RISK IDENTIFICATION
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Resiko)
Dosen Pengampu:
Penyusun :
UNIVERSITAS YUDHARTA
PASURUAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ Risk
Identification “ pada mata kuliah MANAJEMEN RESIKO.
Shalawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada keharibaan junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW, kelurga, sahabat serta para pengikut-pengikut beliau sampai
akhir zaman.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Resiko. Selain itu juga menambahkan wawasan para pembaca
sekalian tentang manajemen resiko.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah
ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
4 | Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 4
Daftar isi 5
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 6
1.2 Rumusan masalah 6
1.3 Tujuan pembahasan 6
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Risiko 7
a. Pengukuran Risiko 7
a. Checklist 8
e. Metode Inspeksi 9
f. Mengadakan Interaksi 10
h. Analisis Lingkungan 10
5 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
6 | Page
BAB II
PEMBAHASAN
7 | Page
Klasifikasi Kerugian
Untuk mengetahui berapa besarnya nilai kerugian, yang selanjutnya dikaitkan
dengan pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya.
a) Kemungkinan kerugian maksimum dari setiap peril (Suatu peristiwa (event)
yang kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian).
b) Probalilitas kerugian maksimum dari setiap peril (Suatu peristiwa (event) yang
kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian).
c) Keseluruhan (aggregat) kerugian maksimum setiap tahunnya.
8 | Page
Manajer risiko perlu memastikan bahwa informasi yang diperlukan berkenaan
dengan hartadan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Analisis Risiko
Kuesioner ini dirancang untuk membantu manajer menilai risiko dari kerusakan,
kehilangan dan cedera di gedung mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menyoroti area
mana saja yang membutuhkan tindakan atau nasihat. Hal ini tidak dimaksudkan
sebagai pengganti evaluasi atau saran risiko ahli, yang dapat diperoleh dari spesialis
dalam layanan kebakaran, industri keamanan, kelompok manajemen risiko polisi
dan industri asuransi. Pembaca harus merasa bebas untuk memfotokopi kuesioner ini
untuk digunakan selama program analisis risiko organisasi. Jika jawaban atas salah
satu pertanyaan adalah ‘Tidak’, tindakan perbaikan harus dipertimbangkan. Analisis
ini menjuruskan manajer risko untuk memastikan bahwa informasi diperlukan
berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlewatkan. Untuk
memperkuat informasi ini akan dipertimbangkan informasi yang diperoleh dengan
metode lainnya.
c. Metode Laporan Keuangan
Metode ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yaitu neraca,
laporan laba dan rugi, serta catatan keuangan lainnya. Manajer risiko dapat
mengidentifikasi semua risiko yang berkenaan dengan harta, utang, dan personalia
perusahaan. Setiap perkiraan, dianalisis secara mendalam berkaitan dengan
kemungkinan kerugian yang dapat terjadi dari setiap perkiraan itu.
Metode tersebut dimulai dengan melihat rekening-rekening dengan laporan
keuangan. Dari rekening tersebut kemudian dianalisis resiko apasaja yang bisa
muncul dari rekening yang melibatkan rekening tersebut.
Contoh : khas merupakan salahsatu rekening di neraca, risiko yang bisa
muncul atau melibatkan khas misalnya pencurian khas, penyelewengen khas, dll
d. Metode Peta Aliran
Metode ini akan menggambarkan seluruh rangkaian operasi usaha dimulai dari
input sampai output. Checklist dari kerugian potensial digunakan untuk operasi yang
terlihat dalam peta aliran sehingga menentukan kerugian yang dihadapi oleh
perusahaan yang bersangkutan.
e. Metode Inspeksi
9 | Page
Metode ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan secara langsung di
tempat dimana dilakukan aktivitas perusahaan. Pengamatan manajer risiko bisa
membuahkan hasil mengenai bagaimana kenyataan-kenyataan di lapangan sehingga
bermanfaat untuk penanggulangan risiko.
f. Mengadakan Interaksi
Pihak luar bisa diartikan yaitu mengadakan hubungan dengan perseorangan
ataupun perusahaan-perusahaan lain. Terutama pihak-pihak yang dapat membantu
perusahaan dalam menanggulangi risiko seperti penasihat hukum, akuntan,
konsultan manajemen, dan lain-lain. Mereka dapat membantu dalam
mengembangkan identifikasi terhadap kerugian-kerugian potensial.
g. Catatan Statistik dari Kerugian Masa Lalu
Catatan ini bisa digunakan untuk evaluasi kinerja. Kinerja yang berpotensi
akan menimbulkan kerugian perlu dipantau dan disempurnakan, seperti: kualitas
produksi, kualitas pelayanan, dan lain-lain.
h. Analisis lingkungan
Langkah ini sangat diperlukan guna mengetahui kondisi yang mempengaruhi
timbulnya risiko seperti konsumen, pesaing, supplier, dan lain-lain. Dalam
menganalisis masing-masing komponen, pertimbangan yang penting di antaranya:
sifat hubungannya, keanekaannya serta kestabilannya. Seperti contoh: penjualan
produk secara langsung atau tidak langsung, dari produsen langsung ke konsumen
atau dari produsen melalui grosir, pedagang eceran baru ke konsumen, dan lain-lain.
10 | Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agar bisa menyusun pengelolaan risiko, pelaku usaha perlu mengenali terlebih
dulu risiko apa saja yang dapat timbul pada kegiatan usaha, yakni risiko internal
sepertu kelancaran arus kas, kelancaran pasokan bahan baku, dll, serta risiko eksternal
seperti bencana alam, perubahan peraturan, perubahan persaingan, dsb. Pengukuran
resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Hal ini
dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan, kemudian
bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa
melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang paling relevan. Pengukuran
resiko merupakan tahap lanjutan setelah pengidentifikasian resiko.Dimana
pengidentifikasian risiko pada dasarnya merupakan kegiatan analisis secara sistematis
dan berkesinambungan untuk menemukan/mengidentifikasi kemungkinan-
kemungkinan terjadinya kerugian yang potensial yang dihadapi/mengancam
perusahaan. Identifikasi Risiko perusahaan Identifikasi risiko bisa dilakukan dengan
bantuan penggunaan checklist. Dalam sebuah perusahaan diperlukan metode yang
sistematis untuk mengeksplorasi semua segi dari sebuah perusahaan.
11 | Page
DAFTAR PUSTAKA
https://lspmks.co.id/wp-content/uploads/2021/01/Risk-Checklist.pdf
https://www.academia.edu/32418597/
MANAJEMEN_RISIKO_Identifikasi_dan_Pengukuran_Resiko_
https://staff.universitaspahlawan.ac.id/web/upload/materials/415-materials.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-risiko/
http://app.jasamarga.co.id/bmmr/library/assets/01b.pdf
12 | Page