Anda di halaman 1dari 8

Tugas Laporan II

MATA KULIAH PENGINDRAAN JAUH


Identifikasi Karakteristik Citra Dengan Membaca Metadata

OLEH:

ANDRI

A1P119021

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
A. PENDAHULUAN
Pengindraan jauh kini mejadi salah satu ilmu dan teknologi yang dapat
diandalkan dalam berbagai disiplin keilmuan. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, pengindraan jauh tidak hanya digunakan dalam lingkup
geografi semata karena diyakini bahwa informassi geografi sangat penting dalam
menunjukkan sumberdaya alam dan fenomena spasial.
Data citra pengindraan jauh yang digunakan oleh berbagai pihak perlu dilakukan
proses awal (pra-pengolahan/ preprocessing) untuk menunjang kualitas citra sehingga
dapat menghasilkan keluaran yang baik karena citra yang diperoleh melalui perekaman
sensor tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan dan gangguan-gangguan.
Citra digital merupakan salah satu jenis barang bukti digital yang memiliki tingkat
resiko manipulasi dan kehilangan informasi yang sangat tinggi. Data citra digital
(metadata) memiliki informasi yang sangat kompleks, meliputi informasi perangkat
pengambilan gambar sampai dengan waktu kapan diambil (Zhouetal., 2016). Sehingga
dapat dikatakan metadata citra digital tersebut dapat digunakan sebagai hak cipta.
Dalam ranah digital forensik, selain konten citra, metadata dapat digunakan sebagai
barang bukti digital di persidangan. Mudahnya manipulasi dari sisi metadata dan konten
citra inilah yang menjadi celah untuk melemahkan kedudukan citra digital sebagai alat
bukti di persidangan.
Banyak sekali cara untuk mengamankan metadata, mulai dari teknik
steganografi, kriptografi sampai dengan watermarking. Kombinasi pengamanan
eXchangableImageFile Format(EXIF) metadata dengan teknik steganografi dan
kriptografi juga telah dilakukan penelitian dengan hasil hampir sempurna dalam
mengamankan metadata citra digital. Hal ini disebabkan antara citra digital asli, citra
digital setelah dienkripsi, dan citra digital setelah dilakukan dekripsi, memiliki nilai
histogram sama, serta dapat mengamankan keseluruhan metadata (Wijayanto, etal.,
2018)

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari laporan ini sebagai berukut :
1. Mengetahui cara pembacaan metadata (header) pada citra satelit Landsat 8 OLI, dan
Sentinel2A.
2. Mengetahui karakteristik citra satelit Landsat 8 OLI dan Sentinel2A.

C. ALAT DANBAHAN
Alat dan bahan yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik citra dengan
membaca metadata(header) citra satelit Landsat 8 Oli dan Sentinel A2 sebagai berikut :

Tabel 1.1 Alat dan bahan

Alat dan Bahan Kegunaan


A. Alat
- Laptop - Sebagai alat untuk mendownload
citra satelit Landsat 8 Oli dan
- Jurnal danbuku SentinelA2.
- Sebagai referensitambahan.
B. Bahan
- AplikasiENVI - untuk mengolah citra yang berasal
dari citrasatelit
- Citra Satelit Landsat 8OLI - untuk mengambildata
- Sentinel2A - untuk mengambildata
- Header Citra Landsat 8 OLI, - untuk mengetahui data yang ada
dan Sentinel 2A pada citra satelit Landsat 8 dan
Sentinel2A

D. HASIL DANPEMBAHASAN
1. Metada ( Header)Citra
Citra satelit merupakan sumber data yang cukup baik dalam mengidentifikasi obyek
yang ada di permukaan bumi. Salah satu citra yang sering digunakan saat ini adalah
citra multispectral karena memiliki jumlah saluran yang cukup banyak. Citra
multispectral yang bisa dihunakan adalah citra Landsat 8 dan Sentinel 2A (
Herumurti, 2008).
Data pengindraan jauh dalam hal ini citra memiliki informasi tambahan yang
disebut dengan header. Informasi ini sangat penting karena diperlukan untuk
membantu dalam melakukan analisis dan pengolahan citra. Dari headerjuga dapat
diketahui kualitas dari citra tersebut. Penilaian kualitas dari data citra pengindraan
jauh merupakan langkah yang sangat penting
qualityassuranceandqualitycontroldilakukan sebelum data diproses lebih lanjut
(Kamal, 2015).
Metadata adalah data berisi tenteng data atau deskripsi sebuah data dalam
suatu berkas data, termasuk tanggal pengumpulan, sumber, proyeksi peta, skala,
kualitas, format dan lainnya (Gumelar, 2014 ). Metadata membantu untuk
mengalokasikan dan memahami data yang ada (USGS 1994 Wibowo etal., 2010).
Maksud penyusunan metadata adalah untuk memberikan informasi ke pengguna
lain tentang data yang di punyai oleh suatu instansi serta caramendapatkannya.
Metadata dapat diartikan sebagai data tentang data (spasial), berisikan informasi
mengenai karakteristik data dan memegang peran penting dari dalam mekanisme
pertukaran data. Melalui inforamsimetadata diharapkan dapat menginterpretasikan
data secara sama, bila mana pengguna melihat langsung data spasialnya.
2. Fungsi MetaData
Metadata memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
- Pengguna dapat mengetahui lokasi penyimpanan data spasial dan cakupan area
yangdipetakan.
- Koleksi metadata dibuat berdasarkan dan diperkuat oleh prosedur data
management oleh komunitasgeospasial.
- Penyedia data dapat mempromosikan ketersediaan data dan memungkinkan
kerja sama dengan pihak lain untuk updet danlain-lain.
- Memudahkan data ditemukan, dikelola, diubah, disesuakian dandiarsipkan..
3. Hasil Informasi Metadata (Header) Citra Satelit Landsat 8 dan Sentinel2A
a. Metadata (Header) Citra Satelit Landsat 8OL
Tabel 2.1 Informasi header pada citra satelit Landsat 8 OLI
No. KETERANGAN CITRA
1. Identitas Citra
a. Nama File LC 08- LITP
b. Format File GEO TIFF
c. Sistm Sensor OLI TIRS
d. Tanggal Perkaman 2019-10-30T05:07:56Z
2. Dimensi Spasial
a. Ukuran Pixel 30 Meters
b. Dimensi Baris 112
c. Dimensi Kolom 63
d. Dimensi Geografis Citra (koordinat tepi)
Batas kiri atas Latitude: 30 29’17,5’’ LS
Longitude: 1210 9’38’’ LU
Batas kanan atas Latitude: = 3029’17,6’’ LS
Longitude: 124002’16,2’’ LU
Batas kiri bawah Latitude: 5039’20,7’’ LS
Longitude: 121009’06’’ LU
Batas kanan bawah Latitude: 5039’20,8’’ LS
Longitude: 12400,24’45’’ LU
3. Georeferencing
a. Koordinat system UTM
b. Proyeksi peta UTM Zone 51
c. Datum WGS 84
4. Dimensi Spektral
a. Jumlah saluran 11 (saluran)
b. Nama dan jenis saluran penyusun Panjang gelombang
Band 1 – Coastal aerosol 0,43-0,45 Mikro Meter
Band 2- Blue 0,45-0,51 Mikro Meter
Band 3- Green 0,53-0,59 Mikro Meter
Band 4- Red 0,64-0,67 Mikro Meter
Band 5- NearInfrared 0,85-0,88 Mikro Meter
Band 6- SWIR 1 1,57-1,65 Mikro Meter
Band 7- SWIR 2 2,11-2,29 Mikro Meter
Band 8- Panchromatic 0,50-0,68 Mikro Meter
Band 9- Cirrus 1,36-1,38 Mikro Meter
Band 10- ThermalInfrared (TIRS) 1 10,60-11,19 Mikro Meter
Band 11- ThermalInfrared (TIRS 2) 11,50-12,51 Mikro Meter
5. Penentuan Tutupan Awan Lebih dari 16 %

b. Metadata (Header) Citra Sentinel2-A


Tabel 2.2 Informasi header pada sentinel 2-A
No. KETERANGAN CITRA
1. Identitas Citra
a. Nama File SENTINEL (2-A)
b. Format File JPGE 2000
c. Sistm Sensor
d. Tanggal Perkaman 2019-11-13
2. Dimensi Spasial
a. Ukuran Pixel 10
b. Dimensi Baris 63
c. Dimensi Kolom 112
d. Dimensi Geografis Citra (koordinat tepi)
Batas kiri atas Latitude: 3061’ 85’’ LS
Longitude:122009’9,21’’ LU
Batas kanan atas Latitude: 3061’80’’ LS
Longitude: 122009’81’’ LU
Batas kiri bawah Latitude: 40 61’12’’ LS
Longitude: 1230 08’79’’ LU
Batas kanan bawah Latitude: 40 61’79’’ LS
Latitude: 1230 08’78’’ LU
3. Georeferencing
a. Koordinat sistem UTM
b. Proyeksi peta UTM Zone 51 s
c. Datum WGS 84
4. Dimensi Spektral
a. Jumlah saluran 12 (Saluran)
b. Nama dan jenis saluran penyusun Panjang gelombang
Band 1- Coastal Aerosol 0,433 Mikro Meter
Band 2- Green 0,490 Mikro Meter
Band 3- Red 0,560 Mikro Meter
Band 4- Vegetation Red Edge 0,665 Mikro Meter
Band 5- Vegetation Red Edge 0,705 Mikro Meter
Band 6- Vegetation Red Edge 0,740 Mikro Meter
Band 7- NR 0,842 Mikro Meter
Band 8- Vegetation Red Edge 0,865 Mikro Meter
Band 9- Water Vapour 0,945 Mikro Meter
Band 10- SWIR-Cirrus 0,375 Mikro Meter
Band 11- SWIR 0,610 Mikro Meter
Band 12- SWR 2,190 Mikro Meter
5. Penentuan Tutupan Awan Lebih dari 7 %

E. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa metadata dapat
diartikan sebagai data tentang data (spasial), berisikan informasi mengenai karakteristik
data dan memegang peran penting dalam mekanisme pertukaran data. Melalui
informasi metadata diharapkan pengguna data dapat menginterpretasikan data secara
sama, bilamana pengguna melihat langsung dataspasialnya.
DAFTAR PUSTAKA

Herumurti, S. 2008. Pemanfaatan Citra Multispektral danSistemInformasi Geografis


untuk Zonasi Agroekologi Kasus diSebagianWilayah Kabupaten Temanggung Provinsi
Jawa Tengah. Yogyakarta. FAkultas Geografi Universitas GajahMadah.

http://lelaabjul02.blogspot.com/2016/06/laporan-penginderaan-jauh.html?=1 diakses
tanggal 12 Desember 2019 Pukul09:13

Kamal, M. 2015. Panduan Praktikum PenginderaanJauhSensor Pasif: Multispektral, Termal,


dan Hiperspektral (Gep 624). Yogyakarta. Program S2 Pengindraan JauhFakultas Geografi
Universitas Gajah Mada.

Wijayanto, H., Harsadi, P.,Ady, I., P,. 2018. Optimalisasi Penyusustan EXIF
Metadata dengan Teknik SubtitusiNullValue pada Kasus Keamanan Citra Digital.
Program Studi Teknik Informatika, STMIKSinar Nusantara Surakarta. VOl. 16 (1). ISSN
(Online) :2548-4028

Anda mungkin juga menyukai