Anda di halaman 1dari 233

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KPS

(KETERAMPILAN PROSES SAINS) DALAM


PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE AND EXPLAIN)
PADA TITRASI ASAM BASA

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH
Ricky Gunawan
1110016200035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
i
ii
iii
ABSTRAK

RICKY GUNAWAN (NIM: 1110016200035). PENGEMBANGAN


INSTRUMEN PENILAIAN KPS (KETERAMPILAN PROSES SAINS)
DALAM PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE AND EXPLAIN)
PADA TITRASI ASAM BASA

Penelitian ini merupakan penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian


KPS (Keterampilan Proses Sains) dalam pembelajaran POE (Predict, Observe and
Explain) pada titrasi asam basa, artinya instrumen penilaian yang dikembangkan
memuat aspek-aspek Keterampilan Proses Sains yaitu: aspek observasi, klasifikasi,
prediksi, interpretasi, membuat pertanyaan, berhipotesis, merancang percobaan,
menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan berkomunikasi yang
dikelompokkan pada tahapan pembelajaran POE. Instrumen penilaian ini
dikembangkan pada materi titrasi asam basa berdasarkan analisis KD dalam
Kurikulum 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah DDR (Design and
Development Research). Instrumen penilaian ini dikembangkan melalui 3 tahapan
yaitu: (1) studi desain (konsep pengembangan), (2) tahapan pengembangan, dan (3)
tahapan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan instrumen penilaian
KPS (Keterampilan Proses Sains) dalam pembelajaran POE pada titrasi asam basa.
Penelitian ini mencakup pengembangan dan produk akhirnya diuji coba kepada 22
responden yaitu siswa kelas XI SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan.
Berdasarkan data maka dapat disimpulkan instrumen ini memiliki karakterisitik:
penilaian ini disusun dengan menggunakan tahapan POE, penilaian ini memuat 10
aspek-aspek keterampilan proses sains, penilaian ini memuat wacana-wacana yang
karakteristiknya sesuai dengan materi atau konsep titrasi asam basa dan lingkungan
siswa serta penilaian ini menggunakan rubrik dengan skala 0-4 agar proses
pembelajaran dapat dinilai secara mendetail. Berdasarkan persentase rata-rata dari
hasil validasi ahli, uji coba produk dan angket responsi guru, produk penilaian ini
mendapatkan persentase rata-rata sebesar 84,71 % dan masuk ke dalam kategori
sangat baik.

Kata kunci: Pengembangan; Penilaian; Keterampilan Proses Sains; POE; Titrasi


Asam Basa.

iv
ABSTRACT

RICKY GUNAWAN (NIM: 1110016200035). THE DEVELOPMENT OF AN


INSTRUMENT ASSESSMENT OF SKILLS THE PROCESS OF SCIENCE IN
LEARNING POE IN TITRATION ACID BASES.
This research was about the development of an instrument assessment of skills
the process of science in learning POE (predict, observe and explain) in titration acid
bases, in significance this assessment instruments contains aspect of science process
skills i.e. aspect of observation, classification, interpretation, prediction, making the
question, hypotheses, design experiments, using tools and materials, applying
concepts and communicate that categorized on stage learning POE. This assessment
instruments was developed to the matter titration acid bases based on the analysis of
KD in 2013 curriculum. Research methodology used is DDR (design and
development research). The assessment is an instrument developed through 3 stages,
namely: (1) study design (concept of a development), (2) stages of development, and
(3) stages of evaluation. The purpose of this research is to produce an instrument for
skill process of science in learning POE on titration acid base. This research include
the development and products finally tested to 22 respondents by 22 students class XI
MA Dharma Karya UT, South Tangerang. Based on the data so can be concluded this
instrument has characteristics: assessment is organized by using stage POE, now
housed assessment ten aspects skill the process of science, now housed assessment
discourses whose characteristics are in accordance with matter or the concept of
titration acid bases and environment students as well as this assessment use rubrics
with scales 0-4 for diplomatic learning can be assessed in detail. Based on the
percentage the average from the validation the people of, pilot products and chief
responsi teachers, products this assessment get the percentage an average of 84,71 %
and into category is very good.
Keywords: Development; Assesment; Science Process Skills; POE; Titration Acid
Bases.

v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim...
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian KPS (Keterampilan Proses Sains)
dalam Pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain) pada Titrasi Asam
Basa”.
Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan suri
tauladan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang dan
menyempurnakan akhlak manusia, beserta para keluarganya, para sahabatnya dan
para umatnya hingga akhir zaman.
Peneliti telah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada untuk
menyajikan skripsi yang tak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu
dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih atas
bimbingan, dukungan dan bantuan yang diberikan pada saat penyusunan skripsi
ini. Peneliti menyadari bahwa usaha yang dilakukan selama penyusunan skripsi
ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bimbingan, dukungan
dan bantuan pihak terkait. Semoga Allah SWT membalas jasa dan memberikan
rahmat-Nya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta wakilnya dan para
stafnya.
2. Baiq Hana Susanti, M. Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Burhanudin Milama, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
UIN Syarif Hidayatullah dan Pembimbing Akademik (PA).
4. Tonih Feronika, M.Pd, selaku dosen pembimbing I. Terima kasih atas
segala ilmu, masukan, dan bimbingannya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

vi
5. Nanda saridewi, M.Si, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas
segala ilmu, masukan, dan bimbingannya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
6. Salamah Agung, Ph.D, dan Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd , selaku validator.
Terima kasih atas segala masukan yang diberikan selama penyusunan
skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan jajaran jurusan pendidikan IPA FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima
kasih banyak atas segala ilmu dan kebaikan yang Bapak dan Ibu berikan
selama menjalankan studi di program studi pendidikan kimia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Drs. Moh. Wahid Hasyim dan Arif Sholeh S.Pd, selaku kepsek dan guru
kimia SMA Dharma Karya UT Tangsel, yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian. Dan seluruh siswa kelas XI IPA, terima kasih atas
bantuannya selama penelitian berlangsung.
9. Ibu dan ayah tercinta serta saudara yang di Riau dan di Jakarta, terima
kasih atas segala bantuan moril dan materil, kasih sayang, pengorbanan
serta semangat yang selalu diberikan setiap saat.
10. Iwan Setiawan, S.Pd dan Ayu Kurnia, S.Pd seperti orang tua saya di sini,
banyak ilmu dan pengalaman yang telah saya dapatkan dari beliau terima
kasih atas semuanya.
11. Keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi, senior-senior (Arif Sholeh,
Irza, Eka Martya, M. Iskandar Fauzi, Adi Ilhami, Nurida Oktafia, Zainal
Mustakim), rekan seperjuangan (Feby Unggul A.K.S, Budi Kurniawan,
Ahmad Riza M, Eka Novi Astria Beti, Yuniati, Ian), dan para junior (Gita
Dynamika P, Hari Suharto, Suparman, Ika, Amelia Rachmawati, Eka Yuli,
Fika, Gilang, Hariyanto, Novi Sartika W, Enny Zuita, Anna Syafrotul,
Hani Ekatayu, M. Iqbal, M. Izet, Abdan, Baskoro, Vega Noviana, Ai
Fiyani, Bagus, Mutia, Anggi Safitri, Ilham, Nur, Dinnah, Mila, Rendra)
yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi, do’a dan dukungannya.

vii
12. Seluruh keluarga besar pendidikan kimia 2010 yang juga berjuang meraih
kesuksesannya, dimanapun kalian berada, terima kasih telah memberikan
banyak pelajaran berharga dan telah menjadi kelas yang penuh dengan
kenangan, canda tawa dan hari-hari yang kita lewati bersama. Semoga
Allah selalu melindungi kalian dan mengumpulkan kita dalam kebaikan.
13. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima
kasih banyak.
Akhirnya peneliti hanya dapat memanjatkan doa kehadirat Illahi Rabbi
semoga semua perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh Allah SWT
sebagai amal kebaikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat kelak. Amiiiin...

Jakarta, Desember 2015

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI. ............................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI. ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH. .............................. i
ABSTRAK ...................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................5
C. Pembatasan Masalah.............................................................................................6
D. Perumusan Masalah ..............................................................................................6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................7

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR .........................8


A. Deskripsi Teoritis ................................................................................................8
1. Penilaian ..........................................................................................................8
a. Pengertian Penilaian .................................................................................8
b. Jenis-jenis Penilaian .............................................................................. 10
2. KPS (Keterampilan Proses Sains) .............................................................. 16
a. Pengertian KPS (Keterampilan Proses Sains) ..................................... 16
b. Indikator-indikator dari KPS (Keterampilan Proses Sains) ................ 18

ix
x

3. Model Pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain)...................... 22


a. Pengertian Pembelajaran POE .............................................................. 22
b. Tahap-tahap Pembelajaran POE ........................................................... 23
4. Deskripsi Konsep Titrasi Asam Basa. ........................................................ 25
B. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 27
C. Kerangka Berpikir........................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 32


A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 32
B. Metode Penelitian .............................................................................................. 32
C. Desain Penelitian ............................................................................................... 32
D. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................. 33
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 34
F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 36
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 37


A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 37
1. Data Proses Pengembangan ........................................................................ 37
a. Konsep Pengembangan ......................................................................... 37
b. Tahap Pengembangan ........................................................................... 37
1) Analisis Kebutuhan ......................................................................... 37
2) Analisis KD (Kompetensi Dasar)................................................... 39
3) Analisis Pengelompokkan Aspek-aspek KPS ke dalam
Pembelajaran POE .......................................................................... 41
4) Pembuatan Instrumen Penilaian ..................................................... 42
5) Validasi Ahli.................................................................................... 46
c. Tahap Evaluasi. ..................................................................................... 51
1) Uji Coba di Sekolah ....................................................................... 51
xi

2) Responsi .......................................................................................... 52
3) Hasil Produk secara Keseluruhan. ................................................. 53
2. Karakteristik Instrumen Penilaian. ............................................................. 53
3. Kelebihan dan Kekurangan Instrumen Penilaian. ..................................... 54
B. Pembahasan ........................................................................................................ 55
1. Tahapan Pembuatan Konsep Pengembangan ............................................ 55
2. Tahapan Pengembangan ............................................................................. 56
3. Tahapan Evaluasi......................................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ..................................................................... 65


A. Kesimpulan......................................................................................................... 65
B. Saran . ................................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 67


LAMPIRAN ................................................................................................................. 70
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data. ....................................................... 34


Tabel 3.1 Skala Skor untuk Penjelasan Nilai yang dibuat dalam Bentuk
Huruf A, B, C, D dan E............................................................. 37
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Instrumen Penelitian .................................. 38
Tabel 4.2 Analisis KD (Kompetensi Dasar) .............................................. 40
Tabel 4.3 Analisis Pengelompokkan Aspek-aspek KPS ke dalam
Pembelajaran POE .................................................................... 41
Tabel 4.4 Kisi-kisi Instrumen Penilaian KPS pada Pembelajaran
POE di dalam LKS ................................................................... 45
Tabel 4.5 Kisi-kisi Instrumen Penilaian KPS pada Pembelajaran POE di
dalam praktikum ...................................................................... 46
Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal dan Akhir ................................................. 47
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Produk Instrumen Penilaian Aspek KPS
melalui LKS ............................................................................. 51
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Produk Instrumen Penilaian Aspek KPS
melalui Observasi Kegiatan Praktikum ..................................... 52
Tabel 4.9 Hasil Responsi Guru terhadap Produk Instrumen
Penilaian ................................................................................... 53

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Rating Model Skor atau Numerik ................................. 13


Gambar 2.2 Skala Rating dengan Ranking ................................................. 13
Gambar 2.3 Kurva Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat ........................... 26
Gambar 2.4 Kurva Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat ....................... 26
Gambar 2.5 Kurva Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah……..………...27
Gambar 2.6 Kerangka Berpikir Penelitian ................................................. 31
Gambar 3.1 Desain Penelitian.................................................................... 33
Gambar 4.1 Saran Pertama dari Dosen Pembimbing…..….……..………...43
Gambar 4.2 Saran Kedua dari Dosen Pembimbing .................................... 44
Gambar 4.3 Saran Ketiga dari Dosen Pembimbing .................................... 44

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Kebutuhan ........................................................... 70


Lampiran 2 Hasil Analisis Kebutuhan .................................................. 84
Lampiran 3 Analisis KD (Kompetensi Dasar) ...................................... 95
Lampiran 4 Analisis Pengelompokkan Aspek-aspek KPS dalam
Pembelajaran POE ............................................................ 97
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Penilaian KPS dalam Pembelajaran
POE .................................................................................. 104
Lampiran 6 Hasil Validasi Awal .......................................................... 130
Lampiran 7 Hasil Validasi Akhir .......................................................... 163
Lampiran 8 Data Persentase Hasil Validasi .......................................... 175
Lampiran 9 Produk Instrumen Penilaian ............................................... 179
Lampiran 10 LKS (Lembar Kerja Siswa) ............................................... 195
Lampiran 11 Hasil Uji Produk................................................................ 203
Lampiran 12 Hasil Responsi terhadap Produk ........................................ 206
Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ........................................................ 209

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat diperlukan
dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak
sampai dewasa. Bidang pendidikan bertugas menanamkan nilai-nilai baru yang
dituntut oleh perkembangan ilmu dan teknologi pada diri anak didik dalam
kerangka nilai-nilai dasar yang telah disepakati oleh bangsa Indonesia. Hal ini
tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 UU RI
N.20 th.2003) dinyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1

Kurikulum 2013 mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam proses belajar
dan mengajar. Di era globalisasi saat ini pendidikan sangat diperlukan bagi para
peserta didik tidak hanya berupa materi pelajaran tetapi karakter juga harus
dibangun, potensi-potensi yang ada pada setiap anak harus dikembangkan dengan
maksimal agar mereka bisa memahami dan mengaplikasikan ilmu yang mereka
dapatkan dari proses belajar dengan baik.
Proses belajar mengajar di sekolah sering di jumpai beberapa masalah.
Meskipun para siswa mendapatkan nilai-nilai yang tinggi dalam sejumlah mata
pelajaran, namun mereka kurang mampu menerapkan ilmu yang didapatkan pada
persoalan tertentu, misalnya kendala dalam menyelesaikan soal yang berbeda tipe
ataupun bingung melakukan eksperimen meskipun sudah pernah diajarkan
materinya di dalam kelas, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap,

1
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta: Sisdiknas (DPRI) 2003)

1
2

ke dalam situasi lain. Para siswa memang memiliki sejumlah pengetahuan, namun
banyak pengetahuan itu diterima dari guru sebagai informasi, sedangkan mereka
sendiri tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan atau
informasi itu.2
Hasil studi lapangan yang telah dilakukan melalui observasi ke beberapa
sekolah untuk melihat bentuk format penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS)
yang ada di sekolah. Dari hasil studi lapangan yang telah dilakukan aspek-aspek
KPS yang ada di dalam instrumen penilaian yang digunakan di sekolah masih
menilai 4 sampai 6 aspek KPS saja. Di dalam proses pembelajaran penilaian
dilakukan oleh guru menggunakan proses penugasan dengan memberikan soal-
soal latihan dan masih sedikit didukung oleh praktikum. Ketika proses belajar dan
mengajar, dapat kita lihat bahwa ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan di
sekolah hanya sekedar lewat di telinga, menciptakan pembelajaran yang aktif dan
bertahap sangat dibutuhkan di zaman sekarang ini. Perkembangan zaman yang
semakin canggih dengan alat-alat teknologi membuat siswa menjadi malas untuk
belajar dan hanya mau menerima apa yang diberikan oleh guru. Untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif dalam menambah ilmu pengetahuan siswa,
dalam hal ini difokuskan ke dalam pengetahuan IPA.
Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar
melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat”, hal ini akan membantu peserta
didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.3 Ini menandakan
bahwa dalam pembelajaran IPA dan ilmu lainnya diperlukan proses agar siswa
dapat mengetahui sampai di mana ia dapat memahami pelajaran yang ia dapatkan
di sekolah melalui guru serta buku. Selain proses belajar dan mengajar, dalam hal
ini diperlukan juga penilaian (assesment) sebagai bentuk evaluasi hal ini

2
Conny Setiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses. (Jakarta: PT Gramedia, 1988), h.6
3
Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. (Ciputat: UIN Jakarta,
2009), h.48
3

dikarenakan kita sebagai seorang guru perlu melihat kemampuan anak dalam
belajar melalui penilaian.
Pembelajaran IPA yang akan mendukung terjadinya proses mencari tahu dan
berbuat dikenal sebagai Keterampilan Proses Sains (KPS). KPS dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan konsep dengan dibekali oleh
kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses (student centered).4 Dengan
adanya keterampilan proses sains, proses penilaianpun dapat kita lihat melalui
kegiatan belajar siswa saat berada di dalam kelas ataupun di dalam laboratorium.
Untuk melihat seberapa efisisen proses KPS berlangsung di dalam pembelajaran
diperlukan beberpa cara penilaiannya. Di dalam jurnal Burak Feyzioğlu dikatakan
”assess student attitudes and opinions about the efficient use of laboratories in
chemistry education.”5 Keaktifan setiap siswa dapat dinilai dengan beberapa cara
“Efficient Laboratory Attitude Scale (ELA), penggunaan penilaian di dalam
laboratorium dengan melihat dan menilai sikap dari siswa saat praktikum.” Di
dalam jurnal ini tahapan di atas merupakan penilaian kedua dari 4 tahapan
penilain yang ada di dalam proses KPS, siswa diharapkan bisa melakukan pola
berpikir terbuka, semi dan melakukan hipotesis dari percobaan yang akan
dilakukan mengenai radioaktif dan elektrokimia. Ini bertujuan agar penilaian yang
kita dapatkan dari siswa-siswi berawal dari penugasan, pelaksanaan percobaan,
dan hasil dari laporan yang akan mereka kumpulkan.
Ada beberapa jenis penilaian yang bisa digunakan dalam instrumen penilaian
KPS:6
Thu, there emerged different forms, like alternative, authentic and
performance assessments, which are labeled the most suitable for assessing
science process skills demonstrated and developed by students during
4
Ibid., h. 52
5
Burak Feyzioğlu, Journal of Turkish Science Education: An Investigation of the Relationship
between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry
Education. (Turki, 2009), p. 119.
6
Dr. K. O. Oloruntegbe, Journal of College Teaching & Learning: Approaches To The Assessment
Of Science Process Skills: A Reconceptualist View And Option. (University of Malya, Malaysia,
2010), p. 11
4

science activities. The author of this paper took a critical look at these various
forms and found them not being strong and precise enough for that purpose. What
is demanded from the students and teachers in the various forms of assessments
differs not much from those of the conventional paper-and-pencil types.

Artinya Oloruntegbe, menyampaikan hal-hal yang ada di dalam penelitannya


bahwa metode penilaian proses penilaian pada keterampilan proses sains yakni:
penilaian autentik (authentic assessment), penilaian kerja (performance
assesment) dan penilaian alternatif (alternative assesment). Namun, untuk
penggunaan berbagai macam penilaian dalam keterampilan proses sains
diperlukan kemampuan guru yang bisa untuk menilai setiap kegiatan yang
dilakukan oleh siswa-siswi ketika di dalam proses pembelajaran. Metode yang
digunakan dengan daftar checklist (√) pada proses penilaian, cara yang dilakukan
dalam penilaian dengan cara pengamatan langsung yang dilakukan oleh guru
terhadap semua siswa, dalam hal ini penilaian yang dilakukan juga bisa dibantu
oleh asisten atau observer lain yang dapat membantu guru untuk menilai proses
KPS dalam pembelajaran saat praktikum.
Aspek-aspek KPS yang digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan
adanya model pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain). Penggunaan
POE ini dikarenakan dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif, ini terbukti
dalam penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu dkk yang berjudul
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model POE Berbantuan Media “I Am A
Scientist” dalam penelitian ini penggunaan model POE dalam pembelajaran kimia
pada materi hidrolisis mendapat kategori baik dari hasil responsi 77 siswa ini
dikarenakan rata-rata nilai afektif dan psikomotorik yang didapat dari hasil
penelitian adalah 87,5 dan 88.7
Penelitian lain mengenai kemampuan pembelajaran POE yang dapat
memunculkan aspek-aspek KPS pada siswa dalam proses pembelajaran adalah

7
Siti Rahayu, AT Widodo dan Sudarmin. Innovative Journal of Curriculum and Educational
Technology: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model POE Berbantuan Media “I Am A
Scientist”. UNS: Indonesia. Vol 2, No 1, 2013. h. 132.
5

penelitian yang dilakukan oleh Hemi dkk yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Prediction, Observation, and Explanation) Menggunakan
Eksperimen Sederhana dan Eksperimen Terkontrol Ditinjau dari Keterampilan
Metakognitif dan Gaya Belajar Terhadap Keterampilan Proses Sains. Di dalam
penelitian tersebut peneliti menggunakan aspek KPS memprediksi/meramalkan
hasil percobaan pada tahapan Prediction, aspek KPS mengajukan pertanyaan,
mengajukan hipotesis, observasi dan pengambilan kesimpulan pada tahapan
Observation serta aspek KPS berkomunikasi pada tahapan Explanation. Dari hasil
penelitian didapatkan bahwa model pembelajaran POE menggunakan metode
eksperimen sederhana dan terkontrol yang digunakan dalam penelitian ini terbukti
mampu mempengaruhi KPS siswa. Model pembelajaran POE menggunakan
eksperimen terkontrol memperoleh rerata KPS lebih tinggi jika dibandingkan
model pembelajaran POE menggunakan eksperimen sederhana.8
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan
Instrumen Penilaian KPS (Keterampilan Proses Sains) dalam Pembelajaran
POE (Predict, Observe and Explain) pada Titrasi Asam Basa”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan. Ada beberapa masalah yang
diidentifikasi, sebagai berikut:
1. Mata pelajaran kimia dalam proses pembelajaran hanya terfokus pada
aktifitas siswa dalam mengerjakan soal-soal tanpa diikuti oleh praktikum.
2. Kebanyakan penilaian dalam proses belajar pada mata pelajaran kimia
didapatkan dari penugasan.

8
Herni Budiati, Sugiyarto dan Sarwanto. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi: Pengaruh
Model Pembelajaran POE (Prediction, Observation, and Explanation) Menggunakan Eksperimen
Sederhana dan Eksperimen Terkontrol Ditinjau dari Keterampilan Metakognitif dan Gaya Belajar
Terhadap Keterampilan Proses Sains. UNS: Indonesia. Vol 9, No. 1, 2012. h. 153.
6

3. Proses pembelajaran yang belum berpusat pada siswa menjadi kendala


dalam proses penilaian.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang dan identifikasi
masalah, maka dilakukan pembatasan masalah pada proposal ini, yaitu :
1. Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah instrumen penilaian KPS
pada pembelajaran POE.
2. Aspek KPS yang diukur observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi,
mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,
menggunakan alat/bahan, menerapakan konsep, dan berkomunikasi.
3. Materi kimia yang digunakan adalah titrasi asam basa (materi pokok)
dengan Kompetensi Dasar: merancang, melakukan, menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa.
4. Penggunaan instrumen penilaian KPS yang ada di sekolah masih kurang
dan hanya 4-6 aspek KPS saja yang muncul.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pengembangan instrumen penilain KPS
(Keterampilan Proses Sains) dalam Pembelajaran POE (Predict, Observe and
Explain) pada Titrasi Asam Basa?”

E. Tujuan Penelitian
Menghasilkan instrumen penilain KPS (Keterampilan Proses Sains) dalam
Pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain) pada Titrasi Asam Basa.
7

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, dengan adanya penilaian langsung kepada siswa dalam proses
pembelajarannya dapat mengetahui proses keberhasilan guru dalam
mengajarkan materi baik itu di kelas ataupun di laboratorium. Setelah
belajar dan menilai, guru bisa mengarahkan kembali siswa untuk belajar
dari hal yang salah menjadi benar.
2. Bagi siswa, dengan adanya penilaian seperti ini diharapkan kemampuan
siswa menjadi berkembang dan interaksi dalam proses pembelajaran dapat
terjadi dengan baik.
3. Bagi peneliti, pengembangan instrumen penilaian ini sebagai latihan dan
pembelajaran bagi peneliti dalam menilai siswa-siswi nantinya dan
dikemudian hari. Serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian lebih
lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN
KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teoritis
1. Penilaian
a. Pengertian Penilaian
Ketika proses pembelajaran berlangsung kita sebagai guru harus
menyiapkan penilaian dan evaluasi, apa itu penilaian dan evaluasi?. Di
dalam evaluasi pembelajaran terdapat istilah pengukuran, asesment dan
evaluasi. Evaluasi atau biasa juga dikenal dengan istilah penilaian
merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran, posisinya dapat
disetarakan dengan penetapan tujuan dalam proses pembelajaran.1
Ada beberapa pengertian dari ketiga aspek dalam evaluasi tersebut.
Pertama, pengukuran (to measure = measurement) adalah suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik atau
angka.2 Pengukuran (measurement) merupakan proses pemberian angka
atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan ketika
seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu.3 Dari pengertian
pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses evaluasi pada
pengukuran dilihat dari angka yang diberikan guru terhadap siswa dalam
proses pembelajaran.
Kedua, asesmen (to assess = assesment) merupakan kegiatan
mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau
membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan

1
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA. 2006
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.1.
2
Ibid., h. 2.
3
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 115.

8
9

keputusan.4 Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup


semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu
atau kelompok peserta didik.5 Dari pengertian mengenai penilain
(assessment) dapat kita simpilkan bahwa penilaian merupakan proses
menilai siswa dalam belajar baik secara individu maupun kelompok tetapi
setelah itu tidak ada pengarahan ataupun proses perbaikan hanya ada proses
penilaian.
Ketiga, evaluasi berasal dari bahasa Inggris (to evaluate – value =
evaluation), secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian.6 Kegiatan
untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan
atas tujuan yang jelas, dan proses penentuan nilai berdasarkan data
kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.7
Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat
atau kegunaan suatu objek.8 Dari pengertian evaluasi di atas penilaian
dalam hal evaluasi selain menilai dan mengukur pada akhirnya akan
dilakukan pemberian atau pengambilan keputusan dari hasil penilaian dan
pengukuran yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya peniaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil
belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan
kepribadian siswa atau peserta didik. Tahapan dalam penilaian: (1)
perencanaan, (2) pengumpulan data, (3) verifikasi data, (4) analisis data,
dan (5) intrepetasi data.9

4
Ahmad Sofyan. loc.cit.
5
Husamah, op. cit., h.117.
6
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA. 2006
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.3
7
Ibid., h.3.
8
Husamah. loc. cit.
9
Ahmad Sofyan, op. cit., 4.
10

b. Jenis-Jenis Penilaian
Di dalam proses pembelajaran terdapat dua alat ukur tes dan non tes di
dalam hal ini digunakanlah alat ukur non tes. Untuk evaluasi proses lebih
tepat menggunakan alat ukur “non-tes/bukan tes” yang mencakup angket,
skala sikap, dan sebagainya.
1. Alat Ukur Non-Test
Alat ukur non tes, yaitu alat ukur bentuk-bentuk laporan alat ukur
dengan wawancara, kuesioner, dan portofolio. Pada alat ukur nontes ini
pada prinsipnya adalah pemberian jawaban atas dasar relevansi dan
bentuk laporan yang berasal dari pendapat pribadi siswa setelah merka
mengerjakan tugas yang diberikan.10
Di bawah ini akan dijelaskan berbagai macam alat ukur dari non
tes:11
1. Penggunaan Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang dikirmkan
kepada koresponden untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan
yang ada pada responden sendiri maupun diluar dirinya. Dari jenis
data ini maka dikenal adanya angket langsung (mengungkap diri
orang yang menjawab) dan angket tidak langsung (mengungkap
orang lain yang menjawabnya diutarakan oleh orang yang mengisi
angket, misalnya informasi tentang cara guru IPA mengajar
diberikan kepada siswa yang diajarinya). Angket sebagai alat ukur
dalam evaluasi proses pada umumnya menggunakan skala sikap.
Ada (4) macam skala sikap yang sering dipakai dengan fungsi yang
berbeda-beda, antara lain:

10
Sukardi. Evaluasi Pendidikan. Prinsip & Operasionalnya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.169.
11
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA. (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), h. 34-40.
11

a) Skala Thurstone (berbentuk checklist)


Skala Thurstone merupakan daftar cek yang terdiri dari
sejumlah pernyataan yang menggambarkan pendapat tetntang
suatu objek sikap. Siswa diminta memberikan tanda cek (√)
pada pernyataan yang sesuai dengan pendpatnya atau
pengamatannya.
b) Skala Likert (berbentuk rating-scale)
Skala Likert berbentuk “rating scale”. Pada skala ini
seseorang memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan
respon dengan memilih:
SS Jika sangat setuju
S Jika setuju
R Jika ragu-ragu
T Jika tidak setuju
ST Jika sangat tidak setuju
c) Skala “semantic differential”
Skala “semantic differential” terdiri atas 7 titik yang
menghubungkan satu kata sifat dan lawannnya. Misalnya kata
menyenangkan diberi skala 1 sampai 7 dan diakhir angka 7 ada
lawan kata dari menyenangkan yakni menjemukan.
d) Daftar cek kata sifat.
Terdapat satu bentuk lagi alat ukur dalam skala sikap yang
daftar cek kata sifat. Kepada responden dihadapkan beberapa
kata sifat untuk mengevaluasi suatu obyek sikap tertentu.
2. Penggunaan Wawancara (Interview)
Sebelum melakukan wawancara, pewancara (interviewer)
menyusun pedoman wawancara atau checklist sesuai dengan data
yang dikumpulkan. Wawancara dibagi menjadi dua bagian yaitu;
(1) yang tersusun (structured) dan (2) tidak tersusun (instructured).
12

Pada terstruktur bentuk wawancara berupa checklist ya atau tidak


pada tabel yang tersedia pertanyaan dan diawasi oleh guru.
Sedangkan yang tidak terstruktur hanya berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.
3. Penggunaan Observasi
Angket dan wawancara merupakan teknik-teknik atau metode-
metode yang dugunakan untuk mengungkapkan data dari responden
yang sifatnya “disuguhkan” atau “diberikan” oleh penjawab.

2. Alat Ukur Evaluasi Diri


Seperti skala rating, bentuk laporan, dan sosiometrik. Alat ukur ini
sangat berguna, terutama pada evaluasi hasil pembelajaran yang
berkaitan erat dengan kualitas pribadi, dan ketermapilan yang hanya
tepat dievaluasi melalui penampilan sebagai efek penguasaan domain
keterampilan.12
Alat ukur rating memberikan deskripsi yang jelas tentang setiap
derajat karakter objek yang hendak dievaluasi. Derajat tersebut pada
umumnya diidentifikasi dalam bentuk angka. Pada alat ukur rating ini,
siswa yang dirangking mengobservasi dan memberikan check pada
pilihan rating yang tepat bagi dirinya.13
Alat ukur rating dapat dibedakan menjadi dua, yaitu skala rating
dengan cara:14
a) Model Skoring
Alat ukur nontes jenis skoring, pada umumnya digunakan oleh
para guru atau para evaluator untuk mengevaluasi siswa dengan
model titik, tingkat, atau pada skala dengan acuan langsung. Para

12
Sukardi. Evaluasi Pendidikan. Prinsip & Operasionalnya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.169.
13
Ibid., h.170
14
Ibid.
13

siswa, dalam hal ini tanpa dibandingkan dengan siswa lain dalam
kelasnya, mendapatkan hasil penilaian mereka. Jika alat rating
digunakan untuk merating para pekerja dalam suatu perusahaan,
maka posisi pekerja adalah juga secara individu tanpa
membandingkan dengan anggota pekerja dalam kelompoknya.

Penampilan Anda Dalam Berpidato (1) (2) (3) (4) (5)


Gambar 2.1 Skala Rating Model Skor atau Numerik
Ketrangan :
(1) = sangat tidak memuaskan
(2) = tidak memuaskan
(3) = sesuai standar
(4) = memuaskan
(5) = sangat memuaskan.
b) Model Ranking
Alat ukur nontes dengan model rating dikatakan menggunakan
tipe ranking, jika alat ukur rating tersebut mengukur karakteristik
siswa yang diasosiasikan dalam grup tunggal atau dirating dengan
membandingkan satu siswa dengan siswa lain dalam kelompoknya.
Gambaran alat ukur nontes dengan menggunakan ranking dapat
dilihat seperti pada gambar kinerja siswa, seperti pada Gambar 2.2
yang merating kinerja siswa dalam kerja kelompok.
Kinerja Anda Dalam Bekerja Secara Kelompok
Tidak Memuaskan Memuaskan Sangat Memuaskan
Sesuai Standar Super memuaskan
Gambar 2.2 Skala Rating dengan Ranking
Pada alat ukur rating dengan jenis ranking, para guru sebagai
evaluator mengatur siswa secara berurutan, dengan
mempertimbangkan status atau posisi siswa dalam karakter spesifik
14

yang dperlukan, misalnya tertinggi, rerata dan terendah. Evaluator


kemudian menempatkan siswa pertama sebagai individual yang
memiliki ranking tertinggi, dan menempatkan siswa lain dengan
cara beruruttan; tinggi, rerata, rendah, dan seterusnya.
c) Skala Penilaian dan Rubrik
Rubrik adalah seperangkat kriteria penskoran yang digunakan
untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kinerja siswa.15
Rubrik merupakan panduan yang membantu khususnya dalam
pengasesan aspek multidimensional dari suatu assesmen kinerja.
Penggunaan rubrik juga memungkinkan penskoran yang lebih
reliable, konsisten dan tidak-bias.16 Dari pengertian mengenai
rubrik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rubrik adalah alat
penskoran yang dapat menilai dan mengevaluasi kegiatan belajar
siswa dalam proses belajar.
Rubrik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:17
1. Rubrik holistik, di mana penskoran dilakukan terhadap
proses keseluruhan atau kesatuan produk tanpa menilai
bagian komponen secara terpisah. Contoh: rubrik untuk
penilaian seminar rencana penelitian dan hasil penelitian.
2. Rubrik analitik, penskoran mula-mula dilakukan atas
bagian-bagian individual atau penampilan secara terpisah,
kemudian dijumlahkan skor individual untuk memperoleh
skor total.
Beberapa contoh rubrik dan skala penilaian pada beberapa
macam jenis assesmen yang diungkapkan sebelumnya antara lain

15
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 148.
16
Ibid., h. 148.
17
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 149.
15

sebagai berikut:18 (1) Penilaian afektif, seperti skala Likert, skala


Thurstone, dan skala beda semantik. (2) Penilaian psikomotor,
penilaian ini juga dimulai dengan pegukuran hasil belajar peserta
didik. Pengukuran ranah psikomotor menggunakan tes untuk kerja
atau tes perbuatan. Kriteria atau rubrik adalah pedoman penilaian
kinerja atau hasil kerja peserta didik. (3) Assesmen otentik, terdiri
dari portofolio, tugas proyek dan assesmen kinerja.
Pengertian lain dari rubrik, rubrics summarize performance in
a general way, whereas checklist and rating scales provide specific
diagnostic information about student strengths and weaknesses.19
Rubrik secara umum berisikan kegiatan yang dapat dinilai atau
didata melalui ceklist dan skala rating dengan menampilkan secara
khusus kelebihan dan kekurangan siswa.
Ada beberapa tahapan dalam membuat dan menggunakan
rubrik:20
1) Select a process or product to be taught.
2) State performance criteria for the process or product.
3) Decide on the number of scoring levels for the rubric, usually
three to five.
4) State description of performance criteria at the highest level of
student performance (see “excellent” description of the book
report rubric).
5) State descriptions of performance criteria at the remaining
scoring levels (e.g., the “good” and “poor” levels of the book
report rubric).
6) Compare each student’s performance to each scoring level.
7) Select the scoring level closest to a student’s actual
performance or product.
8) Grade the student.

18
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 150-155.
19
Peter W. Airasian. Classroom Assessment Concepts and Aplications. Sixth Edition. (United
States: Mc Graw-Hill, 2008). p. 223.
20
Ibid., h. 227.
16

Penjelasan dari tahapan-tahapan dalam pembuatan rubrik:


1) Tahapan pertama dalam pembuatan rubrik adalah
menentukan cara atau bentuk produk penilaian yang akan
digunakan.
2) Tahapan kedua, menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan apakah itu dalam bentuk skala atau tidak.
3) Tahapan ketiga, jika dalam bentuk skala dalam penilaiannya
tentukan skala yang tertinggi sampai terendah.
4) Tahapan keempat, tentukan pernyataan yang paling tepat
pada skala tertinggi yang nanti akan dibuat di dalam rubrik.
5) Tahapan kelima, pada skala selanjutnya sampai skala
terendah buatlah pernyataan yang ada di dalam rubrik
dengan patokan pernyataan rubrik yang paling tepat.
6) Tahapan keenam, tahapan penggunaan rubrik dalam proses
pembelajaran dengan membandingkan pernyataan pada
rubrik dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
7) Tahapan ketujuh, beri tanda checklist pada rubrik sesuai
dengan skala yang ada.
8) Tahapan kedelapan, proses penilaian terhadap siswa.

2. KPS (Keterampilan Proses Sains)


a. Pengertian KPS (Keterampilan Proses Sains)
Ada beberapa macam pendekatan yang biasa digunakan dalam
pembelajaran IPA, yaitu pendekatan yang menekankan pada fakta,
menekankan pada konsep dan menekankan pada proses. Pendekatan
17

proses didasarkan atas kegiatan yang bisa dilakukan oleh para ilmuwan
dalam mengembangkan dan mendapatkan ilmu pengetahuan.21
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan
yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.
Beberapa alasan keterampilan proses sains diperlukan dalam pendidikan
dasar dan menengah ialah:22
1. Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan.
2. Memberi bekal siswa untuk membentuk konsep sendiri dan cara
bagaimana mempelajari sesuatu.
3. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.
4. Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf
perkembangan berpikir konkret.
5. Mengembangkan kreativitas siswa.
Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan manual,
intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan pada
penemuan.23
Pengertian lain dari KPS (Keterampilan Proses Sains) adalah:
“(Science- A Process Approach), which contrast with another on the
products of science in which students focus on the outcomes of the
processes, the description of natural phenomena that scientists
present”.24 Dari dua pengertian di atas mengenai Keterampilan Proses

21
Amalia Saptriati dan Hartinawati. Pembelajaran IPA di SD Edisi 1. (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2011), h. 4.5
22
Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. (Ciputat: UIN
Jakarta. h, 2009), h. 51-52.
23
Ibid., h.52
24
Peter J. Fensman dan Richard F. Gunstone Richard T. White. The Content of Science: A
Contructivist Approach to Its Teahing and Learning. (Hong Kong: The Falmers. Press, 1994), p. 2.
18

Sains (KPS), pengertian KPS menurut saya adalah proses pembelajaran


yang berpusat pada siswa dalam memahami dan mengaplikasikan ilmu
sains melalui tahapan dengan mengkombinasikan antara teori dan
peristiwa (fenomena) yang dapat dibuktikan di dalam percobaan ataupun
dari peristiwa yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.

b. Indikator-indikator dari KPS (Keterampilan Proses Sains)


Di dalam proses pembelajaran IPA, KPS memiliki beberapa
indikator yaitu: observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, mengajukan
pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan
alat/bahan, menerapakan konsep, dan berkomunikasi. Di dalam penelitian
ini indikator KPS yang akan digunakan ada 10 sesuai dengan pernyataan
di atas:
1. Melakukan pengamatan (Observasi)
Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara
optimal dan proporsional seluruh alat indra untuk menggambarakan
obyek dan hubungan ruang waktu atau mengukur karakteristik fisik
benda-benda yang diamati.25
Pengertian lain dari observasi adalah “for an image of
observing in action let’s return to the example of someone given
intheir hand an object which resemble a shell”26 ketika seseorang
diberi sebuah gambar atau benda dalam mencari tahu mengenai hal
tersebut maka digunakanlah alat indera, tidak hanya dengan melihat
teteapi juga bisa dengan indra yang lainnya.
Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan
ilmiah yang mendasar. Mengobservasi atau mengamati tidak sama
25
Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. (Ciputat: UIN
Jakarta, 2009), h. 53.
26
Wyne Harlen. The Teaching of Science in Primary SchoolsI Second edition. (Great Britain: The
Cromwellm Press, 1996), p. 28.
19

dengan melihat. Dalam observasi atau mengamati kita memilah-


milahkan mana yang lebih penting dari yang kurang atau tidak
penting.27 Dari pengertian observasi di atas dapat kita simpulkan
bahwa proses observasi tidak hanya sekedar melihat dengan
menggunakan indra penglihatan tetapi juga diperlukan kemampuan
alat indra lainnya dalam mengamati setiap benda ataupun fenomena
yang diamati.
2. Mengklasifikasikan
Dasar keterampilan mengklasifikasikan adalah kemampuan
mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara berbagai obyek
yang diamati. Jenis keterampilan ini adalah menggolong-
golongkan, membandingkan, mengkontraskan, dan mengurutkan.28
Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi,
misalnya menurut suatu ciri khusus, tujuan, atau kepentingan
tertentu.29
Dari pengertian di atas mengenai klasifikasi dapat diimpulkan
bahwa dalam proses pembelajaran IPA diharapka kepada setiap
siswa mempunyai kemampuan dalam mengklasifikasikan setiap
materi ataupun benda yang akan diamati atau dipelajari.
3. Menafsirkan hasil pengamatan (interpretasi)
Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan
dengan bentuk angka-angka, menghubung-hubungkan hasil
pengamatan, menemukan pola keteraturan dari satu seri
pengamatan hingga memperoleh kesimpulan.30 Kemampuan
menginterpretasi atau menafsirkan data adalah salah satu

27
Conny Setiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses. (Jakarta: PT Gramedia, 1988), h. 19.
28
Zulfiani, op. cit. h. 53.
29
Conny. op. cit. h. 22.
30
Zulfiani. op.cit.
20

keterampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para ilmuwan.31


Dari pengertian di atas mengenai interpretasi di atas dapat kita
simpulkan bahwa dalam keterampilan proses diperlukan
keterampian dalam mengumpulkan data baik itu angka ataupun
teori.
4. Memprediksikan
Keterampilan memprediksikan mencakup keterampilan
mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi
berdasarkan suatu kecenderungan atau pola data yang sudah ada.32
Berdasarkan hasil-hasil pengamatan, mengemukakan apa yang
mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati.33 Dalam hal ini
prediksi dengan meramalkan dalam hal mengambil data atau
keputusan pada prediksi menggunakan teoritis sedangkan
meramalkan menyampaikan pendapat tanpa berdasarkan konsep.
5. Mengajukan pertanyaan
Keterampilan ini sebenarnya merupakan keterampilan
mendasar yang harus dimiliki siswa belum mempelajari suatu
masalah lebih lanjut.34 Pertanyaan yang diajukan dapat meminta
penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan
latar belakang hipotesis.35 Proses pembelajaran dapat berlangsung
jika siswa mulai aktif dengan ditandai dengan pertanyaan-
pertanyaan dalam memecahkan suatu masalah, jika tidak ada siswa
yang bertanya maka guru yang akan memberikan pertanyaan untuk
memancing siswa menjadi aktif.

31
Conny. op. cit. h. 29
32
Zulfiani. loc. cit.
33
Ratna Wilis Dahar. Pengelolaan Pengajaran Kimia. (Jakarta: Karunika, 1986), h.1.15.
34
Zulfiani. op. cit. h. 55.
35
Nuryani, R. Streategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: UM Press, cet. I, 2005), h.81.
21

6. Menyusun hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau
mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi.36 Hipotesis adalah
suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian
atau pengamatan tertentu.37 Hipotesis sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran agar rasa ingin tahu pada siswa saat
mempelajari suatu materi yang konkrit ataupun berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Merencanakan percobaan
Keterampilan menentukkan alat bahan yang diperlukan untuk
menguji atau menyelidiki sesuatu, dalam Lembar Kerja Siswa
(LKS) tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan bahan yang
diperlukan.38
8. Menggunakan Alat/Bahan
Dalam hal ini keterampilan yang digunakan adalah
keterampilan saat siswa menggunakan alat/bahan yang sudah
direncakan sesuai dengan alasan dan bagaimana menggunakan
alat/bahan saat akan melakukan percobaan.39 Menggunakan alat dan
bahan dalam suatu percobaan.40 Dari kedua pengertian di atas pada
aspek ini, keterampilan siswa dalam menggunakan alat dan bahan
yang tepat dan sesuai dengan penggunaannya setelah siswa
mendapatkan informasi dari guru atau sumber lainnya.
9. Menerapkan konsep
Keterampilan menggunakan konsep-konsep yang telah
dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan konsep

36
Zulfiani. op.cit. h. 54.
37
Conny. op. cit. h. 25.
38
Zulfiani. loc.cit. h. 55.
39
Nuryani, R. Streategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: UM Press, cet. I, 2005), h.87.
40
Ratna Wilis Dahar. Pengelolaan Pengajaran Kimia. (Jakarta: Karunika, 1986), h.1.15.
22

yang dikuasai pada situasi baru atau menerapkan rumus-rumus pada


pemecahan soal-soal baru.41 Menerapkan konsep yang telah
dipelajari dalam situasi baru.42 Jadi, menerapkan konsep merupakan
aspek yang akan melihat keterampilan siswa dalam
menghubungkan hal yang lama dengan hal yang baru dalam proses
belajar.
10. Mengkomunikasikan.
Membaca grafik, tabel atau diagram, menggambarkan data
empiris dengan grafik, tabel, atau diagram, menjelaskan percobaan,
menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas.43
Menjelaskan hasil percobaan atau pengamatan, mendiskusikan hasil
percobaan.44 Kemampuan ini sangat diperlukan bagi siswa dalam
menyampaikan hasil informasi yang mereka dapat dari percobaan
kepada teman-teman di kelas.

3. Model Pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain)


a. Pengertian Pembelajaran POE
POE (Prediksi, Observasi dan Eksplanasi) adalah suatu model
pembelajaran yang dapat menyelidiki gagasan siswa dan cara
menerapkan pengetahuan pada keadaan yang sebenarnya (praktikum),
untuk menyelidikinya diperlukan soal-soal yang dapat menggali ketiga
kemampuan itu yaitu soal-soal yang dapat memprediksi, mengamati dan
menjelaskan.45

41
Zulfiani. op.cit.
42
Nuryani, R. op. cit., h.81.
43
Nuryani, R. Streategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: UM Press, cet. I, 2005), h.80.
44
Ratna Wilis Dahar. Pengelolaan Pengajaran Kimia. (Jakarta: Karunika, 1986), h.1.15.
45
Yunita dan Cucu Zaenab Subarkah. Model-Model Pembelajaran Kimia. (Bandung: CV. Insan
Mandiri, 2012), h.53
23

b. Tahap-tahap Pembelajaran POE


Dalam pembelajaran POE terdapat tahapan-tahapan dalam
46
pembelajarannya:
a) Tahap Prediksi
Kemampuan yang dapat mengantisipasi atau menyimpulkan
suatu hal akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan
perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar
data atau informasi. Prediction atau membuat prediksi, merupakan
suatu proses membuat dugaan terhadap suatu fenomena alam.47
Dari kedua hal di atas mengenai prediksi dalam POE adalah tahapan
pembelajaran yang akan memunculkan kegiatan menyimpulkan
sesuai dengan data yang didapatkan oleh siswa baik itu berupa
dugaan ataupun benar.
b) Tahap Observasi
Kemampuan yang dapat mengobservasi untuk mengumpulkan
data atau informasi melalui penerapan dengan menggunakan
pancaindra. Observation (observasi) yaitu melakukan
penelitian/pengamatan apa yang terjadi pada suatu peristiwa,
pada tahap ini bisa dilakukan penyelidikan/percobaan/
eksperimen, pengumpulan data, dan analisis data untuk menguji
prediksi yang telah diajukan.48 Berdasarka dua pengertian di atas
pada tahapan observasi di dalam POE, siswa diharapkan
mengumpulkan segala informasi dalam proses pembelajaran baik itu
dari eksperimen atau tidak dengan menggunakan pancaindra.

46
Ibid. h.54
47
USAID PRIORITAS. Buku Sumber untuk Dosen LPTK. Pembelajaran IPA SMP di LPTK.
(Kerjasama: Amerika, Mendikbud, Depdiknas dan Depag, 2014), h.7.
48
USAID PRORITAS., op. cit. h.7
24

c) Tahap Eksplanasi
Pada akhir pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan.
Prediksi, Observasi dan Eksplanasi. Kemampuan yang terakhir ini
untuk menjelaskan suatu kejadian secara terperinci. Explanation
(penjelasan) yaitu pemberian penjelasan tentang kesesuaian antara
dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap observasi.49 Jadi di
dalam tahapan ini siswa diharapkan bisa menjelaskan data atau
informasi yang telah mereka dapatkan dalam bentuk eksperimen atau
tidak, serta bisa menghubungkan data atau informasi yang didapat
sesuai dengan materi yang dipelajari.
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain):50
1. Orientation and Motivation
2. Introducing the Experiment
3. Prediction: The Elicitation of Students’ Ideas
4. Discussing Their Predictions
5. Observation
6. Explanation
7. Providing the Scientific Explanation
8. Follow-Up

Dari penjelasan mengenai pembelajaran POE serta penjelasan mengenai


Predict, Observe and Explain peneliti mencoba menghubungkannya dengan ada
8 tahapan dalam pembelajaran POE. Untuk tahapan satu sampai empat
merupakan tahapan Predict, tahapan lima merupakan tahapan Observe, dan
tahapan enam sampai delapan merupakan tahapan Explain. Hasil
pengelompokkan ini akan membantu peneliti dalam mengelompokkan aspek-
aspek KPS ke dalam pembelajaran POE yang nantinya akan membantu proses
pengembagan instrumen penilaian.

49
USAID PRORITAS., op. cit.
50
John Haysom and Michael Bowen. Predict, Observe, Explain.Activities Enchancing Scientific
Understanding. (Arlington, Virgina: NSTA Press, 2010), p. x-xi
25

4. Deskripsi Konsep Titrasi Asam Basa


Titrasi asam basa merupakan contoh analisis volumetri, yaitu suatu cara
atau metode, yang menggunakan larutan yang disebut titran dan dilepaskan
gelas yang disebut buret.51Titrasi asam basa adalah titrasi yang berdasarkan
reaksi penetralan asam basa.52 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa titrasi asam basa adalah proses analisis volumetri yang digunakan dalam
reaksi penetralan asam basa dan untuk mengetahui konsentrasi larutan yang
belum diketahui.
Di dalam titrasi asam basa terdapat istilah titik ekivalen. Titik dalam
titrasi di mana titran yang telah ditambahkan cukup untuk bereaksi tepat
dengan senyawa yang ditentukan disebut titik ekivalen atau titik
stoikiometri.53 Titrasi (penetesan) dihentikan tepat pada saat indikator
menunjukkan perubahan warna. Saat indikator menunjukkan perubahan warna
tersebut disebut titik akhir titrasi.54 Titik pada titrasi di mana indikator
berubah warna dinamakan titik akhir (end point) dari indikator.55 Dari
pengertian di atas mengenai titik ekivalen atau titik akhir titrasi adalah saat
larutan yang dititrasi mengalami perubahan warna dan menandakan bahwa
larutan tersebut telah tepat bereaksi dan dalam hal ini kita bisa menentukan
konsentrasi larutan yang kita cari melalui proses titrasi.
Setelah melakukan proses titrasi kita akan mendapatkan beberapa bentuk
grafik dari titrasi tersebut. Titrasi asam basa mempunyai tiga jenis reaksi
yaitu:56

51
Hardjono Sastrohamidjojo. Kimia Dasar. Edisi ke-2. (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2010), h.271.
52
Michael Purba. Kimia untuk SMA Kelas XI. (Jakarta: Erlangga, 2006), h.221
53
Hardjono Sastrohamidjojo. Kimia Dasar. Edisi ke-2. (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2010), h.271.
54
Michael Purba. Kimia untuk SMA Kelas XI. (Jakarta: Erlangga, 2010), h.221
55
Ralph H. Petrucci. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat – Jilid 2. (Jakarta:
Erlangga, 1986), h. 310.
56
Raymond Chang. Kimia Dasar. Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga. Jilid 2. (Jakarta: Erlangga,
2004), h.136-141.
26

1) Titrasi yang melibatkan asam kuat dan basa kuat, contohnya adalah
NaOH (aq) + HCl (aq)  NaCl (aq) + H2O (l)
Dan berikut grafik titrasi asam kuat dengan basa kuat.

Gambar 2.3 Kurva Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat


2) Titrasi yang melibatkan asam lemah dengan basa kuat, contohnya
adalah: CH3COOH (aq) + NaOH (aq)  CH3COONa (aq) + H2O (l)
Dan berikut grafik titrasinya:

Gambar 2.4 Kurva Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat


3) Titrasi yang melibatkan asam kuat dengan basa lemah, contohnya
adalah: HCl (aq) +NH3 (aq)  NH4Cl (aq).
Dan berikut grafik titrasinya:
27

Gambar 2.5 Kurva Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah

B. Penelitian yang Relevan


Salah satu penelitian relevan mengenai penelititan ini dilakukan oleh Baiq
Fatmawati dalam penelitiannya yang berjudul “Menilai Keterampilan Proses
Sains Siswa Melalui Metode Pembelajaran Pengamatan Langsung”. Salah satu
tujuan penilaian dalam pembelajaran adalah mengetahui kedudukan siswa di
dalam kelas atau kelompoknya, keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran,
penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode
mengajar. Penelitian ini difokuskan untuk menilai keterampilan proses sains
siswa pada materi ekosistem menggunakan pengamatan langsung sebagai metode
pembelajaran. Populasi penelitian kelas X SMAN 1. Instrumen penelitian berupa
tes keterampilan proses sains dalam bentuk essay yang berjumlah 13 soal, ke
13 soal tersebut mencakup indikator keterampilan proses sains meliputi: 1)
observasi, 2) komunikasi, 3) interpretasi, 4) prediksi, 5) klasifikasi, 6)
mengajukan pertanyaan, 7) mengajukan hipotesis, dan 8) menerapkan konsep.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai keterampilan
28

proses pada kelas eksperimen kecuali pada indikator interpretasi (0,2),


mengajukan pertanyaan (0,11), dan menerapkan konsep (0,2).57
Penelitian relevan selanjutnya adalah dari Bambang Subali (2010) dalam
penelitiannya mengenai bias item tes keterampilan proses sains pola divergen
dan modifikasinya sebagai tes kreativitas biologi SMA untuk assessment for
learning. Penelitian menggunakan intrumen keterampilan proses sains pola
divergen untuk biologi SMA (Bambang Subali, 2009). Hasil penyelidikan bias
ternyata sebagian item bias, baik dari segi gender, lokasi, atau jenjang kelas.
Dan di dalam penelitiannya setiap item pada KPS dibentuk ke dalam penilaian
rubrik dan metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif.58
Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Sudarmin dalam Pengembangan
Alat Evaluasi IPA Terpadu Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Tema
Mikroskop dan Jaringan Tumbuhan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan
dan efektifitas alat evaluasi IPA terpadu berbasis keterampilan proses sains
(KPS) tema mikroskop dan jaringan tumbuhan. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada penilaian tahap I alat evaluasi mendapatkan skor rata-
rata 100%. Penilaian kelayakan alat evaluasi tahap II didapatkan rata-rata
validasi komponen isi 4,00, komponen bahasa dan penyajian 3,95, dan
komponen evaluasi 3,58. Ketuntasan hasil belajar klasikal aspek KPS
sebesar 87,5%, sedangkan penilaian aspek KPS pada ranah psikomotor
didapatkan rata-rata aspek mengamati 3,51, aspek mengelompokkan 3,45, aspek
mengkomunikasikan 3.43, dan aspek menyimpulkan 3,41. Simpulan yang
dapat diperoleh adalah alat evaluasi IPA terpadu berbasis keterampilan
proses sains dikatakan layak untuk digunakan berdasarkan kriteria BSNP
dan efektif digunakan untuk melakukan penilaian keterampilan proses sains
57
Baiq Fatmawati. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS. Menilai Keterampilan
Proses Sains Siswa Melalui Metode Pembelajaran Pengamatan Langsung. Vol 2. No. 1, 2013, h.2.
58
Bambang Subali. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Bias Item Tes Keterampilan Proses
Sains Pola Divergen dan Modifikasinya Sebagai Tes Kretivitas. No.2 2010. h.310
29

siswa. Kegiatan evaluasi memiliki peranan penting dalam kegiatan


pembelajaran. Evaluasi dapat memberikan gambaran tentang tingkat
penguasaan siswa terhadap suatu materi, memberikan gambaran tentang
kesulitan belajar siswa, dan memberikan gambaran tentang posisi siswa diantara
kawan-kawannya.59
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Devi dkk dalam penelitiannya
yang berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Prediction, Observation and
Explanation (POE) Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan
Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Siswa Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran
2012/2013 dengan hasil peningkatan sikap ilmiah (50 % menjadi 84,4 %) dan
prestasi belajar dari aspek kognitif (31,2 % menjadi 71,8 %) serta aspek afektif
(53,1 % menjadi 78,1 %) melalui dua siklus mengalamai peningkatan ini
menandakan pembelajaran POE dapat memberikan pengaruh yang baik dalam
proses pembelajaran.60

C. Kerangka Berpikir
Peneletian relevan yang ada di atas ini menjadi patokan awal peneliti dalam
melakukan pengembangan instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE
pada titrasi asam basa. Serta memudahkan peneliti dalam membuat kerangka
berpikir di dalam penelitian ini. Pentingnya proses penilaian di dalam proses
pembelajaran dengan tujuan agar seorang guru bisa mengetahui hasil belajar
siswa melalui proses ataupun tugas-tugas yang diberikan di sekolah.

59
Putri Rochimatun Hidayah Widianingrum dan Sudarmin. Unnes Science Education Journal.
Pengembangan Alat Evaluasi IPA Terpadu Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Tema
Mikroskop dan Jaringan Tumbuhan. No. 3, 2014, h. 641.
60
Devi Puriyandari, Agung Nugroho Catur Saputro dan Mohammad Masykuri. Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK). Penerapan Model Pembelajaran Prediction, Observation And Explanation (POE)
Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 1 Ngemplak
Tahun Pelajaran 2012/2013. Vol. 3 No. 1 Tahun 2014. h. 24.
30

Kerangka berpikir ini terdiri dari bagan yang nantinya akan menjadi alur bagi
peneliti dalam melakukan pengembangan instrumen penilaian. Bagan pertama
setelah kimia adalah melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui lembar
penilaian yang digunakan di sekolah, analisis KD untuk memetakan indikator-
indikator yang ada di dalam KD ke dalam instrumen penilaian nanti, selanjutnya
memahami tahapan pembelajaran POE yang nantinya akan digunakan sebagai
acuan dalam mengelompokkan 10 aspek KPS yang digunakan dalam instrumen
penilaian ini. Tahapan pembelajaran POE terdiri dari Predict, Observe and
Explain serta aspek-aspek KPS yang digunakan adalah: observasi, klasifikasi,
interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, merencanakan
percobaan, menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi dan menerapkan konsep.
Untuk lebih jelas kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.6.
31

Kimia

Analisis Analisis Pembelajaran KPS


Kebutuhan KD POE (Predict, (Keterampilan
Observe and Proses Sains)
Explain)

Bentuk- KD 4.11
Tahapan
bentuk Merancang,
Pembelajaran
Lembar melakukan, dan 1. Observasi
POE
Penilaian menyimpulkan 2. Klasifikasi
yang ada di serta 3. Interpretasi
sekolah menyajikan 4. Prediksi
hasil percobaan Pengelompokk- 5. Mengajukan
titrasi asam an KPS ke Pertanyaan
basa. dalam 6. Membuat
Pembelajaran Hipotesis
POE

7. Merencanak-
an Percobaan
PREDICT
8. Menggunak-
an Alat dan
Bahan
OBSERVE

9. Berkomunikasi
Pengembangan 10. Menerapkan
EXPLAIN Konsep
Instrumen
Penilaian KPS
dalam
Pembelajaran
POE

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir Penelitian


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Dharma Karya UT semester II
(genap) Tangsel, kelas XI IPA. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
mengembangkan instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE. Dalam
proses ini digunakan DDR (Design and Development Research). Design and
development research seeks to create knowledge grounded in data systematically
derived from practice. We define this type of research as:1
the systematic study design, development and evaluation processes with the
aim of establishing an empirical basis for the creation of instructional and
non-instructional products and tools and new or enchanced models that
govern their development.
DDR (Design and Development Research) merupakan proses pengembangan
yang sistematik berdasarkan data hasil praktik. Proses ini terdiri dari desain yang
sistematik, pengembangan dan proses evaluasi yang nantinya akan menghasilkan
produk pengembangan yang nantinya bisa digunakan dalam pembelajaran baik
sebagai model ataupun alat.

C. Desain Penelitian
Metode DDR yang digunakan dalam penelitian ini yang memiliki 3 tahapan
yaitu studi desain, pengembangan dan evaluasi. Dari hal di atas peneliti dapat
membuat desain penelitian pengembangan ini melalui bagan di bawah ini:

1
Rita C. Richey and James D. Klein. Design and Development Research. 2009. Mahwah, New
Jersey. Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers. Page: 1.

32
33

Pengembangan Instrumen
Studi Desain Penilaian KPS (Keterampilan
Proses Sains) dalam
(Konsep Pengembangan)
Pembelajaran POE (Predict,
Observe and Explain)

1. Analisis Kebutuhan
2. Analisis KD
3. Analisis
Tahapan Pengembangan Pengelompokkan
KPS ke dalam POE
4. Pembuatan
Instrumen Penilaian
5. Validasi Ahli

Tahapan Evaluasi Uji Produk Pengembangan

Gambar 3.1 Desain Penelitian

D. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek penelitian pada penelitian pengembangan yang dilakukan ini
meliputi:
a) Ahli/pakar (dosen kimia) dan praktisi (guru kimia) untuk uji
validasi kelayakan instrumen penilaian
34

b) Siswa kelas XI IPA SMA Dharma Karya UT Tangsel pada


semester genap tahun ajaran 2014/2015 untuk uji coba instrumen
penilaian.
2. Objek penelitian pada penelitian ini adalah pengembangan instrumen
penilaian KPS dalam pembelajaran POE pada titrasi asam basa.

E. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini adalah:
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
No. Data Instrumen Teknik
1. Studi lapangan  Lembar observasi  Diberikan
(Analisis Kebutuhan)  Wawancara kepada guru
kimia
 Dilakukan pada
waktu: bulan
Januari sampai
Februari
2. Analisis Kompetensi - Berbentuk tabel
Dasar (KD) yang menjabarkan
indikator-indikator
yang ada di dalam
KD 4.11 dengan
menghubungkannya
ke dalam materi,
model POE dan
aspek-aspek KPS.
3. Analisis - Berbentuk tabel
pengelompokkan yang berfungsi
35

No. Data Instrumen Teknik


aspek-aspek KPS ke untuk
dalam POE mengelompokkan
aspek-aspek KPS
ke dalam
pembelajaran POE
dengan
menganalisa
pengertian dari
tahapan POE
beserta penjelasan
masing-masing
aspek-aspek KPS.
4. Validasi Ahli Angket Diberikan kepada
dua orang dosen
sebagai dosen ahli
dalam proses
validasi instrumen
penilaian yang
dikembangkan.
5. Responsi Angket Diberikan kepada
guru kimia untuk
menilai produk
instrumen
penilaian.
36

F. Instrumen Peneltitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada proses pengembangan ini
adalah:
a) Instrumen analisis kebutuhan
Insrumen ini menggunakan angket ya dan tidak untuk mengumpulkan
data instrumen penilain yang ada di sekolah, instrumen ini juga dibantu
oleh wawancara kepada guru kimia sebagai tambahan informasi.
b) Instrumen analisis KD
Instrumen ini bertujuan untuk menganalisa KD merancang,
melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam
basa, analisis ini sebagai awalan dalam menentukkan kegiatan
pembelajaran yang nantinya akan membantu dalam menghubungkan
aspek KPS dalam POE.
c) Instrumen analisis pengelompokkan KPS dalam pembelajaran POE
Analisis ini dilakukan dengan menganalisa arti dari masing-masing
aspek-aspek KPS dengan tahapan yang ada di dalam POE melalui
beberapa sumber buku.
d) Instrumen validasi ahli
Instrumen yang digunakan dalam proses validasi ahli ini dengan
dosen sebagai validator dan menggunakan angket berisikan pernyataan
yang dinilai ya dengan skor (1) dan tidak dengan skor (0) beserta saran.
e) Responsi
Instrumen yang digunakan dalam proses ini adalah dengan guru kimia
sebagai responden dan menggunakan angket berisikan pernyataan yang
dinilai dengan skala rubrik 0-4.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


Untuk pengolahan data pada observasi instrumen penilaian pada penilain
“ya” dan “tidak” berupa kalimat pendiskripsian dari hasil jumlah poin “ya”
37

atau “tidak” dari hasil instrumen yang dilakukan. Penggunaan poin “ya”
dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0. Untuk rubrik digunakan perhitungan
dengan cara persentase dengan rumus:2

Untuk analisis data dari hasil pengolahan data penelitian ini dilakukan
dengan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan agar data yang telah terkumpul dapat dianalisis
kemudian diambil kesimpulan. Peneliti dapat menentukan kategori penilaian
untuk menentukan kesimpulan apakah pengembangan intrumen penilaian
KPS dalam pembelajaran POE pada materi asam basa adalah sangat baik,
baik, cukup, kurang atau sangat kurang. Dengan menggunakan skala lima,
skala lima disebut pula skala huruf karena nilai akhir biasanya tidak
dinyatakan dengan angka,melainkan dengan huruf A, B, C, D dan E.3
Tabel 3.2 Skala Skor untuk Penjelasan Nilai yang dibuat dalam Bentuk
Huruf A, B, C, D dan E.

No. Interval Skor (%) Katagori Huruf


1. 81-100 Sangat Baik A
2. 61-80 Baik B
3. 41-60 Cukup C
4. 21-40 Kurang D
5. 0-20 Sangat Kurang (Buruk) E

2
Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi dan Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 3, h. 23.
3
Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, dan
Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 3, h.23.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian KPS
(Keterampilan Proses Sains) dalam pembelajaran POE (Predict, Observe and
Explain) pada titrasi asam basa. Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh data
mengenai proses pengembangan instrumen penilaian mulai dari tahapan validasi awal
dan akhir melalui dosen ahli serta pengujian instrumen penilaian yang telah divalidasi
untuk melihat sejauh mana instrumen ini dapat menilai aspek-aspek KPS dalam
pembelajaran POE pada titrasi asam basa. Melalui tiga tahapan yaitu: konsep
pengembangan, tahapan pengembangan dan tahapan evaluasi. Berikut hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti:
1. Data Proses Pengembangan
a. Konsep Pengembangan
Tahapan ini merupakan tahapan peneliti dalam merancang konsep
pengembangan instrumen penilaian yang akan dikembangkan melalui KPS
(Keterampilan Proses Sains) dalam Pembelajaran POE (Predict, Observe and
Explain) yang nantinya dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang
membantu guru menilai kegiatan siswa dalam proses belajar. Awalnya
instrumen penilaian ini hanya terfokus mengukur aspek-aspek KPS saja tanpa
adanya pembelajaran POE, setelah adanya saran dari dosen pembimbing untuk
menambahkan model pembelajaran POE dengan tujuan untuk mengelompokkan
aspek-aspek KPS ke dalam POE dan memudahkan instrumen penilaian ini
dikembangkan.
b. Tahapan Pengembangan
1) Analisis Kebutuhan
Dalam tahapan ini, sebelum proses pembuatan instrumen penilaian
terlebih dahulu mengumpulkan data-data mengenai bentuk instrumen

37
38

penilaian titrasi asam basa yang digunakan di sekolah sebagai awal acuan
dalam proses pembuatan intsrumen penilaian yang nantinya akan
dikembangkan. Dalam analisis kebutuhan ini didapatkan tiga buah instrumen
penilaian titrasi asam basa yang didapat dari tujuh sekolah yang telah
diobservasi di daerah Tangerang Selatan (perwakilan sekolah SMA negeri
dan swasta serta MA negeri dan swasta). Dan berikut hasil dari analisis
kebutuhan yang didapat dengan melihat aspek-aspek yang akan dilihat
persentasenya. Hasil analisis kebutuhan instrumen penilaian dapat dilihat
pada Tabel 4.1 serta pada lampiran 1 halaman 70 dan lampiran 2 halaman 84.
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Instrumen Penilaian
rata-
No. Pernyataan rata Ket
(%)
Format Lembar Penilaian
1. a. Sistem penomoran dalam instrumen
penilaian runtut dan sesuai dengan kegiatan 66,67 Baik
pembelajaran
b. Kerapihan tata letak indikator dalam
instrumen penilaian 75 Baik
c. Kejelasan instrumen penilaian 75 Baik
d. Substansi yang merepresentasikan
kompetensi yang dinilai 50 Cukup
Rata-rata 66,67 Baik
Bahasa Lembar Observasi
2. a. Bahasa yang digunakan sesuai dengan 66,67 Baik
EYD
b. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
serta komunikatif 50 Cukup
Rata-rata 58,34 Cukup
Isi Lembar Observasi
3. a. Kejelasan isi lembar observasi 58,33 Cukup
b. Pernyataan dalam lembar observasi
mempunyai tujuan yang jelas 75 Baik
Rata-rata 66,67 Baik
Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)
4. a. Lembar observasi dapat menilai aspek 41,67 Kurang
Observasi
39

rata-
No. Pernyataan rata Ket
(%)
b. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Klasifikasi Kurang
c. Lembar observasi dapat menilai aspek 16,67 Kurang
Interpretasi
d. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Prediksi Kurang
e. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Mengajukan Pertanyaan Kurang
f. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Hipotesis Kurang
g. Lembar observasi dapat menilai aspek
Merencanakan Percobaan 41,67 Kurang
h. Lembar observasi dapat menilai aspek
Menggunakan Alat dan Bahan 66,67 Baik
i. Lembar observasi dapat menilai aspek
Berkomunikasi 41,67 Kurang
j. Lembar observasi dapat menilai aspek
Menerapkan Konsep 25 Kurang
Rata-rata 23,34 Kurang
Tabel 4.1 adalah tabel analisis kebutuhan dimana pada tabel ini
didapatkan bahwa: Aspek format lembar penilaian mendapatkan persentase
66,67 % dengan kategori baik. Aspek bahasa lembar observasi mendapatkan
persentase 58,34 % dengan kategori cukup. Aspek isi lembar observasi
mendapatkan persentase 66,67 % dengan kategori baik. Aspek KPS
mendapatkan persentase 23,34 % dengan kategori kurang. Secara
keseluruhan hasil analisis instrumen penilaian dari analisis kebutuhan dengan
rata-rata total 53,76 % dengan kategori cukup.

2) Analisis Kompetensi Dasar (KD)


Tahapan analisis KD ini dilakukan setelah analisis kebutuhan, KD yang
digunakan adalah KD 4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan titrasi asam basa. Analisis KD ini dilakukan
untuk membantu proses pengelompokkan aspek-aspek KPS ke dalam
40

Pembelajaran POE sesuai dengan indikator yang ada pada KD dan proses
penilaian dibantu dengan adanya lembar observasi dan LKS yang berasal
dari analisis KD. Hasil analisis KD dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan
rinciannya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 95.
Tabel 4.2 Analisis KD (Kompetensi Dasar)
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Siswa
Merancang, melakukan, 1. Dapat merancang Dalam LKS siswa
dan menyimpulkan serta alat praktikum membuat sketsa alat
menyajikan hasil titrasi asam basa praktikum titrasi
percobaan titrasi asam asam basa.
basa 2. Dapat melakukan
Dalam praktikum
praktikum titrasi siswa melakukan
asam basa
titrasi asam basa
dengan baik dan
benar (penggunaan
alat dan bahan)
3. Dapat
Setelah melakukan
menyimpulkan percobaan siswa
mengenai titrasi
dapat menyimpulkan
asam basa dari apa itu titrasi asam
praktikum yang
basa pada LKS
telah dilakukan melalui data hasil
praktikum

4. Dapat menyajikan Menyajikan hasil data


hasil praktikum
praktikum dalam
dalam bentuk tabel yang ada di
laporan dengan
dalam LKS dan hasil
sistematis dan tepat akhir dari praktikum
ini dalam bentuk
laporan praktikum.

Dalam Tabel 4.2 ada 4 indikator yaitu: merancang, melakukan,


menyimpulkan serta menyajikan, dari keempat indikator tersebut yang akan
digunakan dalam proses pengembangan instrumen penilaian KPS dalam
41

pembelajaran POE indikator ini akan tertuang dalam LKS yang akan
menjadi pendukung dalam tahap pengembangan instrumen ini.

3) Analisis Pengelompokkan Aspek-aspek KPS ke dalam Pembelajaran


POE
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis pengelompokkan
aspek-aspek KPS ke dalam pembelajaran POE ini bertujuan untuk
memetakan 10 aspek KPS ke dalam P (Predict), O (Observe) dan E
(Explain) agar pengembangan instrumen penilaian bisa tersusun sesuai
dengan tahapannya. Hasil analisis pengelompokkan aspek-aspek KPS dalam
pembelajaran POE dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan lebih lengkap ada di
lampiran 4 halaman 97.
Tabel 4.3 Pengelompokkan Aspek KPS ke dalam Pembelajaran POE
Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS
(Predict, Observe Pembelajaran POE (Keterampilan
and Explain) (Predict, Observe and Proses Sains)
Explain)
1. Orientation and  Observasi
Motivation
2. Introduction the  Klasifikasi
Experiments
3. Prediction : The  Interpretasi
Elication of
Predict Students Ideas
4. Discussing Their  Prediksi
Predictions  Mengajukan
Pertanyaan
 Hipotesis
5. Observation  Merencanakan
Percobaan
 Menggunakan Alat
Observe
dan Bahan
42

Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS


(Predict, Observe Pembelajaran POE (Keterampilan
and Explain) (Predict, Observe and Proses Sains)
Explain)
6. Explanation  Berkomunikasi
7. Providing the  Menerapkan
Explain Scientific Konsep
Explanation
8. Follow-up
Pada tahapan ini dilakukan pengelompokkan aspek-aspek KPS ke
dalam pembelajaran POE tujuannya adalah untuk membuat kerangka atau
dasar dalam proses pengembangan instrumen penilaian KPS dalam
pembelajaran POE pada titrasi asam basa.

4) Pembuatan Instrumen Penilaian


Tahapan ini dilakukan setelah analisis kebutuhan, analisis KD dan
analisis pengelompokkan KPS ke dalam Pembelajaran POE, dilakukan
proses pembuatan kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian KPS dalam
pembelajaran POE pada titrasi asam basa yang akan dilakukan tahapan
validasi ahli pada tahapan pengembangan. Sebelum memasuki pembuatan
kisi-kisi instrumen serta produk instrumen penialain yang nantinya akan
divalidasi ahli oleh dosen. Pengembangan produk ini mulai dari analisis
kebutuhan sampai produk yang akan divalidasi banyak mendapatkan
masukan dan saran dari dosen pembimbing yang akan ditampilkan dalam
bentuk gambar sebagai berikut:
43

Gambar 4.1 Saran Pertama dari Dosen Pembimbing

Saran yang diberikan oleh dosen dalam instrumen penilaian yang akan
dikembangkan pada gambar di atas adalah mencari hubungan model
pembelajaran POE dengan aspek-aspek KPS yang akan digunakan melalui
teori-teori yang ada di dalam buku. Tujuannya agar tahapan-tahapan yang
ada di dalam POE yaitu Predict, Observe and Explain bisa
mengelompokkan aspek-aspek KPS agar penilaian dalam proses
pembelajaran sesuai dengan tahapan yang akan dinilai. Antara aspek-aspek
KPS dengan kegiatan siswa yang akan dinilai harus sejajar di dalam tabel
instrumen penilaian.
44

Gambar 4.2 Saran Kedua dari Dosen Pembimbing

Penggunaan kata di dalam instrumen penilaian ini beberapa


pernyataannya masih belum tepat seperti penilaian aspek KPS
berkomunikasi dalam kegiatan siswa mengerjakan laporan praktikum
dengan sistematis dan benar, kata benar diganti dengan kata tepat.

Gambar 4.3 Saran Ketiga dari Dosen Pembimbing


45

Aspek KPS klasifikasi awalnya berada pada tahapan Observe dalam


pembelajaran POE setelah mendapatkan saran dari dosen aspek KPS
klasifikasi di letakkan pada tahan Predict dalam pembelajaran POE karena
sebagai awal kegiatan siswa membaca dan memahami informasi-informasi
yang ada di dalam LKS sebelum memasuki kegiatan praktikum.
Hasil dari saran dosen pembimbing dalam pembuatan instrumen ini
memasuki tahapan pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian dibagi ke
dalam dua bentuk kisi-kisi yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5,
untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 104.

Tabel 4.4 Kisi-kisi Instrumen Penilaian KPS pada Pembelajaran POE


di dalam LKS

Model
No. Pembelajaran Aspek KPS Pernyataan Penilaian
POE
1. Predict Observasi Siswa duduk sesuai dengan
kelompok dan mendengarkan
arahan guru
Siswa memahami wacana yang
ada di dalam LKS
2. …… …… ………

Tabel 4.4 berisikan pembelajaran POE pada tahapan predict yang akan
menilai aspek-aspek KPS: observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi,
mengajukan pertanyaan dan membuat hipotesis. Kegiatan yang akan dinilai
selanjutnya adalah saat proses praktikum berlangsung. Dalam hal ini
tahapan pembelajaran POE yang akan terlihat adalah observe dengan
menilai aspek-aspek KPS: merencanakan percobaan dan menggunakan alat
dan bahan, sedangkan tahapan explain akan menilai aspek-aspek KPS:
mengkomunikasikan dan menerapkan konsep.
46

Tabel 4.5 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian KPS pada Pembelajaran POE


di dalam Praktikum

Model Aspek Indikator Sub Pernyata-


No Pembelaj- KPS indikator an
. aran POE Penilaian
1. Observe Merencan- Siswa dapat Siswa Siswa
kan merancang mengambil mengambil
Percobaan percobaaan alat dan alat yang
titrasi asam bahan yang akan
basa akan digunakan
digunakan
di dalam
percobaan
titrasi asam
basa
2. …… …… ……….. ……….. ………
3. Explain Mengko- Siswa dapat Siswa Siswa
munikasik menyimpul- menyimpul mencatat
an kan kan hasil hasil
percobaan percobaan pengamata
titrasi asam titrasi asam n
basa basa
dengan
data yang
mereka
dapatkan
4. ....... …… ……… ……….. ………

5) Validasi Ahli
Hasil validasi ahli ini akan disajikan dalam satu tabel, Tabel 4.6 berisikan
hasil validasi awal, validasi akhir dan saran yang diberikan oleh validator
dalam proses pengembangan instrumen penilaian ini. Proses validasi ini
mempunyai tujuh indikator yang akan divalidasi yaitu: cover instrumen
47

penilaian, kisi-kisi instrumen penilaian, aspek format penilaian, aspek bahasa


instrumen penilaian, aspek isi, aspek KPS dan LKS yang akan mendukung
proses penilaian. Untuk lebih lengkap hasil validasi ahli ini dapat dilihat pada
Tabel 4.6 serta pada lampiran 6 halaman 130 dan lampiran 7 halaman 163.
Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal dan Akhir
No. Indikator Validasi Validasi Saran/Rekomendasi
Awal Akhir
Cover Hanya Berisi judul,  Judul, nama
1.
Instrumen berisisi judul nama penulis penulis dan tahun
Penilaian dan materi dan tahun terbit dalam
terbit. instrumen
penilaian.
 Penulisan kata
yang ada bahasa
Inggrisnya harus
dimiringkan.
Kisi-kisi  Dalam 1  Dalam 2 Indikator dengan
2.
Instrumen tabel
tabel aspek-aspek KPS
Penilaian indikator indikator harus sesuai dan
KPS dalam dengan dengan lembar observasi
Pembelajar- aspek- aspek- antara LKS dengan
an POE aspek KPS aspek KPS observasi harus
belum sudah dipisah agar
terlihat terlihat dan mempermudah
 Nomor
merata, observer.
dengan  Nomor
jumlah
dengan
pernyataan jumlah
belum
pernyataan
merata, sudah
dan
merata, dan
 Pernyata-  Pernyataan
an di
di dalam
dalam rubrik
rubrik sudah
belum sesuai.
sesuai.
48

No. Indikator Validasi Validasi Saran/Rekomendasi


Awal Akhir
Aspek  Sistem  Sistem  Penomoran harus
3.
Format penomor- penomoran disusun seseuai
Penilaian an belum jelas dengan kegiatan
jelas  Letak yang diamati
 Letak indikator di  Indikator yang
indikator dalam akan dinilai harus
di dalam instrumen ditulis untuk
instrumen rapih mengetahui
belum rapi  Penulisan penilaian yang
 Penulisan instrumen akan dilakukan
instrument jelas nanti.
belum  Petunjuk
jelas penggunaan
lembar observasi
kurang jelas,
perbaiki dengan
bahasa yang
sederhana.
 Beri judul di setiap
lembar observasi
Aspek  Ada  Bahasa  Penulisan
4.
Bahasa beberapa dalam pernyataan yang
Instrumen bahasa lembar digunakan harus
Penilaian yang observasi sesuai dengan
belum sudah EYD EYD
EYD  Bahasa  Gunakan bahasa
 Bahasa yang yang sering
yang digunakan digunakan dalam
digunakan bisa kegiatan
sebagian dipahami pembelajaran
belum bisa  Kalimat  Gunakan kalimat
dipahami yang sederhana yang
 Kalimat digunakan tidak mempunyai
yang sudah banyak arti dalam
digunakan sederahana hal ini
belum memisahkan satu
sederhana pernyataan yang
berisi dua kegiatan
atau lebih
49

No. Indikator Validasi Validasi Saran/Rekomendasi


Awal Akhir
Aspek Isi  Isi lembar  Isi lembar  Petunjuk
5.
Instrumen observasi observasi penggunaan
Penilaian belum jelas instrumen harus
jelas  Pernyataan jelas
 Pernyata- dalam  Pernyataan yang
an dalam lembar baik di dalam
lembar observasi lembar observasi
observasi masih harus berisis satu
masih sudah pernyataan yang
belum muncul nanti dapat
muncul tujuan mengukur aspek-
aspek KPS
6. Aspek KPS Aspek-aspek Aspek-aspek Sebaran kegiatan
(Keterampi- KPS baru KPS di dalam yang diamati
lan Proses sebagian LKS sudah sebaiknya homogen
atau mendekati agar
Sains) yang muncul muncul dan
sesuai dengan setiap aspek KPS
yang akan dinilai bisa
kegiatan di
dalam lembar teramati dan dinilai
ketika proses
observasi
pembelajaran.
7. LKS Cover LKS, Cover LKS,  Cover gunakan
(Pendukung indikator dan indikator dan bahasa yang
instrumen tujuan yang tujuan yang Indonesia jangan
penilaian) akan dicapai, akan dicapai, bilingual.
isi LKS, isi LKS,  KD dengan tujuan
aspek-aspek aspek-aspek pembelajaran
KPS yang KPS yang ada harus disesuaikan.
ada di dalam di dalam LKS Petunjuk dalam
LKS penggunaan LKS
harus
menggunakan
bahasa yang
sederhana.
 Kegiatan dan
aspek KPS harus
disesuaikan.
50

Validasi ahli ini dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali, hasil Tabel 4.6
adalah hasil dari proses validasi yang dilakukan oleh peneliti dalam
mengembangkan instrumen penilaian ini. Validator terdiri dari dua orang
dosen sebagai ahli pakar. Hasil akhir persentase skor dari proses validasi
adalah:
1. Validasi awal
a. Aspek format instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 16,67 %
kategori sangat kurang.
b. Aspek bahasa instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 33,33 %
kategori kurang.
c. Aspek isi instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 25 %
kategori cukup.
d. Aspek KPS dengan rata-rata persentase 50 % kategori cukup.
e. Rata-rata persentase keseluruhan dalam validasi awal adalah 31,25 %
kategori kurang.
2. Validasi akhir
a. Aspek format instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 100 %
kategori sangat baik.
b. Aspek bahasa instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 100 %
kategori sangat baik.
c. Aspek isi instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 100 %
kategori sangat baik.
d. Aspek KPS dengan rata-rata persentase 100 % kategori sangat baik.
e. Rata-rata persentase keseluruhan dalam validasi awal adalah 100 %
kategori sangat baik.
51

c. Tahapan Evaluasi (Uji Coba Produk Pengembangan)


1) Uji Coba di Sekolah
Setelah instrumen penilaian telah selesai dilakukan proses
pengembangan dilakukanlah uji coba dengan tujuan untuk melihat sejauh
mana instrumen penilaian ini dapat menilai aspek-aspek KPS dalam
Pembelajaran POE, berikut adalah hasil uji coba instrumen yang telah
dilakukan dalam kegiatan praktikum di sekolah yang dibagi menjadi dua
yakni melalui KPS di dalam LKS dan saat observasi kegiatan praktikum.
Uji coba produk ini sebagai data pendukung untuk melihat instrumen
penilaian ini dalam mengkur aspek-aspek KPS. Pada Tabel 4.7 ini
merupakan hasil uji coba untuk melihat aspek KPS (observasi, klasifikasi,
interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan dan membuat hipotesis):
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Produk Instrumen Penilaian
Aspek KPS melalui LKS

No. Aspek POE Aspek KPS Skor rata- Kategori


rata (%)
1. Predict Observasi 78,98 Baik
2. Predict Klasifikasi 70,45 Baik
3. Predict Interpretasi 71,59 Baik
4. Predict Prediksi 69,32 Baik
5. Predict Mengajukan Pertanyaan 48,86 Cukup
6. Predict Membuat Hipotesis 46,59 Cukup
Nila rata-rata 64,30 Baik

Kegiatan praktikum yang dilakukan di dalam laboratorium akan


menilai aspek-aspek KPS (merencanakan percobaan, menggunakan alat
dan bahan, mengkomunikasikan dan menerapkan konsep):
52

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Produk Instrumen Penilaian


Aspek KPS melalui Observasi Kegiatan Praktikum

No. Aspek Aspek KPS Skor Kategori


POE rata-
rata (%)
1. Observe Merencanakan Percobaan 82,86 Sangat Baik
2. Observe Menggunakan Alat dan 87,54 Sangat Baik
Bahan
3. Explain Mengkomunikasikan 65,08 Baik
4. Explain Menerapkan Konsep 47,02 Cukup
Nilai rata-rata 70,63 Baik

Semua aspek-aspek KPS yang dinilai dalam instrumen ini dibantu juga
oleh perangkat LKS (Lembar Kerja Siswa) yang di dalamnya terdapat
urutan-urutan KPS yang akan muncul dan dinilai. Data pada tabel 4.8 dan
5.0 dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 203. Rata-rata dari hasil uji
coba dari data siswa adalah 67,47 % dengan kategori baik.

2) Responsi
Setelah diakukan uji coba instrumen, instrumen yang telah digunakan
dinilai oleh responsi yakni oleh guru kimia untuk melihat instrumen ini
sudah bisakah digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan sejauh mana
hasil dari pengembangan instrumen penilaian ini bagi guru. Responsi ini
dilakukan pada bulan Juni dengan memberikan angket kepada guru kimia
yang berisikan rubrik 0-4 dalam menilai produk instrumen penilaian yang
telah dikembangkan. Dan berikut hasil reponsi terhadap hasil instrumen
yang telah dibuat:
53

Tabel 4.9 Hasil Responsi Guru terhadap Produk Instrumen Penilaian


No. Pernyataan Skor rata- Kategori
rata (%)
1. Format Lembar Penilaian 87,50 Sangat Baik
2. Bahasa Lembar Observasi 83,33 Sangat Baik
3. Isi Lembar Observasi 87,50 Sangat Baik
4. Aspek KPS (Keterampilan Proses 86,67 Sangat Baik
Sains)
Nilai rata-rata 86,25 Sangat Baik

Data hasil responsi dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 206. Dari
hasil responsi yang telah dilakukan didapatkan hasil presentase dari
intrumen penilaian yang telah dinilai yang dilihat dari beberapa aspek
yaitu: aspek format lembar penilaian dengan persentase 87,50 % dengan
kategori sangat baik1, aspek bahasa dengan persentase 83,33 % dengan
kategori sangat baik2, aspek isi lembar observasi dengan persentase 87,50
% dengan kategori sangat baik3, dan terakhir aspek KPS dengan persentase
86,67 % dengan kategori sangat baik4.
3) Hasil Produk secara Keseluruhan
Secara keseluruhan produk instrumen penilaian ini adalah 84,71 %
dengan kategori sangat baik. Total persentase ini didapatkan dari rata-rata
persentase hasil validasi, hasil uji coba dan angket response penilaian
instrumen yang dinilai oleh guru.
2. Karakteristik Instrumen Penilaian
Karakteristik dari produk instrumen penilaian ini adalah:
1) Instrumen penilaian ini disusun dengan menggunakan tahapan pada
pembelajaran POE.

1
Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi,
Ekonomi, dan Bisinis. (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 3, h.23.
2
Ibid h. 23.
3
Ibid.
4
Ibid.
54

2) Penilaian memuat aspek-aspek KPS seperti: observasi, klasifikasi,


interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis,
merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi dan
menerapkan konsep.
3) Penilaian ini memuat wacana yang ada di dalam LKS yang karakteristiknya
sesuai dengan materi/konsep titrasi asam basa dan lingkungan siswa sehingga
dapat mengukur aspek-aspek KPS yang akan dinilai.
4) Penilaian ini menggunakan rubrik dengan skala 0 sampai 4 agar kegiatan
pembelajaran dan penilaian mendetail.

3. Kelebihan dan Kekurangan Instrumen Penilaian


Instrumen penilaian yang dihasilkan dari proses pengembangan ini memiliki
kelebihan dan kekurangan, berikut kelebihan dan kekurangan dari instrumen ini:
Kelebihan:
 Dapat menilai 10 aspek KPS yang diukur dalam produk instrumen
penilaian ini.
 Instrumen yang dihasilkan dari proses pengembangan ini mendapatkan
kategori sangat baik.
 Pembelajaran POE pada tahapan observe dapat mengeplorasi kegiatan
siswa dalam memunculkan aspek KPS yang akan dinilai pada tahapan
tersebut.

Kekurangan:

 Aspek KPS mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, dan menerapkan


konsep mendapatkan kategori cukup.
 Pembelajaran POE pada tahapan predict dan explain masih kurang dalam
mengekplorasi kegiatan siswa dalam memunculkan aspek KPS yang akan
dinilai pada tahapan tersebut.
55

 Berdasarkan hasil responsi penilaian guru terhadap produk penilaian ini


ada bagian dari tahapan penilaian yang terlewat dan perlu ditambahkan
seperti indikator merangkai alat percobaan, penggunaan kata yang tepat di
dalam kalimat penilaian perlu diganti.

B. Pembahasan
Proses pengembangan instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE
pada titrasi asam basa ini akan dibahas dari segi validasi ahli (awal dan akhir)
serta hasil uji coba produk dan hasil responsi guru terhadap instrumen penilaian
yang telah dikembangkan ini sebagai evaluasi bagi peneliti. Semua kegiatan di
atas terangkum dalam tiga tahapan yaitu: tahapan pembuatan konsep
pengembangan, tahapan pengembangan dan tahapan evaluasi.

1. Tahapan Pembuatan Konsep Pengembangan


Pembuatan konsep ini bertujuan dalam hal memetakan 10 aspek-aspek
dalam pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain) agar mempermudah
peneliti dalam mengembangkan instrumen penilain ini. Penggunaan POE
pada penelitian ini karena model pembelajaran ini dapat membantu prestasi
belajar siswa dalam proses belajar. Hal ini telah dilakukan penelitian
mengenai Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict, Observe, and
Explanation) dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi
Asam, Basa dan Garam Kelas VII Semester 1 SMP N 1 Jaten Tahun Pelajaran
2012/2013, pada penelitian ini pengaruh model pembelajaran POE sangat
membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa menjadi
aktif ketimbang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.5 Oleh
sebab itu, pembelajaran POE dalam penelitian ini dimasukkan dalam proses
5
Desi Nur Anisa, Mohammad Masykuri, dan Sri Yamtinah. (Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Predict, Observe, and Explanation) dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi
Asam, Basa dan Garam Kelas VII Semester 1 SMPN 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013). Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK). UNS : Surakarta. 2 (2). 2013.
56

pengembangan instrumen penilain KPS pada titrasi asam basa serta


membantu dalam mengelompokkan 10 aspek-aspek KPS ke dalam POE.
Penggunaan POE dalam instrumen ini untuk membantu proses
pembelajaran serta pengelompokkan aspek-aspek KPS, pada tahapan Predict
aspek-aspek KPS yang masuk di dalamnya adalah observasi, klasifikasi,
interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan dan membuat hipotesis. Aspek-
aspek KPS yang dimasukkan dalam tahapan ini sebagai awalan dalam proses
pembelajaran di kelas ataupun laboratorium untuk melihat kesiapan siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Tahapan predict, bertujuan untuk
memantapkan kesiapan teori yang akan dipelajari dalam praktikum nanti
dalam hal ini guru sedikit mengarahkan siswa memahami pelajaran melalui
LKS dan buku pelajaran. Kemudian tahapan observe aspek-aspek KPS yang
masuk adalah merencanakan percobaan dan menggunakan alat dan bahan.
Tahapan ini siswa akan merencanakan percobaan yang akan mereka lakukan
mulai dari membuat sketsa langkah kerja, menyiapkan alat bahan serta
menggunakan alat dan bahan. Pada tahapan ini kita akan melihat aktivitas
serta kemampuan siswa dalam melakukan percobaan. Tahapan explain aspek-
aspek KPS yang masuk adalah mengkomunikasikan dan menerapkan konsep,
dengan kegiatan siswa mencatat hasil pengamatan, membuat laporan
praktikum serta menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teori yang
dihubungkan dengan praktikum.

2. Tahapan Pengembangan
Tahapan kedua yaitu tahapan pengembangan yang berisikan analisis
kebutuhan, analisis KD, analisis pengelompokkan 10 aspek KPS ke dalam
POE, pembuatan instrumen, dan melakukan validasi ahli terhadap proses
pengembangan instrumen yang dilakukan oleh peneliti.
57

a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan
berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk
mengetahui kesenjangan (gap) antara keadaan yang seharusnya terjadi
(ideal) dengan kenyataan yang senyatanya terjadi (reality)6. Dari
pengertian analisis kebutuhan di atas, peneliti terlebih dahulu
mengumpulkan data berupa instrumen penilaian KPS pada titrasi asam
basa yang ada di sekolah sebagai acuan data awal dalam proses
pengembangan, dari hasil data instrumen penilain yang didapat dari
sekolah yang telah diobservasi dengan keterangan kategori yang baik pada
format lembar observasi da nisi lembar observasi, kategori cukup pada
bahasa lembar observasi serta kategori kurang pada aspek-aspek KPS
yang digunakan. Hal ini lah yang membuat peneliti mengembangkan
instrumen penilaian KPS.
b. Analisis KD
Setelah analisis kebutuhan, ada analisis KD dan analisis
pengelompokkan KPS dalam pembelajaran POE. Pemiliahan KD 4.11
merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam basa ini bertujuan untuk mendukung munculnya
aspek-aspek KPS yang nantinya akan dinilai dalam proses pembelajaran.
c. Analisis Pengelompokkan Aspek-aspek KPS ke dalam POE
Pemilihan model pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain)
sebagai pengelompokkan aspek-aspek KPS ke dalam POE, POE sangat
membantu proses pembelajaran karena tahapan yang dimiliki sangat
cocok dengan KD yang telah dipilih.

6
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), h. 228
58

d. Pembuatan Instrumen
Pembuatan instrumen dalam hal ini sebagai awalan peneliti dalam
mengembangkan instrumen penilaian yang akan dikembangakan setelah
melalui tahapan analisis kebutuhan sampai ke dalam analisi
pengelompokkan aspek KPS dalam pembelajaran POE yang akan
divalidasi oleh dosen ahli.
e. Validasi Ahli
Tahapan validasi ahli ini dilakukan melalui dua tahapan validasi awal
dan validasi akhir (instrumen sudah boleh digunakan dalam penelitian).
Proses validasi awal oleh dua orang dosen (validasi ahli) dengan menilai
beberapa aspek yang ada di dalam lembar validasi dengan hasil sebagai
berikut:
1) Aspek format penilaian
Secara keseluruhan pada aspek ini di dalam lembar observasi
penilaian masuk ke dalam kategori sangat kurang, dari hasil validator
tampilan lembar observasi mulai dari penomoran yang belum sesuai
dengan urutan kegiatan pembelajaran, indikator yang akan dinilai
belum dimasukkan, petunjuk penggunaan yang belum jelas serta
diperlukannya judul di setiap tabel lembar observasi sebagai penjelas
apa dan kegiatan apa yang akan dinilai dari kegiatan yang akan dinilai.
2) Aspek bahasa instrumen penilaian
Secara keseluruhan pada aspek ini di dalam lembar observasi
penilaian masuk ke dalam kategori kurang, dari hasil validator bahasa
yang digunakan di dalam lembar observasi ada yang belum sesuai
dengan EYD serta kalimat yang digunakan belum sederhana,
pemisahan pernyataan penilaian yang lebih dari satu kegiatan sangat
diperlukan agar proses penilaian dapat mengukur aspek-aspek KPS
yang akan dinilai.
59

3) Aspek isi instrumen penilaian


Secara keseluruhan pada aspek ini di dalam lembar observasi
penilaian masuk ke dalam kategori kurang, kebanyakan dari isi yang
ada di dalam lembar observasi belum jelas mulai dari petunjuk
penggunaan, penempatan aspek KPS dengan pernyataan yang belum
sesuai.
4) Aspek KPS
Secara keseluruhan instrumen penilain yang telah dibuat masih
dalam kategori cukup, ini dikarenakan kegiatan yang dapat mengukur
KPS lebih banyak terlihat ketika proses menggunakan alat dan bahan,
sedangkan untuk aspek KPS yang lain sebaran kegiatannya masih
kurang dalam mengukur aspek-aspek KPS lainnya.
5) LKS yang digunakan
Secara umum LKS yang digunakan masih kurang dari segi cover
penggunaan bahasa Indonesia harus konsisten jangan dicampurkan
dengan bahasa Inggris, tujuan yang ada di dalam LKS belum sesuai
dengan KD yang akan dicapai dan aspek-aspek KPS yang akan dinilai
belum muncul dalam tahapan yang ada di LKS yang nantinya akan
digunakan sebagai pendukung instrumen penilaian yang akan
dikembangkan dan digunakan dalam peneltian.
Proses validasi akhir oleh dua orang dosen (validasi ahli) dengan
menilai beberapa aspek yang ada di dalam lembar validasi dengan hasil
sebagai berikut:
1) Aspek format penilaian
Secara keseluruhan pada aspek ini instrumen penilaian yang telah
selesai divalidasi dalam kategori sangat baik. Aspek ini berisi tiga
pernyataan dengan masing-masing persentase: sistem penomoran
dalam instrumen telah jelas dan urut, kerapihan letak indikator dalam
60

instrumen sudah beurut dan kejelasan instrumen penilaian sudah jelas


dan aspek-aspek KPS yang akan dinilai dapat diukur.
2) Aspek bahasa instrumen penilaian
Aspek ini berisi tiga pernyataan, secara keseluruhan dengan
kategori sangat baik: bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD
(penulisan sudah sesuai dengan EYD penggunaan kata bahasa inggris
pada judul instrumen sudah dimiringkan dimiringkan), bahasa yang
digunakan mudah dipahami dan kalimat yang digunakan sederhana
ketika proses pengujian instrumen observer sudah paham.
3) Aspek isi instrumen penilaian
Aspek ini berisi dua pernyataan dengan kategori sangat baik:
kejelasan isi lembar observasi dari segi petunjuk penggunaan dalam
lembar observasi sudah jelas dan pernyataan dalam lembar observasi
mempunyai tujuan yang jelas ini terlihat dari pernyataan/item kegiatan
dalam lembar observasi tidak lagi mempunyai kegiatan yang lebih dari
satu dan telah terpisah.
4) Aspek KPS
Berisikan lembar observasi yang dapat menilai aspek-aspek KPS
dalam pembelajaran POE dengan kategori sangat baik ini dikarenakan
sebaran kegiatan yang diamati sudah homogen atau mendekati, aspek-
aspek KPS yang dinilai sudah muncul semua dalam instrumen
penilaian serta proses pembelajaran.
5) LKS yang digunakan
Secara umum LKS yang digunakan dari cover penggunaan bahasa
Indonesia, tujuan yang ada di dalam LKS sudah sesuai dengan KD
yang akan dicapai dan aspek-aspek KPS yang akan dinilai sudah
muncul dalam tahapan yang ada di LKS yang nantinya akan
digunakan sebagai pendukung instrumen penilaian yang akan
dikembangkan dan digunakan dalam peneltian.
61

3. Tahapan Evaluasi
Tahapan terakhir dalam pengembangan ini adalah tahapan evaluasi, yakni uji
coba produk. Dari hasil yang didapatkan saat uji coba produk pengembangan
instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE pada titrasi asam basa,
kategori pada aspek-aspek penilaian KPS pun mulai dari cukup, baik dan sangat
baik. Hasil uji coba ini dibagi sesuai dengan tahapan POE dan aspek-aspek KPS
yang ada di dalamnya: Hasil uji coba produk disusun berdasarkan tahapan
pembelajaran POE (Predict: observasi 78,98 % (baik), klasifikasi 70,45 % (baik),
interpretasi 71,59 % (baik), prediksi 69,32 % (baik), mengajukan pertanyaan
48,86 % (cukup) dan membuat hipotesis 46,59 % (cukup). Semua aspek KPS
yang ada dalam tahapan Predict ini dinilai berdasarkan siswa dalam menjawab
pertanyaan di dalam LKS sebagai awalan dalam proses pembelajaran serta proses
penilaian aspek-aspek KPS. Membuat hipotesis dengan persentase 46,49 %
merupakan persentasi yang paling kecil dari uji coba produk ini. Ini dikarenakan
dalam proses pembelajaran siswa masih belum terbiasa dalam membuat hipotesis
berdasarkan masalah yang ada di dalam LKS dan menghubungkannya dengan
tujuan dari pembelajaran tersebut.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa siswa
kesulitan dalam membuat hipotesis. Kesulitan terlihat dari jawaban siswa dalam
LKS yang menunjukkan bahwa siswa belum memahami cara mengidentifikasi
masalah. Kondisi siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran praktikum
yang diawali dengan perumusan hipotesis beserta penjelasan guru yang masih
sekilas mengajarkan tentang hipotesis, menyebabkan siswa belum sepenuhnya
memahami apa dan bagaimana membuat hipotesis yang benar. Faktor lain
yang mungkin menjadi penyebab kesulitan siswa adalah karena siswa belum
memahami redaksi pertanyaan yang meminta siswa melakukan hipotesis.
Hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan pada penelitian di atas
62

dari tiga praktikum dengan persentase membuat hipotesis kategori baik dan
sangat baik 42,5 % dan kategori kurang dan cukup 5 %.7
Sedangkan untuk aspek mengajukan pertanyaan, ketika penelitian ini
berlangsung siswa masih belum berani mengajukan pertanyaan secara langsung
meskipun di dalam LKS siswa membuat beberapa pertanyaan. Dan pada aspek
menerapkan konsep siswa masih kelihatan bingung dengan penggunaan konsep
perhitungan titrasi asam basa dari praktikum ke dalam pertanyaan yang ada di
dalam LKS, ini menandakan bahwa siswa masih belum konsentrasi dalam proses
pembelajaran.
Berdasarakan tahapan POE (Observe) dengan aspek-aspek KPS yang akan
dinilai adalah: merencanakan percobaan 82,86 % (sangat baik) serta
menggunakan alat dan bahan 87,54 % (sangat baik). Dalam aspek KPS
merencanakan percobaan dan menggunakan alat bahan kegiatan yang dilakukan
oleh siswa pada tahapan ini adalah terlebih dahulu menggambarkan sketsa
rangkaian alat percobaan titrasi asam basa yang ada di dalam modul kemudian
siswa mulai mengambil alat dan bahan yang akan digunakan dan merancangnya
sesuai dengan sketsa yang mereka buat, kemudian tahapan menggunakan alat dan
bahan akan melihat kemampuan siswa dalam menggunakan alat titrasi asam basa
yaitu buret dan alat yang lain seperti gelas ukur yang akan menilai kegiatan siswa
dalam membaca skala untuk mengetahui penggunaan volume pada buret dan
gelas ukur. Kemudian ada penambahan indikator pp yang bertujuan agar siswa
mengetahui perubahan yang akan terjadi saat mereka melakukan proses titrasi
serta tahu titrasi akan berakhir ditandai dengan perubahan warna yang akan
terlihat pada erlenmeyer yang di bawahnya diletakkan kertas putih. Ketika aspek
ini berlangsung siswa akan dilatih kemampuan dasar dalam menggunakan alat

7
Zulfatin, Viki Laeli.( Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Dalam Kegiatan Praktikum
Materi Elastisitas Yang Dinilai Menggunakan Penilaian Kinerja). 2014. FPMIPA: UPI, Bandung.
Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Dipublikasikan.
63

seperti mengukur dan membaca skala. Hasil persentase yang didapat pada hasil
penelitian ini sangat baik, dari jurnal yang ditemukan aspek merencanakan
percobaan dan menggunakan alat ini hanya mendapatkan persentase 74,05 %
(baik) dan 64,29 % (baik), hal ini menandakan pada aspek ini membuat siswa
lebih aktif ketimbang hanya diam dan tidak melakukan percobaan ataupun hanya
membaca LKS.8
Berdasarkan aspek POE (Explain) dengan aspek-aspek KPS yang akan dinilai
adalah: mengkomunikasikan 65,08 % (baik) dan menerapkan konsep 47,02 %
(cukup). Pada aspek mengkomunikasikan ini siswa melakukan aktivitas
menyimpulkan serta membuat laporan praktikum dengan sistematis sedangkan
pada aspek menerapkan konsep siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS
dengan menghubungkan cara menghitung konsentrasi titrasi asam basa yang di
dapat ketika praktikum dengan soal yang ada di dalam LKS. Hasil pada aspek
mengkomunikasikan dengan persentase 65,08 % (baik) ini dibandingkan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Novia dkk dengan persentase yang mereka
dapatkan 86,90 % (sangat baik)9. Hal ini disebabkan oleh hasil laporan praktikum
dibuat oleh siswa belum optimal. Ini dikarenakan siswa membuat laporan hanya
sampai langkah kerja sedangkan pembahasan dalam laporan tidak ada. Sementara
itu aspek menerapkan konsep dikategorikan cukup (47,02 %), hal ini disebabkan
siswa dalam menggunakan konsep menyelesaikan perhitungan titrasi asam basa
dari hasil percobaan dengan bentuk soal yang ada di dalam LKS masih belum
tepat.
Secara keseluruhan, pengembangan instrumen penilaian KPS dalam
pembelajaran POE pada titrasi asam basa dapat dilakukan. Hasil uji produk
menunjukkan aspek KPS dengan presentase tertinggi adalah menggunakan alat
dan bahan sedangkan, aspek KPS dengan presentase terendah adalah membuat
8
Rista Yuni Novia, Hairida, Lukman Hadi. Analisis Keterampilan Proses Sains melalui Self-
Assessment dan Peer-Assessment di Kelas Xi IPA SMA. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan.
Pontianak. 4 (8), 2015.
9
Ibid,. Rista dkk.
64

hipotesis. Dan hasil keseluruhan terhadap produk instrumen penilaian ini adalah
sangat baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa karakterisitik instrumen penilaian yang dikembangkan
antara lain: penilaian ini disusun dengan menggunakan tahapan POE,
penilaian ini memuat 10 aspek-aspek keterampilan proses sains, penilaian ini
memuat wacana-wacana yang karakteristiknya sesuai dengan materi atau
konsep titrasi asam basa dan lingkungan siswa serta penilaian ini
menggunakan rubrik dengan skala 0-4 agar proses pembelajaran dapat dinilai
secara mendetail. Berdasarkan persentase rata-rata dari hasil validasi ahli, uji
coba produk dan angket responsi guru, produk penilaian ini mendapatkan
persentase rata-rata sebesar 84,71 % dan masuk ke dalam kategori sangat
baik.

B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran berikut:
1. Adanya beberapa aspek KPS yang masih berada dalam kategori cukup
yaitu aspek Mengajukan pertanyaan (48,86 %), Membuat hipotesis
(46,59 %) dan Menerapkan konsep (47,02 %) menandakan
pengembangan instrumen ini masih perlu dikaji ulang.
2. Pembelajaran POE ini pada tahapan predict dan explain masih kurang
dalam mengekplorasi kegiatan siswa dalam memunculkan aspek KPS
yang akan dinilai. Untuk itu diperlukan penambahan demonstrasi atau
persentasi kelompok untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
tahapan predict dan explain.

65
66

3. Diharapkan dengan adanya instrumen ini membantu guru-guru dalam


menilai dan mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
sehingga pembelajaran yang melibatakan siswa yang aktif dapat tercapai
sesuai dengan kurikulum 2013.
67

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, Peter W. Classroom Assessment Concepts and Aplications. Sixth Edition.


United States: Mc Graw-Hill, 2008

Budiati, Herni, Sugiyarto dan Sarwanto. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi:


Pengaruh Model Pembelajaran POE (Prediction, Observation, and
Explanation) Menggunakan Eksperimen Sederhana dan Eksperimen
Terkontrol Ditinjau dari Keterampilan Metakognitif dan Gaya Belajar
Terhadap Keterampilan Proses Sains. UNS: Indonesia. 9 (1), 2012.

Chang, Raymond. Kimia Dasar. Konsep-Konsep Inti. Jilid 2. Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga. 2004.

Fatmawati, Baiq. Menilai Keterampilan Proses Sains melalui Metode Pembelajaran


Pengamatan Langsung. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS.
10 (1), 2013.

Fensman, Peter J. dan Richard F. Gunstone Richard T. White. The Content of


Science : A Contructivist Approach to Its Teahing and Learning. Hong Kong:
The Falmers Press, 1994.

Feyzioğlu, Burak. An Investigation of the Relationship between Science Process


Skills with Efficient LaboratoryUse and Science Achievement in Chemistry
Education. Journal of Turkish Science Education. Turki, 6 (3), 2009.

Harlen, Wyne. The Teaching of Science in Primary SchoolsI Second edition. Great
Britain: The Cromwellm Press, 1996.

Haysom, John and Michael Bowen. Predict, Observe, Explain. Activities Enchancing
Scientific Undestanding. Arlington, Virgina: NSTA Press. 2010.

Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian


Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013.

Nur Anisa, Desi, Mohammad Masykuri, dan Sri Yamtinah. Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Predict, Observe, and Explanation) dan Sikap Ilmiah
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII
Semester 1 SMPN 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK). UNS, Surakarta. 2 (2), 2013.

Nuryani, R. Streategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press, cet. I, 2005


68

Oloruntegbe, Kunle Oke. Approaches To The Assessment Of Science Process Skills:


A Reconceptualist View And Option. Journal of College Teaching &
Learning. University of Malya, Malaysia. 7 (6), 2010.

Petrucci, Ralph. H. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat. Jilid
2. Jakarta: Erlangga, 1986.

Purba, Michael. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2006.

Puriyandari, Devi, Agung Nugroho Catur Saputro dan Mohammad Masykuri. Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK). Penerapan Model Pembelajaran Prediction,
Observation And Explanation (POE) Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS)
untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 1
Ngemplak Tahun Pelajaran 2012/2013. 3 (1), 2014.

Rahayu, Siti, AT Widodo dan Sudarmin. Innovative Journal of Curriculum and


Educational Technology: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model
POE Berbantuan Media “I Am A Scientist”. UNS: Indonesia. 2, (1), 2013.

Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,


Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Cet. 3. 2010.

Rita C. Richey and James D. Klein. Design and Development Research. Mahwah,
New Jersey. Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers. 2009.

Salma Prawiradilaga, Dewi. Prinsip Disain pembelajaran, Edisi Pertama. Cetakan


ke-1. Jakarta: Kencana, 2007.

Saptriati, Amalia dan Hartinawati. Pembelajaran IPA di SD Edisi 1. Jakarta:


Universitas Terbuka, 2011.

Sastrohamidjojo, Hardjono. Kimia Dasar. Edisi ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press, 2010.

Setiawan, Conny, A.F. Tanggyong, S. Belen, dan Yulaelawati Matahelemual.


Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia, 1988.

Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran


IPA. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Subali, Bambang. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan : Bias Item Tes
Keterampilan Proses Sains Pola Divergen dan Modifikasinya Sebagai Tes
Kretivitas. 2010.
69

Sugiyono. Metodologi Penenlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta. 2009.

Sukardi. Evaluasi Pendidikan. Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara,


2008.

Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2009.

USAID PRIORITAS. Buku Sumber untuk Dosen LPTK. Pembelajaran IPA SMP di
LPTK. Kerjasama: Amerika, Mendikbud, Depdiknas dan Depag. 2014.

UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sisdiknas


(DPRI). 2003.

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta:


Rineka Cipta. 2008.

Widianingrum, Putri Rochimatun Hidayah dan Sudarmin. Pengembangan Alat


Evaluasi IPA Terpadu Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Tema
Mikroskop dan Jaringan Tumbuhan. Unnes Science Education Journal. 3 (3),
2014.

Wilis Dahar, Ratna. Pengelolaan Pengajaran Kimia. Jakarta: Karunika. 1986

Williamson, Hirsty. Research Methods for Students, Academics and Professionals.


Information Management and System. Second Edition. Charles Sturt
University: Australia. 2002.

Yuni Novia, Rista, Hairida, Lukman Hadi. Analisis Keterampilan Proses Sains
melalui Self-Assessment dan Peer-Assessment di Kelas Xi IPA SMA. Program
Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan. Pontianak. 4 (8), 2015.

Yunita dan Cucu Zaenab Subarkah. Model-model Pembelajaran Kimia. Bandung:


CV. Insan Mandiri. 2012.

Zulfatin, Viki Laeli. Profil Keterampilan Proses Sains Siswa SMA dalam Kegiatan
Praktikum Materi Elastisitas yang Dinilai Menggunakan Penilaian Kinerja.
FPMIPA: UPI, Bandung. 2014. Skripsi pada Universitas Pendidikan
Indonesia. Tidak Dipublikasikan.

Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. Ciputat:
UIN Jakarta, 2009
70

Lampiran 1
INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah :
2. Guru :
3. Kelengkapan Dokumen :
4. Tanggal Observasi :

B. TABEL KELENGKAPAN DOKUMEN

Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrument penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
71

Keterangan :

*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………..................................
72

INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMAN 4 Tangerang Selatan
2. Guru : Nurthoidah, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 27 Januari 2015

B. TABEL KELENGKAPAN DOKUMEN

Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
73

Keterangan :

*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa

Cara guru menilai kegiatan siswa melalui latihan soal dan untuk praktikum titrasi
asam basa tidak dilakukan karena terkendala alat, sehingga praktikum tidak bisa
dilaksanakan.
74

INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : MAN Serpong
2. Guru : Susi Indahsarini, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 16 Februari 2015

B. TABEL KELENGKAPAN DOKUMEN

Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
75

Keterangan :

*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa

Format penilaiain praktikum titrasi asam basa tidak ada, penilaian dilakukan dengan
melihat nilai akhir dari laporan siswa dan digabung dengan penilaian tugas dan
ulangan.
76

INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan
2. Guru : Rifa Kusmiati, S.Si
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 18 Februari 2015

B. TABEL KELENGKAPAN DOKUMEN

Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
77

Keterangan :

*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa

Format penilaian tidak ada karena praktikum titrasi asam basa tidak terlaksana,
dengan kendala bahan dan ruangan laboratorium tidak ada. Alternatif penilaiannya
adalah dengan latihan soal.
78

INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : MA Soebono
2. Guru : Dra. Nina Kartina
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 19 Februari 2015

B. TABEL KELENGKAPAN DOKUMEN

Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
79

Keterangan :

*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa

Format penilaian tidak ada karena praktikum titrasi asam basa tidak terlaksana,
dengan kendala bahan dan ruangan laboratorium tidak ada. Alternatif penilaiannya
adalah dengan latihan soal.
80

INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT
2. Guru : Arif Sholeh, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Ada
4. Tanggal Observasi : 23 Februari 2015

B. TABEL KELENGKAPAN DOKUMEN

Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar √
observasi
2) Pernyataan dalam √
lembar observasi
mempunyai tujuan
yang jelas
3) Lembar observasi dapat √ Hanya ada aspek
menilai Keterampilan Merencanakan
Proses Sains (KPS) percobaan,
Menggunakan Alat
dan Bahan,
Menerapkan Konsep,
Observasi,
Menjawab
Pertanyaan
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem √
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator √
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan √ Untuk penentuan
instrumen nilai hanya
berdasarkan nilai
maksimal dari setiap
kegiatan.
81

c. Bahasa Lembar Observasi


1) Bahasa yang digunakan √
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan √
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan √
sederhana
Keterangan :
*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
82

INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMAN 6 Tangerang Selatan
2. Guru : Usep Fanji, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Ada
4. Tanggal Observasi : 23 Februari 2015

B. TABEL KELENGKAPAN DOKUMEN

Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar √
observasi
2) Pernyataan dalam lembar √
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat √ Hanya ada aspek
menilai Keterampilan Merencanakan
Proses Sains (KPS) percobaan,
Interpretasi, Prediksi,
Menggunakan Alat
dan Bahan dan
Menyajikan
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem √
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator √
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan √
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan √
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan √ Bahasa sulit
mudah dipahami dipahami
83

3) Kalimat yang digunakan √


sederhana
Keterangan :

*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
84

Lampiran 2
1. Hasil Survei Instrumen Penilaian Praktikum Titrasi Asam Basa di Sekolah SMA/MA Tangerang Selatan

No. Nama Sekolah Nama Guru Keterangan Data


Ada Tidak Ada
1. SMAN 4 Tangerang Selatan Nurthoidah, S.Pd √
2. SMAN 6 Tangerang Selatan Usep Fanji, S.Pd √
3. SMAN 10 Tangerang Selatan Rifa Kusmiati, S.Pd √
4. SMA Dharma Karya UT Arif Sholeh, S.Pd √
5. MAN Serpong Susi Indahsari, S.Pd √
6. MA Soebono Diana, S.Pd √
7. MA Khazanah Kebajikan Irzaqotul Inayah, S.Pd √

2. Dari Ketujuh Sekolah yang Telah Disurvei, Data Fisik Instrumen Penilaian hanya didapatkan pada Sekolah :
a. SMAN 6 Tangerang Selatan
b. SMA Dharma Karya UT
c. MA Khazanah Kebajikan

3. Rubrik Penilaian terhadap Instrumen Penilaian yang didapat sebagai Analisis Kebutuhan

SMAN 6 Tangerang Selatan, SMA Dahrma Karya UT dan Khazanah Kebajikan

No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata Persentase Kriteria
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
1. Format Lembar Penilaian
a. Sistem penomoran
dalam instrumen 3 2 3 2,67 66,67 Baik
penilaian runtut dan
sesuai dengan kegiatan
85

pembelajaran

No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata Persentase Kriteria
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
b. Kerapihan tata letak 3 3 3 3 75 Baik
indikator dalam
instrumen penilaian
c. Kejelasan instrumen 3 3 3 3 75 Baik
penilaian
d. Substansi yang
merepresentasikan 2 2 2 2 50 Cukup
kompetensi yang
dinilai
Rata-rata 66,67 Baik
2. Bahasa Lembar Observasi
a. Bahasa yang
digunakan sesuai 3 2 3 2,67 66,67 Baik
dengan EYD
b. Penggunaan bahasa
yang baik dan benar 2 2 2 2 50 Cukup
serta komunikatif
Rata-rata 58,34 Cukup
3. Isi Lembar Observasi
a. Kejelasan isi lembar 2 2 3 2,33 58,33 Cukup
observasi
b. Pernyataan dalam
lembar observasi 3 3 3 3 75 Baik
mempunyai tujuan
yang jelas

Rata-rata 66,67 Baik


86

No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata Persentase Kriteria
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
4. Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)
a. Lembar observasi
dapat menilai aspek 0 2 3 1,67 41,67 Kurang
Observasi
b. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Kurang
Klasifikasi
c. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 2 0 0 0,67 16,67 Kurang
Interpretasi
d. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Kurang
Prediksi
e. Lembar observasi
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Sangat
Mengajukan Kurang
Pertanyaan
f. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Kurang
Hipotesis
g. Lembar observasi
dapat menilai aspek 2 3 0 1,67 41,67 Kurang
Merencanakan
Percobaan
h. Lembar observasi
dapat menilai aspek 2 3 3 2,67 66,67 Baik
Menggunakan Alat
dan Bahan
i. Lembar observasi
87

dapat menilai aspek 2 0 3 1,67 41,67 Kurang


Berkomunikasi
No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata Persentase Kriteria
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
j. Lembar observasi
dapat menilai aspek 0 3 0 1 25 Kurang
Menerapkan Konsep
Rata-rata 23,34 Kurang

Keterangan Rubrik :

4 : Sangat Baik 1 : Kurang

3 : Baik 0 : Sangat Kurang

2 : Cukup

Tabel Kriteria Interpretasi Skor1

No Interval Skor Kategori

1 81-100 % Sangat baik

2 61-80 % Baik

3 41-60 % Cukup

4 21-40 % Kurang

5 1-20 % Sangat kurang

1
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. III, h. 23.
88

Keterangan Rubrik :

1. Format Lembar Penilaian


a. Sistem penomoran dalam instrumen penilaian 4 : Sangat Baik (sistem penomoran dalam instrumen penilaian telah runtut
runtut dan sesuai dengan kegiatan dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran)
pembelajaran 3 : Baik (sistem penomoran dalam instrumen penilaian beberapa runtut
dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran)
2 : Cukup (sistem penomoran dalam instrumen penilaian sebagian runtut
dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran)
1 : Kurang (sistem penomoran dalam instrumen penilaian kurang runtut
dan kurang sesuai dengan kegiatan pembelajaran)
0 : Sangat Kurang (sistem penomoran dalam instrumen penilaian tidak
runtut dan tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran)
b. Kerapihan tata letak indikator dalam instrumen 4 : Sangat Baik (tata letak indikator dalam instrumen penilaian sangat rapi
penilaian sehingga mudah dipahami)
3 : Baik (tata letak indikator dalam instrumen penilaian sedikit rapi
dan mudah dipahami)
2 : Cukup (tata letak indikator dalam instrumen penilaian rapi)
1 : Kurang (tata letak indikator dalam instrumen penilaian kurang rapi dan
kurang bisa dipahami)
0 : Sangat Kurang (tata letak indikator dalam instrumen penilaian tidak rapi
dan tidak bisa dipahami)
c. Kejelasan instrumen penilaian 4 : Sangat Baik (instrumen penilaian memiliki tujuan serta informasi yang
jelas)
3 : Baik (instrumen penilaian memiliki tujuan serta informasi yang sedikit
jelas)
2 : Cukup (instrumen penilaian hanya memiliki tujuan)
1 : Kurang (instrumen penilaian kurang memiliki tujuan dan tidak
mempunyai informasi yang jelas)
0 : Sangat Kurang (instrumen penilaian tidak memiliki tujuan dan tidak
mempunyai informasi yang jelas)
d. Substansi yang mempresentasikan kompetensi 4 : Sangat Baik (instrumen penilaian sudah memiliki substansi yang
yang akan dinilai mempresentasikan kompetensi yang akan dinilai dan dicapai)
89

3 : Baik (instrumen penilaian memiliki beberapa substansi yang


mempresentasikan kompetensi yang akan dinilai dan dicapai)
2 : Cukup (instrumen penilaian hanya memiliki substansi yang
mempresentasikan kompetensi yang akan dinilai)
1 : Kurang (instrumen penilaian kurang memiliki substansi yang
mempresentasikan kompetensi yang akan dinilai)
0 : Sangat Kurang (instrumen penilaian tidak memiliki substansi yang
mempresentasikan kompetensi yang akan dinilai dan dicapai)

2. Bahasa Lembar Observasi


a. Bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD 4 : Sangat Baik (seluruh bahasa yang digunakan di dalam lembar observasi
sesuai dengan EYD)
3 : Baik (sebagian besar bahasa yang digunakan di dalam lembar observasi
sesuai dengan EYD)
2 : Cukup (sebagian bahasa yang digunakan di dalam lembar observai
sesuai dengan EYD)
1 : Kurang (bahasa yang digunakan di dalam lembar observasi kurang
sesuai dengan EYD)
0 : Sangat Kurang (bahasa yang digunakan di dalam observasi sanagat
kurang sesuai dengan EYD)
b. Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta 4 : Sangat Baik (penggunaan bahasa yang ada di dalam lembar observasi
komunikatif seluruhnya sudah baik, benar serta komunikatif)
3 : Baik (penggunaan bahasa yang ada di dalam lembar observasi
sebagian besar baik, benar serta komunikatif)
2 : Cukup (penggunaan bahasa yang ada di dalam lembar observasi
sebagian baik, benar serta komunikatif)
1 : Kurang (penggunaan bahasa yang ada di dalam lembar observasi
kurang baik, benar serta komunikatif)
0 : Sangat Kurang (penggunaan bahasa yang ada di dalam lembar observasi
sangat kurang baik, benar serta komunikatif)
90

3. Isi Lembar Observasi


a. Kejelasan isi lembar observasi 4 : Sangat Baik (Isi di dalam lembar obervasi sangat jelas dengan rincian
adanya indikator, rubrik penilaian, keterangan rubrik serta pengolahan
nilainya)
3 : Baik (Isi di dalam lembar obervasi sangat jelas dengan rincian
adanya indikator, rubrik penilaian, keterangan rubrik)
2 : Cukup (Isi di dalam lembar obervasi sangat jelas dengan rincian
adanya indikator, rubrik penilaian, keterangan rubrik kurang jelas)
1 : Kurang (Isi di dalam lembar obervasi sangat jelas dengan rincian
adanya indikator, rubrik penilaian, keterangan rubrik tidak ada)
0 : Sangat Kurang (Isi di dalam lembar obervasi tidak jelas)
b. Pernyataan dalam lembar observasi 4 : Sangat Baik (Pernyataan dalam lembar observasi dapat menilai
mempunyai tujuan yang jelas semua aspek indikator yang akan dicapai saat proses pembeajaran)
3 : Baik (Pernyataan dalam lembar observasi dapat menilai
beberapa aspek indikator yang akan dicapai saat proses pembeajaran)
2 : Cukup (Pernyataan dalam lembar observasi dapat menilai
sebagian aspek indikator yang akan dicapai saat proses pembeajaran)
1 : Kurang (Pernyataan dalam lembar observasi hanya dapat menilai
Siswa dalam pembelajaran)
0 : Sangat Kurang (Pernyataan dalam lembar observasi tidak dapat menilai
semua aspek indikator dalam proses pembelajaran)

4. Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)


Di dalam LKS
a. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai seluruh aspek observasi
Observasi yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek observasi
yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek observasi
yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa)
91

1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek observasi


yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek observasi
yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa)
b. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai aspek klasifikasi yang
Klasifikasi sesuai dengan kunci jawaban)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek klasifikasi yang
sesuai dengan kunci jawaban)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek klasifikasi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek klasifikasi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek
klasifikasi yang sesuai dengan kunci jawaban)
c. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai aspek interpretasi yang
Interpretasi sesuai dengan kunci jawaban)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek interpretasi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek interpretasi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek interpretasi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek
interpretasi yang sesuai dengan kunci jawaban)
d. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai aspek prediksi yang
Prediksi sesuai dengan kunci jawaban)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek prediksi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek prediksi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek prediksi
yang sesuai dengan kunci jawaban)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek
92

prediksi yang sesuai dengan kunci jawaban)

e. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai aspek mengajukan
Mengajukan Pertanyaan pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek
mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
f. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai aspek hipotesis
Hipotesis yang sesuai dengan kunci jawaban)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek hipotesis
yang sesuai dengan kunci jawaban)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek hipotesis
yang sesuai dengan kunci jawaban)
1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek hipotesis
yang sesuai dengan kunci jawaban)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek
hipotesis yang sesuai dengan kunci jawaban)
Di dalam Praktikum
g. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Merencanakan Percobaan merencanakan percobaan sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
merencanakan percobaan sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
merencanakan percobaan sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
93

merencanakan percobaan kurang sesuai dengan keterangan yang tertera


pada rubrik)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak dapat menilai aspek
merencanakan percobaan dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
h. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Observasi observasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
observasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
observasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
observasi kurang sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak dapat menilai aspek
observasi dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
i. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Menggunakan Alat dan Bahan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
menggunakan alat dan bahan sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
menggunakan alat dan bahan sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
menggunakan alat dan bahan kurang sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak dapat menilai aspek
94

menggunakan alat dan bahan dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
j. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Berkomunikasi berkomunikasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
berkomunikasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
berlomunikasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
berkomunikasi kurang sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak dapat menilai aspek
berkomunikasi dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
k. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Menerapkan Konsep menerapakan kosnsep sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
Menerapkan konsep sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
Menerapkan konsep sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
Menerapkan konsep kurang sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak dapat menilai aspek
Menerapkan konsep dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
95

Lampiran 3
ANALISIS KI DAN KD

“PENILAIAN KPS DALAM PEMBELAJARAN POE PADA TITRASI ASAM BASA”

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/I

Kompetensi Dasar : 4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam

basa

No Indikator Materi Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Model Aspek KPS Alat dan
POE Bahan
1. Merancang Titrasi Asam Basa a. Guru memberikan c. Siswa memahami Predict a. Observasi LKS
instruksi kepada wacana yang ada di Observe b. Prediksi
siswa untuk dalam LKS serta c. Mengajukan
memahami wacana menjawab pertanyaan
Pertanyaan
yang ada di dalam yang ada di dalamnya
LKS d. Siswa mengambil dan d. Hipotesis
b. Guru memberikan mencoba merancang e. Merencanakan
instruksi kepada alat praktikum titrasi Percobaan
siswa untuk asam basa
mengambil alat dan
merancang alat
praktikum titrasi
asam basa
2. Melakukan Titrasi Asam Basa Guru mengarahkan Siswa melakukan titrasi Predict a. Observasi a. LKS
siswa untuk melakukan asam basa sesuai dengan Observe b. Menggunakan b. Larutan
titrasi asam basa arahan dari guru Alat dan Bahan NaOH
c. Larutan
96

No Indikator Materi Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Model Aspek KPS Alat dan
POE Bahan
d. HCl/CH3C
OOH
e. Indikator pp
f. Statif
g. Klem 4 jari
h. Gelas kimia
i. Gelas ukur
j. Buret
k. Erlenmeyer
Kertas putih
3. Menyimpulkan Menghitung Guru meminta siswa Siswa menyimpulkan hasil Predict a. Interpretasi LKS
konsentrasi larutan menyimpulkan praktikum titrasi asam
hasil Explain b. Berkomunikasi
yang dicari di basa ke dalam tabel
praktikum titrasi asam
dalam praktikum basa di dalam LKS pengamatan dan
titrasi asam basa perhitungan konsentrasi
larutan yang dicari
4. Menyajikan Menghubungkan Guru meminta siswa Siswa membuat laporan Observe a. Mengklasifikasi LKS dan
hasil praktikum menyajikan hasil praktikum secara tepat dan Explain kan Laporan
dengan titrasi asam praktikum ke dalam sistematis b. Berkomunikasi
basa laporan praktikum c. Menerapkan
Konsep
secara lengkap dan
sistematis
97

Lampiran 4
PENGELOMPOKKAN ASPEK KPS KE DALAM PEMBELAJARAN POE

No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
1. Prediction 1. Orientation and Observasi  Menggunakan  Penggunaan indera
(Prediction atau membuat Motivation sebanyak mungkin berupa mulut untuk
prediksi, merupakan suatu (Pengenalan materi indera berbicara menjawab
proses membuat dugaan yang akan  Mengumpulkan/men pertanyaan, telinga
terhadap suatu fenomena dipraktikumkan dengan ggunakan fakta yang untuk mendengarkan
alam. Dalam membuat memberi pertanyaan relevan pertnyaan dan
dugaan, harus diikuti dan menjawabnya penjelasan serta mata
dengan memikirkan alasan melalui diskusi serta untuk melihat lembar
mengapa membuat dugaan dapat menambah kerja yang berisi data
seperti itu.) pengalaman dan ataupun wacana
pemahaman siswa  Melalui diskusi dalam
dalam mengerti materi menjawab pertanyaan
yang akan yang ada di dalam
dipraktikumkan hal ini lembar kerja berupa
bertujuan untuk data atau wacana
membangkitkan
motivasi siswa itu
sendiri)
2. Introduction the Klasifikasi  Mencatat setiap  Mencatat poin-poin
Experiments pengamatan secara penting yang ada di
(Proses mengenalkan terpisah. dalam lembar kerja
praktikum kepada siswa  Mencari perbedaan, serta
melalui diskusi agar persamaan. mengelompokkannya
bisa saling memahami)  Mengontraskan ciri- sebagai pemecahan
ciri masalah dalam
 Membandingkan diskusi dan
98

No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
 Mencari dasar praktikum.
pengelompokkan  Mengelompokkan
atau penggolongan alat-alat dan bahan
 Menghubungkan yang akan digunakan
hasil-hasil secara tepat.
pengamatan
3. Prediction : The Interpretasi  Menghubungkan  Menghubungkan
Elication of hasil-hasil data-data hasil diskusi
Students Ideas pengamatan dengan praktikum
(Sebelum praktikum  Menetukan pola yang akan dilakukan
dilakukan, siswa dalam suatu seri baik itu materi atau
menulis pertanyaan di pengamatan fungsi alat/bahan
dalam lembar kerja  Menyimpulkan
untuk melihat
kemungkinan prediksi
yang akan terjadi dan
hasilnya akan
dipertimbangkan
bersama tujuannya
menambahkan
wawasan siswa
mengenai praktikum
yang akan dilakukan.
Guru memantau siswa
dalam menulis hasil
prediksi yang dibuat
oleh siswa)
4. Discussing Their Prediksi  Menggunakan pola-  Membuat prediksi
Predictions pola hasil mengenai hal apa saja
(Tahapan ini untuk pengamatan yang dapat terjadi di
99

No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
mengetahui hasil  Mengemukakan apa dalam praktikum
diskusi yang dilakukan yang mungkin nanti, baik itu dari
oleh siswa dan bisa terjadi pada keadaan proses praktikum
menimbulkan yang belum diamati ataupun hasil
pertanyaan dalam praktikum.
mendapatkan jawaban
dari diskusi tersebut
terutama mengenai hal-
hal yang akan
dipraktikumkan)
Mengajukan  Bertanya apa,  Mengajukan
Pertanyaan bagaimana, dan pertanyaan dari hasil
mengapa diskusi ataupun dari
 Bertanya untuk hal yang belum
memnita penjelasan mengenai praktikum
 Mengajukan yang akan dilakukan
pertanyaan yang baik itu kepada
berlatar belakang kelompok lain
hipotesis ataupun guru.
 Membuat pertanyaan
yang berhubungan
dengan materi
berkaitan dengan
praktikum yang baru
dikenal.
Membuat Hipotesis  Mengetahui bahwa  Membuat suatu
ada lebih dari satu pernyataan mengenai
kemungkinan hal yang akan
penjelasan dari satu mungkin terjadi pada
kejadian praktikum jika ada
100

No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
 Menyadari bahwa bahan yang diganti
suatu penjelasan dan bagaimana hasil
perlu diuji atau proses yang akan
kebenarannya terjadi
dengan memperoleh
bukti lebih banyak
atau melakukan cara
pemecahan masalah
2. Observation 5. Observation Merencanakan  Menentukan  Merancang percobaan
Observation (observasi) (Dalam tahapan ini Percobaan alat/bahan/sumber dengan cara
yaitu melakukan siswa kembali yang akan mengamati sketsa
penelitian/pengamatan apa mengingat materi atau digunakan langkah kerja yang
yang terjadi pada suatu gambaran yang  Menentukan ada di dalam lembar
peristiwa. Pada tahap ini berhubungan dengan variable/faktor kerja
bisa dilakukan materi yang akan penentu  Mengetahui tahapan-
penyelidikan/percobaan/ dipelajari)  Menentukan apa tahapan yang akan
eksperimen, pengumpulan yang akan diukur, dilakukan saat
data, dan analisis data diamati, dicatat praktikum mulai dari
untuk menguji prediksi  Menetukan apa yang awal sampai dengan
yang telah diajukan.) akan dilaksanakan selesai
berupa langkah kerja
Menggunakan Alat  Memakai alat/bahan  Mengetahui cara
dan Bahan  Mengetahui alasan penggunaan
mengapa alat/bahan yang akan
menggunakan digunakan di dalam
alat/bahan praktikum yang akan
 Mengetahui dilakukan
bagaimana
menggunakan
alat/bahan
101

No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
Observasi  Menggunakan  Penggunaan indera
sebanyak mungkin berupa mulut untuk
indera berbicara menjawab
 Mengumpulkan/men pertanyaan, telinga
ggunakan fakta yang untuk mendengarkan
relevan pertnyaan dan
penjelasan serta mata
untuk melihat lembar
kerja yang berisi data
ataupun wacana
 Melalui diskusi dalam
menjawab pertanyaan
yang ada di dalam
lembar kerja berupa
data atau wacana
3. Explain 6. Explanation Berkomunikasi  Mengubah bentuk  Menyampaikan hasil
(siswa dalam hal ini penyajian dari percobaan baik
sering kali membentuk  Memberikan/mengg itu berupa data
ide-ide melalui bicara ambarkan data pengamatan,
dan menulis. Dalam empiris hasil perhitungan, dan
kelompok hasil ide-ide percobaan atau reaksi.
dapat tertuang dalam pengamatan dengan  Bisa menghubungkan
penulisan yang grafik atau tabel hasil prediksi yang
berisikan penjelasan atau diagram telah didiskusikan
hasil diskusi maupun  Menyusun dan terhadap hasil
praktikum yang akan menyampaikan percobaan yang
dilakukan) laporan secara dilakukan.
sistematis
 Menjelaskan hasil
percobaan atau
102

No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
penelitian 
 Membaca grafik
atau tabel atau
diagram
 Mendiskusikan hasil
kegiatan suatu
masalah atau suatu
peristiwa
7. Providing the Menerapkan  Menggunakan  Penggunaan konsep
Scientific Konsep konsep yang telah yang didapat di dalam
Explanation dipelajari dalam titrasi asam basa
(Menuliskan kembali situasi baru mengenai cara
hasil diskusi maupun  Menggunakan menghitung
hasil praktikum yang konsep pada konsentrasi larutan
telah dilakukan) pengalaman baru yang dicari beserta
8. Follow-Up untuk menjelaskan reaksi dapat
(Dengan apa yang sedang diselesaikan juga
memberikan tugas terjadi daam bentuk
berupa laporan pertanyaan meskipun
ataupun tidak melakukan
menuliskan praktikum titrasi asam
kembali apa saja basa.
yang didapat dari
praktikum yang
telah dilakukan dan
guru selain
memberikan tugas
juga menilai
aktivitas sampai
tugas yang telah
103

dilakukan oleh
siswa)
Keterangan Sumber :

1. Pembelajaran POE
Buku Sumber bagi Dosen LPTK (Lembaga Tenaga Pendidikan Tenaga Kependidikan). Pembelajaran IPA SMP di LPTK.
Dibantu Melalui Program United States Agency for International Development (USAID). Juni 2014. Hal. 7-8
2. Langkah-langkah Pembelajaran POE
Haysom, John and Michael Bowen. Predict, Observe, Explain. Activities Enchasing Scientific Understanding. 2010. NSTA
(National Science Teachers Association) Press. Arlington, Virgina. Pages : x-xi
3. Aspek-aspek KPS
Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Cetakan I. 2005. Universitas Negeri Malang (UM Press). Hal. 86-87.
104

Lampiran 5
Kisi-kisi Instrumen Penilaian KPS pada Pembelajaran POE

Mode
Pembelajaran Aspek KPS Sub
No POE (Predict, (Keterampilan Indikator Indikator Kegiatan Skor Saran
Observe and Proses Sains) Siswa
Explain)
1. Predict Obsevasi Siswa Memahami Siswa duduk 4 : Duduk sesuai
diharapkan bisa wacana di sesuai dengan dengan kelompok
memahami LKS dalam LKS kelompok dan dan mendengarkan
baik itu dari melalui mendengarkan arahan dari guru
wacana, langkah mebaca dan arahan dari tanpa bersuara serta
kerja dan menjawab guru tidak meggangu
perhitungan pertanyaan kelompok lain
titrasi asam basa yang ada di 3 : Duduk sesuai
dalam LKS dengan kelompok
dan mendengarkan
arahan dari guru
tanpa bersuara
2 : Duduk sesuai
dengan kelompok
dan mendengarkan
arahan dari guru
bersuara
1 : Duduk tidak sesuai
dengan kelompok
dan mendengarkan
arahan dari guru
bersuara, tidak
mengganggu
kelompok lain
105

0 : Duduk tidak sesuai


dengan kelompok
dan tidak
mendengarkan
arahan dari guru
serta menggagu
kelompok lain
Siswa 4 : Menjawab semua
membaca pertanyaan yang
wacana dan berhubungan dengan
memahami wacana yang ada di
wacana di dalam LKS dengan
dalam LKS baik dan benar
3 : Menjawab semua
pertanyaan yang
berhubungan dengan
wacana yang ada di
dalam LKS dengan
benar
2 : Menjawab sebagian
pertanyaan yang
berhubungan dengan
wacana yang ada di
dalam LKS dengan
baik
1 : Menjawab sebagian
pertanyaan yang
berhubungan dengan
wacana yang ada di
dalam LKS dengan
kurang baik
0 : Tidak menjawab
semua pertanyaan
106

yang berhubungan
dengan wacana yang
ada di dalam LKS
dengan baik dan
benar
Siswa 4 : Menuliskan fakta
mengelompok- fakta :
kan fakta-fakta a. Di dalam
yang terdapat lambung terdapat
di dalam cairan asam
wacana klorida HCl
dengan
konsentrasi 0,03
M yang dikenal
sebagai asam
lambung.
b. Jika asam
lambung
berlebihan
mengakibatkan
timbulnya sakit
maag
c. Cara menetralkan
asam lambung
dengan
menggunakan
obat sakit maag
(antacid) yakni :
natrium hidrogen
karbonat
(NaHCO3),
magnesium
karbonat
107

(MgCO3) atau
kalsium karbonat
(CaCO3).
d. Gas CO2 yang
keluar dari reaksi
penetralan di
dalam tubuh
dalam bentuk
sendawa.
3 : Hanya menuliskan 4
fakta dari poin-poin
yang ada pada poin
5
2 : Hanya menuliskan 3
fakta dari poin-poin
yang ada pada poin
5
1 : Hanya menuliskan 1
atau 2 fakta dari
poin-poin yang ada
pada poin 4
0 : Tidak menuliskan
fakta-fakta yang ada
di dalam wacana.
Interpretasi Siswa 4 : Penyebab terjadinya
mencoba maag pada lambung
menghubungka dikarenakan
n dan produksi asam
menyimpulkan lambung yang
penyebab meningkat dan ini
terjadinya dapat diobati dengan
maag dan cara meminum obat
mengobati antasida yang
108

sakit maag berindak sebagai


penetral asam
lambung karena
memiliki sifat basa.
3 : Penyebab terjadinya
maag pada lambung
dikarenakan
produksi asam
lambung yang
meningkat dan ini
dapat diobati
dengan meminum
obat antasida.
2 : Penyebab terjadinya
maag pada lambung
dikarenakan
produksi asam
lambung yang
meningkat
1 : Penyebab terjadinya
maag pada lambung
dikarenakan
produksi asam
lambung
0 : Penyebab terjadinya
sakit maag karena
belum makan
Prediksi Siswa 4 : Karena sifat dari
mencoba belimbing wuluh itu
membuat asam maka akan
pernyataan mengakibatkan
mengenai sifat kadar asam di dalam
dari asam lambung akan
109

lambung dan meningkat dan sakit


pengaruh saat maag pun akan
ada makanan semakin parah.
yang masuk ke 3 : Karena sifat dari
dalam belimbing wuluh itu
lambung. asam maka akan
mengakibatkan
kadar asam di dalam
lambung akan
meningkat.
2 : Karena sifat dari
belimbing wuluh itu
asam dan membuat
sakit maag.
1 : Karena sifat dari
belimbing wuluh itu
asam
0 : Tidak menjawab
Mengajukan Siswa 4 : Mengajukan
Pertanyaan mencoba pertanyaan
bertanya berasarkan wacana
melalui dan sesuai dengan
wacana yang materi yang
telah dibaca akan
dan dipraktikumkan.
menghubungka 3 : Mengajukan
nnya dengan pertanyaan
materi yang berdasarkan wacana
akan dan sedikit sesuai
dipraktikumka dengan materi
n yang akan
dipraktikumkan
2 : Mengajukan
110

pertanyaan sedikit
berdasarkan wacana
dan sedikit sesuai
dengan materi yang
akan dipraktikumkan
1 : Mengajukan
pertanyaan sedikit
berdasarkan wacana
dan tidak sesuai
dengan materi yang
akan dipraktikumkan
0 : Tidak mengajukan
pertanyaan
berdasarkan wacana
dan tidak sesuai
dengan materi yang
akan dipraktikumkan
Hipotesis Siswa 4 : Membuat jawaban
membuat sementara
hipotesis yang berdasarkan wacana
baik dan benar dan sesuai dengan
berdasarkan materi yang akan
wacana dan diajarkan.
materi titrasi 3 : Membuat jawaban
asam basa sementara
berdasarkan wacana
dan sedikit sesuai
dengan materi yang
akan diajarkan.
2 : Membuat jawaban
sementara sedikit
berdasarkan wacana
dan sedikit sesuai
111

dengan materi yang


akan diajarkan.
1 : Membuat jawaban
sementara sedikit
berdasarkan wacana
dan tidak sesuai
dengan materi yang
akan diajarkan.
0 : Membuat jawaban
sementara tidak
berdasarkan wacana
dan tidak sesuai
dengan materi yang
akan diajarkan.
2. Observe Merancang Siswa dapat Siswa Siswa 4 : Mengambil buret,
Percobaan merancang mengambil mengambil, klem 4 jari, statif,
percobaan titrasi alat dan bahan membersihkan gelas ukur, gelas
asam basa yang akan dan kimia, pipet tetes
digunakan di mengeringkan (dibersihkan dan
dalam alat yang akan dikeringkan) dan
percobaan digunakan kertas putih.
titrasi asam 3 : Mengambil buret,
basa klem 4 jari, statif,
gelas ukur, gelas
kimia dan pipet
tetes (dibersihkan
dan dikeringkan)
2 : Mengambil buret,
klem 4 jari, statif,
gelas ukur, gelas
kimia dan pipet
tetes (dibersihkan)
1 : Mengambil buret,
112

klem 4 jari, statif,


gelas ukur, gelas
kimia dan pipet
tetes (dibersihkan
sebagian saja)
0 : Mengambil buret,
klem 4 jari, statif,
gelas ukur, gelas
kimia dan pipet
tetes (tidak
dibersihkan dan
tidak dikeringkan)
Siswa 4 : Mengambil larutan
mengambil NaOH 50 mL, HCl 5
bahan sesuai mL,CH3COOH 5
dengan mL dan indikator pp
percobaan 3 : Mengambil larutan
NaOH 50 mL,
HCl 5 mL atau
CH3COOH 5 mL
dan indikator pp
2 : Mengambil larutan
NaOH lebih dari 50
mL, HCl 5 mL atau
CH3COOH 5 mL
dan indikator pp
1 : Mengambil larutan
NaOH kurang dari
50 mL, HCl 5 mL
atau CH3COOH 5
mL dan indikator pp
0 : Tidak mengambil
bahan
113

Siswa 4 : Merangkai alat


merangkai alat percobaan titrasi
percobaan sesuai dengan sketsa
titrasi asam di dalam LKS
basa sesuai dengan benar dan
dengan sketsa tepat.
di dalam LKS 3 : Merangkai alat
percobaan titrasi
sesuai dengan sketsa
di dalam LKS
dengan benar.
2 : Merangkai alat
percobaan titrasi
sesuai dengan sketsa
di dalam LKS
1 : Merangkai alat
percobaan titrasi
sesuai dengan sketsa
di dalam LKS
kurang tepat
0 : Merangkai alat
percobaan titrasi
sesuai dengan sketsa
di dalam LKS
dengan tidak benar
dan tdak tepat.
Menggunakan Siswa dapat Siswa Siswa 4 : Mengambil dan
alat dan bahan melakukan menggunakan mengukur mengukur volume
percobaan titrasi alat dan bahan volume NaOH NaOH 50 mL
asam basa yang akan 50 mL, menggunakan gelas
digunakan di menggunakan ukur dengan tepat,
dalam gelas ukur dan memasukkan ke
percobaan membaca skala dalam gelas kimia
114

titrasi asam dengan tepat yang kering dan


basa dan benar. bersih. Kemudian
Serta memasukkan larutan
memasukkann ke dalam buret
ya ke dalam tanpa ada
buret. gelembung udara
setelah kran buret.
3 : Mengambil dan
mengukur volume
NaOH 50 mL
menggunakan gelas
ukur dengan tepat,
memasukkan ke
dalam gelas kimia
yang bersih.
Kemudian,
memasukkan larutan
ke dalam buret
tanpa ada
gelembung udara
setelah kran buret.
2 : Mengambil dan
mengukur volume
NaOH 50 mL
menggunakan gelas
ukur dengan kurang
tepat, memasukkan
ke dalam gelas kimia
yang kering.
Kemudian
memasukkan larutan
ke dalam buret tanpa
ada gelembung
115

udara setelah kran


buret.
1 : Mengambil dan
mengukur volume
NaOH 50 mL
menggunakan gelas
ukur dengan
kurang tepat,
memasukkan ke
dalam gelas kimia
yang belum kering.
Kemudian
memasukkan larutan
ke dalam buret ada
gelembung udara
setelah kran buret.
0 : Mengambil dan
mengukur volume
NaOH 50 mL
menggunakan gelas
ukur dengan tidak
tepat, memasukkan
ke dalam gelas kimia
yang tidak kering
dan tidak bersih .
Kemudian
memasukkan larutan
ke dalam buret ada
gelembung udara
setelah kran buret.
Siswa 4 : Siswa mengambil
mengukur dan mengukur
volume volume HCl 5 mL
116

CH3COOH dan CH3COOH 5


dan HCL 5 mL menggunakan
mL, gelas ukur dengan
menggunakan tepat dan
gelas ukur dan memasukkan ke
membaca skala dalam Erlenmeyer
dengan tepat kimia yang kering
dan benar. dan bersih.
Serta 3 : Siswa mengambil
memasukkann dan mengukur
ya ke dalam volume HCl 5 mL
erlenmeyer. dan CH3COOH 5
mL menggunakan
gelas ukur dengan
tepat dan
memasukkan ke
dalam Erlenmeyer
kimia yang bersih.
2 : Siswa mengambil
dan mengukur
volume HCl 5 mL
dan CH3COOH 5
mL menggunakan
gelas ukur dengan
kurang tepat dan
memasukkan ke
dalam Erlenmeyer
kimia yang bersih.
1 : Siswa mengambil
dan mengukur
volume HCl 5 mL
dan CH3COOH 5
mL menggunakan
117

gelas ukur dengan


kurang tepat dan
memasukkan ke
dalam Erlenmeyer
kimia yang tidak
bersih.
0 : Siswa tidak
mengambil dan tidak
mengukur volume
HCl 5 mL dan
CH3COOH 5 mL
tidak menggunakan
gelas ukur dengan
tidak tepat dan
memasukkan ke
dalam Erlenmeyer
kimia yang tidak
kering dan tidak
bersih.
Siswa 4 : Menambahkan 3
menambahkan tetes indikator pp
indikator pp dengan tepat.
sebanyak 3 3 : Menambahkan 1-2
tetes ke dalam tetes indikator pp
erlenmeyer. dengan tepat
2 : Menambahkan 3
tetes indikator pp
mengenai dinding
erlenmeyer
1 : Menambahkan lebih
dari 3 tetes indikator
pp
0 : Tidak menambahkan
118

indikator pp
Siswa dapat 4 : Membaca skala
membaca skala volume awal NaOH
volume awal yang ada di dalam
NaOH yang buret dengan tepat
ada di dalam dan benar (miniskus
buret. bawah).
3 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan tepat
(miniskus bawah).
2 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan benar
(miniskus bawah).
1 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan kurang
tepat
0 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan tidak
tepat dan tidak
benar.
Siswa 4 : Tangan kiri/kanan
melakukan memutar kran buret
proses titrasi secara perlahan,
dengan baik tangan kiri/kanan
dan benar. menggoyangkan
119

erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
meletakkan kertas
putih di bawah
erlenmeyer dan
menghentikan titrasi
saat muncul warna
merah muda.
3 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
secara perlahan,
tangan kiri/kanan
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
dan menghentikan
titrasi saat muncul
warna merah muda.
2 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
secara perlahan,
tangan kiri/kanan
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
dan menghentikan
titrasi saat muncul
warna merah.
1 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
120

secara tidak
perlahan, tangan
kiri/kanan
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
dan menghentikan
titrasi saat muncul
warna merah
keungunan.
0 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
secara tidak
perlahan, tangan
kiri/kanan
tidak
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
tidak sejajar dengan
skala volume pada
buret, dan
menghentikan titrasi
saat muncul warna
biru keungunan.
Siswa dapat 4 : Membaca skala
membaca skala volume akhir NaOH
akhir volume yang ada di dalam
NaOH yang buret dengan tepat
ada di dalam dan benar (miniskus
buret. bawah).
3 : Membaca skala
volume akhir NaOH
121

yang ada di dalam


buret dengan tepat
(miniskus bawah).
2 : Membaca skala
volume akhir NaOH
yang ada di dalam
buret dengan benar
(miniskus bawah).
1 : Membaca skala
volume akhir NaOH
yang ada di dalam
buret dengan kurang
tepat.
0 : Membaca skala
volume akhir NaOH
yang ada di dalam
buret dengan tidak
tepat dan tidak
benar.
Siswa 4 : Mengembalikan,
mengembalika membersihkan dan
n, mengeringkan alat
membersihkan yang telah
dan digunakan
mengeringkan pada tempat semula.
alat yang telah 3 : Mengembalikan dan
digunakan membersihkan
pada tempat alat yang telah
semula. digunakan pada
tempat semula.
2 : Mengembalikan dan
membersihkan
alat yang telah
122

digunakan.
1 : Mengembalikan dan
membersihkan
alat yang telah
digunakan tidak
pada tempat semula
(masih di meja
kerja).
0 : Tidak
mengembalikan,
tidak membersihkan
dan tidak
mengeringkan
alat yang telah
digunakan tidak
pada tempat semula
Klasifikasi Siswa 4 : Mencatat kondisi
(Mengelompok mencatat hasil awal larutan yang
kan) pengamatan akan dititrasi
sebelum dan sebelum (larutan tak
sesudah berwarna) dan
praktikum sesudah praktikum
(larutan berwarna
merah muda saat
praktikum selesai).
Larutan yang
diketahui
konsentrasinya
dinamai titrat/titter,
sedangkan larutan
yang akan diketahui
dinamai titran.
3 : Mencatat kondisi
123

awal larutan yang


akan dititrasi
sebelum (larutan tak
berwarna)
dan sesudah
praktikum (larutan
berwarna merah
muda saat praktikum
selesai). Larutan
NaOH diketahui
konsentrasinya,
sedangkan larutan
CH3COOH/HCl
yang belum
diketahui
konsentrasinya.
2 : Mencatat kondisi
awal larutan yang
akan dititrasi
sebelum (larutan tak
berwarna) dan
sesudah praktikum
(larutan berwarna
merah muda saat
praktikum selesai).
1 : Mencatat kondisi
awal larutan yang
akan dititrasi
sebelum (larutan tak
berwarna) dan
sesudah praktikum
(larutan berwarna
merah kebiruan saat
124

praktikum selesai).
0 : Tidak mencatat
pengamatan.
3. Explain Mengkomunika Siswa dapat Siswa Siswa 4 : Mencatat volume
sikan meyimpulkan meyajikan data mencatat awal dan akhir dari
serta dari hasil volume awal larutan NaOH pada
menyajikan percobaan dan akhir dari tabel yang telah
hasil percobaan titrasi asam larutan NaOH disediakan dalam
titrasi asam basa. LKS
basa. 3 : Mencatat volume
awal dan akhir dari
larutan NaOH tidak
dalam bentuk tabel
2 : Hanya mencatat
volume awal/volume
akhir dari larutan
NaOH pada buret
1 : Hanya mencatat
volume awal larutan
NaOH pada buret.
0 : Tidak mencatat
volume awal dan
volume akhir larutan
NaOH pada buret
Siswa 4 : Menghitung dan
menghitung mencari konsentrasi
dan mencari hasil titrasi asam
konsentrasi basa dengan benar
dari data hasil serta membuat
percobaan reaksi asam basa
titrasi beserta fasanya
3 : Menghitung dan
mencari konsentrasi
125

hasil titrasi asam


basa dengan benar
serta membuat
reaksi asam basa
2 : Menghitung dan
mencari konsentrasi
hasil titrasi asam
basa dengan benar
1 : Menghitng dan
mencari konsentrasi
hasil titrasi asam
basa kurang benar
0 : Tdak menghitung
dan tidak mencari
konsentrasi hasil
titrasi asam basa
dengan benar serta
tidak membuat
reaksi asam basa
beserta fasanya
Siswa Siswa menulis 4 : Menulis hasil titrasi
menyimpulkan hasil titrasi asam basa pada LKS
data dari hasil asam basa dan pada tabel
percobaan menyimpulkan pengamatan yang
titrasi asam tentang telah disediakan.
basa. praktikum Serta menyimpulkan
titrasi asam titrasi asam basa
basa dengan lengkap.
3 : Menulis hasil titrasi
asam basa pada LKS
pada tabel
pengamatan yang
telah disediakan.
126

Serta menyimpulkan
titrasi asam basa
kurang lengkap.
2 : Menulis hasil titrasi
asam basa pada LKS
pada tabel
pengamatan yang
telah disediakan.
1 : Menulis hasil titrasi
asam basa pada LKS
tidak pada tabel
pengamatan yang
telah disediakan.
0 : Menulis hasil titrasi
asam basa pada LKS
pada tabel
pengamatan yang
telah disediakan.
Serta menyimpulkan
titrasi asam basa
dengan lengkap.
Siswa 4 : Siswa membuat
mengerjakan laporan praktikum
laporan secara sistematis dan
praktikum tepat
dengan 3 : Siswa membuat
sistematis dan laporan praktikum
tepat secara kurang
sistematis dan tepat
2 : Siswa membuat
laporan praktikum
secara tidak
sistematis dan tepat
127

1 : Siswa membuat
laporan praktikum
tapi tidak sitematis
0 : Siswa tidak
membuat laporan
Menerapkan Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat 4 : Mengerjakan soal
konsep menentukan menentukan menentukkan mengenai titrasi
konsentrasi konsentrasi dengan benar asam basa dengan
larutan larutan pada kadar tepat dan benar
berdasarkan data soal di dalam konsentrasi (menulis hal
yang ada. LKS larutan titrasi apa yang diketahui
asam basa dan ditanya, menulis
dalam bentuk reaksi kimia beserta
soal. fasanya dan
menuliskan hasil
perhitungan dengan
tepat).
3 : Mengerjakan soal
mengenai titrasi
asam basa dengan
tepat dan benar
(menulis hal
apa yang diketahui
dan ditanya, menulis
reaksi kimia dan
menuliskan hasil
pehitungan dengan
tepat).
2 : Mengerjakan soal
mengenai titrasi
asam basa dengan
tepat dan benar
(menulis hal
128

apa yang diketahui


dan ditanya, menulis
reaksi kimia dan
menuliskan hasil
pehitungan kurang
tepat).
1 : Mengerjakan soal
mengenai titrasi
asam basa dengan
tepat dan benar
(menulis hal
apa yang diketahui,
tidak menulis
reaksi kimia dan
menuliskan hasil
pehitungan kurang
tepat).
0 : Mengerjakan soal
mengenai titrasi
asam basa dengan
perhitungan yang
salah.
129

Komentar dan Saran :

………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………..,……………………201…….

Validator

Nama : ……………………………………

NIP : …….…………………………….
Lampiran 6 130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
Lampiran 7 163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175

Lampiran 8 Hasil Persentase Hasil Validasi

VALIDASI AWAL
a. Aspek Format Instrumen Penilaian
No Pernyataan Skor % Ket
1. Kejelasan sistem penomoran dalam instrumen 0 0 0 Sangat Kurang
2. Kerapihan letak indikator dalam instrumen 0 0 0 Sangat Kurang
3. Kejelasan penulisan instrumen penilaian 0 1 50 Cukup
Rata-rata 16,67 Sangat Kurang

b. Aspek Bahasa Instrumen Penilaian


No Pernyataan Skor % Ket
1. Bahasa yang digunakan sesusai dengan EYD 0 1 50 Cukup
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 0 1 50 Cukup
3. Kalimat yang digunakan sederhana 0 0 0 Sangat Kurang
Rata-rata 33,33 Kurang
176

c. Aspek Isi Instrumen Penilaian


No Pernyataan Skor % Ket
1. Kejelasan isi lembar observasi 0 0 0 Sangat Kurang
2. Pernyataan dalam lembar observasi mempunyai tujuan yang 0 1 50 Cukup
jelas
Rata-rata 25 Kurang

d. Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)


No Pernyataan Skor % Ket
1. Lembar observasi dapat menilai KPS dalam Pembelajaran 0 1 50 Cukup
POE
Rata-rata 50 Cukup
177

VALIDASI AKHIR
a. Aspek Format Instrumen Penilaian
No Pernyataan Skor % Ket
1. Kejelasan sistem penomoran dalam instrumen 1 1 100 Sangat Baik
2. Kerapihan letak indikator dalam instrumen 1 1 100 Sangat Baik
3. Kejelasan penulisan instrumen penilaian 1 1 100 Sangat Baik
Rata-rata 100 Sangat Baik

b. Aspek Bahasa Instrumen Penilaian


No Pernyataan Skor % Ket
1. Bahasa yang digunakan sesusai dengan EYD 1 1 100 Sangat Baik
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 1 1 100 Sangat Baik
3. Kalimat yang digunakan sederhana 1 1 100 Sangat Baik
Rata-rata 100 Sangat Baik
178

c. Aspek Isi Instrumen Penilaian


No Pernyataan Skor % Ket
1. Kejelasan isi lembar observasi 1 1 100 Sangat Baik
2. Pernyataan dalam lembar observasi mempunyai tujuan yang 1 1 100 Sangat Baik
jelas
Rata-rata 100 Sangat Baik

d. Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)


No Pernyataan Skor % Ket
1. Lembar observasi dapat menilai KPS dalam Pembelajaran 1 1 100 Sangat Baik
POE
Rata-rata 100 Sangat Baik
179
Lampiran 9

Pengembangan Instrumen Penilaian KPS


(Keterampilan Proses Sains) dalam
Pembelajaran POE (Predict, Observe and
Explain) pada Titrasi Asam Basa

Ricky Gunawan

2015
180

Kisi-kisi Instrumen Penilaian KPS pada Pembelajaran POE

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS

1. Untuk Penilaian di dalam LKS


No. Indikator KPS Nomor Pernyataan
1. Observasi (Predict) 1,2
2. Klasifikasi (Predict) 3
3. Interpretasi (Predict) 4
4. Prediksi (Predict) 5
5. Mengajukan Pertanyaan (Predict) 6
6. Membuat Hipotesis (Predict) 7

2. Untuk Penilaian di dalam Observasi Praktikum


No Indikator Sub Indikator Nomor Pernyataan
1. Merancang Merencanakan Percobaan (Observe) 1, 2,3,4,5
2. Melakukan Observasi (Observe) 7,10,13
Menggunakan Alat dan Bahan (Observe) 6,8,9,11,12,14,15,16,17
3. Menyimpulkan Mengkomunikasikan (Explain) 18
4. Menyajikan Mengkomunikasikan (Explain) 19,21
Menerapkan Konsep (Explain) 20,22
181

LEMBAR PENILAIAN DI DALAM LKS

Nama :

Kelas :

Petunjuk :

1. Angket penilaian ini digunakan untuk menilai kegiatan siswa melalui LKS.
2. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian observer.
3. Adapun petunjuk kriteria penilaian dapat observer lihat pada rubrik yang telah disediakan.

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam LKS Skor


4 3 2 1 0
1. Siswa duduk sesuai dengan kelompok dan mendengarkan
arahan dari guru
2. Siswa memahami wacana yang ada di dalam LKS
3. Siswa mengelompokkan fakta-fakta yang ada di dalam wacana
4. Siswa mencoba menghubungkan dan menyimpulkan penyebab
terjadinya maag dan cara mengobati sakit maag
5. Siswa mencoba membuat pernyataan mengenai sifat dari asam
lambung dan pengaruh saat ada makanan yang masuk ke dalam
lambung
6. Setelah membaca wacana siswa membuat pertanyaan dengan
menghubungkan dengan materi yang akan dipraktikumkan
7. Siswa membuat hipotesis yang baik dan benar

……………………,……………..201…
Observer

(………………………………………...)
182

LEMBAR RUBRIK PENILAIAN DI DALAM LKS

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam LKS Skor


1. Siswa duduk sesuai dengan kelompok dan mendengarkan 4 : Duduk sesuai dengan kelompok dan mendengarkan arahan dari
arahan dari guru guru tanpa bersuara serta tidak meggangu kelompok lain
3 : Duduk sesuai dengan kelompok dan mendengarkan arahan dari
guru tanpa bersuara
2 : Duduk sesuai dengan kelompok dan mendengarkan arahan dari
guru bersuara
1 : Duduk tidak sesuai dengan kelompok dan mendengarkan
arahan dari guru bersuara, tidak mengganggu kelompok lain
0 : Duduk tidak sesuai dengan kelompok dan tidak mendengarkan
arahan dari guru serta menggagu kelompok lain
2. Siswa memahami wacana yang ada di dalam LKS 4 : Menjawab semua pertanyaan yang berhubungan dengan
wacana yang ada di dalam LKS dengan baik dan benar
3 : Menjawab semua pertanyaan yang berhubungan dengan
wacana yang ada di dalam LKS dengan benar
2 : Menjawab sebagian pertanyaan yang berhubungan dengan
wacana yang ada di dalam LKS dengan benar
1 : Menjawab sebagian pertanyaan yang berhubungan dengan
wacana yang ada di dalam LKS dengan kurang baik
0 : Tidak menjawab semua pertanyaan yang berhubungan dengan
wacana yang ada di dalam LKS dengan baik dan benar
3. Siswa mengelompokkan fakta-fakta yang ada di dalam 4 : Menuliskan fakta-fakta :
wacana a. Di dalam lambung terdapat cairan asam klorida HCl dengan
konsentrasi 0,03 M yang dikenal sebagai asam lambung.
b. Jika asam lambung berlebihan mengakibatkan timbulnya
sakit maag
c. Cara menetralkan asam lambung dengan menggunakan obat
sakit maag (antacid) yakni : natrium hidrogen karbonat
(NaHCO3), magnesium karbonat (MgCO3) atau kalsium
karbonat (CaCO3).
183

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam LKS Skor


d. Gas CO2 yang keluar dari reaksi penetralan di dalam tubuh
dalam bentuk sendawa.
3 : Hanya menuliskan 3 fakta dari poin-poin yang ada pada poin
4
2 : Hanya menuliskan 2 fakta dari poin-poin yang ada pada poin
5
1 : Hanya menuliskan 1 fakta dari poin-poin yang ada pada
poin 4
0 : Tidak menuliskan fakta-fakta yang ada di dalam wacana.
4. Siswa mencoba menghubungkan dan menyimpulkan 4 : Penyebab terjadinya maag pada lambung dikarenakan
penyebab terjadinya maag dan cara mengobati sakit maag produksi asam lambung yang meningkat dan ini dapat diobati
dengan meminum obat antasida yang berindak sebagai
penetral asam lambung karena memiliki sifat basa.
3 : Penyebab terjadinya maag pada lambung dikarenakan
produksi asam lambung yang meningkat dan ini dapat diobati
dengan meminum obat antasida.
2 : Penyebab terjadinya maag pada lambung dikarenakan
produksi asam lambung yang meningkat
1 : Penyebab terjadinya maag pada lambung dikarenakan
produksi asam lambung
0 : Penyebab terjadinya sakit maag karena belum makan
5. Siswa mencoba membuat pernyataan mengenai sifat dari 4 : Karena sifat dari belimbing wuluh itu asam maka akan
asam lambung dan pengaruh saat ada makanan yang mengakibatkan kadar asam di dalam lambung akan meningkat
masuk ke dalam lambung dan sakit maag pun akan semakin parah.
3 : Karena sifat dari belimbing wuluh itu asam maka akan
mengakibatkan kadar asam di dalam lambung akan meningkat.
2 : Karena sifat dari belimbing wuluh itu asam dan membuat
sakit maag.
1 : Karena sifat dari belimbing wuluh itu asam
0 : Tidak menjawab
184

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam LKS Skor


6. Setelah membaca wacana siswa membuat pertanyaan 4 : Mengajukan pertanyaan berasarkan wacana dan sesuai dengan
dengan menghubungkan dengan materi yang akan materi yang akan dipraktikumkan.
dipraktikumkan 3 : Mengajukan pertanyaan berdasarkan wacana dan sedikit sesuai
dengan materi yang akan dipraktikumkan
2 : Mengajukan pertanyaan sedikit berdasarkan wacana dan sedikit
sesuai dengan materi yang akan dipraktikumkan
1 : Mengajukan pertanyaan sedikit berdasarkan wacana dan tidak
sesuai dengan materi yang akan dipraktikumkan
0 : Tidak mengajukan pertanyaan berdasarkan wacana dan tidak
sesuai dengan materi yang akan dipraktikumkan
7. Siswa membuat hipotesis yang baik dan benar 4 : Membuat jawaban sementara berdasarkan wacana dan sesuai
dengan materi yang akan diajarkan.
3 : Membuat jawaban sementara berdasarkan wacana dan sedikit
sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
2 : Membuat jawaban sementara sedikit berdasarkan wacana
dan sedikit sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
1 : Membuat jawaban sementara sedikit berdasarkan wacana
dan tidak sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
0 : Membuat jawaban sementara tidak berdasarkan wacana
dan tidak sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
185

LEMBAR PENILAIAN DI DALAM OBSERVASI PRAKTIKUM SISWA

Nama :

Kelas :

Petunjuk :

1. Angket penilaian ini digunakan untuk menilai kegiatan praktikum siswa.


2. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian observer.
3. Adapun petunjuk kriteria penilaian dapat observer lihat pada rubrik yang telah disediakan.

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Praktikum Skor


4 3 2 1 0
1. Siswa mengambil alat yang akan digunakan
2. Siswa membersihkan alat yang akan digunakan
3. Siswa mengeringkan alat yang akan digunakan
4. Siswa mengambil bahan sesuai dengan percobaan
5. Siswa membuat sketsa praktikum titrasi asam basa di dalam
LKS
6. Siswa mengukur volume NaOH 50 mL dengan menggunakan
gelas ukur
7. Siswa membaca volume NaOH di dalam gelas ukur
8. Memasukkan NaOH ke dalam buret dengan benar dan tepat
9. Siswa mengukur volume CH3COOH atau HCl 5 mL dengan
menggunakan gelas ukur
10. Siswa membaca volume CH3COOH atau HCl 5 mL di dalam
gelas ukur
11 Memasukkan CH3COOH atau HCl 5 mL ke dalam erlenmeyer
12. Siswa menambahkan indikator pp sebanyak 3 tetes ke dalam
erlenmeyer.
13. Siswa dapat membaca skala volume NaOH yang ada di dalam
buret.
186

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Praktikum Skor


4 3 2 1 0
14. Siswa melakukan proses titrasi dengan baik dan benar.
15. Siswa membersihkan alat yang telah digunakan
16. Siswa mengeringkan alat yang telah digunakan
17. Siswa mengembalikan alat yang telah digunakan ke tempat
semula
18. Siswa mencatat hasil pengamatan
19. Siswa menghitung dan mencari konsentrasi dari data hasil
percobaan titrasi
20. Siswa menyimpulkan tentang praktikum titrasi asam basa
21. Siswa mengerjakan laporan praktikum dengan sistematis dan
tepat
22. Siswa dapat menentukkan dengan benar kadar konsentrasi
larutan titrasi asam basa dalam bentuk soal.

