KULIAH TUGAS 1
3. a. Product Layout
Tata letak produk umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam
produk atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan waktu produksi yang
lama. Prinsip tata letak produk adalah machine after machine dimana mesin disusun
berdasarkan urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi. Tujuan
utama tata letak produk adalah mengurangi proses pemindahan bahan dan
memudahkan pengawasan dalam aktivitas produksinya. Keuntungan tata letak
produk, yaitu:
1. Dapat memperlancar aliran material karena tata letak sesuai dengan urutan
operasi.
2. Inventori kecil karena pekerjaan dari satu proses ke proses berikutnya langsung
dikerjakan.
3. Waktu total produksi per unit kecil.
4. Pemindahan bahan dapat dikurangi karena mesin-mesin yang berurutan
diletakkan sedekat mungkin.
5. Pekerja yang memiliki skill tinggi tidak diperlukan.
6. Perencanaan produksi sederhana dan sistem kontrol mungkin dilakukan.
7. Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan sementara sedikit.
b. Process Layout
Tata letak berdasarkan proses merupakan metode pengaturan dan penempatan
fasilitas dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi yang sama ditempatkan
ke dalam satu departemen. Tipe layout ini diperoleh dengan pengelompokkan seperti
pemrosesan bersama dan penempatan departemen proses terhadap yang lain
berdasarkan aliran antar departemennya.
Keuntungan tata letak proses, yaitu:
1. Utilisasi mesin umumnya sangat baik sehingga mesin yang dibutuhkan sedikit.
2. Fleksibilitas yang tinggi sehubungan dengan peralatan atau alokasi tenaga kerja
untuk tugas yang spesifik.
3. Pada umunya, mesin yang digunakan tidak memerlukan investasi yang tinggi.
4. Perubahan tugas yang dikerjakan oleh operator dapat memberikan kepuasan
bagi operator.
5. Memungkinkan untuk supervisor khusus.
c. Fixed Layout
Tata letak dari fixed material berbeda dari tipe layout yang lain. Pada layout yang
lain, material dibawa menuju workstation, sementara fixed material workstation yang
dibawa menuju material. Layout ini digunakan pada perakitan pesawat, pembuatan
kapal, dan masih banyak yang lainnya. layout dari fixed material melibatkan urutan
dan penempatan stasiun kerja di sekitar material. Tipe fixed location
layout mengkondisikan bahwa material tetap pada posisinya sedangkan fasilitas
produksi seperti mesin, peralatan, dan komponen-komponen pembantu lainnya
bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama.
Keuntungan tata letak berdasarkan lokasi tetap, yaitu:
1. Pergerakan material dapat dikurangi.
2. Peluang mendapatkan penghrgaan atas pekerjaan tim atau individu cukup
terbuka.
3. Tanggung jawab tim tinggi.
4. Sangat fleksibel atas perubahan produk desain maupun perubahan volume
produksi.
5. Bebas dalam menentukan jadwal dan dapat mencapai waktu produksi total
minimum.
6. Menyediakan kesempatan job enrichments
7. Mengedepankan kebanggaan dan kualitas karena masing-masing individu dapat
menyelesaikan ”whole job”.
d. Group Technology
Prinsip tata letak tipe ini adalah mengelompokkan produk atau komponen yang akan
dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses. Pengelompokkan ini mengakibatkan
mesin dan fasilitas produksi lainnya ditempatkan dalam sebuah sel manufaktur
karena setiap kelompok memiliki urutan proses yang sama.
Tujuan tipe tata letak group technology adalah menghasilkan efisiensi yang tinggi
dalam proses manufakturnya. Selain itu, tata letak tipe ini dapat menjawab
keterbatasan tata letak proses dan mengeksplorasi kelebihan tata letak produk.
Keuntungan tata letak Group Technology, yaitu:
1. Meningkatkan utilisasi mesin.
2. Gabungan antara product layout dan process layout dengan beberapa
keuntungan.
3. Mendukung penggunaan peralatan yang umum.
4. Aliran material lebih pendek daripada process layout.
b. Histogram
Adapun karakteristik histogram adalah :
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari
variasi terbesar sampai dengan yang terkecil.
Gambar bentuk distribusi (cacah) karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data
yang dikumpulkan melalui check sheet.
Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan,
histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan
angka-angka nominal, misalnya rata-rata.
Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap
kelas.
B. Langkah – langkah Penyusunan Histogram
Menurut Mitra (1993), langkah penyusunan histogram adalah:
1. Menentukan batas-batas observasi: perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil.
2. Memilih kelas-kelas atau sel-sel. Pedoman: banyaknya kelas = akar n, dengan n
= banyaknya data,
3. Menentukan lebar kelas-kelas tersebut. Biasanya, semua kelas mempunyai lebar
yang sama. Lebar kelas = range / banyak kelas.
4. Menentukan batas-batas kelas. Kelas-kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.
5. Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.
c. Check Sheet
Lembar isian (check sheet) merupakan alat bantu untuk memudahkan dan
menyederhanakan pencatatan data. Bentuk dan isinya disesuaikan dengan
kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada. Untuk mempermudah proses
pengumpulan data maka perlu dibuat suatu lembar isian (check sheet), dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Maksud pembuatan harus jelas
Dalam hal ini harus diketahui informasi yang jelas dan apakah data yang nantinya
diperoleh cukup lengkap sebagai dasar untuk mengambil tindakan atau tidak.
b) Stratifikasi harus sebaik mungkin
Dapat dipahami dan diisi serta memberikan data yang lengkap tentang apa yang
ingin diketahui.
c) Dapat diisi dengan cepat, mudah dan secara otomatis bisa segera diananlisa. Jika
perlu dicantumkan gambar dan produk yang akan di check.
Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data dikumpulkan
secara teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan pengendalian
proses dan penyelesaian masalah. Data dalam lembar pengecekan tersebut
nantinya akan digunakan dan dianalisis secara cepat dan mudah. Lembar
pengecekan ini memiliki beberapa bentuk kesalahanjumlah.
Ada beberapa jeis lembar isian yang dikenal dan dipergunakan untuk keperluan
pengumpulan data, ayitu antara lain: Production Process Distribution Check Sheet.
Lembar isian jenis ini dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berasal dari
proses produksi atau proses kerja lainnya. Out-put kerja sesuai dengan klasifikasi
yang telah ditetapkan untuk dimasukkan dalam lembar kerja, sehingga akhirnya akan
dapat diperoleh pola distribusi yang terjadi. Seperti halnya dengan histogram, maka
bentuk distribusi data berdasarkan frekuensi kejadian yang diamati akan
menunjukkan karakteristik proses yang terjadi.
f. Brain Storming
Data Brain Storming bersifat kuantitatif. Karna disebut sebagai kumpulan data
berupa pernyataan – pernyatan yang diucapkan oleh anggota forum atau rapat,
dengan tujuan untuk menggali masukan-masukan yang diperoleh dari anggota
tersebut. Adapun aturan-aturan dalam pengumpulan data ini, antara lain:
don’t blame other (jangan mencela orang lain)
menghargai pendapat orang lain
menghormati pimpinan forum
menerima apapun hasil dari keputusan forum
sistem forum hádala musyawarah mufakat.
Brain storming tidak sama dengan stratifikasi, stratifikasi lebih dekat disamakan
dengan data histogram tapi tidak sama secara keseluruhan.