KULIAH TUGAS 1
Jadi, proses transformasional adalah proses merubah masukan menjadi keluaran.Masukan dapat
berupa tangible input yang berupa bahan baku mesin, peralatan, tenagakerja, manajemen dan
modal yang ditransformasikan menjadi keluaran berupa barangdan jasa. Proses transformasi
yang efisien akan menghasilkan output yang memberikannilai tambah. Sehingga Proses
Transformasi disebut juga kegiatan dari pemasok kepadapelanggan dengan menambah nilai.
Proses transformasi meliputi:
a. Transformasi fisik : Pada Perusahaan manufaktur
b. Transformasi lokasional : pada Operasi gudang
c. Transformasi pertukaran : pada Perusahaan retail
d. Transformasi fisiologis : pada perawatan rumah sakit
e. Transformasi psikologis : pada penyedia jasa hiburan
f. Transformasi informasional : pada proses kegiatan komunikasi
3. Sebutkan dan jelaskan empat tipe tata letak serta keunggulan masing-masing tipe!
a. Tata Letak Aliran Fleksibel
Tata letak ini digunakan pada kantor yang langsung berhubungan dengan pelanggan
(front office) dan job process dengan aliran kerja beragam, volume rendah dan
kastemisasi tinggi. Tata letak aliran fleksibel ini paling sesuai bila kegiatan operasi
dilakukan intermittent dengan berbagai tipe pelanggan atau perusahaan manufaktur
yang memiliki berbagai komponen yang berbeda-beda.
Keunggulan tipe tata letak fleksibel adalah diatur secara linier, menggunakan
peralatan yang bersifat umum dan sumber daya sedikit, lebih fleksibel dalam
menangani perubahan dalam bauran produk, karyawan lebih ahli dalam pengetahuan
teknis dan peralatan yang multifungsi. Tantangan dalam tata letak aliran fleksibel ini
adalah pengaturan tata letak yang memudahkan proses sehingga tidak menimbulkan
kekacauan.
Contoh : suatu perusahaan jasa mencoba mengatur tata letak ruangan untuk melayani
pelanggan. Perusahaan itu memiliki enam departemen yang masing-masing
memerlukan luas petak 20 kaki X 20 kaki, sedangkan ruangan yang dimiliki untuk
keenam departemen tersebut adalah panjang 60 kaki dan lebar 40 kaki. Pengaturan ke
enam departemen tersebut mengikuti keenam tahapan berikut:
Tahap 1. Menyusun matriks muatan dari – ke masing-masing departemen
Tahap 2. Menentukan kebutuhan ruangan untuk setiap departemen
Tahap 3. Mengembangkan skema awal yang menunjukkan banyaknya barang atau
orang atau informasi yang di angkut antar departemen.
Tahap 4. Menentukan biaya untuk pengaturan dengan menggunakan persamaan
minimasi biaya angkut dan penganganan barang.
Tahap 5. Mencoba mencari tata letak departemen dapat mencapai biaya minimal.
Tahap 6. Persiapkan pengaturan departemen yang sesuai dengan ruangan yang
tersedia.
b. Tata Letak Aliran Lini
Tata letak ini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki
aliran kerja linier dan tugas yang berulang-ulang. Setiap stasiun atau pusat kerja (work
stasion) atau departemen diatur sesuai jalur lini. Beberapa jenis pengaturan aliran,
seperti bentuk L, O, S atau U. Tata letak ini disebut dengan lini produksi atau lini
rakitan. Tipe tata letak ini sangat terspesialisasi dan sumber daya modal tinggi. Bila
volumenya tinggi, keuntungan tata letak aliran lini adalah dalam hal kecepatan tingkat
pemrosesan, persediaan lebih rendah, waktu tidak produktifnya rendah untuk
perubahan dan penanganan bahan atau material. Tatangannya adalah
mengelompokkan kegiatan- kegiatan ke dalam stasiun-stasiun kerja dan mencapai
tingkat hasil yang diinginkan dengan sumber daya terbatas. Tata letak ini juga sering
disebut dengan tata letak produk dengan proses yang bersifat kontinyu.
Keunggulan tata letak produk ini adalah persediaan bahan baku dan barang dalam
proses rendah, pelatihan karyawan tidak terlalu diutamakan, biaya variabel per unit
rendah, dan waktu persiapan mesin tidak terlalu lama. Sedangkan kelemahan tata letak
produk ini adalah fleksibilitas rendah, unit produk yang dihasilkan banyak, dan
terhentinya sebagian proses akan menghambat proses produksi secara keseluruhan.
c. Tata Letak Campuran
Tata letak mengombinasikan elemen-elemen dari proses yang berbeda dengan proses
lini.Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan operasi
pabrikasi dan rakitan (assembly). Operasi pabrikasi merupakan komponen yang dibuat
dari bahan mentah dengan aliran campuran, sedangkan pada operasi rakitan
komponennya dirakit menjadi produk akhir. Manajer operasi juga menciptakan tata
letak campuran dalam memperkenalkan sel dan otomasi yang fleksibel seperti system
pemanufakturan fleksibel. Suatu sel merupakan dua atau lebih stasiun kerja yang
ditempatkan saling berdekatan dengan beberapa bagian atau model diproses dengan
aliran lini. Sedangkan bila sel satu karyawan dan beberapa mesin disebut teknologi
kelompok.
d. Tata letak proses yang dikenal dengan tata letak fungsional merupakan sekelompok
kegiatan yang hampir sama (mirip) dalam departemen atau pusat kerja melalui proses
atau fungsi yang mereka laksanakan. Tata letak proses dikarakteristikkan dengan
operasi yang sebentar-sebentar (intermittent), toko jasa (service shop), sekumpulan
pekerjaan (job shops), atau sekumpulan produksi (batch production) yang melayani
kebutuhan yang berbeda dari orang-orang yang berbeda.
Keunggulan tata letak yang berorientasi proses adalah fleksibilitas peralatan yang
digunakan dan penugasan karyawan. Dalam perencanaan tata letak yang berorientasi
proses, taktik yang umum adalah mengatur departemen atau tempat-tempat pemberian
pelayanan dengan cara yang paling nyaman. Sementara itu, kelemahan tata letak
proses disebabkan peralatan yang digunakan yang bersifat umum. Permintaan atau
keinginan pelanggan sering kali dilayani dalam waktu yang lama karena Kesulitan
dalam penjadwalan, persiapan, dan penanganan bahan atau material yang unik.
b. Histogram
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi
terbesar sampai dengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan
apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses
dan angka-angka nominal, misalnya rata-rata..Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan
banyaknya observasi tiap-tiap kelas.
Langkah-langkah penyusunan histogram Menurut Mitra (1993), langkah penyusunan
histogram adalah:
Menentukan batas-batas observasi: perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil.
Memilih kelas-kelas atau sel-sel. Pedoman: banyaknya kelas = Ön, dengan n =
banyaknya data,
Menentukan lebar kelas-kelas tersebut. Biasanya, semua kelas mempunyai lebar yang
sama. Lebar kelas = range / banyak kelas.
Menentukan batas-batas kelas. Kelas-kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.
Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.
Contoh kasus menghitung frekuensi data pada setiap interval data pengukuran diameter pipa.
c. Lembar Pemeriksaan (Check Sheets)
Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti
dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan pengendalian proses dan penyelesaian
masalah. Data dalam lembar pengecekan tersebut nantinya akan digunakan dan dianalisis
secara cepat dan mudah. Lembar pengecekan ini memiliki beberapa bentuk Kesalahan jumlah
Lembar check sheet memiliki 2 tipe isian yang umum digunakan, yakni
Menggunakan Tanda Centang
Menggunakan Tanda Garis
Lembar check sheet dengan tanda centang digunakan untuk memastikan kualitas dari segi
kualitas atau digunakan pada pengecekan data kualitas yang bersifat atribut adalah pengecekan
atau penilaian kesesuaian data lapangan dengan data yang seharusnya, sedangkan tanda garis
digunakan untuk memastikan kualitas pengamatan dengan cara kuantitatif dimana si penilai
melakukan perhitungan atas objek yang sedang diamati.
d. Analisis Matriks
Analisis matriks adalah suatu alat yang sederhana, tetapi efektif. Alat ini dapat berfungsi
untuk membandingkan beberapa kelompok kategori, seperti operator, karyawan
penjualan, mesin-mesin, pemasok, dan seterusnya. Semua elemen dalam kategori tersebut
melakukan kegiatan yang sama. Analisis matriks sering disebut dengan diagram pareto
dua dimensi.
Contoh gambar diagram matriks dapat dilihat pada gambar 4.7
g. Diagram Alir)
Tools yang menggambarkan suatu proses barang atau jasa secara detail sehingga kita bisa
menganalisis bagian dari proses.
Konsp Flowchart
Perbaikan terhadap “proses” merupakan bagian penting dalam terjaminnya kualitas
Pertama-tama pahamilah proses itu
Flow chart adalah cara terbaik untuk memahami proses
Tidak ada cara yang khas untuk menggambarkan flow chart
Kita membuat flow chart agar dapat memahami proses
Partisipasi kelompok amat mendukung
Diperlukan cukup waktu untuk membuat diagram ini
Banyak pertanyaan yang harus dijawab
Data seharusnya menggambarkan keadaan yang menyeluruh
Manfaat Flowcharts
Untuk memahami proses
Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan
Membantu pekerja untuk mengetahui, dimana posisi mereka di dalam proses
Membangkitkan dukungan melalui partisipasi
Gambar diagram alur dapat dilihar pada gambar 4.10
h. Run Chart
Run chart adalah penggambaran karakteristik kualitas sebagai fungsi dari waktu. Gambar
tersebut tidak merangkum berbagai informası, tetapi memberikan berbagai ide dari
kecenderungan secara umum dan tingkat variabilitas proses. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 4.11.
i. Time Series
Time series merupakan teknik yang paling sederhana untuk menunjukkan perubahan karena
berbagai macam faktor dari waktu ke waktu Time series digambarkan dengan sumbu vertikalI
yang menunjukkan persentase ketidaksesuaian dan sumbu horizontal yang menunjukkan
periode waktu. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.12.
j. Stem-and-Leaf Plots
Dtem-ana-leaf plots adalah pendekatan secara grafis yang menempatkan observasi dan
mendapatkan interpretasi dari karakteristik proses. Dengan histogram, 1dentitas data
observasi individu akan hilang, sedangkan dalam stem-and-leaf plots nilai angka numerik
tetap ada. Dalam penggambaran histogram, keputusan harus dibuat sesuai dengan kelas dan
lebar kelas. Misalnya, pengukuran diameter suatu produk yang berkisar antara 499 mm
hingga 500 mm. Setiap data berukuran 499 atau 500 dengan modifikasi pada angka
desimalnya. Tanda * menunjukkan angka 0 dan 1 pada akhir nilai di belakang koma, tanda t
menunjukkan angka 2 dan 3 pada akhir nilai di belakang koma, tanda f untuk angka 4 dan 5
pada akhir nilai di belakang koma, tanda s untuk angka 7 dan 8 pada akhir nilai di belakang
koma, serta tanda # menunjukkan angka 9 pada akhir nilai di belakang koma. Nilai 500,04
mempunyai 500 sebagai stem dan 4 sebagai leaf.
Adapun contoh gambar stem-and-leaf plots dapat dilihat pada Gambar 4.13.
k. Box Plots
Box plots menunjukkan kecenderungan memusat, penyebaran data, dan memberikan petunjuk
adanya kecenderungan (penyimpangan dari kesamaan atau simetri) dan kurtosis (ukuran
panjangnya ekor). Dari plots tersebut, suatu penjelasan dilakukan apabila ada hasil observasi
yang berbeda Menurut Mitra (1993), langkah-langkah pembuatan box plots sebagai berikut.
Menentukan kuartil pertama Q1=25 %. Nilai ini menunjukkan batas terendah dari suatu
box.
Menentukan kuaril ketiga Q3=75 %. Nilai ini merupakan batas tertinggi dari suatu box.
Panjang box adalah selisih atau perbedaan antara Q3 dan Q1 yang dikenal dengan
interquartile range (iqr)
Menentukan nilai tengah dari seluruh data tersebut. Garis menggambarkan nilai tengah
yang membagi box tersebut.
Menggambarkan dua garis yang dimulai dari atas, kemudian turun ke bawah ke arah Q3
untuk nilai data maksimum atau Q3 + 1,5 (iqr). Demikian pula ditarik juga garis dari
bawah ke arah Ql untuk nilai data minimum atau Q1 - 1,5 (igr).
Nilai-nilai yang berada di luar nilai-nilai tersebut dikatakan berada di luar daerah batas.
Contoh data dan penggambaran box plots dapat dilihat pada Gambar 4.14.
l. Peta Multivariabel
Pada berbagai kegiatan operasi perusahaan manufaktur atau jasa, ada beberapa variabel atau
atribut untuk menentukan akibat kualitas pelayanan atau kualitas produk. Hal ini akan tampak
apabila digunakan peta multivariabel yang dapat menggambarkan pengumpulan informasi
tersebut. Hal ini tampak pada Gambar 4.15.