Anda di halaman 1dari 16

SIMULASI OSILASI TEREDAM DENGAN MENGGUNAKAN

SOFTWARE TRACKER 4.86

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Osilasi teredam adalah benda akan berosilasi kemudian lama

kelamaan akan berhenti sejalan dengan waktu akibat redaman, sehingga

benda yang melakukan gerak osilasi atau gerak berulang-ulang akan

berhenti akibat redaman ini. Menurut Fowles (2005) dalam bukunya

redaman ini terjadi pada benda yang berosilasi karena berlakunya atau

bekerja gaya gesek yang bekerja pada benda tersebut sehingga osilasi

teredam disebabkan karena adanya gaya gesek yang bekerja pada benda.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan terlepas dari aplikasi

osilasi teredam, misalnya pada mobil. Ketika mobil tersandung kita tidak

akan berosilasi atau langsung keposisi setimbang. Sehingga redaman ini

sangat bermanfaat. Untuk melihat grafik dari osilasi teredam atau melihat

redaman yang terjadi akan sangat sulit melakukannya.

Menurut penelitian Saraswati (2016) menyatakan bahwa osilasi

pada sistem pegas massa merupakan materi penting dalam mempelajari

konsep gerak harmonik sederhana (GHS). Ketika sebuah benda bermassa

m digantungkan diujung pegas maka pegas akan meregang (bertambah

panjang). Gerak periodik atau osilasi dapat terjadi jika gaya pemulih F

berbanding lurus dengan gaya perpindahan dari posisi keseimbangan y.

Jika benda tersebut mencapai posisi setimbangnya, maka energi kinetik

93
(EK) benda bernilai maksimum, sehingga energi potensial (EP) sama

dengan nol dan saat benda berhenti EK bernilai nol maka EP bernilai

maksimum. Bila diasumsikan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem

pegas, maka berlaku hukum Hooke. Penghitungan besarnya EP pegas data

yang diperlukan adalah besarnya simpangan pegas tiap waktu. Sementara

untuk dapat menghitung besarnya EK pegas data yang diperlukan adalah

kecepatan osilasi pegas yang dihitung berdasarkan gerak beban yang

tergantung dengan pegas saat bergerak tiap waktu. Sehingga besaran

kecepatan dan simpangan harus dicatat dalam waktu bersamaan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan bantuan tracker video.

Pengamatan dan pengukuran gerakan yang cepat sukar diamati secara

langsung oleh mata kita. Melalui bantuan perekam video dan program

aplikasi tracker video dimungkinkan dan dimudahkan untuk melakukan

gerakan yang cepat.

Dalam mengamati dan membuktikan gerak osilasi yang dapat

diukur menggunakan software tracker, maka perlu dilakukan praktikum

“Simulasi Osilasi Teredam dengan Menggunakan Software Tracker 4.86”.

Dengan mengetahui osilasi teredam dalam udara dan fluida, kita dapat

mengetahui berbagai jenis redaman pada gerakan osilasi.

94
2. Tujuan

Tujuan pada percobaan simulasi osilasi terdam dengan

menggunakan software tracker 4.86 yaitu untuk.

1. Menentukan konstanta redaman pegas di udara dan konstanta redaman

pegas di dalam fluida.

2. Menentukan gaya gesekan pegas di udara dan gaya gesekan pegas di

dalam fluida.

3. Membuat grafik hubungan antara y dan t untuk menentukan konstanta

redaman pegas.

B. Kajian Teori

Gerak osilasi merupakan gerak periodik suatu benda atau sistem

mekanik melalui suatu titik kesetimbangan. Sistem mekanika dapat bergerak

secara periodik yang diakibatkan oleh bekerjanya gaya pemulih pada sistem.

Gaya pemulih yang bekerja adalah sebanding terhadap kedudukan relatif massa

sistem terhadap titik kesetimbangan dan selalu berarah menuju titik

kesetimbangan. Gerak ini disebut sebagai gerak osilasi harmonis sederhana.

Gerak harmonik sederhana dibagi menjadi dua jenis yaitu gerak harmonik

sederhana linier dan angular. Sementara pegas merupakan gerak harmonik

sederhana linier suatu contoh dari osilator harmonik sederhana adalah gerak

suatu benda bermassa yang diikat pada suatu pegas.