……………………,……………..201…
Observer

(…………………………………………)
187

LEMBAR RUBRIK PENILAIAN DI DALAM OBSERVASI PRAKTIKUM

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Skor


Praktikum
1. Siswa mengambil alat yang akan digunakan 4 : Mengambil statif, klem 4 jari, buret, erlenmeyer, gelas kimia,
pipet tetes, corong, gelas ukur dan kertas putih
3 : Tidak mengambil 1 alat dari poin keempat
2 : Tidak mengambil 2 alat dari poin keempat
1 : Tidak mengambil 3 alat dari poin keempat
0 : Tidak mengambil semua alat
2. Siswa membersihkan alat yang akan digunakan 4 : Membersihkan semua bagian dari buret, Erlenmeyer, gelas
kimia, corong dan gelas ukur
3 : Membersihkan buret, Erlenmeyer, gelas kimia, corong
dan gelas ukur
2 : Tidak membersihkan 1 alat dari poin keempat
1 : Tidak membersihkan 2 alat dari poin keempat
0 : Tidak membersihkan semua bagian alat yang akan digunakan
pada poin keempat
3. Siswa mengeringkan alat yang akan digunakan 4 : Mengeringkan semua bagian alat Erlenmeyer, gelas kimia,
corong dan gelas ukur
3 : Mengeringkan sebagian dari beberapa alat pada poin keempat
2 : Tidak mengeringkan 1 alat dari poin keempat
1 : Tidak mengeringkan 2 alat dari poin keempat
0 : Tidak mengeringkan semua bagian alat pada poin keempat
4. Siswa mengambil bahan sesuai dengan percobaan 4 : Mengambil larutan NaOH 50 mL, HCl 5 mL,CH3COOH 5
mL dan indikator pp
3 : Mengambil larutan NaOH 50 mL, HCl 5 mL atau
CH3COOH 5 mL dan indikator pp
2 : Mengambil larutan NaOH lebih dari 50 mL, HCl 5 mL atau
CH3COOH 5 mL dan indikator pp
1 : Mengambil larutan NaOH kurang dari 50 mL, HCl 5 mL
atau CH3COOH 5 mL dan indikator pp
0 : Tidak mengambil bahan
188

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Skor


Praktikum
5. Siswa membuat sketsa praktikum titrasi asam basa di dalam 4 : Membuat sketsa praktikum tirasi asam basa pada LKS dengan
LKS tepat dan benar
3 : Membuat sketsa praktikum tirasi asam basa pada LKS dengan
benar
2 : Membuat sketsa praktikum tirasi asam basa pada LKS kurang
tepat
1 : Membuat sketsa praktikum tirasi asam basa pada LKS tidak
tepat
0 : Tidak membuat sketsa praktikum titrasi asam basa
6. Siswa mengukur volume NaOH 50 mL dengan 4 : Mengambil dan mengukur volume NaOH 50 mL dengan
menggunakan gelas ukur menggunakan gelas ukur yang bersih dan kering
3 : Mengambil dan mengukur volume NaOH 50 mL dengan
menggunakan gelas ukur yang bersih
2 : Mengambil dan mengukur volume NaOH 50 mL dengan
menggunakan gelas ukur yang tidak bersih
1 : Mengambil dan mengukur volume NaOH 50 mL tidak
menggunakan gelas ukur
0 : Tidak mengambil dan tidak mengukur volume NaOH 50 mL
7. Siswa membaca volume NaOH di dalam gelas ukur 4 : Membaca volume NaOH di dalam gelas ukur dengan tepat
dan benar (miniskus bawah)
3 : Membaca volume NaOH di dalam gelas ukur dengan tepat
(miniskus bawah)
2 : Membaca volume NaOH di dalam gelas ukur dengan benar
(miniskus bawah)
1 : Membaca volume NaOH di dalam gelas ukur kurang tepat
0 : Membaca volume NaOH di dalam gelas ukur dengan tidak
tepat dan tidak benar
8. Memasukkan NaOH ke dalam buret dengan benar dan tepat 4 : Memasukkan larutan NaOH ke dalam buret menggunakan
corong, kondisi bagian atas buret kering dan tidak ada
gelembung udara setelah kran buret
189

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Skor


Praktikum
3 : Memasukkan larutan NaOH ke dalam buret menggunakan
corong dan tidak ada gelembung udara setelah kran buret
2 : Memasukkan larutan NaOH ke dalam buret menggunakan
corong dan ada gelembung udara setelah kran buret
1 : Memasukkan larutan NaOH ke dalam buret tanpa corong
dan ada gelembung udara setelah kran buret
0 : Tidak memasukkan larutan NaOH ke dalam buret
9. Siswa mengukur volume CH3COOH atau HCl 5 mL dengan 4 : Mengambil dan mengukur volume CH3COOH atau HCl 5 mL
menggunakan gelas ukur dengan menggunakan gelas ukur yang bersih dan kering
3 : Mengambil dan mengukur volume CH3COOH atau HCl 5 mL
dengan menggunakan gelas ukur yang bersih
2 : Mengambil dan mengukur volume CH3COOH atau HCl 5 mL
dengan menggunakan gelas ukur yang tidak bersih
1 : Mengambil dan mengukur volume CH3COOH atau HCl 5 mL
tidak menggunakan gelas ukur
0 : Tidak mengambil dan tidak mengukur CH3COOH atau HCl 5
mL
10. Siswa membaca volume CH3COOH atau HCl 5 mL di 4 : Membaca volume CH3COOH atau HCl 5 mL di dalam gelas
dalam gelas ukur ukur dengan tepat dan benar (miniskus bawah)
3 : Membaca volume CH3COOH atau HCl 5 mL di dalam gelas
ukur dengan tepat (miniskus bawah)
2 : Membaca volume CH3COOH atau HCl 5 mL di dalam gelas
ukur dengan benar (miniskus bawah)
1 : Membaca volume CH3COOH atau HCl 5 mL di dalam gelas
ukur kurang tepat
0 : Membaca volume CH3COOH atau HCl 5 mL di dalam gelas
ukur dengan tidak tepat dan tidak benar
11. Memasukkan CH3COOH atau HCl 5 mL ke dalam 4 : Memasukkan larutan CH3COOH atau HCl 5 mL ke dalam
erlenmeyer erlenmeyer yang kering dan bersih
3 : Memasukkan larutan CH3COOH atau HCl 5 mL ke dalam
erlenmeyer yang bersih
190

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Skor


Praktikum
2 : Memasukkan larutan CH3COOH atau HCl 5 mL ke dalam
gelas kimia yang kering dan bersih
1 : Memasukkan larutan CH3COOH atau HCl 5 mL ke dalam
gelas kimia yang bersih
0 : Tidak memasukkan larutan CH3COOH atau HCl 5 mL ke
dalam erlenmeyer
12. Siswa menambahkan indikator pp sebanyak 3 tetes ke dalam 4 : Menambahkan 3 tetes indikator pp dengan tepat.
erlenmeyer. 3 : Menambahkan 1-2 tetes indikator pp dengan tepat
2 : Menambahkan 3 tetes indikator pp mengenai dinding
erlenmeyer
1 : Menambahkan lebih dari 3 tetes indikator pp
0 : Tidak menambahkan indikator pp
13. Siswa dapat membaca skala volume NaOH yang ada di 4 : Membaca skala volume NaOH yang ada di dalam buret
dalam buret. dengan tepat dan benar (miniskus bawah).
3 : Membaca skala volume NaOH yang ada di dalam buret
dengan tepat (miniskus bawah).
2 : Membaca skala volume NaOH yang ada di dalam buret
dengan benar (miniskus bawah).
1 : Membaca skala volume NaOH yang ada di dalam buret
dengan kurang tepat
0 : Membaca skala volume NaOH yang ada di dalam buret
dengan tidak tepat dan tidak benar.
14. Siswa melakukan proses titrasi dengan baik dan benar. 4 : Tangan kiri/kanan memutar kran buret secara perlahan,
tangan kiri/kanan menggoyangkan erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala volume pada buret, meletakkan kertas
putih di bawah erlenmeyer dan menghentikan titrasi saat
muncul warna merah muda.
3 : Tangan kiri/kanan memutar kran buret secara perlahan,
tangan kiri/kanan menggoyangkan erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala volume pada buret, dan menghentikan
titrasi saat muncul warna merah muda.
191

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Skor


Praktikum
2 : Tangan kiri/kanan memutar kran buret secara perlahan,
tangan kiri/kanan menggoyangkan erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala volume pada buret, dan menghentikan
titrasi saat muncul warna merah.
1 : Tangan kiri/kanan memutar kran buret secara tidak perlahan,
tangan kiri/kanan menggoyangkan erlenmeyer, mata sejajar
dengan skala volume pada buret, dan menghentikan titrasi saat
muncul warna merah keungunan.
0 : Tangan kiri/kanan memutar kran buret secara tidak perlahan,
tangan kiri/kanan tidak menggoyangkan erlenmeyer, mata
tidak sejajar dengan skala volume pada buret, dan
menghentikan titrasi saat muncul warna biru keungunan.
15. Siswa membersihkan alat yang telah digunakan 4 : Membersihkan semua bagian dari buret, Erlenmeyer, gelas
kimia, corong dan gelas ukur
3 : Membersihkan buret, Erlenmeyer, gelas kimia, corong
dan gelas ukur
2 : Tidak membersihkan 1 alat dari poin keempat
1 : Tidak membersihkan 2 alat dari poin keempat
0 : Tidak membersihkan semua bagian alat yang akan digunakan
pada poin keempat
16. Siswa mengeringkan alat yang telah digunakan 4 : Mengeringkan semua bagian alat Erlenmeyer, gelas kimia,
corong dan gelas ukur
3 : Mengeringkan sebagian dari beberapa alat pada poin keempat
2 : Tidak mengeringkan 1 alat dari poin keempat
1 : Tidak mengeringkan 2 alat dari poin keempat
0 : Tidak mengeringkan semua bagian alat pada poin keempat
17. Siswa mengembalikan alat yang telah digunakan ke tempat 4 : Mengembalikan alat : erlenmeyer, gelas kimia, corong, gelas
semula ukur, buret, statif, klem 4 jari dan pipet tetes ke tempat semula
3 : Tidak mengembalikan 2 alat dari poin keempat
2 : Tidak mengembalikan 4 alat dari poin keempat
1 : Tidak mengembalikan 5 alat dari poin keempat
192

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Skor


Praktikum
0 : Tidak mengembalikan semua alat yang telah digunakan pada
tempat semula
18. Siswa mencatat hasil pengamatan 4 : Siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan dengan benar, lengkap dan rapi
3 : Siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan dengan benar dan lengkap
2 : Siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan dengan benar
1 : Siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan tidak lengkap dan tidak rapi
0 : Tidak mencatat hasil pengamatan
19. Siswa menghitung dan mencari konsentrasi dari data hasil 4 : Menghitung dan mencari konsentrasi hasil titrasi asam basa
percobaan titrasi dengan benar serta membuat reaksi asam basa beserta fasanya
pada kolom yang disediakan
3 : Menghitung dan mencari konsentrasi hasil titrasi asam basa
dengan benar serta membuat reaksi asam basa pada kolom
yang disediakan
2 : Menghitung dan mencari konsentrasi hasil titrasi asam basa
dengan benar pada kolom yang disediakan
1 : Menghitng dan mencari konsentrasi hasil titrasi asam basa
kurang benar pada kolom yang disediakan
0 : Tdak menghitung dan tidak mencari konsentrasi hasil titrasi
asam basa dengan benar serta tidak membuat reaksi asam basa
beserta fasanya
20. Siswa menyimpulkan tentang praktikum titrasi asam basa 4 : Menyimpulkan materi titrasi asam basa dari hasil praktikum
yang telah dilakukan dengan benar dan lengkap
3 : Menyimpulkan materi titrasi asam basa dari hasil praktikum
yang telah dilakukan dengan benar
2 : Menyimpulkan materi titrasi asam basa dari hasil praktikum
yang telah dilakukan kurang lengkap
193

No. Pernyataan untuk Penilaian di dalam Observasi Skor


Praktikum
1 : Menyimpulkan materi asam basa tidak berdasarkan percobaan
0 : Tidak menyimpulkan materi titrasi asam basa
21. Siswa mengerjakan laporan praktikum dengan sistematis 4 : Siswa membuat laporan praktikum secara sistematis dan
dan tepat tepat
3 : Siswa membuat laporan praktikum secara kurang sistematis
dan tepat
2 : Siswa membuat laporan praktikum secara tidak sistematis dan
tepat
1 : Siswa membuat laporan praktikum tapi tidak sitematis
0 : Siswa tidak membuat laporan
22. Siswa dapat menentukkan dengan benar kadar konsentrasi 4 : Mengerjakan soal mengenai titrasi asam basa dengan tepat
larutan titrasi asam basa dalam bentuk soal. dan benar (menulis hal apa yang diketahui dan ditanya,
menulis reaksi kimia beserta fasanya dan menuliskan hasil
perhitungan dengan tepat).
3 : Mengerjakan soal mengenai titrasi asam basa dengan tepat
dan benar (menulis hal apa yang diketahui dan ditanya,
menulis reaksi kimia dan menuliskan hasil pehitungan dengan
tepat).
2 : Mengerjakan soal mengenai titrasi asam basa dengan tepat
dan benar (menulis hal apa yang diketahui dan ditanya,
menulis reaksi kimia dan menuliskan hasil pehitungan kurang
tepat).
1 : Mengerjakan soal mengenai titrasi asam basa dengan tepat
dan benar (menulis hal apa yang diketahui, tidak menulis
reaksi kimia dan menuliskan hasil pehitungan kurang
tepat).
0 : Mengerjakan soal mengenai titrasi asam basa dengan
perhitungan yang salah.
194

……………………,……………………201……..

Observer

(…………………………………………………….)
195

Lampiran 10

LEMBAR KERJA SISWA

TITRASI ASAM BASA

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

NAMA : ………………………………..

KELAS : ………………………………..

KELOMPOK : ………………………………..

Mulai Titik Awal Titik Akhir Berlebih


196

Kompetensi Inti (KI) :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertndak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar (KD) :

4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan


Titrasi asam basa
Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat mengetahui materi titrasi asam basa melalui wacana yang telah
dibaca dan dipahami
2. Siswa dapat merancang alat praktikum titrasi asam basa
3. Siswa dapat melakukan praktikum titrasi asam basa dengan baik dan benar
4. Siswa dapat menyimpulkan titrasi asam basa dari praktikum
5. Siswa dapat menyajikan hasil praktikum titrasi asam basa

Petunjuk penggunaan LKS:

1. Pahamilah setiap langkah kerja yang terdapat di dalam LKS


2. Lakukan kegiatan percobaan dengan mengikuti langkah kerja yang terdapat di
dalam LKS.
3. Catatlah hasil pengamatan anda pada kolom yang telah disediakan.
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS dengan benar.
197

Baca dan pahami wacana di bawah ini !!!

Asam Lambung

Lambung menghasilkan cairan lambung yang bersifat


asam, yaitu asam klorida (HCl) dengan konsentrasi
sekitar 0,03 M. Cairan ini dikenal dengan asam
lambung. Asam tersebut membantu proses
pencernaan makanan dan membunuh bakteri yang
ada di dalam lambung. Lapisan lambung
menghasilkan zat khusus yang dapat melindungi
dinsing lambung dari asam tersebut. Produksi asam
lambung yang berlebihan dapat menyerang dinding
lambung dan menyebabkan luka pada lambung sehingga seorang menderita penyakit
lambung, seperti sakit maag. Biasanya penderita mengkonsumsi obat sakit maag yang
dikenal dengan antacid (antasida).

Antacid merupakan senyawa yang bersifat basa sehingga dapat menetralkan


asam lambung yang berlebih. Antacid biasanya mengandung natrium hidrogen
karbonat (NaHCO3), magnesium karbonat (MgCO3) atau kalsium karbonat (CaCO3).
Reaksi yang terjadi antara asam lambung dengan antacid sebagai berikut :

NaHCO3 (aq) + HCl (aq)  NaCl (aq) + H2O (aq) + CO2 (g)

MgCO3 (aq) + HCl (aq)  MgCl2 (aq) + H2O (aq) + CO2 (g)

CaCO3 (aq) + HCl (aq)  CaCl2 (aq) + H2O (aq) + CO2 (g)

Reaksi antacid dengan asam lambung menghasilkan gas karbon dioksida


(CO2), yang menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat. Gas tersebut
biasanya keluar dalam bentuk sendawa.
198

Setelah kalian membaca wacana di atas di akhir percobaan nanti coba


hubungkan wacana di atas dengan titrasi asam basa. Ok !

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar berdasarkan


wacana!

1. Kelompokkan fakta-fakta yang kalian temukan dari wacana di atas?

Klasifikasi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan fakta-fakta yang telah kalian temukan, apa yang dapat kalian
simpulkan?

Interpretasi

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita memasukkan atau memakan
makanan yang bersifat asam seperti belimbing wuluh, apa yang akan terjadi
pada lambung?
Prediksi

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
199

4. Berdasarkan wacana tersebut, jika masih terdapat hal lain yang ingin diketahui
lebih lanjut, buatlah beberapa pertanyaan mengenai hal-hal yang ingin
diketahui.
Mengajukan Pertanyaan

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Setelah kalian membuat pertanyaaan tersebut, buatlah jawaban sementara ?
Membuat Hipotesis

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

1. Siapkan Alat dan Bahan yang akan digunakan seperti yang terdapat pada
daftar di bawah ini:

Menggunakan Alat dan Bahan

No. Alat Bahan


1. Statif Larutan HCl
2. Klem 4 Jari Larutan CH3COOH (cuka)
3. Kertas Putih Larutan NaOH 0,1 M
4. Pipet Tetes Indikator yang digunakan
Indikator PP (Phenofthalen)
5. Erlenmeyer
6. Corong
7. Gelas Ukur 10 mL/100 mL
8. Gelas Kimia
9. Buret
200

2. Buatlah sketsa rancangan percobaan titrasi asam bawah di


bawah ini !!!

Merencanakan Percobaan

3. Lakukan praktikum sesuai dengan langkah kerja berikut!


Menggunakan Alat dan Bahan

Praktikum Titrasi Asam Basa


a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan di dalam praktikum kali ini
b. Bersihkan dan keringkan alat yang akan digunakan
c. Siapkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 40 mL kemudian masukkan ke dalam
buret sampai tidak ada gelembung pada kran setelah buret
d. Catat volume NaOH yang terbaca pada buret
e. Siapkan larutan HCl dan CH3COOH (cuka) sebanyak 10 mL ke dalam
erlenmeyer.
f. Tambahkan 3 tetes indikator pp ke dalam Erlenmeyer!
g. Lakukan proses titrasi sesuai dengan petunjuk.
h. Catat volume NaOH yang digunakan, saat proses titrasi berakhir ditandai
dengan larutan di dalam Erlenmeyer berwarna merah muda
i. Bersihkan, keringkan dan kembalikan alat yang digunakan ke tempat semula
alat diambil.
201

j. Isilah tabel di bawah ini!


Mengkomunikasikan

Larutan HCl
Larutan NaOH 0,1 M atau Konsentrasi
CH3COOH
No. Volume Volume Volume Volume HCl Konsentrasi
Awal Akhir NaOH 0,1 M atau CH3COOH HCl atau
(mL) (mL) yang yang digunakan CH3COOH
digunakan (mL) yang
(mL) didapatkan (M)
1.
2.

Tulis Perhitungan dan Reaksi di kolom bawah ini !


202

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !!!

Menerapkan Konsep

1. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan apa yang dapat disimpulkan
mengenai titrasi asam basa?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Hitunglah konsentrasi dari hasil percobaan titrasi jika larutan cuka 10 mL
dititrasi dengan 25 mL NaOH 0,5 M ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

“SELAMAT MENGERJAKAN”
203

Lampiran 11

HASIL UJI PRODUK


Data penilaian Aspek KPS melalui LKS
Nama Siswa Rata-
No Aspek Pernyataan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Jum- rata %
AspekKPS lah
. POE no Per
Nilai
aspek
1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 4 4 2 3 2 3 2 4 4 4 70
1 Predict Observasi 3,16 78,98
2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 69
2 Predict Klasifikasi 3 4 2 4 2 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 4 4 62 2,82 70,45
3 Predict Interpretasi 4 4 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 63 2,86 71,59
4 Predict Prediksi 5 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 61 2,77 69,32
Mengajukan 1,95 48,86
5 Predict 6 3 3 3 3 2 2 1 2 1 0 1 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 3 43
Pertanyaan
Membuat 1,86 46,59
6 Predict 7 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 1 3 3 3 41
Hipotesis

Ket : A : Holilah L : Leonard Keterangan Kategori Interval Kategori


B : Falen M : Agnes 80-100 % Sangat Baik
C : Nimas N : Firya 61-80 % Baik
D : Maria O : Dea 41-60 % Cukup
E : Firda P : Rema 21-40 % Kurang
F : Arsyan Q : Aulia 0-20 % Sangat Kurang
G : Yoga R : Syarifa
H : Baasit S : Ludmila
I : Esa T : Putri persentase = x 100%
J : Farhan U : Raisa
K : Annisa V : Fadilah
204

Data penilaian Aspek KPS melalui Observasi Praktikum


Nama Siswa Rata-
No Aspek Pernyataan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Jum- rata %
AspekKPS lah
. POE no Per
Nilai
aspek
1 4 4 4 4 4 3 3 3 0 0 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 73
2 4 4 4 4 4 3 3 3 0 0 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 73
Merencanakan 3 3 3 3 3 3 3 3 2 0 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 70
1 Observe 3 3,31 82,86
Percobaan
4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
5 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 1 3 1 4 2 2 2 2 3 3 3 55
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 74
7 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 65
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
9 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 4 4 69
10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 1 1 54
11 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 4 4 69
12 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 81
Menggunakan 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 77
2 Observe 13 3,50 87,54
Alat dan Bahan
14 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
15 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
16 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 80
17 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 59
23 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 78
24 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 78
25 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 0 4 4 4 4 3 3 3 66
Mengkomunika
3 Explain 19 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 1 1 2 2 1 1 3 3 3 51 2,60 65,08
-sikan
21 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 2 1 2 2 0 1 2 2 1 3 2 2 47
4 Explain Menerapkan 20 3 2 3 3 2 0 1 2 0 2 1 1 2 1 0 2 2 2 2 2 1 2 36
205

Nama Siswa Rata-


No Aspek Pernyataan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Jum- rata %
AspekKPS lah
. POE no Per
Nilai
aspek
22 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 0 2 3 2 2 2 43 1,88 47,02

Ket : A : Holilah L : Leonard


Keterangan Kategori Interval Kategori
B : Falen M : Agnes
80-100 % Sangat Baik
C : Nimas N : Firya
61-80 % Baik
D : Maria O : Dea
41-60 % Cukup
E : Firda P : Rema
21-40 % Kurang
F : Arsyan Q : Aulia
G : Yoga R : Syarifa 0-20 % Sangat Kurang
H : Baasit S : Ludmila
I : Esa T : Putri
J : Farhan U : Raisa persentase = x 100%
K : Annisa V : Fadilah
206

Lampiran 12
HASIL RESPONSI (PENILAIAN) TERHADAP PRODUK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KPS (KETERAMPILAN PROSES SAINS) DALAM

PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE AND EXPLAIN) PADA TITRASI ASAM BASA

No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata % Kriteria


4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
1. Format Lembar Penilaian
a. Sistem penomoran
dalam instrumen Sangat Baik
penilaian runtut dan 4 4 4 4 100
sesuai dengan kegiatan
pembelajaran
b. Kerapihan tata letak
indikator dalam 3 2 4 3 75 Baik
instrumen penilaian
c. Kejelasan instrumen 3 4 3 3,33 83,33 Sangat Baik
penilaian
d. Substansi yang
merepresentasikan 4 3 4 3,67 91,67 Sangat Baik
kompetensi yang
dinilai
Rata-rata 87,50 Sangat Baik
2. Bahasa Lembar Observasi
a. Bahasa yang
digunakan sesuai 3 3 4 3,33 83,33 Sangat Baik
dengan EYD
207

No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata % Kriteria


4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
b. Penggunaan bahasa
yang baik dan benar 4 2 4 3,33 83,33 Sangat Baik
serta komunikatif
Rata-rata 83,33 Sangat Baik
3. Isi Lembar Observasi
a. Kejelasan isi lembar 3 4 4 3,67 91,67 Sangat Baik
observasi
b. Pernyataan dalam
lembar observasi 3 3 4 3,33 83,33 Sangat Baik
mempunyai tujuan
yang jelas
Rata-rata 87,50 Sangat Baik

4. Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)


a. Lembar observasi Sangat Baik
dapat menilai aspek 4 3 4 3,67 91,67
Observasi
b. Lembar observasi Sangat Baik
dapat menilai aspek 4 3 4 3,67 91,67
Klasifikasi
c. Lembar observasi Sangat Baik
dapat menilai aspek 3 4 4 3,67 91,67
Interpretasi
d. Lembar observasi Sangat Baik
dapat menilai aspek 3 3 4 3,33 83,33
Prediksi
e. Lembar observasi
dapat menilai aspek 4 3 3 3,33 83,33 Sangat Baik
Mengajukan
Pertanyaan
208

No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata % Kriteria


4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
f. Lembar observasi Sangat Baik
dapat menilai aspek 4 4 3 3,67 91,67
Hipotesis
g. Lembar observasi
dapat menilai aspek 3 1 4 2,67 66,67 Baik
Merencanakan
Percobaan
h. Lembar observasi
dapat menilai aspek 4 4 4 4 100 Sangat Baik
Menggunakan Alat
dan Bahan
i. Lembar observasi
dapat menilai aspek 3 3 4 3,33 83,33 Sangat Baik
Berkomunikasi
j. Lembar observasi Sangat Baik
dapat menilai aspek 4 3 3 3,33 83,33
Menerapkan Konsep
Rata-rata 86,67 Sangat Baik
209

Lembar 13. Lembar Uji Referensi


210
211
212
213
214
215
216
217

Anda mungkin juga menyukai