NIM : 221015250033
Mata Kuliah : Manajemen Stratejik
Materi : Sejarah Perkembangan Manajemen Stratejik
1. Jelaskan perkembangan manajemen strategi di Indonesia dari masa orde lama hingga
reformasi!
Pada masa Orde Lama, strategi pembangunan didasarkan atas pendekatan perencanaan
pembangunan yang lebih menekankan pada usaha pembangunan politik, hal ini sesuai
dengan situasi saat itu yaitu masa perjuangan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan
nasional sehingga tidak memungkinkan pelaksanaannya secara baik.
a. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947. Badan ini
dibentuk atas usul dari menetri kemakmuran AK. Gani. Badan ini merupakan badan tetap
yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3
tahun yang akhirnya disepakati Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.
b. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 Program ini bertujuan untuk
mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, selain meningkatkan efisiensi.
Rasionalisasi meliputi penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat
ekonomi.
c. Rencana Kasimo (Kasimo Plan) Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan
I.J.Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga tahun (1948-1950) mengenai
usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti dari
Kasimo Plan adalah untuk meningkatkan kehidupan rakyat dengan menigkatkan produksi
bahan pangan. Rencana Kasimo ini adalah : Menanami tanah kosong (tidak terurus) di
Sumatera Timur seluas 281.277 HA, Melakukan intensifikasi di Jawa dengan menanam
bibit unggul, Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi
produksi pangan. Di setiap desa dibentuk kebun-kebun bibit
2. Tahun 1952 dimulai usaha-usaha perencanaan yang lebih bersifat menyeluruh, biarpun
intinya adalah tetap sector public.
3. Tahun 1956-1960 telah berhasil disusun suatu Rencana Pembangunan Lima Tahun.
Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program yang silih
berganti menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang menyebabkan
terjadinya kemerosotan ekonomi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.
Program yang dilaksanakan umumnya merupakan program jangka pendek, tetapi pada
masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara.
4. Tahun 1961-1969 berhasil disusun Rencana Pembangunan Nasional Semesta
Berencana Dalam rapat pleno kelima tanggal 3 Desember 1960 Sidang Pertama
diBandung, setelah membahas:“Rancangan Dasar Undang-undang Pembangunan
Nasional SemestaBerencana Delapan Tahun 1961-1969” hasil karya Depernas, dan
menelitinya atas dasar Amanat Pembangunan Presiden pada tanggal 28 Agustus 1959
yang diucapkan dan yang tertulis sebagai garis-garis besar daripada haluan
pembangunan
Dengan diluncurkannya UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999 oleh Kabinet Reformasi
bersama dengan pengaturan-pengaturan lainnya yang berkaitan, di dalam negeri secara
dramatik telah terjadi perubahan keseimbangan dari tanggung jawab antara berbagai tingkatan
(level) pada sistem pemerintahan. Berkaitan dengan reformasi dan komitmen yang dibuat oleh
Pemerintah Pusat serta beberapa Pemerintah Daerah dan DPRD agar mampu memberikan bukti
dan mendorong kearah terjadinya transparansi, partisipasi, dan sistem manajemen
sumbersumberdaya yang melibatkan kepentingan masyarakat secara berimbang masih
mengalami hambatan karena terjadinya aktivitas mempertahankan surplus keuntungan (rent
seeking activities) terutama dari para pejabat birokrasi pusat maupun daerah setelah terjadinya
proses desentralisasi sesuai dengan kebijaksanaan otonomi daerah.
Dengan terjadinya proses perubahan yang dipelopori oleh semangat reformasi dalam
perkembangan berikutnya telah terjadi perubahan besar dalam kehidupan bernegara dengan
dibuatnya sejumlah amandemen terhadap pasal-pasal UUD 1945, dimana saat ini telah
mencapai amandemen ke-4. Salah satu butir penting dalam amandemen ke-4 UUD 1945 ini
adalah Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Hal ini membawa
konsekuensi yang cukup besar terhadap terjadinya perubahan dalam kebijakan perencanaan
pembangunan di Indonesia.
Dimana setiap calon Presiden akan dipilih oleh rakyat berdasarkan pada programprogram
kebijakan dan pembangunan yang akan dilakukannya. Sebagai akibatnya Presiden bukan lagi
merupakan mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang harus melaksanakan
GBHN yang ditetapkan oleh MPR. Presiden mempertanggungjawabkan secara langsung hasil
dari pelaksanaan program-program pembangunan yang dilaksanakannya kepada masyarakat
yang memilihnya melalui MPR yang beranggotakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dengan demikian MPR hanya berfungsi seperti lembaga
legislatif yang tidak lagi mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan
Presiden dan Wakil Presiden.
Program-program yang disampaikan oleh Presiden terpilih pada saat Pemilihan Umum
(PEMILU), yang akan menjadi acuan bagi pelaksanaan kebijakan pembangunan nasional
selama periode kepemimpinannya. Sehingga, keberhasilan pelaksanaan pembangunan sangat
ditentukan oleh kemampuan Presiden dalam membentuk tim yang menerjemahkan kebijakan
politiknya kedalam program-program pembangunan secara riil.
Selain amandemen ke-4 UUD 1945, perubahan lain yang mendasar adalah diberlakukannya
Rancangan Undang-Undang Keuangan No. 17 Tahun 2003 yang menyebabkan fungsi planning
dan budgeting menjadi wewenang DEPKEU. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi
keterbatasan dana sehingga alokasi dana untuk kegiatan pembangunan dapat diperhitungkan
secara cermat dan pemilihan prioritas pembangunan dapat disesuaikan dengan kemampuan
pendanaan yang tersedia. Dengan terjadinya berbagai perubahan tersebut di atas, ada beberapa
hal yang harus dicermati dalam pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan: (1) Ide
dasar pembentukan institusi perencanaan pembangunan tingkat nasional. (2) Bagaimana sistem
perencanaan pembangunan nasional yang berbasis visi presiden terpilih ? (3) Bagaimana fungsi
lembaga legislatif dalam mekanisme penilaian, pengesahan, dan pengawasan perencanaan
pembangunan nasional presiden terpilih ?
Sumber Bacaan :
https://repository.unpam.ac.id/10673/1/MMJ0073_MANAJEMEN%20STRATEGI_unesco.pdf
Sumber Bacaan :
https://jurnal.inaba.ac.id/index.php/JIM/article/download/4/2/