Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kelompok

FISIKA DASAR 1

KINEMATIKA PARTIKEL

OLEH :

KELOMPOK 2

NAMA NIM KELAS


DELSY FITRIYAWATI A1K117005 REGULER
ADAM MAULANA A1K117002 REGULER
KARMILA SARI A1K117013 REGULER
JAFIR A1K117011 REGULER
I GUSTI NGURAH PUTU SUTAMAARI A1K117008 REGULER

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat
rahmat dan taufik-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul KINEMATIKA PARTIKEL tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam tidak lupa kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberikan syafaat bagi kita membimbing dari
zaman kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Kami sadar dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk perbaikan pada pembuatan makalah selanjutnya, kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun kepada para pembaca karena dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing dan


segenap teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun tenaga
guna penyelesaian makalah ini.

Akhir kata kami selaku penulis makalah ini mengucapkan permohonan


maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulis makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kendari, 4 Oktober 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kinematika merupakan cabang dari fisika yang disebut mekanika, yakni studi
tentang gaya-gaya dan pengaruhnya pada suatu benda. Mekanika dibagi menjadi 2
cabang yakni kinematika yang khusus mempelajari gerak benda, dan dinamika
yang khusus mempelajari bagaimana suatu benda bergerak dibawah pengaruh
gaya-gaya.
Pemahaman tentang gerak sangat diperlukan, disamping merupakan bagian
terdekat dari kehidupan kita, konsep gerak memiliki aplikasi yang cukup luas
mulai dari mesin, grafik komputer, peluncuran satelit, dan wahana angkasa,
bahkan sampai molekul-molekul gas dan zat cair.
Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak
tanpa memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut. Bila gaya
penggerak ikut diperhatikan maka apa yang dipelajari merupakan bagian dari
dinamika.

Partikeladalah benda dengan ukuran yang sangat kecil.Partikel merupakan suatu


pendekatan/model dari benda yang diamati.Pendekatan benda sebagai partikel dapat
dilakukan bila benda melakukan gerak translasi murni.

Salah satu tujuan ilmu fisika adalah untuk mempelajari gerak objek-objek,
seberapa cepat objek bergerak misalnya dan seberapa jauh objek bergerak dalam
jangka waktu tertentu. Para insinyur NASCAR (National Assosiaation For Stock
Car Auto Racing) sangat fanatic terhadap aspek fisika yang satu ini karena sangat
menentukan kinerja mobil mereka sebelum dan selama balapan. Ahli geologi
menggunakan aspek fisika ini untuk mengukur gerak lempeng tektonik dan
memperkirakan terjadinya gempa.Peneliti medis membutuhkan aspek fisika ini
untuk memetakan aliran darah dalam tubuh pasien ketika mendiagnosis pembuluh
darah yang ditutup sebagian, dan seorang pengendara mobil menggunakannya

4
untuk menentukan bagaimana agar perlambatan kendaraannya cukup ketika
detector radarnya mengindikasikan kehadiran radar polisi.

Bumi dan semua yang berada didalamnya, bergerak. Bahkan sesuatu yang
sepertinya diam, seperti jalan bergerak sesuai dengan rotasi bumi, orbit bumi
mengelilingi bumi, orbit matahari mengelilingi pusat bima sakti, dan perpindahan
galaksi relatif terhadap galaksi yang lain. Klasifikasi dan perbandingan gerak
disebut kinematika.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :


1. Apa yang dimaksud dengan kinematika partikel ?
2. Apa yang dimaksud dengan gerak lurus ?
3. Apa itu posisi dan perpindahan ?
4. Apa itu kecepatan rata-rata dan laju rata-rata?
5. Apa yang dimaksud dengan kelajuan sesaat ?
6. Bagaimana cara menghitung kejuan sesaat ?
7. Apa yang dimaksud dengan percepatan ?
8. Bagaimana cara menghitung percepataan ?
9. Apa yang dimaksud dengan gerak peluru ?
10. Apa jenis-jenis gerak peluru dan bagaimana cara mengetahui gerak peluru
?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kinematika partikel
2. Untuk mengetahui yang maksud dengan gerak lurus
3. Untuk mengetahui apa itu posisi dan perpindahan

5
4. Untuk mengetahui apa itu kecepatan rata-rata dan laju rata-rata
5. Untuk mengetahui pengertian kecepatan sesaat
6. Untuk mengetahui cara menghitung kejuan sesaat
7. Untuk mengetahui pengertian percepatan
8. Untuk mengetahui cara menghitung percepataan
9. Untuk mengetahui pengertian gerak peluru
10. Untuk mengetahui jenis-jenis gerak peluru dan bagaimana cara
mengetahui gerak peluru

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:


1. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan kinematika partikel
2. Dapat mengetahui yang maksud dengan gerak lurus
3. Dapat mengetahui posisi dan perpindahan
4. Dapat mengetahui kecepatan rata-rata dan laju rata-rata
5. Dapat mengetahui pengertian kelajuan sesaat
6. Dapat mengetahui cara menghitung kelajuan sesaat
7. Dapat mengetahui pengertian percepatan
8. Dapat mengetahui cara menghitung percepataan
9. Dapat mengetahui pengertian gerak peluru
10. Dapat mengetahui jenis-jenis gerak peluru dan bagaimana cara mengetahui
gerak peluru

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kinematika Partikel

Kinematika merupakan cabang dari fisika yang disebut mekanika, yakni studi
tentang gaya-gaya dan pengaruhnya pada suatu benda. Mekanika dibagi menjadi 2
cabang yakni kinematika yang khusus mempelajari gerak benda, dan dinamika
yang khusus mempelajari bagaimana suatu benda bergerak dibawah pengaruh
gaya-gaya.
Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Prancis A.M. Ampere
Cinematique yang ia ambil dari Yunani Kuno Kivnua, Kinema (Gerak),
diturunkaan dari KLCE V, Kinein.
Pemahaman tentang gerak sangat diperlukan, disamping merupakan bagian
terdekat dari kehidupan kita, konsep gerak memiliki aplikasi yang cukup luas
mulai dari mesin, grafik komputer, peluncuran satelit, dan wahana angkasa,
bahkan sampai molekul-molekul gas dan zat cair.
Partikeladalah benda dengan ukuran yang sangat kecil.Partikel merupakan
suatu pendekatan/model dari benda yang diamati.Pendekatan benda sebagai
partikel dapat dilakukan bila benda melakukan gerak translasi murni.Kinematika
partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak suatu partikel.

B. Pengertian Gerak Lurus

C. Posisi dan Perpindahan

Melokasikan suatu objek berarti mencari tahu posisinya relative terhadap


suatu titik rujukan, biasanya titik asal (origin atau titik nol) dari suatu sumbu,

7
seperti sumbu x pada gambar 2-1.Arah positif dari sumbu tersebut adalah arah
peningkatan jumlah (koordinat), yaitu kea rah kanan pada gambar 2-1.Arah
sebaliknya merupakan arah negatif.

Gambar 2-1.

Gambar 2-1.Posisi ditentukan pada sumbuh yang ditandai dalam


satuan panjang (di sini meter) dan diperpanjang dalam arah
bertolak belakang.Nama sumbu, dalam hal ini x, selalu disebelah
kanan (sisi positif) titik asal.

= 2 -1 gambar 2-1

Sebagai contoh, sebuah partikel berada pada x = 5 m, berarti partikel tersebut


berada sejauh 5 m diarah positif dari titik asal. Seandainya terletak x = -5 m,
lokasi partikel tersebut akan sama jauhnya dari titik asal tetapi pada arah yang
berlawanan. Pada garis sumbuh, koordinat -5 m lebih kecil dari pada koordinat -1
m, dan keduannya lebih kecil daripada koordinat +5 m. tanda plus untuk koordinat
tidak perlu dituliskan, tetapi tanda negatif harus selalu di tulis.

Perubahan dari posisi 1 ke posisi lain 2 disebut perpindahan x, dimana


(simbol , huruf besar Yunani untuk delta, menunjukkan perubahan kuantitas
(besaran), dan berarti nilai akhir suatu kuantitas di kurangi nilai awalnya). Ketika
angka-angka untuk nilai posisi 1 dan 2 pada gambar 2-1 dimasukkan,
perpindahan pada arah positif (ke kanan pada gambar 2-1) selalu bernilai positif
dan perpindahan kearah sebaliknya (kekiri pada gambar 2-1) selalu bernilai
negatif. Contohnya, bila partikel bergerak dari 1 = 5 m ke 2 = 12 m, maka x =
(12 m)-(5 m) = +7 m. hasil positif menunjukkan bahwa pergerakan dalam arah

8
positif. Tetapi bila partikel bergerak dari 1 = 5 m ke 2 = 1 m, maka x = (1 m)
(5 m) = -4 m. hasil negative menunjukkan pergerakan dalam arah negatif.

Nilai mater sesungguhnya yang ditempuh suatu perjalanan menjadi tidak


relevan; per pindahan hanya melibatkan posisi awal dan akhir. Contohnya, bila
suatu partikel bergerak dari = 5 m ke = 200 m dan kembali lagi ke = 5 m,
perpindahan dari titik akhir adalah x = (5 m) (5m) = 0.

Tanda positif untuk perpindahan tidak harus ditunjukan, tetapi tanda negatif
harus selalu ditunjukan.Bila mengabaikan tanda (yang berarti juga mengabai arah)
perpindahan, kita hanya mengetahui magnitude (atau nilai absolut) dari
perpindahan tersebut. Contohnya, perpindahan dari x = -4 m memiliki
magnitudo 4 m.

Perpindahan adalahcontoh dari besaran vector (vector quantity), yaitu


besaran yang memiliki arah dan magnitudo. Perpindahan memiliki dua sifat : (1)
magnitudo, adalah jarak (seperti berapa meter) antara posisi awal dan akhir. (2)
arah, dari posisi awal keposisi akhir, dapat ditunjukan dari tanda plus atau negatif
apabila gerak ada disepanjang sumbu tunggal.

D. Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata


Aspek yang paling nyata dari gerak benda adalah seberapa cepat benda
tersebut bergerak laju atau kecepatannya.
Istilah laju menyatakan seberapa jauh sebuah benda berjalan dalam suatu
selang waktu tertentu.Jika sebuah mobil menempuh 24 kilometer (km) dalam
3 jam, kita katakan bahwa laju rata-ratanya adalah 80 km/jam. Secara umum,
laju rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang di tempuh
sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak
tersebut

=

9
Istilah kecepatan dan laju sering dipertukarkan dalam bahasa sehari-
hari.Tetapi dalam fisika kita membuat perbedaan diantara keduanya.Laju
adalah sebuah bilangan positif, dengan satuan. Kecepatan, dipihak lain
digunakan untuk menyatakan baik besar (nilai numerik) mengenai seberapa
cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya. Ada perbedaan kedua
antara laju dan kecepatan yaitu, kecepatan rata-rata didefinisikan dalam
hubungannya dengan perpindahan, dan bukan dalam jarak total yang
ditempuh.

=

Laju rata-rata dan kecepatan rata-rata sering memiliki besar yang sama,
tetapi kadang-kadang tidak. Sebagai contoh dimana seseorang berjalan 70 m
ke timur dan 30 m ke barat. Jarak total yang ditempuh adalah 70 m + 30 m =
100 m, tetapi besar perpindahan adalah 40 m. misalkan perjalanan ini
memerlukan waktu 70 s. laju rata adalah :
100
= = 1,4 /
70

di lain pihak, besar kecepatan rata-rata adalah :


40
= = 0,57 /
70

Untuk membahas gerak satu dimensi sebuah benda pada umumnya,


misalkan pada satu titik waktu, katakanlah 1 , benda berapa pada sumbu x
dititik 1 pada sistem koordinat, dan beberapa waktu kemudian, pada waktu 2
berada pada titik 2 . Waktu yang diperlukan adalah 2 1, dan selama selang
waktu ini perpindahan benda itu adalah x = 2 1 . Dengan demikian,
kecepatan rata-rata yang didefinisikan sebagai berpindahan dibagi waktu yang
diperlukan, dapat dituliskan :
2 1
= =
2 1
Dimana adalah kecepatan dan garis ( ) diatas adalah symbol standar
yang berarti rata-rata.

