I. Tujuan Percobaan :
Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan dapat memahami sifat pembiasan pada benda
plan paralel.
II. Alat/Bahan yang Digunakan :
Kode Nama Gambar Fungsi Jumlah
alat/bahan
POG 460 01 Kotak cahaya Sumber cahaya 1
Gambar III.1
Gambar III.1 balok kaca berada di meja. Berkas sinar masuk dari salah satu sisi balok kaca
dengan sudut datang i dan lalu mengalami pembiasan dua kali. Pertama saat melewati bidang batas
antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias r. Kedua, saat melewati
bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar datang ke bidang batas dengan sudut datang
i` dan sudut bias r`. Tampak pada Gambar 10.b, besar sudut bias pertama sama dengan sudut
datang kedua atau r = i`. Tampak pula berkas sinar yang masuk ke balok bergeser ke arah kiri
bawah saat keluar dari balok kaca, namun keduanya tampak sejajar. Bila d = PQ menyatakan
ketebalan balok kaca dan t = RS menyatakan besar pergeseran berkas sinar, maka:
𝑅𝑆 𝑡 𝑡
sin(𝑖 − 𝑟) = = Atau 𝑃𝑆 =
𝑃𝑆 𝑃𝑆 sin(𝑖−𝑟)
𝑃𝑄 𝑑 𝑑
cos 𝑟 = = Atau 𝑃𝑆 =
𝑃𝑆 𝑃𝑆 cos 𝑟
Kita gabungkan persamaan yang baru kita dapatkan di atas dengan persamaan sebelumnya:
𝑡 𝑑
=
sin(𝑖 − 𝑟) cos 𝑟
Akhirnya kita dapatkan persamaan untuk pergeseran berkas sinar yang melewati balok kaca,
melewati balok kaca:
𝑑 sin(𝑖 − 𝑟)
𝑡=
cos 𝑟
Dengan:
d=tebal balok kaca, (cm)
Seberkas sinar yang melewati sebuah prisma mengalami pembelokan arah dari arah semula.
Pembelokan yang terjadi diakibatkan sinar melewati dua batas medium yang berbeda. Pembiasan
yang terjadi pada prisma ditunjukkan dengan besar sudut datang menuju prisma dan sudut bias
yang meninggalkan prisma berbeda.
- Sinar datang pada bidang pembias I dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari
medium kurang rapat menuju medium lebih rapat, yaitu dari udara ke kaca planparalel.
- Sinar datang pada bidang pembias II dibiaskan menjauhi garis normal, sebab sinar datang dari
medium lebih rapat menuju medium kurang rapat, yaitu dari kaca planparalel ke udara.