Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
FANI ROSDIYANTI
NIM 11150163000049
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
Penelitian ini mengembangkan sebuah alat peraga hukum kirchoff pada konsep
rangkaian arus searah yang dilatarbelakangi oleh minimnya jumlah alat dan
kurang layaknya alat yang tersedia disekolah Kota Tangerang Selatan sebagai
media pembelajaran dan untuk meningkatkan keterampilan proses sains.
Pengembangan alat terletak pada sumber masukan yang diganti dengan adaptor
karena energi tidak cepat habis sehingga menghasilkan nilai yang lebih stabil.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dari Jan Van
den Akker dengan jenis model development research, yang terdiri dari
pendahuluan, prototipe, evaluasi sumatif dan refleksi sistematis dan dokumentasi.
Tujuan penelititan ini adalah untuk menguji kelayakan, keefektifan dan
kepraktisan alat peraga yang dikembangkan. Subjek penelitian sebanyak 63 siswa
SMA yang terdiri dari kelas XI dan XII SMAN 5 Kota Tangerang Selatan dan
peserta didik kelas XI SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Instrumen yang
digunakan berupa non tes (pedoman wawancara, observasi KPS, angket penilaian
alat peraga hukum kirchoff) dan tes pilihan ganda. Indikator keterampilan proses
sains yang digunakan adalah menurut Nuryani Rustaman. Hasil penilaian alat
peraga hukum kirchoff yang dikembangkan dinyatakan layak (97%), efektif
(90%) dan praktis (86%).
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaykum Wr.Wb
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik, dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan
Alat Peraga Hukum Kirchoff Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains
Pada Konsep Rangkaian Arus Searah Untuk SMA”. shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman. Amin ya Rabbal’alamin.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima
kasih tersebut disampaikan kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika.
3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran
kepada penulis selama proses perkuliahan, penelitian dan penyusunan skripsi
ini.
4. Seluruh dosen, staff dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya program studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman dan pelayanan selama proses perkuliahan.
5. Nur Rohma Diani, S.Pd, selaku kakak kelas yang telah memberikan arahan,
motivasi dan inspirasi dari skripsinya sehingga saya bisa mengembangkan
alat peraganya dan dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga tercinta Ayahanda Hartono, Ibunda Islachah, Adik Haris Tri
Prakoso dan Daksa Darmana yang senantiasi memberikan do’a restu,
inspirasi, semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
vi
7. Sahabat CCB khsusunya Reni, Ica dan Dyah yang telah berbagi pengalaman
senang dan sedih bersama dari awal sampai akhir, berbagi cerita dan ide
mengenai skripsi bersama.
8. Sahabat SMA khsusunya teman-teman OSIS SMAN 5 Tangsel.
9. Sahabat SMP diantaranya Jihan, Bunga, Akira, Silmi, Roni, Astelia, Welas,
Radiva dan Asih yang dimana menjadi teman satu Fakultas yang banyak
memberi inspirasi dan berbagi cerita.
10. Keluarga Fisika angkatan 2015 khususnya kelas B dan beserta kakak-kakak
dan adik-adik tingkat yang telah memberikan inspirasi dan motivasi.
11. Keluarga Asisten Laboratorium Pendidikan Fisika yang telah mengajarkan
banyak ilmu kepraktekan mengenai alat-alat di Lab.
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga apa yang telah dihasilkan dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK............................................................................................. xi
viii
B. Teori-teori Tentang Pengembangan Model......................................... 21
D. Kerangka Berpikir.............................................................................. 25
B. Saran................................................................................................ 103
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR GRAFIK
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 4. 7 Pendapat dan Saran Ahli Media ......................................................... 63
Tabel 4. 8 Hasil Penilaian Ahli Materi ............................................................... 64
Tabel 4. 9 Pendapat dan Saran Ahli Materi ........................................................ 64
Evaluasi Satu-Satu
Tabel 4. 10 Hasil Penilaian Angket Peserta Didik .............................................. 65
Tabel 4. 11 Hasil Posttest................................................................................... 68
Tabel 4. 12 Hasil Observasi KPS Peserta Didik.................................................. 68
Evaluasi Kelompok Kecil
Tabel 4. 13 Hasil Penilaian Angket Peserta Didik .............................................. 70
Tabel 4. 14 Hasil Pretest dan Posttest ................................................................ 73
Tabel 4. 15 Hasil n-gain ..................................................................................... 74
Tabel 4. 16 Hasil Observasi KPS Peserta Didik.................................................. 74
Uji Lapangan
Tabel 4. 17 Hasil Penilaian Angket Peserta Didik .............................................. 76
Tabel 4. 18 Hasil Pretest dan Posttest ................................................................ 80
Tabel 4. 19 Hasil n-gain ..................................................................................... 80
Tabel 4. 20 Hasil Observasi KPS Peserta Didik.................................................. 80
Evaluasi Sumatif
Tabel 4. 21 Hasil Penilaian Angket Guru ........................................................... 82
Tabel 4. 22 Hasil Penilaian Angket Peserta Didik .............................................. 84
Tabel 4. 23 Hasil Pretest dan Posttest ................................................................ 86
Tabel 4. 24 Hasil n-gain ..................................................................................... 86
Tabel 4. 25 Hasil Observasi KPS Peserta Didik.................................................. 87
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
6. 3 Hasil Penilaian Angket Per Indikator ......................................... 160
6. 4 Hasil Nilai Pretest – Posttest...................................................... 163
6. 5 Hasil Olah Data Pretest ............................................................. 165
6. 6 Hasil Olah Data Posttest ............................................................ 167
6. 7 Hasil Penilaian Observasi KPS .................................................. 169
Lampiran 7 : EVALUASI SUMATIF .............................................................. 171
7. 1 Angket Guru ............................................................................. 172
7. 2 Hasil Angket Guru Per Aspek ................................................... 175
7. 3 Hasil Angket Guru Per Indikator ............................................... 176
7. 4 Angket Peserta Didik ................................................................ 179
7. 5 Hasil Penilaian Angket Per Aspek ............................................. 180
7. 6 Hasil Penilaian Angket Per Indikator ......................................... 181
7. 7 Hasil Nilai Pretest – Posttest...................................................... 183
7. 8 Hasil Olah Data Pretest ............................................................. 184
7. 9 Hasil Olah Data Posttest ............................................................ 185
7. 10 Hasil Penilaian Observasi KPS ................................................ 186
INSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran 8 : Instrumen Tes ............................................................................. 189
Lampiran 9 : Hasil Validasi Instrumen Tes ...................................................... 204
Lampiran 10 : Hasil Uji Instrumen Tes ............................................................ 214
Lampiran 11 : Rubrik Observasi KPS .............................................................. 217
ALAT PRAKTIKUM
Lampiran 12 : Analisis Data Percobaan............................................................ 221
Lampiran 13 : LKPD ....................................................................................... 226
Lampiran 14 : Buku Panduan Alat ................................................................... 237
SURAT PENELITIAN
Lampiran 15 : Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 252
Lampiran 16 : Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 255
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Erna Khusnul Mafidah, Prabowo, Pengembangan Alat Peraga Perpindahan Kalor Secara
Radiasi Sebagai Media Pembelajaran Fisika Di Kelas X SMA, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika,
Vol. 6 No.1, 2017, h. 2.
2
Husnul Inayah Saleh, dkk., Pengaruh Penggunaan Media Alat Peraga Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Sistem Peredaran darah, Jurnal Sainsmat, Vol. IV No. 1, 2015, h.8.
3
Desy, Desnita, Raihanati, Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak Melingkar
Untuk SMA, Prosiding Seminar Nasional Fisika, Vol. 4, 2015, h. 39.
4
Erna Khusnul Mafidah, Prabowo, op. cit., h. 2.
1
2
5
Rosalina Indah Pramesty dan Prabowo, Pengembangan Alat Peraga Kit Fluida Statis
Sebagai Media Pembelajaran Pada Sub Materi Fluida Statis Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Mojosari, Mojokerto, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 02. No. 03, 2013, h. 71.
6
Totok Suprayitno, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA, (Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h.5.
7
Wawancara Guru SMAN 4 Tangerang Selatan, SMAN 6 Tangerang Selatan, SMAN 8
Tangerang Selatan, dan SMAN 9 Tangerang Selatan.
3
harus mengganti sumber masukan yang baru ketika kita menggunakan sebuah
baterai yang dayanya cepat habis serta nilai yang ditunjukkan pada multimeter
lebih stabil jika menggunakan sumber masukan dengan sebuah adaptor.
Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk
meningkatkan keterampilan proses sains dikarenakan merupakan kompetensi
dasar untuk mengembangkan sikap ilmiah peserta didik dan keterampilan dalam
memecahkan masalah, sehingga dapat membentuk pribadi yang aktif. Indikator
keterampilan proses sains yang digunakan yaitu menurut Nuryani Rustaman
antara lain mengamati, mengelompokkan, menafsirkan, memprediksi,
mengajukan pertanyaan, behipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan
alat/bahan, menerapkan konsep dan berkomunikasi.8
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti di 4 sekolah SMAN Tangerang
Selatan bahwa guru disekolah tersebut mengatakan jika keterampilan proses sains
peserta didik masih terbilang kurang terlatih.9 Selain itu, beberapa alasan yang
melandasi perlunya keterampilan proses sains dalam kegiatan belajar mengajar
bahwa siswa lebih mudah memahami konsep jika disertai dengan contoh melalui
benda nyata, sehingga siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan
keterampilan untuk menemukan informasi.
Bedasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti tertatik
melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Alat Peraga Hukum
Kirchoff Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep
Rangkaian Arus Searah Untuk SMA”
8
Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang : UM Press, 2005), h. 86-
87.
9
Wawancara Guru SMAN 4 Tangerang Selatan, SMAN 6 Tangerang Selatan, SMAN 8
Tangerang Selatan, dan SMAN 9 Tangerang Selatan.
4
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah
yang terjadi antara lain:
1. Alat peraga yang dikembangkan sebelumnya masih mempunyai kekurangan.
2. Alat peraga yang dikembangkan sebelumnya lebih cepat habis energi pada
sumber masukan sehingga menyebabkan nilai keluaran yang kurang konstan.
3. Ketersediaan alat peraga listrik dinamik arus searah di sekolah sudah tidak
mendukung untuk digunakan seperti komponen alat yang sudah tidak
lengkap, khususnya di SMAN 4, 6, 8 dan 9 Kota Tangerang Selatan.
4. Sub materi Hukum Kirchoff dianggap sulit oleh peserta didik.
5. Keterampilan proses sains peserta didik masih kurang terlatih khususnya di
SMAN 4, 6, 8 dan 9 Kota Tangerang Selatan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah yang diteliti, maka penulis membatasi
masalah sebagai berikut:
1. Sub materi yang mencakup pada alat adalah rangkaian seri-paralel dan
Hukum Kirchoff.
2. Alat peraga Hukum Kirchoff hanya dapat menerapkan maksimal 2 loop.
3. Kelayakan alat mengacu pada nilai kefektifan dan kepraktisan, efektifitas alat
mengacu pada hasil tes keterampilan proses sains peserta didik (diatas KKM)
setelah menggunakan alat dan kepraktisan mengacu pada angket penilaian
ahli media dan materi.
4. Aspek KPS yang digunakan pada tes di penelitian ini yaitu menurut Nuryani
Rustaman (2005) yang dibatasi pada 7 aspek antara lain : mengelompokkan,
menafsirkan, memprediksi, mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan,
menerapkan konsep & mengkomunikasikan.
5. Aspek KPS yang digunakan pada penilaian observasi di penelitian ini yaitu
menurut Nuryani Rustaman (2005) yang dibatasi pada 5 aspek antara lain :
mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan, melaksanakan
percobaan, menerapkan konsep & mengajukan pertanyaan.
5
D. Rumusan Masalah
Bedasarkan batasan masalah yang telah diuraikan dilatar belakang
masalah, maka rumusan penelitian ini adalah :
1. Apakah alat yang dikembangkan dalam penelitian sudah layak ?
2. Apakah alat yang dikembangkan sudah efektif dalam meningkatkan
keterampilan proses sains peserta didik ?
3. Apakah alat yang dikembangkan dalam penelitian sudah praktis dalam
pengimplementasiannya ?
F. Tujuan Penelitian
Bedasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kelayakan alat yang dikembangkan.
2. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran setelah menggunakan alat yang
dikembangkan dalam peningkatan keterampilan proses sains peserta didik.
3. Untuk mengetahui kepraktisan alat dalam pengimplementasiannya.
6
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi segenap pihak
yang terlibat di dalamnya. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik, produk yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan
dapat membantu peserta didik dalam menambah wawasan mengenai materi
listrik dinamis arus searah serta mampu mengajarkan pengalaman aktif
peserta didik dalam belajar fisika.
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif media
pembelajaran yang dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi
listrik dinamis arus searah.
3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk pengadaan
alat bantu mengajar dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam
proses belajar mengajar.
4. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengasah kreativitas peneliti
dalam menciptakan alat yang dapat membantu proses pembelajaran fisika.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar.
Rossi dan Breidle (1966), mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti
radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat
tersebut kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan, maka merupakan
media pembelajaran.
Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan
tetapi hal-hal yang memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan.
Gerlach dan Ely (1980 : 24) menyatakan : “A medium, conceived is any person,
material or event that establish, condition which enable the learner to acquire
knowledge, skill and attitude”. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi
orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Jadi dalam pengertian media bukan hanya alat perantara seperti tv, radio, slide,
bahan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar
atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi dan
lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
mengubah sikap peserta didik atau untuk menambah keterampilan.10
10
Wina Sanjaya, Perencaaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana
Prenadamedia Group, 2008), h. 204-205.
7
8
11
Ibid., h. 206-207.
9
e. Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu
yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.12
2. Alat Peraga
Alat peraga praktik (APP) IPA mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pembelajaran, yaitu untuk menjelaskan konsep, sehingga siswa
memperoleh kemudahan dalam memahami hal-hal yang dikemukakan guru,
memantapkan penguasaan materi yang ada hubungannya dengan bahan yang
dipelajari dan mengembangkan keterampilan.13
Hal ini sesuai dengan pendapat Nyoman Kertiasa (1994) yang menyatakan
tentang pengertian alat peraga praktik IPA sederhana atau disebut juga alat IPA
buatan sendiri, adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri dengan
memanfaatkan alat/bahan sekitar lingkungan kita, dalam waktu relatif singkat dan
tidak memerlukan keterampilan khusus dalam menggunaan alat/bahan/perkakas,
dapat menjelaskan/ menunjukkan/ membuktikan konsep-konsep dan gejala yang
sedang dipelajari, alat lebih bersifat kualitatif daripada ketepatan kuantitatif.14
Beberapa hal yang penting diperhatikan sebagai kriteria dalam pembuatan
dan pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana, yaitu bahan mudah
diperoleh (memanfaatkan limbah dan dibeli dengan harga relatif murah), mudah
dalam perancangan dan pembuatannya, mudah dalam perakitannya (tidak
memerlukan keterampilan khusus), dan mudah dioperasikannya. Dapat
meningkatkan motivasi siswa, akurasi cukup dapat diandalkan, tidak berbahaya
ketika digunakan, menarik, daya tahan alat cukup baik (lama pakai), inovatif dan
kreatif, bernilai pendidikan.15
12
Ibid., h. 224.
13
Suprayitno. loc.cit.
14
Ibid., h. 7.
15
Ibid., h. 8
10
untuk menjelaskan konsep listrik secara lebih nyata sehingga peserta didik tidak
hanya merasa tersampaikan dengan sebuah teori saja melainkan mereka dapat
melihat implementasi teori secara langsung dengan berbantuan alat peraga berupa
data praktikum.
Alat peraga Hukum Kirchoff dapat menggambarkan dan mewakili konsep
dasar listrik. Pada alat peraga ini terdapat percobaan diantaranya adalah pengaruh
hambatan terhadap arus total pada rangkaian seri-paralel, pengaruh nilai daya
terhadap nyala lampu, pengaruh polarisasi terhadap nilai arus pada masing-masing
tegangan serta menganalisis nilai 𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 serta menentukan arah arus
dalam suatu percabangan yang dimana dengan angka yang keluar dari multimuter
peserta didik dapat menganalisis kemana pergerakan arah arus serta loop yang
terdapat pada zona.
Alat peraga Hukum Kirchoff dibuat sesuai dengan Kompetensi Dasar pada
Konsep Rangkaian Arus Searah kelas XII pada Kurikulum 2013.
16
Rustaman, loc.cit.
12
17
Raymond A. Serway dan John W. Jewett, FISIKA untuk Sains dan Teknik, Terj. dari
PHYSICS For Scientists and Engineers with Modern Physics oleh Chriswan Sungkono, (Jakarta :
Salemba Teknika, 2010), h. 398.
14
dianalogikan dengan aliran air dari tempat (potensial gravitasi) tinggi ke tempat
(potensial gravitasi) rendah.18
Arus listrik pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total muatan yang
melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Dengan demikian :
∆𝑄
𝐼=
∆𝑡
dimana ∆𝑄 adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi
selama jangka waktu ∆𝑡. Arus listrik diukur coulomb per detik. Satuan ini diberi
nama khusus, ampere (disingkat amp atau A), dari nama fisikawan Perancis
Andre Ampere (1775-1836).19
18
Aip Saripudin, Dede Rustiawan K, dan Adit Suganda, Praktis Belajar Fisika, (Jakarta :
Visindo Media Persada, 2009), h. 130.
19
Douglas C. Giancoli, FISIKA Edisi Kelima Jilid 2, Terj. dari PHYSICS: Principles with
Applications Fifth Edition oleh Junaedi Habibillah, (Jakarta : Erlangga, 2001), h. 65.
15
Berikut ini adalah tabel suatu hambatan bedasarkan pita-pita warna pada resistor.
Tabel 2.2 Pita-Pita Pada Sebuah Resistor
Pita 1 Pita 2 Pita 3 Pita 4
Warna
(Digit Pertama) (Digit Kedua) (Pengali) (Toleransi)
Hitam - - 1 -
Coklat 1 1 101 -
Merah 2 2 102 -
Oranye 3 3 103 2%
Kuning 4 4 104 -
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
20
Saripudin, op.cit., h. 132.
21
Giancoli, op.cit., h. 67.
22
Mohamad Ishaq, Fisika Dasar : Elektisitas dan Magnetisme, (Yogyakarta : Graha Ilmu,
2007), h. 68.
23
Giancoli, op.cit., h. 69.
16
Ungu 7 7 107 -
Abu 8 8 108 -
Putih 9 9 109 -
Emas - - 10-1 5%
Perak - - 10-2 10%
Tidak Berwarna - - - 20%
24
Serway dan Jewett, loc.cit.
25
Ibid., h. 398-399.
17
Jika R lebih besar dari 𝑟, seperti yang terjadi banyak rangkaian sesungguhnya,
maka kita dapat mengabaikan 𝑟.26
d. Rangkaian Hambatan
Beberapa resistor dirangkai untuk tujuan tertentu seperti untuk membagi
arus (memperkecil arus) ataupun membagi tegangan atau untuk memperoleh nilai
hamabatan tertentu yang tidak dapat diperoleh langsung.27
1) Rangkain Seri
Untuk sebuah rangkaian seri yang terdiri atas tiga resistor, arusnya sama
besar pada kedua resistor tersebut karena jumlah muatan yang melewati R1 pasti
juga melewati R2 dan R3 dalam selang waktu yang sama.
∆𝑉 = 𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2 + 𝐼𝑅3 = 𝐼(𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 )
26
Ibid., h.399-400.
27
Ishaq, op.cit., h. 78.
18
2) Rangkaian Paralel
Sebuah percabangan adalah suatu titik dalam sebuah rangkaian di mana
arus dapat terpecah. Perpecahan ini menghasilkan arus pada masing-masing
resistor yang lebih kecil daripada arus yang keluar dari baterai.29
Arus I yang keluar dari baterai terbagi menjadi tiga yakni 𝐼1 , 𝐼2 , 𝐼3 yang
masing-masing mengalir melalui 𝑅1 , 𝑅2 , 𝑅3 .30
𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3
Ketika resistor-resistor dihubungkan secara paralel, beda potensial pada
resistor adalah sama. Oleh karena beda potensial pada resistor adalah sama, maka
persamaan:
∆𝑉 ∆𝑉 1 1 ∆𝑉
𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 = + = ∆𝑉 ( + ) =
𝑅1 𝑅2 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛
Pengembangan dari analisis untuk ketiga resistor atau lebih secara paralel
menghasilkan: 31
1 1 1 1
= + + +⋯
𝑅𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑅1 𝑅2 𝑅3
28
Serway dan Jewett, op. cit., h.402-403.
29
Ibid., h.405.
30
Saripudin, op.cit., h. 135.
31
Serway dan Jewett, op. cit., h.405.
19
e. Hukum Kirchoff
Prosedur menganalisis rangkaian yang lebih kompleks agar dapat
disederhanakan dengan baik adalah dengan menggunakan prinsip yang disebut
Hukum Kirchhoff.32 Hukum Kirchoff yang dibuat oleh G.R Kirchoff (1824-1887)
dipertengahan abad sembilan belas.33
1) Hukum Kirchoff I (Aturan Percabangan)
Jumlah arus yang memasuki setiap percabangan dalam sebuah rangkaian
harus sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan tersebut:
∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐼1 + 𝐼2 = 𝐼3 + 𝐼4
∑ ∆𝑉 = 0
32
Ibid., h. 412.
33
Giancoli, op.cit., h.104.
20
34
Serway dan Jewett, op. cit., h.412-413.
35
Saripudin, op.cit., h. 143-144.
21
36
Giancoli, op.cit., h. 74.
22
37
Jan van den Akker, et.al., Educational Design Research, (New York: Routledge, 2006),
p. 154.
Nur Rohma Diani, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik
38
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik SMA Pada Materi Rangkaian Arus Searah”, Skripsi pada
Program Studi Tadris Fisika UIN Jakarta, Jakarta, 2019, h. 21, tidak dipublikasikan.
39
Melly Ariska, Studi Pemahaman Materi Peserta didik Pada Sub Materi Rangkaian Arus
Searah Di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang, Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Vol. 2.
No. 2, 2015, h. 153.
23
40
Adam Wicaksana, “Pengembangan Alat Peraga Gerak Parabola untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains”, Skripsi pada Program Studi Tadris Fisika UIN Jakarta, Jakarta, 2017,
h. 155, tidak dipublikasikan.
41
Duwita Sekar Indah dan Prabowo, Pengembangan Alat Peraga Sederhana Gerak Parabola
Untuk Memotivasi Peserta didik pada Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Parabola, Jurnal
Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 03, 2014, h. 89-94.
42
Agil Lepiyanto, Analisis Keterampilan Proses Sains pada Pembelajaran Berbasis
Praktikum, Jurnal BIOEDUKASI, Vol. 05. No. 02, 2014, h. 156-161.
43
S Sirajuddin, Haris Rosdianto, Emi Sulistri, Penerapan Model REACT untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Arus Listrik, Jurnal Pendidikan
Fisika dan Keilmuan, Vol. 04, 2018, h. 21.
24
44
Iqlima Noor Akmala Dewi dan Prabowo, Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis
untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa pada Materi Gerak Harmonik Sederhana di Kelas XI
SMAN 3 Tuban, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 03. No. 02, 2014, h. 194.
45
Nejla Gultepe, High School Science Teachers’ Views on Science Process Skills,
International Journal of Environmental & Science Education, 2016, pp.799.
46
M.G Nugraha, et al., Development of Basic Physics Experiments Based on Science
Process Skills to Enhancemastery Concepts of Physics Pre-Service Teachers in Melde’s Law,
Journal of Physics: Conference Series, 2019.
25
bahwa SPS yang ditemukan dalam item tes sumatif di Fisika di Surakarta
termasuk yang merumuskan hipotesis (2,88%), merancang eksperimen
(2,10%), menafsirkan data (5,10%), menerapkan konsep (70,20%),
berkomunikasi (6,64%), dan menyimpulkan (13,08%).47
D. Kerangka Berpikir
Topik yang dianggap sukar pada materi listik dinamis arus searah adalah
pada sub bahasan Hukum Kirchoff dikarenakan peserta didik masih kurang paham
dalam perjanjian tanda serta menentukan arah arus dan juga perputaran loop pada
rangkaian dan minimnya ketersediaan alat peraga disekolah mengenai sub
bahasan listrik dinamis arus searah.
Keterampilan proses sains peserta didik pun masih terbilang kurang
terlatih pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di beberapa SMAN Kota
Tangerang Selatan.48 Salah satu penyebabnya adalah peserta didik kurang dilatih
untuk menemukan suatu konsep melalui kegiatan ilmiah, dengan mengembangkan
keterampilan proses sains, peserta didik akan mampu menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep yang akan menjadi roda penggerak
dalam menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.49 Salah
satunya dengan menggunakan media berupa alat peraga sebagai alat bantu
menemukan suatu konsep.
Pada pengembangan sebelumnya alat yang dikembangkan menggunakan
baterai sebagai sumber masukan menyebabkan energi lebih cepat habis dan lebih
boros sehingga nilai yang muncul pada multimeter kurang stabil. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk mengembangkan alat sebelumnya dengan mengggunakan
adaptor karena energi yang dihasilkan lebih tahan lama dan polarisasi dapat
diubah sehingga nilai yang dihasilkan pada multimeter cukup stabil.
47
D. Ratnasari. et al., Analysis Of Science Process Skills Of Summative Test Items In
Physics Of Grade X In Surakarta, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2018.
48
Hasil wawancara Guru SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, SMA Negeri 6 Tangerang
Selatan, dan SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.
49
Conny Setiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses Cetakan Kelima, (Jakarta : PT
Gramedia, 1989), h.18.
26
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritik, pertanyaan penelitian dalam
pengembangan ini adalah “Apakah Alat Peraga Hukum Kirchoff layak, praktis,
dan efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik ? ”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini menggunakan metode pengembangan Jan van den Akker.
dengan model development studies. Dalam metode ini terdapat dua model :
validation studies dan development studies. Model validation studies bertujuan
untuk membuktikan teori-teori belajar. Sedangkan development studies bertujuan
untuk memecahkan masalah pendidikan menggunakan pengetahuan teoritis yang
relevan dan menghasilkan prinsip-prinsip desain untuk digunakan dalam
memecahkan masalah pendidikan.50
Tahapan penelitian dalam model development studies antara lain
preliminary research, prototyping stage, summative evaluation, dan systematic
reflection and doucumentation.51
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan yang digunakan oleh peneliti dalam
mengembangkan media alat peraga berdasarkan gambar berikut.
50
Jan van den Akker. op.cit., p. 152.
51
Ibid., p. 154.
27
28
1) Pemilihan Material
Pemilihan material sangat penting dilakukan karena untuk mengetahui
ketahanan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan alat peraga
serta cara memperolehnya.
30
No Material Fungsi
1 Papan Triplek Digunakan sebagai project board
Digunakan sebagai penghubung arus
2 Jack Banana (male) listrik antara resistor dan kabel
penghubung
Digunakan sebagai penghubung Jack
3 Socket DC (female)
Banana
Kabel Penghubung Digunakan sebagai penghubung arus
4 & listrik dari satu komponen ke komponen
Capit Buaya yang diperlukan
Digunakan sebagai penghambat arus
5 Resistor
listrik
6 Adaptor Digunakan sebagai sumber arus listrik
Digunakan sebagai penghubung adaptor
7 Socket Adaptor
untuk memisah antara positif dan negatif
Digunakan sebagai pengukur arus listrik
8 Multimeter
dan tegangan listrik
Digunakan sebagai tempat penghubung
9 Terminal adaptor untuk dapat mengalirkan arus
listrik
b. Evaluasi Formatif
Dalam uji formatif bertujuan untuk menguji kelayakan dan keefektifan alat
peraga yang dikembangkan. Terdapat 4 langkah uji prototipe yaitu uji ahli media
dan materi, evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil dan uji lapangan.
dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para ahli (validator)
mengenai alat peraga yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan
merevisi dan menyatakan bahwa apakah alat peraga telah dikembangkan layak
atau tidak dalam pembelajaran.52
52
Novrianti, “Teknik Pengembangan dan Evaluasi Program Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif”, Jurnal Educative, Vo. 1. No. 1, 2016, h. 50.
53
Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan Edisi Keempat, (Jakarta :
Prenadamedia Group, 2016), h. 288.
54
Ibid.
55
Novrianti., loc.cit.
33
56
Punjai Setyosari., op.cit., h.289.
57
Ibid.
58
Jan van den Akker, op. cit., p.154.
34
saran dari evaluasi formatif terhadap alat yang dikembangkan maka dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan akhir produk.
Setelah alat di uji coba pada tahap formatif dan mengetahui respon peserta
didik serta angket penilaian alat yang diberikan, alat akan di uji coba pada tahap
yang terakhir yaitu pada tahap evaluasi sumatif untuk mengetahui keefktifitasan
dan kepraktisan alat yang dikembangkan.
Tabel 3. 2 Desain Uji Coba
Evaluasi satu-satu 3 peserta didik kelas yang telah Posttest dan Angket
(One-to-One mempelajari materi rangkaian penilaian peserta
Evaluation) arus searah dan terdiri dari didik
masing-masing 3 peserta didik
berkemampuan tinggi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan
instrumen non-tes dan tes bertujuan untuk melihat kriteria kelayakan, keefektifan,
dan kepraktisan dari alat yang dikembangkan. Instrumen non tes yang digunakan
diantaranya: pedoman wawancara, angket uji ahli media dan materi, angket
penilaian peserta didik dan guru, dan instrumen tes (pretest-posttest).
36
1. Pedoman Wawancara
Wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara
terstruktur, yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan
berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Tujuan wawancara
pada tahap ini adalah untuk mendapatkan informasi yang sedang terjadi pada
pembelajaran yang diterapkan disekolah tersebut.
Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Pedoman Wawacara Guru
No Jumlah
No Aspek Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kurikulum Kurikulum yang
1
diterapkan
Implementasi kurikulum
2, 3 4
dalam pembelajaran
Nilai Kriteria Ketuntasan
4
Minimum (KKM) Fisika
2 Konten Tingkat kesulitan materi
rangkaian arus searah 5
4
Tingkat pemahaman
6
peserta didik pada materi
37
No Jumlah
No Aspek Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Media Respon peserta didik terhadap
Pembelajaran pembelajaran fisika 1, 2, 3
Aspek No Jumlah
No
Indikator Pertanyaan Pertanyaan
1 Keterkaitan dengan Bahan Ajar
Kesesuaian alat dengan materi yang diajarkan. 1
Kejelasan alat dalam membantu menjelaskan
2
materi.
3
Alat dapat membantu melatih atau
meningkatkan keterampilan proses sains 3
peserta didik.
2 Ketahanan Alat
Alat terbuat dari bahan-bahan yang kuat
4
(tidak mudah rusak)
3
Alat dapat digunakan berulang – ulang. 5
Perawatan alat mudah dilakukan. 6
3 Keakuratan
Ketahanan komponen-komponen alat pada
7
kedudukan awalnya.
Ketepatan pemasangan setiap komponen pada
8
alat ukur. 4
Alat menunjukkan hasil pengukuran yang
9
mendekati nilai sebenarnya (akurat)
Ketelitian pengukuran (presisi) 10
4 Efisiensi Alat
Alat mudah dirangkai. 11
Alat mudah untuk dioperasikan. 12 3
Alat mudah dibawa (portable) 13
5 Keamanan Penggunaan Alat
Alat dilengkapi alat/bahan pengaman
14 3
sehingga aman digunakan oleh peserta didik.
39
Aspek No Jumlah
No
Indikator Pertanyaan Pertanyaan
1 Kesesuaian Isi
Relevansi isi materi terhadap alat 1
Alat dapat memvisualisasikan materi
pembelajaran terhadap keterampilan proses 2 3
sains.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) disusun 3
40
No Jumlah
No Aspek Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Materi Alat peraga dapat
(Content) menunjukkan penerapan 1
Hukum Ohm (Seri-Paralel)
Alat peraga dapat
menujukkan penerapan
2 3
Hukum Kirchoff
𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Penggunaan alat peraga
membantu pembelajaran 3
menjadi lebih nyata
41
No Jumlah
No Aspek Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Materi Alat peraga dapat
(Content) menunjukkan penerapan 1
Hukum Ohm (Seri-Paralel)
Alat peraga dapat 3
menujukkan penerapan
2
Hukum Kirchoff
𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
42
No Jumlah
No Aspek Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kemampuan untuk Alat peraga mudah
dapat dilaksanakan digunakan dan dibawa 1 2
(Implement ability) (portable)
43
No Jumlah
No Aspek Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kepraktisan Kemudahan perakitan dan
(Practically) penggunaan alat (sesuai dengan 1
petunjuk pada manual book)
Kemudahan alat praktikum
untuk dipindahkan dan mudah 2
4
dibawa (Portable)
Kemudahan pada saat
3
pelaksanaan peraga.
Alat mudah dalam segi
4
perawatan.
Jumlah 4 4
(Sumber : Uwes A. Chaeruman, Penelitian Pengembangan & Evaluasi Formatif)
No Jumlah
No Aspek Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kepraktisan Kemudahan perakitan dan
(Practically) penggunaan alat (sesuai dengan 1
petunjuk pada manual book)
Kemudahan alat praktikum
untuk dipindahkan dan mudah 2
4
dibawa (Portable)
Kemudahan pada saat
3
pelaksanaan peraga.
Alat mudah dalam segi
4
perawatan.
2 Efektifitas Ketercapaian tujuan
5
(Effectivity) pembelajaran.
Kemampuan membantu guru
dalam menjelaskan konsep 6
rangkaian arus searah. 4
Kemampuan menunjang
pembelajaran menjadi lebih 7
aktif dan tidak menoton.
Melatih kemampuan proses 8
45
Keterangan
KLM : Mengelompokkan
TFS : Menafsirkan
PRD : Memprediksi
HPS : Mengajukan Hipotesis
PCR : Merencakan Percobaan
KNP : Menerapkan Konsep
KMN : Mengkomunikasikan
perhitungan (1 percobaan)
yang terdapat di LKPD dengan
tepat dan benar.
Peserta didik belum dapat
0 menerapkan konsep pada data
perhitungan percobaan.
5 Mengajukan Peserta didik Peserta didik menanyakan hal-
Pertanyaan menanyakan hal yang berkaitan dengan
sebuah pertanyaan 3
materi disertai dengan
yang berkaitan
pemahaman awal.
dengan materi
Peserta didik menanyakan hal-
hal yang berkaitan dengan
2
materi tanpa disertai dengan
pemahaman awal.
Peserta didik menanyakan hal-
1 hal yang tidak berkaitan
dengan materi.
0 Peserta didik tidak bertanya.
3. Analisis Data Penilaian Angket Ahli, Guru, Peserta Didik dan Lembar
Observasi KPS
a. Skala Bertingkat (Rating Scale)
Data yang diperoleh dari angket uji ahli, angket respon peserta didik dan
guru akan dianalisis menggunakan rating scale (skala bertingkat). Data yang
diperoleh berupa data kuantitatif (angka) kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif. Hasil jawaban dari seluruh item dapat dihitung dengan rumus:59
Data Kuantitatif
𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑢𝑚 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑚𝑙 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑗𝑚𝑙 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Data Kualitatif
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (%) = 𝑥 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
59
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2013), h. 97-99.
51
b. Skala Guttman
Angket uji ahli materi menggunakan skala Guttman. Skala Guttman
merupakan skala yang menghasilkan jawaban tegas, misalnya ya - tidak, relevan -
tidak relevan, layak - tidak layak, efektif - tidak efektif, dan praktis - tidak praktis,
benar-salah, positif – negatif, dll. Pada skala ini, nilai tertinggi adalah 1 dan nilai
terendah adalah 0.60
∑ 𝑗𝑤𝑏𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥100
∑ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Skor Kategori
0 – 50% Tidak Layak/ Tidak Relevan
51% – 100% Layak/ Relevan
60
Ibid., h. 96.
61
Iwan Permana Suwarna, “Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahapeserta
didik melalui Computer Based Test pada Program Studi Pendidikan Fisika”, Laporan Penelitian
UIN Jakarta, 2016, h. 50.
52
Keterangan:
CVR = rasio validitas isi
𝑛𝑒 = jumlah ahli atau judgement pemberi nilai (penting/relevan/esensial)
N = jumlah ahli atau judgement
Nilai CVR akan berkisar antara +1 sampai -1. Nilai positif (+)
menunjukkan bahwa setidaknya setengah ahli menilai item tersebut
penting/esensial. Semakin lebih besar CVR dari 0, maka semakin “penting” dan
semakin tinggi validitas isinya. Setelah butir yang valid teridentifikasi selanjutnya
mencari nilai CVI (content validity index). Secara sederhana CVI merupakan
rerata dari nilai CVR.62
∑ 𝐶𝑉𝑅
𝐶𝑉𝐼 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
Persentase Kategori
81% – 100% Sangat Layak
61% – 80% Layak
41% – 60% Cukup Layak
62
Ibid., h. 51.
63
Wulantri dan Syamsuri Ali, “Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Induksi
Elektromagnetik Di Kelas XII SMA”, Indonesian Journal of Science and Mathematics Education,
Vol. 1. No. 3, 2018, h.182.
53
Persentase Kategori
86% – 100% Sangat Praktis
76% – 85% Praktis
60% – 75% Cukup Praktis
55% – 59% Kurang Praktis
< 54% Sangat Tidak Praktis
Persentase Kategori
≥ 80% Sangat Efektif
64
Rochmad, “Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika”, Jurnal
KREANO, Vol. 3. No. 1, 2012, h.70.
65
Ibid., h. 56.
54
66
Rosdiana Meliana Situmoran, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia” Jurnal EduBio
Tropika, Vol. 3. No. 2, 2015, h. 88.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)
a. Studi Literatur
Studi literatur yang dilakukan peneliti yaitu dengan melakukan pencarian
terhadap berbagai sumber tertulis, berupa buku-buku, artikel, jurnal dan karya
ilmiah (skripsi atau tesis) atau dokumen yang relevan dengan permasalahan yang
dikaji. Sehingga informasi yang didapat terkait dari studi literasi yang dilakukan
dijadikan rujukan memperkuat argumen sebagai pembahasan penelitian. Studi
literatur yang dijadikan referensi dalam pengembangan ini adalah skripsi UIN
Jakarta dari Nur Rohma Diani (2019) yang dimana peneliti mengembangkan alat
yang dibuat sebelumnya dengan mengganti sumber masukan menggunakan
sebuah adaptor karena energi yang dihasilkan tidak cepat habis sehingga nilai
yang dihasilkan pun lebih stabil.
Selain skripsi UIN Jakarta, terdapat sumber lain yang dijadikan
pendukung untuk topik permasalahan yang diambil yaitu berupa 11 jurnal
nasional, 3 jurnal internasional, 1 prosiding seminar nasional, 11 buku dan 2 karya
ilmiah (skripsi).
b. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan di 4 sekolah di Kota Tangerang Selatan,
diantaranya SMAN 4, SMAN 6, SMAN 8 dan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
Pada studi lapangan treatment yang diberikan peneliti berupa angket wawancara
terstruktur yang ditujukan kepada 1 guru fisika dari masing-masing sekolah
dengan total sebanyak 4 guru dari keempat sekolah dan angket skala bebas yang
ditujukan kepada 136 peserta didik. Tujuan dilakukannya studi lapangan adalah
untuk mengetahui fakta dilapangan mengenai kondisi pembelajaran yang sedang
diterapkan baik secara penggunaan media dan persediaan alat yang terdapat di
55
56
Pada tabel hasil angket studi lapangan bahwa hampir setengah dari
populasi peserta didik menyukai pelajaran fisika tetapi 80% peserta didik tidak
selalu mendapat nilai fisika diatas KKM.
Mayoritas pembelajaran yang berlangsung di kelas menggunakan bantuan
media berupa power point sebanyak 41 suara baik dengan persentase sebesar
57
71%. Pada indikator media yang disukai peserta didik dalam pembelajaran konsep
arus searah adalah dengan menggunakan alat. Hal tersebut dikarenakan peserta
didik dapat merasakan dan melihat langsung mengenai implementasi dari konsep
rangkaian arus searah, jumlah peserta didik yang menjawab dengan menggunakan
alat sebanyak 46 orang dari 136 jumlah keseluruhan peserta didik baik dengan
persentase sebesar 34%. Dan pada indikator ketujuh yaitu konsep rangkaian
searah lebih menarik jika dilakukan dengan praktikum, jumlah peserta didik yang
menjawab sebanyak 122 orang dari 136 jumlah keseluruhan peserta didik baik
dengan persentase sebesar 90%.
Alat peraga terbuat dari kayu triplek dan dilapisi dengan cat kayu bening
dan berukuran 40 cm x 40 cm. Terdapat 16 kotak berwarna merah dan hitam,
diantaranya 8 warna merah dan 8 warna hitam. Dan didalam masing-masing kotak
terdapat 4 socket DC yang digunakan sebagai tempat melekatnya jack banana dan
58
membawa alat peraga dari satu tempat ke tempat lain dan untuk menjaga
komponen agar tidak mudah hilang.
No Persentase Kesalahan
𝒊𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 (𝒎𝑨) 𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 (𝒎𝑨)
(%)
Susunan Seri
1 20 18 10 %
2 16 15,6 2,5 %
3 13 13,4 3,1 %
Susunan Paralel
1 80 73 8,9 %
2 66 64 3%
3 53 51 3,7 %
Susunan Seri Paralel
1 26 23,5 9,6 %
2 22 20,4 7,2 %
3 17 17,7 4,1 %
Persentase
No Gambar 𝒊𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 (𝒎𝑨) 𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 (𝒎𝑨)
Kesalahan
𝑖 (6𝑉 ) = + 50 𝑖 (6𝑉 ) = + 47
2 6%
𝑖 (4𝑉 ) = + 50 𝑖 (4𝑉 ) = + 47
60
Persentase
No Gambar 𝒊𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 (𝑨) 𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 (𝑨)
Kesalahan
60%
40%
20%
0%
Keterkaitan Ketahanan Keakuratan Efisiensi Alat Keamanan Estetika Kelengkapan Tempat
dengan Alat Pengunaan Alat Penyimpanan
Bahan Ajar Alat
4 Efisiensi Alat
Alat peraga mudah dirangkai
17 Sangat Baik
yang menarik
7 Kelengkapan Alat
Alat peraga dilengkapi dengan manual
19 Sangat Baik
book dalam membantu perangkaian alat
Alat peraga dilengkapi dengan lembark
kerja siswa (LKS) sebagai acuan dalam 20 Sangat Baik
melakukan peraga
Alat peraga dilengkapi dengan video
19 Sangat Baik
perangkaian dan penggunaan alat
8 Tempat Penyimpanan
Alat peraga dilengkapi dengan tempat
penyimpanan (KIT) sehingga mudah 20 Sangat Baik
dibawa
Komponen-komponen alat mudah diambil
20 Sangat Baik
dan disimpan dalam kotak penyimpanan
Tempat penyimpanan (KIT) memiliki
20 Sangat Baik
ketahanan dalam menyimpan alat peraga
Jumlah 463 Sangat Baik
Rerata
No Relevansi Persentase Kesimpulan
Skor
1 Kesesuaian Isi 1 100% Sangat Relevan
2 Kesesuaian Konsep 1 100% Sangat Relevan
Hasil penilaian alat peraga dari angket peserta didik yang memproleh skor
tertinggi adalah pada aspek kualitas teknis yaitu sebesar 35 dari 36 baik dalam
persentase 97% dengan skor keseluruhan sebesar 133 dari 144 baik dalam bentuk
persentase sebesar 92 % yang termasuk dalam kategori sangat baik. Penilaian dari
keempat aspek dapat dilihat pada grafik berikut.
66
80%
60%
40%
20%
0%
Alat peraga dapat Alat peraga dapat Penggunaan alat
menunjukkan menujukkan peraga membantu
penerapan Hukum penerapan Hukum pembelajaran menjadi
Ohm (Seri-Paralel Kirchoff I dan II lebih nyata
bedasarkan data
pengukuran.
Dapat dilihat pada grafik untuk persentase paling besar terdapat pada
indikator penerapan Hukum Ohm (Seri-Paralel). Hasil keseluruhan tiap indikator
pada aspek materi pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik.
monoton yang dimana pembelajaran menjadi lebih bervariasi dengan bantuan alat
peraga dan pada dua indikator lainnya memperoleh persentase sebesar 83% yang
termasuk dalam kategori sangat baik.
60%
40%
20%
0%
Alat peraga terbuat Alat peraga Kerapihan alat
dari bahan yang memiliki desain peraga
aman. yang menarik.
Pada indikator alat peraga mudah digunakan dan dapat digunakan berulang
memperoleh persentase sebesar 100% yang dimana mendapatkan skor maksimal
dengan kategori sangat baik.
b) Hasil Posttest
Lembar penilaian posttest dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman
peserta didik setelah melakukan percobaan menggunakan alat peraga serta
menjadi tolak ukur dari keefektifan alat peraga . Hasil posttest evaluasi satu-satu
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 11 Hasil Posttest
100%
100%
100%
100%
100%
100%
120%
92%
92%
83%
100%
67%
67%
67%
67%
67%
80%
60%
33%
40%
20%
0%
Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa dari aspek mengajukan hipotesis
belum ada yang berhipotesis benar secara keseluruhan dari pertanyaan yang
diajukan, tetapi sudah memasuki kategori sangat baik. Pada aspek menggunakan
70
alat dan bahan terdapat satu peserta didik yang kurang dalam menggunakan alat
dan bahan, pada indikator mengajukan pertanyaan terdapat satu peserta didik yang
jarang melontarkan pertanyaan terkait hubungan alat dengan konsep dan untuk
aspek menerapkan konsep peserta didik memperoleh skor maksimum dengan
persentase sebesar 100% yang menandakan bahwa mereka baik dalam
mengimplementasikan konsep rangkaian arus searah dan terbukti nilai posttest
yang mereka kerjakan tuntas.
Hasil penilaian alat peraga dari angket peserta didik yang memproleh skor
tertinggi adalah aspek kualitas teknis yaitu 158 dari 180 baik dalam bentuk
persentase sebesar 88% dan aspek dengan skor terendah adalah aspek efisiensi
yaitu 128 baik dalam persentase sebesar 69%. Hasil keseluruhan sebesar 576 dari
skor maksimum 660 baik dalam bentuk persentase sebesar 87% yang termasuk
dalam kategori sangat baik. Penilaian tiap aspek dapat dilihat pada grafik berikut
100%
88%
80%
80% 73%
60%
40%
20%
0%
Alat peraga dapat Alat peraga dapat Penggunaan alat
menunjukkan menujukkan penerapan peraga membantu
penerapan Hukum Hukum Kirchoff I dan pembelajaran menjadi
Ohm (Seri-Paralel II lebih nyata bedasarkan
data pengukuran.
Dapat dilihat pada grafik untuk persentase paling besar terdapat pada
indikator penggunaan alat peraga yang membantu pembelajaran menjadi lebih
nyata bedasarkan data pengukuran yang mereka dapat lihat secara langsung pada
percobaan yaitu dalam bentuk persentase sebesar 88%, skor terendah yaitu pada
indikator alat peraga dapat menujukkan penerapan materi yaitu dalam bentuk
persentase sebesar 73%. Hasil keseluruhan tiap indikator pada aspek materi
pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik.
72
40%
20%
0%
Kecukupan waktu untuk Kemudahan untuk memahami
memahami konsep rangkaian konsep rangkaian arus searah
arus searah melalui kegiatan peraga
Sesuai dengan keterangan tabel diatas bahwa rerata nilai pretest sebesar
53,5 dan nilai posttest sebesar 81,6. Dan ketuntasan hasil pretest memperoleh
persentase sebesar 0% yang dimana pada tahap prestest tidak ada peserta didik
yang tuntas, sedangkan untuk hasil posttest memperoleh persentase sebesar 87%
yang dimana terdapat 2 peserta didik yang tidak tuntas dan 13 peserta didik yang
tuntas dengan nilai KKM ≥ 75.
Peningkatan hasil dari pretest ke posttest evaluasi kelompok kecil setelah
melakukan percobaan dengan menggunakan alat peraga dapat diperoleh melalui
uji n-gain. Rerata peningkatan hasil secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. 15 Hasil n-gain
100%
120%
95%
93%
100%
73%
67%
67%
80%
62%
60%
53%
53%
53%
53%
47%
47%
60% 40%
40%
20%
0%
Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
KT KS KR
Hasil penilaian alat peraga dari angket peserta didik memproleh skor
keseluruhan sebesar 1104 baik dalam bentuk persentase sebesar 84% yang
termasuk dalam kategori sangat baik. Penilaian tiap aspek dapat dilihat pada
grafik berikut.
77
60%
40%
20%
0%
Alat peraga mudah digunakan Alat dapat digunakan secara
dan dibawa berulang-ulang
100%
80% 76%
80% 74%
60%
40%
20%
0%
Potensi penggunaan Perawatan alat Alat terbuat dari
dimasa yang akan mudah dilakukan bahan-bahan yang
datang kuat
60%
40%
20%
0%
Kecukupan waktu untuk Kemudahan memahami materi
memahami konsep rangkaian rangkaian arus searah melalui
arus searah kegiatan peraga
60%
40%
20%
0%
Alat peraga dirancang sesuai Alat peraga aman digunakan dan
dengan kondisi lingkungan tidak mengandung unsur yang
belajar berbahaya
60%
40%
20%
0%
Alat peraga dirancang dengan Alat peraga dapat menunjang
bentuk (desain) yang sesuai pembelajaran yang aktif dan tidak
dengan kebutuhan materi monoton
Sesuai dengan keterangan tabel diatas bahwa rerata nilai pretest sebesar
54,9 dan nilai posttest sebesar 95,4. Dan ketuntasan hasil pretest memperoleh
persentase sebesar 7% yang dimana pada tahap prestest terdapat 2 peserta didik
yang tuntas, sedangkan untuk hasil posttest memperoleh persentase sebesar 100%
yang dimana semua peserta didik tuntas dengan nilai KKM ≥ 75.
Peningkatan hasil dari pretest ke posttest uji lapagan setelah melakukan
percobaan dengan menggunakan alat peraga dapat diperoleh melalui uji n-gain.
Rerata peningkatan hasil secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 19 Hasil n-gain
90%
100%
83%
80%
90%
70%
80%
67%
67%
63%
63%
63%
60%
60%
70%
50%
60%
40%
50%
40% 37%
30%
20%
10%
0%
Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
KT KS KR
Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa pada indikator mengajukan hipotesis
dan menggunakan alat dan bahan kemampuan tinggi dan rendah memperoleh
persentase yang sama sebesar 90% dan 60%. Indikator menggunakan alat dan
bahan yang mendapatkan persentase tertinggi adalah akademik kategori tinggi dan
82
rendah yang dimana pada kelompok akademik kategori sedang memperoleh skor
terendah dikarenakan belum banyak mengetahui kegunaan pada komponen yang
digunakan. Indikator melaksanakan percobaan yang memperoleh persentase
paling tinggi pada kategori kemampuan sedang yang dimana pada kategori
tersebut peserta didik lebih unggul dalam menyusun dan merangkai alat peraga
dengan baik. Kemampuan tinggi unggul dalam indikator menerapkan konsep yang
dimana peserta didik pada kategori tersebut pandai dalam mengimplementasikan
rumus pada soal dan pada indikator mengajukan pertanyaan kategori kemampuan
rendah yang paling banyak bertanya.
a) Aspek Kepraktisan
100% 92%
83% 83% 83%
80%
60%
40%
20%
0%
Kemudahan Kemudahan alat Kemudahan pada Alat mudah
perakitan dan praktikum untuk saat pelaksanaan dalam segi
penggunaan alat dipindahkan dan perawatan
(sesuai dengan mudah dibawa
petunjuk pada
manual book)
b) Aspek Keefektifan
100% 92% 92%
83%
80% 75%
60%
40%
20%
0%
Ketercapaian Kemampuan Kemampuan Melatih
tujuan membantu guru menunjang kemampuan
pembelajaran dalam pembelajaran proses sains
menjelaskan menjadi lebih peserta didik
konsep rangkaian aktif dan tidak
arus searah menoton
Hasil penilaian alat peraga dari angket peserta didik memproleh skor
keseluruhan sebesar 201 baik dalam bentuk persentase sebesar 84% yang
termasuk dalam kategori sangat baik. Penilaian tiap indikator dapat dilihat pada
grafik berikut.
a) Aspek Kepraktisan
100% 88% 92%
77% 78%
80%
60%
40%
20%
0%
Kemudahan Kemudahan alat Kemudahan pada Alat mudah dalam
perakitan dan praktikum untuk saat pelaksanaan segi perawatan
penggunaan alat dipindahkan dan
(sesuai dengan mudah dibawa
petunjuk pada
manual book)
Hasil pretest memperlihatkan bahwa tidak ada peserta didik yang tuntas
dalam mengerjakan soal yang diberikan dan untuk hasil persentase ketuntasan
hasil posttest sebesar 80% yang dimana terdapat 3 peserta didik yang belum
tuntas dan 12 peserta didik yang tuntas dalam mengerjakan soal yang diberikan.
Dari data yang tertera dapat disimpulkan bahwa alat peraga efektif sebagai
penunjang pembelajaran.
Peningkatan hasil dari pretest ke posttest pada evaluasi sumatif setelah
melakukan percobaan dengan menggunakan alat peraga dapat diperoleh melalui
uji n-gain. Rerata peningkatan hasil secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. 24 Hasil n-gain
83%
90%
73%
73%
73%
70%
80%
67%
63%
70%
53%
53%
53%
53%
60%
47%
47%
47%
50%
33%
40%
30%
20%
10%
0%
Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
KT KS KR
respon peserta didik bahwa tertarik menggunakan alat peraga sebagai penunjang
pembelajaran pada konsep rangkaian arus searah dengan jumlah peserta didik
sebanyak 46 orang dari 136 jumlah keseluruhan peserta didik baik dengan
persentase sebesar 34%.67 Dikarenakan dengan menggunakan alat peraga peserta
didik dapat memvisualisasikan dan mempraktekan secara langsung mengenai teori
yang terkait dan untuk dapat melatihkan keterampilan proses sains kepada peserta
didik diperoleh dengan melakukan kegiatan laboratorium dalam suatu ruangan
yang terdapat fasilitas berupa media pembelajaran yaitu alat peraga.68
Tahap kedua yaitu tahap prototipe yang dimana pada tahap ini memulai
untuk merancang dan membuat alat peraga yang akan di uji cobakan pada
evaluasi formatif, diantaranya uji ahli media dan materi yang masing-masing
berjumlah 5 orang ahli, evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil dan uji
lapangan.
Uji ahli media di uji cobakan kepada 5 ahli media serta terdapat 8 aspek
penilaian yang tediri dari keterkaitan dengan bahan ajar, ketahanan alat,
keakuratan, efisiensi, keamanan dalam penggunaan alat, estetika, kelengkapan
alat, dan tempat penyimpanan. Terdapat 4 aspek yang memperoleh hasil penilaian
persentase diatas 95% yaitu aspek keterkaitan dengan bahan ajar, keamanan dalam
penggunaan alat, kelengkapan alat dan tempat penyimpanan. 4 aspek lainnya yang
mendapat persentase dibawah 95% yaitu ketahanan alat, keakuratan alat, efisiensi
dan estetika.
a. Aspek keterkaitan bahan ajar memperoleh persentase sebesar 98% yang
termasuk dalam kategori sangat baik, dimana alat peraga yang dikembangkan
sudah terkait dengan materi pembelajaran pada konsep rangkaian arus searah,
karena tujuan dibuatnya alat adalah untuk menunjang pembelajaran sesuai
dengan panduan bahan ajar yang berlaku disekolah.
b. Aspek ketahanan alat memperoleh persentase dibawah 95% yaitu sebesar
92% yang masih tergolong dalam kategori sangat baik. Alat terbuat dari
67
Hasil akumulasi studi lapangan di 4 SMAN Kota Tangerang Selatan.
68
Dyah Setyowati dan Imam Sucahyo, Pengembangan Alat Peraga Viskositas Untuk
Melatihkan Keterampilan Proses Sains Pada Peserta Didik di SMA, Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika, Vol. 09. No.01, 2020, h. 50.
95
bahan kayu triplek yang dimana bahan yang digunakan dalam membuat alat
termasuk ke dalam bahan yang relatif kuat dan tahan lama selama tidak kena
air dan kayu triplek sudah dilapisi dengan cat lapis kayu jadi tidak mudah
rusak, dapat digunakan berulang-ulang dan perawatannya pun mudah
dilakukan.
c. Aspek keakuratan alat memperoleh persentase sebesar 90% yang masih
tegolong dalam kategori sangat baik. Kekurangan pada alat ini adalah pada
persentase kesalahannya yang masih relatif besar terutama pada percobaan
Hukum Kirchoff yang dapat mencapai persentase kesalahan sebesar 17%
yang dimana menunjukkan hasil pengukuran yang mendekati nilai
sebenarnya sangat lemah.
d. Aspek efisiensi alat memperoleh persentase sebesar 88% yang termasuk
dalam kategori sangat baik. Indikator pada aspek efisiensi alat terdiri dari alat
peraga mudah dirangkai, mudah dioperasikan dan mudah dibawa
menunjukkan kategori sangat baik.
e. Aspek keamanan dalam penggunaan alat memperoleh persentase sebesar 97%
yang termasuk dalam kategori sangat baik. Alat peraga yang dibuat termasuk
dalam kriteria aman digunakan karena tidak mengandung bahan beracun
maupun bahan berbahaya dan desain alat dibuah sekokoh mungkin agar tidak
ada bagian yang membahayakan pada saat digunakan.
f. Aspek estetika memperoleh persentase sebesar 80% yang dimana termasuk
kedalam aspek dengan perolehan persentase terendah tetapi masih tegolong
dalam kategori sangat baik. Kerapihan alat peraga sudah dibuat semaksimal
mungkin, alat peraga dirancang dengan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan
materi serta terdapat sedikit warna merah dan hitam pada kotak socket DC
yang bertujuan untuk mempermudah membedakan kutub + dan – dari
komponen elektronika.
g. Aspek kelengkapan alat memperoleh nilai persentase yang sama dengan
aspek keamanan dalam penggunaan alat yaitu sebesar 97% yang termasuk
dalam kategori sangat baik. Alat peraga dilengkapi dengan manual book
yang berisikan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat dan
96
kelas XII MIPA 4. Rerata nilai posttest adalah 82,3 yang menunjukkan persentase
ketuntasan sebesar 100%. Soal posttest yang diberikan terdiri dari 13 soal yang
rata-rata mereka jawab benar sebanyak 11 soal. Penilaian angket yang terdiri dari
4 indikator diantaranya materi, desain pembelajaran, implementasi dan kualitas
teknis. Kualitas teknis merupakan indikator yang memperoleh persentase paling
tinggi sebesar 97% yang diantaranya alat peraga mudah untuk digunakan, tidak
mengandung bahan-bahan berbahaya dan dapat digunakan berulang. Hasil
perolehan angket mendapatkan nilai total indikator sebesar 133 baik dengan
persentase 92% yang termasuk dalam kategori sangat baik yang berarti alat
peraga layak untuk digunakan.. Bedasarkan penilaian observasi keterampilan
proses sains yang dilakukan oleh peneliti disaat mereka sedang menggunakan alat
peraga terlihat bahwa yang lebih mendominasi pada saat menggunakan alat adalah
peserta didik bernama bayu, hampir semua indikator memperoleh nilai yang
tinggi dibandingkan dengan 2 peserta didik lainnya, terutama dalam indikator
melaksanakan percobaan, dikarenakan melatih keterampilan proses sains
merupakan salah satu upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan belajar
peserta didik secara optimal. Materi pelajaran akan lebih mudah dipelajari dan
diingat dalam waktu yang relatif lebih lama bila peserta didik memperoleh
pengalaman langsung dari peristiwa belajar tersebut melalui pengamatan atau
eksperimen.69
Pada evaluasi kelompok kecil subjek uji coba sebanyak 15 peserta didik
yang telah mempelajari konsep rangkaian arus searah dengan masing-masing 5
kategori berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang dikelompokkan
bedasarkan hasil pretest yang telah mereka kerjakan. Penelitian berlangsung di
SMAN 5 Kota Tangerang Selatan di kelas XII MIPA 4. Rerata nilai pretest adalah
53,5 dengan nilai tertinggi 69 dan nilai terendah 23 baik dengan persentase
ketuntasan 0% yang berarti tidak ada yang tuntas dalam megerjakan soal pretest
dan untuk rerata nilai posttest adalah 81,6 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai
terendah 69 yang menunjukkan persentase ketuntasan sebesar 87% yang dimana
69
Aditya Sudirman, Penerapan Pembelajaran Berbasis Alat Peraga Sederhana Terhadap
Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas X, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 7. No. 1, 2019,
h. 86.
98
70
Putri Oktafiani, Bambang Subali dan Sukiswo Supeni Edie, Pengembangan Alat Peraga
Kit Optik Serbaguna (AP-KOS) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains, Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA, 2017, h. 190.
100
untuk digunakan. Penilaian angket oleh peserta didik terdiri dari 4 indikator yaitu
kemudahan perakitan dan penggunaan alat (sesuai dengan petunjuk pada manual
book), kemudahan alat praktikum untuk dipindahkan dan mudah dibawa,
kemudahan pada saat pelaksanaan dan mudah dalam segi perawatan. Indikator
kemudahan pada saat pelaksanaan alat peraga memperoleh persentase tertinggi
sebesar 92% yang dimana peserta didik merasa mudah dalam melaksanakan
percobaan karena percobaan yang dilakukan hanya tinggal mengganti sebuah
hambatan pada socket DC sedangkan persentase terendah terdapat pada indikator
kemudahan alat praktikum untuk dipindahkan dan mudah dibawa yaitu sebesar
77% disebabkan karena tempat penyimpanan cukup berat untuk dibawa. Hasil
keseluruhan yang diperoleh dari hasil angket oleh peserta didik sebesar 201 dari
240 baik dengan persentase 84% yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Penilaian keterampilan proses sains pada evaluasi sumatif terdiri dari 5
indikator penilaian yang sama dengan evaluasi sebelumnya yaitu mengajukan
hipotesis, menggunakan alat dan bahan, melaksanakan percobaan, menerapkan
konsep dan mengajukan pertanyaan. Indikator dengan persentase tertinggi yaitu
pada indikator mengajukan hipotesis sebesar 72% yang dimana akademik
berkemampuan tinggi memperoleh persentase tertinggi sebesar 83% sedangkan
berkemampuan sedang dan rendah memperoleh persentase 70% dan 67%. Dan
untuk ke empat indikator lainnya akademik berkemampuan tinggi memperoleh
persentase tertinggi dibandingkan dengan kemampuan akademik sedang maupun
rendah terutama pada indikator melaksanakan percobaan dengan selisih
persentase 20% untuk akademik berkemampuan sedang dan 26% untuk akademik
berkemampuan rendah. Hasil penilaian keterampilan proses sains pada evaluasi
sumatif memperlihatkan bahwa perbedaan kategori kemampuan akademik
mempengaruhi keterampilan proses sains peserta didik. Hasil rerata keseluruhan
keterampilan proses sains sebesar 64% yang termasuk dalam kategori sangat
baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian pengembangan alat peraga yang telah dilakukan memenuhi
aspek kelayakan, keefektifan dan kepraktisan dalam meningkatkan keterampilan
proses sains peserta didik. Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Alat peraga hukum kirchoff dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran
pada konsep rangkaian arus searah bedasarkan validasi ahli media dan ahli
materi yang mendapatkan nilai akhir dalam bentuk persentase dengan
masing-masing sebesar 93% dan 100%. Rerata dari kedua validator tersebut
sebesar 97% yang termasuk dalam kategori sangat layak.
2. Alat peraga hukum kirchoff dinyatakan efektif digunakan dalam
pembelajaran dan dapat meingkatkan keterampilan proses peserta didik pada
konsep rangkaian arus searah bedasarkan ketuntasan hasil posttest yang
diberikan kepada peserta didik dan penilaian angket evaluasi sumatif yang
diberikan kepada guru terhadap indikator efektifitas. Persentase ketuntasan
posttest yang diperoleh pada evaluasi satu-satu sebesar 100%, evaluasi
kelompok kecil sebesar 87%, uji lapangan sebesar 100% dan pada evaluasi
sumatif sebesar 80% serta penilaian efektifitas oleh guru memperoleh
persentase sebesar 85%. Rerata nilai keefektifan yang diperoleh yaitu sebesar
90% yang termasuk dalam kategori sangat efektif. Indikator KPS yang
diobservasi diantaranya adalah mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan
bahan, melaksanakan percobaan, menerapkan konsep dan mengajukan
pertanyaan dengan rerata skor yang diperoleh dalam bentuk persentase
sebesar 70% yang termasuk dalam kategori baik.
3. Alat peraga hukum kirchoff dinyatakan praktis digunakan dalam
pembelajaran pada konsep rangkaian arus searah bedasarkan penilaian angket
peserta didik pada tahap uji formatif yaitu evaluasi satu-satu dengan
persentase sebesar 92%, evaluasi kelompok kecil sebesar 87%, uji lapangan
102
103
sebesar 84% dan pada evaluasi sumatif yaitu penilaian angket guru dan
peserta didik dengan masing-masing persentase sebesar 85% dan 84%. Rerata
nilai kepraktisan yang diperoleh dari kelima penilaian yaitu sebesar 86% yang
termasuk dalam kategori sangat praktis.
B. Saran
Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan
saran untuk penelitian selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan alat peraga
yang telah dikembangkan, yaitu:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meminimalisir persentase kesalahan
error pada alat menjadi lebih kecil sehingga lebih meyakinkan peserta didik
terhadap nilai percobaan.
2. Alat peraga juga dapat dikembangkan lebih lanjut dengan membuat kerangka
adaptor menjadi sebuah tombol saklar agar terlihat lebih rapih dan
memudahkan pada saat merangkai.
3. Pengaruh penggunaan alat peraga hukum kirchoff terhadap keterampilan
proses sains peserta didik diharapkan dapat diteliti secara lebih spesifik
dengan menambah indikator KPS yang salah satunya mengobservasi dan
mengamati perubahan KPS peserta didik dalam beberapa pertemuan.
DAFTAR PUSTAKA
Akker, Jan van den., et al. Educational Design Research. New York : Routlede,
2006.
Ariska, Melly. Studi Pemahaman Materi Peserta didik Pada Sub Materi
Rangkaian Arus Searah Di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang. Jurnal
Inovasi Dan Pembelajaran Fisika. Vol. 2. No. 2, 2015.
Dewi, Iqlima Noor Akmala dan Prabowo. Pengembangan Alat Peraga Bandul
Matematis untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa pada Materi
Gerak Harmonik Sederhana di Kelas XI SMAN 3 Tuban. Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika, Vol. 03 No. 02, 2014.
Diani, Nur Rohma. “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak
Akrilik Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Sma Pada Materi Rangkaian
Arus Searah”. Skripsi pada Program Studi Tadris Fisika UIN Jakarta,
2019. tidak dipublikasikan.
Giancoli, Douglas C. FISIKA Edisi Kelima Jilid 2, Terj. dari PHYSICS: Principles
with Applications Fifth Edition oleh Junaedi Habibillah. Jakarta :
Erlangga, 2001.
Gultepe, Nejla. High School Science Teachers’ Views on Science Process Skills.
International Journal of Environmental & Science Education, 2016.
Hartini, Sri., dkk. Pengembangan Alat Peraga Fisika Energi Melalui Perkuliahan
Berbasis Project Based Learning. Jurnal Vidya Karya, Vol. 33. No.1,
2018.
104
105
Saleh, Husnul Inayah., dkk. Pengaruh Penggunaan Media Alat Peraga Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Peredaran darah. Jurnal
Sainsmat, Vol. IV. No. 1, 2015.
Sekar Indah, Duwita dan Prabowo. Pengembangan Alat Peraga Sederhana Gerak
Parabola Untuk Memotivasi Peserta didik pada Pembelajaran Fisika
Pokok Bahasan Gerak Parabola. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol.
03, 2014.
Oktafiani, Putri., dkk. Pengembangan Alat Peraga Kit Optik Serbaguna (AP-
KOS) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA, 2017.
106
Pramesty, Rosalina Indah dan Prabowo. Pengembangan Alat Peraga Kit Fluida
Statis Sebagai Media Pembelajaran Pada Sub Materi Fluida Statis Di
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mojosari, Mojokerto. Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika, Vol. 02. No. 03, 2013.
Ratnasari, D., et al. Analysis Of Science Process Skills Of Summative Test Items
In Physics Of Grade X In Surakarta. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
2018.
Saripudin, Aip., dkk. Praktis Belajar Fisika. Jakarta : Visindo Media Persada,
2009.
Serway, Raymond A dan W. Jewett, John. FISIKA untuk Sains dan Teknik, Terj.
dari PHYSICS For Scientists and Engineers with Modern Physics oleh
Chriswan Sungkono. Jakarta : Salemba Teknika, 2010.
Wulantri dan Syamsuri Ali. Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Induksi
Elektromagnetik Di Kelas XII SMA. Indonesian Journal of Science and
Mathematics Education. Vol. 1. No. 3. 2018.
LAMPIRAN ANALISIS PENELITIAN
108
1. 1 Wawancara Guru
109
110
111
112
1. 2 Angket Respon Peserta Didik
Keterangan Pertanyaan No :
1. Apakah Anda menyukai pelajaran fisika?
2. Apakah Anda selalu memperoleh nilai ulangan pelajaran fisika diatas KKM?
3. Media apa yang digunakan guru dalam pembelajaran konsep rangkaian arus
searah?
4. Media apa yang anda sukai untuk pembelajaran konsep rangkaian arus
searah?
5. Apakah Anda pernah melakukan praktikum mengenai rangkaian arus searah
di laboratorium?
6. Apakah kalian menyukai belajar hanya didalam kelas dengan memperhatikan
penjelasan guru dan mencatat penjelasan dari guru?
7. Apakah pembelajarakonsep rangkaian arus searah akan lebih menarik dan
mudah dipahami apabila dipelajari dengan praktikum ?
113
Jumlah PD 35 33 35 33 136
6 Ya 16 15 12 13 56
Tidak 19 18 23 20 80
Jumlah PD 35 33 35 33 136
7 Ya 31 30 32 29 122
Tidak 4 3 3 4 14
Jumlah PD 35 33 35 33 136
114
Lampiran 2 : AHLI MEDIA
115
2. 1 Angket Ahli Media
116
117
118
119
120
2. 2 Hasil Penilaian Angket Per Aspek
121
Garis Bilangan Per Aspek
Skor 59 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 58 termasuk dalam kategori sangat baik
2. Ketahanan Alat 6. Estetika
Skor 55 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 48 termasuk dalam kategori sangat baik
3. Keakuratan Alat 7. Kelengkapan Alat
Skor 72 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 58 termasuk dalam kategori sangat baik
122
4. Efisiensi Alat 8. Tempat Penyimpanan
Skor 53 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 60 termasuk dalam kategori sangat baik
123
2. 3 Hasil Penilaian Angket Per Indikator
4 Saipudin, M.Si 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
Keterangan :
124
Garis Bilangan Per Indikator
125
Skor 18 termasuk dalam kategori Skor 17 termasuk dalam kategori
sangat baik sangat baik
c. Alat peraga menunjukkan hasil d. Ketelitian pengukuran
pengukuran yang mendekati nilai
sebenarnya
126
c. Alat peraga tidak menggunakan material beracun
127
8. Tempat Penyimpanan
a. Alat peraga dilengkapi dengan b. Komponen-komponen alat mudah
tempat penyimpanan (KIT) diambil dan disimpan dalam kotak
sehingga mudah dibawa penyimpanan
128
Lampiran 3 : AHLI MATERI
129
3. 1 Angket Ahli Materi
130
131
132
133
134
3. 2 Penilaian Per Aspek
Validator
Elvan Ryan Yanuar
Indikator Anugrah Saipudin, Jumlah Persentase
Yuniarti, Rizaldi, Anas,
Azhar, M.Si M.Si
M.Si M.Si M.Pd
1 1 1 1 1 1 5 100
Kesesuaian 2 1 1 1 1 1 5 100
Isi 3 1 1 1 1 1 5 100
4 1 1 1 1 1 5 100
Kesesuaian 1 1 1 1 1 1 5 100
Konsep 2 1 1 1 1 1 5 100
Jumlah 30 600
Rata-Rata 5 100
Kesimpulan Sangat Sesuai
135
Lampiran 4 : EVALUASI SATU-SATU
136
4. 1 Angket Peserta Didik
137
4. 2 Hasil Penilaian Angket Per Aspek
138
Garis Bilangan Per Aspek
Skor 34 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 32 termasuk dalam kategori sangat baik
5. Desain Pembelajaran 4. Kualitas Teknis
Skor 32 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 35 termasuk dalam kategori sangat baik
139
4. 3 Hasil Penilaian Angket Per Indikator
Nama Angket Penilaian Evaluasi Satu-Satu
No Peserta Materi Desain Implementasi Kualitas
Didik A B C A B C A B C A B C
1 Bayu 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
2 Elok 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
3 Mutiara 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
Jumlah 12 11 11 10 12 10 11 11 10 12 11 12
Persentase (%) 100 92 92 83 100 83 92 92 83 100 92 100
Kategori SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB
1. Materi (Content)
a. Alat peraga dapat menunjukkan b. Alat peraga dapat menujukkan
penerapan Hukum Ohm (Seri-Paralel) penerapan Hukum Kirchoff I dan II.
140
sangat baik baik
c. Penggunaan alat peraga membantu peserta didik menemukan sendiri pengetahuan
yang sedang dipelajari.
141
4. 4 Hasil Nilai Posttest
Subjek
No Posttest Ketuntasan
Penelitian
1 Bayu 85 Tuntas
2 Elok 85 Tuntas
3 Mutiara 77 Tuntas
Jumlah 247
Rata-Rata Nilai Posttest 82,3
142
4. 6 Hasil Penilaian Observasi KPS
Indikator Penilaian KPS
Nama Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
No Jumlah Persentase
Siswa Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
1 2 3 4 1 1 1 1
1 Bayu 3 2 3 3
2 3 3 3 22 96 %
Jumlah KPS 11
2 Elok 2 3 2 3
2 2 3 2 19 83 %
Jumlah KPS 10
3 Mutiara 3 3 3 2
1 2 3 3 20 87 %
Jumlah KPS 11
8 8 8 8
Jumlah Aspek 5 7 9 8
32
Persentase (%) 89 % 83 % 78 % 100 % 89 %
Skor maksimum
1. Mengajukan Hipotesis = 36
2. Menggunakan Alat dan Bahan =9
3. Melaksanakan Percobaan =9
4. Menerapkan Konsep =9
5. Mengajukan Pertanyaan =9
143
Lampiran 5 : EVALUASI KELOMPOK KECIL
144
5. 1 Angket Peserta Didik
145
5. 2 Hasil Penilaian Angket Per Aspek
146
Garis Bilangan Per Aspek
Skor 145 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 128 termasuk dalam kategori baik
2. Desain Pembelajaran 4. Kualitas Teknis
Skor 145 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 158 termasuk dalam kategori sangat baik
147
5. 3 Hasil Penilaian Angket Per Indikator
Angket Penilaian Evaluasi Kelompok Kecil
Nama Peserta
No Materi Desain Efisiensi Kualitas Teknis
Didik
A B C A B C A B A B C
1 Adinda 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4
2 Adissa 3 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3
3 Ahmad 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
4 Akbar 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
5 Amanda 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4
6 Andini 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3
7 Annisa R 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
8 Intan 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
9 Leonardo 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
10 Maheer 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4
11 Nabilah 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4
12 Raehana 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 4
13 Regita 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3
14 Sabrina 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4
15 Sutan Danel 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4
Jumlah 48 44 53 52 51 42 40 48 47 55 56
Persentase (%) 80 73 88 87 85 70 67 80 78 92 93
Kategori SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB
1. Materi (Content)
a. Alat peraga dapat menunjukkan b. Alat peraga dapat menujukkan
penerapan Hukum Ohm (Seri-Paralel) penerapan Hukum Kirchoff I dan II
Skor 48 termasuk dalam kategori sangat Skor 44 termasuk dalam kategori baik
baik
c. Penggunaan alat peraga membantu pembelajaran menjadi lebih nyata bedasarkan data
pengukuran.
148
Skor 53 termasuk dalam kategori sangat baik
2. Desain Pembelajaran
a. Penggunaan alat peraga membuat b. Penggunaan alat peraga membantu
pembelajaran menjadi lebih aktif pembelajaran menjadi lebih menarik
dan tidak monoton.
149
Skor 47 termasuk dalam kategori Skor 55 termasuk dalam kategori sangat
sangat baik baik
c. Alat peraga dapat digunakan berulang
150
5. 4 Hasil Nilai Pretest – Posttest
Kategori Subjek Kategori
No Pretest Posttest Ketuntasan n-gain
Peserta Didik Penelitian n-gain
1 Raehana 69 85 Tuntas 0,52 Sedang
2 Regita 69 85 Tuntas 0,52 Sedang
3 KT Sabrina 69 77 Tuntas 0,25 Sedang
4 Amanda 62 92 Tuntas 0,78 Tinggi
5 Andini 69 77 Tuntas 0,25 Sedang
6 Annisa R 62 92 Tuntas 0,78 Tinggi
7 Sutan Danel 62 92 Tuntas 0,78 Tinggi
8 KS Maheer 62 77 Tuntas 0,39 Sedang
9 Leonardo 54 69 Tidak Tuntas 0,33 Sedang
10 Adissa 54 69 Tidak Tuntas 0,33 Sedang
11 Nabilah 46 85 Tuntas 0,72 Tinggi
12 Intan 46 77 Tuntas 0,57 Sedang
13 KR Ahmad 23 77 Tuntas 0,70 Sedang
14 Akbar 32 85 Tuntas 0,77 Tinggi
15 Adinda 23 85 Tuntas 0,81 Tinggi
Jumlah 802 1224
Rerata Pretest - Posttest 53,5 81,6
151
5. 5 Hasil Olah Data Pretest
Soal
Nama Jumlah Soal
No A B C D E F G Nilai
Siswa KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Benar Salah
1 Adinda 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 10 23 Tidak Tuntas
2 Adissa 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 7 6 54 Tidak Tuntas
3 Ahmad 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3 10 23 Tidak Tuntas
4 Akbar 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 9 32 Tidak Tuntas
5 Amanda 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 8 5 62 Tidak Tuntas
6 Andini 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 4 69 Tidak Tuntas
7 Annisa R 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 8 5 62 Tidak Tuntas
8 Intan 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 6 7 46 Tidak Tuntas
9 Leonardo 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 7 6 54 Tidak Tuntas
10 Maheer 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 8 5 62 Tidak Tuntas
11 Nabilah 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 6 7 46 Tidak Tuntas
12 Raehana 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9 4 69 Tidak Tuntas
13 Regita 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 4 69 Tidak Tuntas
14 Sabrina 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 9 4 69 Tidak Tuntas
15 Sutan 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 8 5 62 Tidak Tuntas
Rata-Rata Nilai Pretest 53,5
Persentase Ketuntasan 0%
152
5. 6 Hasil Olah Data Posttest
Soal
Nama Jumlah Soal
No A B C D E F G Nilai
Siswa KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Benar Salah
1 Adinda 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
2 Adissa 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 9 4 69 Tidak Tuntas
3 Ahmad 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 3 77 Tuntas
4 Akbar 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
5 Amanda 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
6 Andini 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 3 77 Tuntas
7 Annisa R 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
8 Intan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 3 77 Tuntas
9 Leonardo 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 9 4 69 Tidak Tuntas
10 Maheer 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 3 77 Tuntas
11 Nabilah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
12 Raehana 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 2 85 Tuntas
13 Regita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
14 Sabrina 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 3 77 Tuntas
15 Sutan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
Rata-Rata Nilai Posttest 81,6
Persentase Ketuntasan 87 %
153
5. 7 Hasil Penilaian Observasi KPS
Indikator Penilaian KPS
Kategori
Nama Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
No Peserta Jml Persentase
Siswa Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
Didik
1 2 3 4 1 1 1 1
1 Raehana 3 3 3 3 1 3 3 2 21 88 %
2 Regita 3 3 3 3 2 3 3 1 21 88 %
3 KT Sabrina 3 3 3 3 1 3 3 2 21 88 %
4 Amanda 3 3 3 2 2 3 3 2 21 88 %
5 Andini 3 1 3 3 2 3 2 1 18 75 %
15 13 15 14
Jumlah KPS 8 15 14 8 102 85 %
57
6 Annisa R 3 2 2 2 2 1 2 2 16 67 %
7 Sutan 1 1 3 3 1 1 3 1 14 58 %
8 KS Maheer 1 1 2 3 2 2 1 2 14 58 %
9 Leonardo 3 3 3 2 2 2 2 1 18 75 %
10 Adissa 2 3 2 2 2 2 2 1 16 67 %
10 10 12 12
Jumlah KPS 9 8 10 7 78 65 %
44
11 Nabilah 2 2 2 2 2 2 2 1 15 63 %
12 Intan 1 1 3 3 1 3 1 2 15 63 %
13 KR Ahmad 1 1 1 2 1 1 1 2 10 42 %
14 Akbar 1 1 2 3 1 2 2 1 13 54 %
15 Adinda 3 2 2 2 1 2 2 1 15 63 %
154
8 7 10 12
Jumlah KPS 6 10 8 7 68 57 %
37
Jumlah Per Aspek 138 23 33 32 22
Persentase (%) 77 % 51 % 73 % 71 % 49 %
Keterangan :
155
Lampiran 6 : UJI LAPANGAN
156
6. 1 Angket Peserta Didik
157
6. 2 Hasil Penilaian Angket Per Aspek
158
Garis Bilangan Per Aspek
Skor 211 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 195 termasuk dalam kategori baik
2. Kesinambungan 4. Kecocokan dengan Lingkungan
Skor 276 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 207 termasuk dalam kategori sangat baik
5. Penerimaan dan Kemenarikan Alat
159
6. 3 Hasil Penilaian Angket Per Indikator
Nama Angket Penilaian Uji Lapangan
No Peserta Kemampuan Kesinambungan Efisiensi Kecocokan Kemenarikan
Didik A B A B C A B A B A B
1 Abu Bakar 4 4 4 3 2 1 2 3 2 4 3
2 Adlinnisa 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4
3 Akmal 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 Aminah 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4
5 Anggreyani 2 3 2 1 2 2 2 4 3 3 4
6 Arvin 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4
7 Athaullah 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
8 Azi Dwi 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4
9 Dandi 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
10 Diky R 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
11 Eriyana 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
12 Farah 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2
13 Haidar 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
14 Hendra 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
15 Miftah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 Nadia 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3
17 Natasya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 Obar 3 4 2 3 2 3 4 4 4 3 3
19 Odet 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4
20 Rafael 4 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3
21 Riska 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
22 Safina 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
23 Shenwa 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
24 Suci 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
25 Tegar 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4
26 Tyara 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4
27 Vany 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
28 Wahyudi 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
29 Yunitania 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4 4
30 Zenia 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
Jumlah 105 106 96 91 89 94 101 103 104 106 109
Kategori SB SB SB SB B SB SB SB SB SB SB
160
Garis Bilangan Per Indikator
Skor 105 termasuk dalam kategori Skor 106 termasuk dalam kategori sangat
sangat baik baik
2. Kesinambungan
a. Potensi penggunaan dimasa yang akan b. Perawatan alat mudah dilakukan
datang
Skor 96 termasuk dalam kategori sangat Skor 91 termasuk dalam kategori sangat
baik baik
c. Alat terbuat dari bahan-bahan yang kuat.
Skor 94 termasuk dalam kategori sangat Skor 101 termasuk dalam kategori
baik sangat baik
4. Kecocokan dengan lingkungan
a. Alat peraga dirancang sesuai dengan b. Alat peraga aman digunakan dan tidak
kondisi lingkungan belajar mengandung unsur yang berbahaya
161
Skor 103 termasuk dalam kategori Skor 55 termasuk dalam kategori sangat
sangat baik baik
5. Penerimaan dan Kemenarikan Alat
a. Alat peraga dirancang dengan bentuk b. Alat peraga dapat menunjang
(desain) yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang aktif dan tidak
materi. monoton.
Skor 106 termasuk dalam kategori Skor 109 termasuk dalam kategori
sangat baik sangat baik
162
6. 4 Hasil Nilai Pretest – Posttest
Kategori
Subjek Kategori
No Peserta Pretest Posttest Ketuntasan n-gain
Penelitian n-gain
Didik
1 Eriyana 85 100 Tuntas 1 Tinggi
2 Athaullah 77 100 Tuntas 1 Tinggi
3 Odet 69 100 Tuntas 1 Tinggi
4 Shenwa 69 100 Tuntas 1 Tinggi
5 Zenia 69 100 Tuntas 1 Tinggi
KT
6 Aminah 62 85 Tuntas 0,61 Sedang
7 Haidar 62 100 Tuntas 1 Tinggi
8 Adlinnisa 54 92 Tuntas 0,83 Tinggi
9 Akmal 54 100 Tuntas 1 Tinggi
10 Anggreyani 54 85 Tuntas 0,67 Sedang
11 Arvin 54 100 Tuntas 1 Tinggi
12 Azi Dwi 54 92 Tuntas 0,83 Tinggi
13 Dandi 54 100 Tuntas 1 Tinggi
KS
14 Diky R 54 92 Tuntas 0,83 Tinggi
15 Farah 54 100 Tuntas 1 Tinggi
16 Nadia 54 100 Tuntas 1 Tinggi
163
17 Obar 54 100 Tuntas 1 Tinggi
18 Rafael 54 92 Tuntas 0,83 Tinggi
19 Riska 54 85 Tuntas 0,67 Sedang
20 Safina 54 100 Tuntas 1 Tinggi
21 Suci 54 92 Tuntas 0,83 Tinggi
22 Vany 54 100 Tuntas 1 Tinggi
23 Yunitania 54 85 Tuntas 0,67 Sedang
24 Abu Bakar 46 85 Tuntas 0,72 Tinggi
25 Miftah 46 92 Tuntas 0,85 Tinggi
KR
26 Tegar 46 92 Tuntas 0,85 Tinggi
27 Hendra 38 100 Tuntas 1 Tinggi
28 Natasya 38 100 Tuntas 1 Tinggi
29 Tyara 38 92 Tuntas 0,87 Tinggi
30 Wahyudi 38 100 Tuntas 1 Tinggi
Jumlah 1647 2861
Rerata Pretest - Posttest 54,9 95,4
164
6. 5 Hasil Olah Data Pretest
Soal
Nama Jumlah Soal
No A B C D E F G Nilai
Siswa KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Benar Salah
1 Abu Bakar 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 6 7 46 Tidak Tuntas
2 Adlinnisa 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
3 Akmal 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
4 Aminah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 8 5 62 Tidak Tuntas
5 Anggreyani 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
6 Arvin 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
7 Athaullah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10 3 77 Tuntas
8 Azi Dwi 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
9 Dandi 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
10 Diky R 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
11 Eriyana 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 11 2 85 Tuntas
12 Farah 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
13 Haidar 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 8 5 62 Tidak Tuntas
14 Hendra 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5 8 38 Tidak Tuntas
15 Miftah 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 6 7 46 Tidak Tuntas
165
16 Nadia 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 7 6 54 Tidak Tuntas
17 Natasya 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 8 38 Tidak Tuntas
18 Obar 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
19 Odet 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 9 4 69 Tidak Tuntas
20 Rafael 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
21 Riska 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 7 6 54 Tidak Tuntas
22 Safina 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 7 6 54 Tidak Tuntas
23 Shenwa 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9 4 69 Tidak Tuntas
24 Suci 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
25 Tegar 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6 7 46 Tidak Tuntas
26 Tyara 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4 9 38 Tidak Tuntas
27 Vany 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 6 54 Tidak Tuntas
28 Wahyudi 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 5 8 38 Tidak Tuntas
29 Yunitania 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
30 Zenia 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 9 4 69 Tidak Tuntas
Rata-Rata Nilai Pretest 54,9
Persentase Ketuntasan 7%
166
6. 6 Hasil Olah Data Posttest
Soal
Nama Jumlah Soal
No A B C D E F G Nilai
Siswa KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Benar Salah
1 Abu Bakar 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
2 Adlinnisa 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
3 Akmal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
4 Aminah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
5 Anggreyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11 2 85 Tuntas
6 Arvin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
7 Athaullah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
8 Azi Dwi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
9 Dandi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
10 Diky R 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
11 Eriyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
12 Farah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
13 Haidar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
14 Hendra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
15 Miftah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
167
16 Nadia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
17 Natasya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
18 Obar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
19 Odet 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
20 Rafael 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 1 92 Tuntas
21 Riska 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 11 2 85 Tuntas
22 Safina 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
23 Shenwa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
24 Suci 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 1 92 Tuntas
25 Tegar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 1 92 Tuntas
26 Tyara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 1 92 Tuntas
27 Vany 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
28 Wahyudi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
29 Yunitania 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11 2 85 Tuntas
30 Zenia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 100 Tuntas
Rata-Rata Nilai Posttest 95,4
Persentase Ketuntasan 100 %
168
6. 7 Hasil Penilaian Observasi KPS
Indikator Penilaian KPS
Kategori
Nama Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
No Peserta Jml Persentase
Siswa Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
Didik
1 2 3 4 1 1 1 1
1 Eriyana 1 3 3 2 1 1 3 1 15 65 %
2 Athaullah 2 2 2 3 2 2 3 1 17 74 %
3 Odet 2 2 1 2 2 2 3 1 15 65 %
4 Shenwa 3 1 2 2 2 3 3 2 18 78 %
5 Zenia 1 2 2 1 2 2 2 1 13 57 %
KT
6 Aminah 2 2 2 2 2 3 2 1 16 70 %
7 Haidar 3 3 1 3 3 2 2 1 18 78 %
8 Adlinnisa 2 1 2 3 1 2 2 1 14 61 %
9 Akmal 1 2 1 3 1 2 2 1 13 57 %
10 Anggreyani 2 2 2 3 2 2 3 1 17 74 %
19 20 18 24
Jumlah KPS 18 21 25 11 156 65 %
81
11 Arvin 2 3 1 2 1 1 2 1 13 57 %
12 Azi Dwi 2 2 3 2 2 3 2 1 17 74 %
13 Dandi 1 3 2 1 1 3 3 1 15 65 %
14 KS Diky R 2 2 2 3 1 2 1 1 14 61 %
15 Farah 2 2 2 2 1 3 1 1 14 61 %
16 Nadia 2 2 2 2 1 2 2 2 15 65 %
17 Obar 2 1 2 2 2 2 2 2 15 65 %
169
18 Rafael 2 1 2 1 1 3 3 1 14 61 %
19 Riska 1 2 2 2 2 2 2 1 14 61 %
20 Safina 2 2 2 1 3 3 2 1 16 70 %
18 20 20 18
Jumlah KPS 15 24 20 12 147 61 %
76
21 Suci 2 2 3 1 3 1 2 2 16 70 %
22 Vany 2 2 3 2 1 2 1 2 15 65 %
23 Yunitania 1 2 1 1 1 2 2 2 12 52 %
24 Abu Bakar 2 2 3 2 2 2 2 1 16 70 %
25 Miftah 1 2 3 2 1 1 2 1 13 57 %
KR
26 Tegar 3 3 2 2 2 2 3 2 19 83 %
27 Hendra 2 2 2 2 2 2 3 1 16 70 %
28 Natasya 2 2 2 2 2 3 2 2 17 74 %
29 Tyara 2 2 2 1 2 3 2 3 17 74 %
30 Wahyudi 3 3 2 1 2 1 1 3 16 70 %
20 22 23 16
Jumlah KPS 18 19 20 19 157 65 %
81
Jumlah Per Aspek 238 51 64 65 42
Persentase (%) 66 % 57 % 71 % 72 % 47 %
Skor maksimum
1. Mengajukan Hipotesis = 360
2. Menggunakan Alat dan Bahan = 90
3. Melaksanakan Percobaan = 90
4. Menerapkan Konsep = 90
5. Mengajukan Pertanyaan = 90
170
Lampiran 7 : EVALUASI SUMATIF
171
7. 1 Angket Guru
172
173
174
7. 2 Hasil Angket Guru Per Aspek
175
Garis Bilangan Per Aspek
1. Kepraktisan 2. Keefektifan
Skor 41 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 41 termasuk dalam kategori sangat baik
176
Garis Bilangan Per Indikator
1. Kepraktisan
a. Kemudahan perakitan dan penggunaan alat (sesuai b. Kemudahan alat praktikum untuk dipindahkan dan
dengan petunjuk pada manual book). mudah dibawa (Portable).
Skor 10 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 10 termasuk dalam kategori sangat baik
c. Kemudahan pada saat pelaksanaan peraga. d. Alat mudah dalam segi perawatan.
Skor 11 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 10 termasuk dalam kategori sangat baik
2. Kefektifitasan
a. Ketercapaian tujuan pembelajaran. b. Kemampuan membantu guru dalam menjelaskan
konsep rangkaian arus searah.
177
Skor 9 termasuk dalam kategori baik Skor 11 termasuk dalam kategori sangat baik
c. Kemampuan menunjang pembelajaran menjadi lebih d. Melatih kemampuan proses sains peserta didik.
aktif dan tidak menoton.
Skor 11 termasuk dalam kategori sangat baik Skor 10 termasuk dalam kategori sangat baik
178
7. 4 Angket Peserta Didik
179
7. 5 Hasil Penilaian Angket Per Aspek
Kepraktisan (Practically)
1 Kemudahan perakitan dan penggunaan alat
53 88 % Sangat Baik
(sesuai dengan petunjuk pada manual book)
2 Kemudahan alat praktikum untuk dipindahkan
46 77 % Sangat Baik
dan mudah dibawa
3 Kemudahan pada saat pelaksanaan 55 92 % Sangat Baik
4 Alat mudah dalam segi perawatan 47 78 % Sangat Baik
Jumlah 201 84 % Sangat Baik
180
7. 6 Hasil Penilaian Angket Per Indikator
Angket Penilaian Evaluasi Sumatif
No Nama Peserta Didik Praktikalitas
A B C D
1 Adinda 4 3 4 3
2 Alif 4 4 4 4
3 Anissa A 4 3 4 4
4 Arini 4 3 4 3
5 Aulia 3 3 4 3
6 Cindy 3 2 4 3
7 Deva 3 4 3 3
8 I Komang Satya 3 2 3 2
9 I Komang Tri 3 2 3 2
10 Kayla Fairuz 3 2 3 2
11 Kayla Herdani 4 3 4 4
12 M. Rizky 4 4 3 3
13 Nada 3 4 4 3
14 Recia 4 4 4 4
15 Sherina 4 3 4 4
Jumlah 53 46 55 47
Persentase (%) 88 % 77 % 92 % 78 %
Kategori SB SB SB SB
181
Garis Bilangan Per Indikator
1. Praktibiltas (Practically)
a. Kemudahan perakitan dan penggunaan c. Kemudahan pada saat pelaksanaan
alat (sesuai dengan petunjuk pada peraga.
manual book).
Skor 53 termasuk dalam kategori sangat Skor 55 termasuk dalam kategori sangat
baik baik
b. Kemudahan alat praktikum untuk d. Alat mudah dalam segi perawatan
dipindahkan dan mudah dibawa.
Skor 46 termasuk dalam kategori sangat Skor 47 termasuk dalam kategori sangat
baik baik
182
7. 7 Hasil Nilai Pretest – Posttest
Kategori
Subjek Kategori
No Peserta Pretest Posttest Ketuntasan n-gain
Penelitian n-gain
Didik
1 Alif 69 85 Tuntas 0,52 Sedang
2 Kayla Fairuz 62 92 Tuntas 0,78 Sedang
3 KT M. Rizky 62 92 Tuntas 0,78 Sedang
4 Sherina 62 62 Tidak Tuntas 0 Rendah
5 Nada 62 85 Tuntas 0,53 Sedang
6 Anissa A 54 85 Tuntas 0,67 Sedang
7 Kayla Herdani 54 85 Tuntas 0,67 Sedang
8 KS I Komang Tri 54 77 Tuntas 0,5 Sedang
9 I Komang Satya 46 92 Tuntas 0,85 Tinggi
10 Adinda 46 92 Tuntas 0,85 Tinggi
11 Recia 38 69 Tidak Tuntas 0,5 Sedang
12 Aulia 38 85 Tuntas 0,75 Sedang
13 KR Cindy 32 85 Tuntas 0,77 Tinggi
14 Deva 23 62 Tidak Tuntas 0,51 Sedang
15 Arini 23 85 Tuntas 0,81 Tinggi
Jumlah 725 1233
Rerata Pretest - Posttest 48,3 82,2
183
7. 8 Hasil Olah Data Pretest
Soal
Nama Jumlah Soal
No A B C D E F G Nilai
Siswa KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Benar Salah
1 Alif 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9 4 69 Tidak Tuntas
2 Kayla F 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 8 5 62 Tidak Tuntas
3 M. Rizky 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 8 5 62 Tidak Tuntas
4 Sherina 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 8 5 62 Tidak Tuntas
5 Nada 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8 5 62 Tidak Tuntas
6 Anissa A 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 7 6 54 Tidak Tuntas
7 Kayla H 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
8 Komang T 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 7 6 54 Tidak Tuntas
9 Komang S 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 6 7 46 Tidak Tuntas
10 Adinda 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 6 7 46 Tidak Tuntas
11 Recia 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 5 8 38 Tidak Tuntas
12 Aulia 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 5 8 38 Tidak Tuntas
13 Cindy 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 9 32 Tidak Tuntas
14 Deva 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 3 10 23 Tidak Tuntas
15 Arini 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 10 23 Tidak Tuntas
Rata-Rata Nilai Pretest 48,3
Persentase Ketuntasan 0%
184
7. 9 Hasil Olah Data Posttest
Soal
Nama Jumlah Soal
No A B C D E F G Nilai
Siswa KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Benar Salah
1 Alif 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
2 Kayla F 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
3 M. Rizky 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
4 Sherina 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 8 5 62 Tidak Tuntas
5 Nada 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
6 Anissa A 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
7 Kayla H 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
8 Komang T 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10 3 77 Tuntas
9 Komang S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
10 Adinda 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 92 Tuntas
11 Recia 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 9 4 69 Tidak Tuntas
12 Aulia 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
13 Cindy 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
14 Deva 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 8 5 62 Tidak Tuntas
15 Arini 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 2 85 Tuntas
Rata-Rata Nilai Pretest 82,2
Persentase Ketuntasan 80 %
185
7. 10 Hasil Penilaian Observasi KPS
Indikator Penilaian KPS
Kategori
Nama Mengajukan Menggunakan Melaksanakan Menerapkan Mengajukan
No Peserta Jml Persentase
Siswa Hipotesis Alat & Bahan Percobaan Konsep Pertanyaan
Didik
1 2 3 4 1 1 1 1
1 Alif 3 3 2 3 1 3 2 2 19 79 %
2 Kayla Fairuz 2 2 3 3 2 2 2 1 17 71 %
3 KT M. Rizky 3 2 3 3 1 2 2 2 18 75 %
4 Sherina 2 3 2 2 2 2 3 2 18 75 %
5 Nada 3 1 3 2 2 2 2 1 16 67 %
13 11 13 13
Jumlah KPS 8 11 11 8 88 73 %
50
6 Anissa A 3 2 2 1 2 1 2 1 14 58 %
7 Kayla H 1 3 2 1 1 2 2 1 13 54 %
8 KS I Komang T 2 3 2 2 1 1 2 1 14 58 %
9 I Komang S 3 1 3 2 3 2 3 2 19 79 %
10 Adinda 1 2 3 3 1 2 2 2 16 67 %
10 11 12 9
Jumlah KPS 8 8 11 7 76 63 %
42
11 Recia 3 1 1 2 1 2 2 1 13 54 %
12 Aulia 1 3 3 2 1 1 2 1 14 58 %
13 KR Cindy 1 2 3 2 2 1 2 1 14 58 %
14 Deva 2 3 1 1 2 1 2 1 13 54 %
15 Arini 1 1 3 2 1 2 2 1 13 54 %
186
8 10 11 9
Jumlah KPS 7 7 10 5 67 56 %
38
Jumlah Aspek 130 23 26 32 20
Persentase (%) 72 % 51 % 58 % 71 % 44 %
Keterangan :
187
LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN
188
Lampiran 8 : INSTRUMEN TES
Indikator Indikator
No Soal Kunci Jawaban dan Penyelesaian
KPS Soal
1 Mengelompokkan Mengelompokkan Perhatikan gambar dibawah ini! Jawaban : E
besarnya nilai arus
masuk dan arus Penyelesaian
keluar serta arah Gambar ( I ) : salah
arus dari sebuah 𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
percabangan 𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖3 = 𝑖4 + 𝑖5
10𝐴 + 2𝐴 + 3𝐴 = 4𝐴 + 9𝐴
15𝐴 = 13𝐴
Gambar ( II ) : salah
𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝑖1 + 𝑖3 + 𝑖4 = 𝑖2
5𝐴 + 6𝐴 + 7𝐴 = 3𝐴
18𝐴 = 3𝐴
Gambar ( III ) : benar
𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝑖1 + 𝑖3 = 𝑖2 + 𝑖4
8𝐴 + 4𝐴 = 2𝐴 + 10𝐴
12𝐴 = 12𝐴
Gambar ( IV) : benar
𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖4 + 𝑖6 = 𝑖3 + 𝑖5
189
5𝐴 + 9𝐴 + 2𝐴 + 9𝐴 = 18𝐴 + 7𝐴
25𝐴 = 25𝐴
190
dengan sebuah 4 8 0,5 Hukum Ohm:
konsep Hukum 4 10 0,4 “Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding
Ohm 4 12 0,33 dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian
Dari data di atas Anda dapat menyimpulkannya dan berbanding terbalik dengan hambatan
sebagai berikut ... rangkaian”
a. Kuat arus berbanding lurus dengan 𝑉
𝐼=
hambatan 𝑅
b. Tegangan berbanding lurus dengan kuat
arus
c. Tegangan berbanding terbalik dengan
hambatan
d. Tegangan berbanding terbalik dengan kuat
arus
e. Hambatan berbanding terbalik dengan
tegangan
3 Menafsirkan Menghubungkan Perhatikan gambar hubungan tegangan V Jawaban : D
data berupa grafik terhadap kuat arus I dan percobaan hukum
pada tegangan dan ohm! Penyelesaian
kuat arus listik Diketahui :
𝑉1 = 7,5 𝑉
𝑖1 = 1,5 𝑚𝐴 = 1,5 𝑥 10−3 𝐴
𝑉2 = 2 𝑉
Ditanya :
𝑖2 = ⋯ 𝑚𝐴 ?
