Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

KESEIMBANGAN EKONOMI 4
SEKTOR DALAM SISTEM
PROPORTIONAL TAX
DENGAN TRANSFER DAN
NERACA PEMBAYARAN LUAR
NEGERI

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Ekonomi dan Manajemen Posman W.H Hasibuan , SE, MM
Bianis
07
Abstract Kompetensi

Mata Kuliah ini membahas tentang hal Mahasiswa diharapkan memiliki


– hal yang berhubungan dengan wawasan yang luas dan mampu

1
keseimbangan ekonnomi 4 sektor menjelaskan hal – hal yang
dalam sistem proportional tax dengan berhubungan apa yang dikatakan
transfer. Penekanan dalam dengan keseimbangan ekonomi 4
pembahasan modul ini adalah mencari sektor dalam sistem proportional tax
bentuk persamaan pendapatan dengan transfer.
nasional keseimbangan ekonomi 4 Mahasiswa diharapkan memiliki
sektor dalam sistem proportional tax pengetahuan dan memahami bentuk
dan autonomous investment beserta pendapatan nasional keseimbangan
dengan angka penggandanya. ekonomi 4 sektor baik dalam sistem
proportional tax dan autonomous
Disamping itu juga akan dibahas investment maupun dalam sistem
bentuk keseimbangan ekonomi 4 proportional tax dan induced investmen.
sektor dalam sistem proportional tax Dengan memahami bentuk
dan induced investment serta dengan keseimbangan ekonomi 4 sektor ini
angka pengganda dari setiap variabel maka diharapkan mahasiswa dapat
penentu pendapatan nasional. memahami faktor-faktor penentu
pendapatan nasional dan bagaimana
Dan pada bagian ini juga akan dibahas setiap faktor penentu tersebut dapat
bagaimana setiap variabel penentu memengaruhi pendaptan nasional.
pendapatan nasional mempengaruhi
pendapatan nasional keseimbangan Disamping itu juga diharapkan
mahasiswa mampu menjelaskan
baik dalam sistem proportional tax pengaruh perubahan dari setiap faktor
dengan autonomous investment penentu tersebut terhadap perubahan
maupun dalam sistem proportional tax pendapatan nasional melalui besaran
dengan induced investment.Sehingga angka pengganda dari setiap variabel
mahasiswa mengetahui perbedaaan penentu.
dari bentuk kedua model permasaan
pendapatan nasional tersebut. Mahasiswa juga harus memahami
bagaimana cara menghitrung
Dalam bagian ini juga akan dibahas pendapatan nasional keseimbangan
beserta keseimbangan dari variabel
neraca pembayaran luar negeri. lainnya seperti ; pengeluaran konsumsi
Dimana neraca ini digunakan untuk keseimbangan, pajak keseimbangan,
informasi kesiapan devisa yang dimiliki tabungan keseimbangan , investasi
oleh suatu negara untuk memenuhi keseimbangan, impor keseimbangan.
transaksi-transaksi berjalan maupun Dan mahasiswa diharapkan mampu
untuk transalksi modal. mencari bentuk nilai pengganda dari
setiap variabel penentu pendapatan
nasional dan dapat menjelaskan arti
angka penggada tersebut.

Diharapkan mahasiswa memahami


neraca pembayaran luar negeri dengan
baik dan mengetahui fungsi dari pada
neraca tersebut bagi perekonomian
suatu negara. Mahasiswa juga
diharapkan memahami transaksi-
transaksi yang dicatat dalam neraca
pembayaran luar negeri dan pengaruh
dari pencatatan transaksi tersebut
terhadap surplus maupun deficit neraca
pembayaran luar negeri.

2
Skenario Perkuliahan :

 Naskah / Buku Referensi :

1. Sadono Sukirno , 2010 , MAKROEKONOMI Teori Pengantar ,


PT.RajaGrafindo Persada , Jakarta.
2. N. Gregory Mankiw, 2006, Pengantar Ekonomi Makro, edisi 3, Salemba
Empat , Jakarta.
3. Rudiger Dornbush, 2004, Makroekonomi, PT. Media Global Edukasi, Jakarta.
4. Samuelson dan Nordhaus, 2004, Ilmu Makroekonomi , PT. Media Global
Edukasi,Jakarta.
5. Henderson dan Poole , 1991, Principles Of Macroeconomics, D.C. Health
and Company, Canada United States of Amerika.
6. Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, 2005, TEORI EKONOMI MAKRO
Suatu Pengantar ,edisi ketiga. Lembaga Penerbit FEUI , Jakarta.

 Tujuan Mata Kuliah :


Mata Kuliah ini memberikan pemahaman kepada Mahasiswa agar
memiliki wawasan yang luas dan mampu menjelaskan hal – hal yang
berhubungan dengan keseimbangan ekonomi 4 sektor dalam sistem
proportional tax dengan transfer. Terhadap hal tersebut akan dikaji
dengan memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan bahan kajian
dibawah ini :
 Bahan kajian :
1. Keseimbangan Pendapatan Nasional 4 Sektor Dalam Sistem
Proportional Tax dan Autonomous Investment
2. Angka Pengganda Pendapatan Nasional 4 Sektor Dengan
Proportional Tax dan Autonomous Investment
3. Keseimbangan Ekonomi 3 Sektor Dalam Sistem Proportional Tax Dan
Induced Investment

3
4. Angka Pengganda Pendapatan Nasional 4 Sektor Dalam Sistem
Pajak Pajak Proportional Dan Induced Investment

DESKRIPSI – MATA KULIAH


Ada beberapa hal yang harus diterangkan dalam keseimbangan ekonomi 4
sektor, sebagai berikut : Pertama, Memahami Pengertian dan Model Ekonomi 4
Sektor Dalam Sistem Proportional Tax Dengan Transfer. Kedua, Pengertian
Pajak Proportional , Ketiga, Pengaruh Pajak Proportional. Keempat,
Keseimbangan Ekonomi 4 Sektor Dalam Sistem Proportional Tax Dengan
Transfer. Kelima, Pengganda Pendapatan Nasional 4 Sektor Dalam Sistem
Proportional Tax

Modul 7 : Pengantar Ekonomi Makro

1. KESEIMBANGAN EKONOMI 4 SEKTOR DALAM SISTEM


PROPORTIONAL TAX DAN AUTONOMOUS INVESTMENT

Model persamaan keseimbangan ekonomi 4 sektor dalam sistem


proportional tax dan autonomous investment dapat dituliskan sebagai
berikut :
Y=C+I+G+X–M
C = a + b Yd
Yd = Y – Tx + Tr
Tx = To + tY
Tr = Tr ……………………………………….. (7.1)
I=I
G=G
X=X
M = Mo + mY

4
Dengan menguraikan persamaan (7.1) kira dapat memperoleh bentuk
pendapatan nasional keseimbangan dan keseimbangan dari variabel
lainnya sebagai berikut :

= ……………………………………………………………………(7.2)

Persamaan (7.2) merupakan pendapatan nasional keseimbangan 4


sektor dalam sistem pajak proportional dengan autonomous
investment. Dari persamaan dapat ditunjukkan bahwa ada tujuh
variabel yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu pengeluaran
konsumsi otonom (a), pajak otonom (To), bayaran pindahan (Tr),
Investasi (I), Pengeluaran Pemerintah (G), Ekspor (X) dan Impor
otonom (Mo) serta tiga parameter yaitu ; kecenderungan batas
mengkonsumsi (b), persentase pungutan pajak (t) dan
kecenderungan batas mengimpor (m).
Dari ketujuh variabel penentu pendapatan nasional ada lima variabel
yang mempengaruhi secara positif terhadap besaran pendapatan
nasional, dalam arti apabila kelima variabel tersebut berubah naik
maka akan meningkatkan pendapatan nasional, kelima variabel
tersebut adalah a,Tr,I,G dan X. Sedangkan dua variabel lainnya yaitu
pungutan pajak (To) dan Impor (Mo) mempengaruhi secara negatif
terhadap pendapatan nasional, yang berarti apabila pungutan pajak
dinaikkan maka pendapatan nasional akan turun, demikian juga
halnya apabila impor naik maka menagkibatkan penurunan
pendapatan nasional.
Demikian juga halnya besar kecilnya ketiga parameter penentu
pendapatan nasional akan mempengaruhi pendapatan nasional
melalui nilai atau angka pengganda. Untuk nilai parameter
kecenderungan batas mengkonsumsi (b) apabila semakin besar
nilainya maka secara tidak langsung akan dapat meningkatkan
pendapatan nasional melalui besaran nilai pengganda dari
pendapatan nasional, parameter t yaitu apabila persentase pungutan
pajak bertambah besar maka akan dapat menurunkan pendapatan
nasional secara tidak langsung, sama halnya dengan kecenderungan

5
batas mengimpor (m) apabila semakin besar nilainya maka akan
dapat menurunkan pendapatan nasional secara tidak langsung.
Konsumsi keseimbangan :
Ceq = a + b (Yeq – To – tYeq + Tr)
Tabungan Keseimbangan :
Seq = - a + (1 – b) (Yeq – To – tYeq + Tr)
Impor Keseimbangan :
Meq = Mo + mYeq
Pajak Keseimbangan :
Txeq = To + tYeq

AE
Y =AE

AE= C+I+G+X-M

AE = C+I+G

X-M I+G C = a + bYd

o Y
Yeq

Gambar : Grafik Keseimbangan Pendapatan Nasional 4 SSektor

Contoh :
Diketahui C = 300 + 0,75Yd ; Tx = -40 + 0,20Y : Tr = 20 ; I = 200 ;
G = 250 ; X = 300 ; M = 100 + 0,10Y
Ditanya : Tentukan nilai-nilai keseimbangan dari Yeq, Ceq, Seq, Txeq
dan Meq.
Jawab :

6
Y=C+I+G+X–M
Y = 300+0,75{Y– (- 40+0,20Y)+20}+ 200+250+300 – (100 + 0,10Y)
Y = 300 + 0,75(Y+40- 0,20Y+20)+200+250+300 – 100 – 0,10Y
Y = 300 +0,75Y + 30 – 0,15Y + 15 + 200 + 250 + 300 – 100 – 0,10Y
Y = 995 - + 0,50Y
Y – 0,50Y = 995
0,5Y = 995
Yeq = 995/0,5 = 1.990
Ceq = 300 + 0,75 {1.990 –(-40 + 0,2(1.990) + 20}
= 300 + 0,75 ( 1.990 + 40 – 398 + 20)
= 300 +0,75( 1.652) = 1.539
Seq = - 300 + 0,25 {1.990 – ( - 40 + 0,2 (1.990) + 20}
= - 300 + 0,25 (1.990 + 40 -398 + 20)
= - 300 + 0,25( 1.652) = 113
Txeq = - 40 + 0,20 (1.990) = 358
Meq = 100 + 0,10(1990) = 299

2. ANGKA PENGGANDA MODEL EKONOMI 4 SEKTOR DALAM


SISTEM PROPORTIONAL TAX DAN AUTONOMOUS INVESTMENT

Berikut ini adalah angka-angka pengganda dari setiap variabel


penentu pendapatan nasional.
1. Angka Pengganda Konsumsi :

2. Angka Pengganda Investasi :

3. Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah :

4. Angka Pengganda Ekspor :

7
5. Angka Pengganda Impor :

6. Angka Pengganda Pajak :

7. Angka Pengganda Bayaran Pindahan :

8. Angka Pengganda Tabungan :

Contoh : Apabila pendapatan nasional potensial (Yf) = 2.100, sedangkan


pendapatan yang aktual (Yeq) = 1.990.
Ditanya :
a. Gap apakah yang terjadi dalam perekonomian tersebut?
b. Berapakah pengeluaran pemerintah harus diubah untuk menutupi gap
tersebut?
Jawab :
a. Dalam perekonomian terjadi deplasioner gap atau jurang deplasi
b. ∆Y = Yf – Yeq = 2.100 – 1.990 = 110

= = = =2x

∆G = = = 55

Jadi pengeluaran pemerintah harus diubah dinaikan sebesar 55 untuk


menutupi gap tersebut. Dengan pengeluaran pemerintah yang baru

8
menjadi sebesar 305 maka pendapatan nasional keseimbangan yang
baru akan naik menjadi 2.100.

3. KESEIMBANGAN EKONOMI 4 SEKTOR DALAM SISTEM


PROPORTIONAL TAX DAN INDUCED INVESTMENT

Model persamaan keseimbangan ekonomi 4 sektor dalam

sistem proportional tax dan induced investment dengan

pendekatan pengeluaran agregat dapat dituliskan sebagai

berikut :

Y=C+I+G+X–M
C = a + bYd
Tx = To + tY
Tr = Tr
I=I ……..………………………………….(7.2.1)
G=G
X=X
M = Mo + mY
Dengan menggunakan dan menguraikan persamaan (7.2.1) dapat
diperoleh pendapatan nasional keseimbangan sebagai berikut :

…………………………….(7.2.2)

Pendapatan nasional keseimbangan dipengaruhi oleh tujuh variabel


yaitu a,To,Tr,I,G,X,Mo dan empat parameter yaitu : b adalah
kecenderungan batas mengkonsumsi, t adalah tingkat persentase
pemajakan , i adalah pengaruh pendapatan terhadap investasi dan m
adalah kecenderungan batas menabung. Dari tujuh variabel ada lima
variabel yang mempengaruhi secara positif dan dua variabel
mempengaruhi secara negatif yaitu pajak dan impor. Apabila a,Tr, I, G
dan X berubah naik maka pendapatan nasional akan meningkat dan

9
sebaliknya. Sementara apabila To dan Mo berubah naik maka
pendapatan nasional akan meurun, dan sebaliknya.

Ceq = a + b(Yeq – To – tYeq + Tr)


Seq = -a + (1-b) (Yeq –To – tYeq + Tr)
Ieq = Io + iYeq
Meq = Mo + mYeq
Txeq = To + tYeq
Contoh :
Diketahui C = 200 + 0,80Yd : Tx = -50+0,25Y : Tr = 75 :
I = 150 + 0,05Y : G = 300 ; X = 200 ; M = 100 + 0,05Y
Ditanya : Tentukan Yeq, Ceq, Seq, Txeq, Ieq dan Meq
Jawab :
Y=C+I+G+X–M
Y = 200 + 0,80{Y- (-50+0,25Y) + 75} + 150 +0,05Y + 300 + 200 –
(100+0,05Y)
Y = 200 + 0,80(Y+50-0,25Y+75) + 150 +0,05Y+300+200-100-0,05Y
Y= 200 +0,80Y+40-0,20Y+60+150+0,05Y+300+200-100-0,05Y
Y= 850 – 0,60Y
Y-0,60Y = 850
0,4Y = 850
Yeq = 850/0,4 = 2,125
Ceq = 200+0,80{2.125 –( - 50 + 0,25(2.125) + 75}
= 200 + 0,80 (2.125+50 - 531,25+75) = 1.575
Seq = -200 + 0,20{2.125-(-50+0,25(2.125) + 75}
= -200 + 0,20(2.125+50- 531,25 +75) = 143,75\
Ieq = 150 + 0,05(2.125)= 256,25
Meq = 100 + 0,05(2.125) =206,25
Txeq = -50 + 0,25(2.125) =481,25

4. ANGKA PENGGANDA EKONOMI 4 SEKTOR DALAM SISTEM


PROPORTIONAL TAX DAN INDUCED INVESTMENT

10
Angka pengganda dapat diperoleh dengan cara menurunkan secara
partial setiap variabel penentu pendapatan nasional dari persamaan
keseimbangan pendapatan nasional.
Angka Pengganda Konsumsi :

Angka Pengganda Investasi

Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah

Angka Pengganda Ekspor

Angka Pengganda Impor

Angka Pengganda Tabungan

Angka Pengganda Pajak

Angka Pengganda Transfer Pemerintah

Contoh :
Apabila pendapatan potensial (Yf) = 2.300 sementara pendapatan
yang aktua (Yeq) = 2.125. Berapakah pengeluaran pemerintah harus
diubah agar gap dapat ditutupi?

11
Jawab :
∆Y = Yf – Yeq = 2.300 – 2.125 = 175

∆G = = = 70

Jadi pengeluaran pemerintah harus diubah dinaikkan sebesar 70, dan


pengeluaran pemerintah yang baru menjadi sebesar 370, agar
diperoleh pendapatan keseimbangan yang baru sebesar 2.300.

5. Neraca Pembayaran Luar Negeri (Balance Of Payment =


BOP)

Aktivitas ekspor dan impor dalam model ekonomi empat sektor


akan terlihat posisinya dalam neraca pembayaran luar negeri (Balance
Of Payment = BOP).
1. Pengertian Ekspor, Impor dan Neraca Pembayaran :
a. Ekspor (Export ) : Semua kegiatan transaksi yang bersifat
membawa keluar barang dan jasa dari wilayah pabean suatu
negara untuk dikomersialisasikan. Nilai ekspor tersebut dihitung
dalam harga f.o.b (Free On Board) yaitu nilai ekspor yang
dihitung sampai dengan barang tersebut berada di pelabuhan
negara eksportir.

b. Impor (Import ) : Semua kegiatan transaksi yang bersifat


membawa masuk barang dan jasa ke dalam wiliyah pabean
suatu negara, baik untuk tujuan komersial maupun untuk
dipakai sendiri. Nilai impor ini dihitung pada harga c.i.f (Cost
Insurance and Freight) yaitu nilai harga impor yang dihitung

12
sampai dengan barang tersebut berada di pelabuhan negara
importir.

c. Neraca Pembayaran Luar Negeri (Balance Of Payment) :


Suatu catatan yang disusun secara sistematis yang memuat
seluruh transaksi ekonomi dan keuangan internasional dari
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya
selama periode tertentu (satu tahun).

Ada tiga kata kunci dari pengertian neraca pembayaran ini :


1). Catatan yang disusun secara sistematis : artinya setiap
transaksi dalam neraca pembayaran harus dicatat menurut
kaidah akuntansi atau menganut Principles of double book
keeping entry yaitu ada transaksi - transaksi yang dicatat
sebagai transaksi debet dan transaksi kredit.
a). Transaksi Debet : yaitu seluruh transaksi yang bersifat
menimbulkan kewajiban pembayaran oleh penduduk
negara pemilik BOP kepada penduduk negara lainnya.
Contoh transaksi impor.

b). Transaksi Kredit : yaitu seluruh transaksi yang bersifat


timbulnya hak untuk menerima pembayaran bagi
penduduk negara pemilik BOP dari penduduk negara
lainnya. Contoh transaksi ekspor.

2). Semua transaksi yang dicatat di dalam neraca pembayaran


luar negeri hanyalah transaksi ekonomi dan keuangan
internasional. Di luar transaksi ini tidak dicatat dalam neraca
pembayaran luar negeri.

13
3). Yang dimaksud dengan penduduk di dalam neraca
pembayaran luar negeri adalah : masyarakat secara
perorangan, dunia usaha dan pemerintah.

2. Fungsi-fungsi Neraca Pembayaran Luar Negeri :


Ada beberapa fungsi neraca pembayaran luar negeri yang perlu
kita ketahui, di antaranya :
a. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi dan keuangan
internasional negara tersebut.
b. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah mengenai posisi
ekonomi dan keuangan internasionalnya.

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam


menetapkan kebijakan ekonomi internasionalnya, seperti :
Kebaijakan Perdagangan Luar Negeri, Kebijakan Pembayaran
Luar Negeri dan Kebijakan Bantuan Luar Negerinya.

d. Untuk mengetahui negara yang menjadi mitra dagang utama.

e. Sebagai salah satu acuan bagi pemerintah dalam menentukan


kebijakan makro ekonomi di dalam negeri, seperti kebijakan
Fiskal dan Kabijakan Moneter.

f. Sebagai bahan pertimbangan bagi IMF (International Monetary


Fund) dalam memberikan pinjaman khusus bagi negara
anggotanya yang dikategorikan miskin dan sedang menghadapi
kesulitan (defisit) neraca pembayaran. Bantuan khusus ini
disebut dengan Special Drawing Right (SDR) dalam bentuk
uang kertas emas IMF.

g. Dan lain-lain.

14
3. Struktur Neraca Pembayaran Luar Negeri (Balance Of Payment).
Contoh :
Balance Of Payment Indonesia Tahun 200X
A. Neraca Transaksi Berjalan (Current Account) : (A1+A2+A3)……………$
1. Neraca Barang (balance Of Trade) (a+b) ……………..$
a. Ekspor (f.o.b) …………………………….$
b. Impor (c.i.f) ……………………………….$
2. Neraca Jasa (Service Account)………………………....$
a. Jasa Diterima……………………………..$
b. Jasa Dibayarkan………………………….$
3. Neraca Transakasi Unilateral (Hibah / grant)……….....$
B. Neraca Modal (Capital Account) : (B1+B2)….……………………………$
1. Arus Modal Masuk (Capital Inflow)……………………..$
a. Pemerintan (IMF, CGI)…………………..$
b. Swasta (PMA)…………………………….$
2. Arus Modal Keluar (Capital Outflow)…………………....$
a. Pemerintah (pembayaran hutang)……...$
b. Swasta…………………………………….$
C. Special Drawing Right……………………………………………………...$
D. Perubahan Cadangan Devisa (Changing in forex reserve) : (A+B+C)..
$
E. Kesalah Pencatatan (Error and Ommission)…………………………….$

15
F. Neraca lalu – lintas Moneter (Monetary Account) (lawan D + E)……..$
G. Over All Balance…………………………………………………………$ 0
Catatan :
Bila perubahan cadangan devisa (d R) > 0 artinya BOP surplus
Bila perubahan cadangan devisa (d R) < 0 artinya BOP deficit.

16

Anda mungkin juga menyukai