Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA

“KESETIMBANGAN BENDA TEGAR”

Nama Kelompok :
1. Feria Nurhidayati (11)
2. Nurul Fatimah (22)
3. Sindy Oktaviany (28)
4. Yessy Ayu S (31)

Guru Pembimbing :
Retno Tri Panglipur ,S.Pd
Daftar isi

Kata pengantar...................................................................3
Pendahuluan......................................................................4
Pembahasan.......................................................................5
lampiran pembuatan..........................................................9
lampiran foto...................................................................10
kesimpulan.......................................................................11
daftar pustaka...................................................................12
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah memberikan taufiq,
rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya dapat beraktivitas untuk menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Keseimbangan Benda Tegar “ ini. Walaupun banyak isi
dari rangkuman karya ilmiah ini saya kutip langsung dari sumber. Tapi saya berharap karya
ilmiah ini dapat membantu dan menambah wawasan saudara-saudari yang ingin lebih memahami
atau mengetahui sekilas tentang “ Keseimbangan Benda Tegar “.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas fisika yang diberikan oleh
Bapak guru Sukarno.Makalah ini berisi informasi tentang “ Kesetimbangan Benda Tegar “. Yang
kami harapkan pembaca dapat mengertahui berbagai aspek yang berhubungan dengan
keseimbangan benda tegar yang akan kami bahas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Dan akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.
Terima kasih.

Bojonegoro,21 Februari 2016


PENDAHULUAN
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk bila gaya dikerjakan
pada benda tersebut. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. Titik berat merupakan titik
dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda
tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan
bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan
gerak translasinya, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit
berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita
gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana
pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya,
yaitu tepat di titik beratnya. Dan secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola.
Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.

Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia
melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di atas, peloncat indah
itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari lintasan titik beratnya.
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat
benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam
menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk
benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola
dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh
diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu
simetrinya.
PEMBAHASAN

Kesetimbangan Benda Tegar


Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya
sama dengan nol.
Kesetimbangan biasa terjadi pada :
1. Benda yang diam (statik), contoh : semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dan lain-lain.
2. Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik), contoh : gerak meteor di ruang hampa, gerak
kereta api di luar kota, elektron mengelilingi inti atom, dan lain-lain.
Benda tegar adalah benda yang tidak berubah bentuknya karena pengaruh gaya dari luar.
Kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua:
1. Kesetimbangan partikel
2. Kesetimbangan benda
 Kesetimbangan Partikel
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi
(tidak mengalami gerak rotasi) sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi.
Semua gaya yang bekerja pada benda yang dianggap partikel hanya menyebabkan gerak
translasi ( benda tidak mengalami gerak rotasi).
Maka, syarat kesetimbangan partikel adalah jika resultan gaya luar yang bekerja pada partikel
tersebut sama dengan nol.
Dengan kata lain, suatu partikel dikatakan seimbang bila partikel tersebut tidak mengalami
percepatan ( α = 0 ) yang berarti benda tersebut tidak mengalami resultan gaya luar ( F = 0 )
Dalam keadaan seimbang, keadaan partikel dapat berada dalam keseimbangan statik (diam)
atau dalam keseimbangan mekanik ( bergerak lurus beraturan dengan v tetap )
Apabila terdapat 3 buah gaya yang bekerja pada suatu titik partikel dan partikel tersebut
berada dalam keadaan seimbang maka berlaku hubungan:
 Kesetimbangan Benda
Sebuah benda tegar berada dalam keseimbangan mekanis bila dilihat dari suatu kerangka
acuan inersial, jika :
a. percepatan linear pusat massanya sama dengan nol, apm = 0.
b. percepatan sudutnya sama dengan nol,  = 0.
Untuk vpm = 0 dan  = 0 disebut keseimbangan statik.
Bila apm = 0, maka Feks = 0. Untuk gaya-gaya dalam ruang ( 3 dimensi) diperoleh :
F1x + F2x + ... + Fnx = 0 atau  Fx = 0
F1y + F2y + ... + Fny = 0 atau  Fy = 0
F1z + F2z + ... + Fnz = 0 atau  Fz = 0
Bila  = 0, maka eks = 0 dan diperoleh
1x + 2x + ... + nx = 0 atau x = 0
1y + 2y + ... + ny = 0 atau y = 0
1z + 2z + ... + nz = 0 atau z = 0
Dalam kasus tertentu dimana gaya-gaya hanya terletak pada satu bidang, (misalkan bidang
xy) diperoleh :
F1x + F2x + ... + Fnx = 0 atau  Fx = 0
F1y + F2y + ... + Fny = 0 atau  Fy = 0
1z + 2z + ... + nz = 0 atau z = 0
z = 0 ini terhadap sembarang titik pada benda tegar tersebut.
JENIS KESETIMBANGAN
Ada tiga jenis kesetimbangan, yaitu :
a. Kesetimbangan stabil (kesetimbangan mantap)
Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara memberikan
gaya padanya, maka titik berat benda akan naik. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda akan
kembali pada kesetimbangan semula.
Contoh: Keseimbangan pada suatu benda dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki
benda jika gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya (energi potensialnya).
b. Kesetimbangan labil (kesetimbangan goyah)
Benda yang memiliki kesetimbangan labil, jika diganggu dengan cara memberikan gaya
padanya, maka titik berat benda akan turun. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda tidak dapat
kembali pada kesetimbangan semula.
Contoh: Keseimbangan stabil dapat dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki benda
jika gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi potensialnya).
c. Kesetimbangan netral (kesetimbangan indeferen)
Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara memberikan gaya
padanya, maka titik berat benda tidak naik maupun tidak turun. Jika gaya itu dihilangkan, maka
benda akan setimbang pada sembarang keadaan.
Contoh : Keseimbangan indiferen dapat dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki
benda dimana jika gangguan yang dialaminya tidak menyebabkan perubahan titik beratnya
(energi potensialnya).
Konsep benda tegar
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia Fisika untuk menyatakan
suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya pada benda
itu. Pada sebuah benda tegar, setiap titik harus selalu berada pada jarak yang sama dengan titik-
titik lainya.
Kesetimbangan benda tegar
Kesetimbangan terbagi dua yaitu :

1. Statik ( ∑F = 0 ; a = o )
2. Dinamik ( a = o ; v = konstan )
Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah gaya yang bekerja
pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi terhatad sembarang titik pada benda tegar itu
sama dengan nol .
Kesetimbangan statik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kesetimbangan stabil,
kesetimbangan labil, dan kesetimbangan indiferen ( netral ).
a. Keseimbangan Stabil
Keseimbangan stabil adalah keseimbangan yang dialami benda di mana apabila dipengaruhi
oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan segera ke posisi keseimbangan semula.
Ketika diberi gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng akan kembali ke posisi
semula.
Keseimbangan stabil ditandai oleh adanya kenaikan titik benda jika dipengaruhi suatu gaya.
b. Keseimbangan Labil
Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda yang apabila diberikan sedikit
gangguan benda tersebut tidak bisa kembali ke posisi keseimbangan semula. Pada Gambar 6.15
menunjukkan sebuah kelereng yang ditempatkan di atas bidang cembung. Ketika diberi
gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng tidak akan pernah kembali ke posisi
awalnya. Keseimbangan labil ditandai oleh adanya penurunan titik berat benda jika dipengaruhi
suatu gaya.
c. Keseimbangan Indeferen
Keseimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan yang dialami benda yang apabila
diberikan sedikit gaya maka benda tersebut tidak mengalami perubahan titik berat benda.
Keseimbangan Dinamik yaitu keseimbangan yang terjadi pada benda ketika bergerak
dengan kecepatan konstan, dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
a. Keseimbangan Translasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika bergerak tanpa
mengalami percepatan linier (v= konstan, a= 0)
b. Keseimbangan Rotasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika bergerak dengan
kecepatan sudut konstan (ω= konstan, a= 0)
Keseimbangan Tiga Gaya secara sederhana diuraikan dengan menggunakan aturan sinus
dalam segitiga. Jika gaya-gaya yang bekerja pada sebuah titik berada dalam keadaan seimbang
F1 + F2 + F3 = 0
LAMPIRAN PEMBUATAN

ALAT DAN BAHAN :

1. 4 Buah Sumpit
2. Plastisin Secukupnya
3. Karet Pentil Secukupnya

CARA PEMBUATAN :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan kesetimbangan benda
tegak,
2. Ambil 3 buah sumpit, lalu bentuklah menjadi segi tiga saa kaki,
3. Abil karet untuk mengikat rangkaian tersebut pada bagian atasnya,
4. Setelah itu abillah 1 buah supit lagi untuk diletakkan di bagian tengahnya, kemudian
ikatlah pada bagian kanan,kiri maupun tengahnya dengan menggunakan karet yang sama,
5. Abil plastisin untuk alat penyeimbangan yang sudah ditimbang,
6. Letakkan plastisin dibagian kanan dan kiri bagian bawah,
7. Lakukan percobaan kesetimbangan pada jari telunjuk kita,
8. Apabila sudah seimbang percobaan telah berhasilii.
LAMPIRAN FOTO
KESIMPULAN
Kritik
kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan
resultan momen gaya sama dengan nol. Benda tegar adalah benda yang
tidak berubah bentuknya karena pengaruh gaya dari luar. Kesetimbangan
benda tegak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kesetimbngan partikel dan
kestimbangan benda.
Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami dapat mendapat bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil bagi
secara langsung maupun tidak langsung, dimana bantuan itu sangat
berarti dan bernilai bagi penulis. menyadari keterbatasan kami sebagai
manusia biasa, dalam penyusunan makalah iki masih terdapat banyak
kekeliruan dan kekerungan, maka oleh karenanya kami mengharapkan
kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk kami
jadikan tolak ukur dimasa yang akan datang. Akhirnya kami
mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.walter-fendt.de/ph11e/carousel.htm
http://www.fisdasbook.com
http://www.fisika ceria.com
Sunardi dan Etsa indra irawan, 2007. FISIKA BILINGUAL, Bandung; Yrama Widya.
Abdullah, Mikrajuddin. 2006. FISIKA 2B, Jakarta; Esis

Anda mungkin juga menyukai