Anda di halaman 1dari 6

Nama : Riska Agustia Wardani

Tugas 3 Manajemen Strategik 1


NIP : 041125847

1. Jelaskan bagaimana cara perusahaan memilih strategi yang akan dilaksanakan! (35%)

Jawab :

Sebelum membahas bagaimana cara perusahaan meilih strategi yang akan dilaksanakan, kita perlu
mengetahui dulu proses penyusunan strategi seperti apa. Proses penyusunan strategis di bagi 3 fase

o Penilaian Keperluan Penyusunan Strategi


Sebelum strategi disusun, perlu dipertanyakan terlebih dahulu apakah memang penyusunan strtegi baik
strategi baru maupun perubahan strategi perlu untuk melakukan ataukah tidak. Hal ini terkiat dengan apakah
strategi yang akan dilakukan memang sesuai dengan tuntutan perubahan dilingkungan ataukah sebaliknya,
lebih baik mempetahankan strategi yang telah ada. Misalnya Fase untuk menilai perlu tidaknya sebuah
strategi disusun akan menjadi fase yang memakan waktu cukub lama, terutama jika dikaitkan dengan
persoalan inersia dalam persaingan. Inersia dalam persaingan adalah suatu kondisi dimana para anggota
dalam organisasi sudah merasa puas dengan keadaan yang dialami perusahan sehingga merasa tidak perlu
untuk melakukan perubahan strategi.
o Analisis Situasi
Perusahaan perlu melakukan analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi
sekaligus juga menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi oleh organisasi. Salah satu pendekatan
paling popular dalam fase ini adalah apa yang dinamakan sebagai analisis SWOT (SWOT analisis). SWOT
adalah kependekean dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threat
(tantangan). Analisis mengenai kekuatan dan kelemahan terkait dengan faktor-faktor yang telah dimiliki
dan ada pada perusahaan, misalnya sumber daya manusia yang produktif (kekuatan), keterbatasan dana
(kelemahan), dan lain sebagainya. Adapun analisis mengenai peluang dan tantangan terkait dengan faktor-
faktor yang dihadapi oleh perusahan dari pihak eksternal, misalnya jumlah pesaing yang bertambah
(peluang), pendapaan masyarakat yang meningkat (peluang).
o Pemilihan strategi
Setelah perusahan melakukan analisis terhadap keadaan internal dan eksternal perusahaan, maka
perusahaan perlu menentukan strategi yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada. Alernatif strategi
terbagi dalam tiga bagian besar yaitu: strategi yang cenderung mengambi resiko, yaitu strategi yang
menyerang atau agresif, strategi yang cenderung menghindari resiko, yaitu strategi bertahan, serta strategi
yang memadukan antara mengambil resiko dan menghindari resiko. Artinya berada di tengah-tengah.

Berikut 5 Tahapan Dalam Menyusun Strategi Bisnis Yang Baik

1. Membentuk Visi Strategis mengenai kemana organisasi akan bergerak.

Visi strategis merupakan aspirasi manajemen mengenai arah masa depan dan juga memberikan
gambaran secara rinci mengenai kemana organisasi tersebut akan bergerak. Visi ini sendiri menerangkan
tujuan perusahaan dalam waktu jangka panjang dan membentuk identitas organisasi tersebut.

2. Menetapkan tujuan – mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus dicapai
organisasi tersebut.

Maksud dari menetapkan tujuan disini adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi menjadi
target kinerja yang spesifik. Setiap unit dalam suatu organisasi memerlukan target yang konkret dimana
kinerja dan kontribusi mereka dapat di ukur terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Tugas 3 Manajemen Strategik 2

3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan suatu organisasi dalam merumuskan strategi adalah:

1) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan menentukan misi perusahaan untuk
mencapai visi yang telah dibuat.
2) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh suatu organisasi dalam menjalankan misinya.
3) Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang
dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4) Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5) Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

4. Mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.

Visi serta strategi yang telah dibuat tidak akan berarti jika kita tidak mengerjakannya secara tuntas dan
optimal. Tanpa adanya eksekusi, tujuan yang telah diterapkan pun tidak akan pernah tercapai.

5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis.

Proses pelaksanaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam vase evaluasi ini dapat dilihat apakah
segalanya sudah berjalan dengan baik atau belum. Pada tahapan evaluasi ini, kita dapat melihatnya
dengan menggunakan bantuan dari software bisnis yang telah banyak tersedia.

Sumber:

EKMA 4414/ Modul UT/ Manajemen Strategik

https://tugas2kampus.wordpress.com/2013/10/10/manajemen-strategis/

https://www.coursehero.com/file/52081694/tugas-3-manajemen-strategisdocx/

http://8thinktank.co.id/business/5-tahapan-manajamen-strategi-bisnis/

2. Jelaskan bagaimana proses pengendalian strategi dilakukan! (35%)

Jawab :

Secara luas, sistem pengendalian dapat dilihat dari dua fungsi yaitu: pengendalian strategik dan
pengendalian manajemen.

Pengendalian strategik, melibatkan manajer dalam menjawab pertanyaan:

1) Apakah strategi perusahaan valid?

2) Lingkungan bisnis yang mana yang berubah cepat?


Tugas 3 Manajemen Strategik 3

3) Apakah strategi perusahaan masih valid?

4) Apakah strategi tidak sebaiknya diubah?

Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut: “tidak” maka manajemen harus memutuskan apa yang
harus dilakukan untuk menyelesaikan persoalan pengendalian manajemen.

Salah satu bagian dari pengendalian strategik adalah formulasi strategi. Formulasi strategi adalah proses
menentukan strategi baru, sedangkan pengendalian manajemen adalah proses implementasi strategi. Jadi
formulasi strategi sangat tidak sistematik karena keputusan strategik yang berhadapan dengan ancaman,
kesempatan, dan ide baru tidak terjadi pada interval rutin di samping melibatkan kebijakan estimasi angka
yang kasar. Berlawanan dengan pengendalian manajemen, di mana prosesnya melibatkan langkahlangkah
teratur dengan menggunakan estimasi angka yang lebih pasti. Keterlibatan pada analisis strategik
melibatkan sedikit orang sebagai penyumbang ide (staf kantor pusat, manajemen senior, dan lain-lain)
dibandingkan pengendalian manajemen yang melibatkan staf pada berbagai level dalam organisasi.

Menurut Pierce dan Robinson, pengendalian strategi merupakan pengendalian yang mengikuti strategi yang
sedang diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan yang terjadi pada landasan pemikirannya
dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Pengendalian strategi sendiri terdiri dari empat jenis yaitu :

a) Pengendalian Premis
Strategi biasanya didasari akan premis atau alasan tertentu berupa asumsi atau prediksi.
b) Pengamatan Strategi
Strategi yang terlaksana perlu dipantau secara luas. Perubahan lingkungan dapat mengubah strategi
di masa yang akan datang.
c) Pengendalian Berupa Pringatan Khusus
Kadang terjadi peristiwa-peristiwa yang mendadak dan tidak diharapkan. Kejadian tersebut
memerlukan peringatan khusus.
d) Pengendalian Atas Implementasi
Manajemen menilai tentang apakah sebuah strategi harus diubah berdasarkan hasil yang telah
dicapai.

Langkah-langkah dalam proses pengendalian

1. Menetapkan standar

Langkah pertama dalam proses pengendalian adalah penetapan standar. Standar pengendalian(control
standard) adalah target yang akan menjadi acuan perbandingan untuk kinerja dikemudian hari.

2. Mengukur kinerja

Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah mengukur kinerja. Pengukuran kinerja adalah aktivitas
konstan dan kontinu bagi sebagian besar organisasi. Agar pengendalian efektif, ukuran-ukuran kinerja harus
valid. Angka-angka penjualan harian, mingguan, bulanan mengukur kinerja penjualan, dan kinerja produksi
dapat diekspresikan dari segia biaya perunit, kualitas produk, atau volume produksi, kinerja karyawan
biasanya diukur beerbasis kuantitas dan kualitas output tetapi bagi banyak pekerjaan, mengukur kinerja
tidak sesederhana itu.
Tugas 3 Manajemen Strategik 4

3. Membandingkan kinerja dengan standar

Langkah ketiga dalam proses pengendalian adalah membandingkan kinerja actual dengan standar. Kinerja
bisa lebih dari, kurang dari atau sama dengan standar. Dalam sejumlah kasus, perbandingan dapat dilakukan
dengan mudah. Tujuan dari setiap manajer produksi adalah membuat produk mereka menjadi nomor satu
atau nomor dua (berbasis penjualan total) dipasarnya. Karena standar ini jelas dan penjualan total dapat
dihitung, relative mudah untuk menentukan apakah standar ini telah tercapai atau belum.

4. Menentukan kebutuhan akan tindakan korektif

Langkah terakhir dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan akan tindakan korektif.
Berbagai keputusan yang menyangkut tindakan korektif sangat bergantung pada keahlian-keahlian analitis
dan diagnotis manajer. Setelah membandingkan kinerja actual dengan standar-standar pengendalian,
manajer dapat memilih salah satu dari tindakan mempertahankan (tidak melakukan apa-apa), mengoreksi
penyimpangan, atau mengubah standar. Memperthankan tepat saat kinerja actual sesuai dengan standar,
tapi seringnya suatu tindakan harus diambil untuk mengoreksi penyimpangan dari standar.

Sumber:

EKMA 4414/ Modul UT/ Manajemen Strategik

http://repository.ut.ac.id/3886/1/EKSI4416-M1.pdf

http://welasiagustina.blogspot.com/2015/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

http://strategimanajemn.blogspot.com/2014/01/pengendalian-strategi.html

3. Jelaskan aspek aspek apa saja yang harus ikut dipertimbangkan dalam pemilihan strategi! (30%)

Jawab :

Menurut Arthur A. Thompson and Strickland dalam bukunya yang bertajuk Strategic Management:
Concepts and Cases, terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatikan ketika kita melakukan proses
penyusunan strategi perusahaan. Faktor-faktor itu adalah sbb:

Pertimbangan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Semua organisasi beroperasi dalam kelompok masyarakat yang lebih luas. Apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan dalam kebijakan strategi perusahaan selalu dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan peraturan
pemerintah.

Kondisi Persaingan dan Daya Tarik Industri Secara Keseluruhan

Kondisi persaingan dan dan daya tarik industri secara keseluruban merupakan faktor penentu strategi yang
besar. Strategi perusahaan harus disesuaikan dengan sifat dan kombinasi faktor-faktor kompetisi – harga,
kualitas produk, fitur kinerja, layanan, garansi, dan lain-lain. Apabila kondisi persaingan meningkat secara
signifikan, maka perusahaan harus meresponnya dengan tindakan strategis untuk melindungi posisinya.
Tugas 3 Manajemen Strategik 5

Peluang Pasar dan Ancaman Eksternal Perusahaan

Peluang bisnis dan perkembangan eksternal memberikan merupakan pengaruh dalam proses penyusunan
strategi. Strategi perusahaan harus dengan sengaja diarahkan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang
terbaik. Strategi juga harus memberikan respon terhadap ancaman eksternal demi stabilitas kinerja
perusahaan di masa datang.

Kekuatan Sumber Daya Perusahaan, Kompetensi, dan Kemampuan Kompetitif

Salah satu pertimbangan internal penentu strategi yang terpenting adalah apakah perusahaan memiliki
sumber daya, kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi dengan optimal.
Faktor-faktor inilah yang memungkinkan perusahaan untuk memperbesar penguasaan pasar, mendukung
daya kompetitif perusahaan dalam arena pasar, dan menjadi dasar strategi perusahaan.

Ambisi Pribadi, Filsafat Perusahaan, dan Kepercayaan Etis Manajer

Pilihan strategi biasanya juga dipengaruhi oleh ambisi dan visi pendiri/pemilik perusahaan. Setiap business
owner memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai bagaimana cara bersaing, bagaimana
memposisikan perusahaan, serta image apa yang ingin dibentuk.

Pengaruh Shared Values dan Company Culture dalam Strategi

Kultur perusahaan juga memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan tindakan strategis
perusahaan, terkadang bahkan mendominasi pilihan langkah strategis. Nilai, budaya kerja dan keyakinan
tertentu dapat terpatri dalam pemikiran dan tindakan top manajemen. Hal ini pada giliran berikutnya akan
ikut mempengaruhi pilihan strategi yang akan dirumuskan.

Selain menurut Arthur A. Thompson and Strickland, beberapa aspek lain yang perlu diperhatkan antara
lain:

Aspek Budaya

Budaya perusahaan yang “tepat” tidak hanya menjadi esensi dan pondasi kebaikan perusahaan, tetapi
keberhasilan atau kegagalan reformasi perusahaan yang dibutuhkan bergantung kepada kebijaksanaan dan
kemampuan manajemen untuk mengubah bugaya perusahaan pada waktunya dan sejalan dengan perubahan
yang dibutuhkan dalam strategi.

Aspek Politik

Pengaruh politik pemerintah setiap negara memiliki pengaruh yang riil terhadap keberhasilan dan
kegagalan suatu perusahaan melalui peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkannya. Aspek-aspek politik
pemerintah yang perlu diperhatikan antara lain: ideologi negara, stabilitas politik, lembaga politik,
hubungan internasional, dan peran pemerintah.

Aspek-Aspek Perilaku

Dalam membuat keputusan harus memperhitungkan berbagai faktor dalam upaya lebih menjamin bahwa
keputusan merupakan keputusan terbaik antara lain terdiri dari: peranan strategi masa lalu, pengaruh
Tugas 3 Manajemen Strategik 6

ketergantungan eksternal perusahaan, sikap mengenai pengambilan resiko, peran manajer puncak,
pertimbangan tepat waktu, dan reaksi pesaing

Sumber:

EKMA 4414/ Modul UT/ Manajemen Strategik

http://rajapresentasi.com/2008/09/faktor-faktor-kunci-dalam-penyusunan-strategi-bisnis/

https://rman-newsblog.blogspot.com/2016/01/8-aspek-dalam-pemilihan-manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai