Anda di halaman 1dari 78

ANALISIS VARIANS TERHADAP BIAYA PRODUKSI

BATU BATA DI CV. TUJUH WALI DESA


MASSANGKAE KECAMATAN KAJUARA
KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE.)

Di ajukan Oleh:
A. HARNITA
NIM. 160103107

Pembimbing:
1. Abd. Muhamemin Nabir, SE., M.Ak
2. Salam, SE., MM.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (EKOS)


FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
2020

ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : A. Harnita

NIM : 160103107

Program Studi : Ekonomi Syariah (Ekos)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya


sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari tulisan/ karya
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau
pikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari skripsi ini adalah karya saya sendiri
selain kutipan yang ditunjukkan sumbernya. Segala
kekeliruan yang ada di dalamnya adalah tanggung
jawab saya.
Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya.
Bilamana dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sinjai, 06 Juli 2020


Yang membuat pernyataan,

A. Harnita
NIM. 160103107

iii
iv
KATA PENGANTAR

ِ َّ‫ِبسْ ِم هللا الرَّ حْ َم ِن الر‬


‫حي ِْم‬
ْ ‫فا‬
‫ال ْن ِب َيا ِء َو‬ ِ ‫لى اَ ْش َر‬ َ ‫ال ُم َء‬ َ ‫ال ةُ َوال َّس‬ َّ ‫ْال َح ْم ُد هلل َر بِّ ْال َع َل ِمي َْن َو ال‬
َ ‫ص‬
.‫لى اَلِ ِه َواصْ َحا ِب ِه َا ْخ َم ِعيْنُ اَمًا َبعْ ُد‬ َ ‫ْالمُرْ َسلِي َْن َسيِّدِ َنا م َُح َّم ٌد َو َء‬

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan


rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak, yang
telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan selama
penulis studi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan
semangat, dorongan, pengorbanan, kasih sayang serta do’a
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini;
2. Rektor IAI Muhammadiyah Sinjai Selaku pimpinan Institut
Agama Islam Muhammadiyah Sinjai;
3. Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Wakil Rektor III
Selaku unsur pimpinan Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai;
4. Dekan Fakultas Ekonomi Dan Hukum Islam, Selaku
pimpinan pada Tingkat Fakultas;
5. Muhammad Ikbal, S.Pd.,M.,Pd. Selaku Ketua Program
Studi Ekonomi Syariah;

v
6. Abd. Muhaemin Nabir, SE., M.Ak Selaku Pembimbing I
dan Salam, SE., MM. Selaku Pembimbing II;
7. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajar
selama studi di Institut Agama Islam Muhammadiyah
Sinjai;
8. Seluruh Pegawai dan Jajaran IAI Muhammadiyah Sinjai
yang telah membantu kelancaran Akademik;
9. Kepala dan Staff Perpustakaan Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai;
10. Teman-teman mahasiswa IAI Muhammadiyah Sinjai dan
berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu persatu, yang
telah memberikan dukungan moral sehingga penulis selesai
studi.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai
pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah
Swt., dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya. Amin.

Sinjai, 06 Juli 2020

A.HARNITA
NIM: 160103107

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................


HALAMAN JUDUL ........................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN.........................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................... v
DAFTAR ISI. .................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................... x
ABSTRAK ....................................................................... xi
ABSTRACK ..................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Rumusan MasalahTujuan Penelitian ........................ 5
C. Tujuan Masalah ........................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................ 8


1. Konsep Biaya ................................................... 8
2. Analisis Varians ............................................. 21
3. Usaha Batu Bata ............................................. 26
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .............................. 27

vii
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................. 34


B. Definisi Variabel.................................................... 35
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................. 36
D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................ 36
E. Teknik Pengumpulan Data .................................... 37
F. Instrument Penelitian ............................................. 39
G. Teknik Analisis Data ............................................. 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum CV. Tujuh Wali. ..................... 41
B. Hasil dan Pembahasan (Hipotesis) Penelitian ...... 43

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................. 50
B. Saran-saran .................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Modal yang Digunakan dalam Usaha


Batu Bata oleh CV. 41
Tujuh Wali.......................................................
Tabel 2. Bahan-bahan yang Digunakan dalam
Memproduksi Batu Bata................................... 43
Tabel 3. Harga Pokok Penjualan Standar Batu Bata
Sekali Produksi Sebanyak 3000 Biji Batu
Bata pada Periode 46
Desember 2019.................................................
Tabel 4. Harga Pokok Penjualan Aktual Batu Bata
Sekali Produksi Sebanyak 3000 Biji Batu
Bata pada Periode 47
Desember 2019.................................................
Tabel 5. Rekapitulasi Perbandingan Biaya Standar
dan Biaya Aktual
Desember
2019.................................................................. 48

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Hasil Meneliti dari CV. Tujuh Wali


Lampiran 2. Data Produksi Batu Bata Bulan Desember
Tahun 2019
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 5. Schedule Penelitian
Lampiran 6. Biodata Penulis

x
ABSTRAK

A.Harnita, Analisis Varians Terhadap Biaya Produksi


Batu Bata di CV. Tujuh Wali Desa Massangkae Kecamatan
Kajuara Kabupaten Bone. Skripsi, Sinjai: Program Studi
Ekonomi Syariah (Ekos), Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam
Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, 2018.

Obyek penelitian ini yaitu analisis varians terhadap


biaya produksi batu bata di CV. Tujuh Wali. Adapun tujuan
penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui cara yang dilakukan
oleh CV. Tujuh Wali dalam menghitung analisis biaya
produksi usaha batu bata; 2) Untuk mengetahui CV. Tujuh
Wali melakukan analisis varians dalam menghitung biaya
produksi harga pokok penjualan usaha bata bata
Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian
kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam rencana penelitian ini berupa angket,
dan dokumentasi. Dalam riset ini memiliki populasi penelitian
yaitu merupakan laporan keuangan produksi batu bata di Desa
Massangkae Kecamatan Kajuara, satu-satunya usaha batu bata
di Desa tersebut yaitu CV. Tujuh Wali. Teknik analisa data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
analisis data statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Cara yang
dilakukan oleh CV. Tujuh Wali dalam menghitung analisis
biaya produksi usaha batu bata yaitu dengan tetap
memperhitungan biaya yang digunakan dalam penggunaan
bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead. dalam
menghitung analisis biaya produksi usaha batu bata cukup
memberikan gambaran bahwa untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan usaha tetap eksis adalah dengan menyediakan
biaya produksi yang harus diperhitungan dengan biaya-biaya
yang telah ditetapkan; 2) CV. Tujuh Wali melakukan analisis

xi
varians dalam menghitung analisis biaya produksi usaha batu
bata dapat diketahui bahwa harga pokok penjualan secara
standar untuk sekali produksi adalah Rp. 4.150.000, dengan
harga jual produksi sebesar Rp. 2.550.000,- maka diperoleh
selisih sebesar Rp. 1.600.000. Sedangkan harga pokok
penjualan secara aktual untuk sekali produksi batu bata adalah
Rp 1.589,000- dengan harga sebesar Rp 2.250.000,- maka
diperoleh selisih sebesar Rp 961.000,-. Dengan demikian
varians biaya sebesar Rp. 2.600.000 dan total realisasi biaya
sebesar Rp. 390.000 dengan varians biaya sebesar Rp.
2.561.000.

xii
ABSTRACT

A.Harnita, Analysis of Variance on Production Costs


of Bricks at CV. Tujuh Wali of Massangkae Village, Kajuara
District, Bone Regency. Thesis, Sinjai: Syaria Economic Study
Program (Ekos), Faculty of Economics and Islamic Law,
Islamic Institute of Muhammadiyah Sinjai, 2018.
The object of this research is the analysis of variance on
the cost of producing bricks at CV. Tujuh Wali. The objectives
of this study are: 1) To find out how CV. Tujuh Wali in
calculating the production cost analysis of the brick business;
2) To find out how CV. Tujuh Wali conducted a variance
analysis in calculating the production costs of the cost of goods
sold for the brick business.
This type of research includes quantitative research with
survey methods. The data collection techniques used in this
research plan were questionnaires and documentation. In this
research, the research population is the financial report of brick
production in Massangkae Village, Kajuara District, the only
brick business in the village, namely CV. Tujuh Wali. The data
analysis technique used in this research is descriptive and
statistical data analysis.
The results showed that: 1) The method used by CV.
Tujuh Wali in calculating the analysis of the production cost of
a brick business are still calculating the costs used in the use of
raw materials, labor, and overhead costs. in calculating the
production cost analysis of a brick business, it is sufficient to
illustrate that to obtain maximum results and the business to
continue to exist is to provide production costs which must be
calculated with predetermined costs;2) CV. Tujuh Wali
conducted a variance analysis in calculating the production cost
analysis for a brick business. It was known that the standard
cost of goods sold was Rp. 4,150,000, with a production selling
price of Rp. 2,550,000, then the difference is Rp. 1,600,000.
xiii
While the actual cost of goods sold for one brick production is
Rp. 1,589,000 with a price of Rp. 2,250,000, so the difference
is Rp. 961,000. Thus the cost variance of Rp. 2,600,000 and the
total cost realization was Rp. 390,000 with a cost variance of
Rp. 2,561,000.

