Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RISK IDENTIFICATION

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Resiko)

Dosen Pengampu:

Nur Azizah, S.AB, M.AB

Penyusun :

Istiqomatus Shofiyah (201969100084) VII A

Nidia Prastika (201969100005) VII A

Asyrof Mursyidin (201969100141) VII B

Dwian Mukhsinin (2019691000) VII B

PROGAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS YUDHARTA

PASURUAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ Risk
Identification “ pada mata kuliah MANAJEMEN RESIKO.
Shalawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada keharibaan junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW, kelurga, sahabat serta para pengikut-pengikut beliau sampai
akhir zaman.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Resiko. Selain itu juga menambahkan wawasan para pembaca
sekalian tentang manajemen resiko.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah
ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

4 | Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 4
Daftar isi 5
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 6
1.2 Rumusan masalah 6
1.3 Tujuan pembahasan 6

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Risiko 7

2.2 Jenis-Jenis Pengukuran Risiko 7

a. Pengukuran Risiko 7

b. Jenis Pengukuran Risiko 7

2.3 Metode pengendalian Risiko 8

a. Checklist 8

b. Kuesioner Analisis Resiko 8

c. Metode Laporan Keuangan 9

d. Metode Peta Aliran 9

e. Metode Inspeksi 9

f. Mengadakan Interaksi 10

g. Catatan Statistik dari Kerugian Masa Lalu 10

h. Analisis Lingkungan 10

BAB III : PENUTUP 11


3.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12

5 | Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Risiko dapat dikatakan merupakan akibat atau penyimpangan realisasi dan rencana
yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan
sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan
sepenuhnya sesuai dengan rencana itu. Orang sering mengatakan bahwa setiap kegiatan
mengandung risiko atau lebih umum lagi dikatakan bahwa hidup kita ini penuh dengan
risiko. Jadi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, kita tidak dapat mengetahui
secara pasti. Walaupun demikian, orang harus dapat mengantisipasi segala kemungkinan
itu dengan menyediakan beberapa tindakan alernatif untuk menghadapi ketidakpastian
itu. Dengan kata lain, risiko harus dimanajemen dengan sebaik mungkin, agar efektivitas
perusahaan tidak terganggu.

Manajemen risiko (management risk) adalah pendekatan terstruktur atau metodologi


dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, rangkaian aktivitas
manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan identifikasi risiko?
2. Sebutkan jenis-jenis pengukuran risiko?
3. Sebutkan metode pengukuran risiko?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari identifikasi risiko.
2. Mengetahui maksud dari jenis-jenis pengukuran risiko.
3. Mengetahui tentang metode pengukuran risiko.

6 | Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Identifikasi Risiko


Agar bisa menyusun pengelolaan risiko, pelaku usaha perlu mengenali terlebih
dulu risiko apa saja yang dapat timbul pada kegiatan usaha, yakni risiko internal
sepertu kelancaran arus kas, kelancaran pasokan bahan baku, dll, serta risiko eksternal
seperti bencana alam, perubahan peraturan, perubahan persaingan, dsb. Setelah
melakukan proses identifikasi risiko, langkah selanjutnya adalah memastikan daftar
risiko dari hasil proses identifikasi sebelumnya telah mencakup seluruh risiko yang
relevan dengan sasaran yang sedang dibahas. Proses pemastian ini bertujuan untuk
menghindari adanya risiko penting yang gagal teridentifikasi pada proses identifikasi
risiko yang baru Anda selesaikan. Lebih lanjut, proses pemastian dapat dilakukan
dengan melakukan cek silang (crosscheck) dengan daftar periksa risiko yang telah
dimiliki organisasi Anda.

