Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KESETIMBANGAN

DOSEN PEMBIMBING :
Ir. Chris Hombokau, MT

DISUSUN OLEH:
Abram Timoty Barahama
NIM : 22012060

JURUSAN/PRODI :
Teknik Sipil/D-4 KBG

KELAS :
I C – KBG
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“Kesetimbangan”. Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Fisika Terapan”.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari
dosen pembimbing mata kuliah “Fisika Terapan” Bapak “Ir. Chris Hombokau, MT”. saya
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka
penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di teladani oleh
anak didik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 3
C. Tujuan…………………………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesetimbangan Benda Tegar………………………………………………… 4
B. Torsi……………………………………………………………………………… 6
C. Syarat-syarat Kesetimbangan Benda Tegar……………………………… 8
D. Konsep Benda Tegar………………………………………………………… 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 9
B. Saran………………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengapa pesawat tidak jatuh saat terbang, bahkan setelah mengalami turbulensi atau
guncangan di udara? Ini karena adanya keseimbangan benda tegar. Ada 4 gaya yang
bekerja dalam kasus pesawat terbang, yaitu gaya angkat dengan arah ke atas dengan
menyeimbangkan gaya berat ke bawah, kemudian gaya dorong ke depan dengan
menyeimbangkan gaya tarikan ke belakang. Semua gaya saling menghilangkan satu sama
lain, karena semua besarnya sama dan saling berlawanan arah. Oleh karena itu pesawat
tetap dalam keseimbangan yang dinamis.
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja
pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu Kesetimbangan benda tegar?
2) Apa yang di maksud dengan torsi dan arah torsi?
3) Apa saja syarat-syarat kesetimbangan benda tegar?
4) Apa konsep dari benda tegar?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui kesetimbangan benda tegar.
2) Untuk mengetahui torsi dan arah torsi.
3) Untuk mengetahui syarat-syarat kesetimbangan.
4) Untuk mengetahui konsep dari benda tegar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kesetimbangan Benda Tegar


Keseimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama
dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam.
Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia
akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan selalu
tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi atau rotasi
bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll.
Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan
momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0. Momentum
linear dan impuls dihubungkan oleh persamaan:
∑F · Δt= Δp
Atau dapat juga ditulis menjadi
∑F = Δp/Δt
Karena p konstan maka akibatnya Δp sama dengan 0. Sehingga ∑F = 0.
Kemudian dengan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum
angular dan impuls angular dihubungkan oleh persamaan
∑Τ · Δτ= ΔL
Atau dapat juga ditulis menjadi
∑Τ = ΔL/Δτ
Karena L konstan maka akibatnya ΔL sama dengan nol. Sehingga ∑Τ = 0.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia
memenuhi dua syarat berikut:
∑F = 0
∑Τ = 0
Pada sistem partikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya yang bekerja
pada benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut, sehingga gaya yang bekerja pada
partikel hanya menyebabkan gerak translasi (tidak menyebabkan gerak rotasi). Oleh
karena itu, syarat yang berlaku bagi keseimbangan sistem partikel hanyalah
keseimbangan translasi atau ∑F = 0; ∑Fx = 0 ; ∑Fy = 0 ∑F = 0 yang berarti benda terus
diam atau benda bergerak lurus beraturan.
Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah keseimbangan statis sitem partikel, yang
berarti ∑F = 0 dan benda terus diam. Jika ∑F = 0 tetapi benda terus bergerak lurus
beraturan, ini adalah keseimbangan kinetis.
Beberapa contoh aplikasi keseimbangan statis benda tegar dalam kehidupan sehari-hari
adalah
 seorang petani memegang bambu tepat di tengah-tengah.Akibatnya, gaya berat
bambu pada setiap sisi sama besar. Gaya ini menimbulkan momen gaya pada
sumbu putar (tubuh petani) sama besar dengan arah berlawanan, sehingga terjadi
keseimbangan rotasi. Ini menyebabkan petani lebih mudah membawa kedua
keranjangnya
Jenis-jenis Keseimbangan Benda Tegar
Secara umum keseiimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni
keseimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara translasi/linear ataupun secara
angular dan keseimbangan statis (benda yang betul-betul diam). Keseimbangan statis itu
sendiri dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
 Keseimbangan stabil, terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya
akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya akan
kembali ke titik semula.
Contoh keseimbangan stabil: kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran. Ketika
kelerang diberi gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi naik, namun ketika gaya
tersebut dihilangkan maka posisi kelereng akan kembali ke dasar mangkok.
 Keseimbangan labil (tidak stabil), terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka
posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya
tidak akan kembali ke titik semula.
Sedangkan contoh keseimbangan labil: kelereng yang diam di puncak mangkok
lingkaran yang terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan sedikit, maka ia akan jatuh ke
bawah, dan tidak akan kembali ke posisi semula.
 Keseimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan yang dialami benda
yang apabila diberikan sedikit gaya maka benda tersebut tidak mengalami
perubahan titik berat benda.
Contoh keseimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika kelereng diberi
gangguan, maka posisinya akan bergeser. Namun titik beratnya tidak akan berpindah
secara vertikal.
Kesetimbangan terbagi tiga yaitu :
1. Statik ( ∑F = 0 ; a = o )
2. Dinamik ( a = o ; v = konstan )
Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah gaya yang
bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi terhatad sembarang titik
pada benda tegar itu sama dengan nol .
Keseimbangan Dinamik yaitu keseimbangan yang terjadi pada benda ketika bergerak
dengan kecepatan konstan, dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Keseimbangan Translasi adalah keseimbangan yang dialami benda
ketika bergerak tanpa mengalami percepatan linier (v= konstan, a= 0)
2. Keseimbangan Rotasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika
bergerak dengan kecepatan sudut konstan (ω= konstan, a= 0)
Keseimbangan Tiga Gaya secara sederhana diuraikan dengan menggunakan aturan sinus
dalam segitiga.Jika gaya-gaya yang bekerja pada sebuah titik berada dalam keadaan
Seimbang maka, F1 + F2 + F3 = 0
B. Torsi
Torsi (Twist) atau momen puntir adalah momen yang bekerja terhadap sumbu
longitudinal balok/elemen struktur.Torsi dapat terjadi karena adanya beban eksentrik
yang bekerja pada balok tersebut.Selain itu,pada umumnya torsi dijumpai pada balok
lengkung atau elemen struktur portal pada ruang.
Dalam ilmu fisika torsi di rumuskan dengan :
T=Fxr
Dimana T (Torsi), F(Gaya), r (jarak). Yang artinya Gaya dikali dengan jarak yang
ditunjukkandalam satuan Kg.m (Kg/m), Kg.cm (Kg/cm), atau N.m (N/m).
Dalam ilmu fisika, gaya adalah kemampuan dorong atau kemampuan tarik yang
dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk bergerak atau berpindah
tempat. Adapun gaya yang bekerja adalah gaya normal (gaya yang tidak dipengaruhi oleh
gaya gravitasi maupun gaya gesek).
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antarasumbu
putaran dan letak gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya berupa
engsel tetapi masih bisa bergerak memutar. Misalnya ujung yangdipatri adalah ujung
yang kita letakan di titik (0,0,0) dan ujung satunya merupakan ujung yang bebas adalah
ujung satunya. Batang kita letakan padasumbu x. Pada benda dengan salah satu ujungnya
berupa engsel sehingga tidakdapat bertranslasi tapi bisa berotasi. Diberi gaya dengan
berbagai arah.
Torsi disebut juga momen gayadan merupakan besaran vektor. Torsi Adalah hasil per
silang antara vektor posisi R dengan gaya F

, dapat dituliskan besarnya torsi adalah:

Arah Torsi
Ada dua cara yang bisa kita gunakan sebagai acuan untuk menentukanarah dari torsi
atau momen gaya, yakni kaidah tangan kanan dan putaransekerup. Sekarang perhatikan
gambar di bawah ini.

Untuk kaidah tangan kanan (gambar (a)), arah jari – jari yang digenggam merupakan arah
lengan gaya, dan putaran jari merupakan arah gaya. Arah yang ditunjukkan oleh ibu jari
merupakan arah momen gaya. Jika momen gayamengarah ke atas maka momen gayanya
bertanda positif, sedangkan jika momen gaya mengarah ke bawah maka momen gayanya
bertanda negatif. Jika mengarah menjauhi pembaca maka momen gayanya bertanda
negatif dan jika mengarah mendekati pembaca maka momen gayanya bertanda positif.
Bagaimana jika arahnya rotasinya searah dengan putaran jarum jam atau sebaliknya?
Dengan menggunakan aturan tangan kanan kita juga bisa menentukan arah dari torsi
tersebut. Misalkan kita membuat rotasi dari benda atau objek searahdengan putaran jarum
jam maka ibu jari kita akan mengarah menjauhi dari pembaca maka tanda torsinya
negatif, sedangkan jika arah putarannya berlawanan jarum jam maka ibu jari kita akan
mengarah pembaca maka torsinya bertanda positif.
Selain dengan menggunakan kaidah atau aturan tangan kanan, untuk menentukan
arah torsi dapat kita gunakan aturan sekrup, seperti gambar (b). Jika putaran sekerupnya
menyebabkan sekerup mengarah menjauhi pembaca ataumenuju ke dalam maka torsinya
akan bertanda negatif, sedangkan jika putaransekerup menyebabkan sekerup mengarah
pembaca atau keluar maka torsinya akan bertanda positif. Sekarang kita akan menentukan
arah torsi yang arah putarannyaserah jarum jam. Hal ini dapat kita contohkan pada saat
memasang sekerup ditembok atau di dinding. Jika kita ingin memasukan sekerup ke
tembok ataudinding maka putaran sekerup harus searah jarum jam. Jika ingin melepaskan
sekerup di dinding atau tembok maka sekerup tersebut harus diputar berlawanan dengan
arah putaran jarum jam.
C. Syarat-syarat Kesetimbangan Benda Tegar.
1) Syarat Pertama Kesetimbangan Benda Tegar.
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda (benda dianggap sebagai partikel) tidak sama dengan nol maka benda akan
bergerak dengan percepatan konstan di mana arah gerakan benda sama dengan arah
resultan gaya. Jika resultan gaya bernilai nol maka benda diam atau benda bergerak
dengan kecepatan konstan.
Ketika sebuah benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, benda tidak
mempunyai percepatan (a). Persamaan ini dapat diuraikan ke dalam komponennya pada
sumbu x, sumbu y dan sumbu z.
Jika gaya-gaya bekerja pada arah horisontal saja maka digunakan persamaan 1.Jika gaya-
gaya bekerja pada arah vertikal saja maka digunakan persamaan 2.Jika gaya-gaya bekerja
pada suatu bidang (dua dimensi) maka digunakan persamaan 1 dan 2.Jika gaya-gaya
bekerja pada suatu ruang (tiga dimensi) maka digunakan persamaan 1, 2 dan 3.
Gaya merupakan besaran vektor, gaya mempunyai besar dan arah. Dengan mengacu pada
koordinat kartesius (sumbu x, y dan z) dan sesuai dengan ketetapan, jika gaya searah
dengan sumbu x negatif (ke kiri) atau gaya searah sumbu y negatif (ke bawah) maka gaya
bertanda negatif. Sebaliknya jika gaya searah dengan sumbu x positif (ke kanan) atau
gaya searah sumbu y positif (ke atas) maka gaya bernilai positif.
2) Syarat Kedua Kesetimbangan Benda Tegar
Jika resultan momen gaya pada sebuah benda tidak bernilai nol (benda dianggap
sebagai benda tegar) maka benda akan berotasi. Agar benda tidak berotasi (benda tidak
bergerak) maka resultan momen gaya harus bernilai nol. Ketika sebuah benda tidak
berotasi maka benda tidak mempunyai percepatan sudut. Karena percepatan sudut sama
dengan nol maka persamaan di atas berubah.
D. Konsep Benda Tegar
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia Fisika untuk menyatakan
suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya pada benda
itu. Pada sebuah benda tegar, setiap titik harus selalu berada pada jarak yang sama dengan
titik-titik lainya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat
pengaruh gaya atau momen gaya. Syarat Keseimbangan benda tegar dapat dicapai
jika resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik sembarang sama
dengan nol.
 Jenis – jenis keseimbangan, yaitu:
Keseimbangan statik,dikelompokkan menjadi tiga,yaitu:
a) Keseimbangan stabil
b) Keseimbangan labil
c) Keseimbangan netral/inferen
Keseimbangan Dinamik,dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a) Keseimbangan translasi
b) Keseimbangan rotasi
 Torsi sama dengan gaya pada gerak translasi. Torsi menunjukkan kemampuan
sebuah gaya untuk membuat benda melakukan gerak rotasi. Sebuah benda akan
berotasi bila dikenai torsi.
 Syarat Pertama Kesetimbangan Benda Tegar.
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda
(benda dianggap sebagai partikel) tidak sama dengan nol maka benda akan bergerak dengan
percepatan konstan di mana arah gerakan benda sama dengan arah resultan gaya. Jika
resultan gaya bernilai nol maka benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan.
Ketika sebuah benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, benda tidak mempunyai
percepatan (a). Persamaan ini dapat diuraikan ke dalam komponennya pada sumbu x, sumbu
y dan sumbu z.

B. Saran
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa itu
Kesetimbangan. Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami meminta
kritik dan saran nya yang bersifat relevan.
DAFTAR PUSAKA
https://yokijayabustami.blogspot.com/2015/06/kesetimbangan-benda-tegar.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/katadata.co.id/amp/safrezi/berita/614d62e303ff3/rangkuman-
dan-contoh-soal-keseimbangan-benda-tegar-fisika-kelas-x
https://berbagaiteori2013.wordpress.com/2013/04/15/makalah-kesetimbangan-benda-tegar/

Anda mungkin juga menyukai