Anda di halaman 1dari 7

Tugas Ujian Akhir Semester

Manajemen Keuangan

Oleh:
Nama

: Resmha Andhika Devi

NIM

: 1680611008

Program Magister Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Tahun 2017

Soal 1
Jelaskan mengapa strategi pembelian options merupakan alternatif yang perlu dipikirkan
secara serius untuk program lindung nilai?
Jawab :
Program lindung nilai merupakan suatu program yang diciptakan untuk
mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap
dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari investasi tersebut. Lindung nilai
terkadang diperlukan bagi beberapa perusahaan karena perusahaan tersebut tidak
memiliki keahlian khusus dalam memprediksi variabel-variabel seperti kurs mata uang,
tingkat bunga, dan harga komoditas. Dalam program lindung nilai, strategi pembelian
options merupakan alternatif yang perlu diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan options
merupakan salah satu jenis kontrak yang memberikan hak kepada pembeli atau
pemegangnya untuk membeli atau menjual sejumlah saham/aset tertentu pada tingkat
harga dan waktu tertentu.
Options memberikan investor suatu perlindungan untuk portofolio sahamnya dan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga sekuritas yang
mendasarinya tanpa harus membeli sekuritas itu sendiri. Jika investor memiliki sekuritas
yang mendasarinya, menjual options dapat memberi kesempatan untuk memperoleh
pendapatan ekstra. Options sendiri dibagi menjadi dua jenis yakni call options (opsi beli)
dan put options (opsi jual). Call options biasa digunakan untuk memberikan perlindungan
kepada investor mengenai kenaikan saham yang harus dibeli oleh investor yang
melakukan transaksi penjualan pendek. Sedangkan put options memberika kesempatan
bagi investor untuk melindungi dan menjaga nilai sekuritas yang telah dimiliki saat ini
jika terjadi penurunan harga. Sebagai contoh keuntungan options seperti options valas
(mata uang) sangatlah cocok untuk perusahaan yang melakukan transaksi dalam valas
atau perusahaan yang mempunyai anak perusahaan di luar negeri dengan aset-aset dan
kewajiban-kewajibannya dalam denominasi valas.

Soal 2
Berikan contoh bagaimana forward dapat digunakan untuk manajemen risiko (hedging).
Jawab:
Foward merupakan suatu kontrak di mana kedua belah pihak yaitu pembeli dan
penjual melakukan sejumlah penjualan atau pembelian suatu aset atau komoditi tertentu
dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat yang
bertujuan untuk mengurangi risiko ketidakpastian harga komoditi atau aset tertentu
tersebut di masa datang. Sebagai contoh foward yakni perusahaan X (Indonesia) memiliki
piutang dari perusahaan Y di Singapura sebesar 1 juta dollar singapura dalam waktu 3
bulan mendatang. Tentunya perusahaan tersebut tidak ingin supaya nilai tukar dollar
singapura merosot terhadap rupiah, karena jika nilai tukar tesebut merosot maka piutang
yang diperolehnya jadi lebih rendah. Jika rate yang digunakan dalam kontrak yang telah
disetujui sebesar 9900 rupiah per dollar singapura, maka perusahaan X memiliki
kepastian memperoleh cash flow sebesar 9,9 miliar rupiah di masa depan. Jika di masa
depan ternyata rupiah menguat menjadi 9500 rupiah per dollar singapura, maka
perusahaan X tetap dapat menukar 1 juta dollarnya dengan rate 9900 rupiah per dollar
singapura.

Soal 3
Apa yang saudara ketahui tentang financial distress ? apa penyebabnya dan
konsekuensinya? Apakah financial distress selalu berakhir dengan likuidasi? Jika tidak
apa yang harus dilakukan perusahaan? Jelaskan.
Jawab :
Financial distress merupakan suatu kondisi dimana perusahaan menalami
penurunan kondisi keuangan dan juga kondisi ekonomi sebelum terjadinya kebangkrutan
atau likuidasi. Penurunan kondisi keuangan yang dimaksud yakni suatu kondisi
perusahaan dimana perusahaan tidak berada dalam solvabilitas yang baik atau tidak
mampu mengatasi keuangan secara keseluruhan (kewajiban jangka panjang). Sedangkan
penurunan kondisi ekonomi dimana perusahaan tersebut tidak bisa mendapatkan
profitnya (jangka pendek).
Financial distress terjadi dikarenakan perusahaan tidak mampu membayar
kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo (baik membayar utang perusahaan,
deviden, maupun operasional perusahaan seperti gaji pegawai). Hal tersebut akan
mengakibatkan timbulnya permasalahan yang lebih besar lagi yakni ketidak seimbangan
jumlah utang dan aset (jumlah utang lebih besar dari jumlah aset) yang dapat
mengarahkan perusahaan untuk bangkrut. Sistem perekonomian suatu negara juga
mempengaruhi seperti persaingan bebas dimana perusahaan yang tidak dapat bersaing
dari segi teknologi, produk, skill tenaga kerja, inovasi maupun manajemen perusahaan.
Perusahaan tersebut akan kalah saing dengan perusahaan lainnya dan akan menyebabkan
perusahaan mengalami kegagalan keuangan maupun ekonomi. Selain itu berkurangnya
permintaan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, turunnya harga jual, bencana alam,
manajemen yang tidak efisien dan adanya kecurangan dalam internal perusahaan dapat
menyebabkan perusahaan mengalami financial distress.
Perusahaan yang telah mengalami finacial distress jika ingin dipertahankan tidak
perlu sampai melakukan liquidasi. Maka alternatif untuk menyelamatkan perusahaan
tersebut dengan melakukan reorganisasi. Reorganisasi dapat dilakukan dengan cara
merubah bentuk hukum perusahaan (CV PT), merubah struktur organisasi, dan merubah
struktur modal perusahaan.

Soal 4
Mengapa perusahaan melakukan IPO? Apa konsekensi dari IPO dan apa persamaan dan
perbedaan right issue? Jelaskan.
Jawab:
IPO merupakan saham perdana dimana merupakan saham suatu perusahaan yang
pertama kali ditawarkan atau dijual kepada publik. Perusahaan melakukan IPO
dikarenakan perusahaan tersebut ingin mendapatkan dana murah dengan melepas saham.
Dengan melepas saham, perusahaan tidak terbebani bunga seperti saat mengeluarkan
obligasi maupun meminjam di bank. Perusahaan melakukan IPO juga karena
menginginkan kinerja perusahaan yang lebih baik. Dengan mendapatkan dana dari
saham, perusahaan dapat membayar utangnya, memperbaiki laporan keuangannya, dan
melakukan ekspansi perusahaan. Selain itu, perusahaan publik akan selalu disorot media
yang dapat menjadi alat marketing tidak langsung bagi perusahaan.
Meskipun IPO banyak memberikan manfaat positif bagi perusahaan, IPO juga
memberikan konsekuensi seperti pemberian denda bagi perusahaan jika tidak menaati
peraturan di pasar modal. Peraturan tersebut seperti penyampaian laporan keuangan,
kepemilikan saham, dll. Selain itu, perusahaan juga menjadi lebih transparan sehingga
dapat dengan mudah diketahui dari managemennya oleh para kompetitor. IPO juga
membuat adanya keterbatasan kekuasaan para pemilik perusahaan dikarenakan
perusahaan tersebut telah go public sehingga menjadi milik publik. Jadi pemilik
perusahaan tidak bisa lagi melakukan praktek KKN ataupun kecurangan dalam
pengambilan keputusan lainnya. Perusahaan juga harus menjaga hubungan baik dengan
para investornya serta harus memberikan informasi mengenai perkembangan
perusahaannya.
Persamaan IPO dengan Right Issue adalah sama-sama berupa saham. Hanya saja
perbedaan dari IPO dan right issue adalah IPO merupakan saham perdana sehingga
merupakan saham yang berasal dari perusahaan yang belum tercatat di bursa saham
sebelumnya. Sedangkan right issue merupakan penambahan porsi saham di bursa efek
dikarenakan perusahaan ingin menambah dananya sehingga saham dari right issue berasal

dari perusahaan yang telah tercatat di bursa saham sebelumnya. Perbedaan lainnya juga
terletak kepada siapa penawaran ditujukan dan harga sahamnya. IPO merupakan sahan
perdana yang menawarkan sahamnya kepada umum sehingga siapapun memiliki
kesempatan untuk membeli saham tersebut sehingga harga saham masih terhitung murah.
Sedangkan right issue merupakan penambahan porsi saham di bursa efek yang biasanya
ditawarkan terlebih dahulu kepada kalangan terbatas yakni pemilik-pemilk saham lama
dan masih tercatat sebagai pemilik saham perusahaan yang melakukan right issue
sehingga harga saham masih sama dengan harga saham di bursa saat itu atau sedikit
dibawahnya.

Soal 5
Berkaitan dengan pelaksanaan IPO, sebagaimana kita ketahui bahwa Blue Bird
melakukan IPO saat terjadi sengketa hukum antara pemegang saham yang merupakan
perusahaan keluarga. Sengketa terjadi karena salah satu keluarga tidak setuju Blue Bird
menjadi perusahaan terbuka dan menuntut kerugian material dan imaterial serta menuntut
pihak OJK jika IPO tersebut akhirnya terlaksana tanpa persetujuan salah satu pemegang
saham. Bagaimana menurut saudara, risiko apa yang akan ditimbulkan serta bagaimana
pengaruhnya terhadap investor dengan adanya kasus tersebut? Jelaskan !
Jawab :
Menurut saya dari kasus sengketa ini dapat mengganggu kinerja operasional
perusahaan dan posisi saham perusahaan di pasar saham bursa efek. Kasus sengketa
tersebut juga dapat menurunkan citra perusahaan dimata publik sehingga dapat
mempengaruhi penawaran produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Selain itu, jika
kasus sengketa ini mencuat di publik akan membuat saham BlueBird tidak laku terjual
dikarenakan dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan juga posisi saham
perusahaan di bursa efek. Efek dari kasus tersebut memberikan kekhawatiran bagi
investor karena akibat dari kasus sengketa ini dikhawatirkan operasi perusahaan akan
tidak berjalan lancar sehingga berkaitan dengan deviden yang didapatkan oleh investor.

Anda mungkin juga menyukai