Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONAL & SYARIAH

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Widi Savitri Andriasari

Oleh:

Kelompok 2

1. Kunjayanah (1950210160 )

2. Miftahur Rosadi (1950210194)

3. Ulya Rahmawati (1950210181)

PROGRAM STUDY MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Keuangan merupakan bagian dari tugas pimpinan perusahaan
dengan tanggung jawab utama berupa keputusan penting menyangkut investasi dan
pembiayaan perusahaan. Jika penggunaan dana untuk investasi dan pembiayaan
perusahaan tersebut harus dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan
berbagai fungsi manajemen : fungsi perencanaan, pengarahan, dan pengendalian
dalam menggunakan dan memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan. Adapun
aktivitas investasi pembiayaan dan kebijakan dividen dari perusahaan ditangani oleh
manajer keuangan. Fungsi utama manajer keuangan adalah merencanakan,
memperoleh, dan menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi maksimum
terhadap efisiensi operasional perusahaan. Untuk itu manajer keuangan harus
memahami secara baik alternatif sumber pembiayaan yang memungkinkan untuk
diperoleh , sejalan dengan pemahaman yang baik terhadap cara pembuatan keputusan
investasi yang menguntugkan serta upaya meningkatkan efisiensi operasional
perusahaaan. Berbagai aktivis bisnis tidak terlepas dari peran sentral manajemen
keuangan karena tanpa adanya manajemen keuangan, proses pengalokasian dana akan
sulit dan proses produksi menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Manajemen
keuangan diperusahaan merupakan struktur penting dalam mengolah dana perusahaan
karena semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan anggaran akan tertuju
pada manajemen keuangan.
B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana Konsep Manajenem Keuangan ?

2.Bagaimana Laporan dan Analisis Manajemen Keuangan ?

3.Bagaimana penyusunan dan pertanggung jawaban laporan keuangan?

4.bagaimana contoh dari laporan keuangan

C. Tujuan

1.Untuk mengetahui konsep manajemen keuangan.

2.untuk mengetahui laporan dan analisis manajemen keuangan.

3.untuk mengetahui penyusunan dan pertanggung jawaban laporan keuangan

4.untuk mengetahui contoh laporan keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN
I. Konsep Dasar Manajemen Keuangan
 Definisi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah proses pengaturan aktivitas atau kegiatan
keuangan dalam suatu organisasi yang di dalamnyatermasuk kegiatan
planning, analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan, biasanya
dilakukan oleh manajer keuangan1.
Manajemen keuangan juga diartikan sebagai seluruh aktivitas kegiatan
perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana
perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan
pengalokasian dana secara efisien dalam memaksimalkan nilai perusahaan,
yaitu harga, dengan harapan supaya calon pembeli bersedia membayar jika
suatu perusahaan menjualnya.
Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Berlian mendefinisikan “Manajemen
berhubungan dengan tugas sebagai manajer keuangan dalam suatu perusahaan
bisnis. Manajer keuangan secara aktif mengola urusan keuangan dari berbagai
jenis usaha, yang berkaitan dengan keuangan atau non-keuangan, pribadi atau
publik, besar atau kecil, profit atau nonprofit. Mereks melakukan berbagai
kegiatan, seperti anggaran, perencanaan keuangan, manajemen kas,
administrasi kredit, analisis investasi, dan usaha memperoleh dana”.
James Van Horne dan Johne Wochowiez, mendefinisikan “Manajemen
keuangan adalah segala aktivitas hubungan dengan perolehan, pendanaan,dan
pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan. Oleh karena itu, fungsi pembuatan
keputusan dari manajer keuangan dapat dibagai menjadi tiga area utama, yaitu
keputusan dengan investasi, pendanaan, dan aktiva.
Kedua teori tersebut menyatakan bahwa manjemen keuangan merupakan
kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu suatu perusahaan untuk
mengetahui keadaan keuangan perusahaan, baik mengenai keputusan investasi
perusahaan, pendanaan perusahaan maupun aktiva perusahaan.
Hal tersebut menunjukkan prinsip manajemen perusahaan bahwa
pencarian dan penggunaan dana harus didasarkan para pertimbangan efisiensi
dan efektivitas. Dengan demikian, manajemen keuangan menyangkut kegiatan
perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan perusahaan. Dalam konteks
keilmuan, manajemen keuangan merupakan salah satu bidang fungsional
dalam suatu perusahaan yang mempelajari penggunaan dan pencarian dana
serta pembagian hasil operasi perusahaan. Dengan demikian , tugas pokok
manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagiam dividen suatu perusahaan.

 Tugas-tugas Manajer Keuangan


Manajer keuangan berkepentingan dalam menentukan jumlah aktiva yang
layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber dana untuk

1
membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk itu , manajer keuangan dapat
memenuhinya dari dalam ataupun dari luar perusahaan. Sumber dari dalam
perusahaan berasal penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
ataupun depresiasi. Adapun sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar
modal, yaitu pertemuan antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang
dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat
berbentuk utang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Semua dana yang yang
diperoleh digunakan untuk membelanjai operasi perusahaan. Dana akan
tertanam pada berbagai kekayaan real perusahaan, baik kekayaan yang
berwujud maupun yang tidak berwujud. Besar kecilnya dana yang harus dana
yang harus diperoleh manajer keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan
untuk operasi perusahaan itu. Penggunaan dana untuk operasi perusahaan
dapat digunakan untuk keperluan bermacam-macam. Akan tetapi, jika
dipandang dari dimensi waktunya, dana tersebut dapat digunakan untuk modal
kerja (jangka pendek) dan dapat juga untuk investasi modal (jangka panjang).
Berikut tugas-tugas penting manajer keuangan yakni :
a. Membaca laporan keuangan seperti laporan laba rugi, laporan arus kas,
dan laporan neraca.
b. Memperbaiki alokasi modal kerja dalam kegiatan usaha.
c. Review dan penganggaran keuangan yang baik, serta prediksi
pendapatan dan biaya .
d. Menganalisis pilihan-pilihan pendanaan untuk ekspansi usaha,
termasuk pembiayaan jangka pendek.
e. Review kesehatan keuangan perusahaan atau unit bisnis dengan
menggunakan analisis rasio, seperti rasio gearing, laba perkaryawan,
dan biaya modal tertimbang.
f. Memahami berbagai teknik yang digunakan dalam penilaian proyek
dan aset.
g. Keputusan keuangan sangat penting dalam teknik dalam pembuatan
terapan untuk menilai dengan sebuah invesment.
h. Memahami penilaian kerangka kerja untuk bisnis, portofolio, dan aset
tidak berwujud.
 Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan profit atau
keuntungan, dan meminimalkan biaya (expend) atau (cost) untuk
mendapatkan pengambilan keputusan yang maksimum dalam menjalankan
perusahaan ke arah perkembangan dan perusahaan yang berjalan atau survive
dan expantion. Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan
yang digunakan sebagai standart dalam memberi penilaian keefisienan, yaitu
sebagai berikut :
a. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh
dengan memaksimumkan nilai perusahaan.
b. Mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor, dan pihak lain
yang berkaitan dengan perusahaan.
c. Memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham lebih
menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian
akuntansi.
d. Tidak mengabikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti
lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

 Prinsip-prinsip Dasar Manajemen Keuangan


Sepuluh prinsip yang membentuk dasar manajemen keuangan yaitu
sebagai berikut.
a. Keseimbangan risiko dan pengambilan
Untuk mendapatkan keseimbangan dan pengendalian upayakan untuk
tidak menambah risiko, kecuali terdapat kompensasi berupa tambahan
pengembalian investasi . Alternatif investasi mempunyai sejumlah risiko
dan tingkat pengembalian yang berbeda. Hali ini karena , dalam tingkatan
itu, para investor lebih senang memilih investasi dengan risiko yang tinggi
karena jenis investasi ini menawarkan tingkat pengembalian yang tinggi
juga. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pengembalian suatu
investasi, semakin tinggi harapan pengembaliannya.
b. Nilai waktu uang yang diterima hari ini lebih berharga dari uang yang
diterima pada masa depan.
Konsep dasar dalam keuangan adalah nilai uang yang dikaitkan dengan
waktu. Uang yang yang kita terima pada saat ini akan jauh lebih berharga
dibandingkan dengan uang yang akan diterima tahun depan. Kita bisa
mendapat bunga atas uang yang diterima sekarang hingga lebih suka
menerimanya sekarang daripada kemudian.
c. Kas – bukan laba adalah raja
Kekayaan perusahaan diukur dengan menggunakan arus kas (cash
flow), bukan keuntungan akuntansi (accounting profit). Perusahaan akan
menekankan perhatiannya terhadap uang yang ada di dalam perusahaan
ketika perusahaan dapat menginvestasikannya dan mulai menghasilkan
bunga, serta ketika perusahaan dapat mengembalikannya kepada
pemegang saham dalam wujud dividen. Uang kas adalah sesuatu yang
secara real dterima dan dapat diinvestasikan kembali oleh perusahaan.
Adapun keuntungan akuntansi lebih banyak menggambarkan besarnya
keuntungan yang diperoleh perusahaan daripada besarnya uang kas yang
ada.
d. Pertambahan arus kas
Perusahaan harus menggunakan arus kas sebagai alat pengukur
manfaat dari suatu proyek baru. Proses ini lebih diperdalam lagi dengan
menekankan pada kas yang dierima perusahaan antara dua keputusan : jika
perusahaan mengambil atau tidak mengambilatau tidak mengambil proyek
tersebut. Yang terpenting adalah apa yang kita pikir tentang kenaikan arus
kasnya. Pedoman dalam menentukan arus kas tersebut bersifat inkremental
adalah dengan membandingkan aliran kas perusahaan denga atau tanpa
proyek tersebut. Sebenarnya, perusahaan akan lebih menitikberatkan
penggunaan konsep inkrementaldari aliran kas serta mempertimbangkan
segala konsekuensi dari semua keputusan berdasaran kenaikan kasnya.
e. Kondisi persaingan pasar
Tingginya tingkat persaingan pasar akan menyebabkan perusahaan
mendapatkan proyek-proyek dengan laba yang luar biasa. Kunci untuk
mendapatkan investasi yang menguntungkan adalah :
 Memahami situasi dan kondisi persaingan pasar tempat perusahaan
berada.
 Falsafah perusahaan harus diarahkan pada penciptaan, pemanfaatan,
dan ketidaksempurnaan kondisi pasar yang ada, baik melalui
pembedaan produk maupun melalui penciptaan keunggulan.
 Beban dari upaya mencari pasar atau industri baru yang dapat
menciptkan keuntungan yang besar. Industri dengan tingkat persaingan
sempurna tidak akan bertahan lama. Pemahaman akan hal ini
memungkinkan kita mencari produk yang baik dan mengukur arus kas
proyek dengan tepat.
f. Pasar modal yang efisien
Implikasi dari pasar efisien adalah sebagai berikut.
 Harga yang tepat. Harga saham mencerminkan semua informasi yang
ada di masyarakat sehubungan dengan nilai perusahaan. Hal ini berarti
kita bisa menerapkan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan para
pemegang saham dengan memusatkan semua efek dari keputusan ada
harga saham dengan kondisi lain diasumsikan tetap.
 Manipulasi pendapatan melalui perubahan sistem akuntansi tidak akan
mengubah harga saham. Pemecahan saham serta perubahan lain dalam
metode akuntansi yang tidak memengaruhi arus kas tidak akan
tercermin dalam harga saham. Harga pasar mencerminkan aliran kas
yang diharapkan mungkin terjadi bagi pemegang saham.
Dengan demikian, perhatian perusahaan pada arus kas sebagai alat
mengukur manfaat keuntungan proyek merupakan hal yang tepat dan
beralasan.
g. Masalah keagenan
Masalah keagenan dapat terjadi pada saat tujuan diimplementasikan.
Masalah keagenan terjadi akibat pemisahan tugas manajemen perusahaan
dengan para pemegang saham. Pengawasan kepada para manajer dapat
dilakukan melalui audit laporan keuangan serta paket kompensasi yang
diterimanya. Kepentingan para manajer dapat diselerasikan dengan
kepentingan para pemegang saham. Dengan kata lain, hal terbaik bagi para
pemegang saham juga harus terbaik bagi para manajer. Jika tidak, manajer
akan mengambil keputusan hanya berdasarkan kepentingan mereka semata
tanpa memedulikan kekayaan para pemegang saham.
h. Pembiasan keputusan bisnis karena perpajakan
Dalam mengevaluasi suatu proyek baru, dapat dilihat bahwa pajak
penghasilan mempunyai peranan yang cukupberarti. Pada saat perusahaan
menganalisis pembelian suatu proyek atau peralatan, besarnya
pengambilan investasi harus dihitung berdasarkan nilai bersih setelah
pajak. Jika tidak, perusahaan telah mengevaluasi tambahan arus kas masuk
yang tidak semestinya.
i. Tidak semua risiko sama
Ada beberapa risiko yang dapat didiversifikasi. Beberapa risiko dapat
dihapuskan melalui diversifikasi, sedangkan beberapa risiko lain tidak bisa
di hapuskan. Diversifikasi dapat mengurangi risiko dari satu proyek
tersebut secara individu atau mengukur proyek itu berdiri sendiri atau
bersama-sama dengan proyek lain yang akan diterima oleh perusahaan.
j. Melakukan sesuatu yang benar adalah perilaku yang etis, dan ada banyak
dilema etika dalam manajemen keuangan.
Berbicara tentang etika, pada dasarnya berbicara tentang tanggung
jawab sosial. Secara umum, tanggung jawab sosial perusahaan
menggambarkan kewajiban perusahaan kepada masyarakat sekitar selain
kepada pemegang saham.
 Kedudukan, Fungsi, dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
a) Kedudukan Manajer Keuangan dalam Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam perusahaan besar, bidang keuangan dipimpin oleh seorang manajer
keuangan (chief financial manager). Manajer keuangan atau sering disebut
direksi keuangan melaporkan secara langsung kepada direktur keuangan atau
presiden direktur. Departemen keuangan dalam suatu perusahaan dibagi dalam
beberapa bagian/divisi yang dipegang oleh seorang kepada divisi meliputi
sebagai berikut :
1. Divisi anggaran, bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan
memperbaiki budget operasi.
2. Divisi penganggaran modal, bertanggung jawab untuk mempersiapkan
analisis pengeluaran modal.
3. Divisi perencanaan keuangan, bertanggung jawab untuk mengambil
alternatif pemenuhan kebutuhan dana jangka panjang.
4. Divisi perencanaan keuangan jangka pendek, bertanggung jawab terhadap
pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek,serta investasi jangka pendek
pada surat berharga.
5. Divisi kredit, bertanggung jawab untuk menentukan kredit yang akan
diberikan kepada langganan, dan bertanggung jawab dalam negoisasi
dengan kreditor (lembaga keuangan bank dan bukan bank ).
6. Divisi hubungan masyarakat, bertanggung jawab terhadap pembentukan
image/komunikasi antara perusahaan, pemegang saham, para investor dan
masyarakat keuangan secara umum.
b) Fungsi Manajer Keuangan
Secara garis besar fungsi manajemen keuangan menyangkut 3 keputusan
pokok yang diambil oleh manajer keuangan suatu perusahaan yaitu:
a. Keputusan investasi
Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut cara manajer
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan
mendatangkan keuntungan pada masa depan. Jenis dan besarnya investasi
akan mempengaruhi tingkat keuntungannya.
b. Keputusan pembelanjaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan untuk memilih berbagai alternatif
sumber dana sehingga dapat dihasilkan suatu komposisi pembelanjaan
yang paling efisien. Keputusan pembelanjaan pada dasarnya berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dana yang dapat ditarik oleh perusahaan
maupun penentuan perimbangan atau komposisi antara berbagai sumber
dana.
c. Keputusan Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen merupakan bagian dari
penghasilan yang diharapkan oleh para pemegang saham .
c) Tugas Manajer Keuangan
Tugas utama manajer keuangan, yaitu membuat planning tentang pengadaan
dan pengalokasian dana untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
d) Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam 3 jenis
keputusan berikut :
a. Investasi (investment decision)
Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari
sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif
investasi yang dinilai paling menguntungkan.
b. Pembelanjaan (financing decision)
Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang
tersedian untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif
pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
c. Dividen (dividen decision)
Menyangkut masalah penentuan besarnya presentase dari laba yang akan
dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas
pembayaran dividen, pembagian saham dividen, dan pembelian saham-
saham.
 Manajemen Keuangan Perusahaan
Arti Penting dan Peran Manajemen Keuangan Perusahaan.
Peran dan arti penting manajemen keuangan dalam perusahaan dapat
dijelaskan dari beberapa aspek sebagai berikut :
a. Fungsional Perusahaan
Peran manajemen keuangan lebih menonjol dibandingkan dengan fungsi
lain perusahaan tidak dapat mengembangkan fungsinya dengan baik tanpa
didukung dengan peran manajemen keuangan yang baik.
b. Posisi Manajer Keuangan dalam Struktur Organisasi
Direktur keuangan, kedudukannya sejajar dengan bagian produksi,
pemasaran, dan SDM, serta mempunyai tanggung jawab langsung kepada
presiden direktur perusahaan.
c. Pengembangan Karier Manajer Keuangan
Karier manajer keuangan lebih jauh berkembang dibandingkan dengan
jabatan lainnya. Apabila terjadi kekosongan pada kedudukan presiden
direktur , kesempatan yang paling besar mengisi lowongan tersebut adalah
pimpinan bagian keuangan, mereka yang memiliki latar belakang
pendidikan bidang manajemen keuangan.
d. Kesempatan Berkarier
Peluang karier dalam bidang keuangan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a) Jasa keuangan , berhubungan dengan nasihat dan planning terhadap
produk-produk keuangan bagi individu, bisnis, dan pemerintah.
b) Manajemen keuangan, berhubungan dengan tugas sebagai manajer
keuangan di dalam perusahaan.
1. Beberapa Pertimbangan Manajer Keuangan dalam Pengelolaan Keuangan
Perusahaan
Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan oleh seorang manajer
keuangan dalam pengelolaan perusahaan, yaitu sebagai berikut.
a) Investasi jangka panjang apa yang harus dilakukan oleh perusahaan?
b) Bagaimana perusahaan dapat memperoleh dana untuk kebutuhan
investasınya?
c) Seberapa besar cash flow jangka pendek yang dibutuhkan
perusahaan dalam rangka membayar tagihan-tagihannya?
Van Horne (2005) menyatakan bahwa fungsi keuangan men- cakup tiga
hal, yaitu keputusan investasi, keputusan keuangan, dan kebijakan/keputusan
dividen.
Adapun Ross et al (2007) menambahkan keputusan ketiga, yaitu
networking capital yang harus dikelola. Pada sudut yang berbeda, kebijakan
dividen merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan oleh manajer
keuangan.

Adapun manajemen keuangan perusahaan yang baik dapat


menginvestasikan modalnya dengan baik untuk jangka waktu yang panjang
mengerti/memahami kondisi keuangan perusahaan, agar perusahaan tersebut
bisa menentukan waktu yang tepat untuk mengembangkan usahanya,
menambah karyawan, atau hal lainnya menghitung laba rugi perusahaan.

Kesimpulannya perusahaan harus mengetahui kondisi ke- uangan


perusahaan menentukan langkah pergerakan perusahaan, memberikan hak-
hak karyawan dengan baik, dan tidak merugikan karyawan.

2. Aktivitas Manajemen Keuangan dan Tujuan yang Ingin Dicapai Perusahaan


Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas, yaitu:
a) penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva.

b) Perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana,


baik internal maupun eksternal perusahaan.

c) pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan


dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien.

 Proses dan Tahapan Manajemen Keuangan Perusahaan

Secara umum, proses manajemen keuangan yang terjadi pada dua tingkat,
yaitu pada tingkat individu dan tingkat perusahaan. Pada tingkat individu,
manajemen keuangan menyesuaikan biaya menurut sumber keuangan individu.
Individu dengan kas surplus atau akses ke dana menginvestasikan uang untuk
menebus dampak perpajakan dan inflasi.

Berdasarkan sudut pandang organisasi atau perusahaan, proses pengelolaan


keuangan dikaitkan dengan perencanaan keuangan dan kontrol keuangan.
Perencanaan keuangan berusaha untuk menghitung sumber daya keuangan yang
tersedia dan ukuran dan waktu pengeluaran. Kontrol keuangan mengacu pada arus
pengawasan kas, Inflow adalah jumlah uang yang masuk ke sebuah perusahaan
tertentu, sedangkan keluar adalah catatan pengeluaran yang dibuat oleh
perusahaan. Mengelola gerakan ini dana dalam kaitannya dengan anggaran
rencana sangat penting untuk bisnis.

Pada tingkat perusahaan, tujuan utama dari proses penge- lolaan keuangan
adalah mencapai berbagai tujuan perusahaan menetapkan pada titik waktu tertentu.
Bisnis juga berusaha untuk menghasilkan keuntungan dengan jumlah besar, mengikuti
serangkaian proses keuangan tertentu.

Adapun tahapan manajemen keuangan terdiri atas tiga tahap, yaitu


perencanaan, pelaksanaan, dan penelitian.

1. Tahap Perencanaan (Peramalan Keuangan)


Peramalan keuangan dalam manajemen keuangan digunakan untuk
memperkirakan kebutuhan keuangan pada yang akan datang. Jika manajemen
keuangan tidak mencoba untuk mengantisipasi kebutuhan pembiayaan masa
perusahaannya, krisis akan terjadi setiap kali penerimaan kas lebih kecil daripada
pengeluaran kas. Perencanaan yang baik ditujukan untuk mengantisipasi dan
mempersiapkan perusahaan dalam menghadapi kondisi masa depan, yaitu ketika
perusahaan membutuhkan adanya pembiayaan tambahan masa depan ketika dan
perusahaan tidak mampu menghasilkan pemasukan kas.

Dalam perencanaan keuangan, manajer harus memastikan bahwa dana cukup


tersedia pada saat yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Untuk jangka
pendek, dana mungkin diperlukan dalam berinvestasi dalam peralatan dan saham,
membayar karyawan dan penjualan dana dilakukan secara kredit. Adapun untuk
jangka menengah dan panjang pendanaan diperlukan untuk tambahan signifikan
terhadap kapasitas produktif dari bisnis atau untuk membuat akuisisi. Adapun jangka
panjang dana diperlukan untuk pengembangan perusahaan.

Aspek-aspek kunci dari pembuatan keputusan keuangan berkaitan dengan


investasi, pendanaan, dan dividen.

Investasi dibiayai dalam beberapa cara, tetapi selalu ada pembiayaan alternatif
yang dapat dipertimbangkan. Sebagai contoh adalah meningkatkan keuangan dari
penjualan saham baru, pinjaman dari bank atau mengambil kredit dari pemasok.

Keputusan pembiayaan utama adalah menentukan suatu keuntungan yang


diperoleh oleh bisnis harus ditahan atau didistribusikan kepada para pemegang saham
melalui dividen. Jika dividen terlalu tinggi, bisnis mungkin kekurangan dana untuk
menginvestasikan kembali pendapatan tumbuh dan keuntungan lebih lanjut.
2. Tahap Pelaksanaan (Perencaaan Keuangan dan Peng-anggaran)
Untuk memperoleh perkiraan lebih akurat mengenai jumlah dan waktu dari
kebutuhan dana perusahaan memerlukan anggaran kas Metode persentase untuk
peramalan keuangan memberikan pendahuluan yang sangat bermanfaat serta biaya
rendah untuk mengembangkan anggaran kas yang lebih terperinci, yang akan
digunakan untuk memperkirakan kebutuhan dana perusahaan.

Di samping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian manajemen,


anggaran juga merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu
organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah.

Sementara beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik


adalah sebagai berikut.
a. Anggaran sebagai alat perencanaan. Dengan fungsi ini sektor publik
memahami hal-hal yang harus dilakukan dan arah Kebijakan dibuat.
b. Anggaran sebagai alat pengendalian Dengan adanya anggaran, organisasi
sektor publik dapat menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar
(overspending) atau adanya pengeluaran dana yang tidak semestinya
(misspending).
c. Anggaran sebagai alat kebijakan. Dengan adanya anggaran organisasi sektor
publik dapat menentukan arah atas Kebijakan tertentu.
d. Anggaran sebagai alat politik. Dengan adanya anggaran dapat dilihat
komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah
dijanjikan.
e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi dengan dokumen anggaran
yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau departemen dapat
mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dilakukan oleh tiap-
tiap bagian atau unit kerja lainnya.
f. Anggaran sebagai alat penílaian kerja. Anggaran adalah ukuran yang dapat
menjadi patokan bagian/unit kerja telah memenuhi target, baik berupa
terlaksananya aktivitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.
g. Anggaran sebagai alat motivasi. Anggaran dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai
target pencapaian. Dengan catatan, anggaran akan menjadi alat motivasi yang
baik jika memenuhi sifat menantang, tetapi masih bisa dicapai. Maksudnya
adalah sesuatu itu hendaknya tidak terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi
dan tidak terlalu rendah sehingga mudah dicapai.
3. Financial Control.
Kontrol keuangan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk membantu
bisnis memastikan bahwa usaha telah mencapai tujuan. Beberapa pertanyaan
mengenai kontrol keuangan, yaitu:
 Apakah aset-aset digunakan secara efisien?
 Apakah aset bisnis aman?
 Apakah tindakan manajemen dalam kepentingan pemegang saham sesuai
dengan aturan bisnis?

II. Laporan dan Analisis Keuangan


Laporan keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan yang
digunakaan untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, serta hasil hasil
yang telah dicapai perusahaan. Pada dasarnya laporan keuangan terdiri atas :

1. Neraca dan perhitungan rugi laba;


2. Laporan perubahan modal;
3. Gambaran jumlah aktiva utang dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu;
4. Gambaran hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama
dalam periode tertentu;
5. Laporan perubahan modal yang menunjukkan sumber dan penggunaan;
6. Alasan terjadinya perubahan modal perusahaan. dll.

 Konsep Laporan Keuangan

1. Definisi laporan keuangan


a. Menurut Ridlwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, laporan keuangan adalah laporan
yang menggambarkan hasil proses akuntansi yang digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dan pihak yang
berkepentingan dengan data data tersebut.
b. Menurut Myer, laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan
pada akhir periode untuk perusahaan.
c. Menurut Sofyan Safri Harahap, laporan keuangan adalah media untuk menilai
prestasi dan kondisi ekonomisperusahaan, hasil usaha perusahaan dalam satu
periode, kas,pada periode tertentu.
Kesimpulannya bahwa laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi,
serta laporanperubahan posisi keuangan. Neraca mengambarkan jumlah aktiva, utang,
dan modal perusahaan pada periode tertentu, sedangkan perhitungan laba rugi
memperlihatkan hasil yang dicapai oleh perusahaan beserta biaya yang terjadi selama
periode tertentu, dan laporan perubahan modal kerja, dll.

 Bentuk Laporan Keuangan


A. Neraca
Neraca adalah laporan sistematis tentang aktiva, utang serta modal perusahaan
untuk saat tertentu yang terdiri atas tiga bagian utama, utang, dan modal.
1) Aktiva, terdiri atas berikut:
a. Kekayaan perusahaan dalam wujud benda bergerak atau tidak bergerak;
b. Pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan yang akan dating
c. Aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets), misalnya goodwill,
hak paten, hak menerbitkan, dan sebagainya.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama, yaitu.
a) Aktiva lancar, yaitu uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai pada periode
berikutnya. Aktiva lancar terdiri dari: kas atau uang tunai, investasi jangka
pendek/ surat berharga, piutang wessel, piutang dagang, persediaan, dan
piutang penghasilan.
b) Aktiva tidak lancar, yaitu yang mempunyai umur kegunaan relative
permanen atau jangka panjang dalam arti satu perputaran setahun itu tidak
habis dalam satu perputaran operasi perusahaan. Aktiva tidak lancer terdiri
dari: investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap tidak berwujud,
beban yang ditangguhkan, dan aktiva lain lain.
2) Utang, yaitu semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, merupakan sumber dana atas modal perusahaan yang berasal
dari kreditor.Utang terdiri atas sebagai berikut:
a) Utang lancar atau utang jangka pendek, yaitu jumlah seluruhuang yang
dipinjam oleh perusahaan yang harus dikembalikan (jatuh tempo) dalam
waktu setahun.
b) Utang jangka panjang, yaitu segala utang, seperti hipotek, surat obligasi,
pinjaman bersyarat, dan sebagainya yang harus dilunasi dalam waktu lebih
dari setahun sejak tanggal pinjaman.

3) Modal
Menurut Amin Widjaja Tunggal (1997), modal adalah hak pemilik atas
kekayaan perusahaan dan merupakan sisa dari jumlah kekayaan setelah dikurangi
utang.

B. Laporan Laba-rugi

Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba Laporan laba-rugi disusun


dengan maksud untuk mengambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode
waktu tertentu Dengan kata lain, laporan laba-rugimenggambarkan keberhasilan atau
kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapa tujuannya Hasil operasi
perusahaan diukur dengan membandingkan antara penghasilan perusahaan dengan
beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan lersebut. Apabila penghasilan
lebih besar daripada beban, perusahaan dinyatakan memperoleh laba dan bila torjadi
sebaliknya (penghasilan lebih kecil daripada beban) maka perusahaan menderita rugi.

Laporan laba-rugi harus diberi judul. Yang terdiri alas: nama perusahaan,
nama laporan (dalam hal ini “Laporan Laba-Rugi), dan periode laporan Isi laporan
laba-rugi terdiri atas tiga komponen pokok, yakni: penghasilan, beban, dan laba atau
rugi.

Penghasilan adalah aliran penerimaan kas atau aset lain yang diterima dari
konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Penghasilan (income)
meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains) Pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa
(misalnya: penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa), Keuntungan
mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan namun bukan
pendapatan (misalnya keuntungan dari penjualan aktiva tetap).

Beban adalah beban perolehan aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan
dalam proses memperoleh pendapatan Beban meliputi beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan biasa (expenses) dan kerugian (losses) Laba (atau
rugi) adalah selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan beban.

C. Laporan Perubahan Modal

 Makna Laporan Perubahan Modal.Laporan perubahan modal merupakan laporan yang


menyajikan perubahan modal yang terjadi selama satu periode. Pada perusahaan
perseroan (PT) disebut laporan laba ditahan. Untuk menggambarkan perubahan hak
milik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan, perlu laporan perubahan ekuitas.
Laporan ini dapat digabungkan dengan laporan laba rugi apabila informasi perubahan
jumlahnya tidak banyak.

Dalam perseroan, laporan ini sering disebut Laporan Perubahan Laba Ditahan
karena umumnya perubahan modal terjadi hanya pada pos Laba Ditahan. Namun,
apabila perubahan juga terjadi pada pos- pos modal pemilik yang lain, perusahaan
perlu menyusun laporan perubahan ekuitas secara lengkap.

Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat
informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu
tertentu.

 unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih,
prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode =
modal awal + [laba bersih – prive).
1) Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk Unsur-unsur
Laporan Perubahan Modal. Perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai
dari awal perusahaan berdiri hingga waktu tertentu yang belum terjadi
penambahan modal.

2) Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua
beban, sebagaimana yang tercatat dalam laporan laba/rugi.

3) Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan)


atau pihak-pihak yang menanam untuk keperluan pribadi atau keperluan lain
di luar kegiatan usaha utama perusahaan.

4) Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dan prive.

D. Laporan Arus Kas.

 Makna Laporan Arus Kas.

Laporan arus kas menggabungkan informasi dari neraca dan laporan laba rugi
untuk menggambarkan sumber dan penggunaan kas selama periode tertentu dalam
sejarah hidup perusahaan.

Ross dan Westerfield (Ahmad Hanin Fatah, 2002), menyatakan bahwa arus
kas adalah kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan digunakan untuk membayar
kepada kreditor dan pemegang saham.

Laporan arus kas sering disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana.
Irawan etal. (1996) menyatakan, “Laporan arus kas adalah ringkasan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Helfert (2003), “Laporan arus kas adalah laporan yang


memperlihatkan hasil operasi selama periode serta perubahan yang terjadi dalam
neraca.

 Tujuan Laporan Arus Kas

Arus kas adalah salah satu bagian yang tidak terlewatkan dari laporan
keuangan. Dapat dikatakan bahwa arus kas adalah “inti” dari sebuah laporan
keuangan (Financial report). Pada laporan keuangan sederhana, yang diperlukan
hanyalah laporan arus kas ini, misalnya pada organisasi kampus, sekolah, atau
kampung.

Laporan arus kas memiliki fungsi dan tujuan untuk menyajikan informasi
berkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan uang kas dalam kurun waktu tertentu.

Dalam pelaksanaannya, arus kas ini menggambarkan atau menunjukkan


penggunaan uang kas yang dibagi menjadi tiga bagian aktivitas dari perusahaan atau
apa pun yang berkaitan dengan masalah penggunaan kas ini.
 Pembagian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang bersumber (dananya) dari
penggunaan kas (uang simpanan perusahaan/ organisasi/instansi terkait). Ada tiga
bagian laporan arus kas, yaitu:

 kas dari aktivitas operasi adalah laporan kas yang terdiri atas kegiatan utama
sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas, seperti
pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran
operasional, dan lain-lain.

 kas dari aktivitas investasi adalah laporan kas keuangan yang berkaitan dengan
perolehan penjualan dan pembelian aktiva tetap.

 kas dari aktivitas pendanaan adalah laporan kas keuangan yang berhubungan
dengan pengurangan dan penambahan modal.

III. Penyusunan Laporan Keuangan & Pertanggung Jawaban dalam


Laporan Keuangan
Menurut Golrida Karyawati P., berdasarkan kepentingannya, laporan
keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut.

1) Laporan Keuangan Disusun untuk Kepentingan Internal Perusahaan.

Laporan keuangan untuk kepentingan internal, antara lain bertujuan untuk


menilai efisiensi produksi, laporan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan anggaran
perusahaan, serta laporan harga pokok produksi. Laporan untuk internal ini penting
dijadikan sebagai alat pengendalian perusahaan dalam pencapaian tujuannya.

2) Laporan Keuangan Disusun untuk Kepentingan umum.

 Makna Laproran Keuangan Kepentingan Umum

Laporan keuangan kepentingan umum adalah laporan keuangan yang berlaku,


baik untuk kepentingan internal maupun eksternal perusahaan.” Laporan keuangan ini
biasanya ditujukan bagi kepentingan eksternal, seperti bank atau kreditor lainnya,
yang memberikan pinjaman kepada perusahaan, calon investor untuk menganalisis
kelayakan investasi, pemerintah, khususnya dalam masalah pajak, supplier yang
berurusan dalam masalah kontrak jual-beli, customer, bahkan LSM, dan pihak-pihak
lainnya. Akan tetapi, pihak internal seperti karyawan atau pemilik menjadi pengguna
laporan keuangan ini.

Laporan keuangan berlaku umum harus disajikan berdasarkan peraturan


akuntansi, yang di Indonesia disebut Standar Akuntansi Keuangan. Hal ini untuk
mencegah penyajian informasi yang bias dalam laporan keuangan. Penyajian laporan
keuangan yang bias dapat merugikan, khususnya bagi pihak eksternal. Kasus ENRON
merupakan satu contoh besar penyajian laporan keuangan yang merugikan para
investor.

Laporan keuangan ini juga memiliki banyak jenis, seperti daftar tagihan
perusahaan, catatan atas laporan keuangan yang berisi perincian masing-masing aset
dan utang perusahaan, serta laporan lainnya. Akan tetapi, peraturan akuntansi di
Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, mensyaratkan penyajian laporan
laba/rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas sebagai laporan
keuangan utama. Laporan keuangan lain diserahkan pada perusahaan yang
bersangkutan.

 Laporan Keuangan Utama

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan bahwa laporan keuangan


yang utama hanya terdiri atas laporan neraca, laporan laba/ rugi, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan.

 Laporan Keuangan Berlaku Umum

Pada bagian (a) telah dijelaskan bahwa laporan keuangan dapat


diklasifikasi atas laporan untuk kepentingan internal dan laporan keuangan
kepentingan umum, Karena laporan keuangan internal hanya berlaku untuk
kalangan internal perusahaan, informasi yang disajikan dan cara penyajiannya
pun didasarkan pada perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, karena
laporan keuangan yang berlaku umum ditujukan pada kelompok eksternal
perusahaan, penyajian laporan keuangan ini harus mengikuti ketentuan atau
pedoman yang berlaku umum. Pedoman penyajian laporan keuangan yang
berlaku umum di Indonesia disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Standar Akuntansi Keuangan selanjutnya disebut SAK, yaitu pedoman


yang berisi prinsip dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan agar
laporan keuangan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. SAK
ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK). SAK
yang berlaku di Indonesia adalah hasil adopsi dari standar akuntansi global
yang disebut International Financial Reporting Standard (IFRS) atau
International Accounting Standard (IAS). Bagian ini ditujukan bagi para
pengambil keputusan nonakuntansi yang lebih memiliki kepentingan sebagai
pengguna laporan keuangan dibandingkan sebagai penyaji. Itulah sebabnya,
buku ini tidak membahas SAK secara terperinci.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan bahwa laporan


keuangan yang utama hanya terdiri atas laporan neraca, laporan laba/rugi,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Selain laporan keuangan
utama yang telah disebut, perusahaan boleh menyajikan jenis laporan
keuangan lainnya sesuai dengan kebutuhan
Catatan atas laporan keuangan meliputi catatan umum mengenai
tanggal berdirinya perusahaan dan para pemilik atau pemegang saham
perusahaan beserta komposisi modalnya dalam perusahaan.

Selain itu, catatan atas laporan keuangan juga menjelaskan prinsip


dasar dan kebijakan akuntansi penyusunan laporan keuangan Misalnya,
standar akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

3) Substansi Pelaporan Keuangan Harus Mampu Menyediakan Informasi

 Informasi Keuangan Menjadi Alat Bantu

Untuk mengukur kinerja dan laba perusahaan, pelaporan keuangan harus


menyediakan informasi mengenai kinerja finansial perusahaan selama suatu
periode tertentu. Kinerja finansial perusahaan selama suatu periode tertentu dan
selama periode sebelumnya dijadikan dasar bagi investor dan kreditor untuk
membantu memperkirakan prospek perusahaan pada masa-masa mendatang.

Kinerja perusahaan identik dengan laba perusahaan. Fokus utama


pelaporan keuangan adalah informasi mengenai kinerja perusahaan tersebut, yang
merupakan pengukuran laba dan komponen-komponennya. Adapun pihak yang
berkepentingan terhadap informasi tersebut, yaitu investor, kreditor, dan pemakai
lain yang ingin mengetahui prospek perusahaan dalam memperoleh aliran kas
bersih.

Kepentingan investor, kreditor, dan pemakai lain dalam aliran kas


perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh aliran kas yang
menguntungkan, menyebabkan informasi tentáng laba lebih utama daripada
informasi yang secara langsung mengenai aliran kas. Laporan keuangan yang
hanya menunjukkan penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan selama
jangka waktu tertentu yang pendek, misalnya satu tahun, tidak dapat menunjukkan
kesuksesan atau kegagalan perusahaan dalam mencapai kinerjanya. Investor,
kreditor, dan pemakai lain menggunakan informasi mengenai laba dan
komponennya untuk mengetahui prospek aliran kas yang mereka dapatkan dari
investasi atau peminjaman kepada perusahaan.

Tujuan investor dan kreditor serta pemakai lain laporan laba, misalnya
untuk membantu dalam mengevaluasi prestasi manajemen, mengestimasi
kemampuan perusahaan memperoleh laba atau angka lain yang dianggap dapat
mewakili kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam jangka panjang, dan
menentukan tingkat risiko investasi atau pinjaman terhadap perusahaan tersebut.

 Likuiditas, Solvabilitas, dan Aliran Dana

Informasi mengenai likuiditas, solvabilitas, dan aliran dana mérupakan


ukuran-ukuran bonafiditas perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Tujuan
pelaporan keuangan adalah:
a. Menyediakan informasi mengenai cara perusahaan memperoleh kas dan
membelanjakannya.

b. mengetahui pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman tersebut.

c. mengetahui transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal,termasuk


pembagian dividen berupa kas dan distribusi lain sumber-sumber perusahaan
kepada para pemilik.

d. mengetahui faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi likuiditas dan


solvabilitas perusahaan.

Informasi tersebut dapat diperoleh investor dan kreditor melalui koran, aliran
kas yang disajikan perusahaan. Informasi aliran kas dan dana mungkin sangat
berguna dalam usaha memperoleh pemahaman mengenai operasi perusahaan,
mengevaluasi aktivitas finansial perusahaan, mengetahui likuiditas dan
solvabilitas perusahaan, bahkan untuk menginterprestasikan informasi laba yang
tersedia.

4) Pertanggungjawaban dan Kinerja Manajemen dalam Laporan Keuangan

a. pertanggungjawaban dan Kinerja Manajemen Laporan Keuangan

Manajemen adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh pemilik suatu perusahaan
untuk mengelola perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Sekalipun
demikian, manajemen tidak hanya bertanggung jawab atas pengelolaan tersebut
kepada pemilik, tetapi juga kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
terhadap perusahaan, misalnya kreditor, pelanggan, karyawan, dan lingkungan tempat
perusahaan beroperasi.

Secara periodik manajemen suatu perusahaan mempertanggung- jawaban


pengelolaan perusahaan kepada pemilik. Tanggung jawab tersebut tidak hanya
pemeliharaan dan penyelamatan sumber sumber ekonomis perusahaan, tetapi juga
efisiensi dan profitabilitas pemakaiannya, dan perlindungan dari kemungkinan
ekonomi yang tidak menguntungkan seperti inflasi atau deflasi, atau karena
perubahan teknologi dan sosial. Sejauh mana manajemen perusahaan memberi rasa
aman kepada masyarakat, manajemen mempunyai tanggung jawab yang lebih luas
kepada calon investor dan masyarakat umum. Masyarakat adalah pihak yang secara
khusus mempunyai hak untuk meminta pertanggungjawaban manajemen dalam
pengelolaan perusahaan.

b.Keterangan dan Interpretasi Manajemen

Keterangan dan interpretasi manajemen terhadap informasi keuangan dapat


membantu pihak investor dan kreditor serta pemakai Lain dalam membuat ekspektasi
mengenai prospek perusahaan pada masa mendatang. Oleh karena itu, hal-hal yang
mempunyai sifat khusus dalam pelaporan keuangan perlu diperjelas lagi dengan keterangan
atau interpretasi/penafsiran manajemen. Manajemen harus mengetahui lebih banyak tentang
perusahaan dan harus jujur kepada investor dan kreditor atau pemakai lain dengan memberi
keterangan dan interpretasi mengenai transaksi-transaksi tertentu, kejadian lain, dan keadaan
yang memengaruhi perusahaan, dan harus memberikan keterangan mengenai dampak
terhadap keuangan perusahaan.

c.Lingkup Tanggung Jawab Lembaga di Indonesia

Berdasarkan karakteristik sistem perekonomian Indonesia, menurut Suwaldiman, ada


tiga kelompok pihak yang berkepentingan terhadap pertanggungjawaban manajemen atas
pengelolaan perusahaan, yaitu sebagai berikut.

1) Tanggung jawab Manajemen kepada Investor dan Kreditor

Investor dan kreditor adalah pihak yang memiliki dan menanamkan dananya ke dalam
suatu perusahaan. Manajemen bertanggung jawab kepada investor dan kreditor atas
pengelolaan dana tersebut, baik mengenai keselamatan maupun tingkat kembalian (biasanya
diukur dengan laba).

Bagi calon investor, sebelum mengambil keputusan investasi menimbang mengenai


informasi profitabilitas, dan solvabilitas perusahaan. Informasi tersebut diperlukan untuk
mengurangi ketidak- pastian prospek perusahaan pada masa datang yang berhubungan
dengan tingkat risiko investasi. Kreditor juga perlu menimbang kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban atas kredit yang diberikan.

Kepentingan investor dan kreditor terhadap suatu pengelolaan perusahaan hanya


terbatas pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas, yang merupakan ukuran-ukuran
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada investor dan kreditor, serta
prediksi harga pasar sekuritas di pasar modal.

Tujuan pelaporan keuangan dalam PAI 1998 dan SAK 1994 sudah mencakup
kepentingan investor dan kreditor, tetapi tujuan pelaporan keuangan yang hanya
menitikberatkan fokus informasi bagi kepentingan investor dan kreditor belumlah lengkap.
Tanggung jawab perusahaan tidak terbatas hanya kepada investor dan kreditor saja.

2) Tanggung Jawab Manajemen kepada Pemerintah

Pemerintah adalah pemegang otoritas dalam menetapkan peraturan dan perundang-


undangan yang berlaku.

Melalui sistem ekonomi mekanisme campuran pemerintah juga berhak untuk


intervensi ke dalam pasar melalui kebijakan ekonomi. Pemerintah juga berkewajiban untuk
melindungi hak-hak masyarakat yang mempunyai hubungan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan perusahaan.

Di samping itu, pemerintah juga berhak untuk mengatur akibat- akibat yang
ditimbulkan oleh aktivitas suatu perusahaan terhadap lingkungan. Dengan demikian,
pengelola suatu unit usaha mempunyai tanggung jawab kepada pemerintah. Ketaatan
pengelola perusahaan terhadap peraturan pemerintah merupakan tanggung jawab manajemen
untuk mengungkapkannya.

Berkaitan dengan tanggung jawab manajemen kepada pemerintah, akuntansi


konvensional baru bisa memenuhi laporan keuangan fiskal.

Laporan keuangan fiskal merupakan pertanggungjawaban manajemen kepada


pemerintah dalam hal perpajakan. Sempitnya tujuan pelaporan keuangan dalam PAI 1984 dan
SAK 1994 menyebabkan akuntansi konvensional tidak mampu menjadi alat
pertanggungjawaban dalam hal dampak sosial aktivitas suatu perusahaan.

3) Tanggung jawab Manajemen kepada Masyarakat

Kelompok masyarakat terdiri atas pemilik, pemberi pinjaman, pemasok, calon


investor dan kreditor, pekerja, pelanggan, analis keuangan, penjamin dan broker saham, pasar
modal, ahli hukum, ahli ekonomi, mass media, serikat buruh, asosiasi perdagangan, pengajar
(dosen) akuntansi dan siswanya, dan masyarakat umum.

Tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat luas merupakan satu sisi yang belum
tercakup dalam tujuan umum laporan keuangan. Pertanggungjawaban sosial perusahaan
menuntut agar akuntansi tidak hanya merupakan pengomunikasian informasi, tetapi juga
hasil transaksi perusahaan yang berupa pertukaran benda atau jasa antara dua/lebih kesatuan
ekonomi.

IV. Contoh Laproran Keuangan

Salah satu contoh laporan keuangan adalah laporan laba atau rugi. Contohnya
adalah :

Perusahaan Angkutan’’ Aman ‘’

Laporan Laba-rugi

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010

Pendapatan jasa angkutan Rp.7.500.000,00

Beban-beban operasi

Gaji pegawai Rp.2.125.000,00

Bensin & oli 800.000,00


Reparasi & pemeliharaan 800.000,00

Listrik & air 450.000,00

Asuransi 275.000,00

4.450.000,00

Jumlah beban operasi

Laba bersih Rp.3.050.000,00


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen keuangan adalah proses pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan


dalam suatu organisasi yang di dalamnya termasuk kegiatan planing, analisis, dan
pengendalian terhadap kegiatan keuangan, biasanya dilakukan oleh manajer
keuangan.

Laporan keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan yang
digunakaan untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, serta hasil
hasil yang telah dicapai perusahaan. laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba
rugi, serta laporan perubahan posisi keuangan. Neraca mengambarkan jumlah aktiva,
utang, dan modal perusahaan pada periode tertentu, sedangkan perhitungan laba rugi
memperlihatkan hasil yang dicapai oleh perusahaan beserta biaya yang terjadi selama
periode tertentu, dan laporan perubahan modal kerja.

Penyusunan laporan keuangan dibagi menjadi dua yaitu :

 Laporan Keuangan Disusun untuk Kepentingan Internal Perusahaan. Laporan


keuangan untuk kepentingan internal, antara lain bertujuan untuk menilai
efisiensi produksi, laporan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan anggaran
perusahaan, serta laporan harga pokok produksi.

 Laporan keuangan kepentingan umum adalah laporan keuangan yang berlaku,


baik untuk kepentingan internal maupun eksternal perusahaan. Laporan
keuangan ini biasanya ditujukan bagi kepentingan eksternal, seperti bank atau
kreditor lainnya, yang memberikan pinjaman kepada perusahaan, calon
investor untuk menganalisis kelayakan investasi, pemerintah, khususnya
dalam masalah pajak, supplier yang berurusan dalam masalah kontrak jual-
beli, customer, bahkan LSM, dan pihak-pihak lainnya.

Pertanggungjawaban dan Kinerja Manajemen dalam Laporan Keuangan dibagi


menjadi tiga yaitu :

 Tanggung jawab Manajemen kepada Investor dan Kreditor

 Tanggung Jawab Manajemen kepada Pemerintah

 Tanggung jawab Manajemen kepada Masyarakat


DAFTAR PUSTAKA

1. James C. Van Hone & Jhon M. Wachowicz, J,R., 2005, Fundmental


of Financial Management / Prinsip-prinsip Management Keuangan
(Edisi Kedua belas), Jakarta: Salemba Empat, hlm. 72.

2. Arthur J. Keown dkk, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Terj.


Chaerul D. Djakman, jilid 1, Jakarta: Salemba Empat, 2001, hlm.
107.

3. Gill dan Chatton, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: PPM.


2003, hlm. 4.

Anda mungkin juga menyukai