Anda di halaman 1dari 17

oleh:

Vice Irawati Saefatu


1701050008

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


~1~ FKIP/ UNDANA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatah makalah

ini dengan baik tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini yaitu tentang

“Aplikasi Dinamika Sistem Osilasi”.

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui peristiwa yang

berkenaan dengan osilasi. Seperti ayunan yang bergerak bolak-balik secara

teratur ketika dinaiki, bandul pada jam dinding yang selalu bergerak teratur dan

dan ketika garputala digetarkan. Semua peristiwa tersebut menandakan

bagaiamana konsep dinamika sistem osilasi yang bermanfaat dalam kehidupan

manusia.

Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka

dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dianjurkan guna memperbaiki

kesalahan dalam makalah ini.

Kupang, … Desember 2018

Penulis

~i~
Ucapan terimakasih kepada
Ibu Yusniati H.M. Yusuf, S.Si., M.Pd selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan masukan dan nasehat
dalam pembuatan makalah ini sebagai salah satu bentuk
pemenuhan tugas pada Mata Kuliah Mekanika

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan


berbagai pihak, terutama media cetak baik buku, majalah,
tabloid, maupun surat kabar dan media elektronik yang
sangat membantu proses pengerjaan buku ini. Pengutipan
data, gambar, foto dan artikel dari media cetak tersebut
membuat makalah
Aplikasi Dinamika Sistem Osilasi
menjadi lebih menarik dan interaktif.

Semoga dapat menjadi referensi dalam pembangunan


pendidikan yang ideal untuk generasi mendatang.

~ ii ~
Kata Pengantar....................................................... (i)

Ucapan Terimakasi ................................................... (ii)

Daftar Isi ............................................................ (iii)

Pengantar ......................................................................................................... (1)

Dasar Teori ..................................................................................................... (2)

Aplikasi Konsep ............................................................................................... (6)

1. Shock Absorber Pada Mobil ...................................................... (6)

2. Ayunan Pada Taman Bermain ..................................................... (10)

3. Garputala ....................................................................................... (12)

4. Jam Mekanik ................................................................................. (12)

Daftar Pustaka ...................................................... (13)

~ iii ~
Pernakah anda melihat bagaimana ayunan dalam

taman bermain bergerak? atau pernakah anda

membayangkan bagaiaman jarum jam selalu

beruputar secara teratur? Kedua peristiwa diatas

menandakan bahwa adanya suatu gejala yang

disebut “Osilasi atau Getaran”. Perhatikan gambar

ayunan. Ayunan melakukan gerak bolak-balik secara

teratur disekitar titik keseimbangan. Jika

demikian, apakah yang dimaksud dengan getaran?

Osilasi atau getaran adalah gerakan benda dari tempat setimbangnya sampai

jarak maksimum yang dapat ditempuh di satu sisi dengan jarak maksimum di sisi lain

dan kembali ke tempat setimbangnya. Selain contoh dari ayuana sebagai aplikasi dari

system osilasi atau getaran, masih banyak lagi contoh lainnya yang dapat kita temui

dalam kehidupan. Melalui makalah ini, penulis ingin membagi informasi tentang apa

saja aplikasi fisis dari sistem osilasi.

TUJUAN:

Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar

pembaca dapat mengidentifikasi system

osilasi dalam kehidupan sehari-sehari

~1~
Jika suatu sistem berosilasi di sekitar posisi setimbangnya maka pada sistem

tersebut bekerja gaya balik atau gaya pemulih (restoring force) yang besarnya

sebanding dengan jarak sistem dari posisi setimbangnya. Gaya tersebut akan

cenderung mengembalikan sistem pada posisi setimbangnya. Getaran merupakan

gerakan osilasi dari suatu sistem yang dapat berupa gerakan beraturan dan berulang

secara kontinyu atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan atau acak. Setiap

gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak

periodik. Gerak periodik yang terjadi secara Simulasi Gerak Harmonik Sederhana

teratur disebut gerak harmonis. Contoh bentuk sederhana dari gerak periodik adalah

benda yang berosilasi pada ujung pegas, karena itu disebut gerak harmonis

sederhana. Fenomena gerak osilasi juga dapat ditemukan pada banyak bidang fisika,

