8%

Kebahasaan 65,8%

Kebermanfaatan 67,3%

KeIslaman 73,5%

Rata-rata 67,34%

Setelah di uji coba di lapangan, LKPD masih dibutuhkan perbaikan


agar menjadi lebih efektif. Perbaikan LKPD setelah uji coba lapangan terdapat
pada Tabel 4.14.

6
Lampiran 5, h.83.
7
Lampiran 7, h.86.
58

Tabel 4. 14 Perbaikan Setelah Uji Lapangan

Perbaikan LKPD Setelah Uji Coba Lapangan

Gambar 4.21 Perbaikan Evaluasi Diri

Evaluasi diri pada LKPD saat uji lapangan hanya berupa tabel, sehingga
sulit diisi saat kerja kelompok. Sehingga menambahkan barcode akan
memudahkan peserta didik untuk mengisi evaluasi secara mandiri saat
pembelajaran jarak jauh, .

Gambar 4.22 Perbaikan Evaluasi Guru

LKPD saat uji lapangan belum terdapat rubrik penilaian. Sehingga, perlu
menambahkan rubrik penilaian agar memudahkan guru mengevaluasi
pembelajaran melalui LKPD.
59

E. Penyebaran (Disseminate)
Tahap ini tidak dilakukan karena adanya kendala dari segi aspek teknis,
biaya, waktu, dan kondisi pandemi. Produk akhir yang akan di sebar berupa
LKPD Berbasis Problem Based Learning Terintegrasi Nilai Islam Konsep
Perubahan Lingkungan setelah melalui perbaikan dari tahap Develop.

F. Pembahasan
Lembar Kerja Peserta Didik dengan enam sub konsep dinyatakan valid.
Validasi dilakukan oleh dua ahli integrasi nilai Islam dengan kategori sangat
layak. Hal ini dikarenakan ayat Alquran sebagai nilai Islam pada LKPD sangat
sesuai dengan konsep perubahan lingkungan. Selain itu, nilai Islam yang
terkandung dalam LKPD dinilai dapat mendorong peserta didik untuk memiliki
akhlak beragama, bernegara, bermasyarakat dan pribadi. Peserta didik juga
memberikan respon terhadap LKPD dengan kategori layak. Hal tersebut
menyatakan bahwa LKPD menarik, memiliki tampilan, bahasa, dan integrasi
nilai Islam yang sesuai, serta bermanfaat untuk responden.

Lembar kerja peserta didik yang telah tervalidasi tersebut di uji di SMAIT
Buah Hati kelas sebelas dan dua belas. Nilai rata-rata LKPD sub konsep
pencemaran udara adalah 87 sedangkan pencemaran laut ialah 87,6. Nilai
tersebut berada diatas nilai KKM pelajaran biologi di SMAIT Buah Hati, yaitu
tujuh puluh. Nilai LKPD menggambarkan bahwa LKPD efektif untuk dijadikan
bahan ajar. Setelah mengerjakan LKPD, peserta didik mengerjakan Post-test dan
memberikan respon.

Post-test yang dilakukan memiliki dua kategori soal, yaitu soal


pengetahuan dan soal akhlak. Soal pengetahuan berisi pertanyaan terkait konsep
perubahan lingkungan sedangkan soal akhlak berisi pertanyaan terkait bagaimana
60

seorang muslim menghadapi perubahan lingkungan. Nilai pengetahuan dari post-


test sub bab pencemaran udara dan laut lebih kecil daripada nilai post-test
integrasi akhlak. Hal ini dapat diartikan bahwa peserta didik memahami akhlak
seorang muslim untuk menjaga lingkungannya.

Nilai Post-test kelas dua belas lebih tinggi dibandingkan nilai kelas
sebelas baik pada sub konsep perubahan udara maupun perubahan laut. Dimana
kelas sebelas belum melakukan pembelajaran materi perubahan lingkungan di
kelas karena adanya pengurangan konsep saat pandemi covid-19. Hal tersebut
menunjukkan bahwa LKPD belum efektif untuk kelas yang belum
mendapatkan materi pembelajaran bersama guru. Terlihat dari rata-rata yang
belum mencapai KKM pada kelas sebelas. Namun, LKPD ini efektif untuk
pengayaan bagi peserta didik yang sudah mendapatkan materi, sesuai dengan
pernyataan Diani (2019) dalam jurnalnya bahwa LKPD sangat sesuai
digunakan sebagai bahan ajar pendamping buku teks pelajaran.8 Jadi,
penggunaan LKPD tidak dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri tanpa
adanya pembelajaran bersama guru.

Lembar Kerja Peserta Didik yang telah dikembangkan dinilai efektif


karena adanya respon yang baik dari peserta didik sebagai responden. Penilaian
peserta didik terhadap LKPD, yaitu 67,34% dengan kategori baik. LKPD ini
efektif karena menarik, memiliki petunjuk penggunaan yang sangat jelas,
pertanyaan mudah dipahami, tampilan warna tidak membosankan, bentuk font
tulisan mudah dibaca, bahasa yang digunakan tidak menimbulkan makna ganda,
membantu peserta didik memahami materi perubahan lingkungan, memotivasi
peserta didik untuk memerhatikan lingkungan sekitar, mengetahui adanya

8
Dini Rahma Diani, Nurhayati, dan Didi Suhendi, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Menulis Cerpen Berbasis Aplikasi Android”, Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, Vol.7, 2019, h.2.
61

masalah terhadap lingkungan, meningkatkan antusias untuk menjaga lingkungan,


mengetahui bahwa menjaga lingkungan itu adalah perintah Allah Swt. serta
integrasi nilai Islam sangat menarik bagi peserta didik.

Perbaikan LKPD dilakukan setelah validasi dan uji lapangan. Hal tersebut
dilakukan agar LKPD menjadi lebih efektif. Perbaikan LKPD setelah uji coba
terdapat pada bagian evaluasi diri dan penambahan bagian evaluasi guru.
Evaluasi diri pada LKPD sebelum uji lapangan berupa satu tabel, sehingga
menyulitkan peserta didik mengisi evaluasi diri yang diperuntukkan secara
mandiri karena selain evaluasi diri, LKPD dikerjakan secara berkelompok dalam
kondisi pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, perbaikan dilakukan dengan
menambahkan barcode yang dapat diisi oleh setiap peserta didik secara online.
Evaluasi guru ditambahkan untuk memudahkan guru menilai LKPD yang telah
dikerjakan peserta didik serta menambah motivasi peserta didik untuk
mendapatkan nilai optimum dengan melihat rubrik penilaian pada bagian
evaluasi guru.
BAB VI

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan LKPD yang telah dilakukan penulis dengan judul
“Pengembangan LKPD Problem Based Learning Terintegrasi Nilai Islam
Konsep Perubahan Lingkungan Tingkat MA” dikembangkan menggunakan
model 4D, yang didalamnya terdapat empat tahapan, yaitu Define, Design,
Develop, and Disseminate. Namun, tahap Disseminate tidak dilakukan karena
adanya keterbatasan. Berdasarkan validasi ahli integrasi nilai Islam, diperoleh
tingkat validitas sebesar 92,5% dengan kategori layak. Penilaian respon peserta
didik terhadap LKPD menghasilkan nilai 67,34% dengan kategori layak dari
aspek ketertarikan, kegrafisan, kebahasaan, kebermanfaatan, dan keIslaman.
Maka, dapat disimpulkan LKPD yang dikembangkan layak dijadikan media
pembelajaran.

B. Saran
Tindak lanjut penelitian ini, penulis memberikan seperti berikut:
1. Bagi guru yang akan menggunakan LKPD ini, hal yang harus diperhatikan
adalah LKPD belum efektif untuk kelas yang belum mendapatkan materi.
Terlihat dari rata-rata yang belum mencapai KKM pada kelas sebelas.
Namun, LKPD ini efektif untuk pengayaan bagi peserta didik yang sudah
mendapatkan materi. Oleh sebab itu, bagi guru yang akan menggunakan
LKPD ini, diharap tetap menggunakan modul atau bahan ajar lainnya
sebagai rujukan utama. LKPD ini dapat digunakan sebagai penunjang
pembelajaran dari bahan ajar utama.

62
63

2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan LKPD terintegrasi


nilai Islam, dapat mengintegrasikan nilai Islam pada aspek selain akhlak,
yaitu aspek akidah ataupun syariah.
DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Yusuf Hilmi. Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota
Bandung Berdasarkan Literasi Sains. Jurnal BIO-UPI.

Akhadi, Mukhlis. Ekologi Energi mengenali dampak lingkungan dalam pemanfaatan


sumber-sumber energi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.


Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Damanik, Sarintan Efratani. Buku Ajar Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
Darmawan, Darwis dan Fadjarajani, Siti. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Pelestarian Lingkungan Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan. Jurnal Geografi. Vol.4. 2016.
Diani, Dini Rahma dkk. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Menulis Cerpen Berbasis Aplikasi Android. Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya. Vol.7. 2019.
Guerra, Aida. Ronald Ulseth and Anette Kolmos. PBL in Engineering Education.
Rotterdam: Sense Publisher, 2017.
Hamdayana, Jumanta. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2017.
Haryoko, Sapto. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi@Elektro. Vol. 5. 2009.
Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:
Pendidikan IPA UIN Jakarta, 2014.

Huriah, Titin. Metode Student Center Learning: Aplikasi pada Pendidikan


Keperawatan. Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.
Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013.
Leksono, Suroso Mukti, dkk. Pengembangan Bahan Ajar Biologi Konservasi
Berbasis Etnopedagogi. Jurnal Kependidikan. Vol 45. 2015.
Mamuroh. Aktualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Humanis dan Religius di Sekolah.
Jakarta: Publica Indonesia Utama, 2021.
64
65

Markhamah, dkk. Pembelajaran Ejaan Di Sekolah Dasar. Surakarta:


Muhammadiyah University Press, 2020.
Mulyatiningsih, Endang. Riset Terapan. Yogyakarta: UNY Press, 2011.
Nurjaman, Asep Rudi. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2020.

Nuryanti, Astri. “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Praktikum


Berbasis Problem Based Learning untuk SMA Kelas XI pada Konsep
Jaringan Tumbuhan”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta:
2019. tidak dipublikasikan.
Prastowo, Andi. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana, 2016.
Rasto dan Pradana, Rego. Problem Based Learning VS Sains Teknologi dalam
Meningkatkan Intelektual Siswa. Indramayu: Adanu Abimata, 2021.
Republik Indonesia. Permendikbud, No. 37A Tahun 2018, tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

Rofiah, Nasrul dan Handhika, Jeffry. Penggunaan Media Pembelajaran IM3 Ditinjau
dari Kemampuan Berfikir Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.
Vol.3. 2012.

Rusmono. Strategi dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2012.
Sahil, Jailan dkk. Buku Panduan Guru Biologi Terintegrasi Nilai Islam untuk
SMA/MA Kelas X. Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2021.
Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara, 2017.
Saputro, Budiyono. Manajemen Penelitian Pengembangan (Research &
Development) Bagi Penyusun Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2017.

Septiana, Ika. “Pengembangan LKPD Terintegrasi Nilai-nilai Islam Kelas III SD/MI
pada Tema Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup”, Skripsi pada
Sarjana UIN Raden Intan, Lampung: 2018. tidak dipublikasikan.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran).
Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Shobirin, Ma’as. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Yogyakarta: Deepublish, 2016.
66

Shobirin, Ma’as., Subyantoro, dan Rusilowati, Ani. Pengembangan Lembar Kerja


Siswa Bahasa Inggris Bermuatan Nilai Pendidikan Karakter Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Semarang. Journal Primary Educational. 2. 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2015.

Supriatna, Irfan dan Asmahasanah, Salati. Pengembangan Lembar Kerja Siswa


Terintegrasi Nilai Agama pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan
Karakter Disiplin. Jurnal Riset Pedagogik. Vol.3. 2019.
Suryani, Nunuk, dkk. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2018.
Tan, Oon Seng. Problem Based Learning Innovation. Singapore: Cengage Learning,
2003.
Thiagarajan, Sivasailam, et.al. Instructional Development for Training Teachers of
Exceptional Children. Bloomington: Indiana University, 1974.
Triana, Neni. LKPD Berbasis Eksperimen: Tingkatan Hasil Belajar Siswa. Bogor:
Guepedia, 2021.

Trianto. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA
dan Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana, 2011.

Warsono dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016.


Yaumi, Muhammad. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia,
2018.
Lampiran 1. Lembar Validasi Ahli Integrasi Nilai Islam I

67
68
69

Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli Integrasi Nilai Islam II

LEMBAR VALIDASI AHLI INTEGRASI KEISLAMAN

Judul Penelitian : Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning


Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan
Tingkat MA
Penyusun : Azizah Sholihah
Pembimbing : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
Eny Supriyati Rosyidatun, S.Si., M.A
Instansi : Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

A. Petunjuk Pengisian Lembar Validasi

Berilah tanda check list (√) pada kolom penilaian sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis PBL
Terintegrasi Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan.
Penilaian diberikan berdasarkan skala berikut:
1 : Sangat tidak sesuai
2 : Tidak sesuai
3 : Sesuai
4 : Sangat Sesuai
Sertakan alasan atau saran pada bagian keterangan terhadap penilaian yang
Bapak/Ibu berikan.

B. Identitas Validator
Nama : Muhammad Ridwan, S.Pd
Instansi : SMAIT Buah Hati
70

C. Penilaian

No Penilaian
Pernyataan Keterangan
. 1 2 3 4

Kesesuaian ayat Alquran dengan √


1.
materi perubahan lingkungan.

Integrasi nilai Islam yang terkandung √


2. dalam LKPD mendorong peserta
didik memiliki akhlak beragama.

Integrasi nilai Islam yang terkandung √


3. dalam LKPD mendorong peserta
didik memiliki akhlak bernegara.

Integrasi nilai Islam yang terkandung √


dalam LKPD mendorong peserta
4.
didik memiliki akhlak
bermasyarakat.

Integrasi nilai Islam yang terkandung √


5. dalam LKPD mendorong peserta
didik memiliki akhlak pribadi.

D. Komentar/saran

LKPD ini insya Allah sudah bagus, namun demikian harus diperhatikan juga
kemampuan untuk mengaplikasikan apa yang nantinya difahami oleh peserta
didik, karena pada dasarnya ketika kita memahami sesuatu itu merupakan tahap
awal sampai kepada pelaksanaan dan penerapapan langsung baik bagi dirinya
dan orang disekitarnya.

Ayat yang digunakan juga boleh diperkuat dengan ayat pendukung lainnya
(seperti dalam surah ar-rum 41) juga hadist.
71

E. Kesimpulan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis PBL Terintegrasi Nilai Islam
Konsep Perubahan Lingkungan *)
1. Layak diujicobakan di lapagan tanpa ada revisi.
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak layak diujicobakan di lapangan.
*) lingkari salah satu

Jakarta, 9 Agustus
2021
Validator

Muhammad Ridwan,
S.Pd
Lampiran 3. Soal Post-test Peserta Didik
Soal Post-test dikerjakan menggunakan google form
Sub Konsep Pencemaran Udara
1. Komposisi gas yang ada di udara telah diciptakan oleh Allah dengan
seimbang. Namun keseimbangan tersebut telah terganggu dengan adanya
polutan. Apa saja polutan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara? (Kunci Jawaban: b)
a. CO, CO2, N2
b. Halon, NO2, H2O
c. O3, CH4, CFC
d. HC, SO2, N2
e. N2, H2O, partikel
2. Manusia telah diamanahkan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi,
dimana khalifah akan menjaga bumi tetap asri. Bagaimana cara yang dapat
dilakukan seorang muslim sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT untuk
menjaga bumi salah satunya mengurangi terjadinya pencemaran udara?
(Kunci Jawaban: e)
a. Mengganti oli kendaraan secara berkala
b. Menanam pohon
c. Menggunakan transportasi public
d. Tidak membakar sampah yang tidak diperlukan
e. Semua jawaban benar
3. Alam yang telah Allah SWT ciptakan dengan keseimbangan yang sempurna
akan mengalami gangguan ketika salah satunya tidak dijaga dengan baik,
seperti polusi udara menyebabkan terjadinya hujan asam. Apa dampak dari
terjadinya hujan asam? (Kunci Jawaban: b)
a. Meningkatnya kandungan mineral dalam tanah
b. Rusaknya sistem pertanahan

72
73

c. Meningkatnya penyerapan nitrogen bagi tanaman


d. Mematikan hama tanaman
e. Memperbaiki sistem pengudaraan tanah
4. Seorang muslim yang baik akan melakukan perintah Allah SWT untuk
menjaga alam. Namun, tak dapat dihindari masih terdapat manusia yang
mencemari lingkungan. Rusaknya lingkungan terjadi salah satunya karena
adanya polusi. Gas apa yang menyebabkan terbentuknya polusi oleh
pembakaran yang kurang sempurna? (Kunci Jawaban: b)
a. SO3
b. CO
c. NO3
d. H2O2
e. Debu
5. Efek rumah kaca sebagai masalah lingkungan karena adanya manusia yang
tidak melaksanakan perintah Allah SWT untuk menjaga lingkungan. Apa
penyebab terjadinya efek rumah kaca? (Kunci Jawaban: b)
a. Meningkatnya kelembaban udara
b. Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer
c. Meningkatnya kadar partikel di udara
d. Meningkatnya kadar bahan pencemar
e. Meningkatnya suhu lingkungan
6. Pencemaran udara terjadi sebagian besar akibat tangan manusia. Namun,
terdapat pula kejadian pencemaran udara yang terjadiatas izin Allah SWT,
seperti kejadian alam. Berikut ini hal mana yang menjadi penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan akibat kejadian alam? (Kunci Jawaban: b)
a. Pabrik yang memproduksi parfum dengan menggunakan aerosol
b. Kebakaran hutan pada musim panas
c. Membakar sampah
74

d. Penggunaan kendaraan bermotor


e. Asap pabrik
7. Menjaga lingkungan bagi seorang muslim itu bernilai ibadah. Apa upaya
penanggulangan terhadap pencemaran udara? (Kunci Jawaban: d)
a. Tidak membuang sampah ke sungai
b. Memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik
c. Melakukan 3R
d. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi
e. Menanam tanaman tidak menggunakan pestisida
8. Udara yang bersih menjadi sebuah karunia dari Allah SWT, dengan udara
yang bersih semua makhluk hidup dapat menjalani kehidupannya dengan
baik. Terdapat makhluk hidup yang dijadikan bioindikator pencemaran
udara. Pernyataan mana yang benar terkait bioindikator pencemaran udara?
(Kunci Jawaban: c)
a. Keberadaan capung sebagai pertanda udara bersih.
b. Keberadaan capung sebagai pertanda udara kotor.
c. Lumut Kerak di pohon sebagai pertanda udara bersih.
d. Lumut Kerak di pohon sebagai pertanda udara kotor.
e. Kunang-kunang di malam hari sebagai pertanda udara kotor
9. Sifat manusia yang serakah menjadikan lingkungan ini menjadi tidak
seimbang. Tumbuhan ditebang sembarang sehingga hutan menjadi gundul,
hal ini akan menghasilkan dampak bagi manusia lainnya. Berikut ini hal
mana yang tidak termasuk dampak dari hutan yang gundul? (Kunci Jawaban:
b)
a. Makhluk hidup yang tinggal di hutan menjadi kehilangan habitatnya
b. Polusi udara menjadi berkurang
c. Terjadinya tanah longsor
d. Udara menjadi lebih tercemar karena berkurangnya pohon
75

e. Banjir terjadi dimana-mana.


