A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
peristiwa yang terjadi dapat dikaji oleh ilmu fisika salah satunya yaitu
sepeda itu cenderung tetap berputar pada bidang yang sama sehingga
kecenderungan suatu sistem benda untuk terus berputar atau diam sebagai
reaksi terhadap gaya torsi dari luar. Jika suatu benda yang bebas berputar
kuadrat jarak benda dari pusat massa ke sumbu putar dan besarnya massa
benda tersebut. Tetapi, pusat massa setiap benda tidaklah sama. Hal inilah
24
dengan benda lainnya. Momen kelembaman merupakan sifat yang dimiliki
kelembaman benda tersebut untuk tetap berotasi pada porosnya dan faktor-
2. Tujuan
untuk.
b. Mencari titik pusat massa dan jari-jari girasi berbagai bentuk benda.
25
B. Kajian Teori
tersebar diseluruh bagian benda itu. Setiap partikel mempunyai massa dan
jarak terhadap dari sumbu rotasi. Pada saat benda itu berotasi maka tiap
inersia tiap partikel yang menyusun benda merupakan momen inersia benda
tersebut. Momen inersia suatu benda tegar dapat kita tentukan dengan
meninjau benda itu saat mengalami gerak rotasi. Walaupun bentuk dan ukuran
dua benda sama, tetapi jika kedua benda juga berbeda maka momen inersia
Momen inersia (I) suatu benda adalah ukuran kelembaman putar benda.
Jika suatu benda yang bebas berputar terhadap sebuah sumbu mengalami
kesulitan untuk dibuat berputar, momen inersianya terhadap sumbu putar itu
besar, suatu benda dengan momen inersianya kecil memiliki inersianya kecil.
Jika suatu benda di anggap tersusun dan banyak massa kecil m 1, m2, m3, ... ,
dengan jarak berturut-turut r1, r2, r3, ..., dari suatu sumbu, momen inersia
I =m 1 r 2 +m 2 r 2 + m3 r 2 +. . .=∑ m 1 r
1 2 3 12 .....................................
(3.1)
Satuan I adalah kgm3. Hal yang lazim untuk mendefinisikan jari-jari rotasi (k)
2
I =mk ...........................................................(3.2)
26
Dimana m adalah massa total benda. Pada persamaan tersebut k adalah jarak
massa titik m seharusnya dari sumbu jika massa titik memiliki I yang sama
(3.3)
Dimana r2 adalah jarak yang tegak lurus dari sumbu rotasi. Hal ini dapat
berubah menjadi
(3.4)
Untuk distribusi massa terus menerus, disini r = xkek adalah jarak ke suatu titik
k (bukan jarak tegak lurus) dan ∫ ki adalah duta krencker (Tarasov, 2005).
Benda tegar adalah kumpulan benda titik dengan bentuk yang tetap
(jarak antara titik dalam benda tersebut tidak berubah). Selain itu benda tegar
juga dapat didefinisikan sebagai benda padat terdiri dari atom-atom yang
tersusun dalam ruang. Tiap atom mempunyai posisi kesetimbangan yang jelas
dan tetap. Momen inersia benda tegar dapat ditinjau dari sebuah benda titik
dianggap nol. Panjang tongkat adalah r. Salah satu ujung tongkat dikaitkan
dengan poros sehingga dapat berputar dengan bebas terhadap poros tersebut
27
Gambar 3.1Benda Bermassa m Ditempatkan di Ujung
Tongkat Tak Bermassa dengan Salah Satu
UjungTongkat Menjadi Sumbu Putar.
(Taib, 2018).
dengan mengukur massa dan dimensi fisiknya, sedangkan untuk benda tegar
secara langsung melalui pengukuran dimensi fisik benda. Salah satu cara yang
adalah gabungan dari momen inersia alat dan momen inersia benda (I s= Ia+ Ib).
Dengan momen inersia alat yang telah diketahui tersebut maka besar momen
28
C. Metode Praktikum
2. Prosedur Kerja
berikut.
29
Spiral.
3) Mengikat beban dengan massa 0,02 kg pada tali nilon.
yang telah dililitkan pada kepala momen inersia aparatus agar jarum
5 kali.
7) Mengulangi langkah (3) sampai (7) dengan massa 0,05 kg dan 0,01
kg.
AT-01.
function.
30
8) Mencatat hasil yang diperoleh ke dalam tabel pengamatan.
aparatus.
31
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
a. Data Pengamatan
pegas spiral pada alat momen inersia dapat dilihat pada Tabel 3.2
berikut.
inersia pada alat momen inersia aparatus dapat dilihat pada Tabel 3.3
berikut.
32
3) Menentukan Momen Kelembaman pada Benda Tegar
kelembaman pada benda tegar dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.
b. Analisis Data
Analisis data pada percobaan momen kelembaman yaitu.
a) Mencari Gaya
F= m⋅g
= 0 ,02 kg⋅9,8 m/ s2
= 0 ,196 N
Tabel 3.5 Analisis Data Penentuan Konstanta Pegas Spiral Alat
Momen Inersia
No. Massa (kg) Ѳrat (rad) r (m) F (N)
1. 0,02 0,1256 0,22075 0,196
2. 0,05 0,411688889 0,22075 0,49
3. 0,1 1,078066667 0,22075 0,98
b) Momen Gaya
T= F⋅r
= 0 ,196 N⋅0,22075 m
= 0,043267 Nm
Tabel 3.6 Analisis Data Penentuan Konstanta Pegas Spiral Alat
Momen Inersia
No Massa (kg) Ѳrat (rad) r (m) F (N) T(Nm)
.
1. 0,02 0,1256 0,22075 0,196 0,043267
2. 0,05 0,411688889 0,22075 0,49 0,1081675
3. 0,1 1,078066667 0,22075 0,98 0,216335
33
c) Konstanta Pegas Spiral
T
K=
θ rat
0,043267 Nm
=
0 ,1256 rad
= 0,344482484 Nm
Tabel 3.7 Analisis Data Penentuan Konstanta Pegas Spiral Alat Momen
Inersia
No. Massa (kg) Ѳrat (rad) r (m) F (N) T (Nm) K (N/m)
1. 0,02 0,1256 0,22075 0,196 0,043267 0,344482484
2. 0,05 0,411688889 0,22075 0,49 0,1081675 0,262740878
3. 0,1 1,078066667 0,22075 0,98 0,216335 0,200669408
34
2) Menentukan Momen Kelembaman Alat Momen Gaya
T2
I= ⋅K
4 π2
(0,043267)2
= 2
⋅0,356
4 (3 ,14 )
0 ,001872033
= ⋅0,356
39 , 4384
= 0 ,00004746727 kg/m2
a) Secara Teori
Silinder
1
I= mr 2
2
1
= 0 , 495 Kg⋅(0, 0411)2
2
2
= 0 ,000418079 kgm
35
b) Secara Praktek
Silinder
T2
I = ⋅K
4π
2
(1, 053 )
= ⋅0 ,356
4 (3 , 14 )
1 , 108809
= ⋅0 , 356
17 , 56
2
= 0 , 031428026 kgm
I Bp =Ipraktek −Ialat
=0 , 031428026−0 , 00004746727
=0 , 031380559 kgm2
Tabel 3.9 Analisis Data Penentuan Momen Inersia Benda Tegar Secara
Praktek
Massa r t̄ T K
IPraktek Ialat IBp
No. Benda
(kg) (m) (s) (Nm) (kgm2)
(N/m) (kgm2) (kgm2)
0,031428 0,000047 0,03138
1. Silinder 0,495 0,0411 3,159 1,053 0,356
026 46727 0559
1,17426 0,390835 0,000047 0,03903
2. Kerucut 0,478 0,03485 3,5228 0,356
6667 34 46727 6067
1,52173 0,066500 0,000047 0,06645
3. Piringan 0,501 0,0864 4,7952 0,356
3333 772 46727 3305
1,04446 0,030920 0,000047 0,03087
4. Bola 0,501 0,057 3,1404 0,356
6667 715 46727 3248
36
4) Menentukan Jari-jari Girasi Berbagai Benda Tegar
Silinder
I
r g=
m√
0 , 031380559
=
√
0 , 495
=0 , 251783774 m
Tabel 3.10 Analisis Data Penentuan Jari-Jari Girasi Benda Pejal
No. Benda Massa (kg) R (m) IBp (kgm2) rg (m)
1. Silinder 0,495 0,0411 0,031380559 0,251783774
2. Kerucut 0,478 0,03485 0,039036067 0,285771608
3. Piringan 0,501 0,0864 0,066453305 0,364199571
4. Bola 0,501 0,057 0,030873248 0,246524056
5) Menentukan KSR
Silinder
I −I
KSR=| Teori Bp |×100 %
I Teori
0 , 000418079−0 , 031380559
=| |×100 %
0 , 000418079
=7405 , 892075 %
Tabel 3.11 Analisis Data Penentuan Jari-Jari Girasi Benda Pejal
No. Benda Massa (kg) R (m) Iteori (Kgm2) IBp (Kgm2) KSR (%)
1. Silinder 0,495 0,0411 0,000418079 0,031380559 7405,892075
2. Kerucut 0,478 0,03845 0,000174163 0,039036067 22313,52443
3. Piringan 0,501 0,0864 0,001869972 0,066453305 3453,705858
4. Bola 0,501 0,057 0,000660197 0,030873248 4576,368977
37
2. Pembahasan
Besarnya momen inersia suatu benda merupakan hasil kali antara massa
benda dan kuadrat jarak ke sumbu putarnya. Inersia rotasi pada sebuah benda
bergantung tidak hanya pada massanya saja, namun juga bagaimana massa
tersebut terdistribusi terhadap posisi sumbu rotasi, inersia rotasi akan lebih
besar.
adalah menentukan konstanta pegas spiral pada alat momen inersia. Pada
perlakuan ini kami menggunakan tiga buah beban yaitu 0,02 kg, 0,05 kg dan
0,1 kg. Diperoleh untuk beban 0,02 kg dengan jari-jari sebesar 0,4415 m
diperoleh sudut rata-rata sebesar 0,1256o rad. Untuk beban 0,05 kg diperoleh
lima sudut secara berturut-turut 23o,23o, 24o,24o dan 24o sehingga diperoleh
sudut rata-rata sebesar 0,4086o rad. Untuk beban 0,01 kg diperoleh lima sudut
secara berturut-turut 61o,62o, 62o,62o dan 62o sehingga diperoleh sudut rata-
semakin besar beban yang digunakan maka semakin besar pula sudut atau
38
270ountuk 3 kali osilasi percobaan diperoleh waktu rata-rata sebesar
diperoleh bervariasi hal ini disebabkan kecepatan yang tidak konstan pada
saat memutar kepala alat momen inersia aparatus. Perlakuan ketiga yaitu
empat macam benda tegar yaitu silinder, kerucut, piringan dan bola. Untuk
silinder diperoleh data pengamatan yaitu dengan massa 0,495 kg dan jari-jari
dan periodenya yaitu 1,053 s. Begitu pula dengan kerucut dengan cara yang
sebesar 1,6050667 s. Dan untuk bola diperoleh waktu rata-rata sebesar 3.1404
semakin besar massa yang berada pada benda tegar maka periode atau waktu
semakin lama.
massa 0,02 kg, 0,05 kg, dan 0,1 kg diperoleh berturut-turut nilai gayasebesar
0,196 N, 0,49 N dan 0,98 N. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
massa yang diberikan maka semakin besar pula gaya yang diperoleh.
Selanjutnya momen gaya dari massa 0,02 kg, 0,05 kg dan 0,1 kg diperoleh
39
berturut-turut sebesar 0,043267 Nm, 0,1081675 Nm, dan 0,216335 Nm. Dari
data tersebut diketahui bahwa semakin besar gaya yang diberikan dan jari-jari
yang berada pada beban tersebut maka semakin besar momen gaya yang
diperoleh. Setelah memperoleh nilai gaya dan momen gaya maka dapat
dihasilkan konstanta pegas spiral. Pada massa 0,02 kg, 0,05 kg dan 0,1 kg
semakin kecil konstanta pegas spiral pada alat momen inersia. Hal ini
disebabkan gaya, momen gaya dan sudut atau simpangan rata-rata pada
momen gaya menunjukkan bahwa semakin besar simpangan atau sudut rata-
rata yang diberikan, maka semakin besar pula momen gaya yang diperoleh.
momen inersia berbagai benda tegar dilakukan secara teori dan praktek.
Secara teori diperoleh momen inersia silinder, kerucut, piringan, dan bola
40
inersia pada silinder, kerucut, piringan dan bola secara berturut-turut adalah
massa yang berada pada beberapa benda tegar, maka semakin besar pula
tegar baik secara teori dan praktek maka dapat ditentukan jari-jari girasi
benda tersebut. Jari jari girasi pada silinder, kerucut, piringan, dan bola secara
pada jari-jari girasi yang diperoleh. Dan yang terakhir yaitu menentukan
kesalahan relatif untuk silinder, kerucut, piringan dan bola pejal secara
diperoleh.
momen inersia pada benda tegar secara teori dan praktek berbeda. Hal ini
terjadi karena yang mempengaruhi momen inersia bukan hanya massa benda
dan jari-jarinya tetapi juga simpangan, percepatan gravitasi bumi dan waktu
rotasinya. Dimana semakin besar massa dan jari-jari benda maka momen
inersianya akan semakin besar pula. Untuk jari-jari girasi, momen inersia
41
akan mempengaruhi besar kecilnya jari-jari girasi dimana semakin besar
42