Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 1

Perencanaan
Keuangan
Pengertian Modal Usaha`

 Untuk mendirikan atau menjalankan suatu


usaha diperlukan sejumlah modal (uang) dan
tenaga (keahlian).
 Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk
membiayai segala keperluan usaha; seperti
biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya
investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai
modal kerja.
 Modal keahlian adalah keahlian dan
kemampuan seseorang untuk mengelola atau
menjalankan suatu usaha.
Jenis-jenis Modal
Usaha

1. Modal Investasi
 Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan
dapat digunakan berulang-ulang, biasanya umurnya
lebih dari 1 tahun.
 Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk
membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin-
mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari
perbankan.

2. Modal Kerja
 Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan pada saat sedang
beroperasi.
 Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan
beberapa kali pakai dalam satu proses produksi.
Manfaat Modal Usaha

1. Mempermudah pendirian perusahaan baru


Salah satu kesulitan pendirian usaha baru adalah adanya kesulitan
memperoleh modal. Dengan adanya modal ventura, kendala dapat
dihilangkan.
2. Membantu perkembangan perusahaan
Perusahaan yang sedang mengadakan ekspansi membutuhkan dana
yang besar dan dana ini tak selalu tersedia secara cukup. Modal ventura
dapat mengatasi kesulitan ini dengan keikutsertaannya dalam permodalan
perusahaan.
3. Meningkatkan investasi
Dalam sebuah ekonomi yang sedang berkembang sangat dibutuhkan
investasi. Dengan adanya pendirian usaha baru yang dipermudah oleh
modal ventura tingkat investasi akan meningkat.
4. Memperlancar alih teknologi
Teknologi yang dimiliki perusahaan belum tentu teknologi yang terbaik
sementara untuk memperoleh teknologi yang terbaik tersebut dibutuhkan
dana yang cukup besar. Modal ventura berfungsi membantu mendapatkan
teknologi tersebut dengan memberikan suntikan dana bagi perusahaan
tersebut.
Sumber Modal Usaha

1. Modal usaha sendiri


Modal yang berasal dari modal sendiri bisa
menggunakan tabungan dan asset berharga untuk
di jual sebagai modal usaha untuk menunjang
berkembangnya suatu usaha yang di jalani.

2. Pinjaman dari lembaga keuangan


Lembaga keuangan di sini maksudnya lembaga
BANK dan non BANK yang bergerak simpan
pinjam,dengan cara mengajukan permohonan
pinjaman dana atau modal sebagai tambahan modal
usaha.

3. Program Pemerintah
Untuk program sumber modal dari pemerintah
tentunya dalam bentuk pinjaman lunak bergulir, ini
bisa jadi peluang sebagai sumber modal usaha.
4. Perusahaan besar dan perusahaan multi
nasional
Perusahaan pemerintah dan swasta tentunya punya
angaran tersendiri dalam memberdayakan ekonomi
rakyat sekitar yang bertempat perusahaan itu
berinvestasi ini bisa menjadi peluang untuk
mendapatkan modal usaha secara bergulir.

5. Kerja sama
Sistem permodalan kerja sama dalam usaha beberapa
tahun terakhir paling banyak di minati pengusaha
kecil.Dengan meyakinkan peluang usaha yang
dijalankan akan menghasilkan profit di masa
mendatang serta bisa berkembang dengan pesat.
Keuntungan dan
Kekurangan Modal
Usaha

Modal Sendiri

Keuntungan :
 Tidak ada biaya bunga, administrasi, provisi, dll.
 Tidak tergantung pada pihak lain
 Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan berbelit-
belit
 Tidak ada keharusan pengembalian modal
Kekurangan :
 Jumlah modal terbatas
 Perolehan modal dalm jumlah tertentu dari calon
pemilik baru (calon pemegang saham) lebih sulit
karena terlebih dahulu mempertimbangkan kinerja
perusahaan
 Kurangnya motivasi (dalam menvcapai target) karena
tidak ada kewajiban pengembalian pinjaman
Keuntungan dan
Kekurangan Modal
Usaha

Modal Pinjaman

Keuntungan :
 Jumlahnya tidak terbatas
 Motivasi usaha tinggi, jika menggunakan modal
pinjaman maka motivasi untuk memajukan usaha
tinggi
Kekurangan :
 Dikenakan berbagai biaya seperti biaya administrasi
dll
 Harus dikembalikan dalam waktu yang sudah
ditentukan (disepakai). Beban yang harus di
tanggung oleh perusahaan
 Beban moral untuk mengembalikan pinjaman pihak
lain, apabila mengalami kerugian akan berdampak
pada pengembalian pinjaman.
Sebab-sebab
kegagalan dalam
berwirausaha
1. Tidak kompeten dalam manajerial
Kapabilitas atau kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola usaha
menjadi faktor penyebab utama kesuksesan seorang wirausaha. Karena itu,
tidak memiliki kemampuan ini akan justru mengakibatkan kegagalan dalam
menjalankan aktivitas usaha sesuai pengelolaan yang tepat.

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan


Kemampuan mengkoordinasikan, mengelola SDM, serta kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan idealnya membutuhkan
pengalaman dan bukan sekedar mengetahui atau memiliki ilmunya.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan


Agar seorang wirausaha dapat berhasil dengan baik, faktor penyebab
kegagalan wirausaha yang utama dalam keuangan adalah memelihara aliran
kas. Yaitu mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat serta dapat
memilah yang mana kekayaan usaha dan mana kekayaan pribadi.
4. Kegagalan dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, perencanaan
yang belum matang akan berakibat pada timbulnya masalah atau
kesulitan dalam mengimplementasikan sejumlah tindakan.
5. Lokasi yang kurang memadai
Inilah pentingnya memilih lokasi yang strategis. Sehandal apapun kemampuan
bisnis atau sepopuler apapun suatu jenis usaha, jika lokasi tidak strategis maka
akan menyulitkan seorang wirausaha dalam mempertahankan atau
mengembangkan usahanya. Dampak dari pemilihan lokasi yang tidak tepat ini
adalah operasional usaha yang kurang efisien.

6. Kurangnya pengawasan peralatan


Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.

7. Kurang sungguh-sungguh dalam berusaha


Sikap setengah-setengah terhadap usaha dapat mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, peluang gagal
menjadi besar.

8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi


kewirausahaan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan perubahan,tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya
bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu. Sebab usaha haruslah berjalan dinamis dan tidak statis.
Tanda-tanda kegagalan
dalam berwirausaha

1. Tidak Sabar dan Fokus


Dalam dunia bisnis sikap sabar dan fokus adalah pangkal dari kesuksesan.
Banyak orang yang enggan mempraktekkan sikap dan mentalitas ini.

2. Bohong dan Curang


Praktek bisnis yang dijalankan dengan menyebar kebohongan biasanya
dilakukan dalam masa promosi dan menghadapi persaingan bisnis.
Sementara tindakan curang dilakukan untuk memperkuat pertahanan jika
menghadapi perlawanan bisnis dengan pesaing.

3. Enggan Membangun Jaringan


Merasa sudah survive dalam menjalankan bisnisnya dan merasa sudah
memiliki pelanggan tetap adalah penyakit yang mewabahi tanda-tanda ini.
Bagi sang pemilik bisnis, cukuplah mengatakan “saya sebagai pemain utama”
di pasar ini. Dampak dari tidak adanya jaringan bisnis yang dibangun
menjadikan sang pemilik pemain utama dan memdominasi pasar.
4. Sombong dan Egois
Sikap ini adalah sebuah kelalaian atau bisa jadi memang bawaan sang
pemilik. Biasanya jika bisnis sudah meraih marwahnya, omset mengalami
lonjakan kenaikan dan pelanggan sudah tersebar dimana-mana, maka
merasa manjadi raja di pasar bisnisnya.

5. Takut Bersaing
Jika kita membuka satu bisnis tertentu, maka sudah pasti ada orang lain
yang mengikuti bahkan menduplikasi model bisnis dan strateginya. Jika kita
memiliki ketakutan-ketakutan bersaing, maka sama halnya kita kalah
sebelum bertanding.

6. Biaya Operasional Lebih Tinggi


Maksudnya adalah pembiayaan operasioanal yang berkaitan langsung
dengan jalannya bisnis. Seperti biaya sewa tempat/toko, karyawan, mesin
dan lainnya. Sementara omset yang dihasilkan tidak sebanding dengan
operasional usaha.

7. Memelihara Karyawan Pemalas


Ini bisa dikarenakan kelalaian pemilik bisnis yang terlalu mempercayakan
karyawan. Memang di masa awal-awal pada umumnya para karyawan akan
melakukan pekerjaannya dengan penuh semangat. Namun seiring berjalan
waktu biasanya mulai hilang semangat dan produktifitas kerjanya.
Solusi untuk menghindari
kegagalan dalam
berwirausaha

1.
• Berfikir Positif

2.
• Akui kesalahan dan terima kegagalan

3.
• Menelusuri Sebab Kegagalan
• Atasi Permasalahan Yang
4.
Terjadi
5. • Mencari Peluang
6. • Mendapatkan Peluang
Solusi untuk menghindari
kegagalan dalam
berwirausaha

7. • Buat Perencanaan
8. • Evaluasi
9. • Fokus pada target
10. • Sarana Bersyukur
Contoh analisis BEP dalam
usaha

Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-data


biaya dan rencana produksi seperti berikut ini:

1. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140 juta yaitu terdiri dari:
Biaya Gaji Pegawai + Pemilik = Rp75.000.000
Biaya Penyusutan Mobil = Rp1.500.000
Biaya Asuransi Kesehatan = Rp15.000.000
Biaya Sewa Gedung Kantor = Rp18.500.000
Biaya Sewa Pabrik = Rp30.000.000
2. Biaya Variabel per Unit Rp75.000.00 yaitu terdiri dari :
Biaya Bahan Baku = Rp35.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp25.000
Biaya Lain = Rp15.000
3. Harga Jual per Unit Rp95.000
Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit
maupun dalam rupiah:

BEP Unit = Biaya Tetap (harga/unit - biaya variabel/unit)


BEP Unit =Rp.140.000.000 (Rp95.000 - Rp75.000)
BEP Unit = Rp140.000.000 / Rp20.000
BEP Unit = Rp7000

Jadi, BEP per unit adalah Rp7.000/ unit

BEP Rupiah = Biaya Tetap (kontribusi margin/unit harga/unit)


BEP Rupiah = Rp.140.000.000 (Rp20.000 / Rp95.000)
BEP Rupiah = Rp140.000.000 / (0.2105)
BEP Rupiah = Rp665.083.135

Jadi, BEP Rupiah adalah Rp665.083.135


Dengan adanya perhitungan BEP di atas kita bisa memiliki kesimpulan bahwa
untuk memperoleh titik impas dengan harga penjualan sebesar Rp95.000, maka
perusahaan harus dapat menjual sebanyak 7000 unit.

Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka sebagai


manager atau pemilik usaha. Kita juga akan dapat menghitung berapa minimal
penjualan untuk mendapatkan laba yang ditargetkan, yaitu dengan cara
menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang dimiliki.

Misalnya target laba sebulan adalah Rp60 juta, maka minimal penjualan
yang harus di capai adalah sebagai berikut

BEP – Laba = (biaya tetap + target laba) (harga/unit- biaya variable/unit)


BEP – Laba = (140.000.000 + 60.000.000) (95.000 - 75.000)
BEP – Laba = 200.000.000 20.000
BEP – Laba = 10.000 unit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai