Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MODUL 8

PROSES ORGANISASI : STRUKTUR DAN KULTUR

KEGIATAN BELAJAR 1
STRUKTUR ORGANISASI

A. LANDASAN FILOSOFI STRUKTUR ORGANISASI


Secara filosofis, struktur organisasi merupakan kebutuhan pokok bagi semua
organisasi baik organisasi kecil maupun organisasi besar. Bagi organisasi kecil meski
kegiatannya belum begitu kompleks, tetap membutuhkan struktur organisasi walaupun
bentuknya masih informal. Bagi organisasi besar yang cenderung memiliki tingkat
kompleksitas yang tinggi baik dari sisi aktifitas maupun jumlah orang yang terlibat
didalamnya memiliki struktur organisasi formal menjadi sebuah keharusan karena dinamika
dan kompleksnya persoalan organisasi akan bisa diatasi jika dilakukan pembagian kerja
(division of work). Hal yang menjadi paradoks adalah ketika division of work tidak
terhindarkan, koordinasi kerja juga menjadi keharusan. Kordinasi kerja berarti memberi
wewenang (power) dan tanggung jawab (responsibility) kepada seseorang untuk mengatur
dan mengordinasi pekerjaan. Pada saat koordinasi kerja telah dilaksanakan berarti ada
seseorang menjadi lebih berkuasa dan bertanggung jawab dibandingkan orang lain.pada
saat itulah didalam organisasi terjadi pembagian kekuasaan/wewenang(division of
authority)

B. TAKSONOMI STRUKTUR ORGANISASI


Srtuktur organisasi terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
1. Struktur organisasi merupakan bentuk hubungan pelaporan secara formal,
termasuk didalamnya jumlah tingkatan dalam hierarki organisasi dan rentang
keadilan yang dilakukan oleh para manajer dan supervisor.
2. Struktur organisasi mengelompokkan idividu-individu ke dalam kelompok atau
departemen dan mengelompokkan departemen ke dalam organisasi
keseluruhan
3. Termasuk dalam struktur organisasi adalah desain sistem untuk memastikan
terciptanya komunikasi yang efektif, koordinasi, interaksi, lintas departemen.
Secara taksonomis peta organisasi menggambarkan 4 hal pokok yaitu:
1. Spesialisasi atau kompleksitas organisasi
2. Formalisasi organisas
3. Sentralisasi/desentrlisasi
4. Depatementalisasi
C. BENTUK – BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dikategorikan dalam berbagai bentuk yaitu:
a) Struktur Organisasi Fungsional
b) Struktur Organisasi Divisional
c) Struktur organisasi Berbasis Wilayah Geografis
d) Struktur Organisasi Hybrid
e) Struktur Organisasi Matriks

D. DESAIN STRUKTUR ORGANISASI


Oleh larena sturktur organisasi merupakan sebuah keharusan maka yang perlu
dipertanyakan adalah bagaimana strukurorganisasi harus didesain agar tujuan
didirikannya organisasi, yaitu efisien, efektifitas, dan meningkatnya moral para pegawai
bisa tercapai. Desain organisasi adalah proses mengoordinasi elemen-elemen struktur
organisasi dalam rangka untuk mendapatkan struktur organisasi yang paling tepat.
1. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Desain Struktur
Ada 5 faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika hendak memilih desain
struktur organisasi (Richard Daft 1992)
a. Tujuan dan strategi organisasi
b. Human proces
c. Linkungan organisasi
d. Ukuran/besaran organisasi
2. Pandangan Klasik Dan Neoklasik
3. Pendekatan Kontingensi
4. Desain Struktur menurut Mintzberg
Mintzberg secara umum memebagi organisasi menjadi 5 bagian yaitu :
a. Opersating core
b. Strategic apex
c. Middle line
d. Technostructure
e. Support staff
5. Konfigurasi Organisasi
6. Struktur Organisasi Jejaring (Network Structure)
7. Struktur Organisasi Tanpa Batas (Boundaryless Organization)
KEGIATAN BELAJAR 2
BUDAYA ORGANISASI

A. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI


1. Asumsi Dasar
2. Proses Pembelajaran
3. Perilaku sehari-hari

B. ELEMEN BUDAYA ORGANISASI


Elemen-elemen budaya organisasi yaitu:
1. Elemen yang Idealistik
2. Elemen Behavioral
3. Keterkaitan antar Elemen Idealistik dan Behavioral

C. TIPOLOGI BUDAYA ORGANISASI


Berikut secara selektif akan diuraikan masing-masing tipe budaya organisasi dengan
kemungkinan implikasinya terhadap kehidupan organisasi
1. Tipologi Budaya menurut Roger Harrison
Harrison membedakan kepentingan individu menjadi 3 yaitu:
a. Memperoleh keamanan terhadap aspek ekonomi, politik, dan psikologis
b. Memperoleh kesempatan untuk secara sukarela berkomitmen terhadap
pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
c. Memperoleh kesempatan agar dirinya bisa tumbuh dan berkembang

kepentingan organisasi dibedakan menjadi 3 yaitu


a. Efektifitas respons terhadap ancaman dan bahaya yang datang dari
lingkungan organisasi
b. Mengatasi secara cepat dan efektif terhadap kompleksitas dan
perubahan lingkungan
c. Mengintegrasikan dan mengordinasikan upaya-upaya internal organisasi
yang jika dianggap perlu dengan mengorbankan kepentingan individu.
2. Tipologi Bufaya menurut para pengikut Harrison

D. PROSES PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI


Bisa dikatakan bahwa budaya sebuah organisasi akan segera terbentuk segera setelah
organisasi tersebut didirikan. Hal ini misalnya ditegaskan oleh schein yang mengatakan
bahwa pembentukan budaya organisasi tidak bisa dipisahkan dari peran para pendiri
organisasi. Prosesnya mengikuti alur sebagai berikut.
a. Para pendiri dan pemimpin lainnya membawa serta satu set asumsi
dasar, nilai-nilai, perspektif, artefak ke dalam organisasi dan
menanamkannya kepada para karyawan
b. Budaya muncul ketika para anggota organisasi berinteraksi satu sama lain
untuk memecahkan masalah-masalah pokok organisasi yakni masalah
integrasi internal dan adptasi eksternal.
c. Secara perorangan, masing-masing anggota organisasi boleh jadi menjadi
seorang pencipta budaya baru (culture creator) dengan mengembangkan
berbagai cara untuk menyelesaikan persoalan- persoalan individual,
seperti persoalan identitas diri, control, dan pemenuhan kebutuhan,
serta bagaimana agar bisa diterima oleh lingkungan organisasi yang
diajarkan kepada generasi penerus.

E. MELESTARIKAN BUDAYA ORGANISASI


Oleh karena budaya organisasi merupakan fenomena kolektif maka eksistensi dan
kelestarian budaya tidak bergantung semata-mata pada individu perindividu. Untuk
menghindari terjadinya deviasi budaya, sangat diperlukan sharing dan kesadaran sosial
(social conscience) anggota organisasi akan pentingnyamemelihara dan
mempertahankan budaya.

F. BUDAYA DAN PERILAKU INDIVIDUAL


Edgar schein mengatakan bahwa dalam kedudukannya sebagai bagian dari sebuah
masyarakat,manusia secara individual pada dasarnya memiliki tiga kebutuhan pokok.
Pertama,manusia ingin menjadi bagian dari sebuah kelompok [masyarakat] dan
Ingin mengetahui peranya dalam kelompok tersebut.kedua,manusia ingin tampak
terpengaruh dalam sebuah kelompok dan tidak ingin tampak bergantung pada
kelompoknya meski pada saat yang sama ingin tetap menjadi bagian dari kelompok.

Anda mungkin juga menyukai