Anda di halaman 1dari 45

ADDRESSING SOCIO-SCIENTIFIC ISSUES OF BIOCHEMISTRY

A. Identifikasi Aspek-aspek Biokimia (istilah, konsep, hukum, prinsip, dan

teori) (Identifying biochemistry aspects: concept, law, and theory)

Konsep merupakan abstraksi suatu objek, peristiwa, situasi tertentu yang

memiliki nama, definisi, nilai spesifik atau atribut-atribut tertentu, seperti:

Sebagai contoh: konsep enzim, didefinisikan sebagai suatu zat yang terbuat

dari protein yang berfungsi sebagai biokatalis karena dapat meningkatkan

laju reaksi biokimia. Enzim memiliki ciri tidak tahan panas, bekerja pada

reaksi biokimia tertentu pada suhu dan pH tertentu.

Hukum merupakan prinsip dasar, generalisasi, keteraturan yang berlaku

universal yang dikembangkan dari fakta-fakta yang divalidasi melalui

pengujian hypothetico deductive. Hukum dapat memprediksi hal tertentu

secara individual, contoh: hukum termodinamika, hukum gas ideal, dsb.

Teori merupakan skema konseptual yang mencakup konsep dan hukum

untuk menjelaskan fenomena atau fakta dan dapat memprediksi fenomena

atau observasi yang akan datang. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek

biokimia, gunakan pengetahuan awal yang sudah Anda miliki tentang SSI,
namun jika belum memiliki pengetahuan yang relevan, sangat disarankan

Anda membaca buku teks biokimia atau referensi lain yang relevan SSI,

internet, dsb.

Aspek-aspek biokimia yang akan diidentifikasi terdiri dari dua, yaitu: 1)

yang tertulis dalam berita/ilustrasi SSI yang dapat ditemukan setelah

membaca ilustrasi/berita SSI dan 2) tidak tertulis tetapi terkait dengan

aspek-aspek biokimia yang tertulis atau berita/ilustrasi. Sebagai contoh,

jika dalam berita SSI penyakit marasmus atau gizi buruk yang tertulis hanya

marasmus atau gizi buruk, maka pasti terkait dengan energi, karbohidrat,

lemak, dan protein. Anda diminta mengidentifikasi semua aspek biokimia

baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

(Please using biochemistry textbooks or other references!)

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, FAO menyoroti


kondisi kelaparan dan kekurangan gizi. Selain itu, kedua hal tersebut bisa diatasi
dengan tersediannya ketahanan pangan.
Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Rajendra Aryal mengatakan, perlu adanya
peningkatan upaya mengakhiri kelaparan dan segala bentuk kekurangan gizi
lainnya serta perlunya menjamin ketahanan pangan untuk semua.
"Namun bahkan sebelum pandemi, kelaparan telah menyebar, ditandai rendahnya
kemajuan dalam penanganan masalah gizi dan jumlah orang kelaparan meningkat
di seluruh dunia," ucapnya, Senin (25/10/2021).
Saat ini, lebih dari 3 miliar orang (hampir 40% populasi dunia) tidak mampu
membeli makanan sehat secara berkelanjutan. Ditambah lagi kondisi pandemi
memicu resesi, menurunkan akses masyarakat ke pangan, dan mempengaruhi
seluruh sistem pertanian pangan.
Pada saat yang sama, obesitas meningkat di berbagai negara. Hingga saat ini, 811
juta orang kekurangan gizi dan sebaliknya, 2 miliar orang dewasa mengalami
kelebihan berat badan atau obesitas, karena pola makan yang buruk
dikombinasikan dengan rendahnya aktivititas fisik.

"Sistem pertanian pangan saat ini memperlihatkan ketidaksetaraan dan


ketidakadilan yang mendalam dalam masyarakat kita. Sistem yang mencakup
perjalanan makanan dari lahan pertanian ke meja makan, termasuk saat ditanam,
dipanen, diproses, dikemas, diangkut, didistribusikan, diperdagangkan, dibeli,
disiapkan, dimakan, dan dibuang, perlu segera diubah dengan sistem yang lebih
berkelanjutan," jelas Rajendra.

Karena situasi tersebut, tema global World Food Day (Hari Pangan Sedunia) tahun
ini adalah: "Tindakan kita adalah masa depan kita, untuk produksi, nutrisi,
lingkungan dan kehidupan yang lebih baik (four betters)." "Ini menyoroti
pentingnya sistem pertanian pangan yang berkelanjutan untuk dunia yang lebih
tangguh mengantisipasi tantangan di masa depan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Okezone.com dengan judul "Sebelum Ada Pandemi


Kelaparan Meningkat, 3 Miliar Orang di Dunia Tak Mampu Beli Makanan
Sehat", https://economy.okezone.com/read/2021/10/25/320/2491245/sebelum-
ada-pandemi-kelaparan-meningkat-3-miliar-orang-di-dunia-tak-mreadu-beli-
makanan-sehat

B. Mendefinisikan Aspek-aspek Biokimia (konsep, hukum, prinsip, dan teori)

Defining biochemistry aspects: term, concept, law, principle, and theory)

Definisi tentang aspek-aspek biokimia yang sudah diindentifikasi, seperti

definisi karbohidrat, lemak, protein, Anda disarankan membaca buku teks

biokimia atau referensi lain dan internet yang dapat membantu

mendefinisikan istilah-istilah biokimia tersebut, baik yang tertulis dalam

berita/ilustrasi SSI atau tidak (Please using biochemistry textbooks or other

references!)
Tertulis dalam fenomena/berita (eksplisit) Tidak tertulis tapi terkait (implisit)

No (Written in phenomena or news explicitly) (Not written in news but are implicitly
related to biochemistry)

1 kelaparan Energi

Karbohidrat dan metabolismenya

Lemak dan metabolismenya

Protein dan metabolismenya


2 kekurangan gizi Zat besi

Kalori

3 makanan sehat Nutrisi

Vitamin

Omega-3

4 obesitas Penumpukan lemak

Kelebihan gizi

5 Sistem pertanian pangan Makanan bergizi

Makanan seimbang

7
8

10

11

12

13
14

15

Etc.

C. Mendeskripsikan Aspek-aspek Biokimia (istilah, konsep, hukum, prinsip,

dan teori) (Describing biochemistry aspects: term, concept, law, principle,

and theory)

Mendeskripsikan tidak sama dengan mendefinisikan karena memerlukan

penjelasan yang lebih eksplisit tentang aspek-aspek biokimia. Semakin

detail penjelasan Anda semakin baik kualitas deskripsi. Sebagai contoh,

Anda mungkin mendefinisikan protein sebagai senyawa polipeptida yang

terdiri dari rangkaian asam-asam amino. Untuk mendeskripsikan protein,


Anda dapat menjelaskan fungsi protein, proses pencernaan, penyerapan,

dan metabolisme protein (katabolisme dan sintesis), hingga energi yang

dihasilkan secara eksplisit. (Please use biochemistry textbooks or other

references!)

Tertulis dalam fenomena/berita (eksplisit) Tidak tertulis tapi terkait (implisit)

No (Written in phenomena or news explicitly) (Not written in news but are implicitly
related to biochemistry)

1 Kelaparan adalah suatu kondisi di mana  Energi adalah kemampuan untuk


tubuh masih membutuhkan makanan, melakukan usaha
biasanya saat perut telah kosong baik  Karbohidrat adalah senyawa organic
dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk yang tersusun dari unsur C, H, O,
waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah seperti: glukosa, sukrosa, dan galaktosa.
bentuk ekstrem dari nafsu makan normal.  Lemak senyawa organic yang terbentuk
Istilah ini umumnya digunakan untuk dari asam lemak dan gliserol yang
merujuk kepada kondisi kekurangan gizi merupakan sumber energi sel
yang dialami sekelompok orang dalam  Protein adalah senyawa polipeptida
jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif yang terbentuk dari rangkaian asam-
lama, biasanya karena kemiskinan, konflik asam amino melalui ikatan peptide.
politik, maupun kekeringan cuaca.

2 Kekurangan gizi (malnutrisi) merupakan  Zat besi merupakan mineral yang


gangguan kesehatan serius yang terjadi berperan penting dalam pembentukan
ketika tubuh tidak mendapat asupan nutrisi hemoglobin dalam sel darah merah.
yang cukup. Padahal, nutrisi dibutuhkan oleh Hemoglobin sendiri adalah protein yang
tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya membawa oksigen dari paru-paru ke
dengan baik. Malnutrisi bisa terjadi karena seluruh tubuh. Selain itu, zat besi
tubuh kekurangan gizi dalam jangka waktu memiliki fungsi lain yang juga penting
yang lama. bagi tubuh, seperti: Mengatasi anemia.
 Kalori merupakan nilai atau satuan yang
menunjukkan seberapa banyak jumlah
energi yang bisa diperoleh dari makanan
dan minuman. Oleh karena itu, penting
untuk selalu memenuhi kebutuhan
kalori setiap harinya agar Anda lebih
bersemangat saat beraktivitas.

3 Makanan sehat adalah makanan yang  Nutrisi adalah substansi organik yang
memiliki nutrisi yang beragam dan seimbang dibutuhkan organisme untuk fungsi
yang dibutuhkan oleh tubuh. normal dari sistem tubuh,
pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
 Vitamin adalah sekelompok senyawa
organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh.
 Omega-3 adalah salah satu asam lemak
esensial yang dibutuhkan tubuh dan
berperan penting dalam perkembangan
janin, fungsi otak, kesehatan jantung,
serta sistem kekebalan tubuh.

4 Obesitas adalah kondisi kronis akibat  Penumpukan lemak mudah terjadi


penumpukan lemak dalam tubuh yang apabila kalori yang masuk berlebih
sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan tanpa disadari karena mengonsumsi
kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas makanan tinggi kalori dan gula seperti
membakar kalori, sehingga kalori yang junk food, gorengan, dan minuman
berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. kaleng baik kopi, teh, maupun soda.
Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu Olahraga dibutuhkan untuk pembakaran
yang lama, maka akan menambah berat kalori berlebih yang masuk ke tubuh.
badan hingga mengalami obesitas.  kelebihan gizi terjadi ketika pemasukan
kalori dan energi yang dikeluarkan tidak
seimbang.

5 Sistem pertanian pangan berkelanjutan  Makanan bergizi yaitu makanan yang


adalah sebuah sistem di mana berbagai cukup memiliki kandungan karbohidrat,
makanan yang bergizi, seimbang dan aman lemak, protein, mineral, vitamin yang
tersedia dengan harga yang terjangkau dipadukan secara seimbang sesuai
untuk semua orang. Pada situasi itu tidak dengan kebutuhan.
ada yang kelaparan atau menderita  Makanan seimbang adalah menu yang
kekurangan gizi atau obesitas dalam bentuk terdiri dari beranekaragam makanan
apa pun. dalam jumlah dan proporsi yang sesuai,
sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan.
6

10
11

12

13

14
15

16

17

18
etc

D. Menjelaskan Socio-Scientific Issues

(Explaining the Socio-Scientific Issues)

Untuk menjelaskan SSI harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang

SSI. Gunakan aspek-aspek biokimia (pengetahuan) yang sudah

dideskripsikan sebelumnya untuk menjelaskan peristiwa, kasus, dan situasi

dalam SSI.

Karbohidrat

Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon,

hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1

atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan

dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada

tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan

amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak

dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.


karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui

proses metabolisme. Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari

adalah sumber karbohidrat seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian,

gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buahbuahan lainnya, dll.

Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling

banyak kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11,

sellulosa : (C6H10O5)n. Klasifikasi Karbohidrat: Monosakarida, disakarida,

oligosakarida, polisakarida.

Berikut Penjelasan Singkat langkah-langkah dalam metabolisme

karbohidrat:

1. GLIKOLISIS yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat

(aerob) menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan

(2 ATP).

2. GLIKOGENESIS yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di

Hepar/hati berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah.

sedangkan di Otot bertujuan: kepentingan otot sendiri dalam

membutuhkan energi.

3. GLIKOGENOLISIS yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa.

atau kebalikan dari GLIKOGENESIS.


4. JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida,

asam nukleat dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam

lemak dan lainnya.)

5. GLUKONEOGENESIS : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat,

gliserol, asam amino glukogenik) menjadi glukosa.

6. TRIOSA FOSFAT yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)

7. PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS : untuk sintesis asam

amino --> Asetil-KoA --> untuk sintesis asam lemak &kolesterol -->

steroid.

Fungsi Karbohidrat Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga

berfungsi sebagai cadangan makanan, pemberi rasa manis pada makanan,

membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus,

penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein

terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. Karbohidrat juga

berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat

mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna.

Protein

Protein merupakan polimer asam amino (polipeptida) yang berperan

penting dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak. Protein

juga merupakan sumber Nitrogen dan energi cadangan tubuh yang


sewaktu-waktu dapat digunakan jika sumber energi utama karbohidrat an

lemak tidak tersedia secara memenuhi kebutuhan tubuh akan energi,

seperti pada saat kelaparan atau busung lapar. Protein dapat diklasifikasi

menjadi (1) protein sederhana yang hanya terdiri dari asam amino, seperti

collagen dan elastin, (2) protein terkonjugasi atau protein kompleks karena

dalam strukturnya mengandung gugus lain, seperti glikoprotein pada

cartilage dan tendon, dan (3) turunan protein yang banyak dihasilkan

dalam intermediasi proses pencernaan protein, seperti proteose dan

pepton. Protein juga dapat diklasifikasi menjadi protein lengkap yang

mengandung semua jenis asam amino (asam amino indispensable atau

esensial) dan protein tak lengkap karena tidak mengandung satu atau lebih

asam amino (asam amino indispensable atau esensial).

Pencernaan protein merupakan pemutusan rantai polipeptida diawali

dari lambung menjadi ranta polipeptida yang lebih pendek dengan

bantuan enzim pepsinogen dan trypsinogen dan asam klorida. Penyerapan

asam amino dalam usus untuk rantai peptide maksimal untuk 4 asam

amino (tripeptide).

Metabolisme protein pada dasarnya merupakan metabolisme asam

amino yang terdiri dari dua tahap, yaitu: tahap transaminase yang

bertujuan untuk memindahkan gugus asam amino dari asam amino


tertentu kepada salah satu dari ketiga jenis senyawa keto (asam piruvat,

asam (-ketoglutarate, oksaloasetat) dengan ezim alanintransaminase pada

pembentukan alanin, glutamattransaminase pada pembentukan

glutamate. Tahap 2 adalah deaminasi oksidatif, yaitu asam glutamate yang

terbentuk pada tahap 1 bereaksi dengan NAD+ membentuk -ketoglutarate

untuk selanjutnya berubah menjadi asetoasetat dengan bantuan E-FMN.

AA + α-Ketoglutarat ⇌ α-keto acid + glutamat


Glutamat + NAD+ + H2O ⇌ α-ketoglutarat + NADH + H+ + NH4+
--------------------------------------------------------------------------------------------
AA + NAD+ + H2O ⇌ α-keto acid + NADH + H+ + NH4+

Untuk asam-asam amino glukgenik, asetoasetat yang terbentuk diubah

menjadi asam piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs untuk diproses

menjadi energi, sedangkan asam amino ketogenic diubah menjadi

asetoasetilKoA, kemudian masuk ke dalam siklus Krebs melalui

pembentukan asetil KoA. Pemecahan protein otot yang masuk ke dalam

siklus Krebs semakin meningkat Ketika kebutuhan energi semakin besar

dan karbohidrat dan lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan energi

tersebut. Proten otot dipecah untuk selanjutnya diubah menjadi glukosa

melalui siklus alanin. Pemecahan protein yang semakin besar


mengakibatkan semakin banyak nitrogen dalam bentuk amoniak (NH3)

yang akan dibuang melalui siklus urea yang selanjutnya dikeluarkan melalui

urin.

Lemak

Lemak adalah molekul organik hidrofobik yang mencakup wax, sterol,

vitamin larut lemak, trigliserida, fosfolipid, dan senyawa lainnya. Lemak

mengandung energi potensial yang tinggi, tapi juga penting sebagai

komponen struktural dari membran sel, dalam jalur sinyal, dan sebagai

prekursor pada beberapa sitokin. Asam lemak dan derivatnya dan juga

molekul yang mengandung sterol seperti kolesterol juga dianggap sebagai

lemak. Walaupun ada jalur biosintesis untuk mensintesis dan

mendegradasi lemak, beberapa asam lemak penting bagi tubuh dan harus

dikonsumsi dari makanan. Asam lemak adalah asam karboksilat yang

terdiri dari rantai hidrokarbon panjang yang berakhir pada grup karboksil.

Manusia dapat mendesaturasi atom karbon tidak lebih dari karbon

ke-9 dari ekor rantai alifatik. Namun, manusia memerlukan asam lemak

(sehingga penting bagi tubuh) yang terdesaturasi sampai karbon ke-6 dan

ke-3 dari rantai alifatik – asam lemak ω6 dan ω3, secara berurutan. Dua

puluh rantai karbon asam lemak disimpan pada posisi kedua dari fosfolipid,

dan ketika dilepaskan, berperan sebagai substrat untuk beberapa sitokin


yang sangat penting, eikosanoidprostaglandin, tromboksan, dan

leukotrien.

Degradasi dan oksidasi dari asam lemak hanya terjadi di mitokondria,

menghasilkan pelepasan progresif dari dua fragmen karbon (β-oksidasi)

dalam bentuk asetil-CoA. Molekul asetil-CoA ini masuk ke dalam siklus

asam sitrat dengan cara yang sama dengan asetil-CoA yang dibentuk oleh

piruvat pada metabolusme glukosa, yang pada akhirnya membentuk ATP.

Di hati, dua molekul asetil-CoA yang terbentuk dari degradasi asam lemak

dapat bergabung untuk membentuk asam asetoasetat.

Sejumlah asam asetoasetat diubah menjadi asam β-hidroksibutirat

dan sisanya menjadi aseton. Jika tidak terjadi metabolisme karbohidrat

yang adekuat (kelaparan atau diabetes mellitus tidak terkontrol), akan

terjadi penumpunak asam asetoasetat, β-hidroksibutirat, dan aseton

dalam jumlah besar di dalam darah yang mengakibatkan ketosis karena

hampir semua energi dalam tubuh harus berasal dari metabolisme lemak.

Berbeda dengan glikogen, lemak dalam jumlah besar dapat disimpan

dalam jaringan adiposa dan di hati. Fungsi utama dari jaringan adiposa

adalah untuk menyimpan trigliserida sampai mereka dibutuhkan untuk

energi. Epinefrin dan norepinefrin mengaktifkan trigliserida lipase dalam

sel yang mengakibatkan mobilisasi dari asam lemak.


Zat Besi 

Zat besi merupakan mineral yang berperan penting dalam

pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin sendiri

adalah protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah yang tepat. Jika tubuh

kekurangan zat besi, hal tersebut dapat menyebabkan anemia defisiensi

besi. Anemia defisiensi besi (iron deficiency anemia/IDA) merupakan jenis

anemia yang paling umum terjadi.

Saat tubuh mengalami anemia defisiensi besi, pasokan oksigen dalam

sel darah merah untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh akan

terhambat. Tubuh juga tidak mendapat oksigen yang memadai, sehingga

membuat tubuh merasa lemas dan lelah. Sementara itu, bila tubuh terlalu

banyak zat besi, maka dapat menyebabkan keracunan zat besi. Kekurangan

zat besi bisa diketahui dari gejala anemia dan pemeriksaan hemoglobin

(Hb) dalam darah. Hemoglobin merupakan protein yang tersusun dari zat

besi dan berfungsi untuk mengangkut oksigen di dalam tubuh.

Agar dapat berfungsi dengan baik, kadar hemoglobin dalam darah

harus berada dalam kisaran normal. Kadar Hb normal setiap orang

berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelaminnya. Berikut ini adalah

kisaran nilai Hb normal:


 Laki-laki dewasa:13 g/dL (gram per desiliter)

 Wanita dewasa: 12 g/dL

 Wanita hamil: 11 g/dL

 Bayi: 11 g/dL

 Anak usia 1–6 tahun: 11,5 g/dL

 Anak dan remaja usia 6–18 tahun: 12 g/dL.

Seseorang dikatakan mengalami kekurangan hemoglobin apabila kadar

hemoglobinnya lebih rendah dari batas normal tersebut. Kadar Hb

seseorang dapat diketahui melalui tes darah lengkap, yaitu pemeriksaan

sampel darah yang biasanya diambil dari pembuluh vena pada lengan.

Omega-3

Omega-3 adalah salah satu asam lemak esensial yang dibutuhkan

tubuh dan berperan penting dalam perkembangan janin, fungsi otak,

kesehatan jantung, serta sistem kekebalan tubuh.

Ada 3 jenis omega 3 utama, yakni asam alpha-linolenic (ALA), asam

eicosapentaenoic (EPA), dan asam docosahexaenoic (DHA). ALA banyak

ditemukan di produk nabati, seperti minyak sayur, kacang-kacangan, biji-

bijian, dan sejumlah sayuran. Namun ALA harus diubah menjadi bentuk

aktifnya terlebih dahulu, yaitu DHA dan EPA, agar dapat menjalankan

fungsinya.
Omega 3 berfungsi menjaga struktur dan fungsi sel, karena sel juga

terbentuk dari lipid yang didapat dari asam lemak ini. Omega 3 berperan

dalam memelihara sel otak, sel tubuh, dan sel saraf, sehingga fungsinya

dapat terjaga dan menjadi lebih optimal, terutama pada anak. Sedangkan

pada usia dewasa dan lansia, omega 3 dikenal dengan kemampuannya

menurunkan tekanan darah serta mengontrol kadar trigliserida dalam

darah sehingga mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Asam lemak ini juga berperan dalam memperlambat pembentukan plak

pada pembuluh darah arteri.

Sebagai contoh, pada kasus gizi buruk, pada penjelasan secara

makroskopik, Anda diminta untuk menjelaskan kasus gizi tersebut mulai

dari apa yang dimaksud dengan gizi buruk, penyebab gizi buruk, bagaimana

proses gizi buruk tersebut terjadi, sampai pada dampak yang ditimbulkan

akibat gizi buruk, bahkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

mencegahkan, khusus pada peristiwa SSI tersebut. Semakin lengkap

penjelasan Anda semaiki baik. Untuk memudahkan Anda dalam

menjelaskan SSI, Anda disarankan untuk menjelaskan informasi umum

(general information), seperti: pada kasus gizi buruk: siapa yang mengalami

gizi buruk (contoh balita usia berapa?), siapa yang menjelaskan kasus
tersebut? Dan semua pihak yang terlibat dalam SSI (Who). Peristiwa

tersebut kapan terjadi (seperti pada usia berapa, kondisi seperti apa,

termasuk kapan diketahui ada kasus gizi buruk (When). Kejadi gizi buruk

tersebut terjadi dimana, diberitakan dimana, dan sebagainya tentang

tempat (Where). Anda juga diminta untuk menjelaskan fenomena apakah

itu, apa yang terjadi/dialami, apa ciri-ciri/indikasi balita yang mengalami

gizi buruk, apa penyebabnya sampai mengalami gizi buruk, apa dampaknya

dan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasinya atau mengantisipasi

(What). Pada aspek (Why), Anda diminta untuk menjelaskan mengapa gizi

buruk tersebut terjadi berdasarkan penjelasan dokter atau bahkan orang

sekitar penderita gizi buruk?. Selanjutnya, Anda diminta untuk menjelaskan

bagaimana mengetahui, bagaimana mengobati, bagaimana mencengah,

dan sebagainya (How).

Secara mikroskopik, Anda diminta untuk menggunakan pengetahuan

biokimia yang relevan dengan SSI untuk menjelaskan SSI secara ilmiah,

eksplisit dan detail berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang

aspek-aspek biokimia untuk menjelaskan SSI secara logis dan ilmiah.

Sebagai contoh, pada kasus gizi buruk, Anda diminta menjelaskan kapan

(when) kasus gizi buruk terjadi ditinjau dari ketersediaan energi dari
karbohidrat dan lemak dan peran protein sebagai sumber energi cadangan

yang digunakan sebagai sumber energi utama?, Pada aspek where

(dimana), proses pemecahan protein untuk menjadi sumber energi terjadi

dimana (apakah di hati atau otot dsb?). Pada aspek what, Anda diminta

untuk menjelaskan factor-faktor yang menyebabkan kasus gizi buruk, apa

yang kurang atau lebih, apa yang didegradasi, apa dampaknya, dan apa

solusinya secara biokimia. Anda juga diminta untuk menjelaskan mengapa

gizi buruk dialami balita, mengapa balita sangat rentan mengalami gizi

buruk? Mengapa protein banyak didegradasi, mengapa karbohidrat dan

lemak tidak cukup memadai sebagai sumber energi dsb?. Pada aspek how,

Anda diminta untuk menjelaskan bagaimana mekanisme gizi buruk bisa

terjadi secara biokimia, bagaimana mengantisipasinya dan atau

mengatasinya (Please apply the terms, concepts, principles, and theories

you have identified!)

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, FAO menyoroti


kondisi kelaparan dan kekurangan gizi. Selain itu, kedua hal tersebut bisa diatasi
dengan tersediannya ketahanan pangan.
Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Rajendra Aryal mengatakan, perlu adanya
peningkatan upaya mengakhiri kelaparan dan segala bentuk kekurangan gizi
lainnya serta perlunya menjamin ketahanan pangan untuk semua.
"Namun bahkan sebelum pandemi, kelaparan telah menyebar, ditandai rendahnya
kemajuan dalam penanganan masalah gizi dan jumlah orang kelaparan meningkat
di seluruh dunia," ucapnya, Senin (25/10/2021).
Saat ini, lebih dari 3 miliar orang (hampir 40% populasi dunia) tidak mampu
membeli makanan sehat secara berkelanjutan. Ditambah lagi kondisi pandemi
memicu resesi, menurunkan akses masyarakat ke pangan, dan mempengaruhi
seluruh sistem pertanian pangan.
Pada saat yang sama, obesitas meningkat di berbagai negara. Hingga saat ini, 811
juta orang kekurangan gizi dan sebaliknya, 2 miliar orang dewasa mengalami
kelebihan berat badan atau obesitas, karena pola makan yang buruk
dikombinasikan dengan rendahnya aktivititas fisik.

"Sistem pertanian pangan saat ini memperlihatkan ketidaksetaraan dan


ketidakadilan yang mendalam dalam masyarakat kita. Sistem yang mencakup
perjalanan makanan dari lahan pertanian ke meja makan, termasuk saat ditanam,
dipanen, diproses, dikemas, diangkut, didistribusikan, diperdagangkan, dibeli,
disiapkan, dimakan, dan dibuang, perlu segera diubah dengan sistem yang lebih
berkelanjutan," jelas Rajendra.

Karena situasi tersebut, tema global World Food Day (Hari Pangan Sedunia) tahun
ini adalah: "Tindakan kita adalah masa depan kita, untuk produksi, nutrisi,
lingkungan dan kehidupan yang lebih baik (four betters)." "Ini menyoroti
pentingnya sistem pertanian pangan yang berkelanjutan untuk dunia yang lebih
tangguh mengantisipasi tantangan di masa depan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Okezone.com dengan judul "Sebelum Ada Pandemi


Kelaparan Meningkat, 3 Miliar Orang di Dunia Tak Mampu Beli Makanan
Sehat", https://economy.okezone.com/read/2021/10/25/320/2491245/sebelum-
ada-pandemi-kelaparan-meningkat-3-miliar-orang-di-dunia-tak-mreadu-beli-
makanan-sehat

1. General Information (macroscopic)

Questions Answers

W5H
Who  Pada kasus kelaparan, FAO menyoroti kondisi kelaparan dan
kekurangan gizi. Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Rajendra Aryal
mengatakan, perlu adanya peningkatan upaya mengakhiri kelaparan
dan segala bentuk kekurangan gizi lainnya serta perlunya menjamin
ketahanan pangan untuk semua.
 Lebih dari 3 miliar orang (hampir 40% populasi dunia) tidak mampu
membeli makanan sehat secara berkelanjutan. 811 juta orang
kekurangan gizi dan sebaliknya, 2 miliar orang dewasa mengalami
kelebihan berat badan atau obesitas, karena pola makan yang buruk
dikombinasikan dengan rendahnya aktivititas fisik.
When  “Bahkan sebelum pandemi, kelaparan telah menyebar, ditandai
rendahnya kemajuan dalam penanganan masalah gizi dan jumlah orang
kelaparan meningkat di seluruh dunia," ucap Kepala Perwakilan FAO
di Indonesia Rajendra Aryal, diberitakan Senin (25/10/2021).

Where  Rendahnya kemajuan dalam penanganan masalah gizi dan jumlah


orang kelaparan meningkat di seluruh dunia.
 Pada saat yang sama, obesitas meningkat di berbagai negara.

What  Bahkan sebelum pandemi, kelaparan telah menyebar, ditandai


rendahnya kemajuan dalam penanganan masalah gizi dan jumlah orang
kelaparan meningkat di seluruh dunia.
 Pada saat yang sama, obesitas meningkat di berbagai negara. Hingga
saat ini, 811 juta orang kekurangan gizi dan sebaliknya, 2 miliar orang
dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
 Sistem pertanian pangan saat ini memperlihatkan ketidaksetaraan dan
ketidakadilan yang mendalam dalam masyarakat kita.
Why  Saat ini, lebih dari 3 miliar orang (hampir 40% populasi dunia) tidak
mampu membeli makanan sehat secara berkelanjutan. Ditambah lagi
kondisi pandemi memicu resesi, menurunkan akses masyarakat ke
pangan, dan mempengaruhi seluruh sistem pertanian pangan.
 Karena pola makan yang buruk dikombinasikan dengan rendahnya
aktivititas fisik.

How  Karena situasi tersebut, tema global World Food Day (Hari Pangan
Sedunia) tahun ini adalah: "Tindakan kita adalah masa depan kita,
untuk produksi, nutrisi, lingkungan dan kehidupan yang lebih baik
(four betters)."
 Sistem yang mencakup perjalanan makanan dari lahan pertanian ke
meja makan, termasuk saat ditanam, dipanen, diproses, dikemas,
diangkut, didistribusikan, diperdagangkan, dibeli, disiapkan, dimakan,
dan dibuang, perlu segera diubah dengan sistem yang lebih
berkelanjutan.
2. Biochemistry Information (microscopic)

Questions Answers/Response

W5H

 Kelaparan atau dengan istilah lain dikenal sebagai starvasi adalah suatu
kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan asupan energi dan unsur-
When
unsur gizi esensial lainnya yang berlangsung selama beberapa hari sehingga
menyebabkan terjadinya berbagai perubahan mekanisme dalam tubuh,
terutama sistem metabolisme.
 Saat tubuh minim atau tidak mendapatkan suplai energi sama sekali, maka
prioritas utama yang akan dilakukan adalah penyediaan glukosa untuk otak.
Seperti yang kita ketahui bahwa otak adalah pusat pengatur seluruh proses
yang ada di tubuh, maka sangatlah wajar jika otak merupakan organ dengan
kebutuhan energi terbesar yaitu 25% dari total kebutuhan.

 Meskipun tidak ada makanan yang dikonsumsi, tubuh memiliki simpanan


glukosa yang terletak di organ hati dan otot dalam bentuk glikogen. Glikogen
Where
di hati inilah simpanan utama yang akan pertama kali dipecah untuk
menyuplai glukosa ke otak dan organ lain yang membutuhkan, proses ini
dinamakan glikogenolisis. Namun, simpanan ini tentu saja jumlahnya
terbatas, hati hanya mampu menyimpan glikogen sebanyak 100-110 gram.
Secara umum, glikogen hati ini akan habis terpakai sekitar 10-18 jam
tergantung aktivitas yang dilakukan.

 Kekurangan protein kronis karena pemecahan protein otot secara terus


menerus akibat kekurangan energi yang disuplai oleh sumber energi utama
What
(karbohidrat dan lemak).

 Degradasi protein otot terjadi karena diubah menjadi glukosa melalui siklus
alanin melalui proses gluconeogenesis. Selain sebagai sumber energi,
Why
protein diubah menjadi glukosa untuk menyediakan glukosa yang
merupakan sumber energi otak.
 Mekanisme perubahan protein menjadi glukosa dilakukan melalui siklus
alanin. Glukosa yang sudah masuk ke dalam hati melalui darah akan
How
mengalami proses pembakaran di siklus Krebs untuk menghasilkan energi
yang dibutuhkan. Untuk menghindari degradasi protein sebagai sumber
energi utama atau siklus alanin berlangsung lama, perawatan dan pemberian
nutrisi yang cukup segera dilakukan.
3. Explaining the Socio-Scientific Issues

Bahkan sebelum pandemi, kelaparan telah menyebar, ditandai rendahnya


kemajuan dalam penanganan masalah gizi dan jumlah orang kelaparan meningkat
di seluruh dunia. Saat ini, lebih dari 3 miliar orang (hampir 40% populasi dunia)
tidak mampu membeli makanan sehat secara berkelanjutan. Ditambah lagi kondisi
pandemi memicu resesi, menurunkan akses masyarakat ke pangan, dan
mempengaruhi seluruh sistem pertanian pangan. Pada saat yang sama, obesitas
meningkat di berbagai negara. Hingga saat ini, 811 juta orang kekurangan gizi dan
sebaliknya, 2 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas,
karena pola makan yang buruk dikombinasikan dengan rendahnya aktivititas fisik.

Kebutuhan energi tubuh ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: (1) metabolisme


basal, (2) aktivitas fisik, dan (3) specific dynamic effect. Metabolisme basal
merupakan kebutuhan energi minimal tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi
organ-organ vital, seperti jantung, paru, ginjal, dsb yang menjaga fungsi hidup
tubuh. Pada busung lapar, tubuh mengalami kekurangan energi minimal akan
menyebabkan protein otot sebagai cadangan energi dipecah atau degradasi untuk
memenuhi kebutuhkan energi basal tersebut. Jika kondisi ini berlangsung dalam
waktu lama, maka terjadi kerusakan jaringan khususnya jaringan otot dan jaringan
lainnya hingga pada akhirnya terjadi dampak komplikatif yang membahayakan
kelangsungan hidup.

Karena situasi tersebut, tema global World Food Day (Hari Pangan Sedunia)
tahun ini adalah: "Tindakan kita adalah masa depan kita, untuk produksi, nutrisi,
lingkungan dan kehidupan yang lebih baik (four betters)." Ini menyoroti
pentingnya sistem pertanian pangan yang berkelanjutan untuk dunia yang lebih
tangguh mengantisipasi tantangan di masa depan.
Contoh: Kasus busung lapar

BATAM, KOMPAS.com - AK (2) dan RHM (3) dua bocah yang ditelantarkan dan
dianiaya oleh pamannya sediri sampai saat ini mulai membaik, bahkan saat ini AK
yang sebelumnya tidak bisa membuang air kecil dan air besar, saat ini sudah
kembali normal. "Kondisi AK Sudah mulai membaik, tidak saja sudah mulai bisa
membuang air kecil dan besar, bahkan pipis yang kerap megeluarkan darah juga
sudah mulai hilang," kata Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe di
Mapolresta Barelang, Senin (28/8/2018).  Selain itu, Dalimunthe juga mengaku
pembengkakan pada perut AK akibat busung lapar, juga sudah mulai berangsur
membaik. "Bahkan untuk semua biaya perawatan di RSUD Embung Fatimah
digratiskan atau ditanggung pemerintah," jelasnya. Sebelumnya AK dan RHM
ditemukan Yuli, warga perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam,
Kepulauan Riau ( Kepri) sekira pukul 21.00 WIB, Kamis (23/8/2018) kemarin
dalam kondisi kelaparan dan lusuh di salah satu bangunan kosong samping rumah
pamannya sendiri. Bahkan setelah dilarikan dan dilakukan pemeriksaan dokter
anak RSUD Embung Fatimah, AK satu dari dua bocah tersebut positif mengidap
busung lapar dan megeluarkan darah saat pipis. Saat ini Polisi menetapkan
Suryanto, paman korban sebagai tersangka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus 2 Bocah
Ditelantarkan hingga Busung Lapar, Polisi Buru Tersangka
Baru", https://regional.kompas.com/read/2018/08/28/10450041/kasus-2-bocah-
ditelantarkan-hingga-busung-lapar-polisi-buru-tersangka-baru
1. Identifikasi aspek-aspek biokimia dalam SSI (kasus busung lapar 2 bocah

terlantar)

Tertulis dalam fenomena/berita (eksplisit) Tidak tertulis tapi terkait (implisit)

No (Written in phenomena or news explicitly) (Not written in news but are implicitly
related to biochemistry)

1 Busung lapar Energi

Karbohidrat dan metabolismenya

Lemak dan metabolismenya

Protein dan metabolismenya

2 Buang air kecil Air

Nitrogen/amoniak

Siklus urea
3 Buang air besar Sistem pencernaan

Proses pencernaan makanan

Sekresi

4 Pembengkakan perut Degradasi protein otot

5
2. Definisi aspek-aspek biokimia dalam SSI (kasus busung lapar 2 bocah

terlantar)

Tertulis dalam fenomena/berita (eksplisit) Tidak tertulis tapi terkait (implisit)

No (Written in phenomena or news explicitly) (Not written in news but are implicitly
related to biochemistry)

1 Busung lapar adalah istilah untuk Energi adalah kemampuan untuk melakukan
menggambarkan kondisi malnutrisi usaha
(marasmus dan kwashiorkor, yaitu kondisi
tubuh yang kekurangan nutrisi penting
(karbohidrat, lemak, dan protein). Karbohidrat adalah senyawa organic yang
tersusun dari unsur C, H, O, seperti: glukosa,
Marasmus (kekurangan protein kronis) dan
sukrosa, dan galaktosa.
kwashiorkor (kondisi bengkak pada seluruh
tubuh, terutama pada punggung, tangan, Lemak senyawa organic yang terbentuk dari

dan kaki, timbunan cairan pada rongga perut asam lemak dan gliserol yang merupakan

(perut membesar), dan otot mengecil. sumber energi sel

Protein adalah senyawa polipeptida yang


terbentuk dari rangkaian asam-asam amino
melalui ikatan peptide.

2 Buang air kecil adalah keluarnya urin melalui Air adalah pelarut universal yang terdiri dari
saluran air kencing yang komponen udua unsur hydrogen dan satu oksigen
utamanya terdiri dari air dan zat-zat terlarut (H2O) dan sejumlah mineral terlarut di
di dalamnya, seperti amoniak. dalamnya

Nitrogen/amoniak, yaitu Nitrogen sisa


metabolisme protein yang dibuang dalam
bentuk amoniak melalui

Siklus urea.
3 Buang air besar pembuangan sisa Sistem pencernaan, yaitu proses
pencernaan makanan melalui anus karena pencernaan makanan mulai dari mulut,
tidak terserap yang telah mengalami lambung, sampai dengan usus baik secara
fermentasi oleh bakteri dalam usus besar. mekanik maupun kimia.

4 Pembengkakan perut merupakan ciri busung Protein otot adalah protein penyusun otot
lapar akibat penumpulan cairan dalam yang merupakan cadangan energi sel.
rongga perut

3. Deskripsi aspek-aspek biokimia dalam SSI (kasus busung lapar 2 bocah

terlantar)

Pada bagian 1 dan 2 kita telah mengindetifikasi dan mendefinisikan aspek-aspek

biokimia yang terdapat dalam SSI busung lapar. Pada bagian ini akan mendeskripsikan

aspek-aspek biokimia tersebut satu per satu dengan menggunakan buku-buku biokimia

atau referensi lain. Sebagai contoh, kita akan mendeskripsikan protein

Protein

Protein merupakan polimer asam amino (polipeptida) yang berperan penting dalam

pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak. Protein juga merupakan sumber

Nitrogen dan energi cadangan tubuh yang sewaktu-waktu dapat digunakan jika sumber

energi utama karbohidrat an lemak tidak tersedia secara memenuhi kebutuhan tubuh

akan energi, seperti pada saat kelaparan atau busung lapar. Protein dapat diklasifikasi

menjadi (1) protein sederhana yang hanya terdiri dari asam amino, seperti collagen dan

elastin, (2) protein terkonjugasi atau protein kompleks karena dalam strukturnya

mengandung gugus lain, seperti glikoprotein pada cartilage dan tendon, dan (3) turunan
protein yang banyak dihasilkan dalam intermediasi proses pencernaan protein, seperti

proteose dan pepton. Protein juga dapat diklasifikasi menjadi protein lengkap yang

mengandung semua jenis asam amino (asam amino indispensable atau esensial) dan

protein tak lengkap karena tidak mengandung satu atau lebih asam amino (asam amino

indispensable atau esensial).

Pencernaan protein merupakan pemutusan rantai polipeptida diawali dari lambung

menjadi ranta polipeptida yang lebih pendek dengan bantuan enzim pepsinogen dan

trypsinogen dan asam klorida. Penyerapan asam amino dalam usus untuk rantai peptide

maksimal untuk 4 asam amino (tripeptide). Kebutuhan protein untuk berbagai umur

ditampilkan pada Table berikut:

Kelompok umur Kebutuhan protein (g/kg BB) Persen total asam amino

indispensable (esensial)
Bayi 1,8 43

Anak usia pra sekolah 1,2 32

Anak usia sekolah 1,0 22

Dewasa (1) 0,6 11

Dewasa (2) 0,6 33

Atlet strength 1,6 – 1,8 Tidak ditentukan

Atlet endurance 1,2 – 1,4 Tidak ditentukan

Berdasarkan Table tersebut, bayi dan anak usia pra sekolah memerlukan protein yang

sangat tinggi disbanding dengan kelompok umur dewasa. Selain itu aktivitas fisik,

seperti atlet meningkatkan kebutuhan protein.


Metabolisme protein pada dasarnya merupakan metabolisme asam amino yang

terdiri dari dua tahap, yaitu: tahap transaminase yang bertujuan untuk memindahkan

gugus asam amino dari asam amino tertentu kepada salah satu dari ketiga jenis senyawa

keto (asam piruvat, asam -ketoglutarate, oksaloasetat) dengan ezim alanintransaminase

pada pembentukan alanin, glutamattransaminase pada pembentukan glutamate. Tahap 2

adalah deaminasi oksidatif, yaitu asam glutamate yang terbentuk pada tahap 1 bereaksi

dengan NAD+ membentuk -ketoglutarate untuk selanjutnya berubah menjadi asetoasetat

dengan bantuan E-FMN.

AA + α-Ketoglutarat ⇌ α-keto acid + glutamat


Glutamat + NAD+ + H2O ⇌ α-ketoglutarat + NADH + H+ + NH4+
--------------------------------------------------------------------------------------------
AA + NAD+ + H2O ⇌ α-keto acid + NADH + H+ + NH4+

Untuk asam-asam amino glukgenik, asetoasetat yang terbentuk diubah menjadi

asam piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs untuk diproses menjadi energi,

sedangkan asam amino ketogenic diubah menjadi asetoasetilKoA, kemudian masuk ke

dalam siklus Krebs melalui pembentukan asetil KoA.


Pemecahan protein otot yang masuk ke dalam siklus Krebs semakin meningkat Ketika

kebutuhan energi semakin besar dan karbohidrat dan lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan

energi tersebut. Proten otot dipecah untuk selanjutnya diubah menjadi glukosa melalui siklus

alanin.
Pemecahan protein yang semakin besar mengakibatkan semakin banyak nitrogen dalam

bentuk amoniak (NH3) yang akan dibuang melalui siklus urea yang selanjutnya

dikeluarkan melalui urin.

Karbohidrat (deskripsikan seperti pada protein), lemak (deskripsikan seperti protein) dan

semua aspek yang teridentifikasi dideskripsikan seperti pada protein. Deskripsi aspek-

aspek biokimia sebaiknya dilakukan dalam konteks SSI yang dikaji.


4. General Information (macroscopic)

Questions Answers

W5H

Who Pada kasus busung lapar, dua bocah (AK dan RHM) ditelantarkan dan dianiaya

oleh pamannya (Suryanto) yang disampaikan oleh kapolsek Batuaji Kompol

Syarifuddin Dalimunthe. Kasus ini ditemukan sebelumnya oleh Yuli warga

perumahan Central Park Batam.

Diperiksa dan dirawat oleh dokter anak RSUD Embung Fatimah

When Kedua bocah terlantar ditemukan pada Kamis, 23/8/2018 jam 21.00 WIB dalam

kondisi lusuh dan kelaparan dan diberitakan pada Senin, 28/82018

Where Ditemukan di rumah kosong samping rumah Pamannya


Diberitakan di Maplosek Bajuaji

Dirawat di RSUD Embung Fatimah Tanjung Guncang Batam Riau

What Kedua bocah mengalami busung lapardan sebelumnya tidak dapat buang air

kecil dan air besar bahkan pipis kadang mengeluarkan darah. Peruta AK juga

bengkak karena busung lapar.

Why Kedua anak mengalami busung lapar karena ditelantarkan dan dianiaya oleh

pamannya Suryanto.

Kedua anak tersebut dilarikan ke RSUD Embung Fatimah karena positif

mengalami busung lapar.

Perut AK membengkak karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter anak

positif mengalami busung lapar

How Untuk menyelamatkan anak tersebut dilarikan untuk mendapatkan perawatan

dan pertolongan dokter anak dengan memberikan nutrisi yang memadai

sehingga kondisinya Kembali membaik. Kedua anak tersebut sudah dapat buang

air kecil, bahkan pipis sudah tidak mengeluarkan darah.

5. Biochemistry Information (microscopic)

Questions Answers/Response

W5H

When Busung lapar terjadi pada saat kelaparan (tanpa asupan makanan/nutirisi) dalam
waktu yang lama sehingga jumlah energi yang tersedia tidak cukup. Sel-sel yang

dalam kondisi kurang energi dan protein otot mulai didegradasi untuk

memenuhi kebutuhan energi. Sejumlah alat vital, seperti: jantung dan paru

memerlukan energi untuk terus berfungsi secara normal.

Terjadi pemecahan protein otot disertai dengan pembentukan glukosa dalam

hati untuk diubah menjadi energi secara aerob dalam mitokondria.

Where Pemecahan protein saat busung lapar terjadi pada protein otot yang diubah

menjadi glukosa sebelum masuk ke dalam siklus Krebs. Glukoneogenesis terjadi

di hati. Siklus Krebs berlangsung dalam mitokondria dalam hati pada kondisi

aerob.
What Kekurangan protein kronis karena pemecahan protein otot secara terus menerus

akibat kekurangan energi yang disuplai oleh sumber energi utama (karbohidrat

dan lemak).

Why Degradasi protein otot terjadi karena diubah menjadi glukosa melalui siklus

alanin melalui proses gluconeogenesis. Selain sebagai sumber energi, protein

diubah menjadi glukosa untuk menyediakan glukosa yang merupakan sumber

energi otak.
How Mekanisme perubahan protein menjadi glukosa dilakukan melalui siklus alanin.

Glukosa yang sudah masuk ke dalam hati melalui darah akan mengalami proses

pembakaran di siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan.

Untuk menghindari degradasi protein sebagai sumber energi utama atau siklus

alanin berlangsung lama, perawatan dan pemberian nutrisi yang cukup segera

dilakukan.

6. Explaining the Socio-Scientific Issues

Kedua anak yang mengalami starvasi kronis atau busung lapar pada dasarnya terjadi

karena seseorang mengalami kekurangan asupan nutirisi yang dibutuhkan tubuh

terutama protein dalam waktu yang lama. Kekurangan protein kronis tersebut selain

disebabkan oleh kurang asupan protein juga karena pemecahan protein otot yang

berlangsung lama akibat kekurangan sumber energi utama tubuh, yaitu karbohidrat dan

lemak. Anak prasekolah dan usia sekolah memerlukan jumlah protein yang lebih

tinggi daripada orang dewasa. Itulah sebabnya kasus busung lapar sangat rentan terjadi

pada usia anak-anak dan bayi. Untungnya kedua anak tersebut segera diketahui dan

mendapatkan perawatan dan asupan makanan sebelum mengalami dampak komplikasi


yang lebih serius akibat kerusakan jaringan yang lebih parah. Keluarnya darah dan

pembengkakan perut merupakan ciri kwashiorkor yang dialami oleh anak tersebut

karena mengalami kekruangan protein kronis (marasmus).

Kebutuhan energi tubuh ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: (1) metabolisme basal, (2)

aktivitas fisik, dan (3) specific dynamic effect. Metabolisme basal merupakan

kebutuhan energi minimal tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi organ-organ vital,

seperti jantung, paru, ginjal, dsb yang menjaga fungsi hidup tubuh. Pada busung lapar,

tubuh mengalami kekurangan energi minimal akan menyebabkan protein otot sebagai

cadangan energi dipecah atau degradasi untuk memenuhi kebutuhkan energi basal

tersebut. Jika kondisi ini berlangsung dalam waktu lama, maka terjadi kerusakan

jaringan khususnya jaringan otot dan jaringan lainnya hingga pada akhirnya terjadi

dampak komplikatif yang membahayakan kelangsungan hidup.

Untuk mengantisipasi kekurangan protein kronis yang sangat dibutuhkan pada bayi

dan usia anak-anak untuk pertumbuhan, asupan makanan (gizi) yang seimbang dan

sehat sangat menentukan. Busung lapar dapat berdampak terjadinya stunting yaitu

terhambatnya proses pertumbuhan pada anak.

(Perhatian, Ini hanya contoh, penjelasan lebih detail akan semakin baik)
Catatan: Ini untuk perbaikan Tugas yang dilengkapi dengan Contoh sederhana. Silahkan

dilakukan perbaikan terhadap tugas SSI Biokimia mulai dari tahap mengidentifikasi,

mendefinisikan, menjelaskan aspek-aspek biokimia sampai pada menjelaskan SSI

Anda mungkin juga menyukai