NIM : 20911031
Dalam chapter ini membahas kesuksesan Harley Davidson sebagai contoh perusahaan yang
sukses menerapkan Strategi Proses, khususnya dalam hal Pekerjaan Manufakturing Berulang
(repetitive).
Harley Davidson menerapkan lean management dalam usaha manufaktur mereka. Harley
mengelompokkan proses produksi dari komponen yang mempunyai proses yang mirip dalam satu
kelompok. Hasilnya berupa kerja yang banyak melibatkan otomasi, menggunakan teknologi
terbaru, dan dalam satu lokasi dapat melakukan produksi yang dibutuhkan atas sebuah modul
yang spesifik.
Teknik manufaktur yang inovatif menggunakan robot dalam proses produksi akan mengurangi
waktu proses, khususnya dalam pemasangan mesin. Presisi dari sistem otomasi tersebut mampu
menjadi kunci atas produk yang berkualitas.
Sistem produksi di Harley Davidson bekerja dengan baik karena modul berkualitas tinggi
dikombinasikan dengan jadwal yang ketat dalam lini produksi berulang mereka.
Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses yang dapat menghasilkan penawaran yang
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam biaya dan kendala manajerial lainnya.
Empat proses produksi tersebut berupa:
1. Fokus pada Proses, dikhususkan untuk membuat produk dengan volume rendah dan
variasi tinggi. Setiap proses dirancang untuk melakukan berbagai aktivitas dan
penanganannya sering berubah. Sering juga disebut proses intermiten.
2. Fokus Berulang, seperti yang diterapkan pada Harley Davidson, cirinya menggunakan
modul, yaitu bagian atau komponen yang disiapkan sebelumnya, sering kali dalam fokus
produk (proses berkelanjutan).
Proses berulang adalah jalur perakitan klasik. Banyak digunakan dalam perakitan hampir
semua mobil dan peralatan rumah tangga, memiliki lebih banyak struktur dan akibatnya
kurang fleksibel daripada fasilitas yang berfokus pada proses.
3. Fokus pada Produk, Proses volume tinggi dan variasi rendah berfokus pada produk.
Fasilitas diatur seputar produk. Sering disebut proses berkelanjutan karena mereka
memiliki produksi yang sangat lama dan berkelanjutan. Contoh produknya adalah kaca,
kertas, lembaran timah, bola lampu, bir, dan keripik kentang.
4. Fokus Kustomisasi Masal, yaitu produksi barang yang cepat dan murah dan layanan yang
memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik. Bagaimana membuat tepatnya apa
yang diinginkan pelanggan saat pelanggan menginginkannya secara ekonomis.
Kustomisasi massal memberi kita variasi produk yang biasanya disediakan oleh volume
rendah (fokus proses) dengan biaya volume tinggi standar (fokus pada produk). Untuk
mencapai kustomisasi massal adalah tantangan yang membutuhkan kecanggihan
kemampuan operasional.
Untuk membut kustomisasi massal berhasil memerlukan sebuah system dan volume yang
tinggi dimana produk dibuat berdasarkan pesanan (Build to Order), yang sangat sulit
dilaksanakan karena mempunyai beberapa tantangan besar :
Desain produk harus imajinatif.
Desain proses harus fleksibel dan dapat mengakomodasi perubahan baik dalam
desain maupun teknologi.
Manajemen inventaris membutuhkan kontrol yang ketat
Jadwal ketat yang melacak pesanan dan material dari desain hingga pengiriman
Perbandingan Proses
Evaluasi dan seleksi dalam proses strategi merupakan proses yang sangat penting.
Diagram Crossover Perbandingan proses dapat lebih ditingkatkan dengan melihat titik di mana
total biaya proses berubah.
Proses Terfokus Dalam upaya berkelanjutan untuk efisiensi, masyarakat industri terus berlanjut
untuk bergerak menuju spesialisasi. Fokus yang datang dengan spesialisasi berkontribusi
efisiensi. Manajer yang fokus pada aktivitas, produk, dan teknologi dalam jumlah terbatas lakukan
lebih baik.
Fokus, di sini didefinisikan sebagai spesialisasi, penyederhanaan, dan konsentrasi, menghasilkan
efisiensi. Fokus juga berkontribusi untuk membangun kompetensi inti yang mendorong pasar dan
kesuksesan finansial. Fokusnya bisa dalam hal:
Pelanggan
Produk dengan atribut serupa
Layanan
Teknologi
Pemilihan Peralatan
Memilih peralatan terbaik membutuhkan pemahaman industri spesifik dan proses dan teknologi
yang tersedia. Dalam pemilihan peralatan perlu dipertimbangkan biaya, arus kas, stabilitas pasar,
kualitas, kapasitas, dan fleksibilitas. Untuk membuat keputusan ini, manajer operasi
mengembangkan dokumentasi yang menunjukkan kapasitas, ukuran, toleransi, dan persyaratan
pemeliharaan setiap opsi.
Di era perubahan teknologi yang cepat dan siklus hidup produk yang pendek, menambah
fleksibilitas pada proses produksi dapat menjadi keunggulan kompetitif utama. Fleksibilitas adalah
kemampuan untuk merespons sesedikit mungkin penalti dalam waktu, biaya, atau nilai pelanggan.
Ada beberapa tools untuk membantu memahami kompleksnya sebuah proses design :
Diagram alir, Alat pertama adalah flowchart, yaitu skema atau gambar pergerakan material,
produk, atau orang.
Pemetaan Fungsi Waktu, Alat kedua untuk analisis dan desain proses adalah diagram alir
yang dimodifikasi dengan tambahan waktu sumbu horizontal.
Diagram Proses, Alat ketiga adalah diagram/bagan proses. Bagan proses menggunakan
simbol, waktu, dan jarak untuk memberikan cara obyektif dan terstruktur untuk
menganalisis dan mencatat aktivitas yang membentuk suatu proses.
Pemetaan Arus Nilai (VSM) adalah proses yang membantu seorang manager untuk
memahami bahaimana memberikan nilai tambah dalam aliran material dan informasi
selama rangkaian proses produksi.
Jasa Cetak biru (Blueprinting), sebuah teknik analisa proses yang berfokus pada
pelanggan dan penyedia interaksi dengan pelanggan.
Masing-masing dari lima alat analisis proses ini memiliki kekuatan dan variasi.
Diagram alir menyediakan cara cepat untuk melihat gambaran besar dan mencoba memahami
keseluruhan sistem.
Fungsi waktu pemetaan menambahkan beberapa ketelitian dan elemen waktu ke analisis makro.
Pemetaan aliran nilai melampaui organisasi langsung ke pelanggan dan pemasok.
Bagan proses dirancang untuk memberikan tampilan proses yang jauh lebih rinci, menambahkan
item seperti nilai tambah waktu, penundaan, jarak, penyimpanan, dan lain sebagainya.
Cetak biru layanan, dirancang untuk membantu kami fokus pada bagian proses interaksi
pelanggan.
Layanan, oleh sifatnya, menyiratkan bahwa beberapa interaksi dan penyesuaian pada proses
diperlukan untuk menyempurnakan layanan, akan tetapi jika menemui keinginan unik dari
pelanggan maka akan mengacaukan suatu proses. Oleh karena itu manager operasi harus pandai
menemukan kombinasi yang tepat ketika harus mengubah proses layanan untuk menemukan
tingkat spesialisasi sambil mempertahankan interaksi dan penyesuaian pelanggan yang
diperlukan.
Untuk memahami hal tersebut, seorang manager operasi harus memahami 4 kuadran level
service sehingga manager operasi dapat lebih memfokuskan pada bagian-bagian tertentu, sesuai
dengan jenis level layanan yang akan disediakan.
Teknologi produksi
Kemajuan teknologi yang meningkatkan produksi dan produktivitas mengubah cara bagaimana
suatu benda dirancang, dibuat, dan diservis di seluruh dunia. Ada sembilan area Teknologi:
(1) teknologi mesin, mesin mampu melakukan operasi dengan efisiensi material, melakukan
operasi seperti pemotongan, pengeboran, pengeboran, dan penggilingan. Semakin maju teknologi
membuat perusahaan semakin mengandalkan mesin, saat ini mesin sudah dibekali dengan
kecerdasan computer, kontrol numerik computer, sehingga semakin efektif dan efisien. Teknologi
baru seperti cetak 3 D juga akan membantu proses desain menjadi produk lebih efisien.
(2) sistem identifikasi otomatis (AIS) dan RIFD, AIS adalah system transfer data menjadi form
elektronik seperti barcode. Sedangkan RIFD adalah system nirkabel yang terintegrasi dengan
circuit yang dilengkapi antenna yang mengirim gelombang radio.
(3) proses kontrol, adalah penggunaan teknologi informasi untuk memantau dan mengendalikan
proses fisik
(4) sistem penglihatan, menggabungkan kamera video dan teknologi komputer dalam melakukan
pengawasan
(5) robot, Mesin yang fleksibel dengan kemampuan untuk memegang, memindahkan, atau
mengambil barang. Berfungsi melalui impuls elektronik yang mengaktifkan motor dan sakelar.
(6) sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis (ASRS), Gudang yang dikendalikan
komputer yang menyediakan secara otomatis penempatan bagian-bagian ke dalam dan dari
tempat yang ditentukan dalam gudang.
(7) kendaraan berpemandu otomatis (AGV), kendaraan yang dikendalikan secara elektronik
untuk memudahkan pergerakan barang
(8) sistem manufaktur fleksibel (FMS), sebuah system yang menggunakan sinyal elektronik
komputer terpusat untuk melakukan otomasi produksi dan aliran material.
(9) manufaktur terintegrasi komputer (CIM), Sistem manufaktur di mana CAD, FMS, kontrol
inventaris, pergudangan, dan pengiriman terintegrasi.
SUPLEMEN CHAPTER 7
KAPASITAS DAN PENGELOLAAN KENDALA
Kapasitas
Kapasitas adalah "hasil," atau jumlah unit yang dapat dipegang, diterima, disimpan, atau
diproduksi oleh fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas juga menentukan apakah
mampu memenuhi permintaan akan dipenuhi atau apakah produk akan menjadi stock
menganggur di gudang/fasilitas yang akan menambah biaya produksi yang ada. Jika fasilitas
terlalu kecil, maka produk tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan, sehingga akan kalah di
pasar.
Perencanaan kapasitas terbagi menjadi tiga bagian, yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek.
Desain dan Kapasitas Efektif
Kapasitas desain adalah keluaran teoritis maksimum dari suatu sistem dalam periode tertentu
dalam kondisi ideal. Bagi perusahaan, kapasitas adalah jumlah maksimum unit yang mampu
diproduksi perusahaan dalam waktu tertentu.
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh perusahaan mengingat
kendala operasi saat ini (bauran produknya, metode penjadwalan, pemeliharaan,dan standar
kualitas).
Ada dua ukuran kinerja sistem sangat berguna: pemenuhan dan efisiensi
Pemenuhan secara simpel adalah berapa persen yang dapat dipenuhi dari kapasitas desain.
Efisiensi adalah persentase dri kapasitas efektif yang didapat sebenarnya.
Output yang didapatkan = Kapasitas Efektif X Efisiensi
Pertimbangan Kapasitas
Ada empat pertimbangan untuk mendapatkan keputusan kapasitas :
Perkirakan permintaan secara akurat
Menyesuaikan peningkatan teknologi dan volume penjualan
Temukan ukuran operasi optimal (volume)
Membangun untuk perubahan
Mengelola Permintaan
Walaupun sudah direncanakan dengan baik, sering terjadi ketidaksesuaian antara permintaan
dengan kapasitas yang ada.
Permintaan Melebihi Kapasitas.
Ketika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan mungkin dapat mengurangi permintaan
hanya dengan menaikkan harga, menjadwalkan waktu tunggu yang lama (yang mungkin tidak bisa
dihindari), dan mematahkan semangat bisnis yang sedikit menguntungkan. Namun karena fasilitas
yang kurang memadai mengurangi pendapatan, solusi jangka panjang biasanya adalah
meningkatkan kapasitas.
Kapasitas Melebihi Permintaan, perusahaan harus merangsang permintaan melalui penurunan
harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin mengakomodasi pasar melalui perubahan
produk. Saat penurunan permintaan pelanggan digabungkan dengan proses lama dan tidak
fleksibel, pemutusan hubungan kerja dan penutupan pabrik mungkin diperlukan.
Menyesuaikan dengan Permintaan Musiman, hal ini adalah tantangan bagi kapasitas. Dalam
kasus seperti itu, manajemen mungkin merasa terbantu untuk menawarkan produk dengan
pelengkap pola permintaan yaitu, produk yang permintaannya tinggi, sementara produknya rendah
untuk yang lain.
Taktik untuk Menyesuaikan Kapasitas dengan Permintaan
1. Membuat perubahan staf (menambah atau mengurangi jumlah karyawan atau shift)
2. Menyesuaikan peralatan (membeli mesin tambahan atau menjual atau menyewa)
3. Memperbaiki proses untuk meningkatkan hasil
4. Mendesain ulang produk untuk memfasilitasi lebih banyak hasil
5. Menambahkan fleksibilitas proses untuk lebih memenuhi preferensi produk yang berubah
6. Fasilitas penutupan
Analisa Break-Even
Analisis titik impas adalah alat penting untuk menentukan kapasitas yang harus dimiliki fasilitas
mencapai profitabilitas. Tujuan dari analisis titik impas adalah untuk menemukan sebuah titik, di
saat biaya dan pendapatan yang diperoleh sama besar. Titik ini adalah titik impas. Perusahaan
harus beroperasi di atas level ini untuk mencapai profitabilitas.
Analisis titik impas membutuhkan perkiraan biaya tetap, biaya variabel, dan pendapatan.
Biaya tetap adalah biaya yang terus berlanjut meskipun tidak ada unit yang diproduksi. Contohnya
termasuk depresiasi, pajak, hutang, dan pembayaran hipotek. Biaya variabel adalah biaya yang
bervariasi dengan volume dari unit yang diproduksi.
Komponen utama dari biaya variabel adalah tenaga kerja dan bahan. Namun, biaya lain, seperti
porsi utilitas yang bervariasi menurut volume, juga merupakan biaya variabel.
Selisih antara harga jual dan biaya variabel adalah kontribusi. Hanya jika kontribusi total melebihi
total biaya tetap akan ada keuntungan.
Elemen lain dalam analisis impas adalah fungsi pendapatan, dimulai dari nol dan melanjutkan ke
atas ke kanan, meningkat dengan harga jual setiap unit.
Di mana fungsi pendapatan melintasi garis biaya total (jumlah biaya tetap dan variabel) adalah titik
impas, dengan koridor keuntungan di kanan dan koridor kerugian di kiri.
Mengurangi Risiko dengan Perubahan Tambahan Bertahap
Kapasitas merupakan factor penting dalam pencapaian BEP. Mengingat banyak faktor dari luar
yang mempengaruhi permintaan produk, seperti teknologi, competitor, SDM, dan regulasi maka
belum tentu kenaikan permintaan terjadi secara drastis. Perubahan permintaan tersebut biasanya
terjadi secara bertahap. Sedangkan penambahan kapasitas produksi perusahaan seringkali
langsung dilakukan dalam skala besar.
Untuk mengurangi risiko, penambahan kapasitas produksi tersebut sebaiknya dilakukan secara
bertahap juga, dengan point utama agar memungkinkan kapasitas produksi organisasi untuk tetap
berada di depan permintaan.