Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang tidak pernah merasa puas atas apa
yang telah didapatkan sehingga kebutuhannya semakin meningkat. Kebutuhan
manusia harus sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri agar tidak terjadi
kesenjangan sosial. Terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat dapat
mengakibatkan jauhnya kestabilan masyarakat dan apabila ketidak stabilan terjadi,
maka akan maraknya kejahatan sehingga akan berdampak pula dalam
pemerintahan dan hukum. Dalam memenuhi kebutuhan manusia, berbagai usaha
yang dilakukan baik yang bersifat halal maupun bersifat haram. Orang-orang yang
berfikir pendek tanpa memikirkan dampaknya akan melakukan hal-hal yang
negatif yang dapat merugikan orang lain seperti mencuri, merampok, membunuh
dan lain-lain, sedangkan untuk yang berfikir panjang dan memikirkan dampak
akan berusah keras serta sabar dalam memnuhi kebutuhannya.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya

dengan cara melakukan usaha-usaha yang halal yang disebut

sebagai wirausaha. Dalam melakukan wirausaha butuh komitmen, motivasi, dan


keahlian. Usaha ini dilakukan unutuk meningkatkan kehidupannya, selama
memiliki 3 hal tersebut pengusaha akan selalu sabar dan tabah menjalani
tantangan-tantangan yang ada karena dalam bisnis sudah dipikirkan matangmatang terlebih dahulu resiko-resiko yang akan dihadapi karena dalam berbisnis
hal yang dihadapi adalah ketidak pastian.
Sistem keuangan merupakan rancangan paling penting dalam suatu bisnis.
Sebuah usaha akan berjalan baik bila sistem keuangan dan akuntansinya lancar,
tepat dan tertata rapi. Saat kita akan memulai usaha, merencanakan sistem
keuangan yang baik akan memberi dampak yang positif dalam perjalanan usaha
kita. Seiring berjalannya usaha, akan terlihat pula apakah sistem keuangan yang
kita persiapkan memang sudah baik atau belum. Bagus atau tidaknya sistem
keuangan kita akan terlihat pada bagus-tidaknya cash flow bisnis kita.

kewirausahaan

Page 1

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengontrol pembiayaan ?
2. Bagaimana menjaga esksistensi bisnis ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana mengontrol pembiayaan.
2. Untuk mengetahui bagaiman cara menjaga eksistensi bisnis.

kewirausahaan

Page 2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengontrol Pembiayaan
2.1.1

Pengertia Pembiayaan
Pembiayaan adalah dimana seorang wirausahawan menyediakan sumber

daya (material/non material). Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk


mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank
syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau
pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang
telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.
Pembiayaan adalah suatu modal yang diperlukan untuk membuat suatu usaha.
Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha
baru. Yang paling utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal,
terkadang modal yang besar dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru.
2.1.2

Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan

kesejahteraan ekonomi. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh


sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan
perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan
distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun ekspor.
2.1.3

Masalah-Masalah Pembiayaan
Masalah yang dihadapi berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi

seorang wirausaha diantaranya:


1.
2.
3.
4.
5.

Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan.


Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti.
Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis.
Preferensi dari pemodal.
Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.

kewirausahaan

Page 3

Dalam menentukan pembiayaan modal, seorang wirausaha harus


menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi
penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya
kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi
untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:
1. Pendanaan tahap awal.
2. Pendanaan ekspansi atau perkembangan.
3. Pembiayaan akuisisi dan laveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan.
Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh.
Pembiayaan

dalam

pengembangan

bisnis

sifatnya

lebih

spesifik.

Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial


perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan
pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga
memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan
kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari lain. Pembagian kepemilikan
saham merupakan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian
sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat
dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar
terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk
meminimalisasi dua jenis resiko:
1. Resiko tidak dikenalnya wirausahawan yang menyebabkan hilangnya modal.
2. Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif\
2.1.4

Cara Mengontrol Pembiayaan


Mengontrol pembiayaan adalah proses perencanaan dan pengendalian

anggaran bisnis. Mengontrol pembiayaan juga bisa suatu bentuk akuntansi


manajemen yang memungkinkan sebuah bisnis untuk memprediksi pengeluaran
yang akan datang untuk membantu mengurangi kemungkinan akan melebihi
anggaran.

kewirausahaan

Page 4

Masing-masing
mengontrol

proyek

pembiayaan,

dan

harus

telah

disesuaikan

dengan

secara

keseluruhan

perusahaan

rencana
juga

mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara keseluruhan.


Tidak ada pengertian tunggal untuk istilah ini, karena memiliki aplikasi yang luas.
Bila dilaksanakan dengan baik, mengontrol pembiayaan akan diterjemahkan ke
dalam mengurangi biaya produksi untuk produk dan layanan, serta peningkatan
nilai yang dikirimkan kepada pelanggan.
Tidak jarang pebisnis baru gagal antara lain karena faktor pengaturan
keuangan bisnis karena menghabiskan banyak modal, dan karena tidak
membelanjakan uang dengan bijaksana. Sebaiknya penggunaan modal dilakukan
seefisien mungkin. Maka lakukan filterisasi dan buat prioritas serta hindari
kesalahan biaya mahal yang tidak perlu. Perencanaan keuangan yang buruk,
kesalahan manajemen dana atau pengeluaran anggaran adalah penyebab umum
kegagalan bisnis. Sebagai latihan bagi pebisnis yang baru mengawali usaha adalah
dengan memulai mengatur keuangan keuangan pribadi. Kuncinya adalah
bagaimana komitmen kita mendisiplinkan diri untuk membuat laporan keuangan
pribadi dan mengatur keuangan pribadi kita. Apabila pengaturan ini sudah
terbentuk, kita akan lebih mudah menerapkannya dalam bisnis.
Berikut ini cara sederhana yang bisa dilakukan dalam mengatur keuangan
bisnis :
1. Membuat keuangan secara terpisah. Seringkali pelaku usaha kecil tidak
memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Alasannya, karena
usahanya masih kecil, jadi belum kompleks. Cara itu salah. Meskipun
usahanya masih terbilang kecil harus gunakan dompet berbeda atau rekening
bank yang berbeda. Jangan sampai uang usaha dipakai untuk kebutuhan
pribadi, jadi buat dua akun yang terpisah, jika Anda perlu tambahan modal dari
dana pribadi maka dianggap sebagai pinjaman yang harus dikembalikan.
2. Meminta bantuan menghitung laporan keuangan. Jika Anda tidak mampu
mengelola keuangan dengan baik, Anda bisa melibatkan orang lain untuk

kewirausahaan

Page 5

membantu dalam menghitung keuangan usaha Anda. Dengan cara seperti ini
dapat mengurangi risiko kesalahan terhadap usaha Anda.
3. Hitung pengeluaran dan pemasukan. Jika Anda baru memulai usaha ini,
hitung kembali kebutuhan dana awal yang sudah disiapkan sebelumnya. hal ini
dilakukan untuk memastikan modal yang dimiliki cukup untuk menjalankan
usaha setahun ke depan bahkan memperkirakan beberapa lama modal bisa
kembali. Anda banyak contoh perhitungan yang bisa Anda dapat baik dari
media online, atau di toko buku.
4. Jangan menyepelekan semua pengeluaran. Sekecil apapun pengeluaran
yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis Anda, jangan sampai Anda
menyepelekan biaya operasional. Meski itu sekedar membeli sajian untuk
tamu, transportasi, beli pulpen dll. Anda membelinya dengan uang usaha dan
untuk kepentingan usaha, jadi mesti dicatat. Dari sini Anda bisa melihat adakah
pos biaya yang berlebihan atau justru kurang.
5. Jangan abaikan semua penerimaan. Bisnis Anda maju dan berkembang dari
pemasukan. Kalau Anda menjual barang dan lupa untuk menagih, tentu uang
pemasukan Anda akan berantakan. Jadi jangan abaikan penerimaaan sekecil
apapun. Bisnis kecil akan menguntungkan bila Anda memperhatikan
pemasukan dalam usaha.

2.2

Menjaga Eksistensi Bisnis


Berhasil

merintis

sebuah usaha ternyata

belum

bisa

menjanjikan

kesuksesan bagi pelakunya. Tak jarang para pelaku usaha harus gigit jari
manakala bisnis yang dijalankannya mengalami kebangkrutan akibat gempuran
pasar yang semakin pesat.
Tingginya persaingan pasar dan besarnya tuntutan konsumen menjadikan
langkah para pengusaha dalam mempertahankan eksistensinya tidak lebih mudah
daripada merintis sebuah usaha. Kondisi seperti ini tentunya menjadi tantangan

kewirausahaan

Page 6

besar bagi para pelaku bisnis, sehingga dibutuhkan strategi-strategi jitu agar
kesuksesan usaha mereka tetap bisa terjaga di tengah persaingan pasar yang
semakin meningkat.
Adapun beberapa cara yang bisa dijalankan agar kesuksesan bisnis tetap
terjaga di tengah ramainya persaingan yang ada :
1. Pertahankan motivasi usaha. Untuk mempertahankan usaha yang telah
dirintis, motivasi harus terus dipertahankan. semisal motivasi untuk mencari
untung dengan cara yang benar, motivasi untuk membuka lapangan pekerjaan
baik dan tidak merusak, atau motivasi untuk mempertahankan perannya dalam
pasar.
2. Jadilah solusi total bagi permasalahan pelanggan/konsumen. Ketika
berhasil merebut kepercayaan pelanggan, maka selanjutnya tingkatkan
loyalitasnya dengan memenuhi kebutuhan yang mereka cari. Strategi tersebut
cukup efektif untuk mempererat hubungan kita dengan pelanggan. Dengan
memberikan total solution bagi permasalahan yang mereka hadapi, tentunya
pelanggan pun semakin enggan untuk berpaling ke produk atau tempat yang
lain.
3. Ikuti perkembangan pasar. Untuk mempertahankan eksistensi usaha,
sebaiknya amati dan ikuti perkembangan tren pasar yang diminati para
konsumen. Dengan mengikuti perkembangan terbaru, kita bisa mengetahui
minat para konsumen saat ini dan berusaha memenuhinya untuk menciptakan
kepuasan pelanggan. Semakin sering melakukan inovasi terhadap tempat
layanan atau produk, semakin besar pula peluang yang kita ciptakan untuk
memenangkan persaingan pasar.
4. Amati gerakan para pesaing. Laju pertumbuhan para pesaing untuk usaha
sejenis perlu diamati agar pelaku usaha bisa mengetahui seberapa besar
ancaman yang ada di sekitar dan strategi apa yang bisa digunakan agar
bisnisnya tidak tenggelam ditengah gempuran persaingan bisnis yang ada.
ketika pergerakan para pesaing telah berhasil kita ketahui, secara tidak
langsung kita akan termotivasi untuk mencari ide-ide baru dan menciptakan
inovasi produk unik guna mengatasi ancaman kompetitor yang sangat sengit.

kewirausahaan

Page 7

5. Fokus untuk mengembangkan usaha. Ketika kita dikelilingi para pesaing,


jangan pernah takut dan usahakan untuk menentukan satu prioritas pertama
yang menjadi taget usaha kita, baik untuk rencana jangka pendek maupun
jangka panjang. Dengan menentukan prioritas utama yang ingin dicapai, secara
tidak langsung kita bisa lebih fokus membawa usaha tersebut semakin kedepan
dan meninggalkan para pesaing.
6. Perluas network (jaringan) usaha. Dengan memiliki banyak relasi/jaringan,
semakin besar pula peluang sukses yang kita miliki, sehingga tidak heran bila
pemasaran usaha semakin pesat dan perkembangan usahanya mengalami
peningkatan yang cukup positif. Ingat bahwa semakin kuat kerjasama yang
dijalin, maka semakin mudah pula jalan kita dalam mempertahankan eksistensi
usaha.

kewirausahaan

Page 8

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pembiayaan adalah dimana seorang wirausahawan menyediakan sumber daya
(material/non material). Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital
dalam pembuatan usaha baru.
2. Mengontrol pembiayaan adalah proses perencanaan dan pengendalian
anggaran bisnis.
3. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengontrol pembiayaan :
a. Membuat keuangan secara terpisah
b. Meminta bantuan menghitung laporan keuangan
c. Hitung pengeluaran dan pemasukan
d. Jangan menyepelekan semua pengeluaran
e. Jangan abaikan semua penerimaan
4. Tingginya persaingan pasar dan besarnya tuntutan konsumen menjadikan
langkah para pengusaha dalam mempertahankan eksistensinya tidak lebih
mudah daripada merintis sebuah usaha.
5. Adapun beberapa cara yang bisa dijalankan agar kesuksesan bisnis tetap terjaga
di tengah ramainya persaingan yang ada :
a. Pertahankan motivasi usaha
b. Jadilah solusi total bagi permasalahan pelanggan/konsumen
c. Ikuti perkembangan pasar
d. Amati gerakan para pesaing
e. Fokus untuk mengembangkan usaha
f. Perluas network (jaringan) usaha
3.2

Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
kewirausahaan

Page 9

berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

kewirausahaan

Page 10

DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, SE. M.M. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta :
Rajawali Pers.
Meredith,Goeffrey G. 2005. Kewirausahaan. Jakarta: PPM
Mutis,Thoby. 1995. Kewirausahaan Yang Berproses. Jakarta: Grasindo
Salemba Empat. 2011. Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak
Usia Muda". Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Team Dosen Kewirausahaan. 2010. Modul Kewirausahaan. Yayasan Rumah
Perubahan, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai