UNIVERSITAS TERBUKA No. Soal dan Jawaban 1 Jelaskan apa menurut anda tujuan mempelajari perilaku organisasi? Tujuan mempelajari studi perilaku keorganisasian adalah agar kita, khususnya para manajer yang diberi mandat para pemilik organisasi, bisa mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi, dan mengendalikan perilaku manusia di dalam organisasi sehingga tujuan didirikannya organisasi dan tujuan orang-orang yang terlibat didalamnya bias tercapai secara optimal. 2 1) Jelaskan kesalahan persepsi yang biasa terjadi dalam mempersepsikan orang lain. Berikan contohnya? Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan suatu stimulus / obyek tertentu. kesalahan persepsi tersebut antara lain: stereotyping, hallo effect, dan projection. Stereotyping adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari kelompoknya. Stereotip sering kali didasarkan atas jenis kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan, kedudukan atau jabatan. Hallo effect adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya. Contohnya: Anak yang lincah atau banyak bermain dianggap lebih mudah terkena penyakit dari pada anak yang lebih banyak diam atau santai. Padahal tidak ada hubungannya antara kelincahan dengan suatu penyakit. Kesalahan berikutnya adalah projection. Projection merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan atau sifatnya. Oleh karenanya projection berfungsi sebagai suatu mekanisme pertahanan dari konsep diri seseorang sehingga lebih mampu menghadapi yang dilihatnya tidak wajar. 2) Jelaskan tingkatan analisis atau kejadian organisasi? Tingkatan analisa perilaku organisasi adalah: a. Tingkat individu, yaitu menganalisis perilaku seseorang berdasarkan interaksi kepribadian dirinya, mulai dari sifat, sikap dan kepribadian sampai dengan pengalaman hidupnya. b. Tingkat kelompok, yaitu perilaku yang dipengaruhi oleh anggota masing-masing kelompok, aturan, serta nilai-nilai yang dianut oleh kelompok tersebut. c. Tingkat organisasi, yaitu posisi seseorang dalam struktur organisasi akan membawa pengaruh pada interaksi sosial yang terjadi pada organisasi tersebut. 3) Jelaskan orientasi situasional perilaku keorganisasian? Sumbangan yang penting dari para manajer dan ilmuwan dalam bidang perilaku organisasi adalah munculnya konsep yang dikenal dengan nama pendekatan kontingensi dan pendekatan situasional. Pendekatan ini diarahkan kepada pengembangan pada tingkat manajer. Yang paling sesuai dengan situasi tertentu dan karakteristik dari orang- orang yang terlibat didalamnya. 3 1) Jelaskan pengertian motivasi dan proses timbulnya motivasi seseorang? Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasme dalam melaksanakan suatu kegiatan. Proses terbentuknya motivasi berasal dari dua jenis, yaitu berasal dari diri sendiri (internal) dan berasal dari lingkungan (eksternal). Motivasi internal adalah motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada faktor luar yang mempengaruhi, sedangkan motivasi eksternal adalah motivasi yang muncul karena dorongan dari luar baik itu berupa hal yang positif seperti imbalan, reward, hadiah, penghargaan dan lain-lain, maupun hal yang negative seperti hukuman, paksaan, dan lain-lain. 2) Jelaskan faktor-faktor eksternal yang menentukan prestasi kelompok? Faktor-faktor eksternal yang menetukan prestasi kelompok, diantaranya: Strategi Organisasi. jika strategi yang diterapkan organisasi dirasakan tepat dan cocok dirasakan anggota organisasi maka strategi yang sudah ditetapkan itu akan memacu semua anggota untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal. Struktur Wewenang. jika struktur organisasi telah disusun dengan memperhatikan dengan baik the right man on the right place at the right time dan satuan perintah (otoritas), dan tanggung jawab telah berjalan dengan baik maka struktur organisasi tersebutakan memacu anggota organisasi untuk berkinerja lebih baik dari waktu ke waktu. Peraturan. semua peraturan dari oraganisasi dari level yang paling tinggi sampai yang paling bawah, bisa kondusif bagi anggota organisasi untuk berkinerja lebih baik dari waktu ke waktu, biasa juga sebaliknya. Sumber-sumber daya organisasi. Sumber daya yang dimiliki organisasi, mulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dana, material, mesin-mesin, pasar, tekhnologi, informasi, jika dimiliki secara memadai, baik secara kulitas maupun kuantitas, hal itu akan memacu karyawan untuk berkinerja secara maksimal. Proses seleksi. Seleksi karyawan merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan organisasi dalam mendapatkan karyawan yang berkinerja tinggi. Penilaian prestasi dan sistem imbalan. Penilaian prestasi kerja karyawan yang memenuhi azas keadilan bagi semua karyawan akanmemacu karyawan untuk berprestasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian: (a) sistem penilaian, (b) penilai, (c) standar kinerja, (d)waktu penilaian. jika penilaian kinerja dilakukan sudah baik maka sistem imbalan juga harus memenuhi azas keadilan. Budaya organisasi. Organisasi yang memiliki budaya yang kondusif memacu karyawan untuk berkinerja maksimal, misalnya disipli, inovatif, tepat waktu, dll. Faktor lingkungan fisik. Lingkungan fisik berperang penting dalam menciptakan kondisi karyawan yang bersemangat atau tidak bersemangat dalam bekerja.