ini dengan baik tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini yaitu tentang
teratur ketika dinaiki, bandul pada jam dinding yang selalu bergerak teratur dan
manusia.
Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka
dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dianjurkan guna memperbaiki
Penulis
~i~
Ucapan terimakasih kepada
Ibu Yusniati H.M. Yusuf, S.Si., M.Pd selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan masukan dan nasehat
dalam pembuatan makalah ini sebagai salah satu bentuk
pemenuhan tugas pada Mata Kuliah Mekanika
~ ii ~
Kata Pengantar....................................................... (i)
~ iii ~
Pernakah anda melihat bagaimana ayunan dalam
Osilasi atau getaran adalah gerakan benda dari tempat setimbangnya sampai
jarak maksimum yang dapat ditempuh di satu sisi dengan jarak maksimum di sisi lain
dan kembali ke tempat setimbangnya. Selain contoh dari ayuana sebagai aplikasi dari
system osilasi atau getaran, masih banyak lagi contoh lainnya yang dapat kita temui
dalam kehidupan. Melalui makalah ini, penulis ingin membagi informasi tentang apa
TUJUAN:
~1~
Jika suatu sistem berosilasi di sekitar posisi setimbangnya maka pada sistem
tersebut bekerja gaya balik atau gaya pemulih (restoring force) yang besarnya
sebanding dengan jarak sistem dari posisi setimbangnya. Gaya tersebut akan
gerakan osilasi dari suatu sistem yang dapat berupa gerakan beraturan dan berulang
secara kontinyu atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan atau acak. Setiap
gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Gerak periodik yang terjadi secara Simulasi Gerak Harmonik Sederhana
teratur disebut gerak harmonis. Contoh bentuk sederhana dari gerak periodik adalah
benda yang berosilasi pada ujung pegas, karena itu disebut gerak harmonis
sederhana. Fenomena gerak osilasi juga dapat ditemukan pada banyak bidang fisika,
diantaranya gerak elektron di dalam atom, perilaku arus dan tegangan di dalam
rangkaian listrik dan orbit planet. Gerak harmonik sederhana dibagi menjadi dua
jenis yaitu gerak harmonik sederhana linier dan angular. Sementara pegas merupakan
gerak harmonik sederhana linier. Suatu contoh dari osilator harmonik sederhana
adalah gerak suatu benda bermassa yang diikat pada suatu pegas. Pegas memiliki
sifat elastik jika ditarik dan kemudian dilepaskan maka pegas akan kembali pada
posisi semula. Sifat elastik ini tidak hanya terjadi pada pegas saja, akan tetapi pada
hampir tiap benda, dalam batas-batas tertentu. Jika sebatang kawat diregangkan
dengan suatu gaya, maka kawat akan bertambah panjang. Jika gaya yang
dipergunakan untuk menarik kawat tidak terlalu besar maka pertambahan panjang
~2~
kawat adalah sebanding dengan gaya yang bekerja, seperti dikemukakan pertama kali
oleh Robert Hooke (1678). Hukum Hooke menyatakan: ”Jika sebuah benda diubah
bentuknya, maka benda itu akan melawan perubahan bentuk (deformasi) dengan gaya
yang sebanding dengan besar deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar”.
(1)
dengan k adalah konstanta pegas. Rumus ini menyatakan bahwa gaya yang dikerjakan
oleh sebuah pegas pada sebuah benda berbanding lurus dengan pergeseran benda
Jika gaya pegas adalah satu-satunya gaya luar yang bekerja pada benda maka pada
benda tersebut berlaku Hukum Newton II. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
(2)
Sehingga dari Persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh persamaan sebagai berikut :
(3)
atau dapat dituliskan :
(4)
(5)
( ) ( )
(6)
( ) ( )
~3~
x adalah posisi perpindahan partikel terhadap waktu t.
Apabila tidak ada gaya gesek maka pegas akan terus berosilasi tanpa berhenti.
Pada kenyataannya amplitudo osilasi makin lama akan semakin berkurang dan pada
akhirnya osilasi akan berhenti. Dikatakan bahwa gerak osilasi diredam oleh gaya
gesek sehingga gerak osilasi ini disebut gerak harmonik teredam. Dalam banyak hal,
gaya gesek adalah sebanding dengan kecepatan benda, dan mempunyai arah
berlawanan dengan kecepatan benda tersebut. Pada sistem osilasi, energi mekanik
terdisipasi akibat gaya geseknya. Jika energi mekaniknya berkurang maka dapat
Ketika suatu sistem pegas diberi gaya, maka respon yang terjadi bergantung
pada gaya luar yang diberikan pada sistem dan redaman yang dialami sistem
tersebut. Total gaya yang bekerja pada massa m dalam sistem teredam adalah
(7)
kebebasannya atau sistem massanya, yaitu getaran bebas dan getaran paksa (forced
vibration). Pada getaran bebas bahwa getaran terjadi karena adanya eksitasi sesaat
seperti gaya impulsif atau adanya simpangan awal. Sementara getaran paksa terjadi
jika terdapat gaya eksitasi periodik yang bekerja kontinyu sebagai fungsi waktu. Bila
suatu sistem pegas diberi gaya, maka respon yang terjadi bergantung pada gaya luar
yang diberikan pada sistem dan redaman yang dialami sistem tersebut. Total gaya
( ) (8)
~4~
dimana F(t) adalah gaya luar dan Fd adalah gaya redaman. Dengan mempertimbangkan
gaya pemulih linier dan gaya peredam selain gaya penggerak maka Persamaan (8)
̈ ( )
(9)
̈ ( )
Solusi dari Persamaan (9) dibagi menjadi dua bagian yaitu complementary function
dan particular solution . Solusi dari complementary function xc(t) adalah sama
dengan yang diberikan pada Persamaan (9). Sedangkan untuk particular solution xp(t)
adalah:
( ) ( ) ( ) (10)
√( )
( ) ( ) ( ) (11)
√( )
teredam terpaksa
~5~
3.1 Shockabsorber pada mobil
dalam sistem suspensi, yang berguna untuk meredam gaya osilasi dari pegas.
menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melalui cairan hidrolik. Apabila
naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan
menjadi tidak nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam
~6~
Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya
tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston
bergerak. Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan
tabung. Piston adalah komponen dalam tabung shock absorber yang bergerak
naik turun di saat shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat
dari minyak shock absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik
turun. Dan yang terakhir adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan
piston dengan tabung bagian atas (tabung luar) dari shock absorber. Untuk
Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi,
fluida hidrolik di dalam ruang bawah piston. Dan minyak shock absorber yang
berada dibawah piston akan naik keruang atas piston melalui lubang yang ada
pada piston. Sementara lubang kecil (orifice) pada piston tertutup karena
~7~
katup menutup saluran orifice tersebut. Penutupan katub ini disebabkan karena
peletakan katup yang berupa membran (plat tipis) dipasangkan dibawah piston,
sehingga ketika minyak shock absorber berusaha naik ke atas maka katup
membran ini akan terdorong oleh shock absorber dan akilbatnya menutup
saluran orifice. Jadi minyak shock absorber akan menuju ke atas melalui lubang
yang besar pada piston, sementara minyak tidak bisa keluar melalui saluran
oriface pada piston. Pada saat ini shock absorber tidak melakukan peredaman
terhadap gaya osilasi dari pegas suspensi, karena minyak dapat naik ke ruang di
naik ke atas. Gerakan naik piston ini membuat minyak shock absorber yang
sudah berada diatas menjadi tertekan. Minyak shock absorber ini akan mencari
jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston terus. Maka minyak ini akan
mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan keluar
atau turun ke bawah melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada lubang
besar di piston akan tertutup karena letak katup ini yang berada di atas piston.
Minyak shock absorber ini akan menekan katup lubang besar, piston ke bawah
dan mengaakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface membuka
karena letaknya berada di bawah piston, sehingga ketika minyak shock menekan
ke bawah katup ini membuka. Pada saat ini minyak shock absorber hanya dapat
turun ke bawah melalui saluran orifice yang kecil. Karena salurannya yang kecil,
maka minyak shock absorber tidak akan bisa cepat turun ke bawah alias
~8~
Tipikal mobil atau truk ringan akan memiliki lebih banyak perlawanan
selama siklus ekstensi daripada siklus kompresi. Semua peredam kejut modern
perlawanan yang shock breker sediakan. Hal ini memungkinkan guncangan untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi jalan dan untuk mengontrol semua gerakan
yang tidak diinginkan yang dapat terjadi dalam kendaraan yang bergerak.
absorber yang bertipe single action, sedangkan untuk shock absorber bertipe
hanya berupa saluran orifice saja. Sehingga saat kompresi, shock absorber
medium kerjanya.
~9~
Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi
2. Menurut Konstruksi
Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini
bolak-balik).
~ 10 ~
Sehingga apabila kita naik di atasnya kita akan merasa seperti melayang-
layang di udara. Ayunan dapat berayun bolak-balik karena adanya tarikan atau
dorongan yang biasa disebut dengan gaya. Sehingga apabila tarikan atau
dorongan yang diberikan semakin besar, maka ayunan tersebut juga akan
mengayun dengan lebih tinggi dan mengayun dengan waktu yang lebih lama
Ketika seseorang menaiki ayunan, maka berat badan orang yang menaiki ayunan
tersebut akan mempengaruhi besarnya gaya yang harus diberikan untuk dapat
maka akan terasa ringan untuk mengayunkannya. Berbeda dengan orang yang
berbadan gemuk, apabila menaiki ayunan maka ketika diberi dorongan akan
benda bulat yang diikat oleh tali dan digantungkan pada suatu titik sebagai
~ 11 ~
tarikan atau dorongan maka bandul tersebut akan berayun atau bergerak
garpu tala
Roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen pegas. Pegas
akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan perpindahan sudut
sudut (angular)
~ 12 ~
Flowles & Cassiday. 2005. Analytical Mechanics 5TH Edition. Brooks
Cole
Purwanto, Budi. 2012. Fisika 2 untuk kelas VII SMP dan MTS jilid 2.
Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
~ 13 ~