10
Perhatikan bahwa jika 2 lebih kecil dari 1 benda bergerak ke kiri, berarti
= 2 1 lebih kecil dari nol. Tambah perpindahan, dan berarti juga tanda
kecepatan, menunjukkan arah kecepatan rata-rata positif untuk benda yang
bergerak ke kanan sepanjang sumbu x dan negatif jika benda tersebut bergerak
ke kiri. Arah kecepatan selalu sama dengan arah perpindahan.

Contoh Soal :

1) Posisi seorang pelari sebagai fungsi waktu digambarkan sepanjang sumbu x


dari suatu system koordinat. Selama selang waktu 3,00 s, posisi pelari
berubah dari 1 = 50,0 m menjadi 2 = 30,5 m, sebagai mana
ditunjukan pada gambar 2-7. Berapa kecepatan rata-rata pelari
tersebut ?

Penyelesaian :

Kecepatan rata-rataadalah perpindahan dibagi waktu yan diperlukan.


Perpindahannya adalah = 2 1 = 30,5 m 50,0 m. selang waktu
adalah t = 3,00 sekon. Dengan demikian kecepatan rata-rata adalah

19,5
= = = -6, 50 m/s
3,00

perpindahan dan kecepatan rata-rata benda negatif, yang


memberitahu kita (jika kita belum tau) pahwa pelari tersebut
berbelok ke kiri sepanjang sumbu x, sebagaimana ditunjukan pada
tanda panah pada gambar 2-7. Dengan demikian kita mengatakan
kecepatan rata-rata pelari tersebut adalah 6,50 m/s ke kiri.

2) Berapa jarak yang ditempuh seorang pengendara sepeda dalam 2,5


jam sepanjang jalan yang lurusjika laju rata-ratanya adalah 18
km/jam

11
Penyelesaian :
Kita ingin mencari jarak yang ditempuh, maka kita maka
menggunakan persamaan 2-2 dengan mengganggap sebagai jarak
sebagai laju rata-rata, dan menuliskan kembali persamaan tersebut
menjadi

= t = (18 km/jam) (2,5 jam) = 45 km

G. KECEPATAN DAN KELAJUAN SESAAT


Kecepatan pada interval waktu sesaat diperoleh dari kecepatan
rata-rata denga memperkecil interval waktu mendekati nilai 0. Denga
mengecilnya nilai , kecepatan rata-rata akan menjadi nilai limit, dimana
kecepatan pada di interval waktu sesaat tersebut menjadi:

Persamaan di atas memperlihatkan dua fitur dari kecepatan sesaat v.


pertama, v adalah kecepatan dimana posisi x partikel berubah pada interval
waktu sesaat. Kecepatan adalah besar vector, oleh karenanya memiliki
hubungan dengan arah.
Laju adalah magnitude kecepatan, artinya laju adalah kecepatan
yang telah dihilangkan indikasi arahnya, baik itu dengan kata-kata atau
melalui tanda aljabar. (peringatan laju dan laju rata-rata bias jadi jauh
berbeda). Kecepatan +5 m/s dan -5 m/s, keduanya memiliki laju 5 m/s.
spidometer di suatu mobil mengukur laju, bukan kecepatan (spidometer
tidak dapat menentukan arah).