10. Udara yang sehat menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan.
Pencemaran udara membuat banyaknya dampak negatif yang terjadi, salah
satunya penyakit saluran pernapasan. Data dibawah ini menunjukan bahwa
udara di DKI Jakarta sudah sangat tercemar. Terjadinya pencemaran udara
sebagian besar karena perbuatan tangan manusia. Hal tersebut sesuai dengan
firman Allah SWT dalam QS. 30:41 "Telah nampak kerusakan di darat dan
di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar)". Apa yang harus manusia lakukan
setelah terjadinya pencemaran lingkungan sesuai dengan QS. 30:41? (Kunci
Jawaban: d)

a. Manusia menyesali perbuatannya.


b. Mengeluh akan terjadinya dampak lingkungan
c. Berpikir siapa yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
d. Mencari solusi atas permasalahan tersebut untuk memperbaiki alam.
e. Manusia tidak peduli dengan apa yang terjadi di bumi.
76

Sub Konsep Pencemaran Laut


1. Seorang muslim berbelanja ke pasar membawa plastik bekas dari rumah. Hal
ini dilakukan agar mendapatkan pahala dari Allah SWT karena telah
menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah. Aktifitas apakah yang
dilakukan muslim tersebut? (Kunci Jawaban: b)
a. Reuse
b. Reduce
c. Recycle
d. Recovery
e. Replacement
2. Allah SWT menciptakan sumber daya alam ini untuk kebutuhan sehari-hari.
Seorang muslim yang bijaksana akan menggunakan sumber daya alam
dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan memanfaatkan sampah batok
kelapa untuk dijadikan arang. Disebut apakah tindakan bijaksana seperti itu?
(Kunci Jawaban: d)
a. Replacement
b. Recycle
c. Reduce
d. Recovery
e. Reuse
3. Manusia sebagai khalifah di muka bumi diperintahkan untuk menjaga
keseimbangan lingkungan. Hal apakah yang dapat dilakukan untuk menjaga
keseimbangan lingkungan? (Kunci Jawaban: d)
a. Eksploitasi sumber daya alam yang sesuai kebutuhan manusia.
b. Pembukaan lahan miring untuk pertanian terasering.
c. Pembangunan pemukiman dalam bentuk rumah susun.
d. Pengaturan pemanfaatan lahan yang sesuai daya dukung.
e. Penutupan daerah bekas pembuangan limbah bisa menjadi
77

pemukiman.
4. Menjaga alam yang telah Allah SWT ciptakan dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Manakah cara paling tepat yang dapat dilakukan untuk
menjaga alam ciptaan Allah SWT? (Kunci Jawaban: d)
a. Membuang limbah domestik ke saluran air terdekat.
b. Menggunakan deterjen secara berlebihan.
c. Membuang sampah sembarangan ketika berada di tempat wisata.
d. Menyimpan sampah sementara apabila tidak ada tempat sampah
ketika dalam perjalanan.
e. Membiarkan orang lain buang sampah sembarangan.
5. Makhluk hidup yang berada di bumi memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
Pencemaran laut yang terjadi karena adanya sampah akan mengganggu
ekosistemnya. Manakah yang bukan dampak dari pencemaran di laut?
(Kunci Jawaban: c)
a. Pemandangan alam menjadi kurang bagus.
b. Timbulnya aroma yang tidak sedap dari zat yang mencemari laut.
c. Hewan laut menjadi mudah mendapatkan makanan.
d. Hewan laut sebagai salah satu makanan akan tercemar zat polutan
sehingga membahayakan kesehatan manusia.
e. Air laut menjadi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehar-hari
6. Pemerintah sudah banyak merancang undang-undang sebagai bentuk
pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan. Namun, masih terdapat
masyarakat yang tidak menaati peraturan itu dengan baik sehingga kerusakan
lingkungan masih saja terjadi, salah satunya ialah terjadinya pencemaran
laut. Hal apa yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran di laut?
(Kunci Jawaban: d)
a. Menangkap ikan menggunakan alat yang aman.
b. Membuang sampah pada tempatnya ketika sedang berwisata ke
78

pantai.
c. Membawa tas belanja dari rumah ketika ingin berbelanja.
d. Membuang sampah ke sungai.
e. Membersihkan sampah yang ada di sekitar pantai.
7. Allah SWT melarang kita merusak lingkungan agar manusia beserta
makhluk lainnya dapat hidup dengan nyaman. Namun, sebagian besar
kerusakan lingkungan itu terjadi akibat ulah manusia yang akhirnya
merugikan manusia lainnya juga. Hal apa yang dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan lingkungan? (Kunci Jawaban: e)
a. Gangguan kesehatan
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Wisata alam menjadi berkurang keindahannya
d. Air bersih menjadi sulit didapatkan
e. Semua jawaban benar
8. Laut merupakan salah satu kekayaan alam yang Allah SWT ciptakan dengan
sempurna. Hal apa yang tidak mencerminkan seorang muslim untuk menjaga
kelestarian laut? (Kunci Jawaban: c)
a. Membawa tas ketika belanja untuk mengurangi sampah plastik.
b. Menggunakan deterjen dengan secukupnya ketika mencuci.
c. Merawat tanaman menggunakan pestisida.
d. Memisahkan sampah yang dapat di daur ulang dengan yang tidak
dapat di daur ulang.
e. Membuang sampah pada tempatnya saat berwisata ke pantai.
9. Hal apa yang tidak mencerminkan seorang muslim bersama masyarakat
sekitar untuk menjaga lingkungan? (Kunci Jawaban: d)
a. Mengadakan bank sampah untuk mengumpulkan sampah yang dapat
di daur ulang.
b. Mengajak masyarakat untuk membuat kreativitas menggunakan
79

sampah yang dapat di daur ulang.


c. Mengajak masyarakat untuk membuat lubang biopori.
d. Menyerahkan tanggung jawab kepada masyarakat yang lain.
e. Membuat pelatihan pentingnya menjaga lingkungan.
10. Lautan yang indah, saat ini sudah dipenuhi oleh sampah karena ulah
manusia. Data di bawah ini menunjukan ragam komposisi sampah yang ada
di Indonesia. Namun, sampah yang begitu banyak justru membuat
sekelompok orang berinisiatif untuk membersihkan secara sukarela dan
istiqomah. Sekelompok orang tersebut telah melaksanakan perintah Allah
SWT dalam QS. 28:77 "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". Apa implementasi
dari QS. 28:77 yang dilakukan sekelompok orang tersebut? (Kunci Jawaban:
c)

a. Kerusakan yang ada di laut dan di darat merupakan ulah tangan


manusia.
b. Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya secara seimbang.
c. Tidak berbuat kerusakan di muka bumi.
d. Kerusakan yang terjadi di bumi agar manusia kembali ke jalan yang
benar.
e. Allah mencintai kebersihan.
80

Lampiran 4. Lembar Respon Peserta Didik


Pengumpulan respon peserta didik menggunakan google form.
LEMBAR RESPON PESERTA DIDIK

Penyusun : Azizah Sholihah


Pembimbing : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
Eny Supriyati Rosyidatun, S.Si., M.A
Instansi : Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

A. Petunjuk Pengisian Lembar Validasi


Berilah tanda check list (√) pada kolom penilaian sesuai pilihan peserta
didik terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis PBL Terintegrasi
Nilai Islam Konsep Perubahan Lingkungan.
Penilaian diberikan berdasarkan skala berikut:
1 : Sangat tidak sesuai
2 : Tidak sesuai
3 : Sesuai
4 : Sangat Sesuai

B. Identitas Reponden
Nama :
Kelas :
Sekolah :

C. Penilaian

Penilaian
No. Pernyataan
1 2 3 4

1. Saya tertarik dengan LKPD ini.

2. Petunjuk penggunaan LKPD sangat jelas.


81

Pertanyaan yang ada di dalam LKPD mudah


3.
saya pahami.
4. Tampilan warna LKPD tidak membosankan.
Bentuk font tulisan dalam LKPD mudah
5.
dibaca.
Bahasa yang digunakan dalam LKPD ini tidak
6.
menimbulkan makna ganda.
LKPD ini membantu saya memahami materi
7. perubahan lingkungan.

LKPD ini membuat saya lebih memperhatikan


8. lingkungan sekitar.

LKPD ini membantu saya untuk mengetahui


9. masalah lingkungan.

Sebagai seorang muslim, saya menjadi lebih


10. antusias untuk menjaga lingkungan.

Saya menjadi tahu bahwa menjaga lingkungan


11. itu perintah Allah SWT.

Integrasi nilai-nilai Islam di dalam


12. pembelajaran biologi sangat menarik bagi saya.

Jakarta,…………………….2021

(Nama Lengkap)
82

Lampiran 5. Nilai Hasil LKPD Peserta Didik

Kelompok Pencemaran Udara Pencemaran Laut

1 90 93

2 90 86

3 85 86

4 75 73

5 95 93
Lampiran 6. Nilai Hasil Post-test Peserta Didik
Nilai Hasil Post-test Peserta Didik Kelas 11

Pencemaran Udara Pencemaran Laut


Responden
Nilai Pengetahuan Nilai Akhlak Nilai Pengetahuan Nilai Akhlak
1 57 100 60 80
2 71 100 60 100
3 57 67 60 100
4 57 100 60 20
5 57 100 80 80
6 71 67 40 80
7 86 33 60 60
8 14 33 80 60
9 43 33 60 60
10 43 67 80 60
11 71 67 60 60

83
84

Nilai Hasil Post-test Peserta Didik Kelas 11

Pencemaran Udara Pencemaran Laut


Responden
Nilai Pengetahuan Nilai Akhlak Nilai Pengetahuan Nilai Akhlak

1 86 67 60 60
2 100 100 100 100
3 57 100 40 100
4 57 67 60 80
5 86 67 60 100
6 43 67 60 60
7 43 0 60 60
8 71 67 80 80
9 71 100 80 100
10 100 100 100 100
11 86 100 100 80
12 86 100 100 100
13 71 67 60 100
14 100 100 80 100
15 100 67 100 100
16 86 100 60 100
17 57 0 20 60
18 71 100 80 100
19 57 67 80 80
20 57 67 80 100
85

Lampiran 7. Nilai Respon Peserta Didik


Respon peserta didik terhadap LKPD diisi oleh 31 responden.

Jumlah Penilaian
Pernyataan
1 2 3 4

Saya tertarik dengan LKPD ini. 0 4 26 6

Petunjuk penggunaan LKPD sangat jelas. 0 2 22 12

Tampilan warna LKPD tidak membosankan. 1 4 21 10

Bentuk font tulisan dalam LKPD mudah dibaca. 0 0 11 20

Bahasa yang digunakan dalam LKPD ini tidak


menimbulkan makna ganda. 0 3 13 15

Pertanyaan yang ada di dalam LKPD mudah saya


pahami. 0 4 17 10

LKPD ini membantu saya memahami materi perubahan


lingkungan. 0 3 16 12

LKPD ini membuat saya lebih memperhatikan


lingkungan sekitar. 0 1 17 13

LKPD ini membantu saya untuk mengetahui masalah


lingkungan. 1 0 15 15

Sebagai seorang muslim, saya menjadi lebih antusias


untuk menjaga lingkungan. 0 0 8 23

Saya menjadi tahu bahwa menjaga lingkungan itu


perintah Allah SWT. 0 0 3 28
86

Lampiran 8. Link LKPD


LKPD yang sudah dikembangkan disimpan pada platform di bawah ini:

https://online.fliphtml5.com/tonoe/tmke/
87

Lampiran 9. Surat-surat
88
89
90
91
92
93
94
95

Lampiran 10. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai