Anda di halaman 1dari 21

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan
2
Kebutuhan modal terhadap perubahan dan
kebaruan pada proses, pengembangan sumber
permodalan, proses permodalan, proses
pengelolaan keuangan, pelaporan keuangan,
analisis dan evaluasi pengelolaan keuangan
usaha

Tatap
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Muka/Luring

7
Ekonomi dan Bisnis Manajemen U001700010 Tri Mayang Mekar

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang Ketepatan dalam Setelah membaca modul ini, mahasiswa
mengelola dan menganalisis keuangan usaha serta diharapkan mampu untuk:
mengawal perubahan keuangan  Mengelola keuangan secara efektif
berdasarkan teori dan keadaan
langsung di lapangan
Kebutuhan modal terhadap perubahan dan
kebaruan pada proses pengembangan

1.1 Kebutuhan modal terhadap perubahan dan kebaruan pada proses


pengembangan

1. Pentingnya Masalah Keuangan

Dalam setiap organisasi, khususnya organisasi usaha atau perusahaan terdapat


berbagai fungsi atau bagian, antara lain fungsi personalia, fungsi produksi, fungsi
pemasaran, fungsi pengadaan, dan fungsi keuangan. Kesemua fungsi yang ada tersebut
berjalan secara sinergis sebagai satu kesatuan menuju ke arah atau tujuan yang sama. Oleh
karena itu, bila salah satu dari fungsi tersebut tidak berjalan baik, maka akan berdampak
kurang baik pada fungsi-fungsi lainnya. Dari sekian fungsi yang ada dalam sebuah
perusahaan, sebagian orang beranggapan bahwa keuangan memegang peranan strategis
dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnya. Hal ini memang ada benarnya, walaupun
pada kenyataannya semua fungsi memiliki peranan yang tak kalah penting. Sebenarnya
fungsi-fungsi yang lainnya pasti berhubungan dengan fungsi keuangan, hal ini karena
fungsi apapun selalu membutuhkan dana untuk setiap kegiatannya.
Setiap organisasi usaha (perusahaan) menganggap bahwa masalah keuangan
memegang peran sentral karena tanpa dana, perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
Di sinilah peranan dana atau modal menjadi sangat penting, sehingga menuntut pimpinan
perusahaan atau wirausaha untuk dapat mencari dana sesuai dengan yang dibutuhkan dari
berbagai alternatif sumber, serta dapat mengalokasikannya secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu, setiap pimpinan perusahaan atau seorang Wirausaha harus dapat mengelola
keuangan sedemikian rupa, sehingga tidak harus menempatkan masalah keuangan sebagai
fokus dari semua permasalahan. Karena seorang wirausaha mempunyai banyak cara untuk
mengatasi kesulitan, termasuk masalah keuangan, Di sinilah peranan manajemen
keuangan, yaitu bagaimana perusahaan mencari atau mendapatkan dana yang dibutuhkan
usahanya, serta bagaimana cara mengalokasikan atau menggunakan dana secara efektif
dan efisien.
Tak dapat dipungkiri bahwa setiap usaha atau perusahaan membutuhkan dana atau
biaya untuk dapat beroperasi. Hal ini sebenarnya menjadi persoalan yang dihadapi hampir
2021 Kewirausahaan
2 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
semua pengusaha, untuk mendapatkan uang dibutuhkan pengeluaran sejumlah uang
sebagai modal awal. Pengeluaran tersebut seperti untuk membeli bahan baku dan
penolong, alat-alat dan fasilitas produksi serta pengeluaran operasional lainnya. Dari
barang-barang yang dibeli tersebut, perusahaan dapat menghasilkan sejumlah output yang
kemudian dapat dijualnya untuk mendapat sejumlah uang kembali sebagai keuntungan.
Bagian keuntungan ini sebagian dipergunakan untuk memperbesar modal agar
menghasilkan uang sebagai keuntungan dalam jumlah yang lebih besar lagi, dan
seterusnya, begitu sampai pengusaha mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan atau
target. Dari ini, dapat disimpulkan bahwa tidak satu usaha pun yang tidak memiliki modal
atau uang sedikitpun, tetapi tidak ada pula perusahaan yang langsung berhasil
mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Semuanya berproses dan bertahap yang
membutuhkan kesabaran dan kecermatan dalam pengelolaannya.
Oleh karena itu, setiap pengusaha sebelum menjalankan suatu usaha maka perlu
terlebih dahulu menjawab berbagai pertanyaan berikut.
1. Dari mana dana diperoleh atau sumber dana yang manakah yang digunakan
untuk membiayai jalannya usaha atau perusahaan?
2. Berapa besar kebutuhan dana dan bagaimana pengalokasian dana?
3. Apakah dana yang dialokasikan untuk suatu investasi akan menguntungkan atau
tidak?
4. Seberapa besar uang kas harus tesedia untuk menjamin kontinuitas usaha atau
perusahaan?
5. Berapa banyak uang yang akan ditanamkan dalam bentuk kredit atau pinjaman
ke pelanggan?
6. Berapa tingkat persediaan optimal yang harus dipertahankan?
Keenam pertanyaan di atas semuanya berkaitan dengan masalah dana . Oleh
karenanya, pengetahuan mengenai cara mengelola keuangan sangat dibutuhkan oleh
seorang pengusaha atau manajer keuangan.

2. Fungsi Keuangan dan Permodalan

Telah dijelaskan bahwa keuangan merupakan bagian penting untuk membiayai aktivitas
usaha atau perusahaan. Dalam masalah ini, manajer keuangan atau pengusaha dihadapkan
pada persoalan utama dalam masalah keuangan, yaitu sebagai berikut .

2021 Kewirausahaan
3 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Bagaimana mendapatkan modal atau dengan cara yang mudah
dan murah? Masalah ini disebut dengan istilah perencanaan
keuangan.
b. Bagaimana mengalokasikan atau menggunakan dana atau uang yang ada yang
akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan? Masalah ini disebut dengan
istilah investasi.
Untuk dapat menjawab secara pasti dua permasalahan di atas manajer keuangan atau
seorang wirausaha melakukan aktivitas pokok keuangan , yang terdiri atas: 1)
perencanaan keuangan; 2) investasi (penggunaan dana) dan 3) pembiayaan.

1.2 Pengembangan Sumber Permodalan

1. 1. Pengertian Modal

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan
serta makin banyaknya perusahaan perusahaan yang menjadi besar, maka modal mempunyai arti
yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan
pernah berakhir karena masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek.
Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat kesamaan opini tentang apa yang
disebut modal.

Dilihat dari sejarahnya, maka pengertian modal awalnya adalah physical oriented. Dalam
hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal itu
sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam
perkembangannya ternyata pengertian modal mulai bersifat nonphysical oriented, dimana
pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau
menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini belum ada
kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa antara konsep modal dan
konsep pemeliharaan modal yaitu bagaimana modal yang digunakan dalam menghasilkan output
dapat menciptakan laba yang dihasilkan perusahaan dapat digunakan kembali pada operasi
perusahaan.

2. Sumber Modal

a. Sumber Internal

2021 Kewirausahaan
4 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Modal yang berasal dari sumber internal adalah modal atau dana yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana internal
yaitu: 1) Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk
membayar bunga maupun dana yang dipakai.

2) Setiap saat tersedia jika diperlukan.

3) Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.

4) Biaya pemakaian relatif murah.

Sumber internal atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan.

1) Laba Ditahan Laba ditahan adalah laba bersih yang disimpan untuk diakumulasikan dalam suatu
bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga disebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau
surplus yang diperoleh (earned surplus).

2) Depresiasi Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.

b. Sumber Eksternal

Modal yang berasal dari sumber eksternal adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan.
Alasan perusahaan menggunakan sumber dana eksternal adalah:

1) Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.

2) Dapat dicari dari berbagai sumber.

3) Dapat bersifat fleksible.

Sumber eksternal perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.

1) Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara
kredit, baik untuk jangka pendek (kurang 9 dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1
tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran
kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier
kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain

2021 Kewirausahaan
5 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut
dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
2) Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary)
antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas
pembayaran.
3) Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang
saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di
suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain
pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan
permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah
perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah
perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal
adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus
tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.

3. Modal Usaha
Modal usaha merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan,
karena tanpa modal usaha perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan
aktivitasnya. Secara tradisonal, modal usaha (working capital) didefinisikan sebagai investasi
perusahaan dalam aktiva lancar (current assets). Eguene F. Brigham dan Joel F. Houston yang
diterjemahkan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo (2001:150) memberikan pengertian bahwa
“modal usaha adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek yaitu kas, sekuritas yang
mudah dipasarkan, persediaan dan piutang usaha. Modal usaha bersih (net working capital) adalah
aktiva lancar dikurangi utang lancar.” Sehingga dapat disimpulkan semua dana yang tertanam dalam
aktiva lancar merupakan modal kerja kotor, setelah dikurangi utang lancar maka dana tersebut
dianggap sebagai modal usaha bersih.
Menurut Sutrisno (2001:43) mendefinisikan modal usaha adalah dana yang diperlukan oleh
suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sehari-hari. Sedangkan Bambang Riyanto
(2001:20) mendefinisikan modal usaha menjadi tiga hal pokok yaitu:
a. Jumlah modal kerja adalah fleksibel
b. Susunan modal usaha adalah relatif variable
c. Modal usaha mengalami proses perputaran dalam jangka waktu pendek.

2021 Kewirausahaan
6 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Jenis-Jenis Modal
Modal usaha menurut Bambang Riyanto (2011:60) digolongkan menjadi dua yaitu: a. Modal
usaha permanen (permanent working capital) yaitu modal usaha yang harus tetap ada dalam
perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal usaha yang secara
terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent working capital ini dapat dibedakan
dalam:
1) Modal usaha primer (primary working capital) yaitu jumlah modal usaha minimum yang harus ada
dalam perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya
2) Modal usaha normal (normal working capital) yaitu jumlah modal usaha yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi yang normal, normal disini dalam artian yang dinamis b. Modal
usaha variabel (variable working capital) yaitu modal usaha yang jumlahnya selalu berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal usaha ini dibedakan antara lain :
1) Modal usaha musiman (seasonal working capital) yaitu modal usaha yang jumlahya berubah-ubah
disebabkan karena fluktuasi musim.
2) Modal usaha siklis (cycles working capital) yaitu modal usaha yang jumlahnya beubah-ubah
disebabkan fluktuasi konyungtur.
3) Modal usaha darurat (emergency working capital) yaitu modal usaha yang besarnya berubah-ubah
karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

5. Sumber dan Penggunaan Modal Usaha


Perubahan dari unsur-unsur non-akun lancar (aktiva tetap, hutang jangka panjang dan
modal sendiri) yang mempunyai efek memperbesar modal usaha disebut sebagai sumber-sumber
modal usaha, sebaliknya perubahan dari unsur-unsur non-akun lancar yang mempunyai efek
memperkecil modal usaha disebut sebagai penggunaan modal usaha. Apabila sumber lebih besar
dari penggunaan, berarti ada kenaikan modal usaha dan sebaliknya apabila penggunaan lebih besar
dari sumber -sumber modal usaha berarti terjadi penurunan modal usaha.
a. Sumber – Sumber Modal
Usaha Modal usaha yang diperoleh dalam usaha dagang dapat dipenuhi oleh dua sumber
yaitu :
1) Sumber Internal, yaitu modal usaha yang dihasilkan oleh usaha dagang itu sendiri yang terdiri dari
laba keuntungan, keuntungan penjualan surat – surat berharga di atas nilai nominal dan cadangan
penyusutan.

2021 Kewirausahaan
7 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2) Sumber eksternal, yaitu modal usaha yang berasal dari luar usaha dagang yang merupakan hutang
bagi usaha dagang. Sumber -sumber modal usaha menurut Agnes Sawir (2008:141) yang akan
menambah modal kerja adalah:
1) Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun dari penambahan
modal saham.
2) Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap
maupun melalui proses depresiasi.
3) Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi maupun hutang
jangka panjang lainnya.
Selanjutnya menurut S. Munawir (2011:120) mengemukakan contoh-contoh modal kerja
dapat berasal dari berbagai sumber yaitu:
1) Hasil Operasi perusahaan. Modal usaha diperoleh dari hasil penjualan barang dan
hasil-hasil lainnya yang meningkatkan uang kas dan piutang. Jadi sebenarnya yang
merupakan sumber modal usaha yang diperoleh dari operasi jangka pendek dan ini
bisa ditentukan dengan cara menganalisa laporan perhitungan laba rugi perusahaan.
2) Keuntungan dari penjualan surat berharga. Penjualan surat-surat berharga
menunjukan pergeseran bentuk pos aktiva lancar dari pos “surat-surat berharga”
menjadi pos “kas”. Keuntungan yang diperoleh meupakan sumber penambahan
modal usaha. Sebaliknya jika terjadi kerugian maka modal usaha akan berkurang.
3) Penjualan aktiva tetap investasi jangka panjang dan aktiva lancar lainnya. Sumber lain
untuk menambah modal usaha adalah hasil penjualan aktiva tetap , investasi jangka
panjang, aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan.
Perubahan aktiva tidak lancar tersebut menjadi kas akan menambah modal usaha
sebanyak hasil bersih penjualan aktiva tidak lancar tersebut.
4) Penjualan obligasi dan saham serta kontribusi dana dari pemilik, hutang hipotik,
obligasi dan saham dapat dikeluarkan oleh perusahaan apabila diperlukan sejumlah
modal usaha.
5) Pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya. Pinjaman jangka pendek
seperti kredit bank bagi beberapa perusahaan merupakan sumber penting aktiva.
6) Kredit dari supplier atau trade creditor. Salah satu sumber modal usaha penting
adalah kredit yang diberikan oleh supplier, material, barang- barang. Supplies dan
jasa-jasa biasa dibeli secara kredit atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan
kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran piutang

2021 Kewirausahaan
8 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebelum waktu harus dilunasi, perusahaan hanya memerlukan sejumlah kecil modal
usaha.

b. Penggunaan Modal Usaha


Penggunaan modal usaha akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, namun tidak selalu penggunaan aktiva lancar diikuti dengan
perubahan dan penurunan total modal usaha. Penggunaan modal kerja yang mengakibatkan
turunnya modal usaha menurut Agnes Sawir (2008:141) adalah sebagai berikut :
a. Berkurangnya modal sendiri karena kerugian maupun pengambilan privasi oleh pemilik
perusahaan.
b. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
c. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap. Modal usaha sebenarnya merupakan
jumlah yang terus menerus menjembatani antara saat pengeluaran uang untuk memperoleh
barang atau jasa dengan saat penerimaan barang atau jasa.
Contoh penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal
usaha adalah:
a. Pembayaran biaya-biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan.
b. Kerugian-kerugian yang diderita perusahaan karena adanya penjualan surat berharga atau
efek maupun kerugian yang insidentil.
c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam
jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi dan pensiun pegawai, dana ekspansi
ataupun dana-dana lainnya.
d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak
lancar lainnya.
e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi
maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya. Serta penarikan atau pembelian kembali
saham perusahaan yang beredar.
f. Pengambilan uang atau barang oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive)
atau adanya pengambilan bagian keuantungan oleh pemilik dalam perusahaan perseroan dan
persekutuan.

S. Munawir (2011:128) menyatakan bahwa contoh transaksi yang mengakibatkan


perubahan aktiva lancar tetapi modal kerja tidak berkurang adalah:
1) Pembelian efek ( marketible securities) secara tunai.

2021 Kewirausahaan
9 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2) Pembelian barang-barang dagangan secara tunai
3) Perubahan suatu bentuk piutang lainnya, misalnya dari piutang dagang menjadi piutang
wesel. Didasarkan pada neraca perubahan modal kerja (dalam pengertian modal usaha
neto) pada prinsipnya karena pengaruh dari perubahan unsur-unsur rekening tidak lancar
(non current accounts).
Unsur-unsur rekening tidak lancar yang mempunyai pengaruh memperbesar modal usaha
adalah :
1) Berkurangnya aktiva tidak lancar
2) Bertambahnya hutang jangka panjang
3) Bertambahnya modal saham
4) Adanya keuntungan dari operasi perusahaan

1.3 Proses permodalan, proses pengelolaan keuangan, pelaporan keuangan

1. Cara memperoleh pinjaman

Cara Memperoleh Pinjaman Modal Usaha Ada tiga cara dalam memperoleh pinjaman modal

usaha, yaitu:

a. Diajukan langsung kepada Kantor Cabang Bank Pelaksana

b. Mengisi daftar isi yang telah disediakan Bank tersebut

2021 Kewirausahaan
10 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Memberikan keterangan lengkap dan benar tentang perusahaan Persyaratan yang

ditetapkan pihak bank harus dipenuhi wirausaha:

1. Pemohon adalah pengusaha yang memiliki atau sedang mengajukan surat izin usaha

2. Pinjaman tersebut benar-benar digunakan untuk kegiatan usaha

3. Peminjam harus melengkapi persyaratan yang ditentukan bank Untuk memperoleh

permodalan pinjaman modal usaha, pihak perbankan akan melihat kondisi keuangan perusahaan

dan mempertimbangkan untuk diberikan pinjaman, dan bank selalu melihat dari sudut likuiditasnya.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban membayar kembali pinjaman

tepat waktu.

2. Kelebihan dan Kekurangan suatu Modal

Modal sendiri maupun modal pinjaman masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dan kekurangan masing-masing modal adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan modal sendiri

a. Tidak ada biaya seperti bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi beban perusahaan.

2. Proses pengelolaan permodalan

 Pisahkan rekening pribadi dan bisnis

Akan selalu kami ingatkan untuk memisahkan rekening pribadi dan bisnis. Meskipun

Anda baru memulai bisnis dan atau bisnis Anda masih kecil, memisahkan rekening pribadi

dan bisnis merupakan hal yang wajib dilakukan.

Dengan memisahkan rekening maka Anda akan lebih bijak dan mudah untuk

mengelola bisnis. Selain itu, salah satu prinsip akuntansi juga menyebutkan mengenai prinsip

‘kesatuan usaha’ dimana maksudnya harta dari pemilik harus terpisah dengan harta

perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan keuangan atau modal akan lebih akurat.

 Membuat akun atau pos khusus pengeluaran

2021 Kewirausahaan
11 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Membuat catatan pembukuan keuangan merupakan hal yang penting. Ini akan sangat

membantu Anda untuk mengelola dan mengatur modal usaha.

Dalam mencatat transaksi Anda juga harus berdasarkan bukti transaksi, jangan mencatat

pengeluaran tanpa adanya bukti karena akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Catatlah semua jenis pengeluaran yang dilakukan dari jumlah paling kecil sampai besar.

 Hindari untuk berutang

Utang merupakan salah satu momok bagi sebuah usaha. Jika bisa hindarilah untuk berutang

apalagi di awal-awal pendirian. Dengan tidak berutang akan membantu Anda dalam

mengelola modal usaha dengan efektif.

 Memonitor dan mengontrol Cash-flow

Kelancaran aliran kas bisnis Anda merupakan salah satu indikator pengelolaan modal usaha

yang baik. Jadi jika ada kewajiban yang tidak terpenuhi maka artinya ada yang salah dalam

mengatur modal usaha. Oleh karena itu, Anda harus mengatur dan mengontrol aliran kas

secara periodik.

3. Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan
transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi
lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan moneter. Biasanya laporan ini dibuat dalam periode
tertentu. Penentuannya ditentukan oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau
setiap satu tahun sekali, terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya. Laporan
keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga para stakeholder  dan pengguna informasi akuntansi bisa melakukan evaluasi dan
cara pencegahan dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah
atau memerlukan perubahan. Mengingat pentingnya hal itu, maka laporan ini harus dibuat
2021 Kewirausahaan
12 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan tepat, cermat dan diperlukan pertanggungjawaban yang diserahkan secara mutlak
kepada orang berkompeten dibidangnya, seperti seorang akuntan.

1. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Terdapat lima jenis laporan keuangan utama pada bisnis. Semuanya disesuaikan dengan
bentuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Karena setiap laporan ini memiliki fungsi
dan prinsip yang berbeda, tentu mereka yang membuat laporan ini harus bisa membedakan
pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan peruntukannya.

Berikut adalah penejelasan lima jenis laporan keuangan utama perusahaan lengkap beserta
jenis dan fungsinya yang bisa Anda ketahui.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bisnis untuk
mengetahui pengeluaran dan pemasukan bisnis secara mendetail. Isi dari laporan ini ialah
data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan.

Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan,
sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.

Dengan adanya laporan laba rugi, para stakeholder bisa mengetahui kondisi finansial


perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi
untuk langkah kebijakan selanjutnya.

2. Laporan
Arus Kas

2021 Kewirausahaan
13 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jenis laporan keuangan yang kedua adalah laporan arus kas. Laporan arus kas atau yang
biasa disebut dengan cashflow ini sendiri dapat diartikan sebagai catatan keuangan yang
berisi informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.

Laporan ini akan sangat berguna ketika Anda akan mengevaluasi struktur keuangan
(likuiditas dan solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan. Tak hanya itu, Anda pun bisa
memanfaatkannya sebagai strategi adaptif menghadapi perubahan keadaan dan peluang.

3.LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis laporan keuangan yang penting
terutama untuk perusahaan publik. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan dapat
menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam periode
tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu untuk dianut.

Mengapa laporan keuangan ini akan ditemukan pada berbagai perusahaan besar atau publik?
Sebab, sebagian besarnya mempunyai struktur kepemilikan yang kompleks dalam perubahan-
perubahan akun ekuitas di tahun terkait.

2021 Kewirausahaan
14 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Laporan Neraca

Laporan keuangan yang selanjutnya adalah laporan neraca. Laporan neraca atau balance
sheet biasanya terdapat beberapa informasi mengenai akun-akun aktiva, serta hal-hal yang
menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode. Dalam penerapannya, laporan neraca
terdapat dua macam. Yaitu bentuk stafel atau vertikal serta bentuk skontro atau horizontal.

Pada hakikatnya, laporan neraca adalah gabungan dari segala laporan keuangan. Ini juga
dibuat dalam waktu tertentu yang normalnya adalah satu tahun sekali. Tujuannya adalah
untuk menentukan langkah terkait finansial di tahun selanjutnya.

Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting karena dalam laporan 
ini terdapat segala informasi terkait siapa pemegang saham dari suatu perusahaan, siapa
kreditur yang ada, peraturan pemerintah yang ada, dan berbagai kebijakan lainnya.

Beberapa informasi tersebut sangatlah penting, sehingga tidak boleh bocor, semua
informasi tersebut memiliki beberapa peran untuk kemajuan suatu perusahaan. Jadi hanya
orang-orang internal lah yang boleh mengetahui informasi-informasi tertentu.

Selain itu, kegunaan lainnya dari laporan neraca adalah untuk mengetahui beberapa kondisi
keuangan dalam sebuah perusahaan. Laporan ini menunjukkan apakah perusahaan tersebut
memiliki kondisi yang sehat atau tidak.

Laporan keuangan ini menjadi prioritas di perusahaan. Minimal untuk mengetahui apakah
data laporan secara akumulatif memang sesuai dengan data-data yang terpisah di laporan-
laporan sebelumnya.

2021 Kewirausahaan
15 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1.4 Sumber permodalan dan Investment

1. Pengertian Modal

Modal merupakan salah satu faktor terpenting dari kegiatan produksi. Bagi
perusahaan yang baru berdiri atau mulai menjalankan usahanya, modal digunakan untuk
dapat menjalankan kegiatan usaha. Inti dasar dari suatu perusahaan / Bidang usaha agar dapat

2021 Kewirausahaan
16 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terus menjalankan kegiatan usahanya adalah dengan adanya modal usaha. Modal merupakan
salah satu faktor terpenting dari kegiatan produksi. Bagi perusahaan yang baru berdiri atau
mulai menjalankan usahanya, modal digunakan untuk dapat menjalankan kegiatan usaha,
sedangkan bagi perusahaan atau bidang usaha maupun bisnis yang sudah berdiri lama, modal
biasanya digunakan untuk dapat mengembangkan usaha maupun memperluas pangsa pasar
dari bisnis dan usaha tersebut. Bagi para pengusaha, hendaknya harus bisa menggunakan
/memanfaatkan modal dengan seoptimal mungkin, yang nantinya diharapkan akan dapat
memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi perusahaan yang sedang dikelola.

2. Sumber Modal

Pada dasarnya sumber modal dapat ditinjau dari asalnya, Sumber modal dapat
dibedakan menjadi sumber dana intern (internal sources) dan sumber ekstern (external
sources). yang pengertiannya adalah :

a. Sumber Intern

Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal yang dibentuk atau dihasilkan
sendiri didalam perusahaan. Menurut Ching F Lee dan Joseph E. Finnerty dalam
bukunya “Corporate, Theory, Method, and Aplications” kebutuhan dana didapat dari
: dana internal melibatkan tingkat arus kas dari penghasilan dan penyusutan beban
ditahan dihasilkan oleh perusahaan (1990: 395).Cara pembelanjaan dana juga sering
disebut pembelanjaan dari dalam perusahaan atau internal financing. Sumber modal
intern ini berupa keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan diakumulasi dari
penyusutan barang-barang yang terkait dengan jalannya usaha (accumulated
depreciations). Besarnya laba ditahan, selain tergantung pada besarnya laba yang
diperoleh selama periode tertentu dalam menjalankan usaha, juga tergantung kepada
“deviden policy” dan “plowing-back policy” yang dijalankan oleh perusahaan yang
bersangkutan. Akumulasi penyusutan di dapat dari sejumlah dana yang ditahan atau
disimpan untuk mengganti aktivas tetap yang akan diperbaharui atau penyusutan
yang harus di perbaharui. Besarnya jumlah akumulasi dana penyusutan yang
dibentuk dari depresiasi setiap tahunnya, tergantung dari metode yang digunakan
oleh masing-masing perusahaan itu sendiri, semakin besar jumlah akumulasi
penyusutan itu berarti juga semakin besar pula sumber intern dari dana yang
dihasilkan dalam perusahaan tersebut. Jadi intinya adalah setiap perusahaan wajib

2021 Kewirausahaan
17 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menahan beberapa keuntungan dari usahanya untuk mengganti dana penyusutan
barang-barang yang mereka gunakan dalam produksi atau dalam menjalankan usaha,
nagh dana ini yang bisa kita sebut sumber modal intern.

b. Sumber Modal Ekstern

Sumber ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Masih
menurut Chang F. Lee dan Joseph E. Finnerty selain dari internal financing juga
didapat dari external financing yang pengertiannya adalah : Penawaran pembiayaan
eksternal dengan jumlah yang baru jangka panjang dan jangka pendek detekuitas
baru yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai sumber dana (1990: 395) Cara
pembelanjaan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dalam usaha ini, sering juga
disebut pembelanjaan dari luar perusahaan atau eksternal financing. Dana yang
berasal dari sumber eksternal adalah dana para kreditur ataupun pemilik, peserta
maupun pengambil bagian dalam perusahaan.

Modal yang didapat dari para kreditur adalah merupakan hutang bagi perusahaan
yang bersangkutan. Dan modal ini disebut juga sebagai modal asing atau pinjaman.
Bentuk pembelanjaan atau dana penggunaan usaha yang menggunakan dana dari
pinjaman tersebut disebut juga pembelanjaan dengan hutang (debt financing).

Dana yang di dapat dari pemilik langsung, peserta di dalam perusahaan adalah dana
yang akan tetap ditanamkan  di dalam perusahaan tersebut dan akan menjadi modal
sendiri. Bentuk pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik
atau calon pemilik ini disebut pembelanjaan sendiri ( equity financing). Sumber dana
eksternal dapat diperoleh dari Supplier, bank-bank dan pasar modal

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu
menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya. Catatan
ini juga membantu menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam
metodologi akun tahun ke tahun.

Catatan catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib , hanya untuk memberikan
kejelasan kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang
ditempatkan di kolom pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk dalam

2021 Kewirausahaan
18 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
catatan atas laporan keuangan seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah
mendasar terhadap kesehatan keuangan perusahaan.

1.5 Analisis dan evaluasi pengelolaan keuangan usaha

Munawir menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan


adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat likuiditas


Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.

b. Mengetahui tingkat solvabilitas


Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.

c. Mengetahui tingkat rentabilitas


Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

d. Mengetahui tingkat stabilitas


Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil
yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-
utangnya serta membayar beban bunga atas utang-utangnya tepat pada waktunya.

1. Analisis Evaluasi Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya menurut
Jumingan (2006), analisis keuangan dapat dibedakan menjadi:

a. Analisis perbandingan laporan keuangan


Teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih
dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase
(relatif).

b. Analisis tren (tendensi posisi)


Teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan
atau penurunan.

c. Analisis persentase per komponen (common size)


Teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap
keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
2021 Kewirausahaan
19 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Analisis sumber & penggunaan modal kerja
Teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua
periode waktu yang dibandingkan.

e. Analisis sumber dan penggunaan kas


Teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada
suatu periode waktu tertentu.

f. Analisis rasio keuangan


Teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca
maupun laporan keuangan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

g. Analisis perubahan laba kotor


Teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

h. Analisis breakeven
Teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.

Daftar Pustaka
[1] Moenawar, M. G. (2019). Komunikasi Pembangunan Partisipatif untuk
Kewirausahaan Sosial pada Taman Teknologi Pertanian di Kabupaten Lamongan.
In Seminar Nasional Sosial Ekonomi 2019 (p. 104).
2021 Kewirausahaan
20 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
[2] Budiwati, N. (2009). Merancang Permodalan Dalam Usaha. Jurnal Ekonomi Pembangunan.
http://file. upi. edu/direktori/fpeb/prodi_ekonomi_dan_koperasi/1963022119.

2021 Kewirausahaan
21 Tri Mayang Mekar
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai