Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

Olek kelompok : 10
Lailatus Syarifah (201986010007)
Ika Ameliya (201986010008)

Dosen Pembimbing :
Wiwin Fachrudin Yusuf, S.Ag.,MA

Fakultas Pendidikan Agama Islam


Prodi Pendidikan Agama Islam
Universitas Yudharta Pasuruan
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan
sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apa bila
seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya,
pastinya sebuah organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya
manajemen untuk mengatur kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di
inginkan dan  mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting
ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau pun perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari
pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja
sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta
pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-
nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang
manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun
internal.
Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah
aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana
untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam Makalah “Manajemen Keuangan” di atas
penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa yang di maksud dengan manajemen keuangan?
b. Apakah tujuan dari adanya manajemen keuangan?
c. Apa saja fungsi dari manajemen keuanagan?
d. Apa saja yang menjadi tugas pokok manajemen keuangan?
e. Apakah prinsip yang di pegang dalam menjalankan manajemen keuangan?
f. Bagaimana aktivitas dari manajemen keuanagan?
g. Apa tanggung jawab manajer keuangan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan Makalah “Manajemen Keuangan” adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui definisi dari manajemen keuangan.
b. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen keuangan.
c. Untuk mengetahui fungsi dari adanya manajemen keuanagan.
d. Mengetahui tugas pokok yang di lakukan manajemen keuanagan.
e. Untuk mengetahui prinsip yang harus di terapkan dalam manajemen keuangan.
f. Mengetahui aktivitas manajemen keuanagan.
g. Mengetahui tanggung jawab manajer keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
perencanaan, pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan menyeluruh.
Beberapa definisi manajemen keuangan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Liefman mengatakan, manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan uang
dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Suad Husnanmengatakan manajemen keuangan adalah  manajemen terhadap fungsi-
fungsi keuangan.
3. Grestenberg mengatakan, manajemen keuangan adalah ” how business are organized
to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts
business are distributed. (bagaimana bisnis diatur untuk memperoleh dana,
bagaimana mereka memperoleh dana, bagaimana penggunaan mereka dan
bagaimana bisnis prof ts didistribusikan).
4. James Van Horne mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah  segala aktivitas
yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan
tujuan menyeluruh.
5. Bambang Riyantomengatakan bahwa manajemen keuangan adalah  keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Jadi dapat di simpulkan, bahwa manajemen keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
B. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin. 1Seorang manajemen  juga harus mampu menekan arus peredaran uang
agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Namun, Manajemen keuangan yang
efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi
penilaian keefisienan. Tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :
1. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan
memaksimumkan nilai perusahaan.
2. Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
3. Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain
yang berkaitan dengan perusahaan.
4. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas
dari pada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
5. Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
C. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan sangat berperan penting dalam
menjalankan fungsinya dalam berbagai kegiatan keuangan. Fungsi-fungsi manajemen
keuangan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Dengan adanya manajemen keuangan maka perusahaan dapat menggunakan
dana untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

1
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 1999.
4. Pencarian Keuangan
Dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi mencari dan mengeksploitasi
sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Dalam hal ini manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan
7. Pemeriksaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Fungsi Utama Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut 2:
1. Keputusan investasi (Investment decision)
Merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh lembaga.
Tambahan: aktiva = hutang + modal (pasiva)
Aktiva = asset yang digunakan untuk menjalankan operasional.
Pasiva = sumber (hutang dan modal)
Aktiva didanai oleh pasiva
Yang temasuk Aktiva ialah Segala asset yang digunakan untuk operasional,
yang termasuk Pasiva ialah Modal + Hutang.
Keputusan investasi ini merupkan keputusan yang paling penting di antara
ketiga bidang keputusan karena akan berpengaruh langsung terhadap:
a. Besarnya rentabilitas investasi.
Rentabilitas: kemampuan untuk pengembalian investasi
b. Aliran kas lembaga
Bahwa ternyata setiap keputusan investasi mempengaruhi arus kas di waktu yang
akan datang

2
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,Bank and Financial Institution Management, Conventional & Sharia System, PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007
2. Keputusan pendanaan (Financing Decision)
Financing decision adalah keputusan berkaitan dengan penetapan sumber
dana yang diperlukan dan penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik
(struktur modal yang optimal).
3. Keputusan pengelolaan asset (Aset management decision)
Assets management decision adalah keputusan berkaitan penggunaan dan
pengelolaan aktiva (kata bijak: lebih mudah membangun daripada mengelola.
Saat ini fungsi manajeen keuangan dapat dilakuakn dengan status BLU/BLUD
sedangkan dulu, masih awing-awang. Dan sering bermasalah, karena terkadang tidak
disetor seluruhnya, karena kalau disetor semua akan menjadi masalah ketika kekurangan
dana. Dan Rumah sakit tidak mungkin menolak pasien. Sehingga sering ada pendapatan
yang dikelola sendiri dan diluar tariff.
D. Tugas Manajemen Keuangan
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan
demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat
aspek, yaitu:
Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan
harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas
perencanaan umum perusahaan.
Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer
keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat
diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer
keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan
fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok
perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
E. Prinsip Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan bukan hanya seputar pencatatan akutansi. Dia merupakan
bagian penting dari manajemen program  dan tidak boleh dipandang sebagai suatu
aktivitas tersendiri yang  menjadi bagian dari pekerjaan orang keuangan.3
Ada tujuh Prinsip dari manajemen yang harus diperhatikan antara lain sebagai
berikut :
1. Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke
waktu. Ini tidak berarti  bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila
terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten tehadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas(accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban,nmoral atau hukum, yang melekat pada
individu, kelompok atau organisasi. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana
dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggumg
jawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
3. Transparansi (transparancy)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya,menyediakan
informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku
kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat,
lengkap, dan tepat waktu serta dengan mudah dapat diakses oleh pemangku
kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini
mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan hidup (integrity)
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat stratejik maupun
operational harus sejalan /disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan

3
Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso, Bank & Lembaga Keuangan Lain, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta, 2000
hidup atau (viability)merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi.
5. Integritas (integrty)
Dalam melaksanankan kegiatan operationalnya,  individu yang terlibat harus
mempunyai integritas yang baik. selain itu, laporan dan catatan keuangan harus tetap
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh  dan
menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
7. Standar akutansi (accounting standarts)
Sistem akuatansi dan keuangan yang diguanakn organisasi harus sesuai
dengan prinsip dan standart akutansi yang berlaku umum.
F. Aktivitas manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu sebagai berikut :
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva.  Alokasi dana berbentuk:
a. Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai
nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham,
sertifikat deposito, atau obligasi.
b. Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata, misalnya: tanah, bangunan, peralatan.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari
sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam
bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
G. TanggungJawabManajerKeuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap apa yang
telah dilakukannya. 4Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggungjawab manajer
keuangan dikelompokkan kedalam tiga (3) jenis:
1. Mengambil keputusan investasi / pembelanjaan aktif (investment decision)

4
Anwar Sani, Manajemen keuangan , (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), hlm. 123.
Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok
kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternative investasi yang dinilai
paling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pendanaan / pembelanjaan pasif (financing decision)
Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia
untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternative pembelanjaan yang
menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan
dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas
pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-
saham.

H. Auditor manajement keuangan


Audit manajemen memberikan nilai tambah terhadap fungsi keuangan suatu
instansi pemerintahan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen
pada akhir pemeriksaan/pengawasannya akan memberikan pendapat mengenai pelaporan
keuangan. Audit manajemen menurut Bayangkara adalah pengevaluasian terhadap
efisiensi dan efektivitas operasi instansi pemerintahan. Maulana Yusuf Audit
Manajemen dapat digunakan dalam memastikan seberapa baik manajemen, dalam
hubungan eksternal dengan efisiensi internal maupun pihak luar.5 Sementara itu,Audit
Manajemen menurut Sukrisno Agoes dalam bukunya auditing (pemeriksaan akuntan)
oleh KAP bahwa :audit manajemen merupakan operasional audit, audit sistem, dan audit
fungsiona lialah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu pemerintahan,
termasuk kebijakan operasional serta kebijakan akuntansi yang sudah ditentukan
manajemen, dalam mengetahui apakah kegiatanoperasi sudah dilakukan secara, efisien
dan efektif.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas mengenai audit manajemen yang
dikemukakandapat dirangkumbahwa: Audit Manajemen merupakan suatu teknis yang
sistematis serta secara teratur digunakan dalam menilai keefektifan suatu instansi
5
Serlinawati, Audit manajemen atas fungsi ,Universitas Muhammadiyah ,Makasar ,2019, hal 6-10
pemerintah/pekerjaan yang ditempuh oleh seseorang yang kompoten dan independen.
Adapun fungsi pengawasan serta pengendalian manajemen, dapat menimbulkan aktivitas
audit pemeriksaan, secara lebih dalam audit pula dibutuhkan untuk menilai pertanggung
jawaban manajemen di berbagai pihak yang sangat membutuhkan dalam pemerintahan.
Audit manajemen adalah mengevaluasi terhadap efisiensi dan efektivitasoperasi instansi
pemerintah hasil audit dapat diketahui apakah laporan yang diberikan oleh manajemen
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi/apakah operasi yang berjalan sesuai
dengan ketentuan, peraturan serta kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Tujuan audit manajemen yang dikemukakan IBK Bayangkara yaitu:
1) Untuk menilai keandalan laporan keuangan.
2) Untuk menentukan tingkat kepatuhan suatu entitas terhadap
3) hukum, peraturan, kebijakan, rencana, dan prosedur.
4) Menilai pengendalian internal organisasi.
5) Menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya.
6) Program peninjauan terhadap konsistensi hasil dengan tujuan organisasi

I. Strategi pencarian sumber dana

tersedianya pandanaan pendidikan yang memadai walaupun tetap memperhatikan


pemerataan dan keadilan. Dalam rangka itulah pemerintah telah menetapkan bahwa
sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip kecukupan disamping
prinsip keadilan dan keberlanjutan. Berkecukupan, artinya memenuhi kebutuhan minimal
yang diperlukan sebagai prasarat, walaupun bukan satu-satunya syarat, untuk mencapai
pendidikan yang bermutu. Ternyata anggaran pemerintah yang disediakan sampai saat ini
tidak mencukupi untuk menunjang penyelenggaraan yang bermutu. Walaupun proporsi
anggaran Pendidikan yang disediakan dari APBN oleh pemerintah diupayakan meningkat
terus, dalam proporsi maupun nilai absolutnya masih jauh di bawah negara-negera
tetangga dan dilihat dari daya gunanya baru berhasil mengembalikan kondisi sebelum
krisis, yaitu tahun 1996, seperti ditunjukkan data pada table 03 pada lampiran. Bahkan
walapun dengan skenario proporsi anggaran pendidikan dinaikkan sampai 20% dari
APBN, karena rendahnya pendapatan per kapita kita yang hanya US$811, maka nilai
absolutnya hanya cukup untuk membiayai Pendidikan dasar sembilan tahun yang
bermutu minimal.Oleh sebab itu, upaya peningkatan pendidikan dengan mengandalkan
anggaran dari pemerintah saja tidaklah cukup. Perlu dicari jalan untuk memperoleh
sumber daya pendanaan pendidikan dari sumber lain. Dalam makalah sengaja disebut
sumber daya pendanaan pendidikan karena sumber daya itu tidak selalu diperoleh dalam
ujud uang tetapi dapat pula dalam bentuk non-meneter seperti tenaga, keahlian, maupun
bentuk sumber daya yang lain6.
Sumber pendanaan pendidikan yang sekarang lebih didominasi oleh pemerintah
dan orang tua siswa. Partisipasi masyarakat dan dunia industri masih sangat kecil dalam
menunjang kebutuhan belanja operasional pendidikan yaitu berkisar antara 2-8% saja. Ini
terjadi karena kontribusi masyarakat dan dunia usaha pada umumnya lebih diwujudkan
dalam bentuk pemberian hibah tanah wakaf, pendirian bangunan sekolah, perlengkapan
dan peralatan pendidikan, yang semuanya bersifat barang modal. Untuk kelangsungan
penyelenggaraan pendidikan yang bemutu lebih dibutuhkan bantuan biaya operasional
yang berkelanjutan.
Di satu sisi ini merupakan kelemahan tetapi disisi yang lain merupakan tantangan
untuk menggalinya. Pertanyaannya adalah bagaimana masyarakat dan dunia usaha dapat
terpanggil untuk secara kontinu memberikan dukungan pendaaan guna menopang
kebutuhan belanja operasional pendidikan. Fakta juga menunjukkan adanya ketimpangan
proporsi pendanaan dari pemerintah terhadap sekolah negeri dan sekolah swasta. Sekolah
swasta yang pada umumnya menampung lebih banyak siswa dari keluarga kurang
mampu justru memperoleh subsidi per siswa dari pemerintah lebih sedikit. Apabila
partisipasi masyarakat dan dunia usaha hanya dilakukan dalam skala sekolah melalui
komite sekolah seperti yang berkembang pada saat ini, maka kecenderungannya sekolah
negeri yang sudah memperoleh proporsi subsidi besardari pemerintah cenderung
memperoleh pasrtisipasi masyarakat (dalam hal ini orang tua) dan dunia usaha yang lebih
besar pula. Hal sebaliknya terjadi pada sekolah swasta. Ini berarti bahwa kesempatan
untuk meningkatkan mutu bagi sekolah swasta baik dari sumber pendanaan dari
pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha akan lebih terbatas, sehingga justru akan
menimbulkan persoalan baru, yaitu semakin besarnya jurang kesempatan untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu. Upaya untuk menggali sumber pendanaan dari

6
Muljani A. Nurhadi Mencari Alternatif Pendanaan ,Jakarta,hal 3-5
masyarakat dan dunia usaha justru sebaliknya harus diupayakan temasuk untuk
mengurangi kesenjangan ini.

Pendidikan (sebagai barang pribadi), tetapi juga dapatdinikmati oleh


masyarakatdan dunia usaha. Karena warganya berpendidikan, komunikasi antar warga
dalam masyarakat menjadi lebih gampang, pemberian informasi dapat dilakukan dengan
berbagai altenatif media, dan prouduktivitas warga menjadi meningkat. Demikian pula
dunia usaha juga diuntungkan dalam memperoleh tenaga kerja yang berpengetahuan dan
berketrampilan dengan tanpa mengeluarkan biaya. Dapat dibayangkan betapa besar biaya
yang hams dikeluarkan apabila dunia usaha harus menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihannya sendiri untuk setiap tenaga kerja yang akan dipekerjakannya. Dalam hal
yang demikian produk jasa pendidikan tidak hanya sebagai barang pribadi tetapi juga
barang publik. Karena fungsinya sebagai barang publik maka wajar apabila masyarakat
dan dunia usaha yang menikmati hasil usaha jasa pendidikan ikut berpartislpasi dalam
mendanai pendidikan, termasuk dunia perbankan. Namun demikian, kata pepatah
mengatakan "nothing is free". Masyarakat dan dunia usaha tidak akan mengulurkan
tangannya untuk membantu pendidikan kalau tidak ada pertanggungjawaban dari pihak
yang dibantu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai
pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal,
dan dengan danya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di
inginkan dengan langkah yang tepat.
Manajemen keuangan  adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki
oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-
murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam
rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun
sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-
prinsip manajemen keuangan yang baik.

Daftar Pustaka
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1999.7

Prof. Dr. H. Veithzal Rivai,Bank and Financial Institution Management, Conventional


& Sharia System, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007

Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso, Bank & Lembaga Keuangan
Lain, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000

Anwar Sani, Manajemen keuangan , (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), hlm.
123.

Serlinawati, Audit manajemen atas fungsi ,Universitas Muhammadiyah ,Makasar ,2019,


hal 6-10

Muljani A. Nurhadi Mencari Alternatif Pendanaan ,Jakarta,hal 3-5

Anda mungkin juga menyukai