Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL ONLINE KE: 3

Kode dan Nama Mata Kuliah : EKMA4369/ Manajemen Operasi Jasa


Nama Pengembang : Anies Indah Hariyanti, SE, M.Si, Ak
Masa Tutorial : 2017.1
Nomor Soal : 1-7
Skor Maksimal : 100

Kompetensi Khusus:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan pentingnya tata letak fasilitas.


2. Mahasiswa mampu menjelaskan beberapa pertanyaan yang memerlukan jawaban,
sebelum manajer membuat keputusan yang berkaitan dengan pengaturan fisik ada.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara perusahaan untuk mengurangi waktu tunggu.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan model-model antrean
5. Mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan sumber daya dan perencanan sumber daya
pada perusahaan jasa.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen rantai pasokan pada perusahaan jasa.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pengelolaan kapasitas dan manajemen permintaan.

Pokok bahasan/sub pokok bahasan:


Penentuan Tata Letak Fasilitas, Teori Antrean dan Perencanaan Sumber Daya

Uraian Tugas:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Jelaskan pengertian dan pentingnya tata letak fasilitas.


2. Sebelum manajer membuat keputusan yang berkaitan dengan pengaturan fisik, ada
beberapa pertanyaan yang memerlukan jawaban. Pertanyaan apa sajakah itu? Jelaskan.
3. Bagaimanakah cara perusahaan untuk mengurangi waktu tunggu?
4. Sebut dan jelaskan model-model antrean.
5. Apa yang dimaksud dengan perencanaan sumber daya? Bagaimanakah perencanan
sumber daya pada perusahaan jasa?
6. Jelaskan manajemen rantai pasokan pada perusahaan jasa.
7. Bagaimanakah cara pengelolaan kapasitas dan manajemen permintaan?

*Selamat Mengerjakan*

NAMA : Trias Safanah

NIM : 021417225

TUGAS 3 MANAJEMEN OPERASI JASA EKMA4369

JAWABAN

1. Tata letak merupakan keputusan kunci yang menentukan efisiensi operasi jangka panjang.
Tata letak mempunya sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat menyususun
prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan kapasitas, proses, fleksibelitas, dan
biaya seperti kualitas kehidupan kerja, kontak pelanggan, dan imej.

Menurut Nahmias (2009), tujuan penentuan tata letak adalah :

a) Meminimalkan investasi yang dibutuhkan dalam peralatan baru.

b) Meminimalkan waktu yang diperlukan dalam produksi.


c) Menggunakan ruang yang ada secara efisien.

d) Menyediakan kenyamanan, keamanan, dan keleluasaan, bagi karyawan.

e) Mempertahankan pengaturan yang fleksibel.

f) Meminimalkan biaya penanganan bahan.

g) Membantu proses pemanufakturan dan pelayanan.

h) Membantu proses organisasi.

2. Ada 4 pertanyaan yang memerlukan jawaban :

a) Meliputi apa sajakah pusat tata letak tersebut? tata letak proses merefleksikan
keputusan proses dan memaksimumkan produktifitas. Sebagai contoh, meja
informasi ditempatkan dekat dengan pintu masuk bank atau hotel akan
memberikan petunjuk lebih baik bagi pelanggan yang membutuhkan pelayanan.

b) Seberapa besar ruang kapasitas yang dibutuhkan? Ketidakcukupan ruang dapat


mengurangi produktivitas, menghilangkan privasi karyawan, dan aman dari
berbagai resiko. Namun demikian, kelebihan ruang juga berarti pemborosan,
mengurangi produktivitas, dan mengisolasi karyawan.

c) Bagaimana setiap ruang pelayanan diatur? Banyaknya ruangan, bentuk atau


keadaan ruangan, dan elemen yang ada di dalamnya saling berhubungan. Sebagai
contoh, penggantian meja dan kursi sangat berpengaruh pada perabotan lain yang
ditentukan oleh ukuran dan kondisi kantor dan kegiatannya.

d) Di manakah setiap pekerjaan atau proses ditempatkan? Lokasi dapat berpengaruh


secara signifikan pada produktifitas. Sebagai contoh, karyawan yang harus sering
sekali berinteraksi dengan orang lain harus di tempatkan pada satu lokasi yang
sama, bukan terpisah.

3. Perusahaan dapat mengurangi waktu tunggu dengan mempercepat pelayanan, atau dengan
menambah kapasitas pelayanan, misalnya menambah jumlah kasir, montir perawat dan
sebagainya.

4. Beberapa cara dalam mengelola antrean dengan model antrean kuantitatif, yaitu :

a) Menentukan waktu antre yang dapat diterima oleh pelanggan.

b) Mencoba mengalihkan perhatian pelanggan bila harus antre.

c) Memberi informasi kepada pelanggan apa yang diharapkan.

d) Jauhkan karyawan yang tidak melayani pelanggan sehingga tidak terlihat oleh
pelanggan.

e) Menyususn segmentasi pelanggan.

f) Melatih karyawan menjadi ramah.

g) Mendorong karyawan untuk datang selama periode longgar.

h) Menggunakan pandangan jangka panjang untuk membuang jauh antrean.

5. Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resources planning atau ERP)


merupakan sebuah proses dalam perusahaan yang berada pada bidang fungsional, unit –
unit bisnis, wilayah geografis, dan lini produk. Sistem ERP adalah konfigurasi sistem
informasi yang mengintergrasikan beberapa fungsi bisnis. Dalam perencanaan sumber daya,
perusahaan jasa harus berfokus pada mempertahankan kapasitas untuk melayani
pelanggan. Permintaan di perusahaan jasa termasuk permintaan yang tergantung
(dependent demand).

6. Manajemen rantai pasokan pada perusahaan jasa atau pelayanan berkaitan dengan
sifat yang tidak nampak (intangible) baik dalam sumber daya maupun dalam penyampaian.
Semua pelayanan di lakukan bagi pelanggan juga sebagai pemasok input. Pelanggan adalah
pemasok pada semua bisnis jasa atau disebut dualitas pelanggan-pemasok. Hal ini berarti
pelanggan merupakan pemasok input dan sebagai pelanggan yang menerima pelayanan.
Ada dua level bidirectional, yaitu single level dan two level. Rantai pasokan bidirectional
level tunggal berisi transfer input dari pelanggan ke penyedia jasa, pemrosesan oleh
penyedia jasa, dan transfer ouput kembali ke pelanggan. Ketiga kegiatan tersebut dilakukan
secara simultan. Dalam perusahaan jasa atau pelayanan, pelanggan memang biasanya
menyediakan berbagai input. Bila input telah disampaikan, pelanggan biasanya menunggu
output yang akan diterimanya, sehingga rantai pasokan bidirectional biasanya dekan atau
melekat pada just in time.

7. Muatan pelayanan merupakan berbagai pelayanan yang disampaikan, sumber daya yang di
serap dalam pelayanan, variasi model permintaan, dan cara permintaan yang dikelola. Cara
pengelolaan kapasitas menggunkan teknik seperti peramalan, penentuan prioritas atau
pengutamaan, penjadwalan, pengelolaan kemacetan, dan pengubahan kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai