Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
Ricky Gunawan
1110016200035
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim...
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian KPS (Keterampilan Proses Sains)
dalam Pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain) pada Titrasi Asam
Basa”.
Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan suri
tauladan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang dan
menyempurnakan akhlak manusia, beserta para keluarganya, para sahabatnya dan
para umatnya hingga akhir zaman.
Peneliti telah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada untuk
menyajikan skripsi yang tak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu
dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih atas
bimbingan, dukungan dan bantuan yang diberikan pada saat penyusunan skripsi
ini. Peneliti menyadari bahwa usaha yang dilakukan selama penyusunan skripsi
ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bimbingan, dukungan
dan bantuan pihak terkait. Semoga Allah SWT membalas jasa dan memberikan
rahmat-Nya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta wakilnya dan para
stafnya.
2. Baiq Hana Susanti, M. Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Burhanudin Milama, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
UIN Syarif Hidayatullah dan Pembimbing Akademik (PA).
4. Tonih Feronika, M.Pd, selaku dosen pembimbing I. Terima kasih atas
segala ilmu, masukan, dan bimbingannya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
vi
5. Nanda saridewi, M.Si, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas
segala ilmu, masukan, dan bimbingannya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
6. Salamah Agung, Ph.D, dan Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd , selaku validator.
Terima kasih atas segala masukan yang diberikan selama penyusunan
skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan jajaran jurusan pendidikan IPA FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima
kasih banyak atas segala ilmu dan kebaikan yang Bapak dan Ibu berikan
selama menjalankan studi di program studi pendidikan kimia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Drs. Moh. Wahid Hasyim dan Arif Sholeh S.Pd, selaku kepsek dan guru
kimia SMA Dharma Karya UT Tangsel, yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian. Dan seluruh siswa kelas XI IPA, terima kasih atas
bantuannya selama penelitian berlangsung.
9. Ibu dan ayah tercinta serta saudara yang di Riau dan di Jakarta, terima
kasih atas segala bantuan moril dan materil, kasih sayang, pengorbanan
serta semangat yang selalu diberikan setiap saat.
10. Iwan Setiawan, S.Pd dan Ayu Kurnia, S.Pd seperti orang tua saya di sini,
banyak ilmu dan pengalaman yang telah saya dapatkan dari beliau terima
kasih atas semuanya.
11. Keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi, senior-senior (Arif Sholeh,
Irza, Eka Martya, M. Iskandar Fauzi, Adi Ilhami, Nurida Oktafia, Zainal
Mustakim), rekan seperjuangan (Feby Unggul A.K.S, Budi Kurniawan,
Ahmad Riza M, Eka Novi Astria Beti, Yuniati, Ian), dan para junior (Gita
Dynamika P, Hari Suharto, Suparman, Ika, Amelia Rachmawati, Eka Yuli,
Fika, Gilang, Hariyanto, Novi Sartika W, Enny Zuita, Anna Syafrotul,
Hani Ekatayu, M. Iqbal, M. Izet, Abdan, Baskoro, Vega Noviana, Ai
Fiyani, Bagus, Mutia, Anggi Safitri, Ilham, Nur, Dinnah, Mila, Rendra)
yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi, do’a dan dukungannya.
vii
12. Seluruh keluarga besar pendidikan kimia 2010 yang juga berjuang meraih
kesuksesannya, dimanapun kalian berada, terima kasih telah memberikan
banyak pelajaran berharga dan telah menjadi kelas yang penuh dengan
kenangan, canda tawa dan hari-hari yang kita lewati bersama. Semoga
Allah selalu melindungi kalian dan mengumpulkan kita dalam kebaikan.
13. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima
kasih banyak.
Akhirnya peneliti hanya dapat memanjatkan doa kehadirat Illahi Rabbi
semoga semua perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh Allah SWT
sebagai amal kebaikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat kelak. Amiiiin...
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................5
C. Pembatasan Masalah.............................................................................................6
D. Perumusan Masalah ..............................................................................................6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................7
ix
x
2) Responsi .......................................................................................... 52
3) Hasil Produk secara Keseluruhan. ................................................. 53
2. Karakteristik Instrumen Penilaian. ............................................................. 53
3. Kelebihan dan Kekurangan Instrumen Penilaian. ..................................... 54
B. Pembahasan ........................................................................................................ 55
1. Tahapan Pembuatan Konsep Pengembangan ............................................ 55
2. Tahapan Pengembangan ............................................................................. 56
3. Tahapan Evaluasi......................................................................................... 61
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam proses belajar
dan mengajar. Di era globalisasi saat ini pendidikan sangat diperlukan bagi para
peserta didik tidak hanya berupa materi pelajaran tetapi karakter juga harus
dibangun, potensi-potensi yang ada pada setiap anak harus dikembangkan dengan
maksimal agar mereka bisa memahami dan mengaplikasikan ilmu yang mereka
dapatkan dari proses belajar dengan baik.
Proses belajar mengajar di sekolah sering di jumpai beberapa masalah.
Meskipun para siswa mendapatkan nilai-nilai yang tinggi dalam sejumlah mata
pelajaran, namun mereka kurang mampu menerapkan ilmu yang didapatkan pada
persoalan tertentu, misalnya kendala dalam menyelesaikan soal yang berbeda tipe
ataupun bingung melakukan eksperimen meskipun sudah pernah diajarkan
materinya di dalam kelas, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap,
1
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta: Sisdiknas (DPRI) 2003)
1
2
ke dalam situasi lain. Para siswa memang memiliki sejumlah pengetahuan, namun
banyak pengetahuan itu diterima dari guru sebagai informasi, sedangkan mereka
sendiri tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan atau
informasi itu.2
Hasil studi lapangan yang telah dilakukan melalui observasi ke beberapa
sekolah untuk melihat bentuk format penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS)
yang ada di sekolah. Dari hasil studi lapangan yang telah dilakukan aspek-aspek
KPS yang ada di dalam instrumen penilaian yang digunakan di sekolah masih
menilai 4 sampai 6 aspek KPS saja. Di dalam proses pembelajaran penilaian
dilakukan oleh guru menggunakan proses penugasan dengan memberikan soal-
soal latihan dan masih sedikit didukung oleh praktikum. Ketika proses belajar dan
mengajar, dapat kita lihat bahwa ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan di
sekolah hanya sekedar lewat di telinga, menciptakan pembelajaran yang aktif dan
bertahap sangat dibutuhkan di zaman sekarang ini. Perkembangan zaman yang
semakin canggih dengan alat-alat teknologi membuat siswa menjadi malas untuk
belajar dan hanya mau menerima apa yang diberikan oleh guru. Untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif dalam menambah ilmu pengetahuan siswa,
dalam hal ini difokuskan ke dalam pengetahuan IPA.
Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar
melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat”, hal ini akan membantu peserta
didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.3 Ini menandakan
bahwa dalam pembelajaran IPA dan ilmu lainnya diperlukan proses agar siswa
dapat mengetahui sampai di mana ia dapat memahami pelajaran yang ia dapatkan
di sekolah melalui guru serta buku. Selain proses belajar dan mengajar, dalam hal
ini diperlukan juga penilaian (assesment) sebagai bentuk evaluasi hal ini
2
Conny Setiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses. (Jakarta: PT Gramedia, 1988), h.6
3
Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. (Ciputat: UIN Jakarta,
2009), h.48
3
dikarenakan kita sebagai seorang guru perlu melihat kemampuan anak dalam
belajar melalui penilaian.
Pembelajaran IPA yang akan mendukung terjadinya proses mencari tahu dan
berbuat dikenal sebagai Keterampilan Proses Sains (KPS). KPS dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan konsep dengan dibekali oleh
kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses (student centered).4 Dengan
adanya keterampilan proses sains, proses penilaianpun dapat kita lihat melalui
kegiatan belajar siswa saat berada di dalam kelas ataupun di dalam laboratorium.
Untuk melihat seberapa efisisen proses KPS berlangsung di dalam pembelajaran
diperlukan beberpa cara penilaiannya. Di dalam jurnal Burak Feyzioğlu dikatakan
”assess student attitudes and opinions about the efficient use of laboratories in
chemistry education.”5 Keaktifan setiap siswa dapat dinilai dengan beberapa cara
“Efficient Laboratory Attitude Scale (ELA), penggunaan penilaian di dalam
laboratorium dengan melihat dan menilai sikap dari siswa saat praktikum.” Di
dalam jurnal ini tahapan di atas merupakan penilaian kedua dari 4 tahapan
penilain yang ada di dalam proses KPS, siswa diharapkan bisa melakukan pola
berpikir terbuka, semi dan melakukan hipotesis dari percobaan yang akan
dilakukan mengenai radioaktif dan elektrokimia. Ini bertujuan agar penilaian yang
kita dapatkan dari siswa-siswi berawal dari penugasan, pelaksanaan percobaan,
dan hasil dari laporan yang akan mereka kumpulkan.
Ada beberapa jenis penilaian yang bisa digunakan dalam instrumen penilaian
KPS:6
Thu, there emerged different forms, like alternative, authentic and
performance assessments, which are labeled the most suitable for assessing
science process skills demonstrated and developed by students during
4
Ibid., h. 52
5
Burak Feyzioğlu, Journal of Turkish Science Education: An Investigation of the Relationship
between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry
Education. (Turki, 2009), p. 119.
6
Dr. K. O. Oloruntegbe, Journal of College Teaching & Learning: Approaches To The Assessment
Of Science Process Skills: A Reconceptualist View And Option. (University of Malya, Malaysia,
2010), p. 11
4
science activities. The author of this paper took a critical look at these various
forms and found them not being strong and precise enough for that purpose. What
is demanded from the students and teachers in the various forms of assessments
differs not much from those of the conventional paper-and-pencil types.
7
Siti Rahayu, AT Widodo dan Sudarmin. Innovative Journal of Curriculum and Educational
Technology: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model POE Berbantuan Media “I Am A
Scientist”. UNS: Indonesia. Vol 2, No 1, 2013. h. 132.
5
penelitian yang dilakukan oleh Hemi dkk yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Prediction, Observation, and Explanation) Menggunakan
Eksperimen Sederhana dan Eksperimen Terkontrol Ditinjau dari Keterampilan
Metakognitif dan Gaya Belajar Terhadap Keterampilan Proses Sains. Di dalam
penelitian tersebut peneliti menggunakan aspek KPS memprediksi/meramalkan
hasil percobaan pada tahapan Prediction, aspek KPS mengajukan pertanyaan,
mengajukan hipotesis, observasi dan pengambilan kesimpulan pada tahapan
Observation serta aspek KPS berkomunikasi pada tahapan Explanation. Dari hasil
penelitian didapatkan bahwa model pembelajaran POE menggunakan metode
eksperimen sederhana dan terkontrol yang digunakan dalam penelitian ini terbukti
mampu mempengaruhi KPS siswa. Model pembelajaran POE menggunakan
eksperimen terkontrol memperoleh rerata KPS lebih tinggi jika dibandingkan
model pembelajaran POE menggunakan eksperimen sederhana.8
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan
Instrumen Penilaian KPS (Keterampilan Proses Sains) dalam Pembelajaran
POE (Predict, Observe and Explain) pada Titrasi Asam Basa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan. Ada beberapa masalah yang
diidentifikasi, sebagai berikut:
1. Mata pelajaran kimia dalam proses pembelajaran hanya terfokus pada
aktifitas siswa dalam mengerjakan soal-soal tanpa diikuti oleh praktikum.
2. Kebanyakan penilaian dalam proses belajar pada mata pelajaran kimia
didapatkan dari penugasan.
8
Herni Budiati, Sugiyarto dan Sarwanto. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi: Pengaruh
Model Pembelajaran POE (Prediction, Observation, and Explanation) Menggunakan Eksperimen
Sederhana dan Eksperimen Terkontrol Ditinjau dari Keterampilan Metakognitif dan Gaya Belajar
Terhadap Keterampilan Proses Sains. UNS: Indonesia. Vol 9, No. 1, 2012. h. 153.
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang dan identifikasi
masalah, maka dilakukan pembatasan masalah pada proposal ini, yaitu :
1. Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah instrumen penilaian KPS
pada pembelajaran POE.
2. Aspek KPS yang diukur observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi,
mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,
menggunakan alat/bahan, menerapakan konsep, dan berkomunikasi.
3. Materi kimia yang digunakan adalah titrasi asam basa (materi pokok)
dengan Kompetensi Dasar: merancang, melakukan, menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa.
4. Penggunaan instrumen penilaian KPS yang ada di sekolah masih kurang
dan hanya 4-6 aspek KPS saja yang muncul.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pengembangan instrumen penilain KPS
(Keterampilan Proses Sains) dalam Pembelajaran POE (Predict, Observe and
Explain) pada Titrasi Asam Basa?”
E. Tujuan Penelitian
Menghasilkan instrumen penilain KPS (Keterampilan Proses Sains) dalam
Pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain) pada Titrasi Asam Basa.
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, dengan adanya penilaian langsung kepada siswa dalam proses
pembelajarannya dapat mengetahui proses keberhasilan guru dalam
mengajarkan materi baik itu di kelas ataupun di laboratorium. Setelah
belajar dan menilai, guru bisa mengarahkan kembali siswa untuk belajar
dari hal yang salah menjadi benar.
2. Bagi siswa, dengan adanya penilaian seperti ini diharapkan kemampuan
siswa menjadi berkembang dan interaksi dalam proses pembelajaran dapat
terjadi dengan baik.
3. Bagi peneliti, pengembangan instrumen penilaian ini sebagai latihan dan
pembelajaran bagi peneliti dalam menilai siswa-siswi nantinya dan
dikemudian hari. Serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian lebih
lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN
KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teoritis
1. Penilaian
a. Pengertian Penilaian
Ketika proses pembelajaran berlangsung kita sebagai guru harus
menyiapkan penilaian dan evaluasi, apa itu penilaian dan evaluasi?. Di
dalam evaluasi pembelajaran terdapat istilah pengukuran, asesment dan
evaluasi. Evaluasi atau biasa juga dikenal dengan istilah penilaian
merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran, posisinya dapat
disetarakan dengan penetapan tujuan dalam proses pembelajaran.1
Ada beberapa pengertian dari ketiga aspek dalam evaluasi tersebut.
Pertama, pengukuran (to measure = measurement) adalah suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik atau
angka.2 Pengukuran (measurement) merupakan proses pemberian angka
atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan ketika
seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu.3 Dari pengertian
pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses evaluasi pada
pengukuran dilihat dari angka yang diberikan guru terhadap siswa dalam
proses pembelajaran.
Kedua, asesmen (to assess = assesment) merupakan kegiatan
mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau
membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan
1
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA. 2006
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.1.
2
Ibid., h. 2.
3
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 115.
8
9
4
Ahmad Sofyan. loc.cit.
5
Husamah, op. cit., h.117.
6
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA. 2006
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.3
7
Ibid., h.3.
8
Husamah. loc. cit.
9
Ahmad Sofyan, op. cit., 4.
10
b. Jenis-Jenis Penilaian
Di dalam proses pembelajaran terdapat dua alat ukur tes dan non tes di
dalam hal ini digunakanlah alat ukur non tes. Untuk evaluasi proses lebih
tepat menggunakan alat ukur “non-tes/bukan tes” yang mencakup angket,
skala sikap, dan sebagainya.
1. Alat Ukur Non-Test
Alat ukur non tes, yaitu alat ukur bentuk-bentuk laporan alat ukur
dengan wawancara, kuesioner, dan portofolio. Pada alat ukur nontes ini
pada prinsipnya adalah pemberian jawaban atas dasar relevansi dan
bentuk laporan yang berasal dari pendapat pribadi siswa setelah merka
mengerjakan tugas yang diberikan.10
Di bawah ini akan dijelaskan berbagai macam alat ukur dari non
tes:11
1. Penggunaan Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang dikirmkan
kepada koresponden untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan
yang ada pada responden sendiri maupun diluar dirinya. Dari jenis
data ini maka dikenal adanya angket langsung (mengungkap diri
orang yang menjawab) dan angket tidak langsung (mengungkap
orang lain yang menjawabnya diutarakan oleh orang yang mengisi
angket, misalnya informasi tentang cara guru IPA mengajar
diberikan kepada siswa yang diajarinya). Angket sebagai alat ukur
dalam evaluasi proses pada umumnya menggunakan skala sikap.
Ada (4) macam skala sikap yang sering dipakai dengan fungsi yang
berbeda-beda, antara lain:
10
Sukardi. Evaluasi Pendidikan. Prinsip & Operasionalnya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.169.
11
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA. (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), h. 34-40.
11
12
Sukardi. Evaluasi Pendidikan. Prinsip & Operasionalnya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.169.
13
Ibid., h.170
14
Ibid.
13
siswa, dalam hal ini tanpa dibandingkan dengan siswa lain dalam
kelasnya, mendapatkan hasil penilaian mereka. Jika alat rating
digunakan untuk merating para pekerja dalam suatu perusahaan,
maka posisi pekerja adalah juga secara individu tanpa
membandingkan dengan anggota pekerja dalam kelompoknya.
15
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 148.
16
Ibid., h. 148.
17
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 149.
15
18
Husamah dan Yanur Setyaningrum. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 150-155.
19
Peter W. Airasian. Classroom Assessment Concepts and Aplications. Sixth Edition. (United
States: Mc Graw-Hill, 2008). p. 223.
20
Ibid., h. 227.
16
proses didasarkan atas kegiatan yang bisa dilakukan oleh para ilmuwan
dalam mengembangkan dan mendapatkan ilmu pengetahuan.21
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan
yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.
Beberapa alasan keterampilan proses sains diperlukan dalam pendidikan
dasar dan menengah ialah:22
1. Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan.
2. Memberi bekal siswa untuk membentuk konsep sendiri dan cara
bagaimana mempelajari sesuatu.
3. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.
4. Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf
perkembangan berpikir konkret.
5. Mengembangkan kreativitas siswa.
Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan manual,
intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan pada
penemuan.23
Pengertian lain dari KPS (Keterampilan Proses Sains) adalah:
“(Science- A Process Approach), which contrast with another on the
products of science in which students focus on the outcomes of the
processes, the description of natural phenomena that scientists
present”.24 Dari dua pengertian di atas mengenai Keterampilan Proses
21
Amalia Saptriati dan Hartinawati. Pembelajaran IPA di SD Edisi 1. (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2011), h. 4.5
22
Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. (Ciputat: UIN
Jakarta. h, 2009), h. 51-52.
23
Ibid., h.52
24
Peter J. Fensman dan Richard F. Gunstone Richard T. White. The Content of Science: A
Contructivist Approach to Its Teahing and Learning. (Hong Kong: The Falmers. Press, 1994), p. 2.
18
27
Conny Setiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses. (Jakarta: PT Gramedia, 1988), h. 19.
28
Zulfiani, op. cit. h. 53.
29
Conny. op. cit. h. 22.
30
Zulfiani. op.cit.
20
31
Conny. op. cit. h. 29
32
Zulfiani. loc. cit.
33
Ratna Wilis Dahar. Pengelolaan Pengajaran Kimia. (Jakarta: Karunika, 1986), h.1.15.
34
Zulfiani. op. cit. h. 55.
35
Nuryani, R. Streategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: UM Press, cet. I, 2005), h.81.
21
6. Menyusun hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau
mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi.36 Hipotesis adalah
suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian
atau pengamatan tertentu.37 Hipotesis sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran agar rasa ingin tahu pada siswa saat
mempelajari suatu materi yang konkrit ataupun berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.
7. Merencanakan percobaan
Keterampilan menentukkan alat bahan yang diperlukan untuk
menguji atau menyelidiki sesuatu, dalam Lembar Kerja Siswa
(LKS) tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan bahan yang
diperlukan.38
8. Menggunakan Alat/Bahan
Dalam hal ini keterampilan yang digunakan adalah
keterampilan saat siswa menggunakan alat/bahan yang sudah
direncakan sesuai dengan alasan dan bagaimana menggunakan
alat/bahan saat akan melakukan percobaan.39 Menggunakan alat dan
bahan dalam suatu percobaan.40 Dari kedua pengertian di atas pada
aspek ini, keterampilan siswa dalam menggunakan alat dan bahan
yang tepat dan sesuai dengan penggunaannya setelah siswa
mendapatkan informasi dari guru atau sumber lainnya.
9. Menerapkan konsep
Keterampilan menggunakan konsep-konsep yang telah
dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan konsep
36
Zulfiani. op.cit. h. 54.
37
Conny. op. cit. h. 25.
38
Zulfiani. loc.cit. h. 55.
39
Nuryani, R. Streategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: UM Press, cet. I, 2005), h.87.
40
Ratna Wilis Dahar. Pengelolaan Pengajaran Kimia. (Jakarta: Karunika, 1986), h.1.15.
22
41
Zulfiani. op.cit.
42
Nuryani, R. op. cit., h.81.
43
Nuryani, R. Streategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: UM Press, cet. I, 2005), h.80.
44
Ratna Wilis Dahar. Pengelolaan Pengajaran Kimia. (Jakarta: Karunika, 1986), h.1.15.
45
Yunita dan Cucu Zaenab Subarkah. Model-Model Pembelajaran Kimia. (Bandung: CV. Insan
Mandiri, 2012), h.53
23
46
Ibid. h.54
47
USAID PRIORITAS. Buku Sumber untuk Dosen LPTK. Pembelajaran IPA SMP di LPTK.
(Kerjasama: Amerika, Mendikbud, Depdiknas dan Depag, 2014), h.7.