Pegas memiliki sifat elastik jika ditarik dan kemudian dilepaskan maka

pegas akan kembali pada posisi semula. Sifat elastik ini tidak hanya terjadi

95
Pada pegas saja, akan tetapi pada hampir tiap benda, dalam batas-batas

tertentu. Jika sebatang kawat diregangkan dengan suatu gaya, maka kawat akan

bertambah panjang. Jika gaya yang dipergunakan untuk menarik kawat tidak

terlalu besar maka pertambahan panjang kawat adalah sebanding dengan gaya

yang bekerja, seperti dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke (1678).

Hukum Hooke menyatakan : ”Jika sebuah benda diubah bentuknya, maka

benda itu akan melawan perubahan bentuk (deformasi) dengan gaya yang

sebanding dengan besar deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar”.

Secara matematis, hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut:

F=− kx ...................................................................................

(7.1)

dengan k adalah konstanta pegas. Rumus ini menyatakan bahwa gaya yang

dikerjakan oleh sebuah pegas pada sebuah benda berbanding lurus dengan

pergeseran benda namun berlawanan arahnya.Secara umum sistem mekanik

dapat digambarkan oleh sistem pegas-massa seperti yang ditunjukkan Gambar

7.1 berikut.

Gambar 7.1 Osilasi Harmonis Sederhana Sistem


Pegas Massa.

96
(Susilo, 2012).

Osilasi harmonik merupakan salah satu model fisis yang penting untuk

berbagai aplikasi industri. Sistem osilasi pada umumnya tidak semua berosilasi

tanpa gesekkan. Akan tetapi, semua osilasi memiliki gesekkan atau disebut

dengan gaya redam (damping). Sehingga gerak osilasi tersebut tidak lagi

menyerupai gerak harmonis sederhana. Ada tiga macam kasus umum teredam

yaitu yang pertama redaman ringan(Under Damped) yang memerlukan waktu

lama untuk mencapai kesetimbangan dengan syarat

2
k b
¿
m 2m ( )
¿
........................................................................................

(7.2) selanjutnya redaman penuh (Over Damped) yang melakukan beberapa

ayunan sebelum berhenti, dengan syarat

k
¿¿
m ........................................................................................

(7.3)

kemudian redaman kritis (Critical Damping) yang kesetimbangannya dicapai

dengan cepat dengan syarat

2
k b
m
=
2m ( ) .......................................................................................

(7.4) (Mifran, 2014).

Salah satu aplikasi yang digunakan untuk mengamati osilasi adalah

software tracker. Tracker adalah software video analisis dan pemodelan yang

dibangun oleh Open Source Physics (OSP) dengan kerangka kerja

menggunakan Java. Fitur yang disediakan termasuk pelacakan objek dengan

97
posisi, kecepatan dan percepatan lapisan dan grafik, filter efek khusus,

beberapa frame referensi, poin kalibrasi, profil garis untuk analisis spektrum

dan pola gangguan, serta model partikel dinamis. Tracker mendefinisikan dua

tipe dasar model partikel: (1) analisis dan (2) dinamis. Model partikel dinamis

pada gilirannya mungkin Cartesian, polar atau sistem dua benda yang

mengalami gaya internal dan eksternal (Wijayanto, 2015).

C. Metode Praktikum

1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan simulasi osilasi

teredam dengan menggunakan software tracker 4.86 dapat dilihat pada

Tabel 7.1 berikut.

Tabel 7.1 Alat dan Bahan Percobaan Simulasi Osilasi Teredam dengan
Menggunakan Software Tracker 4.86
No. Alat dan Bahan Fungsi
Sebagai tempat menyimpan software tracker
1. Laptop
4.86
2. Kamera Handphone Untuk menyimpan gerak osilasi pegas
Untuk menganalisis hasil rekaman berupa gerak
3. Software Tracker 4.86
osilasi
4. Pegas Sebagai subjek pengamatan
5. Beban 0,1 kg Sebagai pemberat
6. Air Sebagai medium redaman
7. Gelas plastik Sebagai wadah air
8. Stand penyangga Sebagai tempat menggantung pegas
9. Mistar Untuk menentukan skala acuan

98
2. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada percobaan simulasi osilasi teredam dengan

menggunakan software tracker 4.86 sebagi berikut.

a. Menentukan Kontanta Redaman Pegas di Udara

1) Menggantungkan pegas tunggal pada statif dan pada ujung lainnya

digantungkan beban.

2) Meletakkan mistar di samping pegas untuk dijadikan skala acuan.

3) Menyiapkan kamera, kemudian mengarahkan kamera pada pegas

yang telah digantungkan beban dan merekam aktivitas osilasi pegas

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.2 berikut.

