Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Industri

Manajemen kualitas

OLEH :

Ivan Anugerah Pratama( 18518244016 )


ISO (International Organization for standardization ) pada tahun 1987 berdirinya ISO dan telah
di revisi sebanyak 3 kali yaitu 1994,2000,2008 . dan ISO di bagi macam macam yaitu :

ISO 9000 : Memuat tentang dasar dasar dan istilah untuk sistem manajemen mutu

ISO 9001 : Memuat tentang persyaratan yang dibutuhkan untuk implementasi sistem manajemen
mutu

Manajemen Kualitas dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter
menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri
dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok
ukur dan cara pengendaliannya. Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau
pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa
gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi
estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari
segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan
spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.

Manajemen Kualitas adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan
dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan
kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang
manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal
yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :

• Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.

• Proses management proyek itu sendiri.

Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal
hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya
sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.

menurut Gazpers (1997), manajemen kualitas dapat dikatakan sebagai semua aktivitas dari
fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakansanaan kualitas, tujuan dan
tanggung jawab serta mengimplementasikannya melalui alat-alat manajemen kualitas, seperti
perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, penjaminan kualitas, dan peningkatan kualitas.
Prinsip Total Quality Management (TQM) yang digagas Deming untuk menciptakan kualitas
adalah sebagai berikut

Point 1: Tujuan yang Konstan

Menciptakan tujuan yang konstan untuk mendapatkan improvement dari produk dan jasa
sehingga produk/jasa yang dihasilkan merupakan produk/ jasa yang kompetitif, bertahan dan
menyediakan lapangan pekerjaan. Satu bagian manajemen harus memperhatikan proses bisnis
dengan basis kejadian hari perhari, namun juga harus ada bagian yang memperhatikan masa
depan perusahaan. Hal yang terakhir membutuhkan tujuan yang konstan dan dedikasi penuh
terhadap improvement. Top management sebaiknya meluangkan waktu untuk berinovasi,
melakukan riset dan edukasi, secara konstan memperbaiki desain produk dan jasa. Dan
memperhatikan perawatan alat-alat, perabotan dan alat bantu.

Point 2: Filosofi Baru

Mengadopsi filosofi baru. Kita berada dalam zaman ekonomi. Kita seharusnya tidak lagi
memperbolehkan terjadinya delay, kesalahan-kesalahan, material cacat dan pekerja yang lalai .
Filosofi baru Deming cukup simpel. Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi kemarin tidak
dapat ditolerir lagi hari ini. Deming menekankan bahwa hanya manajemen yang dapat
melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan adalah tugas manajemen untuk
menghilangkan berbagai halangan yang dapat menghalangi pekerja bekerja dengan baik.

Point 3: Hindarkan Inspeksi Massal

Jangan bergantung dari inspeksi yang dilakukan. Sebaliknya, dibutuhkan bukti secara statistik
bahwa kualitas yang sebenarnya terdapat di dalamnya. Problem dari inspeksi massal adalah
percobaan untuk lebih mengontrol produk dibanding mengontrol proses. Dan dalam kasus
apapun, inspeksi massal biasanya awal dari ketidakakuratan. Untuk jangka pendeknya, cara ini
sangat lama, tidak efektif dan mahal.

Menurut Irianto , 3 tahap implementasi manajemen kualitas yaitu :

1. Tahap Inisiasi :Pemahaman konsep dan prinsip


2. Tahap Adopsi :Persiapan ,perencanaan dan pengembangan misi
3. Tahap Adaptasi : Monitoring , penyesuaian dan perbaikan
Penghargaan dalam peningkatan manajemen mutu salah satunya adalah malcolm
baldrige
Kriteria Penilaiannya adalah :
1. Kepemimpian
2.Rencana strategis
3.Fokus pelanggan dan pasar
4 .Informasi dan analisis
5.Fokus SDM
6.Manajemen Proses
7.Hasil perusahaan

Daftar pustaka
http://repository.widyatama.ac.id
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-kualitas

Anda mungkin juga menyukai