FISIKA DASAR 1
KINEMATIKA PARTIKEL
OLEH :
KELOMPOK 2
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat
rahmat dan taufik-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul KINEMATIKA PARTIKEL tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam tidak lupa kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberikan syafaat bagi kita membimbing dari
zaman kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Kami sadar dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk perbaikan pada pembuatan makalah selanjutnya, kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun kepada para pembaca karena dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinematika merupakan cabang dari fisika yang disebut mekanika, yakni studi
tentang gaya-gaya dan pengaruhnya pada suatu benda. Mekanika dibagi menjadi 2
cabang yakni kinematika yang khusus mempelajari gerak benda, dan dinamika
yang khusus mempelajari bagaimana suatu benda bergerak dibawah pengaruh
gaya-gaya.
Pemahaman tentang gerak sangat diperlukan, disamping merupakan bagian
terdekat dari kehidupan kita, konsep gerak memiliki aplikasi yang cukup luas
mulai dari mesin, grafik komputer, peluncuran satelit, dan wahana angkasa,
bahkan sampai molekul-molekul gas dan zat cair.
Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak
tanpa memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut. Bila gaya
penggerak ikut diperhatikan maka apa yang dipelajari merupakan bagian dari
dinamika.
Salah satu tujuan ilmu fisika adalah untuk mempelajari gerak objek-objek,
seberapa cepat objek bergerak misalnya dan seberapa jauh objek bergerak dalam
jangka waktu tertentu. Para insinyur NASCAR (National Assosiaation For Stock
Car Auto Racing) sangat fanatic terhadap aspek fisika yang satu ini karena sangat
menentukan kinerja mobil mereka sebelum dan selama balapan. Ahli geologi
menggunakan aspek fisika ini untuk mengukur gerak lempeng tektonik dan
memperkirakan terjadinya gempa.Peneliti medis membutuhkan aspek fisika ini
untuk memetakan aliran darah dalam tubuh pasien ketika mendiagnosis pembuluh
darah yang ditutup sebagian, dan seorang pengendara mobil menggunakannya
4
untuk menentukan bagaimana agar perlambatan kendaraannya cukup ketika
detector radarnya mengindikasikan kehadiran radar polisi.
Bumi dan semua yang berada didalamnya, bergerak. Bahkan sesuatu yang
sepertinya diam, seperti jalan bergerak sesuai dengan rotasi bumi, orbit bumi
mengelilingi bumi, orbit matahari mengelilingi pusat bima sakti, dan perpindahan
galaksi relatif terhadap galaksi yang lain. Klasifikasi dan perbandingan gerak
disebut kinematika.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
4. Untuk mengetahui apa itu kecepatan rata-rata dan laju rata-rata
5. Untuk mengetahui pengertian kecepatan sesaat
6. Untuk mengetahui cara menghitung kejuan sesaat
7. Untuk mengetahui pengertian percepatan
8. Untuk mengetahui cara menghitung percepataan
9. Untuk mengetahui pengertian gerak peluru
10. Untuk mengetahui jenis-jenis gerak peluru dan bagaimana cara
mengetahui gerak peluru
D. Manfaat Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Kinematika merupakan cabang dari fisika yang disebut mekanika, yakni studi
tentang gaya-gaya dan pengaruhnya pada suatu benda. Mekanika dibagi menjadi 2
cabang yakni kinematika yang khusus mempelajari gerak benda, dan dinamika
yang khusus mempelajari bagaimana suatu benda bergerak dibawah pengaruh
gaya-gaya.
Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Prancis A.M. Ampere
Cinematique yang ia ambil dari Yunani Kuno Kivnua, Kinema (Gerak),
diturunkaan dari KLCE V, Kinein.
Pemahaman tentang gerak sangat diperlukan, disamping merupakan bagian
terdekat dari kehidupan kita, konsep gerak memiliki aplikasi yang cukup luas
mulai dari mesin, grafik komputer, peluncuran satelit, dan wahana angkasa,
bahkan sampai molekul-molekul gas dan zat cair.