48
USAID PRORITAS., op. cit. h.7
24
c) Tahap Eksplanasi
Pada akhir pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan.
Prediksi, Observasi dan Eksplanasi. Kemampuan yang terakhir ini
untuk menjelaskan suatu kejadian secara terperinci. Explanation
(penjelasan) yaitu pemberian penjelasan tentang kesesuaian antara
dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap observasi.49 Jadi di
dalam tahapan ini siswa diharapkan bisa menjelaskan data atau
informasi yang telah mereka dapatkan dalam bentuk eksperimen atau
tidak, serta bisa menghubungkan data atau informasi yang didapat
sesuai dengan materi yang dipelajari.
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain):50
1. Orientation and Motivation
2. Introducing the Experiment
3. Prediction: The Elicitation of Students’ Ideas
4. Discussing Their Predictions
5. Observation
6. Explanation
7. Providing the Scientific Explanation
8. Follow-Up
49
USAID PRORITAS., op. cit.
50
John Haysom and Michael Bowen. Predict, Observe, Explain.Activities Enchancing Scientific
Understanding. (Arlington, Virgina: NSTA Press, 2010), p. x-xi
25
51
Hardjono Sastrohamidjojo. Kimia Dasar. Edisi ke-2. (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2010), h.271.
52
Michael Purba. Kimia untuk SMA Kelas XI. (Jakarta: Erlangga, 2006), h.221
53
Hardjono Sastrohamidjojo. Kimia Dasar. Edisi ke-2. (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2010), h.271.
54
Michael Purba. Kimia untuk SMA Kelas XI. (Jakarta: Erlangga, 2010), h.221
55
Ralph H. Petrucci. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat – Jilid 2. (Jakarta:
Erlangga, 1986), h. 310.
56
Raymond Chang. Kimia Dasar. Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga. Jilid 2. (Jakarta: Erlangga,
2004), h.136-141.
26
1) Titrasi yang melibatkan asam kuat dan basa kuat, contohnya adalah
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
Dan berikut grafik titrasi asam kuat dengan basa kuat.
C. Kerangka Berpikir
Peneletian relevan yang ada di atas ini menjadi patokan awal peneliti dalam
melakukan pengembangan instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE
pada titrasi asam basa. Serta memudahkan peneliti dalam membuat kerangka
berpikir di dalam penelitian ini. Pentingnya proses penilaian di dalam proses
pembelajaran dengan tujuan agar seorang guru bisa mengetahui hasil belajar
siswa melalui proses ataupun tugas-tugas yang diberikan di sekolah.
59
Putri Rochimatun Hidayah Widianingrum dan Sudarmin. Unnes Science Education Journal.
Pengembangan Alat Evaluasi IPA Terpadu Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Tema
Mikroskop dan Jaringan Tumbuhan. No. 3, 2014, h. 641.
60
Devi Puriyandari, Agung Nugroho Catur Saputro dan Mohammad Masykuri. Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK). Penerapan Model Pembelajaran Prediction, Observation And Explanation (POE)
Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 1 Ngemplak
Tahun Pelajaran 2012/2013. Vol. 3 No. 1 Tahun 2014. h. 24.
30
Kerangka berpikir ini terdiri dari bagan yang nantinya akan menjadi alur bagi
peneliti dalam melakukan pengembangan instrumen penilaian. Bagan pertama
setelah kimia adalah melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui lembar
penilaian yang digunakan di sekolah, analisis KD untuk memetakan indikator-
indikator yang ada di dalam KD ke dalam instrumen penilaian nanti, selanjutnya
memahami tahapan pembelajaran POE yang nantinya akan digunakan sebagai
acuan dalam mengelompokkan 10 aspek KPS yang digunakan dalam instrumen
penilaian ini. Tahapan pembelajaran POE terdiri dari Predict, Observe and
Explain serta aspek-aspek KPS yang digunakan adalah: observasi, klasifikasi,
interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, merencanakan
percobaan, menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi dan menerapkan konsep.
Untuk lebih jelas kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.6.
31
Kimia
Bentuk- KD 4.11
Tahapan
bentuk Merancang,
Pembelajaran
Lembar melakukan, dan 1. Observasi
POE
Penilaian menyimpulkan 2. Klasifikasi
yang ada di serta 3. Interpretasi
sekolah menyajikan 4. Prediksi
hasil percobaan Pengelompokk- 5. Mengajukan
titrasi asam an KPS ke Pertanyaan
basa. dalam 6. Membuat
Pembelajaran Hipotesis
POE
7. Merencanak-
an Percobaan
PREDICT
8. Menggunak-
an Alat dan
Bahan
OBSERVE
9. Berkomunikasi
Pengembangan 10. Menerapkan
EXPLAIN Konsep
Instrumen
Penilaian KPS
dalam
Pembelajaran
POE
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
mengembangkan instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE. Dalam
proses ini digunakan DDR (Design and Development Research). Design and
development research seeks to create knowledge grounded in data systematically
derived from practice. We define this type of research as:1
the systematic study design, development and evaluation processes with the
aim of establishing an empirical basis for the creation of instructional and
non-instructional products and tools and new or enchanced models that
govern their development.
DDR (Design and Development Research) merupakan proses pengembangan
yang sistematik berdasarkan data hasil praktik. Proses ini terdiri dari desain yang
sistematik, pengembangan dan proses evaluasi yang nantinya akan menghasilkan
produk pengembangan yang nantinya bisa digunakan dalam pembelajaran baik
sebagai model ataupun alat.
C. Desain Penelitian
Metode DDR yang digunakan dalam penelitian ini yang memiliki 3 tahapan
yaitu studi desain, pengembangan dan evaluasi. Dari hal di atas peneliti dapat
membuat desain penelitian pengembangan ini melalui bagan di bawah ini:
1
Rita C. Richey and James D. Klein. Design and Development Research. 2009. Mahwah, New
Jersey. Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers. Page: 1.
32
33
Pengembangan Instrumen
Studi Desain Penilaian KPS (Keterampilan
Proses Sains) dalam
(Konsep Pengembangan)
Pembelajaran POE (Predict,
Observe and Explain)
1. Analisis Kebutuhan
2. Analisis KD
3. Analisis
Tahapan Pengembangan Pengelompokkan
KPS ke dalam POE
4. Pembuatan
Instrumen Penilaian
5. Validasi Ahli
F. Instrumen Peneltitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada proses pengembangan ini
adalah:
a) Instrumen analisis kebutuhan
Insrumen ini menggunakan angket ya dan tidak untuk mengumpulkan
data instrumen penilain yang ada di sekolah, instrumen ini juga dibantu
oleh wawancara kepada guru kimia sebagai tambahan informasi.
b) Instrumen analisis KD
Instrumen ini bertujuan untuk menganalisa KD merancang,
melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam
basa, analisis ini sebagai awalan dalam menentukkan kegiatan
pembelajaran yang nantinya akan membantu dalam menghubungkan
aspek KPS dalam POE.
c) Instrumen analisis pengelompokkan KPS dalam pembelajaran POE
Analisis ini dilakukan dengan menganalisa arti dari masing-masing
aspek-aspek KPS dengan tahapan yang ada di dalam POE melalui
beberapa sumber buku.
d) Instrumen validasi ahli
Instrumen yang digunakan dalam proses validasi ahli ini dengan
dosen sebagai validator dan menggunakan angket berisikan pernyataan
yang dinilai ya dengan skor (1) dan tidak dengan skor (0) beserta saran.
e) Responsi
Instrumen yang digunakan dalam proses ini adalah dengan guru kimia
sebagai responden dan menggunakan angket berisikan pernyataan yang
dinilai dengan skala rubrik 0-4.
atau “tidak” dari hasil instrumen yang dilakukan. Penggunaan poin “ya”
dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0. Untuk rubrik digunakan perhitungan
dengan cara persentase dengan rumus:2
Untuk analisis data dari hasil pengolahan data penelitian ini dilakukan
dengan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan agar data yang telah terkumpul dapat dianalisis
kemudian diambil kesimpulan. Peneliti dapat menentukan kategori penilaian
untuk menentukan kesimpulan apakah pengembangan intrumen penilaian
KPS dalam pembelajaran POE pada materi asam basa adalah sangat baik,
baik, cukup, kurang atau sangat kurang. Dengan menggunakan skala lima,
skala lima disebut pula skala huruf karena nilai akhir biasanya tidak
dinyatakan dengan angka,melainkan dengan huruf A, B, C, D dan E.3
Tabel 3.2 Skala Skor untuk Penjelasan Nilai yang dibuat dalam Bentuk
Huruf A, B, C, D dan E.
2
Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi dan Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 3, h. 23.
3
Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, dan
Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 3, h.23.
BAB IV
37
38
penilaian titrasi asam basa yang digunakan di sekolah sebagai awal acuan
dalam proses pembuatan intsrumen penilaian yang nantinya akan
dikembangkan. Dalam analisis kebutuhan ini didapatkan tiga buah instrumen
penilaian titrasi asam basa yang didapat dari tujuh sekolah yang telah
diobservasi di daerah Tangerang Selatan (perwakilan sekolah SMA negeri
dan swasta serta MA negeri dan swasta). Dan berikut hasil dari analisis
kebutuhan yang didapat dengan melihat aspek-aspek yang akan dilihat
persentasenya. Hasil analisis kebutuhan instrumen penilaian dapat dilihat
pada Tabel 4.1 serta pada lampiran 1 halaman 70 dan lampiran 2 halaman 84.
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Instrumen Penilaian
rata-
No. Pernyataan rata Ket
(%)
Format Lembar Penilaian
1. a. Sistem penomoran dalam instrumen
penilaian runtut dan sesuai dengan kegiatan 66,67 Baik
pembelajaran
b. Kerapihan tata letak indikator dalam
instrumen penilaian 75 Baik
c. Kejelasan instrumen penilaian 75 Baik
d. Substansi yang merepresentasikan
kompetensi yang dinilai 50 Cukup
Rata-rata 66,67 Baik
Bahasa Lembar Observasi
2. a. Bahasa yang digunakan sesuai dengan 66,67 Baik
EYD
b. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
serta komunikatif 50 Cukup
Rata-rata 58,34 Cukup
Isi Lembar Observasi
3. a. Kejelasan isi lembar observasi 58,33 Cukup
b. Pernyataan dalam lembar observasi
mempunyai tujuan yang jelas 75 Baik
Rata-rata 66,67 Baik
Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)
4. a. Lembar observasi dapat menilai aspek 41,67 Kurang
Observasi
39
rata-
No. Pernyataan rata Ket
(%)
b. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Klasifikasi Kurang
c. Lembar observasi dapat menilai aspek 16,67 Kurang
Interpretasi
d. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Prediksi Kurang
e. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Mengajukan Pertanyaan Kurang
f. Lembar observasi dapat menilai aspek 0 Sangat
Hipotesis Kurang
g. Lembar observasi dapat menilai aspek
Merencanakan Percobaan 41,67 Kurang
h. Lembar observasi dapat menilai aspek
Menggunakan Alat dan Bahan 66,67 Baik
i. Lembar observasi dapat menilai aspek
Berkomunikasi 41,67 Kurang
j. Lembar observasi dapat menilai aspek
Menerapkan Konsep 25 Kurang
Rata-rata 23,34 Kurang
Tabel 4.1 adalah tabel analisis kebutuhan dimana pada tabel ini
didapatkan bahwa: Aspek format lembar penilaian mendapatkan persentase
66,67 % dengan kategori baik. Aspek bahasa lembar observasi mendapatkan
persentase 58,34 % dengan kategori cukup. Aspek isi lembar observasi
mendapatkan persentase 66,67 % dengan kategori baik. Aspek KPS
mendapatkan persentase 23,34 % dengan kategori kurang. Secara
keseluruhan hasil analisis instrumen penilaian dari analisis kebutuhan dengan
rata-rata total 53,76 % dengan kategori cukup.
Pembelajaran POE sesuai dengan indikator yang ada pada KD dan proses
penilaian dibantu dengan adanya lembar observasi dan LKS yang berasal
dari analisis KD. Hasil analisis KD dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan
rinciannya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 95.
Tabel 4.2 Analisis KD (Kompetensi Dasar)
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Siswa
Merancang, melakukan, 1. Dapat merancang Dalam LKS siswa
dan menyimpulkan serta alat praktikum membuat sketsa alat
menyajikan hasil titrasi asam basa praktikum titrasi
percobaan titrasi asam asam basa.
basa 2. Dapat melakukan
Dalam praktikum
praktikum titrasi siswa melakukan
asam basa
titrasi asam basa
dengan baik dan
benar (penggunaan
alat dan bahan)
3. Dapat
Setelah melakukan
menyimpulkan percobaan siswa
mengenai titrasi
dapat menyimpulkan
asam basa dari apa itu titrasi asam
praktikum yang
basa pada LKS
telah dilakukan melalui data hasil
praktikum
pembelajaran POE indikator ini akan tertuang dalam LKS yang akan
menjadi pendukung dalam tahap pengembangan instrumen ini.
Saran yang diberikan oleh dosen dalam instrumen penilaian yang akan
dikembangkan pada gambar di atas adalah mencari hubungan model
pembelajaran POE dengan aspek-aspek KPS yang akan digunakan melalui
teori-teori yang ada di dalam buku. Tujuannya agar tahapan-tahapan yang
ada di dalam POE yaitu Predict, Observe and Explain bisa
mengelompokkan aspek-aspek KPS agar penilaian dalam proses
pembelajaran sesuai dengan tahapan yang akan dinilai. Antara aspek-aspek
KPS dengan kegiatan siswa yang akan dinilai harus sejajar di dalam tabel
instrumen penilaian.
44
Model
No. Pembelajaran Aspek KPS Pernyataan Penilaian
POE
1. Predict Observasi Siswa duduk sesuai dengan
kelompok dan mendengarkan
arahan guru
Siswa memahami wacana yang
ada di dalam LKS
2. …… …… ………
Tabel 4.4 berisikan pembelajaran POE pada tahapan predict yang akan
menilai aspek-aspek KPS: observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi,
mengajukan pertanyaan dan membuat hipotesis. Kegiatan yang akan dinilai
selanjutnya adalah saat proses praktikum berlangsung. Dalam hal ini
tahapan pembelajaran POE yang akan terlihat adalah observe dengan
menilai aspek-aspek KPS: merencanakan percobaan dan menggunakan alat
dan bahan, sedangkan tahapan explain akan menilai aspek-aspek KPS:
mengkomunikasikan dan menerapkan konsep.
46
5) Validasi Ahli
Hasil validasi ahli ini akan disajikan dalam satu tabel, Tabel 4.6 berisikan
hasil validasi awal, validasi akhir dan saran yang diberikan oleh validator
dalam proses pengembangan instrumen penilaian ini. Proses validasi ini
mempunyai tujuh indikator yang akan divalidasi yaitu: cover instrumen
47
Validasi ahli ini dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali, hasil Tabel 4.6
adalah hasil dari proses validasi yang dilakukan oleh peneliti dalam
mengembangkan instrumen penilaian ini. Validator terdiri dari dua orang
dosen sebagai ahli pakar. Hasil akhir persentase skor dari proses validasi
adalah:
1. Validasi awal
a. Aspek format instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 16,67 %
kategori sangat kurang.
b. Aspek bahasa instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 33,33 %
kategori kurang.
c. Aspek isi instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 25 %
kategori cukup.
d. Aspek KPS dengan rata-rata persentase 50 % kategori cukup.
e. Rata-rata persentase keseluruhan dalam validasi awal adalah 31,25 %
kategori kurang.
2. Validasi akhir
a. Aspek format instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 100 %
kategori sangat baik.
b. Aspek bahasa instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 100 %
kategori sangat baik.
c. Aspek isi instrumen penilaian dengan rata-rata persentase 100 %
kategori sangat baik.
d. Aspek KPS dengan rata-rata persentase 100 % kategori sangat baik.
e. Rata-rata persentase keseluruhan dalam validasi awal adalah 100 %
kategori sangat baik.
51
Semua aspek-aspek KPS yang dinilai dalam instrumen ini dibantu juga
oleh perangkat LKS (Lembar Kerja Siswa) yang di dalamnya terdapat
urutan-urutan KPS yang akan muncul dan dinilai. Data pada tabel 4.8 dan
5.0 dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 203. Rata-rata dari hasil uji
coba dari data siswa adalah 67,47 % dengan kategori baik.
2) Responsi
Setelah diakukan uji coba instrumen, instrumen yang telah digunakan
dinilai oleh responsi yakni oleh guru kimia untuk melihat instrumen ini
sudah bisakah digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan sejauh mana
hasil dari pengembangan instrumen penilaian ini bagi guru. Responsi ini
dilakukan pada bulan Juni dengan memberikan angket kepada guru kimia
yang berisikan rubrik 0-4 dalam menilai produk instrumen penilaian yang
telah dikembangkan. Dan berikut hasil reponsi terhadap hasil instrumen
yang telah dibuat:
53
Data hasil responsi dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 206. Dari
hasil responsi yang telah dilakukan didapatkan hasil presentase dari
intrumen penilaian yang telah dinilai yang dilihat dari beberapa aspek
yaitu: aspek format lembar penilaian dengan persentase 87,50 % dengan
kategori sangat baik1, aspek bahasa dengan persentase 83,33 % dengan
kategori sangat baik2, aspek isi lembar observasi dengan persentase 87,50
% dengan kategori sangat baik3, dan terakhir aspek KPS dengan persentase
86,67 % dengan kategori sangat baik4.
3) Hasil Produk secara Keseluruhan
Secara keseluruhan produk instrumen penilaian ini adalah 84,71 %
dengan kategori sangat baik. Total persentase ini didapatkan dari rata-rata
persentase hasil validasi, hasil uji coba dan angket response penilaian
instrumen yang dinilai oleh guru.
2. Karakteristik Instrumen Penilaian
Karakteristik dari produk instrumen penilaian ini adalah:
1) Instrumen penilaian ini disusun dengan menggunakan tahapan pada
pembelajaran POE.
1
Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi,
Ekonomi, dan Bisinis. (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 3, h.23.
2
Ibid h. 23.
3
Ibid.
4
Ibid.
54
Kekurangan:
B. Pembahasan
Proses pengembangan instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE
pada titrasi asam basa ini akan dibahas dari segi validasi ahli (awal dan akhir)
serta hasil uji coba produk dan hasil responsi guru terhadap instrumen penilaian
yang telah dikembangkan ini sebagai evaluasi bagi peneliti. Semua kegiatan di
atas terangkum dalam tiga tahapan yaitu: tahapan pembuatan konsep
pengembangan, tahapan pengembangan dan tahapan evaluasi.
2. Tahapan Pengembangan
Tahapan kedua yaitu tahapan pengembangan yang berisikan analisis
kebutuhan, analisis KD, analisis pengelompokkan 10 aspek KPS ke dalam
POE, pembuatan instrumen, dan melakukan validasi ahli terhadap proses
pengembangan instrumen yang dilakukan oleh peneliti.
57
a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan
berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk
mengetahui kesenjangan (gap) antara keadaan yang seharusnya terjadi
(ideal) dengan kenyataan yang senyatanya terjadi (reality)6. Dari
pengertian analisis kebutuhan di atas, peneliti terlebih dahulu
mengumpulkan data berupa instrumen penilaian KPS pada titrasi asam
basa yang ada di sekolah sebagai acuan data awal dalam proses
pengembangan, dari hasil data instrumen penilain yang didapat dari
sekolah yang telah diobservasi dengan keterangan kategori yang baik pada
format lembar observasi da nisi lembar observasi, kategori cukup pada
bahasa lembar observasi serta kategori kurang pada aspek-aspek KPS
yang digunakan. Hal ini lah yang membuat peneliti mengembangkan
instrumen penilaian KPS.
b. Analisis KD
Setelah analisis kebutuhan, ada analisis KD dan analisis
pengelompokkan KPS dalam pembelajaran POE. Pemiliahan KD 4.11
merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam basa ini bertujuan untuk mendukung munculnya
aspek-aspek KPS yang nantinya akan dinilai dalam proses pembelajaran.
c. Analisis Pengelompokkan Aspek-aspek KPS ke dalam POE
Pemilihan model pembelajaran POE (Predict, Observe and Explain)
sebagai pengelompokkan aspek-aspek KPS ke dalam POE, POE sangat
membantu proses pembelajaran karena tahapan yang dimiliki sangat
cocok dengan KD yang telah dipilih.
6
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), h. 228
58
d. Pembuatan Instrumen
Pembuatan instrumen dalam hal ini sebagai awalan peneliti dalam
mengembangkan instrumen penilaian yang akan dikembangakan setelah
melalui tahapan analisis kebutuhan sampai ke dalam analisi
pengelompokkan aspek KPS dalam pembelajaran POE yang akan
divalidasi oleh dosen ahli.
e. Validasi Ahli
Tahapan validasi ahli ini dilakukan melalui dua tahapan validasi awal
dan validasi akhir (instrumen sudah boleh digunakan dalam penelitian).
Proses validasi awal oleh dua orang dosen (validasi ahli) dengan menilai
beberapa aspek yang ada di dalam lembar validasi dengan hasil sebagai
berikut:
1) Aspek format penilaian
Secara keseluruhan pada aspek ini di dalam lembar observasi
penilaian masuk ke dalam kategori sangat kurang, dari hasil validator
tampilan lembar observasi mulai dari penomoran yang belum sesuai
dengan urutan kegiatan pembelajaran, indikator yang akan dinilai
belum dimasukkan, petunjuk penggunaan yang belum jelas serta
diperlukannya judul di setiap tabel lembar observasi sebagai penjelas
apa dan kegiatan apa yang akan dinilai dari kegiatan yang akan dinilai.
2) Aspek bahasa instrumen penilaian
Secara keseluruhan pada aspek ini di dalam lembar observasi
penilaian masuk ke dalam kategori kurang, dari hasil validator bahasa
yang digunakan di dalam lembar observasi ada yang belum sesuai
dengan EYD serta kalimat yang digunakan belum sederhana,
pemisahan pernyataan penilaian yang lebih dari satu kegiatan sangat
diperlukan agar proses penilaian dapat mengukur aspek-aspek KPS
yang akan dinilai.
59
3. Tahapan Evaluasi
Tahapan terakhir dalam pengembangan ini adalah tahapan evaluasi, yakni uji
coba produk. Dari hasil yang didapatkan saat uji coba produk pengembangan
instrumen penilaian KPS dalam pembelajaran POE pada titrasi asam basa,
kategori pada aspek-aspek penilaian KPS pun mulai dari cukup, baik dan sangat
baik. Hasil uji coba ini dibagi sesuai dengan tahapan POE dan aspek-aspek KPS
yang ada di dalamnya: Hasil uji coba produk disusun berdasarkan tahapan
pembelajaran POE (Predict: observasi 78,98 % (baik), klasifikasi 70,45 % (baik),
interpretasi 71,59 % (baik), prediksi 69,32 % (baik), mengajukan pertanyaan
48,86 % (cukup) dan membuat hipotesis 46,59 % (cukup). Semua aspek KPS
yang ada dalam tahapan Predict ini dinilai berdasarkan siswa dalam menjawab
pertanyaan di dalam LKS sebagai awalan dalam proses pembelajaran serta proses
penilaian aspek-aspek KPS. Membuat hipotesis dengan persentase 46,49 %
merupakan persentasi yang paling kecil dari uji coba produk ini. Ini dikarenakan
dalam proses pembelajaran siswa masih belum terbiasa dalam membuat hipotesis
berdasarkan masalah yang ada di dalam LKS dan menghubungkannya dengan
tujuan dari pembelajaran tersebut.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa siswa
kesulitan dalam membuat hipotesis. Kesulitan terlihat dari jawaban siswa dalam
LKS yang menunjukkan bahwa siswa belum memahami cara mengidentifikasi
masalah. Kondisi siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran praktikum
yang diawali dengan perumusan hipotesis beserta penjelasan guru yang masih
sekilas mengajarkan tentang hipotesis, menyebabkan siswa belum sepenuhnya
memahami apa dan bagaimana membuat hipotesis yang benar. Faktor lain
yang mungkin menjadi penyebab kesulitan siswa adalah karena siswa belum
memahami redaksi pertanyaan yang meminta siswa melakukan hipotesis.
Hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan pada penelitian di atas
62
dari tiga praktikum dengan persentase membuat hipotesis kategori baik dan
sangat baik 42,5 % dan kategori kurang dan cukup 5 %.7
Sedangkan untuk aspek mengajukan pertanyaan, ketika penelitian ini
berlangsung siswa masih belum berani mengajukan pertanyaan secara langsung
meskipun di dalam LKS siswa membuat beberapa pertanyaan. Dan pada aspek
menerapkan konsep siswa masih kelihatan bingung dengan penggunaan konsep
perhitungan titrasi asam basa dari praktikum ke dalam pertanyaan yang ada di
dalam LKS, ini menandakan bahwa siswa masih belum konsentrasi dalam proses
pembelajaran.
Berdasarakan tahapan POE (Observe) dengan aspek-aspek KPS yang akan
dinilai adalah: merencanakan percobaan 82,86 % (sangat baik) serta
menggunakan alat dan bahan 87,54 % (sangat baik). Dalam aspek KPS
merencanakan percobaan dan menggunakan alat bahan kegiatan yang dilakukan
oleh siswa pada tahapan ini adalah terlebih dahulu menggambarkan sketsa
rangkaian alat percobaan titrasi asam basa yang ada di dalam modul kemudian
siswa mulai mengambil alat dan bahan yang akan digunakan dan merancangnya
sesuai dengan sketsa yang mereka buat, kemudian tahapan menggunakan alat dan
bahan akan melihat kemampuan siswa dalam menggunakan alat titrasi asam basa
yaitu buret dan alat yang lain seperti gelas ukur yang akan menilai kegiatan siswa
dalam membaca skala untuk mengetahui penggunaan volume pada buret dan
gelas ukur. Kemudian ada penambahan indikator pp yang bertujuan agar siswa
mengetahui perubahan yang akan terjadi saat mereka melakukan proses titrasi
serta tahu titrasi akan berakhir ditandai dengan perubahan warna yang akan
terlihat pada erlenmeyer yang di bawahnya diletakkan kertas putih. Ketika aspek
ini berlangsung siswa akan dilatih kemampuan dasar dalam menggunakan alat
7
Zulfatin, Viki Laeli.( Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Dalam Kegiatan Praktikum
Materi Elastisitas Yang Dinilai Menggunakan Penilaian Kinerja). 2014. FPMIPA: UPI, Bandung.
Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Dipublikasikan.
63
seperti mengukur dan membaca skala. Hasil persentase yang didapat pada hasil
penelitian ini sangat baik, dari jurnal yang ditemukan aspek merencanakan
percobaan dan menggunakan alat ini hanya mendapatkan persentase 74,05 %
(baik) dan 64,29 % (baik), hal ini menandakan pada aspek ini membuat siswa
lebih aktif ketimbang hanya diam dan tidak melakukan percobaan ataupun hanya
membaca LKS.8
Berdasarkan aspek POE (Explain) dengan aspek-aspek KPS yang akan dinilai
adalah: mengkomunikasikan 65,08 % (baik) dan menerapkan konsep 47,02 %
(cukup). Pada aspek mengkomunikasikan ini siswa melakukan aktivitas
menyimpulkan serta membuat laporan praktikum dengan sistematis sedangkan
pada aspek menerapkan konsep siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS
dengan menghubungkan cara menghitung konsentrasi titrasi asam basa yang di
dapat ketika praktikum dengan soal yang ada di dalam LKS. Hasil pada aspek
mengkomunikasikan dengan persentase 65,08 % (baik) ini dibandingkan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Novia dkk dengan persentase yang mereka
dapatkan 86,90 % (sangat baik)9. Hal ini disebabkan oleh hasil laporan praktikum
dibuat oleh siswa belum optimal. Ini dikarenakan siswa membuat laporan hanya
sampai langkah kerja sedangkan pembahasan dalam laporan tidak ada. Sementara
itu aspek menerapkan konsep dikategorikan cukup (47,02 %), hal ini disebabkan
siswa dalam menggunakan konsep menyelesaikan perhitungan titrasi asam basa
dari hasil percobaan dengan bentuk soal yang ada di dalam LKS masih belum
tepat.
Secara keseluruhan, pengembangan instrumen penilaian KPS dalam
pembelajaran POE pada titrasi asam basa dapat dilakukan. Hasil uji produk
menunjukkan aspek KPS dengan presentase tertinggi adalah menggunakan alat
dan bahan sedangkan, aspek KPS dengan presentase terendah adalah membuat
8
Rista Yuni Novia, Hairida, Lukman Hadi. Analisis Keterampilan Proses Sains melalui Self-
Assessment dan Peer-Assessment di Kelas Xi IPA SMA. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan.
Pontianak. 4 (8), 2015.
9
Ibid,. Rista dkk.
64
hipotesis. Dan hasil keseluruhan terhadap produk instrumen penilaian ini adalah
sangat baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa karakterisitik instrumen penilaian yang dikembangkan
antara lain: penilaian ini disusun dengan menggunakan tahapan POE,
penilaian ini memuat 10 aspek-aspek keterampilan proses sains, penilaian ini
memuat wacana-wacana yang karakteristiknya sesuai dengan materi atau
konsep titrasi asam basa dan lingkungan siswa serta penilaian ini
menggunakan rubrik dengan skala 0-4 agar proses pembelajaran dapat dinilai
secara mendetail. Berdasarkan persentase rata-rata dari hasil validasi ahli, uji
coba produk dan angket responsi guru, produk penilaian ini mendapatkan
persentase rata-rata sebesar 84,71 % dan masuk ke dalam kategori sangat
baik.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran berikut:
1. Adanya beberapa aspek KPS yang masih berada dalam kategori cukup
yaitu aspek Mengajukan pertanyaan (48,86 %), Membuat hipotesis
(46,59 %) dan Menerapkan konsep (47,02 %) menandakan
pengembangan instrumen ini masih perlu dikaji ulang.
2. Pembelajaran POE ini pada tahapan predict dan explain masih kurang
dalam mengekplorasi kegiatan siswa dalam memunculkan aspek KPS
yang akan dinilai. Untuk itu diperlukan penambahan demonstrasi atau
persentasi kelompok untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
tahapan predict dan explain.
65
66
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. Kimia Dasar. Konsep-Konsep Inti. Jilid 2. Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga. 2004.
Harlen, Wyne. The Teaching of Science in Primary SchoolsI Second edition. Great
Britain: The Cromwellm Press, 1996.
Haysom, John and Michael Bowen. Predict, Observe, Explain. Activities Enchancing
Scientific Undestanding. Arlington, Virgina: NSTA Press. 2010.
Nur Anisa, Desi, Mohammad Masykuri, dan Sri Yamtinah. Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Predict, Observe, and Explanation) dan Sikap Ilmiah
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII
Semester 1 SMPN 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK). UNS, Surakarta. 2 (2), 2013.
Petrucci, Ralph. H. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat. Jilid
2. Jakarta: Erlangga, 1986.
Purba, Michael. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2006.
Puriyandari, Devi, Agung Nugroho Catur Saputro dan Mohammad Masykuri. Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK). Penerapan Model Pembelajaran Prediction,
Observation And Explanation (POE) Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS)
untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 1
Ngemplak Tahun Pelajaran 2012/2013. 3 (1), 2014.
Rita C. Richey and James D. Klein. Design and Development Research. Mahwah,
New Jersey. Lawrence Erlbaum Associates, Inc., Publishers. 2009.
Subali, Bambang. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan : Bias Item Tes
Keterampilan Proses Sains Pola Divergen dan Modifikasinya Sebagai Tes
Kretivitas. 2010.
69
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2009.
USAID PRIORITAS. Buku Sumber untuk Dosen LPTK. Pembelajaran IPA SMP di
LPTK. Kerjasama: Amerika, Mendikbud, Depdiknas dan Depag. 2014.
Yuni Novia, Rista, Hairida, Lukman Hadi. Analisis Keterampilan Proses Sains
melalui Self-Assessment dan Peer-Assessment di Kelas Xi IPA SMA. Program
Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan. Pontianak. 4 (8), 2015.
Zulfatin, Viki Laeli. Profil Keterampilan Proses Sains Siswa SMA dalam Kegiatan
Praktikum Materi Elastisitas yang Dinilai Menggunakan Penilaian Kinerja.
FPMIPA: UPI, Bandung. 2014. Skripsi pada Universitas Pendidikan
Indonesia. Tidak Dipublikasikan.
Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. Ciputat:
UIN Jakarta, 2009
70
Lampiran 1
INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah :
2. Guru :
3. Kelengkapan Dokumen :
4. Tanggal Observasi :
Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrument penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
71
Keterangan :
*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………..................................
72
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMAN 4 Tangerang Selatan
2. Guru : Nurthoidah, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 27 Januari 2015
Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
73
Keterangan :
*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
Cara guru menilai kegiatan siswa melalui latihan soal dan untuk praktikum titrasi
asam basa tidak dilakukan karena terkendala alat, sehingga praktikum tidak bisa
dilaksanakan.
74
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : MAN Serpong
2. Guru : Susi Indahsarini, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 16 Februari 2015
Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
75
Keterangan :
*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
Format penilaiain praktikum titrasi asam basa tidak ada, penilaian dilakukan dengan
melihat nilai akhir dari laporan siswa dan digabung dengan penilaian tugas dan
ulangan.
76
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan
2. Guru : Rifa Kusmiati, S.Si
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 18 Februari 2015
Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
77
Keterangan :
*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
Format penilaian tidak ada karena praktikum titrasi asam basa tidak terlaksana,
dengan kendala bahan dan ruangan laboratorium tidak ada. Alternatif penilaiannya
adalah dengan latihan soal.
78
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : MA Soebono
2. Guru : Dra. Nina Kartina
3. Kelengkapan Dokumen : Tidak Ada
4. Tanggal Observasi : 19 Februari 2015
Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar
observasi
2) Pernyataan dalam lembar
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat
menilai Keterampilan
Proses Sains (KPS)
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
3) Kalimat yang digunakan
sederhana
79
Keterangan :
*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
Format penilaian tidak ada karena praktikum titrasi asam basa tidak terlaksana,
dengan kendala bahan dan ruangan laboratorium tidak ada. Alternatif penilaiannya
adalah dengan latihan soal.
80
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMA Dharma Karya UT
2. Guru : Arif Sholeh, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Ada
4. Tanggal Observasi : 23 Februari 2015
Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar √
observasi
2) Pernyataan dalam √
lembar observasi
mempunyai tujuan
yang jelas
3) Lembar observasi dapat √ Hanya ada aspek
menilai Keterampilan Merencanakan
Proses Sains (KPS) percobaan,
Menggunakan Alat
dan Bahan,
Menerapkan Konsep,
Observasi,
Menjawab
Pertanyaan
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem √
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator √
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan √ Untuk penentuan
instrumen nilai hanya
berdasarkan nilai
maksimal dari setiap
kegiatan.
81
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMAN 6 Tangerang Selatan
2. Guru : Usep Fanji, S.Pd
3. Kelengkapan Dokumen : Ada
4. Tanggal Observasi : 23 Februari 2015
Data Keterangan
No. Aspek Dokumen Ada Tidak
Ada
1. Format Penilain Praktikum √
Titrasi Asam Basa*
a. Isi Lembar Observasi
1) Kejelasan isi lembar √
observasi
2) Pernyataan dalam lembar √
observasi mempunyai
tujuan yang jelas
3) Lembar observasi dapat √ Hanya ada aspek
menilai Keterampilan Merencanakan
Proses Sains (KPS) percobaan,
Interpretasi, Prediksi,
Menggunakan Alat
dan Bahan dan
Menyajikan
b. Format Lembar Penilaian
1) Kejelasan sistem √
penomoran dalam
instrumen penilaian
2) Kerapihan letak indikator √
dalam instrumen
3) Kejelasan penulisan √
instrumen
c. Bahasa Lembar Observasi
1) Bahasa yang digunakan √
sesuai dengan EYD
2) Bahasa yang digunakan √ Bahasa sulit
mudah dipahami dipahami
83
*Jika format tidak ada, bagaimana cara guru menilai kegiatan siswa
84
Lampiran 2
1. Hasil Survei Instrumen Penilaian Praktikum Titrasi Asam Basa di Sekolah SMA/MA Tangerang Selatan
2. Dari Ketujuh Sekolah yang Telah Disurvei, Data Fisik Instrumen Penilaian hanya didapatkan pada Sekolah :
a. SMAN 6 Tangerang Selatan
b. SMA Dharma Karya UT
c. MA Khazanah Kebajikan
3. Rubrik Penilaian terhadap Instrumen Penilaian yang didapat sebagai Analisis Kebutuhan
No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata Persentase Kriteria
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
1. Format Lembar Penilaian
a. Sistem penomoran
dalam instrumen 3 2 3 2,67 66,67 Baik
penilaian runtut dan
sesuai dengan kegiatan
85
pembelajaran
No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata Persentase Kriteria
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
b. Kerapihan tata letak 3 3 3 3 75 Baik
indikator dalam
instrumen penilaian
c. Kejelasan instrumen 3 3 3 3 75 Baik
penilaian
d. Substansi yang
merepresentasikan 2 2 2 2 50 Cukup
kompetensi yang
dinilai
Rata-rata 66,67 Baik
2. Bahasa Lembar Observasi
a. Bahasa yang
digunakan sesuai 3 2 3 2,67 66,67 Baik
dengan EYD
b. Penggunaan bahasa
yang baik dan benar 2 2 2 2 50 Cukup
serta komunikatif
Rata-rata 58,34 Cukup
3. Isi Lembar Observasi
a. Kejelasan isi lembar 2 2 3 2,33 58,33 Cukup
observasi
b. Pernyataan dalam
lembar observasi 3 3 3 3 75 Baik
mempunyai tujuan
yang jelas
No Aspek Dokumen Rubrik Penilaian 1 RubrikPenlaian 2 Rubrik Penilaian 3 Rata-rata Persentase Kriteria
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
4. Aspek KPS (Keterampilan Proses Sains)
a. Lembar observasi
dapat menilai aspek 0 2 3 1,67 41,67 Kurang
Observasi
b. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Kurang
Klasifikasi
c. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 2 0 0 0,67 16,67 Kurang
Interpretasi
d. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Kurang
Prediksi
e. Lembar observasi
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Sangat
Mengajukan Kurang
Pertanyaan
f. Lembar observasi Sangat
dapat menilai aspek 0 0 0 0 0 Kurang
Hipotesis
g. Lembar observasi
dapat menilai aspek 2 3 0 1,67 41,67 Kurang
Merencanakan
Percobaan
h. Lembar observasi
dapat menilai aspek 2 3 3 2,67 66,67 Baik
Menggunakan Alat
dan Bahan
i. Lembar observasi
87
Keterangan Rubrik :
2 : Cukup
2 61-80 % Baik
3 41-60 % Cukup
4 21-40 % Kurang
1
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. III, h. 23.
88
Keterangan Rubrik :
e. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai aspek mengajukan
Mengajukan Pertanyaan pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek
mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan kunci jawaban)
f. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi mampu menilai aspek hipotesis
Hipotesis yang sesuai dengan kunci jawaban)
3 : Baik (lembar observasi mampu menilai beberapa aspek hipotesis
yang sesuai dengan kunci jawaban)
2 : Cukup (lembar observasi mampu menilai sebagian aspek hipotesis
yang sesuai dengan kunci jawaban)
1 : Kurang (lembar observasi kurang mampu menilai aspek hipotesis
yang sesuai dengan kunci jawaban)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak mampu menilai aspek
hipotesis yang sesuai dengan kunci jawaban)
Di dalam Praktikum
g. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Merencanakan Percobaan merencanakan percobaan sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
merencanakan percobaan sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
merencanakan percobaan sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
93
menggunakan alat dan bahan dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
j. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Berkomunikasi berkomunikasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
berkomunikasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
berlomunikasi sesuai dengan keterangan yang tertera pada rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
berkomunikasi kurang sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak dapat menilai aspek
berkomunikasi dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
k. Lembar observasi dapat menilai aspek 4 : Sangat Baik (lembar observasi dapat menilai seluruh aspek
Menerapkan Konsep menerapakan kosnsep sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
3 : Baik (lembar observasi dapat menilai beberapa aspek
Menerapkan konsep sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
2 : Cukup (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
Menerapkan konsep sesuai dengan keterangan yang tertera pada
rubrik)
1 : Kurang (lembar observasi dapat menilai sebagian aspek
Menerapkan konsep kurang sesuai dengan keterangan yang tertera
pada rubrik)
0 : Sangat Kurang (lembar observasi tidak dapat menilai aspek
Menerapkan konsep dan tidak sesuai dengan keterangan yang
tertera pada rubrik)
95
Lampiran 3
ANALISIS KI DAN KD
Kelas/Semester : XI/I
Kompetensi Dasar : 4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam
basa
No Indikator Materi Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Model Aspek KPS Alat dan
POE Bahan
1. Merancang Titrasi Asam Basa a. Guru memberikan c. Siswa memahami Predict a. Observasi LKS
instruksi kepada wacana yang ada di Observe b. Prediksi
siswa untuk dalam LKS serta c. Mengajukan
memahami wacana menjawab pertanyaan
Pertanyaan
yang ada di dalam yang ada di dalamnya
LKS d. Siswa mengambil dan d. Hipotesis
b. Guru memberikan mencoba merancang e. Merencanakan
instruksi kepada alat praktikum titrasi Percobaan
siswa untuk asam basa
mengambil alat dan
merancang alat
praktikum titrasi
asam basa
2. Melakukan Titrasi Asam Basa Guru mengarahkan Siswa melakukan titrasi Predict a. Observasi a. LKS
siswa untuk melakukan asam basa sesuai dengan Observe b. Menggunakan b. Larutan
titrasi asam basa arahan dari guru Alat dan Bahan NaOH
c. Larutan
96
No Indikator Materi Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Model Aspek KPS Alat dan
POE Bahan
d. HCl/CH3C
OOH
e. Indikator pp
f. Statif
g. Klem 4 jari
h. Gelas kimia
i. Gelas ukur
j. Buret
k. Erlenmeyer
Kertas putih
3. Menyimpulkan Menghitung Guru meminta siswa Siswa menyimpulkan hasil Predict a. Interpretasi LKS
konsentrasi larutan menyimpulkan praktikum titrasi asam
hasil Explain b. Berkomunikasi
yang dicari di basa ke dalam tabel
praktikum titrasi asam
dalam praktikum basa di dalam LKS pengamatan dan
titrasi asam basa perhitungan konsentrasi
larutan yang dicari
4. Menyajikan Menghubungkan Guru meminta siswa Siswa membuat laporan Observe a. Mengklasifikasi LKS dan
hasil praktikum menyajikan hasil praktikum secara tepat dan Explain kan Laporan
dengan titrasi asam praktikum ke dalam sistematis b. Berkomunikasi
basa laporan praktikum c. Menerapkan
Konsep
secara lengkap dan
sistematis
97
Lampiran 4
PENGELOMPOKKAN ASPEK KPS KE DALAM PEMBELAJARAN POE
No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
1. Prediction 1. Orientation and Observasi Menggunakan Penggunaan indera
(Prediction atau membuat Motivation sebanyak mungkin berupa mulut untuk
prediksi, merupakan suatu (Pengenalan materi indera berbicara menjawab
proses membuat dugaan yang akan Mengumpulkan/men pertanyaan, telinga
terhadap suatu fenomena dipraktikumkan dengan ggunakan fakta yang untuk mendengarkan
alam. Dalam membuat memberi pertanyaan relevan pertnyaan dan
dugaan, harus diikuti dan menjawabnya penjelasan serta mata
dengan memikirkan alasan melalui diskusi serta untuk melihat lembar
mengapa membuat dugaan dapat menambah kerja yang berisi data
seperti itu.) pengalaman dan ataupun wacana
pemahaman siswa Melalui diskusi dalam
dalam mengerti materi menjawab pertanyaan
yang akan yang ada di dalam
dipraktikumkan hal ini lembar kerja berupa
bertujuan untuk data atau wacana
membangkitkan
motivasi siswa itu
sendiri)
2. Introduction the Klasifikasi Mencatat setiap Mencatat poin-poin
Experiments pengamatan secara penting yang ada di
(Proses mengenalkan terpisah. dalam lembar kerja
praktikum kepada siswa Mencari perbedaan, serta
melalui diskusi agar persamaan. mengelompokkannya
bisa saling memahami) Mengontraskan ciri- sebagai pemecahan
ciri masalah dalam
Membandingkan diskusi dan
98
No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
Mencari dasar praktikum.
pengelompokkan Mengelompokkan
atau penggolongan alat-alat dan bahan
Menghubungkan yang akan digunakan
hasil-hasil secara tepat.
pengamatan
3. Prediction : The Interpretasi Menghubungkan Menghubungkan
Elication of hasil-hasil data-data hasil diskusi
Students Ideas pengamatan dengan praktikum
(Sebelum praktikum Menetukan pola yang akan dilakukan
dilakukan, siswa dalam suatu seri baik itu materi atau
menulis pertanyaan di pengamatan fungsi alat/bahan
dalam lembar kerja Menyimpulkan
untuk melihat
kemungkinan prediksi
yang akan terjadi dan
hasilnya akan
dipertimbangkan
bersama tujuannya
menambahkan
wawasan siswa
mengenai praktikum
yang akan dilakukan.
Guru memantau siswa
dalam menulis hasil
prediksi yang dibuat
oleh siswa)
4. Discussing Their Prediksi Menggunakan pola- Membuat prediksi
Predictions pola hasil mengenai hal apa saja
(Tahapan ini untuk pengamatan yang dapat terjadi di
99
No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
mengetahui hasil Mengemukakan apa dalam praktikum
diskusi yang dilakukan yang mungkin nanti, baik itu dari
oleh siswa dan bisa terjadi pada keadaan proses praktikum
menimbulkan yang belum diamati ataupun hasil
pertanyaan dalam praktikum.
mendapatkan jawaban
dari diskusi tersebut
terutama mengenai hal-
hal yang akan
dipraktikumkan)
Mengajukan Bertanya apa, Mengajukan
Pertanyaan bagaimana, dan pertanyaan dari hasil
mengapa diskusi ataupun dari
Bertanya untuk hal yang belum
memnita penjelasan mengenai praktikum
Mengajukan yang akan dilakukan
pertanyaan yang baik itu kepada
berlatar belakang kelompok lain
hipotesis ataupun guru.
Membuat pertanyaan
yang berhubungan
dengan materi
berkaitan dengan
praktikum yang baru
dikenal.
Membuat Hipotesis Mengetahui bahwa Membuat suatu
ada lebih dari satu pernyataan mengenai
kemungkinan hal yang akan
penjelasan dari satu mungkin terjadi pada
kejadian praktikum jika ada
100
No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
Menyadari bahwa bahan yang diganti
suatu penjelasan dan bagaimana hasil
perlu diuji atau proses yang akan
kebenarannya terjadi
dengan memperoleh
bukti lebih banyak
atau melakukan cara
pemecahan masalah
2. Observation 5. Observation Merencanakan Menentukan Merancang percobaan
Observation (observasi) (Dalam tahapan ini Percobaan alat/bahan/sumber dengan cara
yaitu melakukan siswa kembali yang akan mengamati sketsa
penelitian/pengamatan apa mengingat materi atau digunakan langkah kerja yang
yang terjadi pada suatu gambaran yang Menentukan ada di dalam lembar
peristiwa. Pada tahap ini berhubungan dengan variable/faktor kerja
bisa dilakukan materi yang akan penentu Mengetahui tahapan-
penyelidikan/percobaan/ dipelajari) Menentukan apa tahapan yang akan
eksperimen, pengumpulan yang akan diukur, dilakukan saat
data, dan analisis data diamati, dicatat praktikum mulai dari
untuk menguji prediksi Menetukan apa yang awal sampai dengan
yang telah diajukan.) akan dilaksanakan selesai
berupa langkah kerja
Menggunakan Alat Memakai alat/bahan Mengetahui cara
dan Bahan Mengetahui alasan penggunaan
mengapa alat/bahan yang akan
menggunakan digunakan di dalam
alat/bahan praktikum yang akan
Mengetahui dilakukan
bagaimana
menggunakan
alat/bahan
101
No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
Observasi Menggunakan Penggunaan indera
sebanyak mungkin berupa mulut untuk
indera berbicara menjawab
Mengumpulkan/men pertanyaan, telinga
ggunakan fakta yang untuk mendengarkan
relevan pertnyaan dan
penjelasan serta mata
untuk melihat lembar
kerja yang berisi data
ataupun wacana
Melalui diskusi dalam
menjawab pertanyaan
yang ada di dalam
lembar kerja berupa
data atau wacana
3. Explain 6. Explanation Berkomunikasi Mengubah bentuk Menyampaikan hasil
(siswa dalam hal ini penyajian dari percobaan baik
sering kali membentuk Memberikan/mengg itu berupa data
ide-ide melalui bicara ambarkan data pengamatan,
dan menulis. Dalam empiris hasil perhitungan, dan
kelompok hasil ide-ide percobaan atau reaksi.
dapat tertuang dalam pengamatan dengan Bisa menghubungkan
penulisan yang grafik atau tabel hasil prediksi yang
berisikan penjelasan atau diagram telah didiskusikan
hasil diskusi maupun Menyusun dan terhadap hasil
praktikum yang akan menyampaikan percobaan yang
dilakukan) laporan secara dilakukan.
sistematis
Menjelaskan hasil
percobaan atau
102
No. Pembelajaran POE Langkah-langkah Aspek KPS Penjelasan Aspek KPS Kata Kunci
(Prediction, Observation Pembelajaran POE (Keterampilan (Keterampilan Proses Penghubung POE dan
and Explaination) Proses Sains) Sains) KPS
penelitian
Membaca grafik
atau tabel atau
diagram
Mendiskusikan hasil
kegiatan suatu
masalah atau suatu
peristiwa
7. Providing the Menerapkan Menggunakan Penggunaan konsep
Scientific Konsep konsep yang telah yang didapat di dalam
Explanation dipelajari dalam titrasi asam basa
(Menuliskan kembali situasi baru mengenai cara
hasil diskusi maupun Menggunakan menghitung
hasil praktikum yang konsep pada konsentrasi larutan
telah dilakukan) pengalaman baru yang dicari beserta
8. Follow-Up untuk menjelaskan reaksi dapat
(Dengan apa yang sedang diselesaikan juga
memberikan tugas terjadi daam bentuk
berupa laporan pertanyaan meskipun
ataupun tidak melakukan
menuliskan praktikum titrasi asam
kembali apa saja basa.
yang didapat dari
praktikum yang
telah dilakukan dan
guru selain
memberikan tugas
juga menilai
aktivitas sampai
tugas yang telah
103
dilakukan oleh
siswa)
Keterangan Sumber :
1. Pembelajaran POE
Buku Sumber bagi Dosen LPTK (Lembaga Tenaga Pendidikan Tenaga Kependidikan). Pembelajaran IPA SMP di LPTK.
Dibantu Melalui Program United States Agency for International Development (USAID). Juni 2014. Hal. 7-8
2. Langkah-langkah Pembelajaran POE
Haysom, John and Michael Bowen. Predict, Observe, Explain. Activities Enchasing Scientific Understanding. 2010. NSTA
(National Science Teachers Association) Press. Arlington, Virgina. Pages : x-xi
3. Aspek-aspek KPS
Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Cetakan I. 2005. Universitas Negeri Malang (UM Press). Hal. 86-87.
104
Lampiran 5
Kisi-kisi Instrumen Penilaian KPS pada Pembelajaran POE
Mode
Pembelajaran Aspek KPS Sub
No POE (Predict, (Keterampilan Indikator Indikator Kegiatan Skor Saran
Observe and Proses Sains) Siswa
Explain)
1. Predict Obsevasi Siswa Memahami Siswa duduk 4 : Duduk sesuai
diharapkan bisa wacana di sesuai dengan dengan kelompok
memahami LKS dalam LKS kelompok dan dan mendengarkan
baik itu dari melalui mendengarkan arahan dari guru
wacana, langkah mebaca dan arahan dari tanpa bersuara serta
kerja dan menjawab guru tidak meggangu
perhitungan pertanyaan kelompok lain
titrasi asam basa yang ada di 3 : Duduk sesuai
dalam LKS dengan kelompok
dan mendengarkan
arahan dari guru
tanpa bersuara
2 : Duduk sesuai
dengan kelompok
dan mendengarkan
arahan dari guru
bersuara
1 : Duduk tidak sesuai
dengan kelompok
dan mendengarkan
arahan dari guru
bersuara, tidak
mengganggu
kelompok lain
105
yang berhubungan
dengan wacana yang
ada di dalam LKS
dengan baik dan
benar
Siswa 4 : Menuliskan fakta
mengelompok- fakta :
kan fakta-fakta a. Di dalam
yang terdapat lambung terdapat
di dalam cairan asam
wacana klorida HCl
dengan
konsentrasi 0,03
M yang dikenal
sebagai asam
lambung.
b. Jika asam
lambung
berlebihan
mengakibatkan
timbulnya sakit
maag
c. Cara menetralkan
asam lambung
dengan
menggunakan
obat sakit maag
(antacid) yakni :
natrium hidrogen
karbonat
(NaHCO3),
magnesium
karbonat
107
(MgCO3) atau
kalsium karbonat
(CaCO3).
d. Gas CO2 yang
keluar dari reaksi
penetralan di
dalam tubuh
dalam bentuk
sendawa.