Contoh soal:

12
1. gambar 2-6a adalah plot x(t) untuk sebuah evelator yang awalnya
diam, kemudian bergerak keatas (yang kita amabil sebagai arah positif
x), dan berhenti. Buatlah plot v(t).
PENYELESAIAN: ide kunci disini adalah kita dapat memperoleh
kecepatan pada waktu tertentu dari kemiringan kurva x(t), yang berarti
juga kecepatan, bernilai 0 pada interval waktu 0 sampai 1 detik dan setelah
9 detik, karena elevatornya diam. Selama interval bc, kemiringannya
konstan dan tidak nol, maka pada saat itu elevator bergerak dengan
kecepatan tetap. Kita dapat menghitung kemiringan x(t0 dengan:

24 4,0
=v= = +4,0 m/s
8,0 3,0

Tanda positif elevator bergerak pada arah x positif. Pada interval-interval


ini (di mana v = 0 dan = 4 m/s) di plot pada gambar 2-6b. sebagai
tambahan, ketika elevator mulai bergerak dan ketika kemudian
memprlambat pergerakannya untuk berhenti, nilai v bervariasi seperti yang
ditunjukkan interval waktu 1-3 detik dan 8-9 detik. Jadi pada gambar 2-6b
adalah plot yang di butuhkan. ( gambar 2-6c dibutuhkan untuk subbab 2-
6).
Grafik v(t) yang diberikan seperti pada gambar 2-6b, dapat kita kerjakan
terbalik untuk mendapatkan grafik x(t) (gambar 2-6a). akan tetapi, kita
tidak dapat mengetahui nilai x sebenarnya untuk berbagai waktu, Karena
grafik v(t) hanya menunjukan perubahan nilai x. untuk mendapatkan
perubahan nilai x pada interval waktu tertentu, kita harus menghitung luas
kurva di bawah grafik v(t) selama interval waktu tersebut. Misalnya,
selama interval waktu 3-8 detik, ketiks elevator bergerak denga kecepatan
4,0 m/s, perubahan pada x adalah
2. posisi dari partikel yang bergerak sepanjang sumbu x diberikan oleh
persamaan berikut.
X = 7,8 + 9,2 t 2,1 3 (2-5)
Dengan x dalam meter dan t dalam detik. Berapa kecepatan partikel
tersebut pada t = 3,5 s?

13
PENYELESAIAN: untuk menyederhanakan, satuan dihilangkan dari
pers 2-5, tetapi anda dapat memasukannya, jika anda suka, dengan
mengubah koefisiennya menjadi 7,8 m, 9,2 m/s dan -2,1 m/ 3 . Ide
kunci disini bahwa kecepatan merupakan turunan pertama (terhadap
waktu) dari fungsi posisi x(t). maka, dapat kita tulis

V= = (7,8 + 9,2 t 2,1 3

Yang menjadi:
V = 0 + 9,2 (3)(2,1) 2 = 9,2 - 6,3 2
Pada t = 3,5 s
V = 9,2 (6,3)(3,5)2 = -68 m/s (jawaban)
Pada t = 3,5 s, partikel bergerak ke arah x negatif (lihat tanda negatif)
dengan kecepatan 68 m/s. karena kuantitas t muncul pada persamaan
2-6, kecepatan v bergantung pada t dan nilai v akan terus berubah.

H. Percepatan

Benda yang kecepatannya berubah dikatakan mengalami percepatan.Sebuah


mobil yang besar kecepatannya naik dari nol sampai 80 km/jam berarti
dipercepat.Jika satu mobil dapat mengalami perubahan kecepatan seperti ini
dalam waktu yang lebih cepat dari mobil lainnya, dikatakan bahwa mobil tersebut
mendapat percepatan yang lebih besar.Dengan demikian, percepatan menyatakan
seberapa cepat kecepatan sebuah benda berubah. Percepatan dapat didefenisikan
sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan in :


Percepatan rata-rata =

Dalam symbol-simbol, percepatan rata-rata selama selang waktu t = t2-t1pada


waktu kecepatan berubah v = v2-v1, di defenisikan sebagai

14
percepatan juga merupaka vector, tetapi untuk gerak satu dimensi, kita hanya
perlu menggunakan tanda plus atau minus untuk menunjukkan arah relative
terhadap sitem koordinat yang dipakai.

Percepatan sesaat, a, dapat didefenisikan dengan analogi terhadap


kecepatan sesaat, untuk suatu saat tertentu.

A =lim lim

Disini v menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan selama selang
waktu t yang sangat pendek.

Contoh 2-3

Percepatan rata-rata. Sebuah mobil mengalami percepatan sepanjang jalan yang


lurus dari keadaan diam sampai kecepatan 75 km/jam dalam waktu 5,0 s, Gb. 2-9.
Berapa besar percepatan rata ratanya?

PENYELESAIANMobil tersebut mulai dari keadaan diam, berarti v1 = 0.


Kecepatan akhir v2 = 75 km/jam dalam v2 = 75 km/jam. Dari persamaan 2-4,
percepatan rata-rata adalah

ini dibaca lima belas kilometer per jam per sekon dan berarti bahwa, rata-rata,
kecepatan berubah sebesar 15 km/jam setiap sekonnya. Yaitu,dengan menganggap
percepatan konstan, selama sekon pertama kecepatan mobil naik dari nol samapai
15 km/jam. Selama sekon kedua, percepatannya naik sebesar 15 km/jam
kemudian naik lagi menjadi 30 km/jam, dan seterusnya, gamabar 2-9 (tentu saja,
jika percepatan sesaat tidak konstan, angka-angka ini bisa berbeda).

Gambar 2-9 contoh 2-3. Mobil digambarkan pada waktu start dengan v1 = 0 dan t1
= 0. Kemudian di tunjukan 3 kali lagi, pada t = 1,0 s, t = 2,0 s, dan t 2 = 5,0 s. kita
anggap percepatan konstan dan samadengan 15 km/jam/s. panjang tiap-tiap panah

15
mewakili besar kecepatan pada saat itu. Vector percepatan digambarkan dengan
tanda tangan pada gambar paling atas.Dan pada gambar dibawahnya tanda panah
menyatakan kecepatan.

Kemudian kita dapatkan

Kita hamper selalu menulis satuan satuan ini sebagai m/s2, sebagai mana
dilakukan disini,dan bukan m/s/s. hal ini dimungkinkan karena

Berdasarkan perhitungan diatas, kecepatan pada contoh 2-3 (Gb. 2-9) berubah
rata-rata 4,2 m/s setiap sekon, yang mencapai total perubahan sebesar 21 m/s
setelah 5,0 s.

Contoh 2-5

Sebuah mobil bergerak ke kanan sepanjang jalan bebas hambatan yang lurus,
yang kita anggap sebagaisumbu x positif (GB. 2-10), dan si pengemudi menginjak
rem. Jika kecepatan awal adalah 1 = 15,0 m/s dan diperlukan waktu 5,0 s untuk
memperlambat kecepatan sampai 2 = 5,0 m/s, berapa percepatan rata-rata mobil
tersebut?

PENYELESAIAN: percepatan rata-rata sama dengan perubahan kecepatan dibagi


waktu yang diperlukan. Mari kita tentukan waktu awal 1 = 0, maka 2 = 5,0 s.
(perhatikan bahwa pilihan 1 = 0 tidak mempengaruhi perhitungan karena hanya
= 2 -1 .

5,0 /15,0 /
= = -2.o m/ 2 .
5,0

Tanda negative muncul karena kecepatan akhir lebih kecil dari kecepatan awal.
Dalam hal ini arah percepatan ke kiri (arah x negatif) walaupun kecepatan selalu
menunjuk ke kanan. Kita katakana bahwa percepatan adalah 2,0 m/ 2 ke kiri.

16
Ketika sebuah benda melambat, kadang-kadang kita katakana benda tersebut
mengalami perlambatan. Tetapi hati-hati bila benda mengalami perlampatan tidak
berarti bahwa percepatannya harus negative. Untuk sebuah banda yang bergerak
ke kana sepanjang sumbu x positif dan melambat (seperti pada GB. 2-10),
percepatannya negative. Tetapi mobil yang sama jika bergerak ke kiri
(memperkecil x) dan melambat memiliki percepatan yang positif yang menunjuk
ke kanan, seperti yang ditunjukkan pada GB. 2-11. Kita mendapat perlembatan
jika percepatan dan kecepatan menunjuk ke arah yang berlawanan.

17
18

Anda mungkin juga menyukai