191
Saat tegangan mencapai 2 volt, maka arus Jawab:
dalam rangkaian tersebut sebesar .... Hubungan antara kuat arus dan tegangan adalah
a. 0,1 mA persamaan hukum Ohm 𝑉 = 𝐼 𝑅
b. 0,2 mA Sehingga
c. 0,3 mA 𝑉1 7,5
𝑅1 = = = 5 𝑥 10−3 Ω
d. 0,4 mA 𝑖1 1,5 𝑥 10−3
e. 0,5 mA Karena 𝑅1 = 𝑅2
Sehingga
𝑉2 2
𝐼2 = = = 0,4 𝑥 103 𝐴 = 0,4 𝑚𝐴
𝑅2 5 𝑥 10−3
Jadi besar arus dalam rangkaian tersebut adalah
0,4 𝑚𝐴
4 Memprediksi Memperkirakan Pada gambar rangkaian listrik berikut A, B, C Jawaban : A
pengaruh dari adalah lampu pijar identik. Lampu yang
rangkaian seri dan menyala paling terang adalah ... Penyelesaian
paralel terhadap Lampu yang paling terang adalah lampu yang
nyala lampu arusnya paling besar. Dari gambar terlihat
bohlam lampu A memiliki arus yang lebih besar
daripada lampu B dan C, karena rangkaian
tidak bercabang.
192
e. A, B, C sama terang
193
bedasarkan besar a. 3 buah 𝑉 20
𝑅𝑡𝑜𝑡 = = = 20 Ω
nilai arus dan b. 4 buah 𝐼 1
tegangan yang c. 5 buah
telah ditentukan d. 6 buah Mencari banyaknya jumlah resistor disusun
e. 7 buah secara paralel dengan nilai hambatan pengganti
sebesar 20 Ω.
1 1 5
=5𝑥 =
𝑅𝑝 100 100
100
𝑅𝑝 = = 20 Ω
5
Terbukti dengan jumlah 5 buah resistor
dipasang secara paralel hambatan pengganti
menjadi 20 Ω
7 Merencanakan Menentukan letak Untuk mengukur tegangan pada 𝑅2 seperti pada Jawaban : C
Percobaan alat ukur terhadap gambar di bawah ini, voltmeter dapat dipasang
sesuatu yang akan pada posisi nomor ... Penyelesaian
diukur sesuai Pemasangan voltmeter harus dipasang secara
dengan konsep paralel untuk mengetahui besar tegangan.
a. Nomor 1
b. Nomor 2
194
c. Nomor 3
d. Nomor 4
e. Nomor 5
8 Merencanakan Menentukan letak Untuk mengukur arus pada 𝑅3 seperti pada Jawaban : C
Percobaan alat ukur terhadap gambar di bawah ini, amperemeter dapat
sesuatu yang akan dipasang pada posisi nomor ... Penyelesaian
diukur sesuai Pemasangan amperemeter harus dipasang
dengan konsep secara seri untuk mengetahui besar arus.
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
e. Nomor 5
9 Menerapkan Menentukan Perhatikan gambar berikut ini! Jawaban : D
Konsep besarnya daya total
pada sebuah Penyelesaian
rangkaian dengan 𝑃𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 5𝑊
bohlam yang 𝑉𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 10 𝑉
identik terhadap 𝑉𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = 𝑊
195
besarnya tegangan 𝑉2
𝑃=
total 𝑅
Sehingga
(𝑉𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 )2 (10)2 100
𝑅𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = = = = 20 Ω
𝑃𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 5 5
196
listrik adalah ... −24 𝑉 + 12 Ω. 𝐼 = 0
a. 2 A 12 Ω. 𝐼 = 24 𝑉
b. 4 A 24 𝑉
𝐼= =2𝐴
c. 6 A 12 Ω
d. 8 A
e. 10 A Jadi kuat arus yang mengalir pada rangkaian
sebesar 2A
11 Menerapkan Menentukan Perhatikan gambar berikut ini! Jawaban : C
Konsep besarnya arus total
yang mengalir pada Penyelesaian
sebuah rangkaian Catatan :
• Arus bernilai (+) jika searah dengan
putaran loop
• Arus bernilai (-) jika berlawanan dengan
putaran loop
197
𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝑖2 + 𝑖3 = 𝑖1 ........... ( 1 )
Loop 1
−6𝑉 + 10 𝑖3 − 3 𝑖2 = 0
10 𝑖3 − 3 𝑖2 = 6𝑉 ............ ( 2 )
Loop 2
−6𝑉 − 4𝑉 + 10 𝑖3 + 2 𝑖1 = 0
−10𝑉 + 10 𝑖3 + 2 (𝑖2 + 𝑖3 ) = 0
−10𝑉 + 2 𝑖2 + 2 𝑖3 + 10 𝑖3 = 0
−10𝑉 + 2 𝑖2 + 12 𝑖3 = 0
2 𝑖2 + 12 𝑖3 = 10𝑉 ............ ( 3)
Pers ( 2 ) dan ( 3 )
198
−3 𝑖2 + 10 𝑖3 = 6𝑉 ................... x2
2 𝑖2 + 12 𝑖3 = 10𝑉 ................... x3
−6 𝑖2 + 20 𝑖3 = 12𝑉
6 𝑖2 + 36 𝑖3 = 30𝑉
−56 𝑖3 = 42𝑉
42𝑉
𝑖3 = = 0,75 𝐴
−56Ω
Pers ( 3 )
2 𝑖2 + 12 𝑖3 = 10𝑉
2 𝑖2 + 12 (0.75) = 10𝑉
2 𝑖2 + 9𝑉 = 10𝑉
2 𝑖2 = 10𝑉 − 9𝑉
2 𝑖2 = 1𝑉
1𝑉
𝑖2 = = 0,5 𝐴
2Ω
Pers ( 1 )
𝑖2 + 𝑖3 = 𝑖1
0,5 𝐴 + 0,75 𝐴 = 1,25 𝐴
Jadi arus total pada rangkaian tersebut adalah
sebesar 1,25 A
199
12 Menerapkan Menentukan arus Perhatikan gambar berikut ini! Jawaban : E
Konsep yang mengalir pada
sebuah hambatan Penyelesaian
tertentu, besarnya Catatan :
nilai arus serta arah • Arus bernilai (+) jika searah dengan
arus. putaran loop
• Arus bernilai (-) jika berlawanan dengan
putaran loop
Besar dan arah arus pada hambatan 2Ω pada
rangkaian tersebut adalah ...
a. 1,5 A dari A ke B
b. 1,5 A dari B ke A
c. 1,0 dari A ke B
d. 2,5 dari A ke B
e. 2,5 dari B ke A
𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝑖2 + 𝑖3 = 𝑖1 ........... ( 1 )
Loop 1
−2𝑉 + 6 𝑖1 = 0
−2𝑉 + 6 (𝑖2 + 𝑖3 ) = 0
−2𝑉 + 6 𝑖2 + 6 𝑖3 = 0
6 𝑖2 + 6 𝑖3 = 2𝑉 ............ ( 2 )
Loop 2
−7𝑉 + 6 𝑖1 + 2 𝑖3 = 0
−7𝑉 + 6 (𝑖2 + 𝑖3 ) + 2 𝑖3 = 0
200
−7𝑉 + 6 𝑖2 + 6 𝑖3 + 2 𝑖3 = 0
−7𝑉 + 6 𝑖2 + 8 𝑖3 = 0
6 𝑖2 + 8 𝑖3 = 7𝑉 .......... ( 3 )
Pers ( 2 ) dan ( 3 )
6 𝑖2 + 6 𝑖3 = 2𝑉
6 𝑖2 + 8 𝑖3 = 7𝑉
−2 𝑖3 = −5𝑉
−5𝑉
𝑖3 = = 2,5 𝐴
−2Ω
Arus yang mengalir pada hambatan 2Ω adalah
𝑖3 sebesar 2,5 𝐴 dari B ke A.
13 Berkomunikasi Mengubah Joni dan teman kelompoknya mendapatkan Jawaban : C
penyajian data dari hasil pengukuran dengan menggunakan
bentuk tabel ke resistor. Penyelesaian
dalam bentuk V 1,5 3 6 9 12
V 1,5 3 6 9 12
grafik mengenai I 0,15 0,3 0,6 0,9 1,2
R 10 10 10 10 10
hubungan antara R 10 10 10 10 10
hambatan dengan Jika Joni dan teman kelompoknya diminta
arus listrik. Jadi grafik yang menunjukkan nilai yang benar
menggambar grafik hubungan antara tegangan
antara antara tegangan (V) terhadap kuat arus
(V) terhadap kuat arus listrik (I), maka tentukan
listrik (I) adalah grafik C.
gambar grafik yang dihasilkan dalam
pengukuran ...
201
a.
b.
c.
202
d.
e.
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒐𝒂𝒍 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒐𝒂𝒍
203
Lampiran 9 : HASIL VALIDASI INSTRUMEN TES
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
Lampiran 10 : HASIL UJI INSTRUMEN TES
Aspek Bahasa
Validator Bahasa
Rata-
No Anugrah Azhar, Saipudin, Ryan Rizaldy, Devi Solehat, Yanuar Anas B, Nilai CVR
Rata Kategori
Soal M.Si M.Si M.Si M.Pd M.Pd
CVR
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0,6 1 1 0,86 Valid
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0,6 1 1 0,86 Valid
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0,6 1 1 0,86 Valid
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
Jumlah CVR 12,6
CVI 0,97
Kategori Sangat Sesuai
214
Aspek Materi dan Konsep
Validator Materi dan Konsep
Rata-
No Anugrah Azhar, Saipudin, Ryan Rizaldy, Devi Solehat, Yanuar Anas B, Nilai CVR
Rata Kategori
Soal M.Si M.Si M.Si M.Pd M.Pd
CVR
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,6 0,86 Valid
3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0,6 0,6 0,73 Valid
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,6 0,86 Valid
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
Jumlah CVR 12,45
CVI 0,96
Kategori Sangat Sesuai
215
Aspek Kontruk
Validator Konstruk
Rata-
No Anugrah Azhar, Saipudin, Ryan Rizaldy, Devi Solehat, Yanuar Anas B, Nilai CVR
Rata Kategori
Soal M.Si M.Si M.Si M.Pd M.Pd
CVR
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Valid
Jumlah CVR 1
CVI 1
Kategori Sangat Sesuai
216
Lampiran 11 : RUBRIK OBSERVASI KPS
No Indikator KPS Aspek yang dinilai Skor Kriteria Skor
1 Mengajukan Peserta didik dapat memberikan Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
3
Hipotesis hipotesis mengenai hubungan benar menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
antara hambatan, tegangan dan Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
2
arus listrik pada sebuah rangkaian benar tetapi kalimat kurang mudah dipahami.
Peserta didik dapat memberikan hipotesis tetapi kurang tepat
1
dan kurang benar.
0 Peserta didik belum dapat memberikan hipotesis.
Peserta didik dapat memberikan Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
3
hipotesis mengenai hubungan benar menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
antara hambatan terhadap Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
2
terangnya lampu yang menyala benar tetapi kalimat kurang mudah dipahami.
Peserta didik dapat memberikan hipotesis tetapi kurang tepat
1
dan kurang benar.
0 Peserta didik belum dapat memberikan hipotesis.
Peserta didik dapat memberikan Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
3
hipotesis mengenai hubungan benar menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
antara daya total terhadap Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
2
terangnya lampu benar tetapi kalimat kurang mudah dipahami.
Peserta didik dapat memberikan hipotesis tetapi kurang tepat
1
dan kurang benar.
0 Peserta didik belum dapat memberikan hipotesis.
Peserta didik dapat memberikan 3 Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
217
hipotesis mengenai faktor yang benar menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
menyebabkan perubahan nilai arus Peserta didik dapat memberikan hipotesis dengan tepat dan
serta arah arus terhadap sebuah 2
benar tetapi kalimat kurang mudah dipahami.
rangkaian Kirchoff
Peserta didik dapat memberikan hipotesis tetapi kurang tepat
1
dan kurang benar.
0 Peserta didik belum dapat memberikan hipotesis.
2 Menggunakan Peserta didik menggunakan alat Peserta didik mengetahui cara merangkai rangkaian dan
Alat dan Bahan dengan benar dan tepat sesuai 3 mengetahui fungsi dari masing-masing komponen dengan
dengan pentujuk pada Lembar benar.
Kerja Peserta Didik (LKPD)
2 Peserta didik mengetahui cara merangkai rangkaian.
Peserta didik mengetahui fungsi dari masing-masing
1
komponen dengan benar.
Peserta didik tidak mengetahui cara merangkai rangkaian dan
0 mengetahui fungsi dari masing-masing komponen dengan
benar.
3 Melaksanakan Peserta didik dapat memeperoleh Peserta didik dapat memperoleh data pada semua percobaan
Percobaan data yang telah di tentukan pada 3 (resistor seri paralel, daya lampu, Hukum Kirchoff) dengan
Lembar Kerja Peserta Didik benar.
(LKPD)
Peserta didik dapat memperoleh data pada 2 percobaan
2
dengan benar.
Peserta didik dapat memperoleh data hanya pada 1 percobaan
1
dengan benar.
0 Peserta didik tidak dapat memperoleh data pada 3 percobaan.
4 Menerapkan Peserta didik dapat menggunakan Peserta didik dapat menerapkan konsep pada data
Konsep konsep yang telah di pelajari 3 perhitungan (3 percobaan) yang terdapat di LKPD dengan
tehadap materi yang terkait tepat dan benar.
218
Peserta didik dapat menerapkan konsep pada data
2 perhitungan (2 percobaan) yang terdapat di LKPD dengan
tepat dan benar.
Peserta didik dapat menerapkan konsep pada data
1 perhitungan (1 percobaan) yang terdapat di LKPD dengan
tepat dan benar.
Peserta didik belum dapat menerapkan konsep pada data
0
perhitungan percobaan.
5 Mengajukan Peserta didik menanyakan sebuah Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
Pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan 3
materi disertai dengan pemahaman awal.
materi Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
2
materi tanpa disertai dengan pemahaman awal.