Partikeladalah benda dengan ukuran yang sangat kecil.Partikel merupakan
suatu pendekatan/model dari benda yang diamati.Pendekatan benda sebagai
partikel dapat dilakukan bila benda melakukan gerak translasi murni.Kinematika
partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak suatu partikel.
7
seperti sumbu x pada gambar 2-1.Arah positif dari sumbu tersebut adalah arah
peningkatan jumlah (koordinat), yaitu kea rah kanan pada gambar 2-1.Arah
sebaliknya merupakan arah negatif.
Gambar 2-1.
= 2 -1 gambar 2-1
8
positif. Tetapi bila partikel bergerak dari 1 = 5 m ke 2 = 1 m, maka x = (1 m)
(5 m) = -4 m. hasil negative menunjukkan pergerakan dalam arah negatif.
Tanda positif untuk perpindahan tidak harus ditunjukan, tetapi tanda negatif
harus selalu ditunjukan.Bila mengabaikan tanda (yang berarti juga mengabai arah)
perpindahan, kita hanya mengetahui magnitude (atau nilai absolut) dari
perpindahan tersebut. Contohnya, perpindahan dari x = -4 m memiliki
magnitudo 4 m.
9
Istilah kecepatan dan laju sering dipertukarkan dalam bahasa sehari-
hari.Tetapi dalam fisika kita membuat perbedaan diantara keduanya.Laju
adalah sebuah bilangan positif, dengan satuan. Kecepatan, dipihak lain
digunakan untuk menyatakan baik besar (nilai numerik) mengenai seberapa
cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya. Ada perbedaan kedua
antara laju dan kecepatan yaitu, kecepatan rata-rata didefinisikan dalam
hubungannya dengan perpindahan, dan bukan dalam jarak total yang
ditempuh.
=
Laju rata-rata dan kecepatan rata-rata sering memiliki besar yang sama,
tetapi kadang-kadang tidak. Sebagai contoh dimana seseorang berjalan 70 m
ke timur dan 30 m ke barat. Jarak total yang ditempuh adalah 70 m + 30 m =
100 m, tetapi besar perpindahan adalah 40 m. misalkan perjalanan ini
memerlukan waktu 70 s. laju rata adalah :
100
= = 1,4 /
70
10
Perhatikan bahwa jika 2 lebih kecil dari 1 benda bergerak ke kiri, berarti
= 2 1 lebih kecil dari nol. Tambah perpindahan, dan berarti juga tanda
kecepatan, menunjukkan arah kecepatan rata-rata positif untuk benda yang
bergerak ke kanan sepanjang sumbu x dan negatif jika benda tersebut bergerak
ke kiri. Arah kecepatan selalu sama dengan arah perpindahan.
Contoh Soal :
Penyelesaian :
19,5
= = = -6, 50 m/s
3,00
11
Penyelesaian :
Kita ingin mencari jarak yang ditempuh, maka kita maka
menggunakan persamaan 2-2 dengan mengganggap sebagai jarak
sebagai laju rata-rata, dan menuliskan kembali persamaan tersebut
menjadi
Contoh soal:
12
1. gambar 2-6a adalah plot x(t) untuk sebuah evelator yang awalnya
diam, kemudian bergerak keatas (yang kita amabil sebagai arah positif
x), dan berhenti. Buatlah plot v(t).
PENYELESAIAN: ide kunci disini adalah kita dapat memperoleh
kecepatan pada waktu tertentu dari kemiringan kurva x(t), yang berarti
juga kecepatan, bernilai 0 pada interval waktu 0 sampai 1 detik dan setelah
9 detik, karena elevatornya diam. Selama interval bc, kemiringannya
konstan dan tidak nol, maka pada saat itu elevator bergerak dengan
kecepatan tetap. Kita dapat menghitung kemiringan x(t0 dengan:
24 4,0
=v= = +4,0 m/s
8,0 3,0
13
PENYELESAIAN: untuk menyederhanakan, satuan dihilangkan dari
pers 2-5, tetapi anda dapat memasukannya, jika anda suka, dengan
mengubah koefisiennya menjadi 7,8 m, 9,2 m/s dan -2,1 m/ 3 . Ide
kunci disini bahwa kecepatan merupakan turunan pertama (terhadap
waktu) dari fungsi posisi x(t). maka, dapat kita tulis
V= = (7,8 + 9,2 t 2,1 3
Yang menjadi:
V = 0 + 9,2 (3)(2,1) 2 = 9,2 - 6,3 2
Pada t = 3,5 s
V = 9,2 (6,3)(3,5)2 = -68 m/s (jawaban)
Pada t = 3,5 s, partikel bergerak ke arah x negatif (lihat tanda negatif)
dengan kecepatan 68 m/s. karena kuantitas t muncul pada persamaan
2-6, kecepatan v bergantung pada t dan nilai v akan terus berubah.
H. Percepatan
Percepatan rata-rata =
14
percepatan juga merupaka vector, tetapi untuk gerak satu dimensi, kita hanya
perlu menggunakan tanda plus atau minus untuk menunjukkan arah relative
terhadap sitem koordinat yang dipakai.
A =lim lim
Disini v menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan selama selang
waktu t yang sangat pendek.
Contoh 2-3
ini dibaca lima belas kilometer per jam per sekon dan berarti bahwa, rata-rata,
kecepatan berubah sebesar 15 km/jam setiap sekonnya. Yaitu,dengan menganggap
percepatan konstan, selama sekon pertama kecepatan mobil naik dari nol samapai
15 km/jam. Selama sekon kedua, percepatannya naik sebesar 15 km/jam
kemudian naik lagi menjadi 30 km/jam, dan seterusnya, gamabar 2-9 (tentu saja,
jika percepatan sesaat tidak konstan, angka-angka ini bisa berbeda).
Gambar 2-9 contoh 2-3. Mobil digambarkan pada waktu start dengan v1 = 0 dan t1
= 0. Kemudian di tunjukan 3 kali lagi, pada t = 1,0 s, t = 2,0 s, dan t 2 = 5,0 s. kita
anggap percepatan konstan dan samadengan 15 km/jam/s. panjang tiap-tiap panah
15
mewakili besar kecepatan pada saat itu. Vector percepatan digambarkan dengan
tanda tangan pada gambar paling atas.Dan pada gambar dibawahnya tanda panah
menyatakan kecepatan.
Kita hamper selalu menulis satuan satuan ini sebagai m/s2, sebagai mana
dilakukan disini,dan bukan m/s/s. hal ini dimungkinkan karena
Berdasarkan perhitungan diatas, kecepatan pada contoh 2-3 (Gb. 2-9) berubah
rata-rata 4,2 m/s setiap sekon, yang mencapai total perubahan sebesar 21 m/s
setelah 5,0 s.
Contoh 2-5
Sebuah mobil bergerak ke kanan sepanjang jalan bebas hambatan yang lurus,
yang kita anggap sebagaisumbu x positif (GB. 2-10), dan si pengemudi menginjak
rem. Jika kecepatan awal adalah 1 = 15,0 m/s dan diperlukan waktu 5,0 s untuk
memperlambat kecepatan sampai 2 = 5,0 m/s, berapa percepatan rata-rata mobil
tersebut?
5,0 /15,0 /
= = -2.o m/ 2 .
5,0
Tanda negative muncul karena kecepatan akhir lebih kecil dari kecepatan awal.
Dalam hal ini arah percepatan ke kiri (arah x negatif) walaupun kecepatan selalu
menunjuk ke kanan. Kita katakana bahwa percepatan adalah 2,0 m/ 2 ke kiri.
16
Ketika sebuah benda melambat, kadang-kadang kita katakana benda tersebut
mengalami perlambatan. Tetapi hati-hati bila benda mengalami perlampatan tidak
berarti bahwa percepatannya harus negative. Untuk sebuah banda yang bergerak
ke kana sepanjang sumbu x positif dan melambat (seperti pada GB. 2-10),
percepatannya negative. Tetapi mobil yang sama jika bergerak ke kiri
(memperkecil x) dan melambat memiliki percepatan yang positif yang menunjuk
ke kanan, seperti yang ditunjukkan pada GB. 2-11. Kita mendapat perlembatan
jika percepatan dan kecepatan menunjuk ke arah yang berlawanan.
17
18