diantaranya gerak elektron di dalam atom, perilaku arus dan tegangan di dalam

rangkaian listrik dan orbit planet. Gerak harmonik sederhana dibagi menjadi dua

jenis yaitu gerak harmonik sederhana linier dan angular. Sementara pegas merupakan

gerak harmonik sederhana linier. Suatu contoh dari osilator harmonik sederhana

adalah gerak suatu benda bermassa yang diikat pada suatu pegas. Pegas memiliki

sifat elastik jika ditarik dan kemudian dilepaskan maka pegas akan kembali pada

posisi semula. Sifat elastik ini tidak hanya terjadi pada pegas saja, akan tetapi pada

hampir tiap benda, dalam batas-batas tertentu. Jika sebatang kawat diregangkan

dengan suatu gaya, maka kawat akan bertambah panjang. Jika gaya yang

dipergunakan untuk menarik kawat tidak terlalu besar maka pertambahan panjang

~2~
kawat adalah sebanding dengan gaya yang bekerja, seperti dikemukakan pertama kali

oleh Robert Hooke (1678). Hukum Hooke menyatakan: ”Jika sebuah benda diubah

bentuknya, maka benda itu akan melawan perubahan bentuk (deformasi) dengan gaya

yang sebanding dengan besar deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar”.

Secara matematis, hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut:

(1)
dengan k adalah konstanta pegas. Rumus ini menyatakan bahwa gaya yang dikerjakan

oleh sebuah pegas pada sebuah benda berbanding lurus dengan pergeseran benda

namun berlawanan arahnya.

Jika gaya pegas adalah satu-satunya gaya luar yang bekerja pada benda maka pada

benda tersebut berlaku Hukum Newton II. Secara matematis dapat dituliskan

sebagai berikut:

(2)
Sehingga dari Persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh persamaan sebagai berikut :

(3)
atau dapat dituliskan :

(4)

Jika , maka persamaan 4 dapat ditulis:

(5)

Persamaan (5) merupakan persamaan diferensial dengan solusi sebagai berikut :

( ) ( )
(6)

( ) ( )

~3~
x adalah posisi perpindahan partikel terhadap waktu t.

Apabila tidak ada gaya gesek maka pegas akan terus berosilasi tanpa berhenti.

Pada kenyataannya amplitudo osilasi makin lama akan semakin berkurang dan pada

akhirnya osilasi akan berhenti. Dikatakan bahwa gerak osilasi diredam oleh gaya

gesek sehingga gerak osilasi ini disebut gerak harmonik teredam. Dalam banyak hal,

gaya gesek adalah sebanding dengan kecepatan benda, dan mempunyai arah

berlawanan dengan kecepatan benda tersebut. Pada sistem osilasi, energi mekanik

terdisipasi akibat gaya geseknya. Jika energi mekaniknya berkurang maka dapat

diartikan bahwa gerak pada sistem teredam

Ketika suatu sistem pegas diberi gaya, maka respon yang terjadi bergantung

pada gaya luar yang diberikan pada sistem dan redaman yang dialami sistem

tersebut. Total gaya yang bekerja pada massa m dalam sistem teredam adalah

(7)

Getaran dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya eksitasi

(penyebab timbulnya getaran) yang bekerja secara kontinu, menurut derajat

kebebasannya atau sistem massanya, yaitu getaran bebas dan getaran paksa (forced

vibration). Pada getaran bebas bahwa getaran terjadi karena adanya eksitasi sesaat

seperti gaya impulsif atau adanya simpangan awal. Sementara getaran paksa terjadi

jika terdapat gaya eksitasi periodik yang bekerja kontinyu sebagai fungsi waktu. Bila

suatu sistem pegas diberi gaya, maka respon yang terjadi bergantung pada gaya luar

yang diberikan pada sistem dan redaman yang dialami sistem tersebut. Total gaya

yang bekerja pada massa m dalam sistem teredam terpaksa adalah

( ) (8)

~4~
dimana F(t) adalah gaya luar dan Fd adalah gaya redaman. Dengan mempertimbangkan

gaya pemulih linier dan gaya peredam selain gaya penggerak maka Persamaan (8)

dapat dituliskan sebagai berikut :

̈ ( )

(9)
̈ ( )
Solusi dari Persamaan (9) dibagi menjadi dua bagian yaitu complementary function

dan particular solution . Solusi dari complementary function xc(t) adalah sama

dengan yang diberikan pada Persamaan (9). Sedangkan untuk particular solution xp(t)

adalah:

( ) ( ) ( ) (10)

√( )

Solusi umum untuk gerak harmonik teredam paksa adalah:

( ) ( ) ( ) (11)
√( )

x adalah posisi perpindahan partikel terhadap waktu t yang mengalami osilasi

teredam terpaksa

~5~
3.1 Shockabsorber pada mobil

Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil

memiliki komponen pada bagian atasnya terhubung

dengan piston dan dipasangkan dengan rangka

kendaraan. Bagian bawahnya, terpasang dengan

silinder bagian bawah yang dipasangkan dengan as

roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman

yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua

ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk

mengendalikan guncangan pada roda.

Shock absorber merupakan komponen penting suatu kendaraan yaitu

dalam sistem suspensi, yang berguna untuk meredam gaya osilasi dari pegas.

Shock absorber berfungsi untuk memperlambat dan mengurangi besarnya

getaran gerakan dengan mengubah energi kinetik dari gerakan suspensi

menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melalui cairan hidrolik. Apabila

pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi

naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan

menjadi tidak nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam

oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan berkendaraan dan

kemampuan cengkeram ban terhadap jalan. Di dalam shock absorber telescopic

terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber.

~6~
Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya

tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston

bergerak. Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan

tabung. Piston adalah komponen dalam tabung shock absorber yang bergerak

naik turun di saat shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat

dari minyak shock absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik

turun. Dan yang terakhir adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan

piston dengan tabung bagian atas (tabung luar) dari shock absorber. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

1. Siklus kompresi (Penekanan)

Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi,

maka gerakan yang terjadi adalah shock absorber mengalami pemendekan

ukuran. Siklus kompresi terjadi ketika piston bergerak ke bawah, menekan

fluida hidrolik di dalam ruang bawah piston. Dan minyak shock absorber yang

berada dibawah piston akan naik keruang atas piston melalui lubang yang ada

pada piston. Sementara lubang kecil (orifice) pada piston tertutup karena

~7~
katup menutup saluran orifice tersebut. Penutupan katub ini disebabkan karena

peletakan katup yang berupa membran (plat tipis) dipasangkan dibawah piston,

sehingga ketika minyak shock absorber berusaha naik ke atas maka katup

membran ini akan terdorong oleh shock absorber dan akilbatnya menutup

saluran orifice. Jadi minyak shock absorber akan menuju ke atas melalui lubang

yang besar pada piston, sementara minyak tidak bisa keluar melalui saluran

oriface pada piston. Pada saat ini shock absorber tidak melakukan peredaman

terhadap gaya osilasi dari pegas suspensi, karena minyak dapat naik ke ruang di

atas piston dengan sangat mudah.

2. Siklus Ekstensi (Memanjang)


Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan begerak dari bawah

naik ke atas. Gerakan naik piston ini membuat minyak shock absorber yang

sudah berada diatas menjadi tertekan. Minyak shock absorber ini akan mencari

jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston terus. Maka minyak ini akan

mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan keluar

atau turun ke bawah melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada lubang

besar di piston akan tertutup karena letak katup ini yang berada di atas piston.

Minyak shock absorber ini akan menekan katup lubang besar, piston ke bawah

dan mengaakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface membuka

karena letaknya berada di bawah piston, sehingga ketika minyak shock menekan

ke bawah katup ini membuka. Pada saat ini minyak shock absorber hanya dapat

turun ke bawah melalui saluran orifice yang kecil. Karena salurannya yang kecil,

maka minyak shock absorber tidak akan bisa cepat turun ke bawah alias

terhambat. Di saat inilah shock absorber melakukan peredaman terhadap gaya

osilasi pegas suspensi.

~8~
Tipikal mobil atau truk ringan akan memiliki lebih banyak perlawanan

selama siklus ekstensi daripada siklus kompresi. Semua peredam kejut modern

adalah kecepatan-sensitif – suspensi semakin cepat bergerak, semakin banyak

perlawanan yang shock breker sediakan. Hal ini memungkinkan guncangan untuk

menyesuaikan diri dengan kondisi jalan dan untuk mengontrol semua gerakan

yang tidak diinginkan yang dapat terjadi dalam kendaraan yang bergerak.

Cara kerja dari shock absorber tersebut di atas merupakan shock

absorber yang bertipe single action, sedangkan untuk shock absorber bertipe

double action tidak menggunakan saluran besar pada piston, kedua-duanya

hanya berupa saluran orifice saja. Sehingga saat kompresi, shock absorber

akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.

Tipe Shock Absorber :

Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan

medium kerjanya.

1. Menurut Cara Kerjanya

 Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya

terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada

saat kompresi tidak terjadi efek meredam.

~9~
 Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi

maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya

kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.

2. Menurut Konstruksi

 Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini

terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working

chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).

 Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya

terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).

3. Menurut Media Kerjanya

 Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak

shock absorber sebagai medium kerja.

 Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi

dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.

3.2 Ayunan Pada Taman Bermain

Apakah kalian pernah bermain ayunan?

Bagi sebagian besar dari kalian mungkin sudah

tahu apa itu ayunan. Yah, ayunan adalah suatu

alat untuk bermain. Cara bermain ayunan yaitu

dengan cara kita naik di atasnya dan menarik/

mendorongnya, baik itu didorong dengan kaki

kita sendiri ataupun didorong/ ditarik oleh orang

lain, maka dengan begitu kita akan merasakan

berayun ke depan dan ke belakang (berayun

bolak-balik).

~ 10 ~
Sehingga apabila kita naik di atasnya kita akan merasa seperti melayang-

layang di udara. Ayunan dapat berayun bolak-balik karena adanya tarikan atau

dorongan yang biasa disebut dengan gaya. Sehingga apabila tarikan atau

dorongan yang diberikan semakin besar, maka ayunan tersebut juga akan

mengayun dengan lebih tinggi dan mengayun dengan waktu yang lebih lama

secara berulang. Hal demikian dinamakan gerak harmonik sederhana.

Ketika seseorang menaiki ayunan, maka berat badan orang yang menaiki ayunan

tersebut akan mempengaruhi besarnya gaya yang harus diberikan untuk dapat

mengayunkannya. Misalnya, orang yang berbadan kurus ketika diberi dorongan

maka akan terasa ringan untuk mengayunkannya. Berbeda dengan orang yang

berbadan gemuk, apabila menaiki ayunan maka ketika diberi dorongan akan

terasa agak berat untuk mengayunkannya

Ayunan tersebut sama halnya dengan bandul. Bandul adalah sebuah

benda bulat yang diikat oleh tali dan digantungkan pada suatu titik sebagai

pemberat (beban) yang dapat mengayun bebas. Apabila bandul mendapat

~ 11 ~
tarikan atau dorongan maka bandul tersebut akan berayun atau bergerak

bolak-balik untuk menemukan titik setimbang (diam).

3.3 Garpu Tala

Garpu tala dengan ukuran yang berbeda

menghasilkan bunyi dengan pola titinada yang

berbeda. Makin kecil massa m pada gigi garpu

tala, makin tinggi frekuensi osilasi dan makin

tinggi pola titinada dari bunyi yang dihasilkan

garpu tala

3.4 Jam Mekanik

Roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen pegas. Pegas

akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan perpindahan sudut

dan posisi kesetimbangan. Gerak ini dinamakan Gerak Harmonik Sederhana

sudut (angular)

~ 12 ~
Flowles & Cassiday. 2005. Analytical Mechanics 5TH Edition. Brooks
Cole

Purwanto, Budi. 2012. Fisika 2 untuk kelas VII SMP dan MTS jilid 2.
Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Wikipedia.org. 2018. Pengertian Osilasi Harmonik dan Aplikasinya.


Diakses pada 18 Desember 2018

~ 13 ~

Anda mungkin juga menyukai