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam


memperoleh laba yang maksimal untuk kelangsungan
perusahannya. Perusahaan pada umumnya menawarkan produk
atau jasa dengan variasi bentuk dan kualitas serta harga yang
bersaing. Salah satu tujuan pokok dari perusahaan adalah
mendapatkan keuntungan yang optimal dengan pengorbanan
tertentu dan dapat berkembang serta mempertahankan
eksistensi dari perusahaan tersebut. Keuntungan itu di dapat
dari kelebihan total pendapatan dikurangi dengan total biaya.
Hal ini yang mengakibatkan pengukuran biaya produksi
menjadi sangat penting bagi perusahaan manufaktur.
Sebelum melakukan kegiatan produksi, perusahaan
biasanya membuat anggaran yang merupakan alat
pengendalaian/pengawasan (controling) yaitu melakukan
evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara
membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan

1
2

melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.1


Dalam kegiatan produksi di perlukan adanya pengorbanan
sumber ekonomi. Pengorbanan ekonomi yang diukur dalam
satuan uang yang terjadi atau kemungkinan yang akan terjadi
berkaitan dengan proses produksi disebut biaya produksi.
Menurut objek pengeluarannya, biaya produksi dalam
perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga yaitu biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Analisis varians penting dilakukan agar manajemen
dapat menilai kembali penetapan biaya standar yang berkaitan
dengan biaya yang dikeluarkan pada proses produksi
berlangsung. Proses produksi yang dilakukan perusahaan
manufaktur mulai dari mengelolah bahan baku sampai menjadi
produk jadi yang siap dijual melalui beberapa tahapan yaitu
pengadaan, produksi, penyimpanan produk selesai, dan
penjualan produk selesai. Dalam pengendalian biaya dengan
menggunakan biaya standar akan menimbulkan selisih biaya
dari biaya sesungguhnya. Selisih yang akan timbul antara lain
adalah selisih menguntungkan dan selisih biaya merugikan, dan
tidak ada selisih. Apabila terjadi perbedaan antara biaya
anggaran dengan realisasinya, maka selisih (varians) ini perlu

1
Nafarin, M. Penganggaran Perusahaan. (Jakarta: Salemba Empat,
2013), h. 16
3

dianalisis lebih lanjut, untuk menemukan penyebab terjadinya


selisih dan pihak yang bertanggung jawab atas penyimpangan
tersebut. Hal ini akan membantu perusahaan dalam
merencanakan biayanya di periode selanjutnya sehingga
efisiensi penggunaan biaya produksi dapat dicapai.
Batu bata merupakan salah satu material bangunan yang
keberadaannya merupakan hal pokok di setiap akan
didirikannya bangunan tersebut.2 Secara umum batu bata
terbuat dari tanah liat yang kemudian di bakar hingga berwarna
kemerahan. Meski saat ini banyak material-material baru
bermunculan seperti gypsum dan penggunaan secara masif
material bambu namun batu bata tidak kehilangan
penggemarnya.3
Di dalam kegiatan memproduksi batu bata ini ada
banyak faktor yang mempengaruhi proses produksinya,
diantaranya modal, tenaga kerja, penggunaan bahan, dan
berbagai input lainnya. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab
utama dari naiknya pengerajin batu bata di Desa Massangkae
Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone.

2
Nita Hidayat Inayah, Bata Ekspos; Cara Mengetahui Jenis dan
Fungsi Batu Bata. http://interior design.id/bata. Diakses jam 21.13 WIT.
Tanggal 17 Desember 2019.
3
Nita Hidayat Inayah, bata Ekspos; Cara Mengetahui Jenis...
4

Seorang usahawan dalam menjalankan produksi


usahanya perlu menyusun suatu analisis biaya. Pentingnya
membuat suatu analisis biaya pada suatu usaha karena ia
menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar
industri. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat
mencapai sekitar 70% sampai dengan 90% dari biaya total
penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi
melalui peningkatan efesiensi akan membuat harga jual yang
ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif. 4
Selanjutnya dalam penyusunan analisis biaya tersebut ada yang
disebut dengan biaya varians. Yang dimaksud dengan analisis
varians dalam adalah proses untuk mengidentifikasi adanya
penyimpangan antara biaya produksi yang dianggarkan dengan
realisasi biaya produksi yang terjadi. Analisis varians biaya
produksi terdiri dari analisis varians biaya bahan baku, analisis
varians biaya tenaga kerja langsung, dan analisis varians biaya
overhead pabrik.5
Di dalam pembuatan atau usaha batu bata bahan baku
sangat penting karena dengan ketersediaan bahan baku maka
produksi batu bata akan terjadi. Bahan baku bata yaitu tanah

4
Sondakh, Analisis Biaya. http/blogspot.com./analisis-biaya.
Diakses jam 21.24 WIT. Tanggal 17 Desember 2019
5
Daljono, Akutansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan
Pengendalian. (Semarang: BP. Undip, 2001), h.2012.
5

liat, pasir, air. Kemudian dalam proses pembuatannya


diperlukan tenaga kerja langsung, penggunaan tenaga kerja ini
disesuaikan dengan jumlah produksi yang diminta. Kemudian
dalam varians biaya overhead disesuaikan dengan biaya yang
digunakan dengan biaya yang akan diperoleh.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada
usaha batu bata CV. Tujuh Wali di Desa Massangkae bahwa
pada awalnya usaha yang mereka lakukan jumlah produksinya
masih kecil tentunya biaya varians yang mereka gunakan pun
kecil demikian pula dengan keuntungan yang diperolehnya.
Namun dari masa ke masa usaha produksi batu bata CV Tujuh
Wali mengalami peningkatan. tentunya adanya peningkatan
produksi tersebut tidak terlepas dari analisis yang dikelola oleh
pemilik usaha.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis
sangat tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam.
Adapun judul yang akan menjadi bahan penelitian ini yaitu:
“Analisis Varians Terhadap Biaya Produksi Batu Bata di CV.
Tujuh Wali Desa Massangkae Kecamatan Kajuara Kabupaten
Bone”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan atas latar belakang yang diuraikan tersebut
maka adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
6

1. Bagaimana cara yang dilakukan oleh CV. Tujuh Wali


dalam menghitung analisis biaya produksi usaha batu bata?
2. Apakah CV. Tujuh Wali melakukan analisis varians dalam
menghitung biaya produksi harga pokok penjualan usaha
bata bata?
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh CV. Tujuh


Wali dalam menghitung analisis biaya produksi usaha batu
bata.
2. Untuk mengetahui CV. Tujuh Wali melakukan analisis
varians dalam menghitung biaya produksi harga pokok
penjualan usaha bata bata.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis

Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai


gelar sarjana Ekonomi serta dapat dijadikan sebagai proses
pembelajaran dalam penerapan ilmu yang telah dipelajari di
bidang ekonomi.
7

2. Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
tambahan dan informasi dan pengetahuan bagi
pengusaha industri batu bata untuk meningkatkan
kinerja pada industri kecil batu bata di CV.Tujuh wali.
b. Memberikan sumbangan pemikiran kepada para
pengambil kebijakan dalam merumuskan langkah-
langkah dan strategi-strategi untuk pengembangan lebih
lanjut pada sektor industri kecil pengolahan batu bata
merah di Kabupaten Bone.
c. Sebagai bahan masukan bagi pengusaha yang akan
mengembangkan usaha di Desa guna menyerap tenaga
kerja yang juga berasal dari desa.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Konsep Biaya
a. Pengertian Biaya
Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas perusahaan. Biaya
didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang
dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk
mencapai tujuan tertentu.6 Menurut Bustami dan
Nurlela, biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai
tujuan tertentu.7 Sementara menurut Kuswadi, biaya
adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan barang
atau jasa dari pihak ketiga, baik yang berkaitan dengan
usaha pokok perusahaan maupun tidak. Biaya diukur
dalam unit moneter dan digunakan untuk menghitung
harga pokok produk yang diproduksi perusahaan.8

6
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, George Foster. Akuntansi
Biaya dengan Pendekatan Manajerial. (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 91
7
Bustami dan Nurlela (2006)
8
Kuswadi (2005)

8
9

Menurut Harahap, biaya sebagai penuruan gross


dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang
diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang
diterima yang berasal dari kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama perusahaan.9
Menurut Mulyadi pengertian biaya dalam arti luas
adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.10
Dijelaskan oleh Hansen dan Mowen biaya adalah kas
atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan
datang bagi organisasi.11 Menurut Supriyono, biaya
adalah harga perolehan yang dikorbankan atau
digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau
revenue yang akan dipakai sebagai pengurang

9
Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta:
Rajawali, 2007), h. 240
10
Mulyadi, Akuntansi Biaya. (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2015), h.40
11
Hansen dan Mowen, Akuntasi Manajemen. (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), h. 115
10

penghasilan.12 Dijelaskan oleh Mulyadi, manfaat biaya


adalah untuk mengetahui harga pokok produk yang
diproduksi dalam bulan tertentu, sebagai dasar
pengambilan keputusan biaya dimasa yang akan datang,
dan untuk memperjelas tugas wewenang dan tanggung
jawab tiap-tiap manajer.13
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa yang
akan datang bagi organisasi. 14
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya adalah segala pengorbanan yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu dan dapat diukur
menggunakan uang.

12
Supriyono, S.U, Akuntansi Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 2000), h.12
13
Mulyadi, Akuntansi Biaya...., h.44
14
Hansen dan Mowen, Management Accounting, (Jakarta: Salemba
Empat, 2005), h. 40
11

b. Jenis-jenis Biaya

Berdasarkan metode pembebanan biayanya,


Kuswadi mengklasifikasikan jenis-jenis biaya ke dalam
biaya langsung dan biaya tidak langsung, 15 yaitu:
1) Biaya langsung
Adalah biaya yang langsung dibebankan pada objek
atau produk, misalnya bahan baku langsung, upah
tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses
produksi, ongkos angkut dan sebagainya.
2) Biaya tidak langsung
Adalah biaya yang sulit atau tidak dapat dibebankan
secara langsung dengan unit produksi, misalnya gaji
pimpinan, gaji mandor, biaya iklan untuk lebih dari
satu macam produk, dan sebagainya. Biaya tidak
langsung disebut juga biaya overhead.
Sementara Kuswadi juga menggolongkan biaya
berdasarkan pola perilaku biaya yaitu:16

15
Kuswadi, Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Biaya. (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2005), h. 78
16
Kuswadi, Meningkatkan Laba Melalui ..., h. 78
12

1) Biaya tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak tetap
berubah dalam rentang waktu tertentu, berapapun
besarnya penjualan atau produksi perusahaan.
2) Biaya variabel
Adalah biaya yang dalam rentang waktu dan sampai
batas-batas tertentu jumlahnya berubah-ubah secara
proporsional.
3) Biaya semi variabel
Adalah biaya yang memperlihatkan baik
karakteristik biaya tetap maupun biaya variabel.
Alasan pengklasifikasian biaya ke dalam biaya semi
variabel antara lain karena adanya pengaturan
minimum yang diperlukan untuk memelihara
kesiapan operasi perusahaan, atau berdasarkan objek
pengeluaran dikelompokkan ke biaya tetap dan
variabel secara bersama-sama.17
Biaya juga dapat digolongkan berdasarkan fungsi
pokok dalam perusahaan Mulyadi menjelaskan
penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam
perusahaan menjadi tiga kategori, antara lain:

17
Ibid.
13

1) Biaya produksi
Adalah biaya yang digunakan untuk mengolah
bahan baku menjadi produk setengah jadi atau
produk jadi. Biaya ini dapat dikaitkan langsung
dengan produk yang diproduksi perusahaan. Biaya
produksi tersebut atas biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead.
2) Biaya pemasaran
Adalah biaya yang dikaitkan dengan kegiatan
pemasaran produk yang diproduksi perusahaan
kepada konsumen. Biaya pemasaran antara lain
terdiri atas biaya iklan, biaya promosi, biaya gaji
bagian pemasaran, biaya.18
3) Biaya administrasi dan umum
Adalah biaya yang digunakan untuk
mengkoordinasikan kegiatan produksi dan
pemasaran produk perusahaan. Contoh biaya
administrasi dan umum antara lain biaya gaji bagian
akuntansi dan biaya foto copy.
c. Biaya Produksi
1) Pengertian Biaya Produksi

18
Kuswadi, Meningkatkan Laba Melalui ..., h. 78
14

Menurut Ahmad biaya produksi adalah biaya


yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang.
Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan
dengan pembuatan barang dan menyediakan jasa.
Biaya produksi dapat diklasifikasin lebih lanjut
sebagai biaya bahan langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Sedangkan biaya
non produksi adalah biaya yang berkaitan selain
fungsi produksi yaitu pengembangan, distribusi,
layanan pelanggan dan administrasi umum. 19
Menurut Husain dan Pricilia, biaya produksi
merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual.20
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rahmayanti bahwa biaya produksi terdiri dari biaya
total jangka pendek dan biaya rata-rata jangka
panjang. Biaya produksi terdiri dari biaya total
jangka pendek, biaya ini mencakup biaya eksplisit
maupun biaya implisit. Biaya eksplisit merupakan
pengeluaran aktual yang dikeluarkan perusahaan

19
Ahmad, 2007.
20
Husain dan Pricilia, 2014
15

untuk membeli dan menyewa input yang diperlukan.


Biaya implisit merupakan nilai input yang dimiliki
dan digunakan oleh perusahaan dalam proses
peroduksinya. Dalam jangka pendek, satu atau lebih
(tetapi tidak sama) faktor produksi jumlahnya
adalah tetap. Biaya tetap total (TFC) mencerminkan
seluruh kewajiban atau biaya yang ditanggung oleh
perusahaan per unit waktu atas semua input tetap.
Biaya variabel total (TVC) adalah seluruh biaya
yang ditanggung oleh perusahaan per unit waktu
atas semua input variabel yang digunakan. Biaya
total (TC) adalah TFC di tambah TVC. Sedangkan
biaya rata-rata jangka panjang, sebagai periode
waktu yang cukup panjang sehingga memungkinkan
perusahaan untuk mengubah jumlah semua input
yang digunakan. Jadi, didalam jangka panjang tidak
ada faktor produksi tetap dan tidak ada biaya tetap,
dan perusahaan dapat mengembangkan skala
operasinya pada berbagai tingkatan. Kurva biaya
rata-rata jangka panjang (LAC) menunjukkan biaya
produksi per unit minimum untuk setiap tingkat
output pada setiap skala operasi yang diinginkan. 21
21
Rahmayanti, Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi
16

Dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah


biaya-biaya yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang mulai dari bahan baku sampai produk
jadi siap jual atau yang berkaitan dengan
menyediakan jasa.
Tujuan dan manfaat penentuan biaya produksi
sangat besar. Dianataranya digunakan untuk
menentukan harga jual produk, sebagai
pertimbangan keputusan produksi, memantau
realisasi biaya produksi, menghitung laba atau rugi
bruto produksi, menentukan harga pokok
persediaan.
2) Unsur-unsur Biaya Produksi.
Menurut Hansen dan Mowen, biaya produksi
adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan
barang dan jasa. Biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik. unsur- unsur biaya produksi
terdiri dari 22:
a) Bahan langsung adalah bahan yang dapat
ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang

Batu Merah di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Skrispsi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017, tidak dipulikasikan.
22
Hansen dan Mowen, Management Accounting..., h. 117
17

diproduksi. Karena banyaknya kuantitas yang


digunakan dalam setiap produk dapat diamati
secara nyata, biaya ini dapat langsung
dibebankan ke produk tersebut.
b) Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang
diproduksi. Karyawan yang mengubah bahan
baku menjadi produk atau menyediakan jasa
diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung.
c) Overhead
Overhead adalah semua biaya produksi selain
dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung
dikelompokkan dalam satu kategroi yang
disebut ongkos overhead. Pada perusahaan
manufaktir overhead disebut sebagai beban
pabrik. Beberapa contoh yang termasuk dalam
kategori biaya overhead pabrik adalah
penyusutan peralatan dan bangunan,
perlengkapan, pengawasan, pemeliharaan,
listrik, dan tenaga kerja tidak langsung.
18

a. Biaya Standar
1) Pengertian biaya standar
Mulyadi, berpendapat bahwa biaya standar
adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang
merupakan jumlah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu-satuan produk atau
untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi
kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain
tertentu.
Menurut Hansen dan Mowen, biaya standar
adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang atau jasa. Biaya standar
digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan
pengendalian, serta untuk memfasilitasi perhitungan
biaya produk. Menurut Carter dalam Agnes Pascalia
Toar, Jullie, J. Sondakh, Meily Y.B. Kalalo,
menyatakan bahwa biaya standar adalah biaya yang
telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi
satu unit atau sejumlah produk selama suatu periode
tertentu. Menurut Usry dalam Arinna Pricilla dan
Husain, biaya standar adalah biaya yang
19

direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi


operasi sekarang atau yang diantisipasi.23
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan
dimuka sebagai tolak ukur biaya yang harus
dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau
jasa. Biaya standar dapat digunakan untuk
pengendalian biaya, menyajikan analisis
penyimpanan biaya, sebagai pedoman manajemen
untuk melaksanakan kegiatan, serta untuk
memfasilitasi perhitungan biaya produk untuk
memperbaiki perencanaan dan pengendalian.
2) Jenis-jenis Standar
Standar dapat digolongkan atas dasar tingkat
keketatan dan kelonggaran Mulyadi sebagai
berikut:24
a) Standar Teoritis
Strandar teoritis disebut pula standar ideal, yaitu
ideal dalam pelaksanaannnya sulit untuk dicapai.
Asumsi yang mendasari standar teoritis adalah
bahwaq standar merupakan tingkat yang paling
efisien yang dapat dicapai oleh para pelaksana.

23
Hansen dan Mowen, Akuntasi Manajemen..., h. 118
24
Mulyadi, Akuntansi Biaya..., h.46
20

b) Rata-rata Biaya Waktu Yang Lalu


Biaya standar yang ditentukan dengan
menghitung rata –rata biaya masa lampau ,
merupakan srtandar yang bersifat longgar.
Rata-rata biaya yang lalu dapat mengandung
biaya-biaya yang tidak efisien, yang
sehgarusnya tidak boleh dimasukkan sebagai
unsur biaya standar. Jenis standar ini kadang-
kadang bergu8na pada saat permulaan
perusahaan menereapkana biaya standar, dan
terhadap jenis biaya standar ini secara
berangsur-angsur kemudian dignati dengan
biaya yang benar-benar menunjukkan efisiensi.
c) Standar Normal
Standar normal didasarkan atas taksiran
biaya dimasa yang akan datang dfibawah
asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang
normal. Standar normal berguna bagi
manajemen dalam perencanaan kegiatan jangka
panjang dalam pengambilan keputusan yang
bersifat jangka panjang.
21

d) Pelaksanaan Terbaik Yang dapat Dicapai


Standar ini didarsarkan pada tingkat
pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan
memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan
yang tidak dapat dihindari terjadinya.
2. Analisis Varians

Menurut Halim dalam Wulandari dan Atmoko, analisis


varians biaya produksi adalah proses mengalisa selisih
biaya yang timbul karena perbedaaan biaya produksi yang
sesungguhnya terjadi dibandingkan dengan biaya produksi
standar, dan menentukan penyebab selisih biaya produksi
tersebut.
Menurut Mulyadi penyimpangan biaya sesungguhnya
dengan biaya standar disebut dengan selisih (varians).
Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis
dan diselidiki penyebab terjadinya selisih, untuk kemudian
dicari jalan keluar untuk mengatasi terjadinya selisih yang
merugikan.
Analisis biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung berbeda dengan analisis selisih biaya overhead
pabrik. Dalam analisis selisih bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung hanya dikenal dua macam kapasitas yaitu
22

kapasitas sesungguhnya dan kapasitas standar, sedangkan


dalam analsis biaya overhead pabrik dikenal tiga macam
kapasitas yaitu kapasitas sesungguhnya, kapasitas standar,
dan kapasitas normal.
Analisis varians biaya produksi terdiri dari analisis
varians biaya bahan baku, analisi varians biaya tenaga kerja
langsung, dan analisi varians biaya overhead pabrik.25
a. Analisis varians biaya bahan baku
Penghitungan selisih biaya bahan baku dapat di
lakukan dengan model satu selisih, model dua selisih
atau model tiga selisih. Model satu selisih dengan cara
membandingkan biaya standart dengan biaya yang
sesungguhnya. Model dua selisih membedakan selisih
biaya menjadi selisih harga dan selisih kuantitas. Model
tiga selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih
harga, selisih kuantitas dan selisih gabungan. Dalam
penelitian ini model yang digunakan adalah model dua
selisih.26

25
Amin Widjaja Tunggal, Activity Based Costing: Untuk
Manufacturing dan Pemasaran. (Jakarta:Harvarindo, 1995), h.201.
26
Daljono, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001),
h.2012
23

1) Selisih harga bahan baku


Untuk menghitung selisih harga bahan baku
dilakukan perbandingan antara harga bahan baku
sesungguhnya dengan harga bahan baku menurut
standart. Jumlah selisih harga bahan baku dihitung
dengan cara mengalikan selisih harga bahan baku
persatuan dengan kuantitas sesungguhnya yang
dibeli.
2) Selisih kuantitas bahan baku
Selisih kuantitas bahan bahan baku adalah
seslisih kuantitas yang timbul karena telah dipakai
kuantitas bahan baku yang lebih besar atau lebih
kecil disbanding dengan kuantitas standar dalam
pengolahan produk. Selisih kuantitas bahan baku
dapat dihitung sebesar kuantias bahan baku
dikalikan dengan harga standar bahan baku per
buah.
b. Analisis Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung
Penghitungan selisih biaya tenaga kerja langsung
dapat dilakukan dengan model satu selisih, model dua
selisih dan model tiga selisih. Model satu selisih
menghitung selisih biaya tenaga kerja langsung dengan
cara membandingkan biaya standar dan biaya
24

sesungguhnya. Model dua selisih membedakan selisih


biaya menjadi selisih tarif upah langsung dan selisih
efisiensi upah langsung. Model tiga selisih
membedakan selisih biaya menjadi selisih tarif upah
langsung, selisih efisiensi upah langsung dan selisih
gabungan. Dalam penelitian ini, model yang digunakan
adalah model dua selisih.
1) Selisih tarif upah langsung
Selisih tarif upah langsung timbul karena
perusahaan telah membayar upah langsung dengan
tarif lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan
dengan tarif upah langsung standar. Selisih tarif
upah langsung dapat dihitung sebesar selisih tarif
upah langsung per jam dikalikan jam kerja
sesungguhnya.
2) Selisih efisiensi upah langsung
Selisih efisiensi upah langsung dihitung dari selisih
jam kerja langsung sesungguhnya dengan jam kerja
standar dikalikan tarif upah langsung standar.
c. Analisis Varians Biaya Overhead Pabrik
Selisih biaya overhead pabrik timbul karena
perbedaan antara biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya dengan yang seharusnya terjadi dalam
25

mengolah produk. Analisis selisih biaya overhead


pabrik dapat dilakukan dengan model satu selisih,
model dua selisih, model tiga selisih dan model empat
selisih. Model satu selisih menghitung selisih biaya
overhead pabrik secara total yaitu dengan
membandingkan biaya overhead pabrik standar dan
biaya overhead pabrik sesungguhnya. Model dua selisih
membedakan selisih biaya menjadi selisih terkendalikan
dan selisih volume. Model tiga selisih membedakan
selisih biaya menjadi selisih anggaran, selisih kapasitas
dan selisih efisiensi. Model empat selisih membedakan
selisih biaya menjadi selisih anggaran, selisih kapasitas,
selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah
model dua selisih.
1) Selisih terkendalikan
Selisih terkendalikan adalah selisih yang
diakibatkan oleh perbedaan antara biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya terjadi. dengan biaya
overhead pabrik yang dianggarkan pada jam atau
kapasitas standar.
26

2) Selisih volume
Selisih volume adalah selisih antara kapasitas
normal dengan kapasitas standar.27
3. Usaha Batu Bata

Batu Bata adalah bahan bangunan yang telah lama


dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan atau
perkotaan yang berfungsi untuk bahankonstruksi. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang
dibangun masyarakat untuk memproduksi batu bata.
Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi
teknik sipil seperti dinding pada bangunan gedung,
bendungan, saluran dan pondasi.28
Batu bata merah adalah salah satu unsur bangunan
dalam pembuatan konstruksi bangunan yang terbuat dari
tanah liat ditambah air dengan atau tanpa bahan campuran
lain melalui beberapa tahap pengerjaan, seperti menggali,
mengolah, mencetak, mengeringkan, membakar pada
temperatur tinggi hingga matang dan berubah warna, serta
akan mengeras seperti batu setelah didinginkan hingga
tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.
27
Daljono, Psikologi Pendidikan..., h.2012
28
Akbar, A.R. 2014. Studi Kekuatan Pasangan Batu Bata Pasca
Pembakaran Menggunakan Campuran Bahan Additive Abu Sekam Padi dan
Abu Ampas Tebu. Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.
27

Bahan beberapa macam meliputi: tanah lempung, tanah


lamau, pasir, dan air.29
Adapun syarat-syarat batu bata dalam SNI 15-2094-
2000 meliputi beberapa aspek seperti :30
a. Pandangan Luar
Batu bata merah harus mempunyai rusuk-rusuk
yang tajam dan siku, bidang sisi harus datar, tidak
menunjukkan retak-retak dan perubahan bentuk yang
berlebihan, tidak mudah hancur atau patah, warna
seragam, dan berbunyi nyaring bila dipukul.
b. Ukuran
Standar Bata Merah di Indonesia oleh Y.D.N.I
(Yayasan Dana Normalisasi Indonesia) nomor 15-2094-
2000 menetapkan suatu ukuran standar untuk bata
merah sebagai berikut :
(1) Panjang 240 mm, lebar 115 mm dan tebal 52 mm
(2) Panjang 230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Kegunaan penelitian relevan di dalam penelitian ini
diantaranya untuk mencari persamaan dan perbedaan antara

29
Elianora, Teknologi Biologi Variasi Tanah ISSN: Variasi Tanah
Lempung. Jurnal: Teknolobiologi, 2010. Tidak dipublikasikan.
30
Bowles, J. 1984. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah
(Mekanika Tanah). (Jakarta: Erlangga, 1984), h.22.
28

penelitian orang lain dengan penelitian penulis. Selain itu juga


digunakan untuk membandingkan penelitian yang sudah ada
dengan penelitian yang akan diteliti oleh penulis. Berikut
penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti
oleh penulis.
1. Benny Prayudi, Judul tesis Analisis Penyerapan Tenaga
kerja pada Industri Batu Bata di Kecamatan Seputih
Mataram Kabupaten Lampung Tengah”, 2018.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi liner
berganda untuk menghitung dan menganalisa seberapa
besar pengaruh upah pekerja, harga modal dan jumlah
output terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri batu
bata di Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung
Tengah.
Adapun hasil penelitian ini mengungkap bahwa: a)
Variabel tingkat upah berpengaruh negatif dan signifikan
secara statistik, terhadap penyerapan tenaga kerja pada
industri batu bata di Desa Sumber Agung Mataram
Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah.;
b) Variabel harga modal berpangaruh positif dan signifikan
secara statistik terhadap penyerapan tenaga kerja pada
industri batu bata di Desa Sumber Agung Mataram
Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah;
29

c) Variabel jumlah output berpengaruh positif dan


signifikan secara statistik terhadap penyerapan tenaga kerja
pada industri batu bata di Desa Sumber Agung Mataram
Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung
31
Tengah.
Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian
tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu: a)
persamaan; objek peneltiian ini adalah usaha batu bata dan
metode yang digunakan menggunakan jenis penelitian
kuantitatif, b) perbedaan yaitu bahwa penelitian ini
mengambil satu variabel dari analisis biaya varians yaitu
tenaga kerja.
2. Candra Tri Jatmiko. Judul skripsi Analisis Pengaruh
Output, Upah Tenaga Kerja, dan Harga Bahan bakar
Terhadap Biaya Total pada Cluster Industri Batu Bata
Merah di Desa Tambakboyo kecamatan Mantingan
Kabupaten Ngawi, 2017.
Adapun hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa:
1) Hasil perhitungan uji normalitas data dengan model
Jurque Bera berdistribusi normal; (2) Hasil uji asumsi

31
Benny Prayudi, Analisis Penyerapan Tenaga kerja pada Industri
Batu Bata di Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah,
Skripsi. (Bandar lampung: fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung, 2018), h. vii
30

klasik menunjukan bahwa tidak terdapat masalah


multikolonieritas, heteroskedatisitas dan autokorelasi; (4)
Hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel output dan upah
tenaga kerja berpengaruh dan signifikan, sedangkan harga
bahan bakar tidak berpengaruh signifikan; (5) Hasil uji F
menunjukan model yang dipakai eksis; (6) R2 memperoleh
nilai 96,89% yang berarti artinya ke tiga variabel yaitu
output, upah tenaga kerja, dan harga bahan bakar yang
dihipotesiskan dapat menjelaskan variasi dari biaya total
produksi batu bata merah adalah sebesar 96,89%,
sedangkan sisanya sebesar 3,11% dijelaskan oleh variabel
bebas lain yang tidak dihipotesiskan atau tidak dimasukkan
kedalam model.32
Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian
tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu: a)
persamaan; objek peneltiian ini adalah usaha batu bata dan
metode yang digunakan menggunakan jenis penelitian
kuantitatif, b) perbedaan yaitu bahwa penelitian ini
mengambil dua variabel dari analisis biaya varians yaitu

32
Candra Tri Jatmiko, Analisis Pengaruh Output, Upah Tenaga
Kerja, dan Harga Bahan bakar Terhadap Biaya Total pada Cluster Industri
Batu Bata Merah di Desa Tambakboyo kecamatan Mantingan Kabupaten
Ngawi. Skripsi (Program Studi Ekonomi pembangunan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017), h,viii
31

tenaga kerja, dan bahan bakar atau bahan baku dari biaya
varians.
3. Arinna Pricilia Husain, judul Jurnal skripsi Analisis Varians
Biaya Produksi Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat
Efisiensi Biaya Produksi pada UD. Berkat Anugrah, 2014.
Realisasi bisnis atau perdagangan seringkali terjadi
varians atau selisih biaya yaitu anggran biaya produkisi
yang telah ditetapkan dengan anggaran realisasi. Analisis
varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat
data untuk mendapatkan pendalaman penyebab terjadinya
suatu penyimpangan/ varians. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui efisiensi biaya produksi dan dapat
membandingkan varians anggaran pokok produksi dengan
anggaran realisasi pada UD. Berkat Anugrah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi efisiensi
biaya produksi yang mengakibatkan HPP mengalami
penurunan dari HPP yang di standarisasi, hal ini secara
langsung dapat mempengaruhi meningkatnya laba UD
Berkat Anugrah dan penelitian ini menunjukkan bahwa
telah terjadi efisiensi dalam biaya produksi untuk bahan
penolong dan biaya overhead pabrik variabel. Hasil
penelitian ini diharapkan UD. Berkat Anugrah untuk lebih
32

memperhatikan harga bahan baku dan biaya overhead


pabrik agar tidak terdapat varians atau selisih biaya yang
tidak baik sehingga bisa mempermudah perusahaan dalam
melakukan analisis pada periode yang akan datang. 33
Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian
tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu: a)
persamaan yaitu membahas tentang Analisis Varians Biaya
Produksi, b) perbedaan yaitu jenis usaha dan metode
penelitian yang digunakan yaitu kualitatif.
4. Wahyu Puspita (2011), dalam penelitiannya menganalisis
selisih biaya untuk pengendalian biaya produksi pada PT.
Varia Usaha Beton Waru Sidoarjo. Tujuan dari penelitian
ini adalah di perusahaan tersebut mempunyai selisih biaya
produksi yang akan dilakukan perbandingan antara biaya
produksi standar dengan biaya produksi aktual. Dari
perbandingan tersebut bisa dilihat apakah terjadi perbedaan
atau selisih antara keduanya. Jika terjadi perbedaan maka
dapat dilakukan analisis selisih biaya produksi yang
meliputi selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga
kerja, dan selisih biaya overhead pabrik. Untuk

33
Arinna Pricilia Husain, Analisis Varians Biaya Produksi Sebagai
Alat Untuk Mengukur Tingkat Efisiensi Biaya Produksi pada UD. Berkat
Anugrah. Jurnal: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi
Universitass Sam Ratulangi Manado. Vol. ISSN 2303-1174, 2014.
33

mendapatkan laba yang maksimal maka perusahaan harus


meminimalkan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi dengan menekan biaya seefisien mungkin. Dalam
perusahaan perlunya untuk menganalisis biaya agar tidak
terjadi penyimpangan antara biaya standar dengan biaya
aktual yang cukup signifikan ini akan membawa pengaruh
buruk pada pertumbuhan ekonomi perusahaan nantinya
akan melakukan proses produksi diperiode selanjutnya.
Hasil penelitian ini adalah dengan membandingkan
selisih biaya standar dan biaya yang sesungguhnya dapat
meningkatkan efisiensi dan dapat meminimalkan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik
secara bagus dalam pengendalian biaya produksi pada
departemen produksi. Sehingga perusahaan dapat
memaksimalkan laba.34
Persamaan: Peneliti sama menganalisis varians antara
biaya standar dan biaya aktual. Peneliti sama-sama
menggunakan teknik analisis sata kualitatif.
Perbedaan:Peneliti sekarang berbeda objek dan analisis
digunakan untuk melihat penekanan biaya.

34
Wahyu Puspita, Analisis Selisih Biaya untuk Pengendalian Biaya
Produksi pada PT. Varia Usaha Beton Waru Sidoarjo. Jurnal: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitass Sam Ratulangi
Manado. Vol. ISSN 2303-1174, 2011.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut
Sugiyono, penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu. Filsafat positivisme memandang realitas/
gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap,
konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala ber/sifat
sebab akibat.35
2. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan pendekatan penelitian
survey. Penelitian survei, merupakan penelitian yang tidak
memberikan perlakuan apapun kepada responden, hanya
mengumpulkan data menggunakan instrumen yang telah
dibakukan, seperti angket, tes dan lain sebagainya.36

35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D
(Bandung: Alfabeta, 2006), h. 8.
36
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial
(Kuantitatif dan Kualitatif). (Jakarta: GP Press, 2008), h.18

34
35

Di dalam penelitian survey lebih berarti sebagai suatu


cara melakukan pengamatan di mana indikator mengenai
variabel adalah jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang
diberikan kepada responden baik secara lisan maupun
tertulis. Survey biasanya dilakukan satu kali. Peneliti tidak
berusaha untuk mengatur atau menguasai situasi. Jadi
perubahan dalam variabel adalah hasil dari peristiwa yang
terjadi dengan sendirinya.
B. Definisi Variabel
Definisi variabel adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati untuk
mempermudah peneliti melakukan observasi secara cermat
terhadap suatu objek penelitian. Secara tidak langsung definisi
operasional akan menunjukan alat ukur yang tepat untuk
mengambil data yang sesuai dengan variabel yang akan diukur.
Sehingga pada definisi variabel dapat ditentukan parameter
yang dijadikan ukuran dalam penelitian.
1. Analisis varians
Analisis varians adalah analisis yang diperuntukkan
bagi kemajuan usaha yang sedang dijalankan dengan
melihat faktor-faktor biaya yang digunakan seperti modal,
penjualan, dan harga.37

37
Mulyadi, Akuntansi Biaya..., h.46
36

2. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan oleh
pemilik usaha seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku,
.dan biaya overhead38
Jadi di dasarkan atas definisi dari tiap-tiap variabel tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa analisis varians biaya produksi
usaha batu bata dapat diartikan bahwa segala bentuk pengunaan
uang dalam usaha batu bata diukur dengan ditentukan
penggolongannya untuk bisa memperoleh keuntungan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat penelitian ini yaitu pada usaha batu bata di
Desa Massangkae Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone yang
dikelola oleh CV. Tujuh Wali yang merupakan satu-satunya
usaha yang mengelola produksi batu bata di Desa Massangkae.
Kemudian waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei
sampai dengan bulan Juni 2020.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dan sampel merupakan bagian terpenting yang
terdapat dalam suatu penelitian. Sebab populasi dan sampel
berhubungan langsung dengan penelitian itu sendiri.

38
Mulyadi, Akuntansi Biaya..., h.46
37

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian.39 Di


dalam penelitian ini populasi penelitian yaitu merupakan
laporan keuangan produksi batu bata di Desa Massangkae
Kecamatan Kajuara, satu-satunya usaha batu bata di Desa
tersebut yaitu CV. Tujuh Wali.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti.40 Jadi, yang dimaksud dengan sampel di sini adalah
pengambilan sebagian dari jumlah populasi yang akan
dijadikan sebagai perwakilan. Sampel dalam penelitian ini
merupakan sampel populasi maka laporan hasil keuangan
produksi di CV. Tujuh Wali akan dihimpun semua dari
laporan keuangan, dan neraca model laba per bulan sejak
bulan Januari sampai dengan Desember 2019.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Adapun tujuan dari wawancara yang dilakukan
adalah untuk mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang

39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 108.
40
Ibid., h. 109.
38

permasalahan dan ungkapan penyelesaian masalah yang


diangkat dalam penelitian ini.
Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk
mencari tahu segala hal yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas. Wawancara dilakukan
terhadap dua orang informan dengan teknik snowball
dimana informan A memberikan rekomendasi agar
informan B menjadi informan dan seterusnya. Snowball
sampling merupakan teknik penentukan sampel yang mula-
mula jumlahnya kecil kemudian membesar 41.
Dalam penelitian kualitatif pada umumnya
wawancara tidak dilakukan secara terstruktur ketat.
Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang mengarah
pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara
tidak secara formal terstruktur. Wawancara mendalam dapat
dilakukan pada waktu dan kondisi konteks yang dianggap
paling tepat guna mendapat data yang rinci, jujur dan
mendalam.42

41
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Rosidha
Karya, 2015), h.194.
42
Ibid, h. 35
39

2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dalam
melakukan metode dokumentasi, penulis akan mencari data
yang berkaitan dengan penelitian ini yang diperoleh dengan
cara mengumpulkan data-data yang tertulis seperti buku,
majalah, artikel, karya ilmiah, surat kabar dan internet.
F. Instrumen Penelitian
1. Lembar Wawancara, yang berisikan tentang pertanyaan
yang terstruktur dan pertanyaan-pertanyaan tersebut
mewakili dari sub indikator dalam setiap variabel
2. Lembar Dokumentasi, Lembar dokumentasi ini berisikan
tentang bukti dari kegiatan penelitian yang dilakukan
seperti laporan keuangan.
3. Alat perekam dan kamera, penggunaan alat perekam dan
kamera ini bertujuan untuk merekam dan menyimpan
dokumentasi-dokumentasi dari penelitian ini.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting
dalam metode ilmiah, karena dengan analisa data tersebut dapat
diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan
masalah penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis Kuantitatif
40

1. Deskriptif, teknik ini adalah analisis yang bersifat


eksploratif bertujuan menggambarkan keadaan/ suatu
fenomena tertentu.
2. Analisis data statistik, Analisis varians adalah suatu proses
untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan antara biaya
produksi yang dianggarkan dengan realisasi biaya produksi
yang terjadi. Perhitungan atas varians-varians ini adalah
sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Baku = (Harga standar – Harga aktual);
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung = (Harga standar – Harga
aktual);
c. Biaya Overhead pabrik = (Harga standar – Harga aktual)
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum CV. Tujuh Wali


CV. Tujuh Wali yang didirikan oleh pemiliknya pada tahun
1984. Alamat CV. Tujuh Wali yaitu Desa Massangkae
Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone, nama pemilik usaha ini
yaitu H.S.Dg. Tawang. 43 Jadi jika di hitung dari tahun
pendiriannya maka sudah hampir kurang lebih 36 tahun.44
Adapun modal yang digunakan oleh pemilik usaha ada
yang berbentuk modal tetap dan modal bergerak. Untuk lebih
jelasnya tentang modal yang digunakan oleh pemilik CV.
Tujuh Wali dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Jenis Modal yang Digunakan dalam Usaha Batu Bata
oleh CV. Tujuh Wali45
No Jenis Modal Keterangan
1 Modal tetap Sertifikat tanah, modal usaha
2 Modal bergerak Tanah sebagai tempat produksi
batu bata yang berukuran ± 2 ha,
Mobil truck, motor
Sumber data: Hasil penelitian Mei-Juni 2020

43
H.S. Dg. Tawang. Hasil Observasi dan Wawancara. Tanggal 20
Juni 2020.
44
Ibid
45
Ibid

41
42

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa di dalam usaha


yang dilakukan oleh CV. Tujuh Wali yaitu produksi batu bata
menggunakan modal yang dijadikan sebagai motor penggerak
dalam mengembangkan usahanya yaitu produksi batu bata.
Adapun modal yang digunakan adalah modal tetap seperti
sertifikat tanah, dan modal usaha sedangkan modal bergerak
seperti: tanah, mobil truck dan motor yang menurut keterangan
pemilik merupakan milik pribadi tanpa dijadikan sebagi
anggunan pada bank ataupun pihak lainnya. Untuk modal
pinjaman pemilik CV. Tujuh Wali mengakui tidak memiliki
utang termasuk utang bank.46 Modal usaha awal yang dimiliki
oleh pemilik usaha selain berupa tempat atau lahan juga berupa
modal usaha sekitar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah).47
Selanjutnya untuk memproduksi batu bata pemilik CV.
Tujuh Wali menggunakan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja
yang saat ini yaitu sekitar 30 (tiga puluh) orang. Upah yang
diberikan per orang tergantung dari banyaknya yang bisa dibuat
oleh tenaga tersebut, setiap biji batu bata yang dibuat oleh
tenaga kerja diberi harga kerja Rp. 150 rupiah.
Kemudian di dalam produksi batu bata CV. Tujuh Wali
menggunakan bahan baku seperti pasir, dan tanah dan beberapa

46
Ibid
47
Ibid
43

alat bantu lainnya seperti plastik, cetakan batu bata, dan kayu.
Untuk lebih jelasnya tentang bahan-bahan yang digunakan oleh
CV. Tujuh Wali dalam memproduksi batu bata dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Bahan-bahan yang Digunakan dalam Memproduksi
Batu Bata48
No Keterangan Jenis bahan
1 Bahan Baku Pasir, tanah
2 Alat bantu Cetakan bata, kayu untuk pembakaran,
plastik digunakan untuk menutupi hasil
pembuatan batu bata.
Sumber data: Hasil penelitian Mei-Juni 2020
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Data
Pada CV. Tujuh Wali metode penentuan biaya
standar dilakukan dengan menetapkan standar produksinya
dalam kapasitas normal perusahaan, artinya mencerminkan
tingkat aktivitas dan efisiensi normal yang dapat dicapai
dimasa mendatang. Biaya standar yang ditetapkan ini
berdasarkan biaya-biaya di periode masa lalu yang
disesuaikan dengan keadaan perusahaan dimasa datang.

48
Ibid
44

a. Biaya bahan Baku Standar


1) Harga Bahan Baku Standar
Harga bahan baku standar sudah ditetapkan
berdasarkan tingkat harga rata-rata dari daftar yang ada
di pasaran. Standar bahan baku ini ditentukan
berdasarkan kontrak pembelian yang telah disetujui
untuk jangka waktu tertentu.
2) Kuantitas Bahan Baku Standar
Kuantitas bahan baku standar ditetapkan oleh
pemilik usaha. Penetapan standar kuantitas bahan baku
ini ditetapkan dengan melakukan penyelidikan analisis
catatan masa lalu, dimana dalam penerimaan
pengiriman bahan baku batu bata untuk satu kali
pengangkutan dengan kendaraan truck yang dimiliki
atau sistem sewa yang diinginkan oleh
pembeli/konsumen.
3) Biaya Tenaga Kerja Standar
CV. Tujuh Wali memiliki kurang lebih sembilan
orang pekerja di bagian produksi. Dalam pembuatan
batu bata dibutuhkan pekerja sebanyak lima orang
sampai sembilan orang sesuai dengan pesanan produk.
Standar tarif yang diberikan pada bagian produksi
didasarkan pada data tarif tahun lalu dan di
45

pertimbangkan tarif minimum sesuai dengan


perhitungan biaya yang digunakan oleh pemilik usaha
CV. Tujuh Wali.
4) Biaya Overhead Pabrik Standar
Standar biaya overhead pabrik terdiri dari standar
biaya overhead pabrik tetap dan standar biaya overhead
pabrik variabel. Biaya tetap perusahaan diambil dari
jumlah biaya yang totalnya tetap dan tidak dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas produksi.
b. Biaya Aktual
Perbandingan dikemukakan biaya aktual yang
terjadi untuk produksi batu bata, meliputi biaya aktual
bahan baku, biaya aktual tenaga kerja dan biaya aktual
overhead pabrik sebagai berikut:
1) Biaya Aktual bahan Baku
a) Harga Aktual Bahan Baku
b) Kuantitas Aktual Bahan Baku
2) Biaya Aktual Tenaga Kerja
3) Biaya Aktual Overhead Pabrik
46

Tabel 3. Harga Pokok Penjualan Standar Batu Bata


Sekali Produksi Sebanyak 3000 Biji Batu
Bata pada Periode Desember 2019

Keterangan Pemakaian Biaya


Standar Standar
t (Rp)
Bahan Baku:
Pasir 1 kali 1.100.000
Tenaga kerja 1 kali 450.000
Biaya overhead pabrik 1 kali 2.600.000
Harga Pokok Penjualan 1 kali 4.150.000
Harga Jual 1 kali 1 kali 2.550.000
Produksi
Selisih 1 kali 1.600.000
Sumber: CV. Tujuh Wali
Tabel 3 menunjukkan bahwa total biaya standar
untuk sekali produksi batu bata adalah Rp. 4.150.000,
dengan harga jual produksi sebesar Rp. 2.550.000,- maka
diperoleh selisih sebesar Rp. 1.600.000. Berdasarkan
angka tersebut menunjukkan harga pokok penjualan
standar lebih besar daripada harga penjualan sehingga
CV. Tujuh Wali memperoleh kerugian.
47

Tabel 4. Harga Pokok Penjualan Aktual Batu Bata


Sekali Produksi Sebanyak 3000 Biji Batu
Bata pada Periode Desember 2019
Keterangan Pemakaian Biaya
Aktual Aktual
(Rp)
Bahan Baku:
Pasir 1 kali 1.100.000
Tenaga kerja 1 kali 450.000
Biaya overhead 1 kali 39.000
pabrik
Harga Pokok 1 kali 1.589.000
Penjualan
Harga Jual 1 kali 1 kali 2.550.000
Produksi
Selisih 1 kali 961.000
Sumber: CV. Tujuh Wali
Tabel 4 menunjukkan bahwa harga pokok
penjualan secara aktual untuk sekali produksi batu bata
adalah Rp 1.589,000- dengan harga sebesar Rp
2.250.000,- maka diperoleh selisih sebesar Rp 961.000,-
Berdasarkan angka tersebut menunjukkan bahwa harga
pokok penjualan aktual lebih kecil daripada harga
penjualan sehingga CV. Tujuh Wali mendapatkan laba.
48

Tabel 5. Rekapitulasi Perbandingan Biaya Standar


dan Biaya Aktual Desember 2019

Tabel 5 menunjukkan bahwa total anggaran


biaya sebesar Rp. 2.600.000 dan total
realisasi biaya sebesar Rp. 39.000 dengan varians biaya
sebesar Rp. 2.561.000.
2. Pembahasan
Hasil analisis varians biaya produksi dalam dalam
menghitung analisis biaya produksi usaha batu bata dapat
diketahui bahwa harga pokok penjualan secara standar
untuk sekali produksi adalah Rp. 4.150.000, dengan harga
jual produksi sebesar Rp. 2.550.000,- maka diperoleh
selisih sebesar Rp. 1.600.000. Sedangkan
harga pokok penjualan secara aktual untuk sekali produksi
batu bata adalah Rp 1.589,000- dengan harga sebesar Rp
49

2.250.000,- maka diperoleh selisih sebesar Rp 961.000,-.


Dengan demikian varians biaya sebesar Rp. 2.600.000 dan
total realisasi biaya sebesar Rp. 39.000 dengan varians
biaya sebesar Rp. 2.561.000.
Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa
biaya produksi pada biaya overhead standar adalah sebesar
Rp. 4.150.000, sementara secara aktual biaya overhaed
untuk pembuatan batu bata sekali produksi adalah
Rp 1.589,000.
Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi efesiensi biaya
produksi untuk biaya overhead sebesar Rp. 2.561.000.
Sementara untuk biaya overhead pabrik standar sebesar Rp.
2600.000,-. Sedangkan secara aktual untuk sekali produksi
sebesar Rp. 39.000.- Hasil ini menunjukkan telah terjadi
efisiensi produksi yang mengakibatkan HPP mengalami
penurunan sebesar Rp. 2.561.000,- dari yang di standarisasi
hal ini secara langsung dapat mempengaruhi meningkatnya
laba pada CV. Tujuh Wali.
50

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui analisis varians terhadap biaya produksi batu bata
di CV. Tujuh Wali Desa Massangkae Kecamatan Kajuara
Kabupaten Bone, maka kesimpulan yang diperoleh yaitu:
1. Cara yang dilakukan oleh CV. Tujuh Wali dalam
menghitung analisis biaya produksi usaha batu bata yaitu
dengan tetap memperhitungan biaya yang digunakan dalam
penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead.
dalam menghitung analisis biaya produksi usaha batu bata
cukup memberikan gambaran bahwa untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dan usaha tetap eksis adalah dengan
menyediakan biaya produksi yang harus diperhitungan
dengan biaya-biaya yang telah ditetapkan.
2. CV. Tujuh Wali melakukan analisis varians dalam
menghitung analisis biaya produksi usaha batu bata dapat
diketahui bahwa harga pokok penjualan secara standar
untuk sekali produksi adalah Rp. 4.150.000, dengan harga
jual produksi sebesar Rp. 2.550.000,- maka diperoleh
selisih sebesar Rp. 1.600.000. Sedangkan harga pokok
51

penjualan secara aktual untuk sekali produksi batu bata


adalah Rp 1.589,000- dengan harga sebesar Rp 2.250.000,-
maka diperoleh selisih sebesar Rp 961.000,-. Dengan
demikian varians biaya sebesar Rp. 2.600.000 dan total
realisasi biaya sebesar Rp. 390.000 dengan varians biaya
sebesar Rp. 2.561.000.

B. Saran-saran
1. Di sarankan kepada pemilik Perusahaan sebaiknya lebih
meningkatkan sistem pengendalian saat berlangsungnya
proses produksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat
merugikan perusahaan sehingga proses produksi bisa
berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Di sarankan kepada pemilik usaha batu bata CV. Tujuh
Wali agar menggunakan pencatatan analisis usahanya agar
bisa mengurangi kerugian dimasa akan datang.
52

DAFTAR PUSTAKA

Academia. Pengertian Analisis.


https://www.academia.edu/8798195/. Di akses jam
22:23 WIT, Tanggal 17 Desember 2019.

Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan


Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2000.

Akbar, A.R. 2014. Studi Kekuatan Pasangan Batu Bata Pasca


Pembakaran Menggunakan Campuran Bahan Additive
Abu Sekam Padi dan Abu Ampas Tebu. Skripsi
Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Amin Widjaja Tunggal, Activity Based Costing: Untuk


Manufacturing dan Pemasaran. Jakarta:Harvarindo,
1995.

Arinna Pricilia Husain, Analisis Varians Biaya Produksi


Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat Efisiensi Biaya
Produksi pada UD. Berkat Anugrah. Jurnal: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitass
Sam Ratulangi Manado. Vol. ISSN 2303-1174, 2014.

Benny Prayudi, Analisis Penyerapan tenaga Kerja pada


Industri Batu Bata di kecamatan Seputih Mataram
Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Bandar
Lampung, 2018,

Bowles, J. 1984. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah


(Mekanika Tanah). Jakarta: Erlangga, 1984.
53

Candra Tri Jatmiko, Analisis Pengaruh Output, Upah Tenaga


Kerja, dan Harga Bahan Bakar Terhadap Biaya Total
pada Cluster Industri Batu Bata Merah di Desa
Tambak boyo kecamatan Mantingan Kabupaten
Ngawi. Skripsi (Program Studi Ekonomi
pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017.

Daljono, Akutansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan


Pengendalian. Semarang: BP. Undip, 2001.

Daljono, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2001.

Dwi Prastowo, Analisis Laporan Keuangan Konsep dan


Aplikasi. Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN, 2011.

Elianora, Teknologi Biologi Variasi Tanah ISSN: Variasi


Tanah Lempung. Jurnal: Teknolobiologi, Tidak
dipublikasikan, 2010.

Endang P.M. Harry Susanto, Suradi Martawidjaya. 2003


Analisis Kandungan Informasi Komponen-Komponen
Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas
Pendanaan dan Pengaruhnya terhadap Return Saham
(studi Pada Saham LQ45 Di Bursa Efek Jakarta).
Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 1, Nomor 1,
April 2003.

Hansen dan Mowen, Management Accounting. Jakarta:


Salemba Empat, 2006.

Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta:


Rajawali, 2007.
54

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, George Foster.


Akuntansi Biaya dengan Pendekatan Manajerial.
Jakarta: Erlangga, 2006.

H.S. Dg. Tawang. Hasil Observasi dan Wawancara. Tanggal


20 Juni 2020

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial


(Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press, 2008.

Ismail, Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam


Pembelajaran Aktif di Sekolah, Tesis: Pascasarjana
UIN Ar-Raniry. Banda Aceh: 2016.

Jogiyanto H.M.. Teori Portofolio dan Analisis Investasi,


Yogyakarta : BEFE, 2003.

Kuswadi, Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi


Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2005.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:


Rineka Cipta, 1997.

Mulyadi, Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu


Manajemen YKPN, 2015.

Nita Hidayat Inayah, Bata Ekspos; Cara Mengetahui Jenis dan


Fungsi Batu Bata. http://interior design.id/bata.
Diakses jam 21.13 WIT. Tanggal 17 Desember 2019.

Rahmayanti, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Produksi Batu Merah di Kecamatan Bajeng Barat
55

Kabupaten Gowa. Skripsi: Program Studi Ilmu


Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

Rasni Alex, Analisis Harga Jual Batubara pada PT. Barito


Bara Energi di Kalimantan Timur. Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Bandar
Lampung, 2013

Sondakh, Analisis Biaya. http/blogspot.com./analisis-biaya.


Diakses jam 21.24 WIT. Tanggal 17 Desember 2019

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.


Bandung: Alfabeta, 2015.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Supriyono, S.U, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta, 2000.

Wahyu Puspita, Analisis Selisih Biaya untuk Pengendalian


Biaya Produksi pada PT. Varia Usaha Beton Waru
Sidoarjo. Jurnal: Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Akuntansi Universitass Sam Ratulangi
Manado. Vol. ISSN 2303-1174, 2011
LAMPIRAN-LAMPIRA
Lampiran 1 Surat Hasil Meneliti dari CV. Tujuh Wali

CV. TUJUH WALI


Desa Massangkae, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone

SURAT REKOMENDASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : H.S. Dg. Tawang


b. Jabatan : Direktur CV. Tujuh Wali
c. Alamat : Desa Massangkae, Kec. Kajuara, Kab.
Bone

Dengan ini menerangkan bahwa sebenarnya:

a. Nama : A. Harnita
b. NIM : 160103107
c. Pekerjaan : Mahasiswa
d. Program Studi : Ekonomi Syariah (EKOS)
e. Alamat : Dusun Benteng, Desa Buareng, Kec.
Kajuara, Kab. Bone

Mahasiswa tersebut di atas benar telah mengadakan


penelitian di Desa Lasiai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten
Sinjai dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: Analisis
Varians Terhadap Biaya Produksi Batu Bata di CV. Tujuh Wali
Desa Massangkae Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone” yang
telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sinjai, Juli 2020


Direktur CV. Tujuh Wali

(H.S. Dg. Tawang)


Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi Wawancara dengan Direktur CV. Tujuh Wali


Dokumentasi Wawancara dengan Tenaga Kerja CV. Tujuh
Wali

Dokumentasi Aktivitas Produksi Batu Bata di CV. Tujuh Wali


Dokumentasi CV. Tujuh Wali dalam Penyediaan Bahan Bakar
Pembuatan Batu Bata
Lampiran 5. Schedule Penelitian

SCHEDULE PENELITIAN

No Bulan/Tahun Kegiatan
1 Juni 2019 Pengajuan Judul
2 Juli- Agustus 2019 Pencarian referensi
3 Agustus – Desember Penyusunan proposal
2019 skripsi
4 September – Desember Bimbingan Proposal
2020
5 Desember 2019 Pendaftaran ujian proposal
skripsi
6 Januari 2020 Ujian proposal
7 Maret 2020 Revisi proposal
8 Juni 2020 Penelitian
9 Juni- Juli 2020 Penyusunan skripsi
10 Juli 2020 Bimbingan skripsi
11 Juli 2020 Ujian skripsi
Lampiran 6. Biodata Penulis

Nama A. Harnita
NIM 160103107
Tempat/Tgl. Lahir Benteng/12 Desember 1999
Alamat Dusun Benteng, Desa Buareng
Kec. Kajuara, Kabupaten Bone
Riwayat Pendidikan :
1. SD : SD Negeri 267 Massangkae, Lulus pada Tahun 2010
2. MTs.: SMPN. 3 Sinjai Utara, Lulus pada Tahun 2013
3. MA : SMA Neg. 1 Sinjai, Lulus pada Tahun 2016
4. S1 :IAIM Sinjai Utara, Tahun Masuk Tahun 2016

Handphone : 085210882362
Email : andiharnitaolz@gmail.com
Nama Orang Tua : Ayah : Andi Hasbi
Ibu : Harwati
Pengalaman Organisasi: Anggota KSR. Unit 101 IAIM Sinjai

Anda mungkin juga menyukai