3 : Hanya menuliskan 4
fakta dari poin-poin
yang ada pada poin
5
2 : Hanya menuliskan 3
fakta dari poin-poin
yang ada pada poin
5
1 : Hanya menuliskan 1
atau 2 fakta dari
poin-poin yang ada
pada poin 4
0 : Tidak menuliskan
fakta-fakta yang ada
di dalam wacana.
Interpretasi Siswa 4 : Penyebab terjadinya
mencoba maag pada lambung
menghubungka dikarenakan
n dan produksi asam
menyimpulkan lambung yang
penyebab meningkat dan ini
terjadinya dapat diobati dengan
maag dan cara meminum obat
mengobati antasida yang
108
pertanyaan sedikit
berdasarkan wacana
dan sedikit sesuai
dengan materi yang
akan dipraktikumkan
1 : Mengajukan
pertanyaan sedikit
berdasarkan wacana
dan tidak sesuai
dengan materi yang
akan dipraktikumkan
0 : Tidak mengajukan
pertanyaan
berdasarkan wacana
dan tidak sesuai
dengan materi yang
akan dipraktikumkan
Hipotesis Siswa 4 : Membuat jawaban
membuat sementara
hipotesis yang berdasarkan wacana
baik dan benar dan sesuai dengan
berdasarkan materi yang akan
wacana dan diajarkan.
materi titrasi 3 : Membuat jawaban
asam basa sementara
berdasarkan wacana
dan sedikit sesuai
dengan materi yang
akan diajarkan.
2 : Membuat jawaban
sementara sedikit
berdasarkan wacana
dan sedikit sesuai
111
indikator pp
Siswa dapat 4 : Membaca skala
membaca skala volume awal NaOH
volume awal yang ada di dalam
NaOH yang buret dengan tepat
ada di dalam dan benar (miniskus
buret. bawah).
3 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan tepat
(miniskus bawah).
2 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan benar
(miniskus bawah).
1 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan kurang
tepat
0 : Membaca skala
volume awal NaOH
yang ada di dalam
buret dengan tidak
tepat dan tidak
benar.
Siswa 4 : Tangan kiri/kanan
melakukan memutar kran buret
proses titrasi secara perlahan,
dengan baik tangan kiri/kanan
dan benar. menggoyangkan
119
erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
meletakkan kertas
putih di bawah
erlenmeyer dan
menghentikan titrasi
saat muncul warna
merah muda.
3 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
secara perlahan,
tangan kiri/kanan
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
dan menghentikan
titrasi saat muncul
warna merah muda.
2 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
secara perlahan,
tangan kiri/kanan
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
dan menghentikan
titrasi saat muncul
warna merah.
1 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
120
secara tidak
perlahan, tangan
kiri/kanan
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
sejajar dengan skala
volume pada buret,
dan menghentikan
titrasi saat muncul
warna merah
keungunan.
0 : Tangan kiri/kanan
memutar kran buret
secara tidak
perlahan, tangan
kiri/kanan
tidak
menggoyangkan
erlenmeyer, mata
tidak sejajar dengan
skala volume pada
buret, dan
menghentikan titrasi
saat muncul warna
biru keungunan.
Siswa dapat 4 : Membaca skala
membaca skala volume akhir NaOH
akhir volume yang ada di dalam
NaOH yang buret dengan tepat
ada di dalam dan benar (miniskus
buret. bawah).
3 : Membaca skala
volume akhir NaOH
121
digunakan.
1 : Mengembalikan dan
membersihkan
alat yang telah
digunakan tidak
pada tempat semula
(masih di meja
kerja).
0 : Tidak
mengembalikan,
tidak membersihkan
dan tidak
mengeringkan
alat yang telah
digunakan tidak
pada tempat semula
Klasifikasi Siswa 4 : Mencatat kondisi
(Mengelompok mencatat hasil awal larutan yang
kan) pengamatan akan dititrasi
sebelum dan sebelum (larutan tak
sesudah berwarna) dan
praktikum sesudah praktikum
(larutan berwarna
merah muda saat
praktikum selesai).
Larutan yang
diketahui
konsentrasinya
dinamai titrat/titter,
sedangkan larutan
yang akan diketahui
dinamai titran.
3 : Mencatat kondisi
123
praktikum selesai).
0 : Tidak mencatat
pengamatan.
3. Explain Mengkomunika Siswa dapat Siswa Siswa 4 : Mencatat volume
sikan meyimpulkan meyajikan data mencatat awal dan akhir dari
serta dari hasil volume awal larutan NaOH pada
menyajikan percobaan dan akhir dari tabel yang telah
hasil percobaan titrasi asam larutan NaOH disediakan dalam
titrasi asam basa. LKS
basa. 3 : Mencatat volume
awal dan akhir dari
larutan NaOH tidak
dalam bentuk tabel
2 : Hanya mencatat
volume awal/volume
akhir dari larutan
NaOH pada buret
1 : Hanya mencatat
volume awal larutan
NaOH pada buret.
0 : Tidak mencatat
volume awal dan
volume akhir larutan
NaOH pada buret
Siswa 4 : Menghitung dan
menghitung mencari konsentrasi
dan mencari hasil titrasi asam
konsentrasi basa dengan benar
dari data hasil serta membuat
percobaan reaksi asam basa
titrasi beserta fasanya
3 : Menghitung dan
mencari konsentrasi
125
Serta menyimpulkan
titrasi asam basa
kurang lengkap.
2 : Menulis hasil titrasi
asam basa pada LKS
pada tabel
pengamatan yang
telah disediakan.
1 : Menulis hasil titrasi
asam basa pada LKS
tidak pada tabel
pengamatan yang
telah disediakan.
0 : Menulis hasil titrasi
asam basa pada LKS
pada tabel
pengamatan yang
telah disediakan.
Serta menyimpulkan
titrasi asam basa
dengan lengkap.
Siswa 4 : Siswa membuat
mengerjakan laporan praktikum
laporan secara sistematis dan
praktikum tepat
dengan 3 : Siswa membuat
sistematis dan laporan praktikum
tepat secara kurang
sistematis dan tepat
2 : Siswa membuat
laporan praktikum
secara tidak
sistematis dan tepat
127
1 : Siswa membuat
laporan praktikum
tapi tidak sitematis
0 : Siswa tidak
membuat laporan
Menerapkan Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat 4 : Mengerjakan soal
konsep menentukan menentukan menentukkan mengenai titrasi
konsentrasi konsentrasi dengan benar asam basa dengan
larutan larutan pada kadar tepat dan benar
berdasarkan data soal di dalam konsentrasi (menulis hal
yang ada. LKS larutan titrasi apa yang diketahui
asam basa dan ditanya, menulis
dalam bentuk reaksi kimia beserta
soal. fasanya dan
menuliskan hasil
perhitungan dengan
tepat).
3 : Mengerjakan soal
mengenai titrasi
asam basa dengan
tepat dan benar
(menulis hal
apa yang diketahui
dan ditanya, menulis
reaksi kimia dan
menuliskan hasil
pehitungan dengan
tepat).
2 : Mengerjakan soal
mengenai titrasi
asam basa dengan
tepat dan benar
(menulis hal
128
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………..,……………………201…….
Validator
Nama : ……………………………………
NIP : …….…………………………….
Lampiran 6 130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
Lampiran 7 163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
VALIDASI AWAL
a. Aspek Format Instrumen Penilaian
No Pernyataan Skor % Ket
1. Kejelasan sistem penomoran dalam instrumen 0 0 0 Sangat Kurang
2. Kerapihan letak indikator dalam instrumen 0 0 0 Sangat Kurang
3. Kejelasan penulisan instrumen penilaian 0 1 50 Cukup
Rata-rata 16,67 Sangat Kurang
VALIDASI AKHIR
a. Aspek Format Instrumen Penilaian
No Pernyataan Skor % Ket
1. Kejelasan sistem penomoran dalam instrumen 1 1 100 Sangat Baik
2. Kerapihan letak indikator dalam instrumen 1 1 100 Sangat Baik
3. Kejelasan penulisan instrumen penilaian 1 1 100 Sangat Baik
Rata-rata 100 Sangat Baik
Ricky Gunawan
2015
180
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
1. Angket penilaian ini digunakan untuk menilai kegiatan siswa melalui LKS.
2. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian observer.
3. Adapun petunjuk kriteria penilaian dapat observer lihat pada rubrik yang telah disediakan.
……………………,……………..201…
Observer
(………………………………………...)
182
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
……………………,……………..201…
Observer
(…………………………………………)
187
……………………,……………………201……..
Observer
(…………………………………………………….)
195
Lampiran 10
NAMA : ………………………………..
KELAS : ………………………………..
KELOMPOK : ………………………………..
1. Siswa dapat mengetahui materi titrasi asam basa melalui wacana yang telah
dibaca dan dipahami
2. Siswa dapat merancang alat praktikum titrasi asam basa
3. Siswa dapat melakukan praktikum titrasi asam basa dengan baik dan benar
4. Siswa dapat menyimpulkan titrasi asam basa dari praktikum
5. Siswa dapat menyajikan hasil praktikum titrasi asam basa
Asam Lambung
NaHCO3 (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (aq) + CO2 (g)
MgCO3 (aq) + HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2O (aq) + CO2 (g)
CaCO3 (aq) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2O (aq) + CO2 (g)
Klasifikasi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan fakta-fakta yang telah kalian temukan, apa yang dapat kalian
simpulkan?
Interpretasi
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita memasukkan atau memakan
makanan yang bersifat asam seperti belimbing wuluh, apa yang akan terjadi
pada lambung?
Prediksi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
199
4. Berdasarkan wacana tersebut, jika masih terdapat hal lain yang ingin diketahui
lebih lanjut, buatlah beberapa pertanyaan mengenai hal-hal yang ingin
diketahui.
Mengajukan Pertanyaan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Setelah kalian membuat pertanyaaan tersebut, buatlah jawaban sementara ?
Membuat Hipotesis
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
1. Siapkan Alat dan Bahan yang akan digunakan seperti yang terdapat pada
daftar di bawah ini:
Merencanakan Percobaan
Larutan HCl
Larutan NaOH 0,1 M atau Konsentrasi
CH3COOH
No. Volume Volume Volume Volume HCl Konsentrasi
Awal Akhir NaOH 0,1 M atau CH3COOH HCl atau
(mL) (mL) yang yang digunakan CH3COOH
digunakan (mL) yang
(mL) didapatkan (M)
1.
2.
Menerapkan Konsep
1. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan apa yang dapat disimpulkan
mengenai titrasi asam basa?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Hitunglah konsentrasi dari hasil percobaan titrasi jika larutan cuka 10 mL
dititrasi dengan 25 mL NaOH 0,5 M ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
“SELAMAT MENGERJAKAN”
203
Lampiran 11
Lampiran 12
HASIL RESPONSI (PENILAIAN) TERHADAP PRODUK
PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE AND EXPLAIN) PADA TITRASI ASAM BASA