2.2. Jenis-Jenis Pengukuran Risiko


a. Pengukuran Risiko
adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Hal
ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan,
kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus
bisa melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang paling relevan.
Pengukuran resiko merupakan tahap lanjutan setelah pengidentifikasian resiko.
Dimana pengidentifikasian risiko pada dasarnya merupakan kegiatan analisis secara
sistematis dan berkesinambungan untuk menemukan/mengidentifikasi
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian yang potensial yang
dihadapi/mengancam perusahaan. Identifikasi Risiko perusahaan Identifikasi risiko
bisa dilakukan dengan bantuan penggunaan checklist. Dalam sebuah perusahaan
diperlukan metode yang sistematis untuk mengeksplorasi semua segi dari sebuah
perusahaan.
b. Jenis Pengukuran Risiko

7 | Page
Klasifikasi Kerugian
Untuk mengetahui berapa besarnya nilai kerugian, yang selanjutnya dikaitkan
dengan pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya.
a) Kemungkinan kerugian maksimum dari setiap peril (Suatu peristiwa (event)
yang kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian).
b) Probalilitas kerugian maksimum dari setiap peril (Suatu peristiwa (event) yang
kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian).
c) Keseluruhan (aggregat) kerugian maksimum setiap tahunnya.

2.3. Metode Pengukuran Risiko


a. Checklist
Checklist adalah daftar bahaya, risiko atau kegagalan yang dibuat berdasarkan
pengalaman, baik melalui penilaian risiko terdahulu atau informasi historikal.
Checklist dapat digunakan untuk melakukan identifikasi risiko atau menilai
efektivitas pengendalian risiko. Checklist juga digunakan bermanfaat untuk
memeriksa apakah semua aspek telah tercakup setelah teknik lain dilakukan untuk
mengidentifikasi risiko baru.
Checklist dilakukan dengan cara sebagai berikut:
● Menetapkan lingkup kegiatan.
● Mengembangkan checklist yang dapat mencakup lingkup yang telah
ditetapkan dan
● sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
● Tim atau perorangan memeriksa checklist dalam setiap elemen proses atau
sistem
● dan menilai apakah hal yang terdapat dalam checklist sudah terpenuhi.
Risk manajer mengajukan sejumlah pertanyaan yang menyangkut tiap item di
pabrik.
Contoh : pertama kali buat daftar area kegiatan utama dalam kompleks pabrik,
kemudian ajukan sejumlah pertanyaan ajukkan sejumlah pertanyaan yang sama
untuk tiap area. Isi pertanyaan : sekitar resiko yang mungkin dihadapi pabrik.
b. Kuesioner Analisis Risiko

8 | Page
Manajer risiko perlu memastikan bahwa informasi yang diperlukan berkenaan
dengan hartadan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Analisis Risiko
Kuesioner ini dirancang untuk membantu manajer menilai risiko dari kerusakan,
kehilangan dan cedera di gedung mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menyoroti area
mana saja yang membutuhkan tindakan atau nasihat. Hal ini tidak dimaksudkan
sebagai pengganti evaluasi atau saran risiko ahli, yang dapat diperoleh dari spesialis
dalam layanan kebakaran, industri keamanan, kelompok manajemen risiko polisi
dan industri asuransi. Pembaca harus merasa bebas untuk memfotokopi kuesioner ini
untuk digunakan selama program analisis risiko organisasi. Jika jawaban atas salah
satu pertanyaan adalah ‘Tidak’, tindakan perbaikan harus dipertimbangkan. Analisis
ini menjuruskan manajer risko untuk memastikan bahwa informasi diperlukan
berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlewatkan. Untuk
memperkuat informasi ini akan dipertimbangkan informasi yang diperoleh dengan
metode lainnya.
c. Metode Laporan Keuangan
Metode ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yaitu neraca,
laporan laba dan rugi, serta catatan keuangan lainnya. Manajer risiko dapat
mengidentifikasi semua risiko yang berkenaan dengan harta, utang, dan personalia
perusahaan. Setiap perkiraan, dianalisis secara mendalam berkaitan dengan
kemungkinan kerugian yang dapat terjadi dari setiap perkiraan itu.
Metode tersebut dimulai dengan melihat rekening-rekening dengan laporan
keuangan. Dari rekening tersebut kemudian dianalisis resiko apasaja yang bisa
muncul dari rekening yang melibatkan rekening tersebut.
Contoh : khas merupakan salahsatu rekening di neraca, risiko yang bisa
muncul atau melibatkan khas misalnya pencurian khas, penyelewengen khas, dll
d. Metode Peta Aliran
Metode ini akan menggambarkan seluruh rangkaian operasi usaha dimulai dari
input sampai output. Checklist dari kerugian potensial digunakan untuk operasi yang
terlihat dalam peta aliran sehingga menentukan kerugian yang dihadapi oleh
perusahaan yang bersangkutan.
e. Metode Inspeksi

9 | Page
Metode ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan secara langsung di
tempat dimana dilakukan aktivitas perusahaan. Pengamatan manajer risiko bisa
membuahkan hasil mengenai bagaimana kenyataan-kenyataan di lapangan sehingga
bermanfaat untuk penanggulangan risiko.
f. Mengadakan Interaksi
Pihak luar bisa diartikan yaitu mengadakan hubungan dengan perseorangan
ataupun perusahaan-perusahaan lain. Terutama pihak-pihak yang dapat membantu
perusahaan dalam menanggulangi risiko seperti penasihat hukum, akuntan,
konsultan manajemen, dan lain-lain. Mereka dapat membantu dalam
mengembangkan identifikasi terhadap kerugian-kerugian potensial.
g. Catatan Statistik dari Kerugian Masa Lalu
Catatan ini bisa digunakan untuk evaluasi kinerja. Kinerja yang berpotensi
akan menimbulkan kerugian perlu dipantau dan disempurnakan, seperti: kualitas
produksi, kualitas pelayanan, dan lain-lain.
h. Analisis lingkungan
Langkah ini sangat diperlukan guna mengetahui kondisi yang mempengaruhi
timbulnya risiko seperti konsumen, pesaing, supplier, dan lain-lain. Dalam
menganalisis masing-masing komponen, pertimbangan yang penting di antaranya:
sifat hubungannya, keanekaannya serta kestabilannya. Seperti contoh: penjualan
produk secara langsung atau tidak langsung, dari produsen langsung ke konsumen
atau dari produsen melalui grosir, pedagang eceran baru ke konsumen, dan lain-lain.

10 | Page
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agar bisa menyusun pengelolaan risiko, pelaku usaha perlu mengenali terlebih
dulu risiko apa saja yang dapat timbul pada kegiatan usaha, yakni risiko internal
sepertu kelancaran arus kas, kelancaran pasokan bahan baku, dll, serta risiko eksternal
seperti bencana alam, perubahan peraturan, perubahan persaingan, dsb. Pengukuran
resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Hal ini
dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan, kemudian
bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa
melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang paling relevan. Pengukuran
resiko merupakan tahap lanjutan setelah pengidentifikasian resiko.Dimana
pengidentifikasian risiko pada dasarnya merupakan kegiatan analisis secara sistematis
dan berkesinambungan untuk menemukan/mengidentifikasi kemungkinan-
kemungkinan terjadinya kerugian yang potensial yang dihadapi/mengancam
perusahaan. Identifikasi Risiko perusahaan Identifikasi risiko bisa dilakukan dengan
bantuan penggunaan checklist. Dalam sebuah perusahaan diperlukan metode yang
sistematis untuk mengeksplorasi semua segi dari sebuah perusahaan.

11 | Page
DAFTAR PUSTAKA

https://lspmks.co.id/wp-content/uploads/2021/01/Risk-Checklist.pdf

https://www.academia.edu/32418597/
MANAJEMEN_RISIKO_Identifikasi_dan_Pengukuran_Resiko_

https://staff.universitaspahlawan.ac.id/web/upload/materials/415-materials.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-risiko/

http://app.jasamarga.co.id/bmmr/library/assets/01b.pdf

12 | Page

Anda mungkin juga menyukai