PENDAHULUAN
1.2.4 apa yang dimaksud dengan keseimbangan menurut para ekonomi serta ada berapa
keseimbangan dalam pasar tenaga kerja?
1.3 Tujuan
1.3.3. Agar dapat mengetahui serta memahani pengertian dari keseimbangan menurut
para ahli ekonomi, dan dapat pula mengetahui ada berapa keseimbangan dalam pasar tenaga
kerja.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ekuilibrium adalah keadaan yang menunjukkan baik Konsumen maupun Produsen telah
menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang Konsumen bersedia membeli untuk sejumlah
barang sama dengan harga yang Produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang
tersebut.Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Penjual dan
pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar
dari permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih
besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage). Setelah pasar sampai ke titik
ekuilibrium, penjual dan pembeli sama – sama puas dan harga pun tidak akan berubah lagi.
Biasanya situasi surplus maupun kekurangan sifatnya sementara, karena pasar akan selalu
bergerak kearah titik keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan hukum
penawaran dn permintaan (the law of supply and demand).
Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu berubah –
ubah sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Apabila terjadi
perubahan pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan penawaran juga ikut berubah dan
otomatis akan merubah posisi titik ekuilibrium. Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan
namun jumlah penawaran tetap, maka harga akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser
naik. Sementara jika penawaran naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan
mengakibatkan titik ekuilibrium juga turun.Asumsi dasar yang harus dipegang untuk
mempermudah analisis adalah bekerjanya pasar secara sempurna, yaitu adanya mobilitas input,
adanya kesempurnaan informasi, dan berlakunya persaingan, yaitu banyaknya penjual dan
pembeli yang memiliki kekuatan tawar menawar yang seimbang. Perhatian utama dalam
analisis keseimbangan umum adalah untuk menunjukkan adanya keterkaitan antar pasar yang
lain.
Equilibrium pasar tenaga kerja terjadi akibat pekerja atau tenaga kerja yang lebih
menyukai pekerjaan dengan upah tinggi tetapi perusahaan cenderung memberikan upah yang
rendah selain itu juga terdapat factor yang mempengaruhinya yaitu bertemunya demand dan
supply.Kita akan melihat tercapainya equilibrium upah (sumbu W) dan equilibrium kuantitas
2
tenaga kerja (sumbu L) yang terbentuk dari keseimbangan antara permintaan dan penawaran
tenaga kerja melalui Gambar.1 dibawah ini :
Keterangan :
Pergeseran yang terjadi di kurva tenaga kerja meliputi pergeseran pada kurva permintaan
dan kurva penawaran.Adanya pergeseran tersebut akan mengubah equilibrium awal.
Untuk kasus ini,kita misalkan terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja potensial
dengan keterampilan menjahit;hal ini didorong oleh bertambahnya lulusan sekolah
kejuruan yang mencari pekrjaan sebagai penjahit pakaian. Peningkatan supply tenaga
kerja ini gilirannya akan menggeser kurva penawaran tenaga kerja.Pada Gambar.2
dibawah ini menerangkan pergeseran pada kurva tersebut :
3
Keterangan :
Pada posisi awal,keseimbangan tercapai pada titik E,dimana equilibrium upah sebesar
sumbu W* dan equilibrium kuantitas sebanyak sumbu L
Saat terjadi peningkatan supply tenaga kerja,kurva penawaran bergeser ke kanan dari
sumbu S ke S’ dan menggeser keseimbangan kurva permintaan-penawaran dari sumbu E
ke F.
Dengan demikian harga (upah) tenaga kerja menjadi lebih murah yang ditandai dengan
bergesernya equilibrium upah dari sumbu W* ke W**
4
Keterangan :
Datangnya musim liburan akhir tahun berdampak pada peningkatan permintaan pakaian.
Kesempatan ini digunakan pabrik garmen untuk menambah jumlah tenaga kerja,sebab
penambahan tersebut berpotensi meningkatkan laba.
Hal ini akan menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke kanan (dari D ke D’)
Pergeseran pada kurva permintaan tenaga kerja akan mengubah equilibrium pasar dari E
ke G,dimana equilibrium upah bergeser dari W* ke W*** dan equilibrium jumlah
tenaga kerja dari L* ke L***.
MP MRPL (=MPxP)
0 Tenaga Kerja 0 Tenaga Kerja
(a) (b)
5
Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna, kurva MRPL
merupakan kurva permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja (firm’s labour
demmand curve). Perusahaan akan mencapai keseimbangan bila MRPL sama
dengan upah tenaga kerja. Jika harga tenaga kerja (W) naik, perusahaan lebih
selektif dalam menggunakan tenaga kerja. Hanya yang produktivitasnya lebih
tinggi dari kondisi awal yang dipekerjakan.
Akibatnya kesempatan kerja berkurang dari I* ke I1. Jika upah turun dibawah
W*, perusahaan mau menggunakan pekerja yang produktivitasnya lebih rendah,
sehingga kesempatan kerja meningkat dari I* ke I2. Jika yang berubah hanyalah
harga, permintaan bergerak di sepanjang kurva (ingat kembali movement along
demand curve). Jika yang berubah adalah faktor bukan harga (permintaan
terhadap output berubah), kurva akan bergeser (shifting) ke kanan atau ke kiri
bila permintaan terhadap output bertambah atau berkurang.
W MRPL2
MRPL1
0 I1 I* I2 Tenaga Kerja
6
d. Permintaan Tenaga Kerja Dalam Model Beberapa Faktor Produksi
Variabel (Multi Variables Input Model)
Model ini melonggarkan asumsi model di atas. Dengan demikian penambahan
penggunaan tenaga kerja dapat diimbangi dengan perambah faktor produksi
lainnya (mesin). Andaikan kondisi awal keseimbangan pasar tenaga kerja total
kesempatan kerja adalah L1 pada tingkat upah keseimbangan W1. Kondisi
keseimbangan perusahaan (titik A) di mana jumlah tenaga kerja yang
digunakan I1. MRPL1 adalah MRP dengan jumlah barang modal (mesin) K1.
7
Tenaga Kerja dan Barang Modal Variabel
Tenaga kerja dapat memiliki daya monopoli faktor produksi, misalnya dengan
membentuk serikat pekerja (labor union). Dengan daya monopoli, serikat pekerja dapat
menentukan beberapa tingkat upah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Diagram diatas menunjukkan kurva SL adalah penawaran tenaga kerja, serikat pekerja.
Sedangkan DL adalah kurva permintaan tenaga kerja, perusahaan. Jika tujuan serikat pekerja
adalah memaksimumkan kesempatan kerja, tingkat upah ditetapkan sebesar Wp, dengan
kesempatan kerja Lp. Dengan tingkat upah Wp, serikat pekerja bersikap seolah-olah beroperasi
pada pasar persaingan sempurna. Serikat pekerja juga dapat memaksimumkan tingkat upah
dengan menyamakan MR dan SL.
Tingkat upah tertinggi yang dapat dipaksakan adalah Wm, dengan konsekuensi
kesempatan kerja hanya Lm (jumlah minimum diantara beberapa kemungkinan). Tetapi jika
tujuan serikat pekerja adalah memaksimumkan penerimaan, tingkat upah ditetapkan setingkat
Wk, dengan kesempatan kerja Lk, pada saat MR=0
8
pengeluaran marjinal. Karena posisi perusahaan adalah penerima harga, pengeluaran
marjinal adalah sama dengan pengeluaran rata-rata. Singkatnya, keseimbangan
perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna tercapai bila MRPL = W =
ME = AE. Tetapi jika perusahaan mempunyai daya monopsoni, untuk mencapai
kondisi keseimbangan, upah yang ditetapkan lebih kecil dari ME.
9
misalnya melalui serikat pekerja, sementara perusahaan memiliki daya
monopsoni.
Dalam keadaan demikian tingkat upah ditentukan melalui perundingan
antara serikat pekerja dan perusahaan. Diagram berikut menunjukkan bahwa
interval tingkat harga adalah antara Ws (tingkat harga yang diinginkan
monopsonis) dengan Wm (tingkat harga yang diinginkan monopsonis). Tingkat
harga yang ditetapkan sangat tergantung posisi tawar menawar kedua pihak.
Bila pihak monopsonis memiliki posisi yang lebih kuat, tingkat upah akan
mendekati atau sama dengan Ws. Begitu juga sebaliknya, jika posisi pekerja
lebih kuat, tingkat upah akan mendekati atau sama dengan Wm. Namun bukan
mustahil bila tingkat upah kesepakatan adalah Wp yang sama dengan tingkat
upah pada pasar persaingan sempurna.
Permintaan adalah suatu hubungan antara harga dan kuantitas. Apabila kita mebicarakan
permintaan akan suaru komoditi, maka ini menyangkut hubungan antara harga dan kuantitas
komoditi yang para pembeli bersedia untuk membelinya. Sehubungan dengan tenaga kerja,
permintaan adalah hubungan antara tingkat upah (yang dilihat dari perspektif seoerang majikan
adalah harga tenaga kerja) dan kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki oleh majikan untuk
diperjakan (dalam hal ini dapat dikatakan, dibeli).
12
2.5.1 Identifikasi Determinan Permintaan Tenaga Kerja
(a) Tingkat upah
(b) Teknologi
(c) Produktivitas
Hubungan yang terdapat antara input factor produksi dengan output perusahaan adalah
hubungan produksi. Dengan teknologi ini yang tetap yang digunkan oleh perusahaan
(dimana teknologi merupakan teknik yang mengalihkan bentuk input kedalam bentuk
output) jumlah input tenaga kerja dan modal yang lebih besar yang digunakan oleh
perusahan, makin besar pula output yang dihasilkannya.
13
2.5.3 Permintaan Tenaga Kerja Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang dalam teori perusahaan adalah konsep perusahaan dalam melakukan
penyesuaan penuh terhadap keadaan ekonomi yang berubah. Perbedaan antara
permintaan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang adalah perbedaan
antara :
Penawaran adalah suatu hubungan antara harga dan kualitas. Secara khusus, suatu kurva
penawaran melukiskan jumlah maksimum yang siap diesdiakan pada setiap kemungkinan
tingkat upah untuk periode waktu. Sebagai alternative , kurva penawaran tenaga kerja dapat
dipandang, bagi setiap kepemimpinan jumlah tenaga kerja ,sebagai tingkat upah minimum yang
dengan tingkat itu para tenaga kerja siap untuk menyediakan jumlah yang khusus itu. Salah satu
dari kedua pandangan itu , penawaran tenaga kerja harus di tinjau sebagai suatu skejul
alternative yang di peroleh pada suatu titik waktu tertentu yang di tetapkan.
a) Jumlah penduduk
b) Presentase jumlah penduduk yang memilih masuk dalan angkatan kerja
c) Jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh angkatan kerja
Jangka pendek dimaksud sebagai periode waktu dimana tidak mungkin dilakukan
sejumlah penyesuaian dan sejumlah keadaan yang tidak dapat di ubah. Kita
mengasumsikan suatu jangka waktu dimana individu dalam penduduk yang telah
tertentu jumlahnya tidak dapat mengubah jumlah modal manusia. Jadi , kita
14
berasumsi yang paling penting bahwa keterampilan anggota anggota rumah
tangga itu telah tentu.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
16
17