KATA PENGANTAR
Kata Pengantar
1
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga makalah Getaran Harmonis dan
Gelombang ini dapat diselesaikan.
Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada dosen
mata perkuliahan Fisika Dasar II kami yang telah membimbing kami, serta
seluruh pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ ... 4
1.3 Tujuan .....................................................................................;.. ..... 4
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
2.1 Pengertian Getaran Harmonis ( Selaras )......... .................. ............ 5
2.2 Syarat Getaran Harmonis .................................................................6
2.3 Getaran Harmonis Sederhana........................................................... 6
2.4 Periode dan Frekuensi Getaran Harmonis.........................................7
2.5 Energi Getaran Harmonik................................................................9
2.6 Gaya Pemulih..................................................................................12
2.7 Aplikasi Getaran dalam Kehidupan Sehari-hari..............................13
2.8 Gerak Harmonis Sederhana (G.H.S)...............................................15
2.9 Ayunan Sederhana (bandul matematis)..........................................16
2.10 Gerak Harmonis Teredam.............................................................17
2.11. Gerak Harmonis Dipaksakan.......................................................17
3.1 Gelombang......................................................................................19
3.2 Besaran-Besaran Gelombang..........................................................20
3.3 Gelombang Longitudinal.................................................................21
BAB III
PENUTUP ...................................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 23
3.2 Saran .............................................................................................. 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Gerak benda pada lantai licin dan terikat pada pegas untuk posisi normal (a),
teregang (b), dan tertekan (c)
Fp = -kX
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang
berlawanan dengan simpangannya. Jika kita gabungkan persamaan di atas
dengan hukum II Newton, maka diperoleh persamaan berikut.
Fp = -kX = ma atau
5
2.2 Syarat Getaran Harmonis
a.Linear
Contohnya :
1. Gerak osilasi turun naiknya penghisap sebuah silinder yang berisi gas,jika tiba-
tiba ditekan kebawah dan dilepaskan.
2. Gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U jika kolom udara pada salah satu
kaki ditekan dan dilepaskan.
3. Gerak osilasi vertikal dari awal elastik atau pegas yang diberi beban diujung
bawah yang ditarik dan dilepaskan.
b.Angular
Contohnya:
1. Gerak osilasi sebuah ayunan( bandul) dengan amplitudo kecil, ayunan
sederhana (matematis),ayunan fisis
2. Osilasi dari magnit yang digantung dalam medan magnit
3. Osilasi puntiran ayunan total.
Misal sebuah keping baja yang pipih.ujung atas bebas,dan ujung bawah
tidak bebas.bila ujung atas ditarik kekanan dengan gaya F lalu dilepaskan
kembali maka ujung keping ini akan bergerak bolak-balik melalui titik 0 (titik
setimbang).Jika lintasan ujung keping ini sepanjang M.O.N tetap,maka gerakan
ini adalah getakan harmonis sederhana.
F adalah gaya untuk menarik ujung keping
O adalah posisi ujung keping dalam keadaan setimbang atau titik
setimbang,Jika F = 0
6
2.4 Periode dan Frekuensi Getaran Harmonis
-4 2 mf2X = -mg ( )
4 2 f2 =
7
Periode dan frekuensi bandul sederhana tidak bergantung pada massa
dan simpangan bandul, tetapi hanya bergantung pada panjang tali dan
percepatan gravitasi setempat.
Besar sudut dalam fungsi sinus ( ) disebut sudut fase. Jika partikel
mula-mula berada pada posisi sudut 0, maka persamaanya dapat dituliskan
sebagai berikut.
Karena disebut fase, maka fase getaran harmonik adalah sebagai berikut.
8
Apabila sebuah benda bergetar harmonik mulai dari t = t1 hingga t = t2, maka
beda fase benda tersebut adalah sebagai berikut.
Beda fase dalam getaran harmonik dinyatakan dengan nilai mulai dari
nol sampai dengan satu. Bilangan bulat dalam beda fase dapat dihilangkan,
misalnya beda fase 2 ditulis sebagai beda fase .
Cobalah kita tinjau lebih lanjut energi kinetik dan kecepatan gerak
harmoniknya.
Karena Ek = mvy2 dan vy = A cos t, maka:
9
Energi kinetik juga dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut:
y = A cos
y = A (di titik setimbang)
Besar gaya yang bekerja pada getaran harmonik selalu berubah yaitu
berbanding lurus dengan simpangannya (F = ky). Secara matematis energi
potensial yang dimiliki gerak harmonik dirumuskan sebagai berikut:
Ep = ky2
Ep = m 2 (A sin t)2
Ep = m 2 A2 sin2 t
y = A sin
y = A (di titik balik)
10
c. Energi Mekanik Gerak Harmonik
Em = m 2 A2 = k A2
11
2.6 Gaya Pemulih
Suatu pegas atau ayunan bandul disimpangkan maka pegas atau bandul akan
punya kecenderungan untuk kembali ke keadaan semula, hal itu dikarenakan
adanya gaya pemulih yang arahnya selalu ke titik setimbang.
Fp = - k y
Gaya pemulih pada pegas:
y = A sin = A sin t
12
A adalah amplitudo, yaitu simpangan terjauh yang mampu dicapai
benda. adalah besarnya sudutfase yang dilalui benda.
Benda menempuh satu kali getaran (satu fase) apabila sudut yang
ditempuh sebesar 2 radian (360). Apabila benda telah menempuh sudutfase
sebesar 0O pada saat t = 0
Gerak osilasi dapat merupakan gerak harmonis atau non harmonis yaitu
bila 2 getaran harmonik sederhana yang berlainan frekeunsi dipadukan . gerak
harmonis yang dipaksakan (forced).
Gerak dapat berulang dan tiap ulangan gerak dapat ditempuh dalam
waktu yang sama. Gerak seperti ini biasanya disebut gerak periodik. Jika suatu
benda dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama
maka disebut getaran.
13
Gambar: Titik Keseimbangan
F=N:t
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
N = jumlah getaran
t = waktu (s)
Dalam SI, satuan frekuensi dinyatakan dalam Hertz (Hz). Satuan yang
lebih besar adalah kiloHertz (kHz), megaHertz (MHz), atau gigaHertz (GHz).
Satuan yang lain adalah cycle per second (cps), 1 cps = 1 Hz.
Dalam tiap satuan waktu akan terjadi sejumlah getaran. Waktu yang
dibutuhkan untuk membuat satu getaran ini disebut periode. Hubungan antara
periode dan frekuensi dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
14
Contoh Soal tentang Getaran:
Benda bergerak dalam waktu 2 menit membuat 6.000 getaran. Berapa frekuensi
dan periodenya?
Pembahasan:
Diketahui:
t = 2 menit = 120 detik
getaran = N = 6.000 getaran
Ditanya:
f dan T = ...?
Jawab:
F=N:t
= 6.000 : 120 = 50 Hz
T = 1/f
= 1 : 50 = 0,02 detik
Kinematika GHS:
Jadi gaya ini arahnya selalu menuju kepusat atau titik seimbang, atau
pada titik seimbang x = 0 - F = 0,dan dikatakan bahwa gaya ini merupakan
gaya balik atau gaya pulih (restoring force) yang berarti gaya untuk
mengembalikan sistem kedudukan setimbangnya. K adalah kontanta elastis
(pegas).
15
Kesimpulan:
Sebuah benda yang mengalami gaya tarik yang brbanding lurus dengan
simpangan ataut posisi, akan bergerak harmonis sederhana. Bentuk P.D =
d2x/2+2x = 0 banyak dijumpai dalam persoalan persoalan fisika, yang
berarti bahwa gejala yang memenuhi P.D tersebut adalah suatu gerak osilasi,
misal pada arus bolak-balik.
Keterangan:
p = 3,14
L = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
16
Superposisi 2 buah gerakan harmonis sederhana:
Seperti juga pada sebuah benda dapat dikerjakan 2 buah gaya atau 2
macam kecepatan pada saat yang sama (simultan) maka pada sebuah benda
titik dapat juga dikerjakan 2 buah gerakan harmonis sederhana pada saat yang
sama.hasil geraknya merupakan 1 gerak resultan dari kedua gerakan harmonis
sederhana tersebut.tapi belum dapat dipastikan bahwa gerak resultan ini akan
tetap gerak harmonis.Jadi superposisi 2 buah gerakan harmonis sederhana,
berarti penggabungan 2 buah getaran harmonis sederhana yang bekerja pada
satu benda titik.Superposisi yang dibahas:
Adalah gerak harmonis yang dipengaruhi oleh gaya luar yang bekerja
terus menerus.gerak harmonis ini berbeda, tidak dipengaruhi oleh gaya sendiri
(gaya balik).Misalnya gaya yang bekerja terusan menerus adalah: F = F0
sintdisebut driving force (gaya penarik)
17
Sistem terdiri dari dua ayunan sederhana yang dihubungkan dengan
pegas. Ayunan 1 diam, 2 ditarik kekanan, lalu keduanya dilepaskan, hasilnya
adlah gaya penarik bekerja pada 1,dengan frekuensi hampir sam adengan
frekuensi biasa, dan 1 mulai bergetar dengan amplitudo yang berttambah
dengan teratur, sebaliknya amplitudo 2 berkurang, karena energi dari 2
diberikan pada 1.Begitu bergantian terus menerus, karena ada perpindahan
energi antara kedua ayunan (lihat gambar 1)
18
3.1 Gelombang
Jadi bentuk itu bukan lagi y = f(x), dan menjadi demikian kalu nilai x
nya menjadi x vt.jadi secara umu, persamaan gelombang diberikan oleh
y=f(x-vt), yang dengan mendefinisikannya terhadap x dan t dua kali,boleh juga
dituliskan dalam bentuk diferensial.
Besaran k=2 v/l tak lain adalah besaran yang mengubah besaran jarak x
menjadi besaran sudut 0=(2v/l)x,sedemikan hingga apabila jaraknya berubah
berderet dengan l, sudutnya berubah dengan 2 v,dan dinamakan bilangan
gelombang(wave number).
19
3.2 Besaran-Besaran Gelombang
a) Simpangan
Simpangan adalah jarak perpindahan titik pada medium diukur dari posisi
keseimbangan. Selama gelombang merambat, simpangan suatu titik pada medium selalu
berubah-ubah, mulai dari inilai minimum hingga nilai maksimum. Nilai maksimum dan
minimum dicapai secara periodik.
y1
y2
y3
b) Amplitudo
Amplitudo adalah simpangan maksimum titik dalam medium yang
dilewati gelombang.
Amplitudo
20
c) Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan oleh satu titik pada medium
kembali kekeadaan osilasi semula.
Selang waktu untuk urutan gerakan (i) sampai (v) di atas disebut satu periode.
d) Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah osilasi yang dilakukan titik-titik pada medium
selama satu detik. Berapa kali satu paket proses (i) sampai (v) di atas
berlangsung selama satu detik mendefinisikan frekuensi gelombang.
e) Panjang gelombang
Coba kalian amati gelombang yang terjadi pada permukaan air saat
menjatuhkan batu di permukaan air tersebut. Kalian amati puncak dan lembah
yang lokasinya bergantian. Yang didefinisikan sebagai panjang gelombang
adalah jarak dua puncak berdekatan atau jarak dua lembah berdekatan. Atau
jarak antara dua titik yang lokasinya paling dekat yang memiliki keadaan gerak
yang sama.
f) Kecepatan Osilasi
Kecepatan osilasi mengukur berapa cepat perubahan simpangan titik-
titik pada medium. Untuk gelombang transversal, kecepatan osilasi mengukur
berapa cepat gerakan naik dan turun simpangan (dalam arah tegak lurus arah
gerak gelombang). Untuk gelombang longitudinal, kecepatan osilasi mengukur
berapa cepat getaran maju mundur titik-titik dalam medium.
21
gelombang arah radial keluar meninggalkan titik jatuhnya batu.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a.Linear
Contohnya :
1. Gerak osilasi turun naiknya penghisap sebuah silinder yang
berisi gas,jika tiba-tiba ditekan kebawah dan dilepaskan.
2. Gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U jika kolom udara
pada salah satu kaki ditekan dan dilepaskan.
3. Gerak osilasi vertikal dari awal elastik atau pegas yang diberi
beban diujung bawah yang ditarik dan dilepaskan.
b.Angular
Contohnya:
1. Gerak osilasi sebuah ayunan( bandul) dengan amplitudo kecil,
ayunan sederhana (matematis),ayunan fisis
2. Osilasi dari magnit yang digantung dalam medan magnit
3. Osilasi puntiran ayunan total.
23
8. Gerak Harmonis Sederhana (G.H.S)
9. Ayunan Sederhana (bandul matematis)
10. Gerak Harmonis Teredam
11. Gerak Harmonis Dipaksakan
1. Pengertian Gelombang
2. Besaran-Besaran Gelombang
3. Gelombang Longitudinal
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami harapkan kritik dan sarannya untuk membangun motifasi dan
menyempurnakan makalah ini.
24
DAFTAR PUSTAKA
Soedojo,Peter.1999.Fisika Dasar.Yogyakarta:AndiOffset
http://fisikazone.com/getaran-harmonik/
24