Gambar 7.2 Rangkaian Alat dan Bahan pada Percobaan


Simulasi Osilasi Teredam dengan
Menggunakan Software Tracker 4.86 pada
Medium Udara.

4) Menganalisis hasil redaman pegas berupa aktivitas osilasi pegas

pada software tracker 4.86.

99
b. Menentukan Kontanta Redaman Pegas di Udara

1) Menggantungkan pegas tunggal pada statif dan pada ujung lainnya

digantungkan beban.

2) Memasukkan ujung pegas yang diberi beban ke dalam gelas plastik.

3) Mengulangi langkah 2-4 pada kegiatan menentukan konstanta pegas

di udara dapat dilihat pada Gambar 7.3 sebagai berikut.

Gambar 7.3 Rangkaian Alat dan Bahan pada Percobaan


Simulasi Osilasi Teredam dengan
Menggunakan Software Tracker 4.86 pada
Medium Air.

100
D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

a) Data Pengamatan

Data pengamatan pada percobaan simulasi osilasi teredam dengan

menggunakan software tracker 4.86 dapat dilihat pada Gambar 7.4 dan

Gambar 7.5 sebagai berikut.

1) Medium Udara

Gambar 7.4Grafik Simulasi Osilasi Teredam pada Medium Udara.

2) Medium Air

Gambar 7.5 Grafik Simulasi Osilasi Teredam pada Medium Air.

101
b) Analisis Data

1) Medium Udara

a. Menentukan Konstanta Pegas

M
k = 4 π2
T2
0,1
= 4(3 ,14)2
(0 ,701 )2
0,1
= 4(9,8596)
0,4914
3 ,94384
=
0, 4914
= 8,025706 kg/ s

b. Menentukan Konstanta Redaman

(v2+1)−v2
1
b2 = m −ky2 (k+1)− t2
( y2⋅t2+1)+y2) (y2+1)− t2
1
[( ) ]
= ⋅ 1 1
( −2,64×10 ⋅3,3 ×10 +1)+(−2,64×10 )
−3

−1
−2

−1
(−1,28×10 +1)−(−1,28×10 )
−3

¿−2
[( ) ]
]] ¿ = 0,1 ⋅2,12×10−2 ⋅8,9 2 ¿ =1,0 274[0,1⋅1,0212⋅8,9 2]¿ =1,0 274⋅0,918313 ¿ =0,920828 kg/s ¿¿¿
0,9 7 1
[0,1
( −2
(−3,3 ×10 +1)−3,3 ×10−2
−(8,025706⋅3,3 ×10 )
)
(8,025706+1)−3,3 ×10−2
¿

102
b1 + b2 +b 3 +. .. .+bu
btotal =
n−1
( 0+0 , 9208+0 ,96629+. . ..+ (−1 , 45679 ) )
=
303−1
201, 104
=
302
=0 , 665909 kg/ s

2 2 2
( b1−b tot ) + ( b1 −btot ) +. .. .+ ( bu−btot )
Δb =
√ n−1
( 0−0 , 665909 )2 + ( 0 , 920828−0 , 665909 )2 +. .. .+ (−1 , 45679−0 ,665909 )2
=

n−1
0 , 443434649+0 , 847923961+. . ..+2 , 122232244
=

302
309 , 2741
=

302
=√1 , 024086
=1, 011971487 kg /s

b seb=btotal±Δb
b seb=btotal +Δb
=0 ,665909+1 , 011971487 b seb=btotal− Δb
=1 , 67788 kg /s =0 ,665909−1 ,011971487
=−0 ,346063 kg/ s

c. Menentukan Gaya Gesekan

103
v =
∑y
∑t
−13 , 5354
=
1524 , 8663
=−0 , 008876 m/s

F =−btot −V
=−0,665909−(−0, 008876 )
=−0,665909+0 ,008876
=−0,657033 N

2) Medium Air

a. Menentukan Konstanta Pegas

M
K= 4 π 2
T2
0,1
= 4(3,14)2
(0 ,7143 )2
0,1
= 4( 9,8596 )
0,5102
3,94384
=
0 ,5102
= 7,7299 kg /s

b. Menentukan Konstanta Redaman

104
(v2+1)− v2
1
b2 = m (ky2) (k+1)− t2
[( ) ]
( y2⋅t2+1)+y2) (y2+1)− t2
1
= ⋅
1 1
−2
−4 −2

−2
(−1,75×10 +1)−(−1,75×10 ) −4
−4
(−8,8 ×10 ⋅3,3 ×10 +1)+(−8,89×10 )
[( ) ]
]] ¿ = 0,1 ⋅6,862 ×10−3 ⋅8,729 ¿ =1,0 0918 [0,1⋅1,0 686⋅8 ,729 ] ¿ =1,0 0918⋅0,875627 ¿ =0,87643 kg/s ¿¿¿
¿
0,9 08 1

(
[0,1 −2 −2 −(7,729 ⋅(−8,8 ×10 )
(−3,3 ×10 +1)−3,3 ×10 )
(7 ,729 +1)−3,3 ×10−2
¿

b1 +b2 +b 3 +. .. .+bu
btotal =
n−1
0 , 8729+0 , 8764+0 , 8846+. . ..+ (−0 ,2269 )
=
302−1
164 , 607
=
301
=0 ,5468 kg/ s

2 2 2
( b1 −b tot ) + ( b1 −btot ) +. .. .+ ( bu−btot )
Δb =
√ n−1
( 0 ,8730−0 , 5468 )2 + ( 0 , 8764−0 , 5468 )2 +. . ..+ (−0 , 2270−0 ,5468 )2
=

n−1
0 ,1063+0 ,1086+. . .+0 ,5988
=

301
51 , 7783
=

301
=√ 0 ,17202
=0 , 41475 kg /s

105
b seb =btotal± Δb
b seb =btotal +Δb
=0 , 5468+0 , 41475 b seb=btotal − Δb
=0 , 96162 kg /s =0 ,5468−0 ,41475
=0 ,13211 kg/ s

c. Menentukan Gaya Gesekan

v =
∑y
∑t
−10 , 299
=
1514 , 801
=−0 , 006799 m/s

F =−btot −V
=−0,5468−(−0, 006799 )
=−0,5468+0 ,006799
=−0,5359 N

2. Pembahasan

Percobaan yang dilakukan pada simulasi osilasi teredam dengan

menggunakan software tracker 4.86 dilakukan pada dua buah medium untuk

mengamati gerak osilasi teredam, yaitu pada medium udara dan air. Data

pengamatan yang diperoleh setelah video gerak osilasi teredam diamati pada

software tracker 4.86 yaitu pada medium udara getaran yang terbentuk lebih

banyak dan gelombangnya cenderung stabil atau tidak mengecil. Adapun pada

106
medium air gelombang yang dihasilkan tidak stabil atau lebih cepat mengecil,

hal ini disebabkan adanya gaya gesek yang lebih besar didalam fluida

dibandingkan di udara.

Hasil data analisis yang diperoleh dari percobaan simulasi osilasi

teredam dengan menggunakan software tracker 4.86, yang pertama yaitu

menentukan konstanta pegas diperoleh konstanta pegas pada medium udara

sebesar 8,025706 kg/s dan pada medium air sebesar 7,7299 kg/s. Pada

penentuan konstanta pegas ini didapatkan bahwa pada saat di udara konstanta

pegas lebih besar dibandingkan saat berada dalam medium air. Data analisis

kedua yaitu menentukan konstanta redaman, untuk medium udara konstanta

total yang diperoleh yaitu 0,665909 kg/s dan konstanta redamannya sebesar

1,011971487 kg/s, untuk medium air jumlah konstanta redaman sebesar 0,5468

kg/s dan konstanta redamannya sebesar 0,41475 kg/s. Dari analisis data

tersebut mengenai konstanta redaman dapat diketahui bahwa konstanta

redaman pada medium udara lebih besar dibandingkan konstanta redaman pada

medium air. Data analisis selanjutnya yaitu penentuan gaya gesek, untuk

medium udara diperoleh gaya gesek sebesar - 0,657033 N sedangkan pada

medium air gaya geseknya sebesar - 0,5359 N. Dalam hal ini menunjukkan

bahwa gaya gesekan dalam medium air lebih besar dibandingkan pada medium

udara.

Berdasarkan data pengamatan dan data analisi yang telah dijelaskan di

atas dapat diketahui bahwa konstanta pegas dan konstanta redaman pada

medium udara lebih besar dari pada medium air, sehingga secara praktek data

107
analisis yang diperoleh tidak sesuai dengan teori. Untuk gaya gesekan pada

medium air lebih besar dari pada medium udara dan sudah sesuai dengan teori.

108

Anda mungkin juga menyukai