Peserta didik menanyakan hal-hal yang tidak berkaitan
1
dengan materi.
0 Peserta didik tidak bertanya.
219
LAMPIRAN ALAT PRAKTIKUM
220
Lampiran 12 : ANALISIS DATA PERCOBAAN
Persentase Kesalahan:
𝑹 = 𝟏𝟎𝟎 Ω 𝑹 = 𝟏𝟐𝟎 Ω 𝑹 = 𝟏𝟓𝟎 Ω
𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %| = | 𝑥100 %|
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
18 − 20 15,6 − 16 13,4 − 13
=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %| %=| 𝑥100 %|
20 16 13
= 10 % = 2,5 % % = 3,1 %
100 100 80 73
1 4V 120 120 66 64
150 150 53 51
Persentase Kesalahan:
𝑹 = 𝟏𝟎𝟎 Ω 𝑹 = 𝟏𝟐𝟎 Ω 𝑹 = 𝟏𝟓𝟎 Ω
𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %| = | 𝑥100 %|
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
73 − 80 64 − 66 51 − 53
=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %|
80 16 15
= 8,9 % =3% = 3,7 %
221
Pengaruh Hambatan Pada Susunan Seri-Paralel
No 𝑽𝒐𝒍𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑹𝟏 (Ω) 𝑹𝟐 (Ω) 𝑹𝟑 (Ω) 𝒊𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 (𝒎𝑨) 𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 (𝒎𝑨)
100 100 100 26 23,5
1 4V 120 120 120 22 20,4
150 150 150 17 17,7
Persentase Kesalahan:
𝑹 = 𝟏𝟎𝟎 Ω 𝑹 = 𝟏𝟐𝟎 Ω 𝑹 = 𝟏𝟓𝟎 Ω
𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %| = | 𝑥100 %|
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
23,5 − 26 20,4 − 22 17,7 − 17
=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %|
26 22 17
= 9,6 % = 7,2 % = 4,1 %
Pengaruh Daya Terhadap Nyala Lampu Pada Susunan Seri dan Paralel
Rangkaian Seri Rangkaian Paralel
𝑅1 = 1,3 Ω 𝑉1 = 1,3 𝑉 𝑅1 = 1,3 Ω 𝑉1 = 1,02 𝑉
𝑅2 = 0,6 Ω 𝑉2 = 1,05 𝑉 𝑅2 = 0,6 Ω 𝑉2 = 1,02 𝑉
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 1,3 Ω + 0,6 Ω = 1,9 Ω 1 1 1 0,6 + 1,3 1,9
= + = =
𝑉𝑡𝑜𝑡 = 1,3 𝑉 + 1,05 𝑉 = 2,35 𝑉 𝑅𝑡𝑜𝑡 1,3 0,6 0,78 0,78
0,78
𝑉 2 (2,35)2 𝑅𝑡𝑜𝑡 = = 0,41 Ω
𝑃= = = 2,91 𝑊𝑎𝑡𝑡 1,9
𝑅 1,9
𝑉𝑡𝑜𝑡 = 𝑉1 = 𝑉2 = 1,02 𝑉
𝑉 2 (1,02)2
𝑃= = = 2,53 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑅 0,41
Kesimpulan : Pada alat saya dihasilkan cahaya lebih terang pada susunan seri
dikarenakan hambatan tiap lampu berbeda maka dihasilkan daya yang berbeda pula
sehingga mempengaruhi terang redupnya lampu.
NB : Dalam teori mengatakan bahwa cahaya lampu terang dihasilkan pada susunan
paralel dengan syarat mempunyai hambatan R yang sama.
222
Pengaruh Letak Polarisasi Terhadap Nilai Arus
𝑖 (6𝑉 ) = + 50 𝑖 (6𝑉 ) = + 47
𝑖 (4𝑉 ) = + 50 𝑖 (4𝑉 ) = + 47
Persentase Kesalahan:
Gambar 1 Gambar 2
𝑅1 = 100 Ω 𝑉1 = 4 𝑉 𝑅1 = 100 Ω 𝑉1 = 4 𝑉
𝑅2 = 100 Ω 𝑉2 = 6 𝑉 𝑅2 = 100 Ω 𝑉2 = 6 𝑉
∑ 𝑉 (𝑉1 + 𝑉2 ) ∑ 𝑉 (𝑉1 + 𝑉2 )
𝑖= = 𝑖= =
∑ 𝑅 (𝑅1 + 𝑅2 ) ∑ 𝑅 (𝑅1 + 𝑅2 )
6−4 2 6+4 10
= = = 0,01 𝐴 = 10 𝑚𝐴 = = = 0,05 𝐴 = 50 𝑚𝐴
200 200 200 200
Persentase Kesalahan: Persentase Kesalahan:
𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
%=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %|
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
8,3 − 10 47 − 50
%=| 𝑥100 %| =| 𝑥100 %|
10 50
% = 17 % =6%
223
Mengetahui 𝒊𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 = 𝒊𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 Serta Menentukan Arah Arus
Persentase Kesalahan:
224
Pengukuran Nilai Adaptor
Adaptor 4 V Adaptor 6 V Adaptor 13 V Adaptor 14 V
Multimeter A 4,96 V 6,42 V 13,81 V 14,42 V
Multimeter B 4,97 V 6,43 V 13,86 V 14,52 V
Multimeter C 5,01 V 6,48 V 13,97 V 14,52 V
Multimeter D 4,91 V 6,33 V 13,77 V 14,21 V
Multimeter saya 1 4,90 V 6,32 V 13,73 V 14,18 V
Multimeter saya 2 4,92 V 6, 35 V 13, 80 V 14, 23 V
Multimeter saya 3 4,92 V 6,37 V 13, 79 V 14, 25 V
225
Lampiran 13 : LKPD
A. TUJUAN
1. Peserta didik dapat menganalisis rangkaian susunan seri paralel.
2. Peserta didik dapat menentukan hubungan antara tegangan, arus dan
hambatan listrik.
3. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh daya terhadap nyala lampu.
4. Peserta didik dapat meyelidiki arus masuk dan arus keluar serta arah arus dari
suatu percabangan.
B. DASAR TEORI
1. Arus Listrik
Arus listrik dapat mengalir karena adanya perbedaan potensial listrik yang
mendorong muatan positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Arus listrik mengalir secara spontan dari potensial tinggi ke potensial rendah
melalui konduktor, tetapi tidak dalam arah sebaliknya. Aliran muatan ini dapat
dianalogikan dengan aliran air dari tempat (potensial gravitasi) tinggi ke tempat
(potensial gravitasi) rendah. (Saripudin, 2009)
226
Arus listrik pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total muatan yang
melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Dengan demikian :
∆𝑄
𝐼=
∆𝑡
dimana ∆𝑄 adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi
selama jangka waktu ∆𝑡. Arus listrik diukur coulomb per detik. Satuan ini diberi
nama khusus, ampere (disingkat amp atau A), dari nama fisikawan Perancis
Andre Ampere (1775-1836). (Giancoli, 2011)
2. Hukum Ohm
Semakin besar beda potensial listrik yang diberikan, semakin besar arus
listrik yang dihasilkan. Demikian juga sebaliknya, semakin kecil beda potensial
yang diberikan, semakin kecil arus listrik yang dihasilkan. Ohm mendefinisikan
bahwa hasil perbandingan antara beda potensial/tegangan listrik dan arus listrik
disebut hambatan listrik. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
𝑉
𝑅= atau 𝑉 = 𝐼𝑅
𝐼
Dengan :
𝑅 = hambatan listrik (ohm; Ω)
I = kuat arus listrik (ampere; A)
V = beda potensial atau tegangan listrik (volt; V)
Resistor digunakan untuk mengendalikan arus pada berbagai bagian
rangkaian. Resistor mempunyai hambatan mulai kurang dari satu ohm sampai
jutaan ohm yang disebut sebagai resistor warna. (Giancoli, 2011)
227
Merah 2 2 102
Oranye 3 3 103 2%
Kuning 4 4 104
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106
Ungu 7 7 107
Abu 8 8 108
Putih 9 9 109
Emas 10-1 5%
Perak 10-2 10%
Tidak Berwarna 20%
228
𝑅𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯ 1 1 1 1
= + + +⋯
𝑅𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑅1 𝑅2 𝑅3
4. Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff I Hukum Kirchoff II
(Aturan Percabangan) (Aturan Loop)
Jumlah arus yang memasuki setiap Jumlah beda potensial pada semua
percabangan dalam sebuah rangkaian elemen di sekeliling loop rangkaian
harus sama dengan jumlah arus yang tertutup harus nol.
keluar dari percabangan tersebut: ∑ ∆𝑉 =0
∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
∑ 𝜖 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
𝐼1 + 𝐼2 = 𝐼3 + 𝐼4
5. Daya Listrik
Daya yang diubah oleh peralatan listrik mengingatkan bahwa energi yang
diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial sebesar V adalah QV.
Maka daya merupakan kecepatan perubahan energi. Memenuhi persamaan:
𝑄𝑉
𝑃= = 𝐼𝑉
𝑡
Satuan SI daya listrik untuk semua jenis daya lainnya yaitu watt (1 W = 1
J/s). Kecepatan energi pada hambatan R dapat dituliskan dengan menggunakan
Hukum Ohm dalam dua cara:
𝑃 = 𝐼𝑉 = 𝐼 (𝐼𝑅) = 𝐼 2 𝑅
𝑉 𝑉2
𝑃 = 𝐼𝑉 = ( ) 𝑉 =
𝑅 𝑅
229
C. ALAT DAN BAHAN
1 set Alat peraga Hukum Kirchoff terdiri dari:
1. Papan triplek
2. Jack Banana (male)
3. Socket Banana (female)
4. Kabel penghubung dan capit buaya
5. Resistor (100 Ω, 120 Ω dan 150 Ω)
6. 2 buah adaptor
7. Socket adaptor
8. 3 buah Multimeter
D. KEGIATAN PERCOBAAN
MENGAMATI
Guru mengoperasikan alat dan mendemonstrasikan percobaan Hukum Ohm dan
Hukum Kirchoff :
1. Guru menyusun resistor secara seri dan paralel. Siswa diminta untuk
mengamati nilai arus yang keluar di multimeter dan diminta untuk
menjelaskan perbedaan arus pada susunan seri dan paralel.
2. Guru memasang lampu bohlam secara paralel. Siswa diminta untuk
menjelaskan apa yang terjadi pada lampu bohlam yang dipasang secara
paralel.
3. Guru merangkai rangkaian secara seri dan paralel pada penerapan Hukum
Kirchoff. Siswa diminta untuk mengamati nilai arus yang keluar dari suatu
percabangan pada multimeter.
MENGAJUKAN HIPOTESIS
Tulislah kesimpulan sementara sebelum melakukan praktikum.
1. Dengan menggunakan resistor yang sama. Jika nilai tegangan diperbesar.
Bagaimanakah nilai arus yang keluar di mulimeter ? (Katikan dengan teori)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
230
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
2. Terdapat lampu identik (hambatan R tiap lampu sama besar ). Manakah yang
lebih terang ? Lampu disusun secara seri atau paralel ? (Katikan dengan
teori)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
3. Apakah daya mempengaruhi terang redupnya lampu yang menyala ? (Katikan
dengan teori)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai arus percabangan listrik !
(Katikan dengan teori)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
231
MERENCANAKAN PERCOBAAN
Percobaan 1 : Hukum Ohm
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Lakukan pengecekan nilai terhadap setiap komponen (resistor dan adaptor)
dengan menggunakan multimeter agar mengetahui nilai komponen
sebenarnya.
3. Rangkaialah rangkaian seperti pada gambar berikut ini!
232
7. Amati perbedaan nyala lampu pada lampu bohlam yang disusun secara seri
maupun paralel dan catat hasil pengamatan.
233
MELAKSANAKAN PERCOBAAN
1. Percobaan 1 (Pengaruh hambatan terhadap nilai arus total)
Susunan Seri
No 𝑽𝒐𝒍𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑹𝟏 (Ω) 𝑹𝟐 (Ω) 𝒊𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 (𝒎𝑨) 𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 (𝒎𝑨)
100 100
1 4V 120 120
150 150
Susunan Paralel
No 𝑽𝒐𝒍𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑹𝟏 (Ω) 𝑹𝟐 (Ω) 𝒊𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 (𝒎𝑨) 𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 (𝒎𝑨)
100 100
1 4V 120 120
150 150
234
3. Percobaan 3 (Hukum Kirchoff I & II)
Pengaruh Polarisasi Terhadap Nilai Arus
235
𝒊 (𝟏𝟎𝟎Ω) = .......... mA 𝒊 (𝟏𝟎𝟎Ω) = ......... mA
MENYIMPULKAN
Bedasarkan penelitian yang dilakukan pada konsep Hukum Ohm dan Hukum
Kirchoff, dapat disimpulkan :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
236
Lampiran 14 : Buku Panduan Alat
Penyusun :
Fani Rosdiyanti
11150163000049
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga buku panduan penggunaan alat peraga ini dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran kepada umatnya.
Buku panduan penggunaan Alat Peraga Hukum Kirchoff disusun sebagai
panduan bagi peserta didik dan guru dalam menggunakan alat peraga. Buku ini secara
umum berisikan tentang penjelasan alat, bagian-bagian alat, alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan, serta cara penggunaan alat pada percobaan Hukum Ohm
dan Hukum Kirchoff. Buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar alat peraga.
Buku ini juga dikemas secara komunikatif sehingga peserta didik dan guru dapat
dengan mudah memahami isi buku panduan Alat Peraga Hukum Kirchoff.
Demikian saya persembahkan buku ini. Semoga buku panduan Alat Peraga
Hukum Kirchoff ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran senantiasa diharapkan agar
Buku Panduan Alat Peraga Hukum Kirchoff dapat ditingkatkan.
Penyusun
Alat Peraga
Hukum Kirchoff
Alat peraga Hukum Kirchoff merupakan alat yang digunakan sebagai peraga
fisika pada konsep Rangkaian Arus Searah yang dapat membantu guru untuk
menjelaskan konsep listrik secara lebih nyata sehingga peserta didik tidak hanya
merasa tersampaikan dengan sebuah teori saja melainkan mereka dapat melihat
implementasi teori secara langsung dengan berbantuan alat peraga.
Alat peraga Hukum Kirchoff dapat menggambarkan dan mewakili konsep
dasar listrik. Pada alat peraga ini terdapat percobaan diantaranya adalah pengaruh
hambatan terhadap arus total pada rangkaian susunan seri-paralel, pengaruh nilai daya
terhadap nyala lampu, pengaruh polarisasi terhadap nilai arus pada masing-masing
tegangan serta mengetahui nilai 𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 serta menentukan arah arus pada
Hukum Kirchoff II.
Alat peraga Hukum Kirchoff dibuat sesuai dengan Kompetensi Dasar pada
Konsep Rangkaian Arus Searah kelas XII pada Kurikulum 2013.
No Nama Fungsi
1 Papan triplek Sebagai project board
2 Socket DC (female) Sebagai penghubung jack banana
3 Jack Banana (male) Sebagai tempat pengait resistor dan bohlam
4 Multimeter Sebagai alat ukur
Sebagai penghubung arus listrik dari 1 komponen ke
5 Kabel penghubung
komponen yang lain
6 Adaptor Sebagai sumber arus
7 Socket adaptor Sebagai pemisah polaritas (+) dan (-) adaptor
8 Terminal Sebagai tempat pengubung arus listrik
9 Resistor Sebagai penghambat arus listrik
10 Capit buaya Sebagai penghubung socket adaptor ke rangkaian
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan Rangkaian Arus Searah, yaitu
sebagai berikut :
No Nama Alat dan Bahan Gambar
Socket DC (Female)
3
(32 pasang)
Resistor
6
(6 buah)
Socket Adaptor
8
(2 buah)
Adaptor
9
(2 buah)
Multimeter
10
(3 buah)
11 Terminal
Cara Penggunaan Alat
Hukum Ohm
1. Percobaan 1
Pengaruh Hambatan terhadap Arus Total pada Rangkaian Resistor Seri
dan Paralel
Percobaan rangkaian resistor yang disusun seri dan paralel bertujuan untuk
mengetahui nilai arus total dengan hambatan yang berbeda pada suatu rangkaian
susunan seri, paralel maupun seri paralel (campuran).
Percobaan dilakukan dengan menggunakan 3 resistor dengan nilai yang
sama dan menggunakan adaptor yang berfungsi sebagai masukan yang dimana
besarnya voltase dapat digeser dan terdapat 2 pilihan nilai tegangan.
Hasil perhitungan arus manual kemudian dibandingkan dengan hasil arus
percobaan yang tertera pada multimeter. Percobaan rangkaian resistor yang
disusun seri dan paralel dapat dilihar pada gambar berikut.
Email : fannirosdiyanti@gmail.com